PENGANTAR AKUNTANSI
PERUSAHAAN DAGANG
DISUSUN OLEH:
DOSEN PEMBIMBING
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERUSAHAAN
DAGANG ( ONGKOS KIRIM DAN SISTEM PERSEDIAAN PERIODIK)” yang diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Akuntansi I.
Penyusun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
dalam penyelesaian makalah ini hingga tersusun makalah yang sampai dihadapan pembaca
pada saat ini.
Penyusun juga menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak
kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau
kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.
Penyusun
PEMBAHASAN
1. Ongkos Kirim
Pembelian dan penjualan sering kali termasuk ongkos kirim. Syarat penjualan harus
menunjukan saat kepemilikan barang diserahkan kepada pembeli. Titik ini
menentukan pihak mana pun, pembeli atau penjual yang harus membayar ongkos
kirim (transportation cost).Dalam hal ini,dikatakan FOB (free on board) titik
penerimaan (FOB sbipping point). Syarat ini berarti bahwa pembeli menanggung
ongkos kirim dan titik penerimaan ( pabrik) ketujuan akhir. Biaya-biaya ini menjadi
bagian dari keseluruhan biaya pembelian diler dan harus ditambahkan ke dalam
biaya persediaan dengan mendebit persediaan.
Sebagai ilustrasi,di asumsikan pada tanggal 10 Juni, solusiNet membeli barang
sebagai berikut.
10 Juni Membeli barang dari Cyber sebesar Data sebesar Rp900.000 denga FOB titik
Pengiriman.
10 Membayar ongkos kirim sebesar Rp50.000.
10 Persediaan 50.000
Kas 50.000
Membayar biaya
pengiriman
atas barang dibeli.
Dalam hal ini, syaratnya dikatakan sebagai FOB (free on board) tujuan (FOB
destination). Syarat ini berarti penjual bertanggung jawab mengirimkan barang
sampai ke tujuan akhir pembeli. Oleh karena itu, penjual harus menanggung ongkos
kirim sehingga sampai ke tujuan akhir. Ketika penjual membayar ongkos kirim.
Penjual mendebit akun Ongkos Kirim Penjualan ( Delivery Expense atau
FreightOut), yang dilaporkan di laporan laba rugi penjual sebagai beban penjualan.
Sebagai ilustrasi , di asumsikan SolusiNet menjual barang sebagai berikut.
15 Juni Menjual kepada Kiki secara kredit senilai Rp700.000 dengan syarat FOB
tujuan. Beban pokok penjualanya sebesar Rp480.000.
15 SolusiNet membayar ongkos kirim sebesar Rp40.000.
SolusiNet mencatat penjualan, beban pokok penjualan, dan ongkos kirim sebagai
berikut.
20 Juni Menjual barang kepada Permadi secara kredit senilai Rp800.000 dengan
syarat FOB titik pengiriman. SoliNet membayar ongkos kirim sebesar Rp45000 dan
menambahkanya dalam faktur. Beban pokok penjualanya adalah sebesar Rp360.000.
Penjual pembeli
Persediaan xx
Kas xx
Tidak ada ayat jurnal ongkos kirim
penjual pembeli
Ongkos kirim
Penjual membayar ongkos kirim
Beban pengiriman xx
Kas xx
Dalam Sistem persediaan periodik, pembelian persediaan tidak dicatat dalam akun
pembelian , diskon pembelian, serta retur dan potongan pembelian. Pengunaan akun
pembelian, diskon pembelian, serta retur dan potongan pembelian, ongkos kirim,
sebagai berikut.
• Pembelian
Pembelian persediaan dicatat pada akun pembelian bukan pada akun
persediaan. Akun pembelian didebit sebesar jumlah Faktur sebelum diskon
pembelian.
• Diskon pembelian
Diskon pembelian biasanya di catat secara terpisah dalam akun diskon
pembelia. Kemudian , saldo akun ini dilaporkan sebagai pengurang dari
jumlah yang telah dicatat dalam akun pembelian untuk periode tersebut. Oleh
karena itu, akun diskon pembelian dipandang sebagai akun kontra terhadap
pembelian.
• Retur dan potongan pembelian
Di catat dalam cara yang sama dengan diskon pembelian dicatat terpisah
untuk menyimpan catatan jumlah retur dan potongan pembelian dilaporkan
sebagai pengurang dari jumlah yang telah di catat sebagai pembelian, akun
ini kontra terhadap pembelian.
• Ongkos kirim
Saat dengan syarat FOB titik pengiriman, pembeli bertanggung jawab untuk
membayar ongkir,dalam sistem persediaan periodik, biaya pengiriman
dibayar saat pembelian barang secara FOB titik pengiriman di debit pada
akun ongkir pembelian/ nama akun sejenisnya.
Akun dalam sistem persediaan periodik dan pengaruhnya terhadap harga
pokok pembelian, dirangkum sebagai berikut.
Dalam ayat jurnal penutup pertama, persediaan didebit sebesar Rp62.150.000. Untuk
menyesuaikan jumlahnya sesuai hasil perhitungan fisik persediaan akhir per 31 Desember
2016 sebesar Rp59.700.000. Memasukan saldo persediaan awal akhir dalam kedua ayat
jurnal penutup menekan kan peranannya saldo tersebut untuk menghitung beban pokok
penjualan setelah ayat jurnal penutup di posting, persediaan akan memiliki saldo
Rp62.150.000,yaitu jumlahyang akan dilaporkan di laporan posisi keuangan per 31
Desember 2016. Dalam ayat jurmnal penutup sebelumnya, akun –akun persediaan periodic
diganti oleh beban pokok penjualan.
PENUTUP
➢
Kesimpulan
Ketika barang dikirimkan dengan syarat FOB titik pengiriman, pembeli membayar
ongkos kirim dan mendebit persediaan. Jika barang dikirimkan dengan syarat FOB
tujuan,maka penjual membayar ongkos kirim dan mendebit beban pengiriman atau ongkos
kirim. Transaksi persediaan dapat diringkas dalam bentuk akun T. Setiap transaksi
mempengaruhi penjual dan pembeli.
➢
Saran
Melalui makalah ini, penulis mengharapkan agar setiap perusahaan menjalankan usahanya
harus memperhatikan aspek-aspek pendukung yang dianggap perlu dan penting guna
tercapainya suatu tujuan perusahaan yang ingin di capai.