Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGANTAR AKUNTANSI

PERUSAHAAN DAGANG

( ONGKOS KIRIM DAN SISTEM PERSEDIAAN PERIODIK)

DISUSUN OLEH:

TIKA FATIMAH (2016030029)

FAISOL ASYROF (2016030030)

SAIFUL IHWAN (2016030031)

DOSEN PEMBIMBING

DESYANI UMAR SE,M.Si

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERUSAHAAN
DAGANG ( ONGKOS KIRIM DAN SISTEM PERSEDIAAN PERIODIK)” yang diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Akuntansi I.
Penyusun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
dalam penyelesaian makalah ini hingga tersusun makalah yang sampai dihadapan pembaca
pada saat ini.
Penyusun juga menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak
kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau
kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Pasaman Barat, 4 Desember 2020

Penyusun
PEMBAHASAN

1. Ongkos Kirim
Pembelian dan penjualan sering kali termasuk ongkos kirim. Syarat penjualan harus
menunjukan saat kepemilikan barang diserahkan kepada pembeli. Titik ini
menentukan pihak mana pun, pembeli atau penjual yang harus membayar ongkos
kirim (transportation cost).Dalam hal ini,dikatakan FOB (free on board) titik
penerimaan (FOB sbipping point). Syarat ini berarti bahwa pembeli menanggung
ongkos kirim dan titik penerimaan ( pabrik) ketujuan akhir. Biaya-biaya ini menjadi
bagian dari keseluruhan biaya pembelian diler dan harus ditambahkan ke dalam
biaya persediaan dengan mendebit persediaan.
Sebagai ilustrasi,di asumsikan pada tanggal 10 Juni, solusiNet membeli barang
sebagai berikut.

10 Juni Membeli barang dari Cyber sebesar Data sebesar Rp900.000 denga FOB titik

Pengiriman.
10 Membayar ongkos kirim sebesar Rp50.000.

SolusiNet mencatat dua transaksi ini sebagai berikut.

Juni 10 Persediaan 900.000


Utang usaha Cyber Data 900.000
Membeli barang syarat FOB
titik pengiriman.

10 Persediaan 50.000
Kas 50.000
Membayar biaya
pengiriman
atas barang dibeli.

Dalam hal ini, syaratnya dikatakan sebagai FOB (free on board) tujuan (FOB
destination). Syarat ini berarti penjual bertanggung jawab mengirimkan barang
sampai ke tujuan akhir pembeli. Oleh karena itu, penjual harus menanggung ongkos
kirim sehingga sampai ke tujuan akhir. Ketika penjual membayar ongkos kirim.
Penjual mendebit akun Ongkos Kirim Penjualan ( Delivery Expense atau
FreightOut), yang dilaporkan di laporan laba rugi penjual sebagai beban penjualan.
Sebagai ilustrasi , di asumsikan SolusiNet menjual barang sebagai berikut.
15 Juni Menjual kepada Kiki secara kredit senilai Rp700.000 dengan syarat FOB
tujuan. Beban pokok penjualanya sebesar Rp480.000.
15 SolusiNet membayar ongkos kirim sebesar Rp40.000.
SolusiNet mencatat penjualan, beban pokok penjualan, dan ongkos kirim sebagai
berikut.

Juni 15 Piutang Usaha -Kiki 700.000


Penjualan 700.000
Menjual barang, syarat FOB
tujuan.

Beban pokok penjualan 480.000


Persediaan 480.000
Mencatat beban pokok
Penjualan atas barang terjual
ke Kiki.

Ongkos kirim 40.000


Kas 40.000
Membayar biaya pengiriman
Barang terjual.

Penjual dapat membayarkan ongkos kirim terlebih dahulu meskipun syarat


pengiriminya adalah FOB titik pengirimannya.penjual kemudian akan menanbahkan
ongkos kirim ini dalam faktur. Pembeli akan mendebit persediaan sejumlah yang
tertera dalam faktur, termasuk ongkos kirim. Syarat diskon atas pembayaran lebih
awal tidak akan dikenakan pada ongkos kirim yang di bayar di muka. Sebagai
ilustrasi, di asumsikan SolusiNet menjual barang sebagai berikut.

20 Juni Menjual barang kepada Permadi secara kredit senilai Rp800.000 dengan
syarat FOB titik pengiriman. SoliNet membayar ongkos kirim sebesar Rp45000 dan
menambahkanya dalam faktur. Beban pokok penjualanya adalah sebesar Rp360.000.

SolusiNet mencatat transaksi-transaksi ini sebagai berikut.

Juni 20 Piutang Usaha-Permadi 800.000


Penjualan 800.000
Menjual barang syarat
FOB tujuan titik
Pengiriman.

20 Beban pokok penjualan 360.000


Persediaan 360.000
Mencatat beban pokok
penjualan atas barang
terjual ke Permadi.

20 Piutang Usaha-Permadi 45.000


Kas 45.000
Membayar biaya
pengiriman barang
terjual.

Syarat pengiriman, penyerahan kepemilikan, dan apakah pembeli atau


penjual membayar ongkos kirim dirangkum di Tampilan 5.

Penjual pembeli

kepemilikan Syarat : FOB titik pengiriman


Beralih ke pembeli pembeli

Membayar ongkos kirim


Ongkos kirim

Persediaan xx
Kas xx
Tidak ada ayat jurnal ongkos kirim

penjual pembeli

Syarat: FOB titik tujuan


Kepemilikan beralih ke pembeli

Ongkos kirim
Penjual membayar ongkos kirim

Beban pengiriman xx
Kas xx

Tidak ada ayat jurnal untuk


Ongkos kirim.
2. Sistem Persediaan Priodik
Beban pokok penjualan mengunakan sistem persediaan periodik
yaitu pada sistem persediaan periodik, pencatatan pendapatan dan penjualan
dilakukan dalam cara yang sama dengan perpetual,yaitu setiap kali terjadi penjualan,
namun beban pokok penjualan tidak ikut dicatat setiap kali terjadi penjualan.
Contoh : menghitung beban pokok penjualan pada sistem periodik.

Bagan Akun Sistem Periodi

Mencatat Transaksi Dagang dalam Sistem Persediaan Periodik

Dalam Sistem persediaan periodik, pembelian persediaan tidak dicatat dalam akun
pembelian , diskon pembelian, serta retur dan potongan pembelian. Pengunaan akun
pembelian, diskon pembelian, serta retur dan potongan pembelian, ongkos kirim,
sebagai berikut.

• Pembelian
Pembelian persediaan dicatat pada akun pembelian bukan pada akun
persediaan. Akun pembelian didebit sebesar jumlah Faktur sebelum diskon
pembelian.
• Diskon pembelian
Diskon pembelian biasanya di catat secara terpisah dalam akun diskon
pembelia. Kemudian , saldo akun ini dilaporkan sebagai pengurang dari
jumlah yang telah dicatat dalam akun pembelian untuk periode tersebut. Oleh
karena itu, akun diskon pembelian dipandang sebagai akun kontra terhadap
pembelian.
• Retur dan potongan pembelian
Di catat dalam cara yang sama dengan diskon pembelian dicatat terpisah
untuk menyimpan catatan jumlah retur dan potongan pembelian dilaporkan
sebagai pengurang dari jumlah yang telah di catat sebagai pembelian, akun
ini kontra terhadap pembelian.
• Ongkos kirim
Saat dengan syarat FOB titik pengiriman, pembeli bertanggung jawab untuk
membayar ongkir,dalam sistem persediaan periodik, biaya pengiriman
dibayar saat pembelian barang secara FOB titik pengiriman di debit pada
akun ongkir pembelian/ nama akun sejenisnya.
Akun dalam sistem persediaan periodik dan pengaruhnya terhadap harga
pokok pembelian, dirangkum sebagai berikut.

Pencatatan transaksi dagang menggunakan sistem periodik dan perpetual


Proses Penyesuaian dalam Sistem Periodik
Yaitu sama dengan perpetual, kecuali untuk penyesuaian atas kehilangan
persediaan. Dalam system persediaan periodik, buku besar persediaan yang
terpisah tidak dibuat selama tahun berjalan. Bahkan, pembelian persediaan
dicatat dalam akun pembelian. Hasilnya,kehilangan persediaan tidak dapat
lansung ditentukan, tetapi dimasukan secara tidak lansung dalam beban
pokok penjualan yang dihitung. Hal ini dilakukan pada akhir tahun saat akun
persediaan meningkat / menurun terhadap persediaan fisik akhir, seperti yang
akan dijelaskan selanjutnya. Kekurangan utama dari system ini adalah jumlah
kehilangan persediaan tidak ditentukan secara terpisah.

Laporan Keuangan dalam Sistem Periodik


Sama dengan perpetual, saat laporan laba rugi bentuk tidak lansung disiapkan,
beban pokok penjualan dapat disajikan seperti:

Ayat Jurnal Penutup dalam System Persediaan Periodik


1. Mendebit masing-masing akun sementara dengan saldo kredit seperti
penjualan sebesar saldonya dan mengkredit ikhtisar laba rugi. Karena
diskon pembeliaan, retur dan potongan pembelian adalah akun
sementara dengan saldo kredit, maka akun-akun tersebut didebit
sebesar saldonya. Selain itu, persediaan di debitsebesar saldo akun
periode berdasarkan perhitungan fisik persediaan.
2. Mengkredit masing-masing akun sementara dengan saldo debit
seperti berbagai macam beban dan mendebit ikhtisar laba rugi, karena
diskon penjulan retur dan potongan penjualan, dan ongkir adalah
akun sementara dengan saldo debit,maka akun-akun tersebut
dikreditkan sebesar saldonya. Persediaan dikredit sebesar saldo awal
periode.
3. Mendebit akun ikhtisar laba rugi sebesar saldonya (laba bersih) dan
mengkredit akun ikthisar akun ikhtisar laba rugi mendebit akun modal
pemilik.
4. Mendebit akun modal pemilik sebesar saldo akun prive
dan mengkredit akun prive.
Sebagai ilustrasi, empat ayat jurnal penutup untuk solusiNet
dalam system persediaan periodik ditunjukan sebgai berikut.

Dalam ayat jurnal penutup pertama, persediaan didebit sebesar Rp62.150.000. Untuk
menyesuaikan jumlahnya sesuai hasil perhitungan fisik persediaan akhir per 31 Desember
2016 sebesar Rp59.700.000. Memasukan saldo persediaan awal akhir dalam kedua ayat
jurnal penutup menekan kan peranannya saldo tersebut untuk menghitung beban pokok
penjualan setelah ayat jurnal penutup di posting, persediaan akan memiliki saldo
Rp62.150.000,yaitu jumlahyang akan dilaporkan di laporan posisi keuangan per 31
Desember 2016. Dalam ayat jurmnal penutup sebelumnya, akun –akun persediaan periodic
diganti oleh beban pokok penjualan.
PENUTUP


Kesimpulan

Ketika barang dikirimkan dengan syarat FOB titik pengiriman, pembeli membayar
ongkos kirim dan mendebit persediaan. Jika barang dikirimkan dengan syarat FOB
tujuan,maka penjual membayar ongkos kirim dan mendebit beban pengiriman atau ongkos
kirim. Transaksi persediaan dapat diringkas dalam bentuk akun T. Setiap transaksi
mempengaruhi penjual dan pembeli.


Saran

Melalui makalah ini, penulis mengharapkan agar setiap perusahaan menjalankan usahanya
harus memperhatikan aspek-aspek pendukung yang dianggap perlu dan penting guna
tercapainya suatu tujuan perusahaan yang ingin di capai.

Anda mungkin juga menyukai