Anda di halaman 1dari 5

Nama : Faizal Syahrul Zanahari

NIM : 201180078

Kelas : PAI C

Tugas : Pengembangan Materi Pertemuan Ke-5

Memilih Dan Menentukan Masalah


Penelitian Tindak Kelas

A. Karakateristik Masalah PTK

Terdapat beberapa hal yang menjadi karakteristik masalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang dipahami oleh guru sebagai peneliti PTK. Karateristik tersebut

adalah:

1. Masalah harus menunjukkan adanya kesenjangan antara teori dengan

praktik/fakta empirik yang dirasakan dalam proses pembelajaran.

2. Masalah memungkinkan dicari penyebabnya. Faktor penyebab tersebut

menjadi dasar/landasan untuk menentukan alternatif solusinya.

3. Masalah sangat merisaukan dan mendesak untuk diatasi

4. Adanya kekmungkinan dicarikan solusinya melalui tindakan nyata yang

dilakukan oleh guru peneliti.

5. Memiliki nilai penting, signifikan dan relevan. Penting artinya jika

permasalahan tersebut tidak segera diatasi maka akan berdampak negarif baik

bagi peserta didik atau bagi kualitas pembelajaran itu sendiri. Signifikan

artinya memiliki perubahan yang berarti. Di sisi lain, memiliki peluang untuk

pengembangan lembaga atau program pembelajaran itu sendiri. Relevan,

berarti memiliki keterkaitan dengan lembaga atau program tempat peneliti

melakukan penelitian. Peneliti harus mempertimbangkan keterkaitan hasil

penelitiannya dengan prioritas rencana pengembangan lembaga/sekolah.


6. Permasalahan yang akan diteliti berada dalam jangkauan peneliti.

7. Mencakup dimensi/aspek yang fundamental sehingga peneliti dapat

melaksanakan pengembangan bagi penelitian selanjutnya.

8. Masalah yang diteliti memiliki nilai yang strategis bagi keberhasilan

pembelajaran lebih lanjut dan memungkinkan diperolehnya model tindakan

efektif yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah yang serumpun.

Terdapat beberapa hal yang menjadi sebuah karakteristik dalam masalah

Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut.

1. Masalah yang diteliti adalah masalah real atau nyata dari pendidik atau siswa

2. Berorientasi pada pemecahan masalah

3. Berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan

4. Konsep tindakan dalam PTK diterapkan melalui urutan yang terdiri dari

beberapa tahap berdaur ulang.

5. Dalam PTK selalu didasarkan pada adanya tindakan untuk memperbaiki proses

pembelajaran dikelas

6. Melakukan pengkajian terhadap dampak tindakan

7. Aktifitas PTK dipicu oleh permasalahan praktis yang dihadapi oleh guru

8. PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain

9. Masalah yang dikaji adalah masalah yang bersifat praktis

10. Fokus utama penelitian adalah pembelajaran

11. Tanggung jawab pelaksanaan dan hasil PTK ada pada guru sebagai praktisi.1

B. Menetapkan masalah PTK

Prinsip yang harus dipegangi oleh peneliti adalah

1
Am, Di. 2014. Makalah Karakteristik dan Prosedur PTK. http://di-am.blogspot.co.id. Diunduh pada 23
februari 2021, 14:20 WIB.
1. Permasalahan harus yang dialami oleh guru sendiri dan peserta didik yang

bersangkutan.

2. Permasalahan harus berkaitan dengan materi pelajaran yang diajarkan guru,

bukan topik yang lain.

3. Masalah yang dipilih tidak terlalu sulit dan tidak terlalu sederhana.

4. Buat skala prioritas terhadap masalah yang telah teridentifikasi

Menurut Sumardyono dalam menetapkan masalah Penelitian Tindakan Kelas

yang harus dipahami oleh guru adalah:

1. Identifikasi dan kumpulkan semua permasalahan yang terjadi pada

pembelajaran yang biasa dilakukan.

 Prinsip 1: permasalahan harus dialami sendiri oleh guru dan siswa yang

bersangkutan, bukan pihak lain (misalnya guru lain, kelas lain, atau

sekolah lain).

 Prinsip 2: permasalahan harus terkait dengan materi pelajaran yang

diajarkan guru, bukan topik di luar mata pelajaran.

 Petunjuk 1: masalah yang dipilih tidak terlalu sederhana, tapi juga tidak

terlalu rumit.

 Petunjuk 2: masalah yang memungkinkan dilakukan siklus (untuk

mengulangi tindakan solusi).

 Catatan : Bisa terjadi bahwa suatu hal bagi guru yang satu merupakan

masalah, namun bagi guru yang lain bukan merupakan masalah.

Namun, setiap guru pasti memiliki masalah. Analoginya, setiap orang

pasti memiliki masalah kesehatan, seberapa pun kecilnya. Mungkin

bagi seseorang masalah kesehatan paling besar adalah menurunkan

berat badan, kulit kurang cerah, atau susah tidur, dan mungkin bagi
orang lain masalah kesehatannya adalah penyakit yang lebih besar

semisal demam, patah tulang, atau penyakit jantung.

2. Tetapkan tingkat kegentingan (emergency) dan kepentingan (urgency) dari

setiap masalah

 Prinsip 1: masalah dianggap genting bila masalah tsb dapat

mengakibatkan masalah lain yang lebih besar jika tidak segera

dipecahkan.

 Prinsip 2: masalah dianggap penting bila masalah itu langsung

berhubungan dengan kemajuan belajar siswa (baik kognitif, afektif,

maupun psikomotoriknya)

 Petunjuk 1: buat skala prioritas berdasarkan kemampuan (guru), waktu,

biaya, dan sarana yang harus tersedia.

3. Pilih yang paling genting dan paling penting untuk dipecahkan.

 Petunjuk 1: dua atau lebih masalah mungkin dapat dipecahkan dengan

tindakan yang sama.

 Catatan : bisa terjadi masalah yang paling penting dan genting bagi

guru yang satu, bukan menjadi masalah yang paling genting dan

penting bagi guru yang lain. Jadi, dalam memilih masalah, jangan

berdasarkan pada orang lain, namun harus didasarkan pada guru

bersangkutan.2

2
Sumardyono. 2003. Penelitian Tindakan. Naskah Modul Diklat Berjenjang. Jakarta: Dirjen PMPTK.

Anda mungkin juga menyukai