Oleh :
Nama : Irham Fauzi
NIM : B1A019089
Rombongan : 6
Kelompok : 4
Asisten : Harvina Yulviza
A. Latar Belakang
Invertebrata adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang atau tulang
punggung dan paling beragam hampir 95% dari populasi hewan di bumi. Tahun 2009 lebih
dari 1,3 juta invertebrata telah diidentifikasi. Invertebrata lebih banyak ditemukan di
pernukaan laut karena intervebrata berperan besar terhadap ekosistem laut (Luthfi et al.,
2017). Ciri-ciri hewan invertebrata yakni, tidak memiliki tulang belakang, memiliki
kerangka luar tetapi tidak memiliki kerangka dalam yang berupa tulang, umumnya
berukuran kecil, serta anatomi tubuh dan sistem pencernaan yang sederhana. Phylum yang
terdapat pada Inveterbrata antara lain protozoa, polifera, coelenterata, ctenophora,
plathyhelmintes, rotifera, nemathlemintes, annelida, achinodermata, mollusca, dan
arthropoda (Yanuar, 2018).
Protozoa ditemukan di lingkungan yang lembap dalam bentuk cair dan gas. Phylum
protozoa dibagi menjadi dua kelas, yaitu plasmodroma dan ciliuphora. Polifera adalah
hewan yang memiliki lubang lubang kecil pada tubuhnya. Biasanya ditemukan di laut dan
bersifat sesil yang melekat pada suatu dasar. Coelenterata memiliki tubuh yang bersifat
simetris radial dan diploblastik, pada mulutnya terdapat tentakel yang dilengkapi dengan sel
beracun, biasanya hidup di laut serta bersifat polip dan medusa (Yanuhar, 2018).
Ctenophora merupakan hewan laut yang berukuran kecil serta mampu berenang
dengan bebas sehingga mudah terbawa oleh arus gelombang. Ctenophora memiliki tentakel
yang dilengkapi dengan sel perekat berfungsi untuk menangkap hewam yang dimakannya
(Yanuhar, 2018). Plathyelmintes atau biasa dikenal dengan cacing pipih merupakan hewan
yang bersifat parasit dengan bentuk anatomi tubuh simetris bilateral. Phylum ini dibagi
menjadi empat kelas, yaitu tubellaria, monogenea, trematoda, dan cestoda (Strathmann,
2017).
Rotifera merupakan hewan air mikroskopis yang ditemukan pada lingkunga air tawar
dan di tanah yang lembap. Rotifera juga dapat ditemukan pada lumut dan lumut yang
tumbuh di batang dan batu pohon, di talang hujan dan genangan air, di tanah atau serasah
daun, dan bahkan pada krustasea air tawar dan serangga air larva. Ciri hewan dari phylum
nemathelmintes antara lain, memiliki tubuh yang tidak bersegmen dengan dengan sistem
pencernaan yang sudah sempurna, sistem respirasi secara difusi, memiliki alat ekskresi
berupa nefridum, dan tidak memiliki saluran peredaran darah. Nemathelmintes diklasifikasi
menjadi dua kelas, yakni nematoda dan nematophora (Yanuar, 2018).
Hewan dari phylum annelida memiliki tubuh tubuh yang bersegmen dan berotot
dengan sistem pencernaan yang sudah sempurna serta tubuhnya dilengkapi dengan kutikula
tipis dan lempap. Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu polychaeta, oligochaeta, dan
hirudinea (Strathmann, 2017). Echinodermata merupakan hewan berkulit duri dengan ciri-
ciri tubuh simetri bilateral, hidupnya di laut, memiliki sistem pencernaan yang sudah
sempurna, dan sistem geraknya berupa kaki ambulakral. Ciri-ciri khusus dari phylum
mollusca, yaitu memiliki cangkang dari bahan kalsium, merupakan hewan yang
hermaprodit, memiliki sistem pencernaan dan sistem pernafasan. Arthpoda merupakan
hewan yang memiliki tubuh beruas-ruas, tubuhnya dilindungi oleh eksoskeleton, sistem
peredaran darah terbuka, sistem eksresi berupa badan malphigi, dan sistem pencernaannya
sempurna (Yanuhar, 2018)
Hewan vertebrata tersusun oleh banyak sel (multiseluler). Sel-selnya sering
mengalami diferensiasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan
aktivitasnya semakin kompleks. Perkembangan embrio hewan metazoan melalui tahap-tahap
tertentu. Secara embriologi, hewan ada yang memiliki dua lapisan kulit, hewan demikian
dinamakan diplobastik. Untuk hewan yang memiliki tiga lapisan kulit dalam tubuhnya
dinamakan tripoblastik. Struktur tubuh dan sistem-sistem yang ada pada hewan invertebrate
berbeda-beda, makin tinggi tingakatannya, maka semakin kompleks struktur dan sistem
tubuhnya. Hewan vertebrata merupakan hewan yang memiliki sistem tubuh dan jaringan
yang kompleks dibandingkan dengan hewan invertebrata (Setiawan 2010: 51). Menurut
Pochenik (2000:150), Semua hewan yang tidak memiliki tulang belakang dikelompokkan
dalam Invertebrata (avertebrata). Hewan invertebrata ada yang tersusun oleh satu sel
(uniseluler) dimana seluruh aktivitas kehidupannnya dilakukan oleh sel itu sendiri.
Sedangkan hewan invertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiseluler/metazoa) sel-
selnya mengalami deferensiasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan
aktivitasnya semakin komplek. Dalam pembagiannya, hewan invertebrata dibagi
menjadi beberapa golongan atau phylum Protozoa, Porifera, Coelenterata, Platyhelmintes,
Nemathelmintes, Annelida, Molusca, Arthropoda, dan Echinordemata (Anonim 2008: 1).
B. Tujuan
A. Materi
Media (cetak, audio, dan video) yang digunakan pada praktikum kali ini
adalah Berbagai media (cetak/audio/video) terkait karakter identifikasi
invertebrata.
B. Metode