Anda di halaman 1dari 8

1. A. Apakah konsekuensi dari penggunaan bahan bakar fosil bagi bumi?

 Bumi menjadi kian panas karena emisi gas-gas rumah kaca terus meningkat.
 Minyak bumi kian mahal dan, sebagai akibatnya, membahayakan keterjaminan pasokan energi
(energy security) negaranegara berkembang pengimpor minyak yang kurang/tidak kuat posisi
keuangannya
Maka dari itu, diperlukan bahan bakar cair alternatif yang bersih dan dapat diproduksi local.
Di antara segala sumber energi terbarukan (yang pada dasarnya bersih) :
Sinar surya, Tenaga angina, Tenaga air, Panas bumi, Arus laut, Tenaga ombak, Energi termal
samudra, Tenaga nuklir, Biomassa
Biomassa : satu-satunya sumber energi terbarukan yang dapat menghasilkan, atau mudah dikonversi
menjadi, bahan bakar (cair) : Bahan-bahan bakar nabati (BBN, biofuels)

B. Motivasi yang melatar belakangi Negara-negara di dunia ini mulai beralih menggunakan
bahan bakar baru terbarukan
 Environmental Quality
– Penggunaan bahan bakar fosil secara terus menerus menyebabkan peningkatan permasalahan
lingkungan
– Terutama pencemaran udara (green house gas, Ghg) yang menyebabkan menipisnya lapisan
ozon
 National Security
– Seluruh negara di dunia membutuhkan minyak bumi untuk pemenuhan energi dalam negeri
– Setiap negara berusaha untuk tidak mengalami krisis energi
 Kelebihan produksi pertanian dan perkebunan
– Penyebab : penggunaan teknologi dalam mengembangkan genetika tumbuhan, pupuk,
pestisida, dan proses produksi
 Rural Development
– Industri pertanian yang terintegrasi memberikan keuntungan bagi pedesaan
– Pengembangan tanaman untuk pasar yang baru memberikan kesempatan bagi kemajuan
pedesaan

C. Jika ingin mensubsitusi bahan bakar fosil dengan bahan bakar nabati, maka bentuk energy
final yang diinginkan adalah berupa bahan bakar cair. Mengapa bahan bakar cair lebih
diutamakan keberadaannya dibandingkan yang lainnya?
 Dapat disimpan secara mudah dan aman untuk jangka waktu lama (jadi sediaan siaga untuk
keadaan darurat);
 Portabel, mudah diangkut dan dikirim jauh;
 Memiliki kerapatan energi besar;
 Relatif mudah dinyalakan, tetapi tak mudah meledak;
 Dapat dengan mudah dikonversi menjadi listrik; dan
 Amat sangat penting (kritikal) bagi sektor transportasi

2. A. Apakah yang dimaksud dengan Indeks Pembangunan Manusia? Faktor apa sjakah yang
menjadi komponen pengukuran IPM suatu negara?
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengukur tingkat kemajuan pembangunan suatu bangsa dengan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM atau HDI, Human Development Index). IPM menjelaskan
bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh kesehatan, pendidikan,
daya beli (pendapatan).
Index Pembangunan Manusia, IPM (HDI) IPM ≥ 0,8 : tinggi IPM < 0,5 : rendah
Komponen pengukuran IPM : Kesehatan, Pendidikan, Daya beli.

B. Jelaskan keterkaitan antara indeks Pembangunan Manusia dengan konsumsi Energi didunia!
Ada korelasi positif antara Konsumsi energi per kapita dengan IPM. Semakin rendah angka konsumsi
energy, maka akan semakin efisien penggunaan energy disuatu Negara, oleh sebab itu nilai IPM sendiri
semakin mendekati 1 mengartikan semakin tinggi tingkat pembangunan manusia di daerah tersebut.
C. Penyediaan energy suatu Negara diukur pula dengan nilai elastisitas energy. Apa yang
dimaksud dengan elastisitas energy? Dan apa hubungannya terhadap konsumsi energy di
suatu Negara?
Elastisitas energy adalah perbandingan antara laju pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan
konsumsi energy di sebuah Negara. Hubungan elastisitas terhadap konsumsi energy adalah semakin
rendah koefisien angka elastisitas energy maka akan semakin efisien konsumsi energy suatu Negara,
apabila angka elastisitas dicapai dibawah 1,0 mengartikan bahwa energy yang tersedia telah
dimanfaatkan secara optimal.

3. A. Apakah yang dimaksud denga biomassa?


Biomassa merupakan materi organic yang berasal dari alam secara umum mencakup limbah dan
tanaman energy (baik secara langsung maupun tidak langsung) dan dimanfaatkan sebagai energi dalam
jumlah yang besar. Biomassa merupakan sumber energy yang menghasilkan nol emisi, tidak
terkontribusi terhadap peningkatan jumlah gas rumah kaca.
 Merupakan sumber energi yang menghasilkan nol emisi (zero emision), tidak berkontribusi
terhadap peningkatan jumlah gas rumah kaca
 Biomassa atau sumber daya hayati (bioresources, biorenewable resources) merupakan bahan
yang dapat diperoleh dari tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung dan
dimanfaatkan sebagai energi dalam jumlah yang besar
 Biorenewable resources, materi organik yang berasal dari alam . Biorenewable resources secara
umum mencakup limbah dan tanaman energy, Limbah merupakan material yang tidak
terpakai/dibuang karena tidak memiliki nilai atau sebagai material yang mencemari lingkungan
sekitar
B. Tanaman energy adalah salah satu jenis biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bakar. Tuliskan klasifikasi dari tanaman energy, kemudian berikan contoh dari masing-
masing klasifikasi tanaman energy tersebut
Tanaman Energi : Tanaman yang ditanam untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar, bukan untuk
kebutuhan pangan. Tanaman energi ditanam dan ditebang secara berkala.Tanaman energi merupakan
tanaman yang keberlanjutan, yang memungkinkan digunakan oleh generasi yang akan datang.
Tanaman Energi
1. Tanaman Tak Berkayu (Herbaceous Energy Crops)
 Biomassa di atas tanah pohon ini biasanya hanya hidup satu musim tanam. Perolehan
biomassa di daerah 4 musim, rata-rata 5,5 – 11 ton/ha/th, maksimum 20 – 25 ton/ha/th; di
daerah tropik akan lebih tinggi.
 Sifat-sifat kimia biomassa tanaman tak berkayu lebih mirip kayu pohon berdaun lebar :
kadar lignin rendah, karbohidratnya lebih mudah diekstrak, hemiselulosa-nya terutama
berwujud ksilan (polimer ksilosa).
 Kadar silika : tumbuhan tak berkayu > yang berkayu.
 Tumbuhan tak berkayu paling potensial untuk tanaman ‘perkebunan energi’ :
rumputrumputan.
Terdiri dari dua kelas : Berbatang besar dan Berbatang kecil
a. Tanaman Berbatang Besar
• Yang menghasilkan gula/pati a.l. : tebu (Saccharum officinarum), jagung (Zea mays), sorgum
biji/manis (Sorghum bicolor), dan hanjeli (Coix lacryma-jobi).
• Yang hanya berlignoselulosa : kaso/gelagah/tebu-salah (Saccharum spontaneum), glagah
(Miscanthus sp.), dan rumput gajah (Pennisetum purpureum).
• Pemanenan rumput-rumputan berbatang besar, sekali-pun dengan mesin pemanen, merupakan
kegiatan padat-karya.

b. Tanaman Berbatang Kecil


• Contoh : rumput benggala/guinea (Panicum maximum), jajagoan/kejawan
(Echinochloa/Panicum crusgalli), dan alangalang (Imperata cylindrica).

2. Tanaman Berkayu (Short Rotation Woody Crops)


Contoh : Populus spp, Salix spp, Eucalyptus
 Dipanen pada rotasi 3 – 10 tahun.
 Karakter yang dikehendaki :
 tumbuh cepat pada berbagai jenis tanah/lahan;
 kayunya berberat-jenis dan bernilai-kalor tinggi;
 arsitektur batang-cabang dan kerindangan daun memungkinkan jarak tanam pendek;
 berefisiensi konversi energi surya besar;
 dapat tumbuh lagi dari tunggul (able to coppice);
 mampu memanfaatkan nitrogen udara (able to fix nitrogen).
Ada 2 jenis kayu :
 kayu pohon berdaun jarum (soft-wood), contoh pohon pinus, silver maple, turi, mimba,
jayanti
 kayu pohon berdaun lebar (hardwood), contoh pohon jati, damar, tarap, bakau,
kenari,keruing
Kategori Tanaman Berkayu:
Kategori 1 :
 menghasilkan bahan pangan dan biomassa sisa-panennya banyak. Contoh : sawit, kelapa, sagu,
tebu, sorgum manis, jagung, sorgum, dan jali/hanjeli (Coix lacryma-jobi).
 Keluarga Palma (sawit, Kelapa, Sagu, dst)
 Sorgum manis, Hanjeli
Kategori 2 :
 menghasilkan bahan pangan dan tumbuh cepat (pohon kayu-bakar atau short-rotation coppice).
Contoh : kelor (Moreinga oleifera), kacang hiris (Cajanus cajan), sukun (Artocarpus altilis).
 Buah sukun
 Kacang hiris
Kategori 3 :
 menghasilkan minyak-lemak non-pangan dan, atau tumbuh cepat atau menghasilkan pula bahan-
bahan kimia bioaktif.
 Contoh : mabai (Pongamia pinnata), nimba (Azadirachta indica), widara (Ziziphus mauritiana),
nyamplung (Calophyllum inophyllum), gatep pait (Samadera indica).
Kategori 4 :
 menghasilkan lateks atau serat dan juga minyak-lemak (non-pangan). Contoh : karet, getah-
perca (Palaquium gutta), kapok (Ceiba pentandra).
Kategori 5:
 produktif menghasilkan minyak-lemak nonpangan dan dapat berfungsi untuk
konservasi/penghijauan dsj. Contoh : nyamplung, kemiri sunan, kemiri.
Tanaman Energi

Tanaman Tanaman
tak berkayu berkayu

Berbatang Berbatang Kayu pohon Kayu pohon


besar kecil berdaun berdaun
jarum lebar

Contoh :
Contoh : Contoh : Silver maple, Pinus ,
Tebu, Jagung, Rumput Pohon Turi, Pohon
Sorgum benggala, mimba, Pohon Jayanti
biji/manis, kejawan, alang-
Hanjeli, alang Kategori tanaman berkayu :
Gelagah,
Rumput gajah
Kategori 1 Contoh : sawit, kelapa, sagu, tebu, sorgum
manis, jagung, sorgum, dan jali/hanjeli

Kategori 2 Contoh : kelor (Moreinga oleifera), kacang


hiris (Cajanus cajan), sukun (Artocarpus
altilis).

Kategori 3 Contoh : mabai, nimba, widara nyamplung ,


gatep pait

Contoh : karet, getah-perca (Palaquium


Kategori 4
gutta), kapok (Ceiba pentandra).

Contoh : nyamplung, kemiri sunan, kemiri.


Kategori 5

C. Penggunaan biomassa sebagai bahan bakar salah satunya menghasilkan karbon netral (netral
carbon). Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah tersebut?
Karbon netral bertujuan untuk menyeimbangkan jumlah keseluruhan CO 2yang dilepaskan ke
atmosfer, dengan menghitung berapa banyak CO2yang dilepaskan dari suatu kegiatan dan mengurangi
jumlah yang setara CO2 dalam kegiatan lain. Langkah pertama untuk menjadi karbon netral adalah
mengurangi penggunaan energy dan jumlah CO2yang dikeluarkan (mengurangi penggunaan peralatan
listrik, mematikan lampuketika tidak diperlukan,memilih peralatan rumah dengan daya yang lebih
rendah, mengurangi penggunaan air (pompa listrik), atau dengan menanam pohon.
D. Tuliskan tantangan yang harus diatasi dalam pemanfaatan biomassa
 Biomassa biasanya merupakan bahan padat berapat massa ruah rendah (low bulk density),
berkadar air tinggi, bernilai kalor rendah, dan berkadar oksigen tinggi.
 Dalam skala besar dan otomatik, padatan jauh lebih sulit dikumpulkan, ditangani, dikirim jarak
jauh, dan diolah dibanding cairan dan gas.
 Efisiensi energi proses konversi barang padat menjadi serbuk atau butiran kecil (agar bisa
ditangani seperti cairan atau gas) sangat rendah (10 %)
 Peralatan pengumpul, pengirim, dan pemroses padatan butuh banyak perawatan.
 Rapat massa ruah yang rendah mengakibatkan kebutuhan kapasitas sistem transportasi besar
(yang menentukan : volume, bukan berat bahan). Pembangkitan 50 MW listrik (50 MWe)
memerlukan pasokan 75 traktor-trailer biomassa per hari, dibanding 28 untuk batubara.
 Biomassa yang baru dipanen bisa berkadar air 50 % atau bahkan lebih Memperbesar ongkos
transportasi dan pengolahan.
 Nilai kalor : biomassa 16 – 20 MJ/kg, batubara 23 – 28 MJ/kg. Tambahan pula rapat massa
ruah : bal rerumputan 230 kg/m3, kayu 545 kg/m3, batubara 880 kg/m3. Pada basis volumetrik,
nilai kalor biomassa hanya 20 – 50 % dari nilai kalor batubara.
 Kebanyakan sumber daya hayati mengandung oksigen; sampai 45 %-berat dalam karbohidrat.
Batubara muda (lignit) 25 %, minyak dan gas bumi  0 %  Nilai kalor bahan bakar hayati
lebih rendah; bahan kimia berbasis biomassa cukup sulit bisa mensubstitusi (fungsi) bahan
petrokimia.

4. A. Tuliskan 3 jenis analisa yang dilakukan pada biomassa! Jelaskan masing-masing analisa
tersebut secara singkat!
 Analisa komponen organic : menganalisa kandungan Gula, pati, minyak, protein, lignoselilosa.
 Menentukan tingkatan/golongan suatu bahan bakar : HHV atau LHV
 Analisa proksimat : untuk mengetahui sifat fisika dari bahan bakar. Penting untuk
pengembangan proses konversi secara termokimia.Komponen analisa proksimat : Moisture
(kandungan airyg terdapat pada biomassa, untuk mengetahui kandungan air dengan cara
gravimetri), volatile matter (zat yang teruapkan/ fraksi biomassa yang terdekomposisi dan
hilang dalam fasa gas selama proses pemanasan), fixed carbon (karbon yang ditemukan dalam
bahan yang tersisa setelah bahan yang mudah menguap atau teruapkan), ash (mengandung
residu mineral hasil pembakaran yang bersifat tidak mudah terbakar diukur berdasarkan basis
kering).
 Analisa Ultimat : analisa yang dilakukan berdasarkan struktur kimia bahan bakar (C, N, H, O,
S) Fungsi : menentukan jumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran dan volume serta
komposisi gas pembakaran.
 Analisa Nilai Kalor (Heating Value) : besarnya entalpi yang dilepaskan ketika terjadi reaksi
antara bahan bakar tertentu dengan oksigenpada kondisi isothermal. Menentukan
tingkatan/golongan suatu bahan bakar : HHV atau LHV

a. Organic components: komponen organik yang menghasilkan kandungan protein dan minyak
b. Proximate analysis dan komponen yang diukur: analisis yang penting dalam mengembangkan proses
konveksi secara termokimia. Komponen yang diukur: karbon, volatility dan moisture. Contohnya
gasifikasi dan pirolisis
c. Ultimate analysis dan komponen yang diukur: analisis untuk menentukan kandungan abu, hidrogen,
oksigen dan belerang. Komponen yang diukur adalah abu
d. Heating value: entalpi bersih pada saat mereaksikan bahan bakar tertentu dengan oksigen dibawah
kondisi isothermal

B. Apakah perbedaan antara HHV (High Heating Value) dan LHV (Lower Heating Value)
 HHV: entalpi laten kondensasi memberikan kontribusi, nilai pembakaran bila di dalam gas
terdapat H2O cairan, reaksi mengembun pada akhir proses dan suhu awal&akhir proses sama
 LHV: terdapat H2O dalam bentuk gas, entalpi laten tidak berpengaruh dan suhu awal&akhir
proses tidak sama
 HHV adalah Heating value yang memperhitungkan terlepasnya kembali panas laten uap air
tersebut. HHV mengasumsikan bahwa uap air hasil proses pembakaran akan terkondensasi dan
melepaskan panas latennya di akhir proses.
 LHV tidak memasukkan energi panas laten yang dilepaskan oleh terkondensasinya uap air
tersebut ke dalam nilai heating value.   LHV mengasumsikan bahwa uap air akan tetap sebagai
uap air hingga akhir proses pembakaran.

C. Mengapa biomassa harus diukur moisture contentnya?


karena untuk mengetahui kandungan air dalam bahan bakar.

5. A. Apakah yang dimaksud dengan bioethanol generasi 1 dan generasi 2


Bioethanol generasi pertama bahan baku yang digunakan berasal dari bahan berpati berbasis bahan
pangan. Bioetanol generasi ini harganya relative tinggi karena bahan baku yang digunakan pula sebagai
bahan pangan dan pakan. bahan baku berbasis makanan akan mengakibatkan persaingan antara
kebutuhan energi dengan kebutuhan pangan, dan terbentur penggunaan lahan yang luas untuk tanaman
pangan tersebut. Oleh sebab itu dikembangkan
Bioethanol generasi kedua bahan bakunya berasal dari limbah biomassa.
B. Apa yang dimaksud dengan FGE, Denaturasi dan E85
FGE : (Full Grade Ethanol) bioethanol kadar 99,5% yg karakteristiknya sama seperti bahan bakar
premium/bensin yang juga bias dipakai sebagai bahan bakar motor dan mobil.
 Bisa digunakan secara langsung sebagai bahan bakar (usually hidrate)
 Bisa digunakan sebagai campuran dengan bahan bakar fosil
 Gasoline memiliki bil.oktan 85-88, sedangkan etanol bil.oktan 105. Campuran antara gasoline
dan bioetanol menghasilkan bil.oktan sebesar 89-93, yang disebut sebagai gasohol
Denaturasi :
 Pembubuhan/penambahan suatu zat ke dalam etanol produk pabrik sehingga etanol tersebut tak
bisa dijadikan bahan minuman (dan kemudian dibebaskan dari cukai).
 Zat-zat yang boleh dipakai untuk mendenaturasi diten-tukan dengan peraturan pemerintah.
[syarat: alkohol terdenaturasi harus tak dapat diolah kembali menjadi alkohol untuk minuman
dengan ongkos < cukai].
E85 : singkatan dari campuran bahan bakar etanol yang tediri dari 85% etanol dan 15% bensin dilihat
dari volumenya. E85 biasanya digunakan pada kendaraan bahan bakar fleksibel di Amerika Serikat dan
Eropa.

C. Tuliskan Skema pembuatan Bioetanol generasi 1 dam generasi 2

Generasi pertama
Generasi kedua
D. jika diketahui suatu larutan gula 30% dalam 25 liter memiliki berat jenis etanol pada kondisi
standard 0,789 gr/cm3, dan densitas gula 1,54 gr/cm 3. Hitunglag etanol teoritis yang bisa
didapatkan

C6H12O6 2 CH3CH2OH + CO2


BM gula : 180, 16 gram/mol
BM etanol : 46,07 gram/mol

2 x 46,07
Massa etanol :
180,16
Massa etanol : 0,511 gram (etanol absolut)
Berat jenis etanol kondisi standard : 0,789 gram/cm3
Maka volumenya adalah
0,511
V= = 0,648 cm3
0,789

Kadar = 30%
Volume = 25 liter
Total etanol teoritis = 30% x 25 x 0,511
= 3,8325 kg

Anda mungkin juga menyukai