Anda di halaman 1dari 14

Pengaruh Pemberian Demonstrasi Perawatan Tali Pusat Terhadap Tingkat

Pengetahuan Dan Keterampilan Ibu Yang Mempunyai Bayi Usia ≤ 1 Tahun Di


Wilayah Kerja Puskesmas Pasundan Samarinda
Murti Sekar Asih1*, Jasmawati2, Lukman Nukhakim3
*Penulis Koresponden: Murti Sekar Asih, Jurusan Kebidanan Prodi D-IV Kebidanan
Samarinda, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur, Indonesia
E-mail: murtisekarasih.25@gmail.com,
Intisari
Latar belakang: Perawatan tali pusat bertujuan untuk mencegah terjadi nya infeksi tali
pusat pada bayi baru lahir. Infeksi tali pusat menjadi penyebab kesakitan dan kematian di
berbagai negara. Oleh karena itu, pengetahuan yang baik tentang perawatan tali pusat
menentukan perilaku ibu dalam perawatan tali pusat agar tidak terjadi infeksi. Sehingga
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan ibu yang
mempunyai bayi < 1 tahun tentang perawatan tali pusat.
Metode penelitian: Desain penelitian pre-experimental dengan metode one group pretest
and post test. Populasi nya ibu yang mempunyai bayi ≤ 1 tahun yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Pasundan dengan jumlah responden 35 orang, Teknik pengambilan
sampel menggunakan accidental sampling
Hasil: Ada perbedaan yang signifikan antara pre test dan post test tingkat pengetahuan ibu
sebelum dan sesudah dilakukan demonstrasi dengan p-value 0,001 < α = 0,05
Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian demonstrasi perawatan tali pusat terhadap tingkat
pengetahuan dan keterampilan ibu yang mempunyai bayi usia ≤ 1 tahun di wilayah kerja
Puskesmas Pasundan

Kata kunci:, demonstrasi, keterampilan, pengetahuan, infeksi tali pusat


1. Mahasiswa jurusan kebidanan samarinda, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
2. Dosen jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
3. Dosen jurusan kebidanan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

1
The Effect Of Giving A Central Rope Care Demonstration On The Level Of
Knowledge And Skills Of Mothers Who Have Infants Aged ≤ 1 Year In Working
Area Of Puskesmas Pasundan Samarinda
Murti Sekar Asih1*, Jasmawati2, Lukman Nukhakim3 *
The author of the correspondent: Murti Sekar Asih, Department of Obstetrics and
Gynaecology D-IV, Samarinda, Health Polytechnic, Ministry of Health, East Kalimantan,
Indonesia E-mail: murtisekarasih.25@gmail.com

Abstract

Background: The central rope treatment aims to treat the umbilical cord in the newborn
to keep it dry and prevent infection. The umbilical cord infection has been the cause of
continuous pain and death in various countries. In this case, a good knowledge of the
central cord care is a very determination of the behavior of mothers who have newborns
in the care of the umbilical cord in order to avoid infection. So the research aims to know
the level of knowledge and skills about cord care.
Research method: The design of research was pre experimental design with one group
pretest and post test method. The population is mothers who have a baby ≤ 1 year who are
in the work area of Puskesmas Pasundan with 35 respondents. The sampling technique
uses accidental sampling.
Results: There were significant differences between pre-test and post-test the level of
knowledge of the mother before and after the demonstration with p-value 0.001 <α = 0.05
Conclusion: There is an effect of giving cord care demonstration to the level of knowledge
and skills of mothers who have babies aged ≤ 1 year in the work area of Puskesmas
Pasundan

Keywords:, demonstration, skills, knowledge, cord infection

1. Student Department of Obstetrician Samarinda, Poltekkes Kemenkes East Kalimantan


2. Lecturer on the nursing department in East Kalimantan, Poltekkes
3. Faculty of Midschool, Poltekkes Kemenkes Department of East Kalimantan

2
A. PENDAHULUAN bayi sebesar 32 kematian per 1.000
Data WHO (World Health kelahiran hidup dan kematian balita
Organization) tahun 2008 sebanyak 40 kematian per 1.000
menunjukkan angka kematian bayi kelahiran hidup.
sebesar 560.000 jiwa, yang Infeksi tali pusat dan Tetanus
disebabkan oleh infeksi tali pusat. Di neonatorum telah menjadi penyebab
Negara Afrika angka kematian bayi kesakitan dan kematian secara terus
sebesar 126.000 jiwa (21%) yang menerus di berbagai Negara. Setiap
disebabkan oleh infeksi tali pusat. Di tahunnya 500.000 bayi meninggal
Negara Asia Tenggara diperkirakan karena tetanus neonatorum dan
kematian bayi 220.000 yang 460.000 meninggal akibat infeksi
disebabkan karena perawatan tali bakteri (Sodikin,2009).
pusat yang kurang bersih (Bapenas, Berdasarkan Profil kesehatan
2009). Berdasarkan penelitian WHO Indonesia tahun 2017, dilaporkan
diseluruh dunia terdapat kematian terdapat 25 kasus dari 7 provinsi
bayi sebesar 56 per 10.000 menjadi dengan jumlah meninggal 14 kasus
sekitar 280.000 terjadi setiap 18-20 atau CFR sebesar 56%. Jumlah kasus
menit sekali. Tetanus Neonatorum pada tahun
Umumnya di Negara berkembang 2017 mengalami penurunan dari
seperti Indonesia terjadi kematian tahun sebelumnya, yang sebanyak 33
neonatal sebanyak 50% yang kasus pada tahun 2016. Meski
disebabkan oleh infeksi pada tali demikian, CFR pada tahun 2017
pusat, kejadian sepsis sampai dengan mengalami peningkatan dari tahun
tetanus. Di Indonesia menurut data sebelumnya yang sebesar 42,4%.
SDKI (Survey Demografi Kesehatan Jumlah kasus TN terbanyak tersebar
Indonesia) tahun 2012 menunjukkan sama rata di tiga provinsi, yaitu
Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar Kalimantan Barat, Provinsi Riau, dan
25 per 1000 kelahiran hidup dan Banten dengan CFR 100% yaitu
angka kematian neonatal dini (0-7 Provinsi Aceh, Kalimantan Tengah,
hari) sebesar 15 per 1000 kelahiran dan Papua (Kementerian Kesehatan
hidup. Dari hasil (angka kematian RI, 2017).

3
Perawatan tali pusat merupakan (CFR) Tetanus Neonatorum (TN)
tindakan keperawatan yang bertujuan mencapai 53,8%. Case Fatality Rate
untuk merawat tali pusat pada bayi (TN) meningkat dari 49,6% pada
baru lahir agar tetap kering dan tahun 2014. Tetanus neonatorum
mencegah terjadinya infeksi (Ai (TN) adalah tetanus pada bayi usia
Nurasiah dkk, 2012). Perawatan tali hari ke 3 dan 28 setelah lahir (Depkes
pusat tersebut sebenarnya sangat RI, 2016).
sederhana. Adapun yang paling Berdasarkan data diatas maka
penting, pastikan tali pusat dan erea di perlu dilakukan penelitian untuk
sekelilingnya selalu bersih dan kering mengetahui tingkat pengetahuan dan
dan terhindar dari infeksi. Selalu cuci keterampilan tentang perawatan tali
tangan manggunakan air bersih dan pusat pada ibu yang mempunyai bayi
sabun sebelum membersihkan tali kurang dari 1 tahun di wilayah kerja
pusat.(Antini dkk, 2012). Dampak Puskesmas Pasundan..
dari perawatan tali pusat yang tidak B. METODE PENELITIAN
benar adalah bayi akan mengalami Jenis penelitian ini adalah pre-
tetanus neonatorum dan dapat experimental. dengan One Groups
mengakibatkan kematian. Sehingga Pretest-Posttest Design. Variabel yang
dalam hal ini pengetahuan yang baik dilibatkan dalam penelitian ini adalah
tentang perawatan tali pusat sangatlah variabel dependen yaitu pengetahuan
menentukkan perilaku ibu yang ibu tentang perawatan tali pusat dan
mempunyai bayi baru lahir dalam keterampilan ibu tentang perawatan
perawatan tali pusat (Erna Suryani, tali pusat serta variabel independen
2011). yaitu Pemberian demonstrasi
Sedangkan menurut Profil perawatan tali pusat.
Kesehatan Kota Samarinda tahun Populasi pada penelitian ini
2015 Angka Kematian Bayi adalah ibu yang mempunyai bayi ≤ 1
sebanyak 53 dari 18.514 kelahiran tahun di Wilayah kerja Puskesmas
hidup, terdapat 78 kasus tetanus Pasundan yang berjumlah 35
dengan 42 orang meninggal atau responden sesuai dengan kriteria
tingkat kematian, Case Fatality Rate inklusi. Kriteria inklusi sendiri ialah

4
persyaratan umum yang diharapkan Pendidikan 3
peneliti untuk memenuhi subjek Tidak tamat SD 1
penelitiannya (Sani K., 2016). SD 10
Teknik sampling dalam SMP 17
penelitian menggunakan teknik SMA 4
accidental sampling yaitu teknik PT
penentuan sampel berdasarkan Pekerjaan
kebetulan/incidental bertemu dengan PNS 3 8,6
peneliti dapat digunakan sebagai Swasta 1 2,9
sampel, bila dipandang orang yang Wiraswasta 6 17,1
kebetulan ditemui itu cocok sebagai Petani 1 2,9
sumber (Sugiyono, 2009). IRT 24 68,6
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel.1 Distribusi Frekuensi Sumber
Karakteristik Responden Informasi

Kelompok Intervensi Ya 30 85,7

Tidak 5 14,3
Karakteristik Pendidikan Kesehatan

n % Jumlah 35 100

Usia Sumber : Data Primer, 2019


4 11,4
< 20 tahun Berdasarkan table 1 diatas, dari
19 54,3
31 - 30 tahun 35 responden diketahui karakteristik
10 28,6
31 - 40 tahun usia responden sebagian besar berusia
5,7
>40 tahun 2
21-30 tahun sebanyak 19 responden
(54,3%) dan sebagian kecil berusia >
Jumlah Anak
40 tahun sebanyak 2 responden
8
1 (5,7%). Sebagian besar responden
22,9
14
2 yang mempunyai 2 orang anak
40,0
3 10 sebanyak 14 responden (40,0%) dan
28,6
>3 3 sebagian kecil responden mempunyai
8,6
> 3 anak sebanyak 3 responden
8,6
2,9
5
28,60
48,6
11,4
(8,6%). Pendidikan terakhir dengan benar (tidak terampil)
responden sebagian besar adalah sebanyak 5 orang (14,3%)
SMA sebanyak 17 responden (48,6%)
dan sebagian kecil tidak tamat SD Tabel.3 Uji Normalitas Tingkat
sebanyak 3 responden (8,6%). Pengetahuan
Sebagian besar responden merupakan n p-value Keterangan
Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak Pre Test 0,191 Berdistribusi

24 responden (68,6%) dan sebagian 35 normal


Post Test 0,051 Berdistribusi
kecil bekerja sebagai pegawai swasta
normal
dan petani sebanyak 1 responden
(2,9%). Responden yang telah Sumber : Data Primer, 2019
mendapatkan informasi mengenai Berdasarkan tabel 3 diatas,
perawatan tali pusat sebanyak 30 dapat diketahui uji normalitas tingkat
orang (57,1%), dan yang belum pengetahuan menggunakan uji
pernah mendapatkan informasi shapiro wilk. Hasil uji pada pre test
mengenai perawatan tali pusat yaitu p-value = 0,191 > 0,05 dan pada
sebanyak 5 orang (42,8%). post test p-value = 0,051 > 0,05. Dari
Tabel.2 Keterampilan Ibu data tersebut, maka dapat
Melakukan Perawatan Tali Pusat disimpulkan tingkat pengetahuan pre
n % test dan post test berdistribusi normal.
Terampil 30 85,7
Tabel 4 Uji Beda Rerata Pre dan
Tdk Terampil 5 14,3
Post Intervensi Pada Tingkat
Jumlah 35 100
Pengetahuan
Sumber : Data Primer, 2019 n Mean + SD p-value
Berdasarkan Tabel 2 diatas, dari Pre Test 16,89+3,596
35 responden yang melakukan 35 0,001
Post Test 19,60+3,108
demonstrasi ulang mengenai cara Sumber : Data Primer, 2019
perawatan tali pusat, ibu yang
melakukan dengan benar (terampil)
sebanyak 30 responden (85,7%) dan
ibu yang belum dapat melakukan

6
Tabel 4 diatas menunjukkan terhadap suatu objek akan meningkat
hasil bahwa pada tingkat pengetahuan seiring dengan bertambahnya usia
ibu yang mempunyai bayi ≤ 1 tahun sehingga pengetahuan yang
tentang perawatan tali pusat di diperolehnya semakin membaik. Hal
dapatkan nilai p-value 0,001 < 0,05. ini sesuai dengan teori Nursalam
Berdasarkan nilai tersebut dapat (2011) yang menyatakan bahwa
disimpulkan bahwa ada pengaruh semakin cukup umur, tingkat
yang bermakna rerata tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
pengetahuan ibu yang mempunyai akan lebih matang dalam berpikir dan
bayi ≤ 1 tahun antara pre dan post. bekerja dari segi kepercayaan
PEMBAHASAN masyarakat yang lebih dewasa akan
1. Analisis Univariat lebih percaya dari pada orang yang
a. Keterampilan Perawatan Tali belum cukup tinggi kedewasaannya.
Pusat Berdasarkan Usia Hal ini sebagai akibat dari
Dari hasil penelitian, ibu yang pengalaman jiwa.
dapat melakukan perawatan tali b. Keterampilan Perawatan tali
pusat dengan terampil sebanyak 30 Pusat Berdasarkan Jumlah Anak
orang (85,7%) dan mayoritas Dari hasil penelitian, ibu yang
responden berusia 21-30 tahun dapat melakukan perawatan tali
sebanyak 16 orang (53,3%), dan pusat dengan terampil sebanyak 30
minoritas responden berusia > 40 orang (85,7%), dan mayoritas
tahun sebanyak 2 orang (6,7%). responden memiliki 2 anak sebanyak
Sedangkan ibu yang tidak terampil 13 responden (43,3%) dan minoritas
sebanyak 5 orang (14,3%) dan responden yaitu yang mempunyai
mayoritas responden berusia 21-30 anak > 3 anak sebanyak 3 responden
tahun sebanyak 3 orang (60%) dan (10%). Sedangkan ibu yg belum dapat
minoritas responden berusia < 20 melakukan dengan terampil sebanyak
tahun dan 31-40 tahun sebanyak 1 5 orang (14,3%) mayoritas responden
orang (20%). memiliki 3 anak yaitu sebanyak 3
Menurut Notoatmodjo, 2012 orang responden (60%) dan minoritas
daya tangkap dan pola pikir seseorang

7
responden yg mempunyai anak 1 dan Pengalaman merupakan suatu
2 sebanyak 1 orang (20%). cara untuk memperoleh kebenaran
Menurut hasil penelitian (Ansik pengetahuan dan keterampilan. Oleh
Khoiriyah, 2011), bahwa sebab itu pengalaman pribadi pun
pembentukan diri berhubungan dapat digunakan sebagai upaya
dengan pengalaman dan diharapkan, memperoleh pengetahuan dan
bahwa dengan pengalaman maka keterampilan. Baik diperoleh secara
seseorang dapat mempunyai langsung ataupun tidak langsung,
pengetahuan yang lebih baik dari namun tidak semua pengalaman
pada yang belum mempunyai pribadi dapat menuntun seseorang
pengalaman. Dari uraian di atas dapat untuk menarik kesimpulan dengan
di ketahui bahwa paritas akan benar (Walyani, 2015).
berpengaruh pada pengetahuan dan c. Keterampilan Perawatan Tali
keterampilan. Pusat Berdasarkan Pendidikan
Pada umumnya semakin tinggi Dari hasil penelitian, ibu yang
paritas seseorang maka semakin dapat melakukan perawatan tali
banyak pengalaman dan pengetahuan pusat dengan terampil sebanyak 30
yang dimilikinya termasuk informasi orang (85,7%), mayoritas
yang di dapatkan baik dari orang lain responden berpendidikan SMA
ataupun dari tenaga kesehatan. Hal ini sebanyak 15 orang (50%), dan
sesuai dengan teori dari Notoatmodjo minoritas responden berpendidikan
(2010), yaitu pengetahuan sangat erat SD sebanyak 2 orang (6,7%).
hubungannya dengan paritas karena Sedangkan ibu yang belum
semakin sering seseorang wanita terampil sebanyak 5 orang (14,3%),
melahirkan bayi dan merawatnya mayoritas responden
semakin banyak pengalaman pribadi berpendidikan SMA sebanyak 2
yang diperoleh dan dapat menuntun orang (40%), dan minoritas
seseorang dalam menarik berpendidikan SD, SMP, dan tidak
kesimpulan. Dimana para wanita tamat SD sebanyak 1 orang (20%).
memperoleh pengetahuan dari Menurut Notoatmodjo (2010)
pengalaman pribadi. pendidikan seseorang akan

8
berpengaruh terhadap pola pikir ibu rumah tangga sebanyak 4 orang
seseorang. Semakin rendah (80%) dan minoritas ada ibu yang
pendidikan seseorang maka bekerja sebagai wiraswasta
kemampuan untuk menyerap sebanyak 1 orang (20%).
informasi juga rendah, sedangkan Perkembangan teknologi
semakin tinggi pendidikan seseorang informasi dan komunikasi
maka semakin mudah untuk khususnya yang berbasis internet,
menyerap informasi. Kondisi ini memudahkan seseorang untuk
sesuai dengan apa yang memperoleh informasi dan sumber
dikemukakan Nursalam (2011) pengetahuan up to date kapanpun
semakin tinggi tingkat pendidikan dan dimanapun tanpa harus dibatasi
seseorang semakin banyak pula oleh ruang dan waktu, sehingga
pengetahuan dan keterampilan yang meskipun ibu tidak bekerja dan
dimiliki. Sebaliknya semakin hanya sebagai ibu rumah tangga
pendidikan yang kurang akan tetap memiliki pengetahuan dan
menghambat perkembangan sikap keterampilan yang baik (Soekanto,
seseorang terhadap nilai-nilai yang 2010). Hal ini sesuai teori
baru diperkenalkan. Notoatmodjo (2009) bahwa
d. Keterampilan Perawatan Tali fasilitas-fasilitas sebagai sumber
Pusat Berdasarkan Pekerjaan informasi yang dapat
Dari hasil penelitian, ibu yang mempengaruhi keterampilan dan
melakukan perawatan tali pusat pengetahuan seseorang, misalnya
dengan terampil sebanyak 30 orang radio, televisi, majalah, koran, dan
(85,7%) mayoritas responden buku.
adalah ibu rumah tangga yang tidak
bekerja dan hanya mengurus anak e. Keterampilan Perawatan tali Pusat
yaitu sebanyak 20 orang (66,7%) Berdasarkan Sumber Informasi
dan minoritas adalah petani Dari hasil penelitian ini, dari
sebanyak 1 orang (3,3%). Sedang 35 responden yang dapat
ibu yang tidak terampil sebanyak 5 mendemonstrasikan ulang dengan
orang (16,7%) dan mayoritas adalah baik dan benar yaitu sebanyak 30

9
responden (85,7%) dan 5 responden melihat perbedaan pre test dengan
(14,3%) belum dapat melakukan post test sebelum dan sesudah
dengan benar. Ibu yang telah dilakukan demonstrasi perawatan tali
mendapatkan informasi kesehatan pusat. Dan didapatkan perbedaan
mengenai perawatan tali pusat hasil pre test dan post test tingkat
sebanyak 20 orang (57,1%) dan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah
sebanyak 15 orang (42,9%) belum dilakukan demonstrasi
pernah mendapatkan informasi Hasil yang diperoleh melalui uji
kesehatan mengenai perawatan tali statistik paired sampel t-test
pusat. didapatkan hasil p-value 0,001 < α =
Hal ini sesuai dengan teori 0,05 yang berarti ada perbedaan yang
Sutikno (2009) keberhasilan signifikan antara pre test dan post test
responden memiliki keterampilan tingkat pengetahuan ibu sebelum dan
tersebut tentunya didukung oleh sesudah dilakukan demonstrasi (H0 =
informasi yang pernah didapatkan, ditolak).
motivasi yang tinggi, dan meyakini Temuan pada penelitian ini
bahwa demonstrasi perawatan bayi sejalan dengan hasil penelitian oleh
baru lahir (merawat tali pusat) ini Rohmawati, W dan Kholfana, K
memiliki relevansi dan keterlibatan (2016), dengan judul Perbedaan
langsung ibu-ibu dalam melakukan Penyuluhan KIE dan Demonstrasi
kegiatan merawat tali pusat. Orang Tentang SADARI Pada Remaja Putri
belajar terbaik adalah dengan Kelas XI di SMA Muhammadiyah
mengamati model yang benar dan Klaten yang menunjukkan hasil
prosedur yang merupakan dasar bahwa terdapat perbedaan antara
menuju proses belajar, terutama penyuluhan KIE dan penyuluhan
dalam menilai kemajuan dalam demonstrasi. Penyuluhan dengan
mempelajari keterampilan baru. demonstrasi lebih dapat
2. Analisis Bivariat meningkatkan pengetahuan
Dalam penelitian ini, peneliti responden dibandingkan dengan
menggunakan uji statistik paired penyuluhan KIE.
sampel t-test / uji T dependen untuk Peneliti berasumsi bahwa

10
dengan diberikannya demonstrasi meningkat pula.
perawatan tali pusat akan dapat Berdasarkan hasil penelitian
meningkatkan pengetahuan yang dilaksanakan oleh peneliti
seseorang, secara tidak langsung didapatkan bahwa pendidikan
dapat merubah perilaku orang kesehatan dengan metode
tersebut agar lebih melaksanakan demonstrasi sangat efektif dalam
perilaku hidup sehat. meningkatkan keterampilan
Penggunaan metode responden.
demonstrasi dalam menyampaikan D. KESIMPULAN DAN SARAN
informasi kesehatan dapat dilengkapi Kesimpulan
dengan menggunakan media dalam 1. Karakteristik responden
memudahkan menyampaikan berdasarkan usia sebagian besar
informasi kesehatan yang dalam hal berada dalam rentang usia 21-30
ini peneliti menggunakan phantom tahun. Karakteristik berdasarkan
bayi. Hal ini sejalan dengan jumlah anak, pendidikan, dan
Notoatmodjo (2012) media atau alat pekerjaan sebagian besar ibu
peraga ini disusun berdasarkan mempunyai 2 anak, pendidikan
prinsip bahwa pengetahuan yang ada terakhir SMA dan memiliki
pada setiap manusia diterima atau pekerjaan sebagian besar sebagai
ditangkap melalui panca indera. Ibu Rumah Tangga (IRT)
Semakin banyak indera yang 2. Setelah diberikan demonstrasi
digunakan maka semakin banyak dan perawatan tali pusat, sebagian
semakin jelas pula pengetahuan dan besar ibu dapat mengulang
keterampilan yang diperoleh. kembali demonstrasi perawatan
Menurut Wahyuningtyas tali pusat dengan benar.
(2012) pengetahuan merupakan 3. Berdasarkan hasil uji beda rerata,
faktor yang paling berpengaruh terdapat perbedaan yang bermakna
terhadap keterampilan seseorang mengenai tingkat pengetahuan ibu
dalam melakukan perawatan tali yang memiliki bayi ≤ 1 tahun
pusat. Jika pengetahuan meningkat, dalam perawatan tali pusat antara
maka keterampilan seseorang akan pre dan post, sehingga dapat

11
disimpulkan terdapat pengaruh motivasi kepada ibu yang
pemberian demonstrasi perawatan mempunyai bayi untuk melakukan
tali pusat terhadap tingkat perawatan tali pusat yang
pengetahuan dan keterampilan ibu bermanfaat bagi proses kesehatan
yang mempunyai bayi usia ≤ 1 bayi agar terhindar dari infeksi.
tahun di wilayah kerja Puskesmas 4. Penelitian Selanjutnya
Pasundan Bagi peneliti selanjutnya
diharapkan agar dapat melakukan
Saran
penelitian dengan membandingkan
1. Ilmu Kebidanan
dengan metode yang lain,
Hasil penelitian ini diharapkan
menambah jumlah sampel dan
dapat dijadikan rujukan dalam
variabel penelitian serta waktu
mengembangkan ilmu
penelitian yang lebih lama.
pengetahuan khususnya di bidang
E. DAFTAR PUSTAKA
ilmu kebidanan dalam melakukan
Arikunto, Suharsimi. (2012).
asuhan kebidanan pada bayi baru
Prosedur Penelitian Suatu
lahir.
Pendekatan Praktek. Jakarta:
2. Institusi
Rineka Cipta
Bagi institusi pendidikan
Antini,dkk. (2012). Asuhan Neonatus
diharapkan penelitian ini dapat
Bayi Dan Balita Untuk
dijadikan sebagai pedoman dalam
Keperawatan Dan Kebidanan.
memberikan pengajaran kepada
Cet 1. D-Medika. Jogjakarta.
mahasiswa khususnya tentang
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar asuhan
pemberian asuhan kebidanan pada
Kebidanan Nifas normal. Jakata:
bayi baru lahir dengan melakukan
EGC.
melakukan perawatan tali pusat
dengan baik dan benar. Depkes RI. (2009). Standar
3. Puskesmas Pasundan Pelayanan Keperawatan
Diharapkan untuk Puskesmas Neonatus di Sarana Kesehatan.
Pasundan Kota Samarinda dapat Dirjen Bina Yanmed. Jakarta:
menerapkan dan memberikan Departemen Kesehatan RI

12
Dr. M. Sobry Sutikno , (2009). Saifuddin, Abdul Bari. (2011). Buku
Belajar dan Pembelajaran , Panduan Praktis Pelayanan
Prospect. Bandung,2009 Kesehatan Maternal Neonatal.
Hidayat, A Aziz Alimul. 2009. Jakarta: PT Bina Pustaka
Metodologi Penelitian Sarwono Prawirohardjo.
Kebidanan dan Teknik Analisis
Sarwono Prawirohardjo, 2011. Ilmu
Data. Jakarta : Salemba Medika
Kebidanan. Jakarta: EGC
Kementerian Kesehatan RI 2015.
Profil Kesehatan Indonesia Saryono. (2008). Metodologi

2014. Jakarta: Kementerian Penelitian Kesehatan, Penuntun

Kesehatan Republik Indonesia Praktis bagi Pemula. Yogyakarta

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi : Mitia Medika.

Penelitian Kesehatan. Jakarta : Saleha, Siti. (2009). Asuhan


Rineka Cipta. Kebidanan pada Masa Nifas.
Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Jakarta: Salemba Medika.
Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Solihin. (2007). Buku Saku
Rineka Cipta.
Perawatan Tali Pusat. Jakarta:
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Penerbit Buku Kedokteran
Perilaku Kesehatan. Jakarta : EGC.
Rineka Cipta.
Sugiyono. (2009). Statistika untuk
penelitian. Bandung. Alfabeta

Nurasiah, Ai., A. Rukmawati, dan D. Suryani, Erna. (2011). Hubungan


Laelatul Badriah. (2012). Asuhan Pengetahuan Dan Sikap Ibu
persalinan Normal Bagi Bidan. Dalam Perawatan Tali Pusat.
Bandung: PT. Refika Aditama.
Widayatun. 2009. Ilmu Perilaku.
Rukiyah, ai yeyeh dan Lia Yulianti.
Jakarta : Info Medika
2010. Asuhan Neonatus, Bayi
Wiknjosastro, H. (2006). Ilmu
dan Anak Balita. Jakarta : Trans
Kebidanan. Jakarta: Yayasan
Info Media
Bina Pustaka Sarwono

13
Prawirohardjo.

Yusuf, A. M. (2014). Metodologi


Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
& Penelitian Gabungan. Jakarta:
Prenadamedia Group

14

Anda mungkin juga menyukai