Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU PASCA

MELAHIRKAN

1. Latar Belakang

Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam


kandungan disertai dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak usia dini,
terutama pemberian ASI eksklusif. Menyusui telah dikenal dengan baik sebagai
cara untuk melindungi, meningkatkan dan mendukung kesehatan bayi dan anak
usia dini. ASI memelihara pertumbuhan perkembangan otak bayi, sistem
kekebalan, fisiologi tubuh secara optimal dan merupakan faktor yang vital untuk
mencegah penyakit terutama diare dan infeksi saluran nafas. Menyusui
menyebabkan pengeluaran hormon pertumbuhan, meningkatkan perkembangan
mulut yang sehat dan membangun hubungan saling percaya antara ibu dan
bayi. ASI adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi. (Mayasari, T.W., dkk,
2017)

Capaian ASI Eksklusif di Indonesia masih terbilang sangat jauh dari target
nasional. Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui program perbaikan
gizi masyarakat telah menargetkan cakupan ASI Ekslusif 6 bulan sebesar 80%.
Namun pada kenyataannya angka ini cukup sulit untuk dicapai, bahkan
prevalensi ASI eksklusif dari tahun ke tahun tidak kunjung meningkat. Hal ini
tentu saja sangat memprihatinkan, mengingat betapa pentingnya ASI eksklusif
untuk tumbuh kembang bayi. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018
menunjukkan cakupan ASI di Indonesia hanya 37,3 persen. Angka tersebut
tentu saja sangat jauh dari yang ditargetkan oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. ASI tidak keluar adalah kondisi tidak diproduksinya ASI atau
sedikitnya produksi ASI. Hal ini disebabkan pengaruh hormon oksitosin yang
kurang bekerja sebab kurangnya rangsangan isapan bayi yang mengaktifkan
kerja hormon oksitosin.(Fikawati dkk, 2015:83) Pijat oksitosin merupakan salah
satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Pijat Oksitosin adalah
pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) dan merupakan usaha
untuk merangsang hormon oksitosin setelah melahirkan (Biancuzzo,2003;
Indiyani,2006:Yohmi &Roesli, 2009:Mardiyaningsih,2010 dalam Lestari
dkk,2018).
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diperoleh pertanyaan ilmiah
sebagai berikut “Bagaimana Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI
pada Ibu Pasca Melahirkan?”

Berikut definisi dari masing-masing variabel pertanyaan ilmiah :

a. P (Population)
Populasi yang digunakan dalam pengkajian EBP ini adalah ibu pasca
melahirkan
b. I (Intervention)
Intervensi yang diberikan adalah pijat Oksitosin
c. C (Comparison)
Di dalam pengkajian EBP kali ini tidak ada pembanding
d. O (Outcome)
Outcome yang ingin diketahui adalah produksi ASI

2. Strategi Pencarian Literatur


Dalam pencarian artikel jurnal, saya menggunakan strategi sebagai berikut :

Population Intervention Outcomes


Ibu pasca melahirkan Pijat Oksitosin Produksi ASI
Ibu nifas Pijat Oksitosin Produksi ASI
“breastfeeding mothers” “oxytocin massage” “breastmilk production”

Database yang dipakai untuk mendapatkan artikel jurnal adalah : Pubmed,


Google Scholar dan Google Search. Disini dengan menuliskan keyword
Pengaruh pijat Oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu pasca melahirkan,
dengan inklusi : since 2015 terdapat dua artikel. Kemudian saya mengambil
kedua judul artikel tersebut. Setelah itu saya ubah ibu pasca melahirkan menjadi
ibu nifas dengan inklusi since 2017, saya menemukan 369 artikel. Kemudian
dari artikel yang ada, saya memilih 3 jenis artikel berdasarkan relevansinya
dengan topik yang saya ambil. Ketika saya menggunakan Pubmed, saya
menulis keyword “breastfeeding mother” AND “oxytocin massage” AND
“breatmilk production” dengan inklusi : Journal article, full text dan publication
dates 5 year. Dengan menggunakan keyword tersebut, saya tidak menemukan
artikel yang berkaitan. Dalam pencarian artikel ini, saya lebih mengutamakan
mencari penelitian lima tahun ke belakang. Namun terkadang saya juga memilih
yang tiga tahun ke belakang dengan alasan penelitian tersebut sudah ada
perbaikan di tahun berikutnya. Saya memilih artikel yang sesuai dengan
komponen PIO saya, dimana komponen tersebut adalah ibu pasca melahirkan,
pijat oksitosin dan produksi ASI. Apabila terdapat banyak artikel, saya memilih
artikel yang benar-benar berhubungan dengan apa yang sedang saya kerjakan.
Selain itu, saya juga memilih artikel yang lengkap memiliki abstrak, latar
belakang, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan serta kesimpulan dan
saran. Selain itu saya juga melihat apakah penelitian ini berhasil atau tidak,
apakah ada penelitian serupa atau tidak di tahun selanjutnya dan hasilnya
seperti apa. Apabila saya menemukan penelitian itu di tahun 206, lalu ada
penelitian serupa di tahun 2017, yang dipilih yang tahun terbaru.

3. Resume Penelitian

No Author (tahun) Lokasi Jumlah Karakter Desain Intervensi Hasil Kualitas


Penelitian Sampe sampel penelitia penelitian penelitian
l n
1 MeityAlbertina, Samarinda N = 48 Ibu post Cross Pijat Sebesar Medium
Hj. Melly, , partum sectional Oksitosin 54,2%
Rahmawati Kalimantan seksio responden
Shoufiah Timur sesarea yang
2015 hari ke 2-3 mengalami
kelancaran
produksi ASI
setelah
dilakukan
internvensi
pijat
oksitosin
2 Nove Lestari Bendo, N = 16 Ibu Quasi Hasil dari Medium
2017 Kediri, postpartu Experim penelitian ini
Jawa m ental adalah
Timur primipara terdapat
masa perbedaan
laktasi 4- produksi asi
11 hari setelah
dilakukan
pijat oksitosin.
3 Yusari Asih Sukarame, N = 80 Ibu nifas 3 Quasi Pijat Terdapat Medium
2017 Bandar jam Experim Oksitosin 93,8 % ibu
Lampung, postpartu ental nifas yang
Lampung m melakukan
pijat
oksitosin
sebagian
besar
memiliki
produksi ASI
yang cukup
4 Ema Pilaria, Pejeruk, N = 30 Ibu Quasi Pijat Produksi ASI Medium
Rita Sopiatun Mataram postpartu Experim Oksitosin meningkat
2018 m hari ke- ental pada ibu
2 postpartum
setelah
diberikan
intervensi
pijat
oksitosin
5 Maryatun, Surakarta, N = 34 Ibu Quasi Pijat Terdapat
Dyah Kusuma Solo, Jawa menyusui Experim Oksitosin dan perbedaan
Wardhani, Tengah yang ent Terapi Musik jumlah
Eska Dwi P melahirkan Mozart produksi
2019 antar
kelompok
yang diberi
terapi
mozart,
dimana
produksi ASI
sesudah
pemberian
terapi pijat
oksitosin
lebih tinggi
dibandingka
n produksi
ASI sesudah
pemberian
terapi
mozart.

4. Pembahasan
Dalam pengkajian EBP kali ini, saya mengambil lima judul artikel sebagai berikut
:
a. Hubungan Pijat Oksitosin dengan Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Post
Partum Seksio Sesarea hari Ke 2-3
b. Pijat Oksitosin pada Ibu Postpartum Primipara terhadap Produksi ASI dan
Kadar Hormon Oksitosin
c. Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas
d. Perngaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Postpartum Di
Wilayah Kerja Puskesmas Pejeruk Kota Mataram Tahun 2017
e. Peningkatan Produksi ASI Ibu Menyusui Pasca Melalui Pemberian Pijat
Oksitosin dan Terapi Musik Klasik (Mozart) Wilayah Kerja Puskesmas
Kradenan 2

Pada dasarnya, semua artikel jurnal ini sudah baik, namun tentu saja masih ada
beberapa kekurang yang nantinya dapat menjadi bahan masukan untuk
penelitian selanjutnya. Pada artikel yang pertama, penelitian ini berisi
perbandingan produksi ASI pada ibu menyusui yang diberi pijat oksitosin sesuai
prosedur dan tidak sesuai prosedur. Ini artinya, pada penelitian ini sudah ada
prosedur pijat oksitosin. Dan sesuai dengan hasil penelitian, pijat oksitosin ini
dapat diterapkan dalam praktik keperawatan. Meskipun tidak sesuai prosedur,
pijat oksitosin ini tetap mampu membantu peningkatan produksi ASI.
Kekurangan dari artikel ini, di dalamnya tidak memberikan saran-saran untuk
penelitian selanjutnya agar penelitian serupa dapat lebih baik. Pada penelitain
kedua, jumlah kelompok kontrol dan kelompok perlakuan tidak seimbang di
bagian pre test dan post test. Tetapi secara keseluruhan artikel ini sudah bagus
dan hasilnya dapat diterapkan dalam praktik keperawatan. Selain itu, artikel ini
juga memberikan saran-saran yang dapat diterapkan untuk penelitian serupa
selanjutnya. Artikel ketiga juga sudah bagus secara keseluruhan, namun kurang
memberi saran untuk penelitian selanjutnya. Namun dalam artikel ini belum
menyebutkan frekuensi pijat oksitosin yang efektif agar produksi ASI meningkat.
Artikel keempat sudah bagus secara keseluruhan, karen dalam pelaksanaan
penelitian ini, mereka menggunakan beberapa langkah yang bagus, terutama
lembar observasi. Artikel kelima berisi tentang pemberian pijat oksitosin dan
terapi mozart. Dalam artikel ini belum dijelaskan jenis musik klasik apa yang
dapat mempengaruhi peningkatan produksi ASI.

Dari beberapa kelebihan dan kekurangan yang telah dijelaskan diatas, maka
ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk penelitrian selanjutnya. Pada
penelitian selanjutnya, ada baiknya pada saat pelaksanaan pijat oksitosin ini
selalu menggunakan prosedur yang ada dan sesuai. Selain itu, selain
memberikan pijat oksitosin, ada baiknya dikombinasikan dengan terapi lain.
Seperti yang telah dilakukan pada artikel kelima. Pada artikel tersebut, pijat
oksitosin dibandingkan dengan pemberian terapi Mozart. Namun hasilnya lebih
baik jika diberikan pijat Okasitosin. Jika dua metode tersebut digabungkan,
mungkin akan menghasilkan hasil yang lebih baik. Tidak hanya itu, pijat
oksitosin ini bisa juga dikombinasikan dengan teknik marmet, sugesti positif
ataupun memberikan ekstrak pelancar pengeluaran ASI.

Semua hasil penelitian dari kelima artikel di atas bisa diaplikasikan dalam praktik
keperawatan. Namun pada pelaksanaannya, beri rekomendasi untuk frekuensi
pelaksanaan agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

5. Kesimpulan
Kesimpulan dari pengkajian EBP ini adalah, kita dapat mengetahui apakah suatu
penelitian ini, terutama pijat oksitosin ini benar-benar dapat membantu dalam
peningkatan pengeluaran dan produksi ASI atau tidak. Setelah mengerjakan
pengkajian EBP ini, dapat diketahui bahwa pijat oksitosin dapat membantu ibu
menyusui, pasca melahirkan normal maupun seksio sesarea untuk
meningkatkan produksi ASI mereka.
Saran untuk kedepannya, di dalam artikel dijelaskan berapa frekuensi yang
efektif untuk melakukan pijat oksitosin agar menghasilkan hasil yang sesuai,
serta waktu yang tepat untuk melakukan pijat oksitosin.
DAFTAR PUSTAKA

Albertina,Meity,dkk.2015.Hubungan Pijat Oksitosin dengan Kelancaran Produksi


ASI pada Ibu Postpartum Seksio Sesarea hari ke 2-3.Jurnal Husada
Mahakam (452:522)
Asih,Yusari.2017.Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI pada Ibu
Nifas.Jurnal Keperawatan Volume XII
Fikawati, Sandra; dkk. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Kemenkes RI.2018.Hasil Utama Riskesdas 2018.Jakarta.Kemenkes RI
Lestari, Nove.2017.Pijat Oksitosin pada Ibu Postpartum Primipara terhadap
Produksi ASI dan Kadar Hormon Oksitosin.Jurnal Ners dan Kebidanan
(120:124)
Maryatun,dkk.2019.Peningkatan Produksi ASI Ibu Menyusui Pasca Melalui
Pemberian Pijat Oksitosin dan Terapi Musik Klasik (Mozart) Wilayah
Kerja Puskesmas Kradenan 2.GASTER Vol 17
Mayasari, T.W.,dkk. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Ibu
Menyusui.Jurnal Keperawatan 9 (24:29)
Pilaria, Ema & Rita Sopiatun.2018.Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Produksi ASI
Pada Ibu Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Pejeruk Kota
Mataram Tahun 2017.Jurnal Kedokteran Yarsi 26

Anda mungkin juga menyukai