Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN MATERNITAS PADA PASIEN POST PARTUM

DENGAN INTERVENSI PEMIJATAN OKSITOSISN

TELA’AH JURNAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Maternitas Holistik Islami
Dosen pengampu Ariani Fatmawati, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Mat

Disusun Oleh:

Afdalun Nisa 402021038


Asep Tepiyana 402021020
Agdes Mulya S 402021089
Deti Nurhayati 402021006
Eka Pitaloka N.S 402021047
Ika Kartika Candra 402021071
Moch Ramlan 402021029
Neni Nur’aeni 402021077
Putri Nur Habibah 402021060
Yani Yanuar 402021021
Zainab Zakkiyah Z.F 402021016

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
2021
JURNAL ANALISIS

A. PICO

Problem / Population (P) Ibu Post Partum


Intervensi (I) Pijat Oksitosin
Comparison (C)
Outcome (O) Pijat oksitosin dapat meningkatkan
produksi ASI pada ibu post partum
Pertanyaan Kelinis Apakah terapi pijat oksitosin
mempunyai pengaruh terhadap
peningkatan produksi ASI pada ibu
Postpartum?

Kriteria inklusi dan eksklusi

Kriteria (PICO) Inklusi Eksklusi


Population (Populasi) Ibu post partum dengan Ibu post partum tanpa bayi
bayi
Intervention (Intervensi) Pijat oksitosin
Comperation
(Pembanding)
Outcomes (Hasil) Terapi yang efektif untuk meningkatkan produksi ASI
Publication years (Tahun Hasil penelitian yang Hasil penelitian yang
publikasi) diterbitkan pada tahun diterbitkan dibawah tahun
2017-2021 2017
Language (Bahasa) Bahasa Inggris dan Bahasa Bahasa selain Bahasa
Indonesia Inggris dan Bahasa
Indonesia

Kata kunci
Dalam pencarian jurnal yang sesuai dengan tema yang diinginkan penulis menggunakan kata
kunci post partum, oksitosin dan ASI.
Diagram Seleksi Studi

Pencarian artikel: Karakteristik yang dilihat dari


Google Scholar pencarian artikel pada Google Scholar
dengan kata kunci post partum,
oksitosin dan ASI

Judul yang sudah dinilai dan


terseleksi
(n = 5)
Skrining tahap 1 judul/abstrak
berdasarkan kriteria di ekslusi
(n=5)
Eliminasi duplikasi
(n = 5)

Jurnal yang akan di analisis (n


= 5)
Jurnal V (Validity) I (important) A (Applicability)
1 Judul : V1 (validitas seleksi) : Pijat ini penting dilakukan Pijat oksitosin dapat mudah
Pijat oksitosin pada ibu Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum karena merangsang saraf dilakukan oleh anggota keluarga
post partum primipara primiparayang tinggal di Desa Darungan. dikirim keotak sehingga hormon yang sudah diajarkan terlebih
terhadap produksi ASI dan Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah oksitosin dapat dikeluarkan dan dahulu sehingga dapat dilakukan
kadar hormon oksitosin probability sampling tipe simpel random sampling. mengalir kedalam darah dirumah
Penulis : Jumlah sampel yang mengikuti penelitian ini 16 orang kemudian masuk ke payudara
Nove Lestari Metode penelitian ini adalah Quasi Eksperimen Pre Test dan menyebabkan otot-otot
Tahun : Post Test Control sekitar alveoli berkontraksi dan
2017 V2 (validitas informasi) : membuat ASI mengalir.
(Lestari, 2017) Pijat oksitosin merupakan pemijatan sepanjang tulang
belakang (tulang vertebrae sampai tulang coste kelima-
enam). Pijat oksitosin dilakukan pada ibu postpartum
dengan durasi 3 menit dan frekuensi pemberian pijatan 2
kali sehari.
Sampel dibagi menjadi 2, 8 orang diberikan intervensi pijat
oksitosin dan sisanya menjadi kelompok kontrol
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan wawancara
dan lembar observasi.
V3 (Validitas Pengontrolan Perancu) :
Pada penelitian ini tidak terdapat faktor perancu.
V4 (Validitas Analisis) :
Pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI dianalisis
dengan menggunakan Mann Whitney test didapatkan nilai
U sebesar 8.000 dengan p value = 0.003
Frekuansi menyusui bayi meningkat pada minggu pertama
dan kedua antara 8-12 kali
V5 (Validitas Eksternal) :
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang pernah
dilakukan Menurut Maryunani, 2012 Pemijatan tengkuk dan
punggung memberikan kontribusi yang besar bagi ibu nifas
yang sedang menyusui. Rasa nyaman yang ibu rasakan akan
membantu dalam pengeluaran ASI sehingga ibu tidak akan
merasakan nyeri baik dari hisapan bayi pada payudara
maupun kontraksi uterus karena pada pemijatan tengkuk
danpunggung mampu mengeluarkan endorfin merupakan
senyawa yang menenangkan. Dalam keadaan tenang seperti
inilah ibu nifas yang sedang menyusui mampu
mempertahankan produksi ASI yang mencukupi bagi
bayinya.
Hal ini seperti teori Sloane (2003), Peranan hipofisis adalah
mengeluarkan endorfin (endegenous opiates) yang berasal
dari dalam tubuh dan efeknya menyerupai heroin dan
morfin. Zat ini berkaitan dengan penghilang nyeri alamiah
(analgesik). Peranan selanjutnya mengeluarkan prolaktin
yang akan memicu dan mempertahankan sekresi air susu
dari kelenjar mammae. Sedangkan peranan hipotalamus
akan mengeluarkan oksitosin yang berguna untuk Lestari,
Pijat Oksitosin pada Ibu Postpartum Primipara... 123
menstimulus sel-sel otot polos uterus dan menyebabkan
keluarnya air susu dari kelenjar mammae pada ibu menyusui
dengan menstimulasi sel-sel mioepitel (kontraktil) di sekitar
alveoli kelenjar mammae.
2 Judul : V1 (Validitas Seleksi) : Penelitian ini penting bahwa Pijat oksitosin ini dapat
Pengaruh Pijat Oksitosin - Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu peningkatan produksi ASI ini diaplikasikan di rumah sakit dan
Terhadap Produksi ASI postpartum di klinik pratama Nining pelawati. disebabkan karena peningkatan setelah memperkenalkanteknik-
Pada Ibu Postpartum - Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini rasa nyaman dan rileks pada tekniknya maka pasien dapat
adalah accidental sampling. saat diberikan pijat oksitosin mengaplikasikannya kembali
Penulis : - Jumlah sample yang mengikuti penelitian ini yang secara otomatis akan dengan mandiri di rumah atau
-Ika Nur Saputri berjumlah 10 orang. merangsang keluarnya hormone dibantu oleh keluarga.
-Desideria Yosepha - Jenis penelitian ini merupakan penelitian pra oksitosin (reflex let down) dari
Ginting experiment dengan one grup pre and post test design. kelenjar pituitary dimana
-Lusi Ceria Zendato Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding hormone oksitosin akan
(control). merangsang pengeluaran ASI

Tahun : V2 (Validitas Informasi) : pada ibu postpartum sehingga

2019 - Analisa data menggunakan uji statistic non-parametrik terjadi peningkatan produksi

(Saputri et al., 2019) yaitu uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan nilai alpha ASI.
0,05.
- Tidak dijelaskan prosedur pemberian terapi pijat
oksitosin.
V3 ( Validitas Pengontrolan Perancu) :
pada penelitian ini tidak dapat faktor perancu.
V4 (Validitas Analisis) :
- Penelitian ini menunjukan adanya pengaruh yang
signifikan (p<0,05) pemberian pijat oksitosin terhadap
ibu postpartum di klinik pratama Nining pelawati. Hal
ini menunjukan bahwa ada peningkatan jumlah
produksi ASI pada ibu postpartum setelah dilakukan
pijat oksitosin.
V5 (Validitas Eksternal) :
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang pernah
dilakukan oleh Delima, dkk (2016) diperoleh bahwa produksi
ASI yang diberi pijat oksitosin lebih tinggi daripada ibu yang
tidak diberikan pijat oksitosin dengan nilai p=0,000 (p< 0,05).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil rerata produksi
ASI sebelum diberikan intervensi pijat oksitosin adalah 7,05
dengan standar deviasi 0,740 sedangkan rerata produksi rerata
produksi ASI sesudah diberikan intervensi pijat oksitosin adalaj
9,00 dengan standak deviasi 1,183.
Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
terhadap produksi ASI sebelum dan sesudah dilakukan pijat
oksitosin.
3 Judul: V1 (Validitas Seleksi) Penelitian ini penting karena Terapi pijat oksitosin bisa
Penerapan Pijat Oksitosin - Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini terapi yang dilakukan dapat dilakukan di rumah sakit dan
dalam Meningkatkan menggunakan nonprobability sampling yaitu Consecutive mengetahui keefektifan terapi setelah memperkenalkan teknik-
Produksi ASI Ibu sampling pijat oksitosin. Pijat oksitosin tekniknya pasien bisa melakukan
Pospartum - Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu postpartum juga perpengaruh terhadap atau mengaplikasikannya di rumah
Penulis: primipara di RSUD Kabupaten Kediri. Penelitian ini peningkatan produksi asi ibu dibantu oleh suami atau keluarga.
- Dwi Rahayu dilakukan pada bulan Januari – April 2018. postpartum.
- Yunarsih - Jumlah sampel minimal yang akan diambil untuk penelitian
Tahun: 2018 ini sebanyak 9 ibu post partum untuk kelompok Intervensi
(Rahayu & Yunarsih, dan 9 ibu postppartum untuk kelompok kontrol yang
2018) memenuhi kriteria inklusi
- Rancangan yang digunakan adalah pre- post test design
with control group.
V2 (Validitas Informasi)
- Pada penelitian ini tidak dijelaskan prosdur pemberian
terapi pijat oksitosin.
V3 (Validitas Perancu)
- Pada penelitian ini tidak ada factor perancu
V4 (Validitas Analisis)
- Dari hasil uji statistik dengan uji statistik parametrik
Analysis of Variance (ANOVA) didapatkan ada perbedaan
antara kelompok pijat oksitosin dan kelompok yang tidak
dilakukan perlakuan dengan nilai p = 0,035 (p < 0.05) yang
berarti ada perbedaan yang signifikan antara kelompok.
- Milk intake pada Responden yang dilakukan Pijat Oksitosin
didapatkan lebih tinggi dibandingkan kelompok yang tidak
dilakukan perlakuan yaitu pada kelompok Pijat Oksitosin
didapatkan rata-rata Milk Intake sebesar 34,44 ml,
sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 27,22 ml.
Perbedaan milk intake pada kelompok yang dilakukan pijat
oksitosin cukup signifikan dibandingkan kelompok kontrol.
V5 (Validitas Eksterna)
Penelitian ini slaras dengan Wijayanti (2017) Pijat oksitosin
efektif dapat meningkatkan Kenyamanan dan produksi ASI
karena dengan melakukan pemijatan sepanjang daerah tulang
belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam akan
membuat ibu merasa rileks dan nyaman merangsang hormon
prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan
4 Judul: V1 (Validitas Seleksi) Penelitian ini penting karena Pijat oksitosin bisa dilakukan
Pengaruh Pijat Oksitosin - Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dapat meningkatkan dirumah sakit maupun klinik
Terhadap Produksi ASI menggunakan purposive sampling yaitu cara penarikan pengeluaran hormone prolactin kebidanan dengan ditemani
Pada Ibu Post Partum di sampel yang didasarkan apda suatu pertimbangan tertentu dan oksitosin sehingga dapat keluarga untuk memperhatikan,
Rumah Sakit Khusus yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri-ciri atau membantu pengeluaran ASI. sehingga setelah diajarkan nanti
Daerah Ibu dan Anak Siti sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Selain itu, pijat oksitosin dapat pijat oksitosin bisa dilakukan
Fatimah Makasssar - Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu post partum di mengeluarkan hormone dirumah dengan dibantu oleh
Penulis: Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak SIti Fatimah kortissol sehingga pengeluaran anggota keluarga
- Andi Arniyanti Makassar sebanyak 47 ibu post partum. Penelitian ini hormone prolactin dan oksitosin
- Dian Anggraeni dilakukan pada bulan 19 November – 19 Desember 2019 tidak terganggu. Pijat oksitosin
Tahun: 2020 - Jumlah sampel yang didapatkan berdasarkan tekhnik berpengaruh dalam peningkatan
(Arniayanti & Angraeni, purposive sampling sebanyak 42 ibu post partum produksi ASI pada ibu post
2020) - Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu, ibu memberikan partum
ASI selama penelitian berlangsung dan ibu melahirkan
dengan umur kehamilan aterm (>37 minggu)
- Kriteria ekslusi dalam penelitian ini yaitu, ibu memiliki
kelainan anatomi payudara (mis: putting susu tertarik
kedalam, terbenam atau putting susu datar), ibu mengalami
masalah menyusi dan gangguan kesehatan pada masa nifas,
bayi lahir dengan kelainan bawaan dan bayi lahir
kembar/gemelli
- Rancangan yang digunakan adalah pre- post test two group
desain
V2 (Validitas Informasi)
- Responden diberikan lembar kusioner dan dilakukan
observasi sebelum dan sesudah dilakukan pijat oksitosin
- Responden dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sebanyak
21 responden masuk kedalam kelompok eksperimen dan 21
responden kedalam kelompok kontrol
- Pada penelitian ini pijat oksitosin dilakukan sebanyak 2 kali
sehari selama 2 hari berturut-turut
V3 (Validitas Perancu)
- Pada penelitian ini tidak ada factor perancu
V4 (Validitas Analisis)
- Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon
diperoleh nilai asymp zig (0,000) < (0,05)
- Terdapat perubahan yang signifikan pada kelompok
eksperimen, dimana saat pretes etrdapat 19 responden yang
tidak lancer ASI nya dan hanya 2 responden yang lancar
ASInya. Pada saat sudah dilakukan pijat oksitosin jumlah
ASI yang lancar meningkat menjadi 18 responden.
Sedangkan dalam kelompok control terdapat 19 orang deng
ASI lancar dan 2 orang yang tidak. Namun, setelah
dilakukan pijat oksitosin bertambah jadi 20 responden yang
memiliki ASI lancar.
V5 (Validitas Eksterna)
Dalam penelitian ini tidak dijelaskan kesamaan hasil penelitian
dengan penelitian sebelumnya.
5 Judul: V1 (Validitas Seleksi) Penelitian ini penting karena Terapi pijat oksitosin bisa
Difference In Breast Milk - Penelitian ini menggunakan metode Quasi-experiment terapi yang dilakukan dapat dilakukan di rumah sakit dan
Expenditure Postpartum dengan rancangan one group pre and post test design mengetahui keefektifan terapi setelah memperkenalkan teknik-
Mothers Before And After - Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental pijat oksitosin. Pijat oksitosin tekniknya pasien bisa melakukan
Oxytosin Massage sampling, sampel dalam penelitian ini ibu postpartum 6 jam juga perpengaruh terhadap atau mengaplikasikannya di rumah
Penulis: berjumlah 30 orang. peningkatan produksi asi ibu dibantu oleh suami atau keluarga.
- Irma Mulyani V2 (Validitas Informasi) postpartum.
Tahun: 2021 - Pada penelitian ini tidak dijelaskan prosdur pemberian
(Mulyani, 2021) terapi pijat oksitosin.
V3 (Validitas Perancu)
- Pada penelitian ini tidak ada factor perancu
V4 (Validitas Analisis)
- Dari 30 ibu postpartum sebelum dilakukan pijat oksitosin,
rata-rata pengeluaran ASI adalah 1,50 cc,dan dari 30 ibu
postpartum yang sudah dilakukan pijat oksitosin, rata-rata
pengeluaran ASI adalah 2,93 cc.
- Berdasarkan analisis uji statistic Wilcoxon Signed Rank
Test diperoleh bahwa besarnya nilai Z adalah -4,566
dengan nilai signifikan (p=value) sebesar 0,000 dimana
nilai probabilitas 0,000 kurang dari nilai ɑ<0,05, maka
dengan ini hipotesis pada penelitian diterima, bahwa
terdapat perbedaan yang bermakna antara pengeluaran ASI
pada ibu postpartum 6 jam sebelum dan sesudah dilakukan
pijat oksitosin.
V5 (Validitas Eksterna)
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Setyowati (2015) didapatkan rata-rata produksi ASI pada ibu
yang tidak dilakukan pijat oskitosin sebesar 1,267 ml sedangkan
pada ibu yang dilakukan pijat oksitosin sebesar 1,933 ml. Ini
menunjukan bahwa produksi ASI pada ibu yang dilakukan pijat
oksitosin lebih banyak dibandingkan ibu yang tidak dipijat
oksitosin

B. VIA
Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3 Jurnal 4 Jurnal 5
Judul Jurnal Pijat oksitosin pada ibu post Pengaruh Pijat Oksitosin Penerapan Pijat Oksitosin Pengaruh Pijat Oksitosin Difference In Breast Milk
partum primipara terhadap Terhadap Produksi ASI dalam Meningkatkan Terhadap Produksi ASI Expenditure Postpartum
produksi ASI dan kadar Pada Ibu Postpartum Produksi ASI Ibu Pada Ibu Post Partum di Mothers Before And After
hormon oksitosin Pospartum Rumah Sakit Khusus Oxytosin Massage
Daerah Ibu dan Anak Siti
Fatimah Makasssar
Jumlah Responden 16 sampel 10 orang 19 orang 42 orang 30 sampel

Jenis Penyakit Ibu post partum Pemberian terapi pijat Pemberian terapi pijat Pemberian terapi pijat Ibu post partum
oksitosin oksitosin oksitosin
Hasil Ukuran Frekuansi menyusui bayi Analisis ini menggunakan Analisis ini menggunakan Analisis ini menggunakan Dari 30 ibu postpartum
meningkat pada minggu uji statistic non-parametrik analisis uji Analysis of uji Wilcoxon diperoleh nilai sebelum dilakukan pijat
pertama dan kedua antara yaitu uji Wilcoxon Signed Variance (ANOVA) asymp zig (0,000) < (0,05) oksitosin, rata rata
8-12 kali Rank Test dengan nilai didapatkan nilai p=0,035 pengeluaran ASI adalah
alpha 0,05. (p<0,05) 1,50 cc dan dari 30 ibu
postpartum yang sudah
dilakukan pijat oksitosin
rata rata pengeluaran ASI
adalah 2,93 cc.
Lama tindakan Pijat oksitosin dilakukan Tidak di jelaskan Tidak dijelaskan Dilakukan 2 kali perhari Tidak dijelaskan dalam
pada ibu postpartum dan dilakukan selama dua artikel
dengan durasi 3 menit dan hari berturut-turut
frekuensi pemberian pijatan
2 kali sehari.
Alat Ukur Teknik pengumpulan data Consecutive sampling yang Kusioner Lembar Obsevasi
dalam penelitian ini merupakan teknik
menggunakan kuesioner pengambilan sampel
dengan mengambil semua
subjek yang ada dan
memenuhi kriteria yang
sesuai dengan penelitian
dalam kurun waktu tertentu
hingga jumlah subjek yang
diperlukan terpenuhi.
Jumlah
Level Of Evidence Ib Ib Ib Ib Ib
C. MATRIKS JURNAL
Topik Analisis
Tabel 2.1 Deskripsi Topik Definisi Pijat Oksitosin
Topik 1 : Definisi Pijat Oksitosin
Penulis dan Tahun Deskripsi topik yang di review
Saputri et al., Pijat oksitosin merupakan teknik pemijatan yang
(2019) memberikan kenyaman pada ibu, mengurangi
bengkak pada payudara, mengurangi sumbatan Air
Susu Ibu (ASI), merangsan pengeluaran hormon
oksitosin sehingga mempertahankan produksi ASI
ketika ibu dan bayi sakit.
Rahayu & Pijat oksitosin adalah pemijatan yang dilakukan pada
Yunarsih (2018) sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang
costae kelima-keenam dan merupakan upaya untuk
meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin
sehingga produksi ASI meningkat.
Nove Lestari (2017) Pijat oksitosin merupakan suatu tindaka pemijatan
tulang belakang mulai dari costa ke5-6 sampai
scapula yang akan mempercepat kerja saraf
parasimpatis untuk menyampaikan perinah ke otak
bagian belakang sehingga oksitosin keluar.
Andi Arniyanti & Pijat oksitosin meruakan salah satu solusi untuk
Dian Anggraeni mengatasi ketidaklancaran produksi ASI pemijatan
(2020) ini dilakukan sepajang tulang belakang (vertebrae)
sampai tulang costae kelima dan keenam agar dapat
merangsang hormone oksitosin dan prolactin.
Irma Mulyani Pijat oksitosin adalah pemijatan pada daerah tulang
(2021) belakang leher,punggung atau sepanjang tulang
belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima dan
keenam, dapat menenangkan, tidak stress,
membangkitkan rasa percaya diri ibu, dan perasaan
baik tentang bayinya,memperlancar ASI, melepas
lelah, ekonomis dan praktis.

Tabel 2.2 Deskripsi Topik Prosedur Pijat Oksitosin


Topik 2 : Prosedur Pijat Oksitosin
Penulis dan Tahun Deskripsi topik yang di review
Saputri et al., Pada artikel ini tidak menjelaskan mengenai prosedur
(2019) pijat oksitosin
Rahayu & Pada artikel ini menjelaskan mengenai prosedur pijat
Yunarsih (2018) oksitosin dengan melakukan pemijatan pada
sepanjang daeah tulang belakang (veterbae) sampai
tulang costae kelima-keenam sehingga ibu merasa
rileks dan nyaman serta dapat merangsang produksi
hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan
dan produksi ASI akan semakin lancar dan banyak.
Nove Lestari (2017) Pada artikel ini menjelaskan prosedur pemijatan
oksitosin pada tulang belakang mulai dari costa ke5-6
sampai scapula yang dapat membantu merilekskan
ibu setelah melahirkan dan dapat merangsang
pengeluaran hormone oksitosin dapat mempengaruhi
memproduksi ASI.
Andi Arniyanti & Pada artikel ini di jelaskan tempat pemijatan
Dian Anggraeni oksitosin dilakukan sepajang tulang belakang
(2020) (vertebrae) sampai tulang costae kelima dan keenam
agar dapat merangsang hormone oksitosin dan
prolactin.
Irma Mulyani Pada artikel ini dijelaskan tempat pemijatannya
(2021) dilakukan pada daerah tulang belakang
leher,punggung atau sepanjang tulang belakang
(vertebrae) sampai tulang costae kelima dan keenam.

Tabel 2.3 Deskripsi Topik Frekuensi dan Durasi Pijat Oksitosin


Topik 3 : Frekuensi dan Durasi Pijat Oksitosin
Penulis dan Tahun Deskripsi topik yang di review
Saputri et al., Pada artikel ini tidak menjelaskan mengenai
(2019) frekuensi dan durasi pijat oksitosin
Rahayu & Pada artikel ini tidak menjelaskan mengenai
Yunarsih (2018) frekuensi dan durasi pijat oksitosin.
Nove Lestari (2017) Pijat oksitosin dilakukan pada ibu postpartum dengan
durasi 3 menit dan frekuensi pemijatan 2 kali sehari
Andi Arniyanti & Pada artikel ini dilakuan pemijatan oksitosin 2 kali
Dian Anggraeni sehari selama 2 hari berturut-turut
(2020)
Irma Mulyani Pada artikel ini dijelaskan pemijatan dapat dilakukan
(2021) 2-3 menit secara rutin 2 kali dalam sehari.
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Manfaat


Pijat oksitosin merupakan teknik pemijatan yang memberikan kenyaman pada
ibu, mengurangi bengkak pada payudara, mengurangi sumbatan Air Susu Ibu (ASI),
merangsang pengeluaran hormon oksitosin sehingga mempertahankan produksi ASI
ketika ibu dan bayi sakit (Saputri et al., 2019). Dalam upaya meningkatkan produksi ASI
pijat oksitosin dilakukan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang
costae kelima-keenam sehingga hormon prolaktin dan oksitosin meningkat (Rahayu &
Yunarsih, 2018). Pijat oksitosin dapat dilakukan 2-3 menit secara rutin 2 kali dalam
sehari (Mulyani, 2021).
Menurut Lestari (2017) oksitosin meninggkat akibat pemijatan tulang belakang
mulai dari costa kelima-keenam sampai scapula dapat mempercepat kerja saraf
parasimpatis untuk menyampaikan perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin
keluar. Efek fisiologis lainnya dari pijat oksitosin adalah merangsang kontraksi otot polos
uterus baik pada proses persalinan maupun setelah persalinan sehingga mempercepat
proses involusio uterus (Fatmawati, 2019). Selain itu juga, pijat oksitosin dapat
mengurangi pengeluaran hormone kortisol sehingga memberi efek menenangkan dan
menghilangkan stress, membangkitkan rasa percaya diri ibu, dan perasaan baik tentang
bayinya, melepas lelah, ekonomis dan praktis (Mulyani, 2021).
B. Prosedur
Adapun prosedur tindakan yang dapat dilakukan oleh perawat saat akan melakukan
tindakan pijat oksitosin pada klien (Fatmawati, 2019), yaitu sebagai berikut.

Kode : Revisi:00 Tgl : Halaman :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PIJAT/REFLEK OKSITOSIN

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.


Fase pre interaksi
1 Validasi nama klien, keadaan umum, dan tanda-tanda vital
2 Pastikan tidak ada kontra indikasi
3 Mempersiapkan alat
 2 ember berisi air hangat dan air dngin
 2 walap
 Kom kecil untuk minyak / baby oil dan kapas/ kasa
 Minyak kayu putih/ Baby oil
 Kapas dan kasa secukupnya
 Bengkok
Fase Orientasi
4 Melakukan 3 S (Senyum, Sapa dan Salam)
5 Mengidentifikasi kembali nama klien
6 Menanyakan keadaan klien
7 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien
8 Memberikan kesempatan klien dan keluarga bertanya
9 Menutup tirai
Fase Kerja
10 Mencuci tangan dengan sabun sebelum memeriksa klien
11 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik.

12 Mengatur posisi klien dengan nyaman


13 Melepas pakaian atas dan BH ibu, lalu memasang handuk atau
kain diatas pangkuan ibu
14 Fiksasi handuk dengan peniti
15 Perawat berada dibelakang pasien
16 Mengatur ibu dalam posisi duduk dengan kepala
bersandarkan tangan yang dilipat ke depan dan meletakkan
tangan yang dilipat di meja yang di depannya, dengan posisi
tersebut diharapkan bagian tulang belakang menjadi lebih
mudah dilakukan pemijatan
17 Melakukan pemijatan dengan meletakkan kedua ibu jari sisi
kanan dan kiri dengan jarak satu jari tulang belakang, gerakan
tersebut dapat merangsang keluarnya oksitosin.
18 Gerakan pemijatan dengan menyusuri garis tulang belakang
keatas kemudian kebali ke bawah
19 Lakukan pemijatan selama 2-3 menit
Fase Terminasi
20 Evaluasi hasil seluruh kegiatan
21 Beri feedback positif pada klien
22 Mendokumentasikan hasil kegiatan
23 Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
24 Membereskan alat-alat
25 Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan hamdalah
26 Cuci tangan
DAFTAR PUSTAKA

Arniayanti, A., & Angraeni, D. (2020). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI
pada Ibu Post Partum di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah
Makassar. Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia, 3(1), 18–30.
http://journal.stikmakassar.com/a/article/view/129
Fatmawati, A. (2019). Unit 2 Pijat Oksitosin dan Breastcare. In Modul Pembelajaran dan
Praktikum: Keperawatan Maternitas II (pp. 48–55).
Lestari, N. (2017). Pijat Oksitosin pada Ibu Postpartum Primipara terhadap Produksi ASI dan
Kadar Hormon Oksitosin. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery),
4(2), 120–124. https://doi.org/10.26699/jnk.v4i2.art.p120-124
Mulyani, I. (2021). JURNAL STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS : JURNAL KESEHATAN
DIFFERENCE IN BREAST MILK EXPENDITURE POSTPARTUM. 8(April).
Rahayu, D., & Yunarsih. (2018). Penerapan Pijat Oksitosin dalam Meningkatkan Produksi
ASI Ibu Postpartum. Journals of Ners Community, 09, 8–14.
http://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/628
Saputri, I. N., Ginting, D. Y., & Zendato, I. C. (2019). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap
Produksi Asi Pada Ibu Postpartum. Jurnal Kebidanan Kestra (Jkk), 2(1), 68–73.
https://doi.org/10.35451/jkk.v2i1.249

Anda mungkin juga menyukai