Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Kesehatan 2021

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA


SUBJEK POSTPARTUM ANEMIA

Armiyanti
Politeknik Bhakti Asih Purwakarta

Email: arsyaalgibran@gmail.com

ABSTRACT
Purpose: This study aims at analyzing the effects of oxytocin massage on uterine involution to
postpartum subjects with anemia.
Method: Method of this study is quasi experiment with 36 samples of postpartum mothers with
anemia. This study was conducted in November 2017 to January 2018. Samples were taken
using random sampling to obtain 18 respondents of intervention group on which oxytocic
massage is given, and 18 respondents of control group on which oxytocin massage is not given.
The free variables use oxytocin massage, and bound variables are uterine involution. Analysis
and effects used in this study is statistical test of Mann-Whitney.
Results: The height of uterine fundus on the seventh day in control group is on average of 5.61
cm and 5 cm in intervention group. It is obtained value of p<0,05 in a statistical result, so it can
be concluded that there is an average significant difference between uterine involution of
intervention group and control group that is started on the fourth day to the seventh day.
Conclusion: According to the study result, it can be concluded that oxytocin massage
accelerates uterine involution on postpartum subjects with anemia.
Keywords: Oxytocin Massage, Uterine Involution.

ABSTRAK
Tujuan Penelitian: Dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pijat oksitosin terhadap
involusi uterus pada subjek postpartum anemia.
Metodologi penelitian: Penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan jumlah
sampel 36 ibu postpartum anemia. Penelitian dilaksanakan bulan November 2017 – Januari
2018. Pengambilan sampel dengan menggunakan random sampling diperoleh 18 responden
kelompok perlakuan yang dilakukan pijat oksitosin dan 18 responden kelompok kontrol tidak
dilakukan pijat oksitosin. Variabel bebas menggunakan pijat oksitosin, variable terikat yaitu
involusi uterus. Analisis dan pengaruh yang digunakan dalam penelitian menggunakan uji
statistik Mann-Whitney. Tinggi fundus uterus hari ke tujuh pada kelompok kontrol dengan rata
rata 5.61 cm sedangkan kelompok intervensi 5 cm.
Hasil penelitian: Hasil statistik diperoleh nilai p<0,05 maka dapat disimpulkan ada perbedaan
signifikan rata rata involusi uterus antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dimulai
pada hari ke empat hingga hari ke tujuh. Tinggi fundus uterus hari ke tujuh pada kelompok
kontrol dengan rata rata 5.61 cm sedangkan kelompok intervensi 5 cm. Hasil statistik diperoleh
nilai p<0,05.
Kesimpulan: Ada perbedaan signifikan rata rata involusi uterus antara kelompok intervensi
dan kelompok kontrol dimulai pada hari ke empat hingga hari ke tujuh.
Kata Kunci: Pijat Oksitosin, Involusi Uterus.

Page | 36
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2021

Latar Belakang kehilangan darah pada proses persalinan.


Perdarahan postpartum penyebab Anemia merupakan salah satu masalah
terbanyak penyumbang tingginya Angka kesehatan yang ikut berperan dalam
Kematian Ibu (AKI) setelah persalinan penyebab tinggi Angka Kematian Ibu
karena kelemahan atau tidak adanya (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) serta
kontraksi uterus (Mochtar, 2010). Upaya menyebabkan rendah produktivitas kerja,
menanggulangi perdarahan postpartum prestasi olahraga, dan kemampuan belajar.
salah satunya dengan pemberian oksitosin. Anemia pada postpartum merupakan
Oksitosin mempunyai peran penting dalam lanjutan dari anemia saat kehamilan.
merangsang kontraksi. Uterus yang Pengaruh anemia pada saat postpartum
berkontraksi baik secara bertahap akan terjadi subinvolusi uterus yang dapat
berkurang tinggi dan ukurannya sampai mengakibatkan perdarahan postpartum
tidak bisa diraba di atas simfisis pubis, (Lisnawati, 2013).
proses ini disebut involusi uterus Perdarahan termasuk salah satu
(Lisnawati, 2013). penyebab utama kematian ibu, yaitu
Berdasarkan hasil studi pendahuluan perdarahan postpartum. Upaya pencegahan
bahwa kabupaten purwakarta kematian perdarahan postpartum dapat diberikan
maternal tertinggi adalah saat persalinan oksitosin semenjak persalinan kala III.
tahun 2012 dan 2014, sedangkan pada Hormon oksitosin berfungsi untuk
tahun 2013 tertinggi pada saat persalinan membantu proses involusi uterus.
dan postpartum. Berdasarkan penyebab Tindakan non farmakologi yang dapat
kematian ibu yaitu perdarahan masih dilakukan untuk merangsang proses
mendominasi disamping penyakit lainnya. hormon oksitosin secara alamiah yaitu
Penyebab kematian ibu tahun 2014 pada dengan melakukan pijat oksitosin.
saat persalinan 35.7% dan nifas 32.1%. pemijatan di sepanjang vertebrae) sampai
Perdarahan postpartum merupakan kosta ke-5−6 untuk membantu
kehilangan darah ≥ 500 ml selama 24 jam mempercepat proses kerja saraf
pertama sesudah bayi lahir. Perdarahan parasimpatis menyampaikan perintah ke
postpartum merupakan penyebab penting hipopisis posterior sehingga oksitosin
kehilangan darah yang sering dijumpai keluar.
bagian obstetrik. Perdarahan merupakan Tujuan Penelitian
penyebab langsung kematian ibu, Penelitian ini bertujuan untuk
perdarahan postpartum merupakan menganalisis pengaruh pijat oksitosin
penyebab satu seperempat dari keseluruhan terhadap involusi uterus pada subjek
kematian ibu akibat perdarahan obstetrik postpartum anemia.
yang diakibatkan oleh perdarahan Metode Penelitian
postpartum. Ibu dengan kadar Hb normal Penelitian ini menggunakan metode
mengurangi risiko terjadinya anemia akibat eksperimen semu (quasi eksperiment)

Page | 37
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2021

dengan melakukan pendekatan pretest- 36 ibu postpartum anemia yang memenuhi


posttest two group design. Subjek kriteria inklusi diambil dari BPM wilayah
penelitian dibagi menjadi dua kelompok Puskesmas Wanayasa periode 25
yaitu, kelompok yang mendapatkan November 2017 – Januari 2018. Analisis
intervensi pijat oksitosin (group bivariat pada penelitian ini menggunakan
intervention) dan kelompok kontrol yang uji Mann-Whitney.
tidak diberikan pjat okstosin (group
control) sebagai pembanding. Total subjek Hasil Penelitian

Tabel 1. Perbedaan Tinggi Fundus Uteri dan Hb antara Kelompok Intervensi dan Kelompok
Kontrol di BPM Wilayah Puskesmas Wanayasa Kab. Purwakarta
Kelompok
Pengukuran Kontrol Intervensi Nilai pvalue
Mean SD Mean SD
Pre (6 jam) 12.0 0.0 12.0 0.0 1.000
Hari 1 11.06 0.236 11.0 0.0 0.317
TFU cm Hari 2 10.11 0.323 10.11 0.323 1.000
Hari 3 9.17 0.383 9.0 0.767 0.252
Hari 4 8.28 0.461 7.56 0.511 0.002
Hari 5 7.28 0.575 6.50 0.786 0.002
Hari 6 6.44 0.784 5.78 0.548 0.006
Hari 7 5.61 0.850 5.0 0.0 0.002
HB mg/dL HB Awal 9.106 0.442 9.139 0.456 0.825
HB Akhir 0.459
10.35 0.446 10.91 0.001
6 7
Keterangan: Mann-Whitney Test

Berdasarkan atas Tabel di atas pijat Pembahasan


oksitosin pada pengukuran Pre hingga hari Berdasarkan atas hasil penelitian di
ketiga pijat oksitosin belum menunjukkan atas, pijat oksitosin berpengaruh terhadap
hasil yang signifikan. Didapatkan nilai P < involusi uterus pada hari keempat. Pada
0,05, berarti pada alfha 0.05 terlihat ada pengukuran Pre hingga hari ketiga pijat
perbedaan signifikan rata-rata involusi oksitosin belum menunjukkan hasil yang
uterus antara kelompok intervensi dan signifikan. Didapatkan nilai P < 0,05,
kelompok kontrol dimulai pada hari berarti pada alpha 0.05 terdapat perbedaan
keempat. Sedangkan untuk kadar Hb dari signifikan rata-rata involusi uterus antara
hasil analisis, pijat oksitosin berpengaruh kelompok intervensi dan kelompok kontrol
terhadap kadar Hb. Didapatkan nilai P < dimulai pada hari keempat.
0,05, berarti pada alpha 0.05 terlihat ada Involusi secara normal dimulai segera
perbedaan signifikan rata-rata Hb antara setelah persalinan, ketika uterus
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. berkontraksi dengan baik, TFU akan
terletak ditengah-tengah antara pusat

Page | 38
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2021

dengan sympisis pubis. Pada hari pertama Keadaan ini akan terus berlangsung dengan
postpartum, uterus akan naik setinggi pusat adanya penurunan TFU 1 cm setiap
dan mulai kembali kedalam pelvis. Rata- harinya sampai dengan hari ke-7 TFU
rata ukuran masuk uterus ke dalam pelvis sekitar 5 cm dan pada hari ke-10 TFU
adalah sekitar 1cm atau 1 jari per harinya. mulai tidak teraba di simfisis pubis.
Mendekati hari ke 10 postpartum, uterus Ukuran uterus pada masa nifas akan
tidak akan bisa dipalpasi dan sudah masuk mengecil seperti sebelum hamil. Pada akhir
jauh ke dalam pelvis. Ketika uterus kala III persalinan, uterus berada digaris
mengalami masalah saat involusi, tengah, kira-kira 2 cm dibawah umbilicus
perdarahan uterus atau hemorargi dapat dengan korpus pada promotorium sakralis.
terjadi. Ini terjadi karena pelepasan Pada saat ini besar uterus kira-kira sama
plasenta setelah persalinan membuka dengan besar uterus diusia kehamilan 16
pembuluh darah lebar uterus dan bisa di minggu beratnya kira-kira 1.000 gram, 12
hentikan dengan berkontraksi uterus. jam Postpartum, tinggi fundus uteri
Kontraksi uterus akan membuat thrombin mencapai kurang lebih 1 cm diatas
untuk dibentuk didalam jaringan uterus, umbilikus. Beberapa hari kemudian,
dan akan menutup bekas separasi plasenta perubahan involusi uterus berlangsung
secara permanen. Masase fundus, cepat. Fundus turun kira-kira 1−2 cm
pemberian oksitosin sintetis, atau substansi setiap 24 jam. Hari ke-6 postpartum fundus
oksitosin alami yang dihasilkan selama uteri normal akan berada dipertengahan
menyusui, akan membantu untuk umbilicus dan simfisis pubis. Uterus tidak
mempertahankan dan menstimulasi bisa dipalpasi pada abdomen pada hari
kontraksi uterus (Widyastuti, 2010). kesembilan postpartum. Uterus pada waktu
Penelitian ini sesuai dengan teori di hamil aterm beratnya 11 kali berat sebelum
atas, adanya kontraksi uterus yang kuat hamil. Uterus berinvolusi menjadi kira-kira
sebagai akibat dari pengaruh intervensi 500 gram pada 1 minggu setelah
peneliti berupa pijatan oksitosin yang akan melahirkan. Satu minggu setelah
menyebabkan penurunan tinggi fundus melahirkan uterus berada didalam panggul
uterus pada responden dengan hasil pada minggu ke-6 beratnya menjadi 50−60
penelitian pada responden yang dilakukan gram. Peningkatan kadar estrogen dan
dipijat oksitosin mengalami penurunan progesterone bertanggung jawab atas
yang lebih cepat. Sedangkan pada pemtumbuhan uterus selama hamil.
responden yang tidak dipijat oksitosin Pertumbuhan uterus prenatal tergantung
tidak mengalami penurunan involusi yang pada hyperplasia, penambahan jumlah sel-
lambat tetapi secara normal yaitu 1 cm per sel yang sudah ada. Pada masa postpartum
harinya. penurunan hormon-hormon dapat
Hari pertama TFU berada diatas menyebabkan autolysis, menyebabkan
simfisis pubis atau sekitar 12−14 cm. terjadinya perusakan secara langsung

Page | 39
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2021

jaringan hipertrofi yang berlebihan. Sel-sel mempunyai peranan penting dalam


tambahan yang terbentuk selama masa merangsang kontraksi otot polos uterus
hamil menetap.Inilah penyebab ukuran (Stanton, 2013).
uterus sedikit lebih besar setelah hamil. Oksitosin adalah hormon yang
Menurut teori Varney H dimana segera diproduksi dalam hipotalamus yang
setelah pengeluaran plasenta terjadi disimpan dan disekresi oleh kelenjar
kontraksi pada uterus, sehingga ukuran hipofisis posterior. Uterus mengalami
masing- masing sel menurun 50-90μm kali peningkatan sensitivitas oksitosin selama
2,5-5 μm masa postpartum. Segera setelah kehamilan, karena peningkatan estrogen
pengeluaran plasenta, tinggi fundus uteri yang bertindak sebagai mediator
mengalami penurunan yaitu 2 jari di bawah peningkatan reseptor oksitosin. Ketika
pusat, pada hari keempat tinggi fundus dilakukan pemijitan, impuls saraf
uteri kurang lebih setinggi 7 cm di atas terstimulasi sehingga menghasilkan
simfisis atau setengah simfisi pusat oksitosin dari hipofisis posterior ke dalam
(Williams, 2007). Sejalan dengan teori darah ibu. Selanjutnya Oksitosin
Fraser MD dimana uterus yang menstimulasi elektrivitas dan kontraktilitas
berkontraksi dengan baik secara bertahap aktivitas di miometrium dengan
akan berkurang tinggi dan ukurannya menyebabkan sel mioepitel dalam uterus
sampai tidak bisa diraba lagi di atas simfisi untuk berkontraksi dan berinvolusi.
pubis. Pada periode postpartum, kadar Oksitosin juga menyebabkan kontraksi
hormon estrogen dan progesteron menurun mioepitel pada payudara, sehingga
sehingga menyebabkan terjadinya autolisis, menghasilkan ASI.
yaitu menyebabkan perusakan secara Hormon oksitosin dapat dihasilkan
langsung pada jaringan hipertropi yang melalui rangsangan pemijatan oksitosin
berlebihan. Perubahan lainnya pada uterus (Stanton, 2013). Pada penelitian yang
yaitu intensitas kontraksi uterus meningkat dilakukan oleh Morhenn menjelaskan
setelah bayi dan plasenta lahir. Hal tersebut adanya hubungan pemijatan otot tulang
terjadi akibat respon terhadap penurunan belakang dengan peningkatan kadar
volume intrauterin. Hormon yang dilepas oksitosin dan menurunan kadar
dari kelenjar hipofisis memperkuat dan adrenocorticotropine hormone (ACTH),
mengatur kontraksi uterus, serta menekan Nitric Acid (NO), dan beta-endorphin
pembuluh darah, dan membantu (BE). Perbandingan efek pemijatan pada
haemostasis (Frases, 2004). kelompok intervensi dan kelompok kontrol
Hasil penelitian, diketahui bahwa mempunyai perbedaan yang signifikan
pengaruh pemijatan Oksitosin terhadap (Varney, 2007).
involusi uterus terlihat padahari keempat. Penelitian Young HL, menjelaskan
Hal ini sesuai dengan penelitian Stanton adanya hubungan pemijatan yang
CK yang menyatakan bahwa oksitosin dilakukan pada vertebralis L4 sampai S1

Page | 40
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2021

terhadap sistem saraf otonomi sehingga postpartum sering adanya pantang makan.
HRV, serum kortisol dan tingkat Banyak pantang makan berdasarkan
neuroepinefrin akan diturunkan dan informasi dari orang lain yang tidak
meningkatkan kadar oksitosin. Dengan kompeten soal gizi dan kesehatan,
adanya pemijatan oksitosin, merangsang sehingga terjadi berbagai keluhan karena
hipotalamus yang kemudian kelainan gizi. Pemulihan kadar Hb kearah
memerintahkan hipofisis posterior untuk normal maka ibu diberikan tablet Fe.
memproduksi hormon oksitosin, dan Kadar Hb seseorang bisa berubah dengan
kemudian dialirkan ke uterus sehingga mendapatkan asupan nutrisi yang
merangsang terjadinya kontraksi pada mengandung Fe. Disamping itu dapat
uterus (Morhenn, 2012). diusahakan peningkatannya melalui
Dari hasil penelitian yang telah pemberian tablet Fe. Secara teori
dilakukan baik pada kelompok intervensi dijelaskan bahwa untuk meningkatkan
maupun kelompok kontrol dan beberapa kadar Hb dapat dilakukan dengan
penelitian terdahulu, peneliti dapat menarik pemberian preparat zat besi parental atau
benang merah bahwa pijat oksitosin oral. Selain Fe peningkatan kadar Hb
memiliki pengaruh signifikan terhadap dipengaruhi oleh gizi. Perlu di perhatikan
peningkatan hormon oksitosin yang dapat dalam pemberian nutrisi pada ibu setelah
memaksimalkan kontraksi uterus sehingga melahirkan karena pada persalinan banyak
mempercepat proses involusi uterus pada mengeluarkan darah. Pemberian nutrisi
ibu postpartum dengan anemia. dengan kandungan zat gizi yang tinggi
Dilihat dari hasil analisis, pijat kalori dan tinggi protein adalah sangat
oksitosin berpengaruh terhadap kadar Hb. membantu pemulihan kondisi kesehatan
Didapatkan nilai P < 0,05, berarti pada ibu setelah melahirkan (Young, 2011).
alpha 0.05 terlihat ada perbedaan Kesimpulan
signifikan rata-rata Hb antara kelompok Pijat oksitosin mempercepat involusi
intervensi dan kelompok kontrol. Dari hasil uterus subjek postpartum dengan anemia.
penelitian ini tidak ada korelasi secarang Daftar Pustaka
langsung antara pijat oksitosin terhadap Astuti S, Judistiani TN, Rahmiati L,
peningkatan kadar Hb. Faktor yang Susanti AI. 2015. Asuhan kebidanan
mempengaruhi anemia pada masa nifas nifas dan menyusui. Jakarta: Erlangga
adalah persalinan dengan perdarahan, ibu Bahiyatun. 2009. Buku ajar asuhan
hamil dengan anemia, nutrisi yang kurang, kebidanan normal. Jakarta: EGC
penyakit virus dan bakteri (Prawirohardjo, Cuningham, F. Gari. 2009. Williams
20140. Penyebab kekurangan zat besi Obstetri Edisi 24. Jakarta:EGC
paling umum pada orang dewasa adalah Dewi VNL, Sunarsih T. 2011. Asuhan
karena kehilangan darah. Ditunjang dengan kebidanan pada ibu nifas. Jakarta:
kebiasaan di masyarakat pada masa Salemba Medika

Page | 41
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2021

Esyuananik, Laili AN. 2016. Peran mempengaruhi involusi uterus. Jurnal


mobilisasi dini terhadap proses Kesehatan Masyarakat Indonesia. Vol
involusi uterus pada ibu postpartum. 10. No 1. hlm.163-70
2015. Jurnal Kesehatan. Vol.3. No 2. Meternity D, Putri RD, Yantina Y. 2016.
hlm.25-42 Asuhan kebidanan masa nifas dan
Dinas Kesehatan Purwakarta. 2014. Profil menyusui. Tanggerang: Bina
Dinas Kesehatan Purwakarta 2014. rupaAksara Publisher
Purwakarta: Dinas Kesehatan Mochtar R. 2010. Sinopsis Obstetri.
Purwakarta Jakarta: EGC
Frases MD & Cooper, M. 2008. Myles Prawirohardjo S. 2014. Ilmu kebidanan.
textbook for midwives. Edisi 14. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Elsevier Publisher Sarwono Prawirohardjo
Ganong, W.F. 2008. Buku ajar fisiologi Rukiyah AY, Yulianti L. 2010. Asuhan
kedokteran. Jakarta: EGC kebidanan 4. Jakarta:Trans Info Media
Hadi Y. Fairus M. 2014. Faktor-faktor Rukiyah AY, Yulianti L, Liana M. 2011.
yang berhubungan dengan involusi Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta:
uterus padaibu postpartum di wilayah Trans Info Media
kerja Puskesmas Ketapang Lampung Rullyani NT, Rahmadona, Lubis SYS.
Utara. Jurnal Kesehatan Metro Sai 2016. Pengaruh pijat oksitosin
WaWai. 2016. Vol VII. No 2.hlm. 3-8 terhadap penurunan tinggi fundus
Isni AE, Misrawati, Utami GT. 2016. uteri pada ibu postpartum normal.
Perbandingan efektifitas senam nifas JurnalRisetKesehatan. Vol 5. No 2.
dan pijat oksitosin terhadap involusi hlm. 92-7
uteri pada ibu postpartum. 2015. Sendra E, Indriani DI. 2015. Hubungan
Jurnal Kesehatan. Vol.2 No 2. antara menyusui dengan involusi
hlm.127-34. uterus pada ibu nifas fisiologis di
RSIA Aura Syifa Kabupaten Kediri.
Lisnawati L. 2013. Asuhan kebidanan Jurnal Ilmu Kesehatan. Vol 5. No.2.
terkini kegawatdaruratan maternal hlm. 259-65
dan neonatal. Jakarta: CV.Trans Info Sofia D. 2009. Pengaruh pijat oksitosin
Medika terhadap proses involusi uterus.
Manuaba. 2007. Pengantar kuliah Jurnal Ilmiah Kebidanan. 2017. Vol
obstetric. Jakarta: EGC 4. No 1. hlm. 50-5Saleha S. Asuhan
Marmi. 2015. Asuhan kebidanan pada kebidanan pada masa nifas. Jakarta:
masa nifas. Yogyakarta: Pustaka Salemba Medika
Belajar Stanton CK,Samuel N,Luke CM. .2013.
Mayasari FF, Meikawati W, Astuti R. Effect On Postpartum Haemorrarge of
2015. Faktor-faktor yang Prophylactic Oxytocin (10 IU) by

Page | 42
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2021

injection. Australia: Journal Pmed Vol Young HL.,Bit RP, Sung HK. The Effect Of
10.No.10. hlm 10-13 Beat and Massage Application on
Utami R. 2009. Asi Panduan Praktis Ibu autonomic nervous system. Korea:
Menyusui Dini. Yogyakarta: Bayu Yonsei Med J; 2011. Vol 52. No
Media. 6.hlm 182-9
Wilkins & Williams. Best Practices:
Evidence Based Nursing Procedures.
Edisi Kedua. USA : Wolters Kluwer
Health; 2007

Page | 43

Anda mungkin juga menyukai