Dalam memperoleh keberhasilan sebuah Perusahaan yang sesuai dengan tujuan dan arah pencapaian Perusahaan dalam produksi, maka diperlukan suatu perancangan yang dapat mengoptimalkan aliran produksi dalam sebuah Perusahaan. Dalam hal ini salah satu perencanaan yang sangat berpengaruh untuk mengoptimalkan aliran produksi sebuah perusahaan yaitu Perencanaan Tata Letak Pabrik. Hal ini kaitannya sangat penting karena sangat berpengaruh terhadap Perusahaan terkait. Sebuah perusahaan yang tidak memperhitungkan tata letak yang baik dalam penataan dan penempatan lokasi, tempat, ruangan, dan fasilitas dengan baik maka akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan. Berikut pendapat mengenai Perencanaan Tata Letak Pabrik menurut Para Ahli, diantaranya. Tata letak pabrik (Layout) dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi (Hadiguna, 2008). Perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik merupakan suatu landasan utaama dalam dunia industri.Sebab dengan perencanaan dan pengaturan yang baik diharapkan efisiensi dan kelangsungan hidup atau kesuksesan kerja suatu industri dapat terjaga.Secara garis besar, tujuan utama dari perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik ini adalah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman dan nyaman sehingga menaikkan moral kerja dan performance dari operator. Lebih specifik lagi suatu perencanaan dan pengaturan tata letak yang baik akan memberikan keuntungan dalam sistem produksi. (Wignjosoebroto, 2009). Tata letak pabrik adalah suatu rancangan fasilitas, membentuk konsep, dan mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Rancangan ini pada umumnya digambarkan sebagai rancangan lantai, yaitu satu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan aman. (Apple, 1993). Tujuan utama dari perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik adalah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman dan nyaman sehingga menaikkan moral kerja dan performance dari operator. Lebih spesifik lagi suatu perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan keuntungan dalam produksi (Pratiwi, dkk, 2012). Perencanaan Tata Letak Pabrik merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kinerja suatu perusahaan. Hal ini disebabkan oleh tata letak pabrik yang kurang baik akan menyebabkan pola aliran produksi yang kurang baik dan perpindahan bahan, produk, informasi, peralatan dan tenaga kerja menjadi relatif tinggi yang menyebabkan keterlambatan proses produksi dan menambah biaya produksi. Perencanaan Tata Letak Pabrik dalam industri manufaktur merupakan awalan utama dalam mengatur Tata Letak Fasilitas produksi dan pemanfaatan area semaksimal mungkin. Hal ini dibuat untuk menciptakan kelancaran aliran produksi, sehingga nanti dapat diperoleh aliran produksi yang efisien dan kondisi kerja yang teratur. Penerapan tata letak pabrik dalam stasiun kerja pada lantai produksi merupakan sebagian dari terwujudnya perencanaan tata letak pabrik pada perusahaan. Secara keseluruhan tata letak pabrik juga melibatkan semua pembagiaan ruangan yang ada didalam perusahaan. Dalam pembagian ruangan dan penempatan setiap ruangan tersebut akan sangat berpengaruh pada jalannya produksi. Dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik akan dicari permasalahan dari bagaimana cara menentukan lokasi pabrik menggunakan beberapa metode, menentukan rencana kapasitas produksi, menentukan Peta Proses Operasi (OPC), menentukan Routing Sheet, menentukan Multi Product Process Chart (MPPC), menentukan Luas Lantai Gudang Bahan Baku (LLGBB), menentukan Luas Lantai Gudang Bahan Jadi (LLGBJ), menentukan Luas Lantai Produksi (LLP), menentukan Luas Lantai Perkantoran (LLK), menentukan Luas Lantai Fasilitas (LLF), menentukan Ongkos Material Handling (OMH), merumuskan Form To Chart (FTC), menentukan Form To Chart Inflow (FTCI), menentukan Form To Chart Outflow (FTCO) dan tentunya Bagimana cara menentukan Tabel Skala Prioritas (TSP), menentukan Activity Relationship Chart (ARC), menentukan Activity Relationship Diagram (AAD), dan bagaimana caranya menentukan Template pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. Pentingnya Tata Letak Pabrik akan lebih terlihat jika dikaitkan dengan kegiatan yang berkangsung pada perusahaan salah satunya adalah kegiatan proses produksi. Dengan adanya Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik ini diharapkan akan dapat membantu menekan waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi sehingga dapat mengoptimalkan Biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi sebuah Perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik kali ini kami mengindentifikasi masalah yang ada, diantaranya: 1. Bagaimana cara menentukan Penentuan Lokasi Pabrik menggunakan beberapa metode pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 2. Bagaimana cara menentukan Rencana Kapasitas Produksi pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 3. Bagaimana cara menentukan Peta Proses Operasi (OPC) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 4. Bagaimana cara menentukan Routing Sheet pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 5. Bagaimana cara menentukan Multi Product Process Chart (MPPC) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 6. Bagaiamana cara menentukan Luas Lantai Gudang Bahan Baku (LLGBB) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 7. Bagaimana cara menentukan Luas Lantai Gudang Bahan Jadi (LLGBJ) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 8. Bagaimana cara menentukan Luas Lantai Produksi (LLP) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 9. Bagaimana cara menentukan Luas Lantai Perkantoran (LLK) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 10. Bagaimana cara menentukan Luas Lantai Fasilitas (LLF) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 11. Bagaimana cara menentukan Ongkos Material Handling (OMH) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 12. Bagaimana cara merumuskan Form To Chart (FTC) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 13. Bagaimana cara menentukan Form To Chart Inflow pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 14. Bagaimana cara menentukan Form To Chart Outflow pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 15. Bagimana cara menentukan Tabel Skala Prioritas (TSP) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 16. Bagaimana cara menentukan Activity Relationship Chart (ARC) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 17. Bagaiaman cara menentukan Activity Relationship Diagram (AAD) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 18. Bagaiamana cara menentukan Template pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik? 1.3 Batasan Praktikum Praktikum Perancanaan Tata Letak Pabrik ini memiliki batasan dalam cara implementasinya atau dalam cara praktiknya, yaitu kami tentukan batasan untuk Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik ini, diantaranya: 1. Hanya mengetahui cara menentukan penentuan lokasi pabrik menggunakan beberapa metode pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 2. Hanya mengetahui cara menentukan Rencana Kapasitas Produksi pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 3. Hanya mengetahui cara menentukan Peta Proses Operasi (OPC) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 4. Hanya mengetahui cara menentukan Routing Sheet pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 5. Hanya mengetahui cara menentukan Multi Product Process Chart (MPPC) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 6. Hanya mengetahui cara menentukan Luas Lantai Gudang Bahan Baku (LLGBB) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 7. Hanya mengetahui cara menentukan Luas Lantai Gudang Bahan Jadi (LLGBJ) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 8. Hanya mengetahui cara menentukan Luas Lantai Produksi (LLP) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 9. Hanya mengetahui cara menentukan Luas Lantai Perkantoran (LLK) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 10. Hanya mengetahui cara menentukan Luas Lantai Fasilitas (LLF) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 11. Hanya mengetahui cara menentukan Ongkos Material Handling (OMH) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 12. Hanya mengetahui cara merumuskan Form To Chart (FTC) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 13. Hanya mengetahui cara menentukan Form To Chart Inflow pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 14. Hanya mengetahui cara menentukan Form To Chart Outflow pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 15. Hanya mengetahui cara menentukan Tabel Skala Prioritas (TSP) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 16. Hanya mengetahui cara menentukan Activity Relationship Chart (ARC) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 17. Hanya mengetahui cara menentukan Activity Relationship Diagram (AAD) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 18. Hanya mengetahui cara menentukan Template pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
1.4 Maksud dan Tujuan Praktikum
Praktikum ini dimaksudkan untuk mahasiswa agar mahasiswa dapat memahami prinsip-prinsip dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik. Dalam hal ini kami menentukan maksud dan tujuan parktikum, diantaranya: 1. Untuk mengetahui cara menentukan penentuan lokasi pabrik menggunakan beberapa metode pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 2. Untuk mengetahui cara menentukan Rencana Kapasitas Produksi pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 3. Untuk mengetahui cara menentukan Peta Proses Operasi (OPC) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 4. Untuk mengetahui cara menentukan Routing Sheet pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 5. Untuk mengetahui cara menentukan Multi Product Process Chart (MPPC) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 6. Untuk mengetahui cara menentukan Luas Lantai Gudang Bahan Baku (LLGBB) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 7. Untuk mengetahui cara menentukan Luas Lantai Gudang Bahan Jadi (LLGBJ) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 8. Untuk mengetahui cara menentukan Luas Lantai Produksi (LLP) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 9. Untuk mengetahui cara menentukan Luas Lantai Perkantoran (LLK) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 10. Untuk mengetahui cara menentukan Luas Lantai Fasilitas (LLF) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 11. Untuk mengetahui cara menentukan Ongkos Material Handling (OMH) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 12. Untuk mengetahui cara merumuskan Form To Chart (FTC) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 13. Untuk mengetahui cara menentukan Form To Chart Inflow pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 14. Untuk mengetahui cara menentukan Form To Chart Outflow pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 15. Untuk mengetahui cara menentukan Tabel Skala Prioritas (TSP) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 16. Untuk mengetahui cara menentukan Activity Relationship Chart (ARC) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 17. Untuk mengetahui cara menentukan Activity Relationship Diagram (AAD) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 18. Untuk mengetahui cara menentukan Template pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
1.5 Asumsi-Asumsi Masalah
Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik ini memiliki beberapa masalah dengan solusi yang diasumsikan maka dari pada itu kami menentukan asumsi- asumsi masalah praktikum, diantaranya: 1. Penentuan lokasi pabrik menggunakan bantuan Google Maps dalam hal pengaplikasiannya pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 2. Penentuan rencana kapasitas produksi pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik sesuai dengan data praktikum yang diberikan oleh Asisten Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 3. Peta Proses Operasi atau Operation Process Chart (OPC) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik sesuai dengan produk yang dibuat. 4. Routing Sheet pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik hasil dari penentuan Rencana Kapasitas Produksi. 5. Multi Product Process Chart (MPPC) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik hasil dari Routing Sheet. 6. Luas Lantai Gudang Bahan Baku (LLGBB) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik sesuai dengan data praktikum yang diberikan oleh Asisten Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 7. Luas Lantai Gudang Bahan Jadi (LLGBJ) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik sesuai dengan data praktikum yang diberikan oleh Asisten Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 8. Luas Lantai Produksi (LLP) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik sesuai dengan data praktikum yang diberikan oleh Asisten Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 9. Luas Lantai Perkantoran (LLK) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik sesuai dengan data praktikum yang diberikan oleh Asisten Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 10. Luas Lantai Fasilitas (LLF) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik sesuai dengan data praktikum yang diberikan oleh Asisten Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 11. Ongkos Material Handling (OMH) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik hasil dari Routing Sheet dan Multi Product Process Chart. 12. Form To Chart (FTC) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik hasil dari Ongkos Material Handling. 13. Form To Chart Inflow (FTCI) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik hasil dari Ongkos Material Handling. 14. Form To Chart Outflow (FTCO) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik hasil dari Ongkos Material Handling. 15. Tabel Skala Prioritas (TSP) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik hasil dari Ongkos Material Handling. 16. Activity Relationship Chart (ARC) pada Praktikum Perencanaan Tata 17. Letak Pabrik hasil dari fasiltas-fasilitas yang dibutuhkan. 18. Area Allocation Diagram (AAD) pada Praktikum Perencanaan Tata 19. Letak Pabrik hasil dari Activity Relationship Chart (ARC). 20. Template pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Area Allocation Diagram (AAD).
1.6 Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan sistematika penyusunan laporan praktikum atau laporan akhir praktikum perencanaan tata letak pabrik ini terdiri dari 6 BAB yang saling berkesinambungan antar BAB nya, yang dimana terdiri, diantaranya: 1. BAB I Pendahuluan ini terdiri dari beberapa Sub-BAB yang saling berkesinambungan, diantaranya: a. Latar Belakang, menjabarkan apa yang melandasi dan menjadi alasan kami untuk mengerjakan praktikum perencanaan tata letak pabrik. b. Rumusan Masalah, menjabarkan tentang apa saja masalah yang dihadapi mahasiswa dalam menjalankan praktikum perancangan tata letak pabrik. c. Pembatasan Masalah, menjabarkan tentang pembatasan masalah sehingga masalah tidak meluas dari praktikum tata letak pabrik. d. Maksud dan Tujuan Praktikum, menjabarkan tentang apa saja maksud dan tujuan yang akan dicapai dari praktikum perencanaan tata letak pabrik. e. Asumsi-Asumsi Masalah, menjabarkan tentang perkiraan dan kebutuhan data apa saja yang dibutuhkan dalam Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik yang tidak ada dalam data yang diberikan oleh Asisten Praktikum. f. Sistematika Penyusunan, menjabarkan keseluruhan isi dalam laporan akhir pada setiap BAB praktikum perencanaan tata letak pabrik. 2. BAB II Penentuan Lokasi Pabrik dan Kapaasitas Produksi Pada BAB II Penentuan Lokasi Pabrik dan Rencana Kapasitas Produksi ini berisikan mengenai Penentuan Lokasi Pabrik dan Penentuan Rencana Kapasitas Produksi pada laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 3. BAB III Perhitungan Kebutuhan Bahan dan Mesin Pada BAB III Perhitungan Kebutuhan Bahan dan Mesin ini berisikan mengenai Peta Proses Operasi atau Operation Process Chart (OPC), Routing Sheet dan Multi Product Process Chart (MPPC) pada laporan praktikum perencanaan tata letak pabrik. 4. BAB IV Perhitungan Luas Lantai Pada BAB IV Penentuan Lokasi Pabrik dan Rencana Kapasitas Produksi ini berisikan mengenai Luas Lantai Gudang Bahan Baku (LLGBB), Luas Lantai Gudang Bahan Jadi (LLGBJ), Luas Lantai Produksi (LLP), Luas Lantai Perkantoran (LLK) dan Luas Lantai Fasilitas (LLF) pada laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik. 5. BAB V Material Handling Produksi Pada BAB V Material Handling Produksi ini berisikan mengenai Ongkos Material Handling (OMH), Form To Chart (FTC), Form To Chart Inflow, Form To Chart Outflow dan Tabel Skala Prioritas (TSP) pada laporan praktikum perencanaan tata letak pabrik. 6. BAB VI Analisis Hasil Penempatan Diagram dan Aktivitas Pada BAB VI Penentuan Lokasi Pabrik dan Rencana Kapasitas Produksi ini berisikan mengenai Activity Relationship Chart (ARC) dan Area Allocation Diagram (AAD) pada laporan praktikum perencanaan tata letak pabrik. 7. BAB VII Penutup Pada BAB VII Penentuan Lokasi Pabrik dan Rencana Kapasitas Produksi ini berisikan mengenai Kesimpulan dan Saran pada laporan praktikum perencanaan tata letak pabrik. 8. Daftar Pustaka Pada Daftar Pustaka ini berisikan sumber-sumber atau berupa studi literatur yang penulis susun, karena sumber referensi dalam laporan ini tentunya bukan 100% hasil dari penulis semuanya, ada beberapa yang penulis kutip untuk penyempurnaan pada laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.