Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam memperoleh keberhasilan sebuah Perusahaan yang sesuai dengan
tujuan dan arah pencapaian Perusahaan dalam produksi, maka diperlukan suatu
perancangan yang dapat mengoptimalkan aliran produksi dalam sebuah
Perusahaan.
Dalam hal ini salah satu perencanaan yang sangat berpengaruh untuk
mengoptimalkan aliran produksi sebuah perusahaan yaitu Perencanaan Tata
Letak Pabrik. Hal ini kaitannya sangat penting karena sangat berpengaruh
terhadap Perusahaan terkait. Sebuah perusahaan yang tidak memperhitungkan
tata letak yang baik dalam penataan dan penempatan lokasi, tempat, ruangan,
dan fasilitas dengan baik maka akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan
perusahaan. Berikut pendapat mengenai Perencanaan Tata Letak Pabrik menurut
Para Ahli, diantaranya.
Tata letak pabrik (Layout) dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan
fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi (Hadiguna,
2008).
Perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik merupakan suatu landasan
utaama dalam dunia industri.Sebab dengan perencanaan dan pengaturan yang
baik diharapkan efisiensi dan kelangsungan hidup atau kesuksesan kerja suatu
industri dapat terjaga.Secara garis besar, tujuan utama dari perencanaan dan
pengaturan tata letak pabrik ini adalah mengatur area kerja dan segala fasilitas
produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman dan nyaman
sehingga menaikkan moral kerja dan performance dari operator. Lebih specifik
lagi suatu perencanaan dan pengaturan tata letak yang baik akan memberikan
keuntungan dalam sistem produksi. (Wignjosoebroto, 2009).
Tata letak pabrik adalah suatu rancangan fasilitas, membentuk konsep, dan
mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Rancangan ini pada umumnya
digambarkan sebagai rancangan lantai, yaitu satu susunan fasilitas fisik
(perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimalkan
hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata cara
yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan aman.
(Apple, 1993).
Tujuan utama dari perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik adalah
mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk
operasi produksi, aman dan nyaman sehingga menaikkan moral kerja dan
performance dari operator. Lebih spesifik lagi suatu perencanaan dan pengaturan
tata letak pabrik yang baik akan memberikan keuntungan dalam produksi
(Pratiwi, dkk, 2012).
Perencanaan Tata Letak Pabrik merupakan salah satu faktor yang sangat
berpengaruh pada kinerja suatu perusahaan. Hal ini disebabkan oleh tata letak
pabrik yang kurang baik akan menyebabkan pola aliran produksi yang kurang
baik dan perpindahan bahan, produk, informasi, peralatan dan tenaga kerja
menjadi relatif tinggi yang menyebabkan keterlambatan proses produksi dan
menambah biaya produksi. Perencanaan Tata Letak Pabrik dalam industri
manufaktur merupakan awalan utama dalam mengatur Tata Letak Fasilitas
produksi dan pemanfaatan area semaksimal mungkin. Hal ini dibuat untuk
menciptakan kelancaran aliran produksi, sehingga nanti dapat diperoleh aliran
produksi yang efisien dan kondisi kerja yang teratur. Penerapan tata letak pabrik
dalam stasiun kerja pada lantai produksi merupakan sebagian dari terwujudnya
perencanaan tata letak pabrik pada perusahaan. Secara keseluruhan tata letak
pabrik juga melibatkan semua pembagiaan ruangan yang ada didalam
perusahaan. Dalam pembagian ruangan dan penempatan setiap ruangan tersebut
akan sangat berpengaruh pada jalannya produksi.
Dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik akan dicari permasalahan dari
bagaimana cara menentukan lokasi pabrik menggunakan beberapa metode,
menentukan rencana kapasitas produksi, menentukan Peta Proses Operasi
(OPC), menentukan Routing Sheet, menentukan Multi Product Process Chart
(MPPC), menentukan Luas Lantai Gudang Bahan Baku (LLGBB), menentukan
Luas Lantai Gudang Bahan Jadi (LLGBJ), menentukan Luas Lantai Produksi
(LLP), menentukan Luas Lantai Perkantoran (LLK), menentukan Luas Lantai
Fasilitas (LLF), menentukan Ongkos Material Handling (OMH), merumuskan
Form To Chart (FTC), menentukan Form To Chart Inflow (FTCI), menentukan
Form To Chart Outflow (FTCO) dan tentunya Bagimana cara menentukan Tabel
Skala Prioritas (TSP), menentukan Activity Relationship Chart (ARC),
menentukan Activity Relationship Diagram (AAD), dan bagaimana caranya
menentukan Template pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
Pentingnya Tata Letak Pabrik akan lebih terlihat jika dikaitkan dengan kegiatan
yang berkangsung pada perusahaan salah satunya adalah kegiatan proses
produksi. Dengan adanya Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik ini
diharapkan akan dapat membantu menekan waktu yang dibutuhkan dalam proses
produksi sehingga dapat mengoptimalkan Biaya yang dibutuhkan dalam proses
produksi sebuah Perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah


Dalam Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik kali ini kami
mengindentifikasi masalah yang ada, diantaranya:
1. Bagaimana cara menentukan Penentuan Lokasi Pabrik menggunakan
beberapa metode pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik?
2. Bagaimana cara menentukan Rencana Kapasitas Produksi pada Praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik?
3. Bagaimana cara menentukan Peta Proses Operasi (OPC) pada praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik?
4. Bagaimana cara menentukan Routing Sheet pada praktikum Perencanaan
Tata Letak Pabrik?
5. Bagaimana cara menentukan Multi Product Process Chart (MPPC) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik?
6. Bagaiamana cara menentukan Luas Lantai Gudang Bahan Baku (LLGBB)
pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik?
7. Bagaimana cara menentukan Luas Lantai Gudang Bahan Jadi (LLGBJ) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik?
8. Bagaimana cara menentukan Luas Lantai Produksi (LLP) pada praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik?
9. Bagaimana cara menentukan Luas Lantai Perkantoran (LLK) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik?
10. Bagaimana cara menentukan Luas Lantai Fasilitas (LLF) pada praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik?
11. Bagaimana cara menentukan Ongkos Material Handling (OMH) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik?
12. Bagaimana cara merumuskan Form To Chart (FTC) pada praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik?
13. Bagaimana cara menentukan Form To Chart Inflow pada praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik?
14. Bagaimana cara menentukan Form To Chart Outflow pada praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik?
15. Bagimana cara menentukan Tabel Skala Prioritas (TSP) pada praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik?
16. Bagaimana cara menentukan Activity Relationship Chart (ARC) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik?
17. Bagaiaman cara menentukan Activity Relationship Diagram (AAD) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik?
18. Bagaiamana cara menentukan Template pada praktikum Perencanaan Tata
Letak Pabrik?
1.3 Batasan Praktikum
Praktikum Perancanaan Tata Letak Pabrik ini memiliki batasan dalam cara
implementasinya atau dalam cara praktiknya, yaitu kami tentukan batasan untuk
Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik ini, diantaranya:
1. Hanya mengetahui cara menentukan penentuan lokasi pabrik menggunakan
beberapa metode pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
2. Hanya mengetahui cara menentukan Rencana Kapasitas Produksi pada
Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
3. Hanya mengetahui cara menentukan Peta Proses Operasi (OPC) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
4. Hanya mengetahui cara menentukan Routing Sheet pada praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik.
5. Hanya mengetahui cara menentukan Multi Product Process Chart (MPPC)
pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
6. Hanya mengetahui cara menentukan Luas Lantai Gudang Bahan Baku
(LLGBB) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
7. Hanya mengetahui cara menentukan Luas Lantai Gudang Bahan Jadi
(LLGBJ) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
8. Hanya mengetahui cara menentukan Luas Lantai Produksi (LLP) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
9. Hanya mengetahui cara menentukan Luas Lantai Perkantoran (LLK) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
10. Hanya mengetahui cara menentukan Luas Lantai Fasilitas (LLF) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
11. Hanya mengetahui cara menentukan Ongkos Material Handling (OMH)
pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
12. Hanya mengetahui cara merumuskan Form To Chart (FTC) pada praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik.
13. Hanya mengetahui cara menentukan Form To Chart Inflow pada praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik.
14. Hanya mengetahui cara menentukan Form To Chart Outflow pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
15. Hanya mengetahui cara menentukan Tabel Skala Prioritas (TSP) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
16. Hanya mengetahui cara menentukan Activity Relationship Chart (ARC)
pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
17. Hanya mengetahui cara menentukan Activity Relationship Diagram (AAD)
pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
18. Hanya mengetahui cara menentukan Template pada praktikum Perencanaan
Tata Letak Pabrik.

1.4 Maksud dan Tujuan Praktikum


Praktikum ini dimaksudkan untuk mahasiswa agar mahasiswa dapat
memahami prinsip-prinsip dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik. Dalam hal ini
kami menentukan maksud dan tujuan parktikum, diantaranya:
1. Untuk mengetahui cara menentukan penentuan lokasi pabrik menggunakan
beberapa metode pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
2. Untuk mengetahui cara menentukan Rencana Kapasitas Produksi pada
Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
3. Untuk mengetahui cara menentukan Peta Proses Operasi (OPC) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
4. Untuk mengetahui cara menentukan Routing Sheet pada praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik.
5. Untuk mengetahui cara menentukan Multi Product Process Chart (MPPC)
pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
6. Untuk mengetahui cara menentukan Luas Lantai Gudang Bahan Baku
(LLGBB) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
7. Untuk mengetahui cara menentukan Luas Lantai Gudang Bahan Jadi
(LLGBJ) pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
8. Untuk mengetahui cara menentukan Luas Lantai Produksi (LLP) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
9. Untuk mengetahui cara menentukan Luas Lantai Perkantoran (LLK) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
10. Untuk mengetahui cara menentukan Luas Lantai Fasilitas (LLF) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
11. Untuk mengetahui cara menentukan Ongkos Material Handling (OMH)
pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
12. Untuk mengetahui cara merumuskan Form To Chart (FTC) pada praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik.
13. Untuk mengetahui cara menentukan Form To Chart Inflow pada praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik.
14. Untuk mengetahui cara menentukan Form To Chart Outflow pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
15. Untuk mengetahui cara menentukan Tabel Skala Prioritas (TSP) pada
praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
16. Untuk mengetahui cara menentukan Activity Relationship Chart (ARC)
pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
17. Untuk mengetahui cara menentukan Activity Relationship Diagram (AAD)
pada praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
18. Untuk mengetahui cara menentukan Template pada praktikum Perencanaan
Tata Letak Pabrik.

1.5 Asumsi-Asumsi Masalah


Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik ini memiliki beberapa masalah
dengan solusi yang diasumsikan maka dari pada itu kami menentukan asumsi-
asumsi masalah praktikum, diantaranya:
1. Penentuan lokasi pabrik menggunakan bantuan Google Maps dalam hal
pengaplikasiannya pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
2. Penentuan rencana kapasitas produksi pada Praktikum Perencanaan Tata
Letak Pabrik sesuai dengan data praktikum yang diberikan oleh Asisten
Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
3. Peta Proses Operasi atau Operation Process Chart (OPC) pada Praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik sesuai dengan produk yang dibuat.
4. Routing Sheet pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik hasil dari
penentuan Rencana Kapasitas Produksi.
5. Multi Product Process Chart (MPPC) pada Praktikum Perencanaan Tata
Letak Pabrik hasil dari Routing Sheet.
6. Luas Lantai Gudang Bahan Baku (LLGBB) pada Praktikum Perencanaan
Tata Letak Pabrik sesuai dengan data praktikum yang diberikan oleh Asisten
Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
7. Luas Lantai Gudang Bahan Jadi (LLGBJ) pada Praktikum Perencanaan Tata
Letak Pabrik sesuai dengan data praktikum yang diberikan oleh Asisten
Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
8. Luas Lantai Produksi (LLP) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik
sesuai dengan data praktikum yang diberikan oleh Asisten Praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik.
9. Luas Lantai Perkantoran (LLK) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak
Pabrik sesuai dengan data praktikum yang diberikan oleh Asisten Praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik.
10. Luas Lantai Fasilitas (LLF) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik
sesuai dengan data praktikum yang diberikan oleh Asisten Praktikum
Perencanaan Tata Letak Pabrik.
11. Ongkos Material Handling (OMH) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak
Pabrik hasil dari Routing Sheet dan Multi Product Process Chart.
12. Form To Chart (FTC) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik hasil
dari Ongkos Material Handling.
13. Form To Chart Inflow (FTCI) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak
Pabrik hasil dari Ongkos Material Handling.
14. Form To Chart Outflow (FTCO) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak
Pabrik hasil dari Ongkos Material Handling.
15. Tabel Skala Prioritas (TSP) pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik
hasil dari Ongkos Material Handling.
16. Activity Relationship Chart (ARC) pada Praktikum Perencanaan Tata
17. Letak Pabrik hasil dari fasiltas-fasilitas yang dibutuhkan.
18. Area Allocation Diagram (AAD) pada Praktikum Perencanaan Tata
19. Letak Pabrik hasil dari Activity Relationship Chart (ARC).
20. Template pada Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Area Allocation
Diagram (AAD).

1.6 Sistematika Penulisan


Secara keseluruhan sistematika penyusunan laporan praktikum atau
laporan akhir praktikum perencanaan tata letak pabrik ini terdiri dari 6 BAB
yang saling berkesinambungan antar BAB nya, yang dimana terdiri, diantaranya:
1. BAB I Pendahuluan ini terdiri dari beberapa Sub-BAB yang saling
berkesinambungan, diantaranya:
a. Latar Belakang, menjabarkan apa yang melandasi dan menjadi alasan
kami untuk mengerjakan praktikum perencanaan tata letak pabrik.
b. Rumusan Masalah, menjabarkan tentang apa saja masalah yang
dihadapi mahasiswa dalam menjalankan praktikum perancangan tata
letak pabrik.
c. Pembatasan Masalah, menjabarkan tentang pembatasan masalah
sehingga masalah tidak meluas dari praktikum tata letak pabrik.
d. Maksud dan Tujuan Praktikum, menjabarkan tentang apa saja maksud
dan tujuan yang akan dicapai dari praktikum perencanaan tata letak
pabrik.
e. Asumsi-Asumsi Masalah, menjabarkan tentang perkiraan dan
kebutuhan data apa saja yang dibutuhkan dalam Praktikum Perencanaan
Tata Letak Pabrik yang tidak ada dalam data yang diberikan oleh
Asisten Praktikum.
f. Sistematika Penyusunan, menjabarkan keseluruhan isi dalam laporan
akhir pada setiap BAB praktikum perencanaan tata letak pabrik.
2. BAB II Penentuan Lokasi Pabrik dan Kapaasitas Produksi
Pada BAB II Penentuan Lokasi Pabrik dan Rencana Kapasitas
Produksi ini berisikan mengenai Penentuan Lokasi Pabrik dan Penentuan
Rencana Kapasitas Produksi pada laporan Praktikum Perencanaan Tata
Letak Pabrik.
3. BAB III Perhitungan Kebutuhan Bahan dan Mesin
Pada BAB III Perhitungan Kebutuhan Bahan dan Mesin ini berisikan
mengenai Peta Proses Operasi atau Operation Process Chart (OPC),
Routing Sheet dan Multi Product Process Chart (MPPC) pada laporan
praktikum perencanaan tata letak pabrik.
4. BAB IV Perhitungan Luas Lantai
Pada BAB IV Penentuan Lokasi Pabrik dan Rencana Kapasitas
Produksi ini berisikan mengenai Luas Lantai Gudang Bahan Baku
(LLGBB), Luas Lantai Gudang Bahan Jadi (LLGBJ), Luas Lantai Produksi
(LLP), Luas Lantai Perkantoran (LLK) dan Luas Lantai Fasilitas (LLF)
pada laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik.
5. BAB V Material Handling Produksi
Pada BAB V Material Handling Produksi ini berisikan mengenai
Ongkos Material Handling (OMH), Form To Chart (FTC), Form To Chart
Inflow, Form To Chart Outflow dan Tabel Skala Prioritas (TSP) pada
laporan praktikum perencanaan tata letak pabrik.
6. BAB VI Analisis Hasil Penempatan Diagram dan Aktivitas
Pada BAB VI Penentuan Lokasi Pabrik dan Rencana Kapasitas Produksi ini
berisikan mengenai Activity Relationship Chart (ARC) dan Area Allocation
Diagram (AAD) pada laporan praktikum perencanaan tata letak pabrik.
7. BAB VII Penutup
Pada BAB VII Penentuan Lokasi Pabrik dan Rencana Kapasitas
Produksi ini berisikan mengenai Kesimpulan dan Saran pada laporan
praktikum perencanaan tata letak pabrik.
8. Daftar Pustaka
Pada Daftar Pustaka ini berisikan sumber-sumber atau berupa studi
literatur yang penulis susun, karena sumber referensi dalam laporan ini
tentunya bukan 100% hasil dari penulis semuanya, ada beberapa yang
penulis kutip untuk penyempurnaan pada laporan Praktikum Perencanaan
Tata Letak Pabrik.

Anda mungkin juga menyukai