Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sinar matahari diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi dan

penyehat kulit dan tulang, misalnya dalam pembentukan vitamin D dan

provitamin D yang mencegah penyakit polio atau riketsia. Sinar matahari

tersebut juga mengandung sinar ultraviolet yang membahayakan kulit. Sinar

UV ini dapat menimbulkan berbagai kelainan pada kulit mulai dari

kemerahan, noda hitam,penuaan dini, kekeringan, keriput, sampai kanker

kulit.

Kemerahan merupakan salah satu gejala terjadinya suatu peradangan.

Peradangan atau inflamasi adalah respon perlindungan yang normal saat

terjasi kerusakan jaringan atau infeksi pada tubuh. Inflamasi juga berfungsi

untuk melawan zat-zat asing (mikroorganisme atau zat asing lain) yang

masuk kedalam tubuh. Proses inflamasi juga berperan untuk mengeliminasi

sel-sel inang yang telah rusak atau mati (Stevenson dan Hurst, 2007) .

Minyak cengkeh di Indonesia secara tradisional diproduksi melalui proses

destilasi bunga, tangkai bunga, dan daun-daun pohon cengkeh.komponen

yang paling dominan (70-90%) dan merupakan bahan aktif merupakan

eugenol. Menurut Walton dan Torabinejad (2008), senyawa eugenol secara

biologis merupakan bagian yang paling aktif dari semen zinc oxide eugenol,

dimana kemampuan eugenol dalam memblok transmisi impuls syaraf sangat

bermanfaat dalam mengurangi rasa nyeri pada pulpitis.

1
Berdasarkan potensi eugenol dalam bunga cengkeh sebagai antiinflamasi

maka perlu dilakukan uji evaluasi tingkat SPF untuk mengetahui seberapa

besar bunga cengkeh dalam meindungi tubuh dari paparan sinar UV.

Beberapa obat antiinflamasi nonsteroid juga telah diformulasikan dalam

sediaan topikal untuk menghindari efek sisemik seperti gangguan

gastrointestinal, jantung, dan toksisitas pada ginjal (Barkin, 2015). Sehingga

sistem penghantarannya dapat dipilih adalah penghantaran lewat kulit ini juga

mencegah terjadinya iritasi lambung.

Pada praktikum ini minyak atsiri bunga cengkeh diformulasikan ke dalam

bentuk sediaan krim M/A dengan bobot ekstrak kentang yang digunakan

adalah 5%. Kekuatan bunga cengkeh dalam menahan paparan sinar uv

dievaluasi dengan menggunakan spektrofotometri. Sehingga diharapkan hasil

praktikum ini dapat menhasilkan sediaan farmasi topikal krim M/A yang

efektif sebagai sumber SPF.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini yaitu :

1. Mengetahui cara membuat sediaan krim bunga cengkeh.

2. Mampu mengevaluasi sediaan krim bunga cengkeh sebagai sediaan tabir

surya.

2
C. Manfaat

1. Manfaat dibuatnya sediaan

a. Untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai krim bunga

cengkeh sebagai alternatif sediaan tabir surya.

b. Untuk memudahkan masyarakat dalam mengkonsumsi dan

memanfaatkan khasiat bunga cengkeh.

c. Untuk menambah pengetahuan mahasiswa mengenai khasiat bunga

cengkeh.

2. Manfaat dilakukannya evaluasi sediaan

a. Untuk mengetahui SPF total ekstrak cengkeh.

b. Untuk mengetahui SPF total basis krim.

c. Untuk mengetahui SPF total sediaan krim bunga cengkeh.

Anda mungkin juga menyukai