Anda di halaman 1dari 4

A.

Konsep Dasar Gaya Belajar

Menurut Fleming dan Mills , gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi
tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan
belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.

Willing mendefinisikan gaya belajar sebagai kebiasaan belajar yang disenangi oleh pembelajar. Dunn dan
Griggs memandang gaya belajar sebagai karakter biologis bawaan.

Gaya belajar atau learning style adalah suatu karakteristik kognitif, afektif dan perilaku
psikomotoris, sebagai indikator yang bertindak yang relatif stabil untuk pebelajar merasa saling
berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan belajar .

Ada beberapa gaya dalam belajar adalah:

Visual

Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata /
penglihatan , dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak /
dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran
tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya
di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka
gurunya untuk mengerti materi pelajaran.

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :

1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.

2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.

3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.

4. Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).

5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.

Auditori

Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja. Anak yang mempunyai gaya
belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa
yang guru katakan. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori
mendengarkannya.

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :

1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.

3. Gunakan musik untuk mengajarkan anak.

4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.

5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya
sebelum tidur.

Kinestetik

Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan


melakukan. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:

1. Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.

2. Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil
menggunakan gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).

3. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.

4. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.

5. Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.

B. Memfasilitasi Siswa Sesuai dengan Gaya Belajar

Setiap orang memiliki gaya belajar masing-masing. Pengenalan gaya belajar sangat penting bagi guru
karena dengan mengetahui gaya belajar tiap siswa maka guru dapat menerapkan tekhnik dan strategi
yang tepat baik dalam pembelajar maupun dalam pengembangan diri.

1. Menggunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.

Menggunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.

2. Auditori

Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.

Gunakan musik untuk mengajarkan anak.

Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya
sebelum tidur.

3. Kinestik
Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.

Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.

A. Fobia belajar dan Kegagalan sekolah

Banyak orangtua yang kebingungan menghadapi anaknya yang tiba-tiba mogok tidak mau
sekolah. Sedangkan untuk memaksa anak tetap ke sekolah, takut akan membuat anak stress. Fobia
sekolah dapat sewaktu-waktu dialami oleh setiap anak hingga usianya 14-15 tahun, saat dirinya mulai
bersekolah di sekolah baru atau menghadapi lingkungan baru atau pun ketika ia menghadapi suatu
pengalaman yang tidak menyenangkan di sekolahnya.

Apa sebenarnya yang menjadi faktor penyebab fobia sekolah ;

Separation Anxiety. Biasanya dialamai balita usia 18-24 bulan ketika masuk sekolah preschool, TK dan
SD. Pada usia balita, sekolah berarti pergi dari rumah untuk jangka waktu yang cukup lama. Pengalaman
negatif sekolah atau lingkungan. Karena sering mendapat cemoohan, ejekan atau di ganggu teman-
temannya di sekolah membuat anak menolak ke sekolah. Dia merasa kesal, takut, dan malu. Atau
karena adanya persepsi terhadap guru yang dianggap galak dan seram, sehingga membuat anak jadi
takut dan cemas. Anak pun menjadi tegang, resah, dan mulai merengek tidak mau ke sekolah.

Ada masalah dalam keluarga. Penolakan pergi ke sekolah, bisa disebabkan oleh problem yang sedang
dialami orangtua atau keluarga.

Ada beberapa tanda anak mengalami fobia sekolah, yakni:Tidak masuk sekolah selama beberapa
hari. Keluhan fisik yang sering dijadikan alasan seperti sakit perut, sakit kepala, pusing, mual, muntah-
muntah, diare, gatal-gatal, gemetaran, keringatan, atau keluhan lainnya. Mengemukakan keluhan lain
dengan tujuan tidak usah berangkat ke sekolah.

FAKTOR KEGAGALAN DALAM SEKOLAH

Kita mengetahui banyak orang yang ingin berhasil di sekolah. Memiliki nilai yang baik dan dapat
melanjutkan ke sekolah idaman. Pertanyaannya adalah kenapa banyak orang yang gagal ? Ada beberapa
faktor kenapa orang gagal meraih prestasi terbaik di sekolah.

a.    Memiliki keyakinan yang salah

b.   Tujuan Tidak Jelas

c. Tidak Yakin Berhasil


d. Memiliki Strategi Yang Tepat

e. Tidak Memiliki Program Belajar

f. Tidak Melakukan Tindakan Sesuai Program

g. Tidak Melakukan Evaluasi

h. Menyalahkan Orang Lain

i. Mencari Alasan

j. Melakukan Pembenaran

k. menyerah

l. Sering menunda

m. Terpengaruh Pesimisme Orang Lain

B. Perilaku menyontek merupakan suatu perbuatan atau cara-cara yang tidak jujur, curang, dan
menghalalkan segala macam cara yang dilakukan seseorang untuk mencapai nilai yang terbaik dalam
menyelesaikan tugas terutama pada ulangan atau ujian.

C. Burnout adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sindrom kelelahan emosional dan
sinisme yang terjadi sebagai respons terhadap stres dan ketegangan hidup. Pada perkembangan lebih
lanjut, pada sebagian anak mulai timbul rasa jenuh (burnout) untuk bersekolah.

Anda mungkin juga menyukai