Analisis Campuran Kmno4 Dengan K2cr2o7 T
Analisis Campuran Kmno4 Dengan K2cr2o7 T
Abstrak
Pendahuluan
Tujuan Percobaan
Metode Percobaan
Prosedur Percobaan
Larutan K2Cr2O7 0.001 M dan larutan KMnO4 0.001 M, dan asam sulfat diukur
absorbans dari panjang gelombang 400 nm sampai 700 nm interval 5 nm dengan
spektrofotometri 20D+. Setiap pergantian panjang gelombang transmitan dinolkan
dengan asam sulfat. Setelah itu, panjang gelombang maksimum ditentukan.
Larutan K2Cr2O7 0.001 M dan larutan KMnO4 0.001 M, dan asam sulfat diukur
absorbans dari panjang gelombang 400 nm sampai 700 nm dengan
spektrofotometri UV-VIS Shimadzu 1700 PC. Setelah itu, spektrum yang dibuat
dengan menggunakan parameter yang ada.
Penentuan kurva kalibrasi
Larutan standar sebanyak 1.00, 2.00, 3.00, 4.00, dan 5.00 ml KMnO4 dipipet dan
diencerkan dengan H2SO4 0.5 M di labu takar dan dihomogenkan hingga merata.
Larutan standar diukur absorbans pada spektrofotometri 20D+ dan UV-VIS
dengan panjang gelombang maksium kemudian dibuat kurva standar pada
masing-masing panjang gelombang. Dilakukan hal yang sama untuk larutan
K2Cr2O7.
Keempat larutan sampel secara kualitatif dipipet ke dalam labu takar 25 ml dan
diencerkan dengan H2SO4 0.5 M. Kemudian dihomogenkan hingga merata.
Larutan sampel diukur absorbans pada spektrofotometri 20D+ dan UV-VIS baik
pada panjang gelombang yang digunakan dalam pengukuran KMnO4 maupun
K2Cr2O7. Pengerjaan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Konsentrasi masing-
masing zat dihitung dengan harga k dari kurva kalibrasi beserta standar deviasi
dan selang kepercayaan 95%.
Larutan standar dibuat dengan maksud untuk membuat kurva standar atau
kurva kalibrasi sehingga akan diperoleh panjang gelombang maksimum dari
larutan standar tersebut. Panjang gelombang maksimum dipilih karena di sekitar
panjang gelombang maksimum mempunyai bentuk kurva serapan yang datar
sehingga hukum Lambert-Beer akan terpenuhi dengan baik sehingga kesalahan
yang ditimbulkan pada panjang gelombang maksimum dapat diperkecil. Dalam
percobaan larutan standar yang digunakan sebagai larutan standar adalah larutan
KMnO4 dan larutan K2Cr2O7. Larutan KMnO4 dan larutan K2Cr2O7 menghasilkan
warna komplementer yang dapat menyerap cahaya. Warna-warna ini ditimbulkan
oleh adanya panjang gelombang yang dimiliki larutan tersebut. Setiap warna
memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda dengan interval tertentu.
Menurut Salem (2005) secara eksperimen hukum Lambert-beer akan terpenuhi
apabila peralatan yang digunakan memenuhi kriteria-kriteria berikut sinar yang
masuk atau sinar yang mengenai sel sampel berupa sinar dengan dengan panjang
gelombang tunggal (monokromatis). Penyerapan sinar oleh suatu molekul yang
ada di dalam larutan tidak dipengaruhi oleh molekul yang lain yang ada bersama
dalam satu larutan. Penyerapan terjadi di dalam volume larutan yang luas
penampang (tebal kuvet) yang sama. Penyerapan tidak menghasilkan pemancaran
sinar pendafluor. Artinya larutan yang diukur harus benar-benar jernih agar tidak
terjadi hamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid atau suspensi yang ada di
dalam larutan. Konsentrasi analit rendah. Karena apabila konsentrasi tinggi akan
menggangu kelinearan grafik absorbansi terhadap konsntrasinya.
Simpulan
Daftar Pustaka
Henry A, Suryadi MT, and Arry Yanuar. 2012. Analisis spektrofotometri UV-Vis
pada obat influenza dengan menggunakan aplikasi sistem persamaan
linier. Jurnal Komputer dan Sistem Intelijen 2(1): 120-132.
Riwandi. 2007. Sifat kimia gambut dan derivat asam fenolat: komposisi unsur vs
spektra UV-VIS ekstrak gambut dengan natrium-irofosfat [Skripsi].
Bengkulu (ID): Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Skoog DA, Holler FJ, Nieman TA. 2007. Principles of Instrumental Analysis 6th
Edition. Philadelphia (US): Harcourt Brace College Publishers.