Anda di halaman 1dari 2

Ulasan Film “The Negotiation” (2018)

Ditulis oleh:
Haidhar F. Wardoyo - 20323298

The Negotiation adalah sebuah film buatan Korea Selatan yang disutradarai oleh
Lee Jong Seok. Film yang tayang di Indonesia pada 20 Oktober 2018 silam ini
dibintangi oleh aktor dan aktris Korsel kenamaan, yakni Hyun Bin—sebagai Min
Tae-gu—dan Son Ye-jin—sebagai Ha Chae-yoon—serta beberapa aktor lain seperti
Kim Sang-ho dan Lee Joo-young.
Paruh awal film dimulai dengan insiden penyanderaan di sebuah
rumah—terindikasi sebagai kasus perampokan—yang dilakukan oleh dua orang yang
berasal dari Asia Tenggara. Mereka menuntut agar diberikan sebuah helikopter untuk
upaya melarikan diri dan sebagai timbal baliknya dua orang sandera akan dilepaskan.
Ha Chae-yoon dari pihak Kepolisian Seoul berlaku sebagai penanggung jawab dalam
negosiasi ini, tetapi karena adanya interupsi dan tindakan gegabah dari ketua tim, maka
dua sandera tersebut dibunuh dan para penyandera juga ditembak mati di tempat.
Kegagalan negosiasi ini menimbulkan rasa bersalah yang tinggi terhadap Ha
Chae-yoon karena dia melihat sendiri tragedi tersebut, bahkan Chae-yoon juga sempat
ingin mengundurkan diri tetapi ditolak oleh ketua tim. Beberapa hari setelahnya,
Chae-yoon dipanggil ke kantor pusat untuk menangani situasi darurat. Situasi darurat
ini lagi-lagi berhubungan dengan kasus penyanderaan yang dilakukan oleh Min
Tae-gu—mafia senjata internasional—terhadap dua warga Korea Selatan, yakni ketua
tim Kepolisian Seoul, Kapten Jung (Lee Moon-sik) dan Reporter Choi, serta beberapa
warga sipil.
Negosiasi ini dilakukan melalui video call dengan pihak-pihak yang terlibat
adalah Chae-yoon dan Tae-gu sebagai yang bernegosiasi, serta orang-orang dari
Kepolisian dan Badan Intelijen Nasional Korea Selatan. Negosiasi berlangsung tegang
dengan intensitas yang tinggi.
Tujuan dari Chae-yoon adalah menyelamatkan seluruh sandera, sementara
Tae-gu sendiri ternyata memiliki tujuan lain di luar ekspektasi, yakni mencari pelaku
pembunuhan adiknya dan mengungkap kasus korupsi dan pencucian uang yang
dilakukan oleh birokrat-birokrat korup Korea Selatan.
Negosiasi ini bersifat integrative karena kedua belah pihak ingin mencari
kesepakatan bersama pada negosiasi yang dilakukan. Adapun metode yang dilakukan
adalah integrative bargaining karena negosiasi yang dilakukan antara Chae-yoon dan
Tae-gu membutuhkan kepercayaan dan kolaborasi demi tercapainya kesepakatan
bersama sebagai tujuan dari negosiasi yang dilakukan.
Film berjalan cukup lambat dan rawan bosan apabila tidak ditemani oleh camilan
atau makanan ringan. Lantas mendekati paruh akhir film, suasana semakin tegang
dengan adegan laga yang semakin memukau mata, pada akhirnya juga para sandera
berhasil diselamatkan—karena membunuh sandera bukan tujuan utama dari Tae-gu.
Meskipun negosiasi ini berjalan cukup lancar dan menemukan kata sepakat,
tetapi menurut saya negosiasi ini masih belum bisa dikatakan sebagai praktik win-win
karena apa yang Tae-gu inginkan belum jelas tercapai atau tidak karena sidang
terhadap para birokrat korup Korea Selatan belum diputuskan nasibnya—dimulainya
sidang menjadi ending dari film The Negotiation.
Menurut saya sendiri, kemungkinan tercapainya praktik win-win dalam negosiasi
ini sebenarnya akan menjadi semakin besar apabila Min Tae-gu tidak menodongkan
pistolnya ke arah Hwang Joo-ik—Kepala Keamanan Nasional—sehingga dirinya bisa
saja masih hidup untuk kemudian menjadi saksi kunci dalam persidangan atau
pengungkapan kasus korupsi dan pencucian uang yang dilakukan oleh para birokrat
korup tersebut bersama-sama dengan Ha Chae-yoon.
Overall, The Negotiation merupakan film yang menarik dan memberikan banyak
insight baru mengenai praktik negosiasi yang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai