Kelompok 1
Disusun Oleh:
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
a. Pelaksanaan Permenaker No. 05 tahun 2018 tentang K3 lingkungan
kerja dimana perusahaan wajib melaksanakan K3 lingkungan kerja
dengan didukung oleh personel yang mempunyai kompetensi di
bidang higiene industri.
b. Sebagai persyaratan untuk memenuhi praktik kompetensi dalam
rangka training dan sertifikasi Ahli K3 Lingkungan Kerja.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Menambah pengetahuan dan melatih kemampuan tenaga K3
lingkungan kerja sehingga mampu mengetahui ruang lingkup higiene
industri dan pengaruh bahaya kesehatan kerja berupa faktor fisika
berupa pengukuran Index Suhu Bola Basah (ISBB), kebisingan,
pencahayaan, getaran, faktor kimia berupa pengukuran debu total dan
2
CO2, faktor ergonomi di kantor PT Upaya Riksa Patra dan psikologi di
area kerja.
b. Untuk mengetahui ketersediaan fasilitas higiene dan sanitasi yang
dimiliki oleh perusahaan dan kesesuaiannya dengan peraturan.
3
BAB 2
POKOK BAHASAN
4
lantai 2 sebesar 23,4 0 C. Dari hasil pengukuran iklim kerja, diketahui ISBB
di dua titik uji tersebut dibawah NAB yang ditetapkan.
2.1.2 Kebisingan
2.1.2.1 Temuan
Berdasarkan hasil pengujian dan pengukuran pada ruang genset lantai 4
PT Upaya Riksa Patra gedung 33E dan ruang kerja administrasi lantai 1-2
gedung 50B didapatkan data sebagai berikut:
5
Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan yang dilakukan titik 1 di
ruang genset lantai 4 sebesar 89,8 dBA, titik 2 di ruang Administrasi Lantai
2 sebesar 63,3 dBA, dan titik 3 di ruang Administrasi Lantai 1 sebesar 61,3
dBA. Pada titik uji I, pengambilan sampling dilakukan selama 1 jam dengan
alasan jika kejadian mati listrik di kantor terjadi dengan estimasi satu jam.
Adapun untuk NAB kebisingan dengan paparan selama 1 jam adalah 94
dBA. Sehingga pada titik I pengukuran kebisingan tidak melebihi NAB
pada Permenaker Nomor 5 Tahun 2018 dan titik 2 dan titik 3 juga masih di
bawah NAB selama 8 jam paparan.
2.1.3 Pencahayaan
2.1.3.1 Temuan
Berdasarkan hasil pengujian dan pengukuran pada PT Upaya Riksa Patra
dan didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Pengujian dan Pengukuran Pencahayaan
Jenis
Sumber Penerangan Luas Intensitas(Lux)
Ruang No Titik Pengukuran(
No /Pencahayaan Jendela
/Bagian Pengukuran Umum/Perso
(Alami/Buatan) (m2) Hasil Ukur NAB nal)
126,00
Titik 1 Alami dan Buatan - 127,00 125,00 300 Umum
122,00
162,00
Ruang
1 Titik 2 Alami dan Buatan - 162,00 162,00 300 Umum
Kantor Lt 1
162,00
151,00
Titik 3 Alami dan Buatan - 150,00 150,33 300 Umum
150,00
Monitor 78,00
2 Titik 1 Alami dan Buatan - 81,00 Personal
Komputer 1 81,00
6
84,00
83,00
Titik 2 Alami dan Buatan - 81,00 81,67 Personal
81,00
97,00
Titik 1 Alami dan Buatan - 95,00 95,67 Personal
Keyboard 95,00
3
Komputer 1 99,00
Titik 2 Alami dan Buatan - 100,00 98,67 Personal
97,00
79,00
Titik 1 Alami dan Buatan - 73,00 75,00 Personal
Monitor 73,00
4
Komputer 2 71,00
Titik 2 Alami dan Buatan - 79,00 73,00 Personal
69,00
81,00
Titik 1 Alami dan Buatan - 82,00 82,00 Personal
Keyboard 83,00
5
Komputer 2 87,00
Titik 2 Alami dan Buatan - 89,00 88,67 Personal
90,00
68,00
Titik 1 Alami dan Buatan - 67,00 68,00 100 Umum
Dapur 69,00
6
Lantai 1 175,00
Titik 2 Buatan - 175,00 175,67 100 Umum
177,00
140,00
Toilet lantai
7 Buatan - 141,00 141,00 100 Umum
1
142,00
1162,00
Titik 1 Alami dan Buatan - 1097,00 1134,00 50 Umum
1143,00
326,00
Titik 2 Alami dan Buatan - 320,00 326,67 50 Umum
Gudang
8 334,00
Lantai 1
80,00
Titik 3 Alami dan Buatan - 87,00 80,67 50 Umum
75,00
101,00
Titik 4 Alami dan Buatan - 99,00 50 Umum
98,00
7
98,00
69,00
Titik 1 Alami dan Buatan - 69,00 70,33 300 Umum
73,00
173,00
Ruang
9 Titik 2 Alami dan Buatan - 174,00 173,33 300 Umum
Kantor Lt2
173,00
145,00
Titik 3 Alami dan Buatan - 148,00 146,67 300 Umum
147,00
105,00
Titik 1 Alami dan Buatan - 104,00 104,67 300 Umum
Ruang 105,00
10 Meeting
Lantai 2 99,00
Titik 2 Buatan - 96,00 97,00 300 Umum
96,00
37,00
Lemari
11 Buatan - 36,00 36,33 300 Umum
Arsip
36,00
Sumber : Pengujian dan Pengukur Kelompok 1, 2020
8
maka diperlukan pengendalian agar intensitas pencahayaan sesuai dengan
pekerjaannya dengan melakukan penambahan intensitas pada lampu kerja
sesuai dengan Permenaker No. 5 tahun 2018 BAB II pasal 18 ayat 1.
Sedangkan hasil pengukuran pencahayaan yang didapat melebihi NAB (toilet
dan gudang), maka dapat dilakukan pengendalian dengan cara mengurangi
daya pada lampu.
2.1.4 Getaran
2.1.4.1 Temuan
Berdasarkan hasil pengujian dan pengukuran pada sepeda motor
didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4. Hasil Pengujian dan Pengukuran Getaran
Tindakan
Ruang/Bagian, Hasil
Sumber Durasi/Jam Pengendalian
No No Titik Uji NAB
Getaran pemaparan/hari (m/s2) yang
Lokasi
dilakukan
Sepeda
1 Jalan Raya 15 menit 0,5010 0,8661 Tidak Ada
Motor
Sumber : Pengujian dan Pengukuran Kelompok 1, 2020
9
2.2 Faktor Kimia
2.2.1 Debu Total
2.2.1.2 Temuan
Berdasarkan hasil pengujian dan pengukuran pada ruang kerja
administrasi lantai 1 gedung 50B didapatkan hasil sebagai berikut :
10
2.2.2 Gas/Uap Berbahaya
2.2.2.2 Temuan
Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 6 Hasil Pemeriksaan Gas/Uap Berbahaya (CO2)
Pengukuran Tindakan
Ruangan/Ba No. Titik Jenis (bds) Pengendalian
No.
gian Pengukuran Gas/Uap yang telah
Hasil Ukur NAB
dilakukan
Ruang Adm.
1 1 CO2 1182 ppm < 1000 Tidak Ada
Lantai 1
Ruang Adm. Pemasangan
2 2 CO2 1032 ppm < 1000
Lantai 2 exhaust fan
Sumber : Pengujian dan Pengukuran Kelompok 1, 2020
11
Beban kerja berlebih secara kualitatif
Beban kerja berlebih secara kuantitatif
Pengembangan karir dan / atau
Tanggung jawab terhadap orang lain
12
memiliki resiko yang besar dan membutuhkan ketelitian hasil yang tinggi. Selain
itu, karyawan dituntut untuk selalu memperbaharui metode atau teknik pengujian,
berdasarkan perkembangan standar yang berlaku di Indonesia.
13
Gambar 2. Posisi Duduk Ny. R dan Ny. K Saat Duduk
Sumber : Dokumentasi Kelompok 1, 2020
14
Hasil interview, pengisian kuisioner dan pengamatan langsung
dikalkulasikan berdasarkan klasifikasi anggota tubuh (tulang punggung,
bahu/lengan, pergelangan tangan/tangan, dan leher) ke dalam tabel berikut:
15
Gambar 5. Exposure Level Ny. R
Hasil pengukuran exposure level QEC dibandingkan dengan standar RULA untuk
mengetahui perlu tidaknya tindak lanjut
Tabel 8. Standar RULA
Sumber : RULA
Berikut untuk hasil kalkulasi data faktor ergonomi menggunakan metrode QEC:
Tabel 9 Hasil Pemeriksaan Metode QEC
Metode
Stasiun Stasiun Stasiun
Manual Hasil Pengendalian
No Ruangan/Bagian Kerja Kerja Kerja Standard/NAB
Handling Pengukuran yang telah
Duduk Berdiri Dinamis
dilakukan
59,25 % ≤ 40 % (Skor
1 Lantai I √ Tidak Ada
(Skor RULA 1-2)
16
RULA 5-6)
59,87 (Skor ≤ 40 % (Skor
2 Lantai II √ Tidak Ada
RULA 5-6) RULA 1-2)
Sumber : Pengujian dan Pengukuran Kelompok 1, 2020
17
Halaman
Gedung, dan
Bangunan bawah tanah
Pada pemeriksaan higiene dan sanitasi dilakukan pada ruang makan dan
dapur lantai 1 gedung URP No. 33E, didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 10 Hasil Pemeriksaan dan atau Pengujian Penerapan Higiene dan
Sanitasi Bangunan Tempat Kerja
Gedung/ Ruang/
Bagian/ Saluran Air
Dinding/Langit- Pembuangan
Kondisi
Langit/ Atap/ Nomor (Ada tutup Pengelolaan yang
No (Bersih/Kotor/De
Selokan/ Lantai/ Titik pengaman/tidak) telah dilakukan
bu,Ventilasi)
Halaman/ (Mengalir/Tergen
Bangunan Bawah ang)
Tanah
Langit-langit dan
Pembersihan
1 Dinding ruang 1 Bersih Ada
Rutin
makan
Langit-langit dan
Pembersihan
3 Dinding Ruang 3 Bersih Ada
Rutin
Dapur
18
Selanjutnya, pada pemeriksaan kondisi toilet, didapatkan kondisi sebagai
berikut:
Jamban : Ada 1
buah Tidak Ada
Sanitary Pad :
Bersih, tidak Checklist
Campur 1 (1,5x2,5) Tidak Ada Cukup Baik
berbau Kamar
Tempat Cuci
Tangan : Tidak Mandi
Ada
Sabun : Tidak Ada
Jamban : Ada 1
buah Tidak Ada
Sanitary Pad :
Bersih, tidak Checklist
Campur 1 (1,5x2,5) Tidak Ada Cukup Baik
berbau Kamar
Tempat Cuci
Tangan : Tidak Mandi
Ada
Sabun : Tidak Ada
Sumber : Pengujian Penulis, 2020
19
cukup. Selain itu, untuk menjaga privasi dan kenyaman karyawan dilengkapi
dengan pintu dengan ukuran yang sesuai. Penerangan dan sirkulasi di kamar
mandi tersebut baik. Menurut informasi yang didapatkan, kamar mandi tersebut
dilakukan pembersihan secara harian namun bukti dokumentasi tdak
dapatdibuktikan karena tidak ada check sheet pembersihan. Ukuran toilet, yakni
sebesar 2,5 m x 1,5 m. Berdasarkan Permenaker No. 5 Tahun 2018 Pasal 35,
panjang minimal ruangan adalah 0,8 m dan lebar 1,55 m. Dan untuk ukuran lebar
pintu, sudah memenuhi standar yakni minimal 0,7 m.
Meninjau pada kelengkapan fasilitas toilet, jumlah pemenuhan jamban,
sudah memenuhi peraturan, dimana, menurut Permenaker No. 5 Tahun 2018 pasal
34 ayat 5 adalah kebutuhan untuk 1-15 orang adalah 1 jamban. Di gedung tersebut
masing masing lantai memiliki satu toilet dengan jumlah pekerja sebanyak 6
orang di lantai 1 dan 11 orang di lantai 2, sehingga, kebutuhan jamban untuk
wanita dan pria, sudah tercukupi.
Untuk kebutuhan air bersih, baik toilet pria maupun wanita, sudah
tercukupi. Dan kebutuhan alat pembilas, sudah tercukupi. kekurangannya adalah
tidak tersedianya sanitary pad untuk wanita, sabun dan tempat cuci tangan serta
tidak tersedianya toilet terpisah antara toilet pria dan wanita.
20
organik
2 2 Organik/non
Ada - 3m Tidak ada
organik
3 3 Organik/non
Tidak - 5m Tidak ada
organik
4 4 Organik/non
Ada - 10 m Tidak ada
organik
5 5 Organik/non
Ada - 3 Tidak ada
organik
6 6 Organik/non
Tidak - 5 Tidak ada
organik
7 7 Organik/non
Ada - 10 Tidak ada
organik
8 8 Organik/non
Ada - 5 Tidak ada
organik
9 9 Organik/non
Ada - 3 Tidak ada
organik
21
organik Saran yang dapat diberikan adalah, dilkukan pemisahan antara toilet
untuk laki laki dan toilet wanita serta fasilitas di toilet dilengkapi antara lain
tempat cuci tangan, tissu, dan sanitary pad. Serta sebaiknya dilakukan pemisahan
antara sampah organik dan non organik.
Jumlah Pekerja
Volume
Ruang Lokasi Dalam
No. Ruangan (m3)
kerja/Bagian Pemeriksaan Ruang Kerja
(Panjang x Lebar x Tinggi)
(orang)
Diketahui:
Panjang = 4,67 m
Gedung 50B
Ruang adminis Lebar = 3 m
1. PT Upaya 3 orang
trasi Lantai 1 Tinggi = 2,79
Riksa Patra
Volume Ruangan =
4,67x 3 x 2,79 = 39,1 m3
Diketahui:
Panjang = 7,6 m
Ruang Bagian Gedung 50B Lebar = 4,6 m
2. Pelatihan PT Upaya Tinggi = 2,79 m 6 orang
Lantai 2 Riksa Patra
Volume Ruangan =
7,6 x 4,6 x 2,79 = 97,53m3
Sumber : Pengujian Penulis, 2020
22
Berdasarkan tabel di atas didapatkan pada ruang administrasi dan ruang
pelatihan telah memenuhi dari standar yang ditetapkan pada lampiran Permenaker
No. 5 tahun 2018. Namun dikarenakan kondisi pandemi COVID-19, ruangan
kerja di PT. Upara Riksa Patra saat ini tidak terpenuhi secara maksimal. Apabila
seluruh pekerja berkumpul pada saat yang sama dengan jumlah pekerja pada
ruang administrasi lantai 1 adalah sebanyak 6 orang dan ruang bagian pelatihan
sebanyak 11 orang, kubik space pada ruang administrasi lantai 1 dan lantai 2
kurang dari standart.
23
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan terkait hasil pengukuran :
a. Dari hasil pengukuran faktor fisika berupa ISBB, kebisingan, dan
pencahayaan serta pengujian faktor kimia berupa kadar debu dan CO2
nilai yang didapat telah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
b. Pengujian getaran yang diterima oleh pengendara motor selama 15 menit
masih dibawah NAB getaran yang aman.
c. Faktor psikologis dipengaruhi oleh masa kerja dan jabatan pekerjaan.
Untuk posisi administrasi memiliki derajat risiko stress kerja ringan
sampai sedang, sedangkan pada inspektor ditemukan derajat risiko stress
kerja sedang.
d. Pemeriksaan ergonomi menunjukan exposure moderat pada punggung,
bahu/lengan, dan pergelangan tangan/tangan. Exposure tinggi atau sangat
tinggi ditemui pada bagian leher.
e. Toilet secara jumlah cukup untuk pekerja namun tidak terdapat
pemisahan antara toilet wanita dan pria serta perlu dilengkapi fasilitas
cuci tangan, sabun serta sanitary pad untuk wanita.
f. Pada tempat sampah tidak ditemukan klasifikasi sampah organik dan
non-organik.
g. Pengukuran cubic space pada area kerja menunjukan jumlah memenuhi
standar untuk kondisi standar namun apabila seluruh pekerja berkumpul
cubic space kurang memenuhi standar. Sehingga pekerja sebaiknya
bergantian dalam bekerja di ruang kerja.
3.2. Saran
Secara umum hasil dari pengukuran dan pengujian lingkungan kerja di PT
Upaya Riksa Patra cukup baik, namun terdapat beberapa rekomendasi yaitu:
24
Toilet sebaiknya dilengkapi sanitary pad, tempat cuci tangan dan sabun.
Serta dipisah antara pria dan wanita sesuai dengan referensi dari
Permennaker No 05 Tahun 2018 pasal 38.
Tempat sampah sebaiknya dipisah antara organik dan non-organik.
Khusus untuk segi ergonomi, sebaiknya kursi bagian admin memiliki
sandaran leher, serta dapat berputar untuk mengurangi eksposure pada
leher. Posisi sandaran lengan juga perlu disesuaikan untuk meminimalisir
resiko penyakit akibat kerja pada pekerja administrasi.
25
LAMPIRAN
1. Dokumentasi
a. Gedung PT URP
Dokumentasi
Gedung 33E
Gedung 50B
26
b. Pengujian ISBB
Dokumentasi
Alat yang Digunakan
Saat Pengujian
c. Pengujian Kebisingan
Dokumentasi
Alat yang Digunakan
27
Saat Pengujian
d. Pengujian Pencahayaan
Dokumentasi
Alat yang Digunakan
Saat Pengujian
28
e. Pengujian Getaran
Dokumentasi
Alat yang Digunakan
Saat Pengujian
29
f. Pengujian Debu
Dokumentasi
Alat yang Digunakan
Saat Pengujian
30
g. Pengujian Karbon Dioksida
Dokumentasi
Alat yang Digunakan
Saat Pengujian
h. Pengujian Ergonomi
Dokumentasi
Alat yang Digunakan
31
Saat Pengujian
i. Pengujian Psikologi
Dokumentasi
Alat yang Digunakan
Saat Pengujian
32
Kamar Mandi/Toilet
Tempat Sampah
Tempat Sampah
2. Formulir
Terlampir
33
Mapping Pengujian Faktor Fisika (Pencahayaan)
4,8
Ruang Dapur
2,4
2,4
2,8
Ruang Gudang
3,6
4,8
7,6
4,6
4,8
4,2