Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH FANATISME SUPORTER, BRAND LOVE, DAN

PERILAKU KONSUMTIF TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


MERCHANDISE
Studi Pada Arema FC Official Store Di Kota Malang
Eka Fitriah Mukaromah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
ekafitriah_m@student.ub.ac.id
Dosen Pembimbing:
Sigit Pramono, SE., M.Sc., CMA.

ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Fanatisme Suporter, Brand
Love, Dan Perilaku Konsumtif Terhadap Keputusan Pembelian Merchandise Pada Arema FC
Official Store Di Kota Malang. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yang
menjelaskan atau membuktikan hubungan atau pengaruh antar variabel melalui pengujian
hipotesis. Teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling dengan ukuran
sampel sebesar 112 responden, responden adalah pelanggan yang pernah membeli produk dari
Arema FC Official Store. Analisis data menggunakan SPSS (Statistic Product and Services
Solution). Uji Hipotesis dilakukan dengan T-test, hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1)
variabel Fanatisme Suporter berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian
Merchandise di Arema FC Official Store, (2) variabel Brand Love berpengaruh positif dan
signifikam terhadap Keputusan Pembelian Merchandise di Arema FC Official Store, (3)
variabel Perilaku Konsumif berpengaruh positif dan signifikam terhadap Keputusan Pembelian
Merchandise di Arema FC Official Store. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dengan
menerapkan strategi Fanatisme Suporter, Brand Love, Perilaku Konsumtif maka Keputusan
Pembelian merchandise di Arema FC Official Store oleh konsumen akan meningkat.
Kata Kunci: Fanatisme Suporter, Brand Love, Perilaku Konsumtif, Keputusan
Pembelian
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Supporter Fanaticism, Brand Love, and Consumptive
Behavior on Purchasing Decisions of Merchandise at Arema FC Official Store in Malang City.
This type of research is explanatory research that explains or proves the relationship or
influence between variables through hypothesis testing. The sampling technique uses non-
probability sampling with a sample size of 112 respondents, respondents are customers who
have bought products from Arema FC Official Store. Data analysis using SPSS (Statistic
Product and Services Solution). Hypothesis testing is done by T-test, the results of this study
indicate that (1) Supporter fanaticism variable has a positive and significant effect on
Merchandise Purchasing Decisions at Arema FC Official Store, (2) Brand Love variables have
a positive and significant effect on Merchandise Purchase Decisions at Arema FC Official
Store, (3) Consumptive Behavior variable has a positive and significant impact on Merchandise
Purchasing Decisions at Arema FC Official Store. The conclusion of this research is that by
applying the fanaticism strategy of supporters, brand love, consumer behavior, the decisions to
purchase merchandise at Arema FC Official Store by consumers will increase.
Keywords: Fanaticism Supporter, Brand Love, Consumptive Behavior, Purchasing
Decision
1. PENDAHULUAN merchandise yang di jual oleh klub
Sepak bola adalah cabang kebanggaan. Kecintaan yang
olahraga yang populer di dunia dan tumbuh pada sebuah klub sepak
banyak sekali penggemar dari bola pada akhirnya bisa
berbagai kalangan, dalam penelitian berkembang menjadi fanatisme
yang dilakukan oleh Nielsen Sport, karena adanya rasa cinta yang
77% penduduk Indonesia memiliki berlebihan, selain itu fanatisme
ketertarikan pada olahraga sepak terhadap sepak bola mampu
bola. Sepak bola adalah suatu mendorong seorang suporter untuk
permainan yang dilakukan dengan berusaha tampil maksimal di
jalan menyepak, yang mempunyai lapangan.
tujuan untuk memasukkan bola ke Adanya rasa fanatisme dan
gawang lawan dengan keloyalitasan Aremania kepada
mempertahankan gawang tersebut klub Arema FC tersebut maka
agar tidak kemasukan bola Muhajir manajemen memanfaatkan untuk
(2007). Dengan adanya sepak bola membuat brand sendiri, sebuah
maka tidak terlepas dari brand yang dekat dengan konsumen
pendukungnya yang biasanya di akan lebih dipilih dibanding brand
sebut suporter. Suporter yang secara yang tidak dikenal oleh konsumen.
bahasa berarti dukungan, menurut Oleh karena itu dengan
Kamus Besar Bahasa Indonesia berkembangnya Fanatisme dalam
(2008). sepak bola menyebabkan industri
Suporter biasanya sering di sepak bola tumbuh dan dapat
sebut sebagai pemain ke-12 karena dikatakan Brand Love adalah salah
mereka memberikan kontribusi satu keunggulan kompetitif yang
terbesar dari pendapatan klub dan diperlukan oleh sebuah klub agar
penting bagi klub, karena selalu dapat bertahan di dunia olahraga
mendukung dengan memberikan yang semakin profesional. Hal ini
waktunya untuk menonton klub dibutuhkan agar klub olahraga
yang di banggakan, tenaga yang profesional bisa sukses baik dari
berupa sorakan nyanyian, dan uang segi kompetisi olahraga, maupun
yang diwujudkan untuk membeli dari segi pengelolaan manajerial di
tiket saat pertandinggan bahkan bidang bisnis. Berdasarkan
juga untuk membeli atribut atau penelitian Brand Love (Kecintaan
Merek) ternyata berpengaruh meningkat dan berkembang pesat
terhadap Perilaku Konsumtif. terutama Jersey. Berbagai macam
Menurut Triyaningsih (2011) merchendise yang dijual seperti
Perilaku Konsumtif merupakan jersey, t-shirt, jaket, gantungan
perilaku membeli dan kunci, tumbler, gelang, korek api,
menggunakan barang yang tidak tas, bantal leher, dan lain-lain.
didasarkan atas pertimbangan Pada tahun 2020 terjadi
secara rasional dan memiliki pandemi covid-19 yang
kecenderungan untuk menimbulkan perekonomian dunia
mengkonsumsi sesuatu tanpa batas jatuh dan menyebabkan penjual
dimana individu lebih merchandise di Arema FC Official
mementingkan faktor keinginan Store menurun secara drastis, maka
dari pada kebutuhan. Berdasarkan dari itu penelitian ini mengamati
fenomena Perilaku Konusmtif juga bagaimana kedekatan fanatisme
terdapat isu pemasaran yang suporter berpengaruh terhadap
penting terhadap Keputusan Brand Love dan para suporter
Pembelian. Menurut Kotler dan mencintai klub yang dibanggakan
Armstrong (2008) keputusan dengan cara membeli merchandise,
pembelian adalah membeli merek yang mengakibatkan suporter
yang paling disukai. Berperilaku Konsumtif dan dapat
Dari Fanatisme, Brand mempengaruhi Keputusan
Love, dan Perilaku Konsumtif ada Pembelian merchandise di Arema
pengaruh terhadap pemasaran yang FC Official Store.
luar biasa hal tersebut dapat di Berdasarkan paparan yang
katakan bahwa suporter dari Arema tersaji di atas penelitian ini akan
FC mendukung finansial klub menguji “Pengaruh Fanatisme
dengan cara membeli merchendise Suporter, Brand Love, Dan
klub sepak bola kesayangannya, Perilaku Konsumtif Terhadap
terbukti dari mulai awal pembukaan Keputusan Pembelian
2018 Arema FC Official Store yang Merchandise (Studi Pada Arema
berlokasi di Jl. Mayjend. Panjaitan FC Official Store Di Kota
No.42, Penanggungan, Kec. Klojen, Malang)”.
Kota Malang, Jawa Timur 2. LANDASAN TEORI DAN
penjualan merchendise terus HIPOTESIS
Fanatisme Suporter Brand Love

Fanatisme berasal dari dua Menurut Kotler &


suku kata yaitu fanatic dan isme. Armstrong (2012), brand (merek)
Menurut Kamus Besar Bahasa merupakan nama, istilah, tanda,
Indonesia (2000) Fanatisme adalah simbol, rancangan atau kombinasi
sebagai keyakinan (kepercayaan) dari semuanya yang dimaksudkan
yang terlalu kuat terhadap ajaran untuk membedakan barang atau jasa
politik, agama, budaya, dan lain penjual atau kelompok penjual
sebagainya. Adapun ciri-ciri untuk membedalan dari barang dan
fanatisme menurut Patriot jasa pesaing. Carroll dan Ahuvia
(2001:27) antara lain adalah: (2006) menyatakan bahwa setelah
konsumen mengkonsumsi dan
1. Kurang rasional
mengalami tingkat kepuasan yang
2. Pandangan yang sempit
tinggi yang dapat mempengaruhi
3. Bersemangat untuk mengejar
kecintaan konsumen terhadap
sesuatu tujuan tertentu.
merek, maka konsumen akan
Pertandingan sepak bola kurang menjadi lebih loyal terhadap
lengkap apabila tanpa hadirnya mereka atau menyebarkan kata-kata
kelompok suporter. Menurut positif tentang merek ke berbagai
Kamus Besar Bahasa Indonesia pihak. Penilaian tersebut dinamakan
(2008) Suporter adalah orang yang dengan cinta merek (Brand Love).
memberikan dukungan atau
Menurut Batra (2012),
sokongan dalam pertandingan
brand love termasuk ke dalam jenis
Suporter ingin saling memadukan
hubungan konsumen dengan merek
diri baik secara perilaku maupun
(consumer-brand relationship)
penampilan, hal ini dikarenakan
yang ditandai oleh hal-hal berikut:
perasaan memiliki kepada klub
idolanya sangat tinggi. Tidak jarang 1. Positive attitude valence
suporter rela mengeluarkan banyak
2. Positive emotional connection
uang untuk membeli merchandise
3. Self-brand integration
ataupun membeli tiket pertandingan
4. Passion-driven behaviors
untuk menonton kesebelasaan
idolanya. 5. Long-term relationship
6. Anticipated separation distress harga mahal akan
7. Attitude strength menimbulkan rasa percaya diri
yang tinggi.
Perilaku Konsumtif
8. Mencoba lebih dari dua
Perilaku konsumtif adalah produk sejenis (merek
perilaku membeli barang atau berbeda).
produk yang didasarkan pada
Keputusan Pembelian
pertimbangan tidak rasional,
melainkan didasarkan pada unsur Keputusan pembelian menurut
emosional yang kuat, dan Kotler dan Keller (2009)
didasarkan pada keinginan merupakan proses psikologis dasar
memperoleh fungsi simbolik dari ini memainkan peran penting dalam
produk Mowen dan Minor (2002). memahami bagaimana konsumen
Menurut Sumartono, (2002) secara aktual mengambil keputusan
indikator perilaku konsumtif yaitu: pembelian. Kotler dan Keller (2009)
membagi proses keputusan
1. Membeli produk karena
pembelian terdiri dari lima tahap,
iming-iming hadiah.
yaitu :
2. Membeli produk karena
kemasannya menarik. 1. Pengenalan Masalah
3. Membeli produk demi 2. Pencarian Informasi
menjaga penampilan diri dan 3. Evaluasi Alternatif
gengsi 4. Keputusan pembelian
4. Membeli produk atas 5. Perilaku pasca pembelian
pertimbangan harga (bukan
Hipotesis
atas dasar manfaat atau
kegunaannya). Menurut Sugiyono (2014)

5. Membeli produk hanya sekedar Hipotesis merupakan jawaban


menjaga simbol status.
sementara terhadap rumusan
6. Memakai produk karena unsur
konformitas terhadap model masalah penelitian yang telah

yang mengiklankan. dinyatakan dalam bentuk


7. Munculnya penilaian bahwa
pertanyaan.
membeli produk dengan
Lokasi yang digunakan
Fanatisme H1
Suporter dalam penelitian ini yaitu di Arema
H2 FC Official Store Kota Malang,
Brand Keputusan
Love Pembelian Jawa Timur, Indonesia.
H3
Perilaku Populasi
Konsumtif
Populasi dalam penelitian
H1: Fanatisme Suporter ini adalah seluruh pelanggan yang
berpengaruh positif dan signifikan pernah membeli Merchandise di
terhadap Keputusan Pembelian. Arema FC Official Store Malang.
Teknik pengambilan sampel
H2: Brand Love berpengaruh positif yang digunakan dalam penelitian ini
dan signifikan terhadap Keputusan adalah non probability sampling.
Pembelian. Menurut Sugiyono (2014) non-
H3: Perilaku Konsumtif probability sampling yaitu teknik
berpengaruh positif dan signifikan pengambilan sampel yang tidak
terhadap Keputusan Pembelian. memberikan peluang atau
3. Metode Penelitian kesempatan yang sama bagi setiap
Jenis Penelitian unsur atau anggota populasi untuk
Penelitian ini termasuk dipilih menjadi sampel. Teknik
dalam jenis penelitian eksplanasi penentuan sampel menggunakan
(explanatory research) dengan purposive sampling. Purposive
menggunakan pendekatan sampling adalah teknik
kuantitatif dan metode survei. pengambilan sampel data dengan
Tujuan dari penelitian ini untuk pertimbangan tertentu Sugiyono
menjelaskan hubungan dan (2014) .Jumlah sampel yang di
pengaruh dari beberapa variabel dapat yaitu 112 responden dengan
yang telah ditentukan. Pada pengumpulan data menggunakan
penelitian ini, peneliti berusaha kuesioner.
menjelaskan hubungan antara
Fanatisme Supporter, Brand Love,
Perilaku Konsumtif terhadap
Keputusan Pembelian.
Lokasi
4. Hasil Dan Pembahasan

Variabel Variabel Unstandardized Standardized


Coefficients
Terikat Bebas Coefficients (Beta) t Sig. Keterangan

(Constant) 0.599 0.379 0.705

X1 0.223 0.283 3.196 0.002 Signifikan


Y
X2 0.169 0.302 3.602 0.000 Signifikan

X3 0.353 0.326 4.285 0.000 Signifikan

R: 0.772

R Square : 0.596

Adjusted R Square : 0.584

F hitung : 53.008 F tabel : 2.689

Sig. F : 0.000 t Tabel : 1.982

Model regresi yang digunakan adalah 1. Semakin tinggi tingkat Fanatisme


Unstandardized Coefficients, karena Suporter, maka akan semakin tinggi
data yang digunakan dalam penelitian keputusan pembelian merchandise.
ini adalah data interval yang 2. Semakin tinggi Brand Love, maka
pengukurannya menggunakan skala akan semakin tinggi keputusan
likert. Skala likert digunakan untuk pembelian merchandise.
mengukur sikap, pendapat dan persepsi 3. Semakin tinggi Perilaku Konsumtif,
seseorang atau kelompok. Dalam maka akan semakin tinggi
Unstandardized Coefficients, ukuran keputusan pembelian merchandise.
variabel atau ukuran jawabannya telah
Koefisien Determinasi (R2)
disamakan. Adapun persamaan regresi
yang didapatkan berdasarkan Tabel Untuk mengetahui besar kontribusi

4.16 adalah sebagai berikut : variabel bebas (Fanatisme Suporter

Y = 0,283 X1 + 0,302X2 + 0,326 X3 (X1), Brand Love (X2), dan Perilaku


Konsumtif (X3), terhadap variabel
Dari persamaan di atas dapat
terikat (Keputusan Pembelian)
diinterpretasikan sebagai berikut:
digunakan nilai adjusted R2, Koefisien
determinasi digunakan untuk
menghitung besarnya pengaruh atau
kontribusi variabel bebas terhadap < α = 0.05 maka model analisis regresi
variabel terikat. Dari analisis pada adalah sudah baik. Hal ini berarti H0
Tabel 4.16 diperoleh hasil adjusted R2 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat
(koefisien determinasi) sebesar 0,584. disimpulkan bahwa model regresi yang
Artinya bahwa 58,4% variabel digunakan sudah baik untuk
Keputusan Pembelian akan dipengaruhi pendugaan.
oleh variabel bebasnya, yaitu Fanatisme
Pengujian Hipotesis
Suporter (X1), Brand Love (X2), dan
Perilaku Konsumtif (X3). Sedangkan T test

sisanya 41,6% variabel Keputusan 1. T-test antara X1 (Fanatisme

Pembelian akan dipengaruhi oleh Suporter) dengan Y (Keputusan

variabel-variabel yang lain yang tidak Pembelian) menunjukkan t hitung =

dibahas dalam penelitian ini. Selain 3,196. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db

koefisien determinasi juga didapat residual =108) adalah sebesar 1,982.

koefisien korelasi yang menunjukkan Karena t hitung > t tabel yaitu 3,196 >

besarnya hubungan antara variabel 1,982 atau nilai sig t (0,002) < α = 0.05

bebas yaitu Fanatisme Suporter, Brand maka pengaruh X1 (Fanatisme

Love, dan Perilaku Konsumtif dengan Suporter) terhadap Keputusan

variabel Keputusan Pembelian, nilai R Pembelian adalah signifikan. Hal ini

(koefisien korelasi) sebesar 0.772, nilai berarti H0 ditolak dan H1 diterima

korelasi ini menunjukkan bahwa sehingga dapat disimpulkan bahwa

hubungan antara variabel bebas yaitu Keputusan Pembelian dapat

Fanatisme Suporter (X1), Brand Love dipengaruhi secara signifikan oleh

(X2), dan Perilaku Konsumtif (X3) Fanatisme Suporter atau dengan

dengan Keputusan Pembelian termasuk meningkatkan Fanatisme Suporter

dalam kategori kuat karena berada pada maka Keputusan Pembelian akan

selang 0,6 – 0,8. mengalami peningkatan secara nyata.

Pengujian Model Regresi 2. T-test antara X2 (Brand Love)


dengan Y (Keputusan Pembelian)
Nilai F hitung sebesar 53,008.
menunjukkan t hitung = 3,602.
Sedangkan F tabel (α = 0.05 ; db regresi
Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual
= 3 : db residual = 108) adalah sebesar
=108) adalah sebesar 1,982. Karena t
2,689. Karena F hitung > F tabel yaitu
hitung > t tabel yaitu 3,602 > 1,982 atau
53,008 > 2,689 atau nilai Sig. F (0,000)
Peringkat Variabel Koefisien Pengaruh Uji Dominan
βeta
3 X1 0.283 Signifikan
Berdasarkan pada Tabel 4.17 tersebut,
2 X2 0.302 Signifikan
1 X3 0.326 Signifikan variabel Perilaku Konsumtif adalah
nilai sig t (0,000) < α = 0.05 maka
variabel yang memiliki koefisien
pengaruh X2 (Brand Love) terhadap
regresi yang paling besar. Artinya,
Keputusan Pembelian adalah signifikan
variabel Y lebih banyak dipengaruhi
pada alpha 5%. Hal ini berarti H0 oleh variabel Perilaku Konsumtif.
ditolak sehingga dapat disimpulkan Koefisien yang dimiliki oleh variabel
bahwa Keputusan Pembelian dapat Perilaku Konsumtif bertanda positif,
dipengaruhi secara signifikan oleh hal ini menunjukkan hubungan yang
Brand Love atau dengan meningkatkan searah sehingga dapat disimpulkan
Brand Love maka Keputusan bahwa semakin baik variabel Perilaku
Pembelian akan mengalami Konsumtif maka semakin
peningkatan yang tinggi. meningkatkan Keputusan Pembelian
(Y).
3. T-test antara X3 (Perilaku
Konsumtif) dengan Y (Keputusan Pengaruh Fanatisme Suporter (X1)
Pembelian) menunjukkan t hitung = terhadap Keputusan Pembelian (Y)
4,285. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db Pada hasil analisis menggunakan
residual =108) adalah sebesar 1,982. metode regresi berganda, diperoleh
Karena t hitung > t tabel yaitu 4,285 > nilai t hitung sebesar 3,196 dengan sig.
1,982 atau nilai sig t (0,000) < α = 0.05 t sebesar 0,002 dengan t tabel sebesar
maka pengaruh X3 (Perilaku 1,982 sehingga variabel Fanatisme
Konsumtif) terhadap Keputusan Suporter memiliki pengaruh terhadap
Pembelian adalah signifikan pada alpha Keputusan Pembelian. Jika dilihat dari
5%. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 nilai signifikansi t sebesar 0,002 lebih
diterima sehingga dapat disimpulkan kecil dari alpha yang dipakai yaitu
bahwa Keputusan Pembelian dapat 0,002 < 0,05. Sehingga dapat
dipengaruhi secara signifikan oleh disimpulkan Fanatisme Suporter
Perilaku Konsumtif atau dengan mempunyai pengaruh yang signifikan
meningkatkan Perilaku Konsumtif terhadap Keputusan Pembelian.
maka Keputusan Pembelian akan
Pengaruh Brand Love (X2) terhadap
mengalami peningkatan secara nyata.
Keputusan Pembelian (Y)
Pada hasil analisis menggunakan mempunyai pengaruh pada Keputusan
metode regresi berganda, diperoleh Pembelian. Dalam penelitian ini variabel
nilai t hitung sebesar 3,602 dengan t bebas yang digunakan adalah variabel
tabel sebesar 1,982 sehingga variabel Fanatisme Suporter (X1), Brand Love
Brand Love memiliki pengaruh yang (X2), Perilaku Konsumtif (X3)
signifikan terhadap Keputusan sedangkan variabel terikat yang
Pembelian. Jika dilihat dari nilai digunakan adalah Keputusan Pembelian
signifikansi t sebesar 0,000 lebih kecil (Y). Berdasarkan pada penghitungan
dari alpha yang dipakai yaitu 0,000 < analisis regresi linier berganda dapat
0,05. Sehingga dapat disimpulkan diketahui sebagai berikut:
Brand Love mempunyai pengaruh yang
1. Fanatisme Suporter (X1) memiliki
signifikan terhadap Keputusan
pengaruh secara signifkan terhadap
Pembelian.
Keputusan Pembelian (Y), Sehingga
Pengaruh Perilaku Konsumtif (X3) saat Arema FC Official Store
terhadap Keputusan Pembelian (Y) menerapkan strategi Fanatisme
Suporter maka Keputusan Pembelian
Pada hasil analisis menggunakan
merchandise oleh konsumen akan
metode regresi berganda, diperoleh
meningkat.
nilai t hitung sebesar 4,285 dengan t
2. Brand Love (X2) memiliki pengaruh
tabel sebesar 1,982 sehingga variabel
secara signifkan terhadap Keputusan
Perilaku Konsumtif memiliki pengaruh
Pembelian (Y), Sehingga saat Arema
yang signifikan terhadap Keputusan
FC Official Store menerapkan strategi
Pembelian. Jika dilihat dari nilai
Brand Love maka Keputusan
signifikansi t sebesar 0,000 lebih kecil
Pembelian merchandise oleh konsumen
dari alpha yang dipakai yaitu 0,000 <
akan meningkat.
0,05. Sehingga dapat disimpulkan
3. Perilaku Konsumtif (X3) memiliki
Perilaku Konsumtif mempunyai
pengaruh secara signifkan terhadap
pengaruh yang signifikan terhadap
Keputusan Pembelian (Y), Sehingga
Keputusan Pembelian.
saat Arema FC Official Store
5. Kesimpulan Dan Saran menerapkan strategi Perilaku

Kesimpulan Konsumtif maka Keputusan Pembelian

Penelitian ini dilakukan untuk merchandise oleh konsumen akan


mengetahui variabel mana sajakah yang meningkat.
Saran penelitian ini dapat dipakai sebagai
Berdasarkan kesimpulan di atas, acuan bagi peneliti selanjutnya
dapat dikemukakan beberapa saran yang untuk mengembangkan penelitian
diharapkan dapat bermanfaat bagi ini dengan mempertimbangkan
perusahaan maupun bagi pihak-pihak variabel-variabel lain yang
lain. Adapun saran yang diberikan, merupakan variabel lain diluar
antara lain: variabel yang sudah masuk dalam
penelitian ini.
1. Diharapkan pihak perusahaan dapat
Daftar Pustaka
mempertahankan serta
meningkatkan mutu dari Perilaku Ahuvia, Aaron C. 2005. Beyond The
Konsumtif, karena variabel Perilaku Extended Self: Love Objects and
Konsumtif mempunyai pengaruh Consumers Identity Narratives.
yang dominan dalam Journal of Consumer Reseacrh, Vol.
mempengaruhi Keputusan 32. ProQuest.
Pembelian, diantaranya yaitu
Arifianto, N. (2017) Indonesia Negara
dengan memberikan potongan
Penggila Sepak Bola Nomor Dua di
harga atau diskon lebih sering
Dunia. Retrieved from CNN
sehingga Keputusan Pembelian
Indonesia Website:
akan meningkat.
https://www.cnnindonesia.com/ola
2. Kedepannya Arema FC Official
hraga/20171219204103-142
Store diharapkan mampu
263606/indonesia-negara-penggila-
mempertahankan Brand Love yang
sepak-bola-nomor-dua-di-dunia
di rasakan oleh konsumen dengan
memperbaiki kualitas-kualitas Batra, R., Ahuvia, A.C. and Bagozzi, R.

merchandise agar konsumen tetap 2012. “Brand love”, Journal of

merasa bangga menggunakan Marketing, Vol. 76 No. 2.

merchandise dari Arema FC Buchory, Achmad Herry, dan Saladin


Official Store. Djaslim. 2010. Manajemen
3. Mengingat variabel bebas dalam Pemasaran :Edisi Cetakan
penelitian ini merupakan hal yang Ketiga. Bandung: Linda Karya
sangat penting dalam
Carroll, B.A. and Ahuvia, A. (2006), Some
mempengaruhi Keputusan
Antecedents and 0utcomes of Brand
Pembelian diharapkan hasil
Love, Marketing Letters, Vol. 17 Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2014.
No. 2. Principle of Marketing. 15th ed.
New Jersey: Pearson Prentice
Fromm. E. (1995). Masyarakat Yang Sehat.
Hall.
Terj. Sutrisno. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008.
Prinsip-prinsip Pemasaran.
Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis
Diterjemahkan oleh Bob Sabran
Multivariate dengan Program IBM
M.M. Edisi Kedua Belas. Jilid 1.
SPSS 19, Edisi 8. Semarang:
Jakarta: Erlangga.
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro Kotler, P. Dan Keller, K. L. (2009).
Manajemen Pemasaran. Edisi 13
Goddard, H. (2001). Civil Religion. New
Jilid 1 dan 2. Jakarta.
York: Cambridge University Press
Hall, C.S., dan Lindzey, G. Lewarissa, Adrianus SN. 2012. Pengaruh
(1998). Theories of Personality. Brand Love Sebagai Faktor
Terjemahan, editor Supratiknya. Mediasi antara Costumer
Yogyakarta: Kanisius. Satisfaction terhadap Brand
Loyality dan Positive Word Of
Gumulya, J & Widiastuti, M. (2013).
Mouth Produk Notebook.
Pengaruh Konsep Diri Terhadap
Yogyakarta. Universitas Atma
Perilaku Konsumtif
Jaya.
Mahasiswa Universitas Esa Unggul.
Jurnal Psikologi, Vol. 11 No.1. Liga 1 Indonesia, n.d., Wikiversity,wiki
article:https://id.wikipedia.org/wi
Ismail, A. R & Spinelli, G. 2012. Effects of
ki/Liga_1_2019
Brand Love, Personality and
Image on Word of Mouth. Mowen, C. John & Minor, M. (2002).
Journal of Fashion Marketing and Perilaku konsumen. Jakarta:
Management. Erlangga.

Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2012. Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Teori
Principle of Marketing. 14th Dan Praktek Untuk SMP Kelas
edition. Prentice Hall. New VII. Jakarta: Penerbit Erlangga
Jersey
Nafli, Amaliyah, 2019, Hubungan Antara
Citra Diri Dengan Perilaku
Konsumtif Membeli Produk Make Saladin, D. (2003). Manajemen
Up Pada Wanita Karir, Pemasaran. Bandung: Linda
Universitas Islam Negeri Raden Karya.
Intan Lampung, Lampung.
Schiffman, L. G. & Kanuk, L. L. (2004).
Nasution, M.N. 2004. Manajemen Jasa Perilaku Konsumen. (Alih
Terpadu. Jakarta: PT. Ghalia Bahasa:Zulkifli Kasif). Jakarta:
Indonesia. Indeks.

Naufal, Muhammad & Maftukhah, Ida. Sekaran, U., & Bougie, R. 2016. Research
2017 ‘Pengaruh Brand Image Dan Methods for Business 1st Edition.
Brand Love Terhadap Purchase Chichester, West Sussex, UK:
Decision Melalui Word Of John Wiley & Sons.
Mouth’, Management Analysis
Seregina, A., Koivisto, E., dan Mattila, P.
Journal.
(2011). Fanaticism-Its
Otang, Edwin H & Warmanto, Frans M. Developmentand Meanings in
2011. Pengaruh Switcher, Consumers Lives. Journal of Aalto
Habitual, Satisfied, Likes of University School of Economics.
the Brand, Committed, dan Brand
Sudharsono, Yulius, 2008, Pengaruh
Love Terhadap Brand
Fnatisme Fans Sepak bola
Loyalty pada Produk
terhadap Perilaku Membeli
Handphone Blackberry. Jurnal
Asesoris Sepak bola, Universitas
Manajemen. Vol. 6 No.1 Januari
Sanata Dharma, Yogyakarta.
2011.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Sakinah, Nandiya & Samboro Joko. 2019
Kuantitatif, Kualitatif dn R&D.
‘Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif
Bandung: Alfabeta.
Dan Kelompok Acuan Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Sumartono. 2002. Terperangkap dalam

Nike Di Mahasiswa Program Iklan. Bandung: Alfabeta.

Studi D-Iv Manajemen Swastha, Basu dan Irawan. (2005).


Pemasaran Politeknik Negeri Manajemen Pemasaran Modern.
Malang’ , Jurnal Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Liberty.
Vol:5.
Triyaningsih, S. L. (2011). Dampak Online
Marketing Melalui Facebook
Terhadap Perilaku Konsumtif
Masyarakat. Jurnal Ekonomi dan
Kewirausahaan: Universitas
Slamet Riyadi Surakarta. 11(2),
172-177.

Wahyuningtyas, Ida, 2016, Pengaruh


Brand Love dan Brand
Personality serta Brand Image
Terhadap Word Of Mouth Fashion
Sophie Paris pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jember, Universitas
Jember, Jember.

Anda mungkin juga menyukai