E DENGAN DIABETES
DISUSUN OLEH:
18019
KEPERAWATAN
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ditandai oleh keadaan absolute insulin yang bersifat kronik yang dapat
Penderita diabetes mellitus sekitar 11 juta atau 6% dari populasi yang ada
tercantum dalam urutan nomor empat dari proses prioritas pertama adalah
ignativius, 2013).
komplikasi baik akut maupun kronik komplikasi akut dapat diatasi dengan
Suddarth, 2008).
raga, atau latihan fisik dan obat hiperglikemia (anti diabetic) dan untuk
olah raga atau latihan fisik yang dianjurkan pada penderita diabetes
mellitus itu meliputi latihan ringan yang dapat dilakukan ditempat tidur
khusus cukup gerak ringan diatas tempat tidur kurang lebih 5 sampai 10
menit misalnya menggerakkan kedua tangan, ujung jari, kaki dan kepala.
Selain itu bisa dilakukan senam, senam ini harus disertai dengan
berorientasi pada upaya promotif dan preventif. Maka dari itu, peranan
yang tepat tentang kesehatan seperti diet untuk penderita Diabetes Melitus.
Manfaat pendidikan kesehatan bagi keluarga antara lain meningkatkan
yang menderita Diabetes Melitus yaitu Ny. E dengan keluhan mual, nyari
pada lutut kaki kiri sejak 2 minggu lalu, serta mempunyai riwayat penyakit
Diabetes Melitus sejak 3 tahun yang lalu berobat di poli penyalit dalam
serta GDS terakhir 148 mg/dl. Dari pengkajian Ny. E tekanan darah Ny. E
177/96 mmHg, nadi 98 x/menit, respirasi 22 x/menit dan suhu 36,4 oC,
SpO2 99%.
RSUD Tebet.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
melitus tipe II
c. Merencanakan asuhan keperawatan pada klien dengan diabetes
melitus tipe II
melitus tipe II
C. Ruang Lingkup
Edelweis RSUD Tebet Jakarta Selatan dari tanggal 20 April 2021 sampai
D. Sismatika Penulisan
KASUS Pada BAB ini berisi laporan kasus Asuhan keperawatan Ny. E
dengan Diabetes Melitus di Ruang Edelweis RSUD Tebet yang terdiri dari
DAFTAR PUSTAKA.
BAB 2
TINJAUAN KASUS
A. Pengertian
manis atau madu. Penyakit diabetes melitus dapat diartikan individu yang
Sukarmin, 2008).
kedalam darah.
Pankreas disebut sebagai organ rangkap, mempunyai dua fungsi yaitu sebagai
sekret yang mengandung enzim yang dapat menghidrolisis protein, lemak, dan
yang disekresikan oleh sel – sel dipulau langerhans. Hormon-hormon ini dapat
insulin dan hormon yang dapat meningkatkan glukosa darah yaitu glukagon.
C. Klasifikasi
Lima persen sampai sepuluh persen penderita diabetik adalah tipe I. Sel-
Sembilan puluh persen sampai 95% penderita diabetik adalah tipe II.
Pengobatan pertama adalah dengan diit dan olah raga, jika kenaikan kadar
hiperglikemia). Terjadi paling sering pada mereka yang berusia lebih dari
3. DM tipe lain
diabetes.
D. Etiologi
Disebabkan oleh kegagalan telative beta dan resisten insulin. Secara pasti
familiar yang kuat. DMTTI ditandai dengan kelainan dalam sekresi insulin
maupun dalam kerja insulin. Pada awalnya tampak terdapat resistensi dari
insulin, tetapi pada akhirnya sekresi insulin yang beredar tidak lagi
disebut juga Diabetes Melitus tidak tergantung insulin (DMTTI) atau Non
dijumpai pada orang dewasa, tetapi terkadang dapat timbul pada masa
kanak-kanak.
Faktor risiko yang berhubungan dengan proses terjadinya DM tipe II,
diantaranya adalah:
tahun)
b) Obesitas
c) Riwayat keluarga
d) Kelompok etnik
E. Manifestasi Klinis
Menurut Sujono & Sukarmin (2008) manifestasi klinis pada penderita DM,
yaitu:
biasa.
4. Rasa lelah dan kelemahan otot akibat gangguan aliran darah pada
tumbuhnya jamur.
perifer.
5. Kelemahan tubuh
dasar utama dari protein dan unsur makanan yang lain. Bahan protein
gangguan.
Menurut (Corwin, EJ. 2009), Diabetes tipe I. Pada diabetes tipe satu terdapat
cukup tinggi maka ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang
akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan. Keadaan ini
pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus
(polidipsia).
Defisiensi insulin juga akan menggangu metabolisme protein dan lemak yang
Pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan
insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai
akibat terikatnya insulin dengan resptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi
dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes tipe
Pada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini terjadi akibat sekresi
insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat
yang normal atau sedikit meningkat. Namun demikian, jika sel-sel beta tidak
glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes tipe II. Meskipun terjadi
gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas DM tipe II, namun masih
lemak dan produksi badan keton yang menyertainya. Karena itu ketoasidosis
diabetik tidak terjadi pada diabetes tipe II. Meskipun demikian, diabetes tipe II
panjang :
darah yang tinggi pada rentang non puasa sekitar 140-160 mg/100 ml
darah.
kekurangan elektrolit.
Sering terjadi pada penderita yang lebih tua. Bukan karena defisiensi
H. Penatalaksanaan
1) Diit Dm
2) Latihan olahraga
3) Penyuluhan
5) Terapi insulin
I. Pemeriksaan penunjang
J. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
2. Keluhan utama
Penglihatan kabur, lemas, rasa haus dan banyak kencing, dehidrasi, suhu
penurunan kesadaran.
3. Riwayat kesehatan sekarang
kepala, kesulitan orgasme pada wanita dan masalah impoten pada pria.
6. Pemeriksaan Fisik
Gejala: lemah, letih, sulit bergerak atau berjalan, kram otot, tonus otot
b. Sirkulasi
d. Eliminasi
urine encer, pucat, kuning, poliuri, bising usus lemah, hiperaktif pada
diare.
bau aseton
f. Neurosensori
g. Kardiovaskuler
h. Pernapasan
wanita
j. Gastro intestinal
k. Muskulo skeletal
Tonus otot menurun, penurunan kekuatan otot, ulkus pada kaki, reflek
l. Integumen
Kulit panas, kering dan kemerahan, bola mata cekung, turgor jelek,
lesi/ulserasi/ulkus
1. Resiko perluasan infeksi b.d tingginya kadarnya gula darah dan leukosit
dalam darah
Diabetes Mellitus
No
Diagnose Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Dx
Resiko perluasan infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan
tingginya kadarnya gula darah 3x24jam diharapkan masalah teratasi
1
dan leukosit dalam darah dengan kriteria hasil:
-
Ketidakseimbangan nutrisi
lebih dari kebutuhan tubuh b.d
2 proses penyakit Diabetes
Mellitus
yang telah disusun pada tahap perencanaan dengan tujuan untuk memenuhi
N. Evaluasi Keperawatan
kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan secara