Anda di halaman 1dari 14

Definisi Hukum

Praniti Putri Mirza


2014 – 050 – 197

Sumber : Buku
Judul : Pengantar Ilmu Hukum
Pengarang : Dr. Soedjono Dirdyosisworo

1. Hukum adalah gejala sosial, ia baru berkembang di dalam kehidupan bersama dengan
perkembangan masyarakat baik yang sesuai ataupun yang bertentangan. Berbanding
lurus
2. Hukum bekerja dalam kehidupan sosial. Semakin majemuk masyarakat semakin komplek
pula hukum dan bekerja nya pun semakin luas.
3. Hukum itu adalah kumpulan dari berbagai aturan aturan hidup (tertulis atau tidak
tertulis). yang menentukan apakah yang patut dan tidak patut dilakukan oleh seseorang
dalam pergaulan hidupnya pentaatannya dapat di paksakan berlaku nya.
4. Hukum di terapkan karena manusia bersifat dasar ingin di dahulukan kepentingannya,
supaya kebutuhannya di penuhi sebanyak banyak nya
5. Hukum menghendaki kerukunan dan perdamaian dalam pergaulan hidup bersama
6. Sistem hukum adalah kebulatan pemikiran tentang hukum yang merupakan keseluruhan
dari bagian bagian yang satu dengan lainnya serasi dan di susun untuk mencapai tujuan
dari hukum bagi masyarakat
7. Tujuan hukum adalah membatasi dan melindungi kepentingan kepentingan manusia
dalam pergaulan antar manusia
8. Pedoman hukum adalah keadilan dan kepatutan

Sumber : Buku
Judul : Pengantar Hukum Indonesia
Pengarang : R. Abdoel Djamali

9. Hukum adalah ketentuan ketentuan yang timbul dari dan dalam pergaulan hidup
manusia
10. Hukum bercirikan hendak melindungi, mengatur dan memberikan keseimbangan dalam
menjaga kepentingan umum kalau ada yang melanggar ketentuan hukum dalam arti
merugikan, melalaikan atau mengganggu keseimbangan kepentingan umum seperti
yang dikehendaki oleh ketentuan hukum itu , maka pelanggarnya mendapat reaksi dari
masyarakat. Dan reaksi yang di berikan berupa pengembalian ketidak seimbangan yang
di lakukan dengan mengambil tindakan terhadap pelanggar itu.
11. Norma hukum itu merupakan sesuatu yang berkenaan dengan kehidupan manusia di
dalam kelompok sosial tertentu, baik dalam situasi kebersamaan maupun situasi sosial
untuk mencapai tata tertib di dalamnya demi keadilan.
12. Bentuk hukum : Tertulis, 2 macam : - Kodifikasi, ialah di susunnya ketentuan ketentuan
hukum dalam sebuah kitab secara sistematik
dan teratur
- Tidak di kodifikasi, sebagai undang-undang saja

Tidak tertulis, yaitu aturan aturan hukum yang berlaku sebagai hukum
yang semula merupakan kebiasaan kebiasaan dan hukum kebiasaan

13. Corak hukum : - Unifikasi, berlakunya satu sistem hukum bagi setiap orang dalam
kesatuan kelompok sosial atau suatu negara
- Dualistis yaitu berlakunya dua sistem hukum bagi dua kelompok sosial
yang berbeda di dalam kesatuan kelompok sosial atau suatu negara
- pluralistis yaitu berlakunya bermacam macam sistem hukum bagi
kelompok kelompok sosial yang berbeda di dalam kesatuan kelompok
sosial atau suatu negara

Sumber : Buku
Judul : Pengantar Ilmu Hukum
Pengarang : J. B. Daliyo, S.H

14. Prof. Mr. E.M. Meyers


Hukum ialah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan
kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat. Yang menjadi pedoman bagi penguasa
penguasa negara dalam melakukan tugasnya
15. Leon duguit
Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yang daya
penggunannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan
dari kepentingan bersama dan jika di langgar menimbulkan reaksi bersama terhadap
orang yang melakukan pelanggaran itu
16. Immanuel Kant
Hukum ialah keseluruhan syarat syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang
satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang yang lain menuruti
asas tentang kemerdekaan
17. Utrecht
Hukum adalah himpunan peraturan peraturan ( perintah perintah dan larangan larangan
) yang pengurus tata tertib suatu masyarakat dan oleh karena itu harus ditaati oleh
masyarakat itu
18. S.M. Amin
Hukum adalah kumpulan kumpulan peraturan praturan yang terdiri dari norma dan
sanksi sanksi dan tujuan hukum adalah mengadakan ketertiban dalam pergaulan
manusia. Sehingga keamanan dan ketertiban terpelihara
19. J.C.T Simorangkir
Hukum adalah peraturan peraturan yang bersifat memaksa yang menentukan tingkah
laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan badan resmi yang
berwajib, pelanggaran terhadap peraturan tadi berakibat kan di ambilnya tindakan
dengan hukuman tertentu
20. M.H Tirtaamidjaya
Hukum ialah semua aturan norma yang harus dituruti dalam aturan tingkah laku
tindakan tindakan dalam pergaulan hidup dengan ancaman harus mengganti kerugian
jika melanggar aturan

Sumber : Buku
Judul : Ilmu Hukum
Pengarang : Prof. Dr. Satjipto Rahardjo . S.H

21. Ilmu hukum adalah pengetahuan mengenai masalah yang bersifat surgawi dan
manusiawi, pengetahuan tentang apa yang benar dan yang tidak benar ( Ulpian )
22. Ilmu yang formal tentang hukum positif ( Holland )
23. Sintesis ilmiah tentang asas- asas yang pokok dari hukum ( Allen )
24. Penyelidikan oleh para ahli hukum tentang norma – norma, cita – cita dan teknik –
teknik hukum dengan menggunaan pengetahuan yang di peroleh dari berbagai disiplin
di luar hukum yang mutakhir ( Stone )
25. Ilmu hukum adalah nama yang diberikan kepada suatu cara untuk mempelajari hukum,
suatu penyelidikan yang bersifat abstrak, umum dan teoritis, yang berusaha untuk
mengungkapkan asas – asas yang pokok dari hukum dan sistem hukum ( Fitzgerald )
26. Ilmu hukum, menurut penglihatan saya , adalah sekadar hukum dalam seginya yang
paling umum. Setiap usaha untuk mengembalikan suatu kasus kepada suatu peraturan
adalah suatu kegiatan ilmu huku, sekalipun nama yang umumnya di pakai dalam bahasa
inggris di batasi pada artiannya sebagai aturan aturan yang paling luas dan konsep yng
paing fundamental ( Holmes )
27. Teori ilmu hukum menyangkut pemikiran mengenai hukum atas dasar yang paling luas
( Dias )
28. Suatu diskusi teoritis yang umum mengenai hukum dan asas – asas nya, sebagai lawan
dari studi mengenai peraturan – peraturan hukum yang konkrit ( Jolowicz )
29. Ia meliputi pencarian ke arah konsep – konsep yang tuntas yang mampu untuk
memberikan ekspresi yang penuh arti bagi semua cabang ilmu hukum ( Hall )
30. Ilmu hukum adalah pengetahuan tentang hukum dalam segala bentuk dan manifestasi
nya ( Croos )
31. Pokok bahasan ilmu hukum adalah luas sekali, meliputi hal – hal yang filssafti, sosiologis,
historis, maupun komponen komponen analitis dari teori hukum ( Bodenheimer )
32. Buat saya ilmu hukum berarti setiap pemikiran yang teliti berbobot mengenai semua
tingkat kehidupan hukum, asal pemikiran itu menjangkau ke luar batas pemecahan
terhadap suatu problem yang konkrit. Jadi, ilmu hukum meliputi semua macam
generalisasi yang jujur dan di pikirkan masak – masak di bidang hukum ( Llewellyn )

Sumber : Website
Nama Situs : jalrahmandj.blogspot.com
Waktu : Selasa, 26 Agustus 2014 Pukul 8 : 13 PM

33. Hukum adalah karya manusia berupa norma-norma yang berisikan petunjuk-petunjuk
tingkah laku. Hukum merupakan pencerminan dari kehendak manusia tentang
bagaimana seharusnya masyarakat dibina dan kemana harus diarahkan. Oleh karena itu
pertama-tama, hukum mengandung rekaman dari ide-ide yang dipilih oleh masyarakat
tempat hukum diciptakan. Ide-ide tersebut berupa ide mengenai keadilan. ( Satjipto
Raharjo). Satjipto Raharjo membahas hukum dalam perspektif filsafati dan bersifat
normatif yang dilahirkan dari kehendak manusia atau masyarakat untuk menciptakan
keadilan.
34. Kaidah hukum merupakan ketentuan atau pedoman tentang apa yang seyogyanya
seharusnya dilakukan. Pada hakikatnya kaidah hukum merupakan perumusan pendapat
atau pandangan tentang bagaimana seharusnya atau seyogianya seseorang bertingkah
laku. Sebagai pedoman kaidah hukum bersifat umum dan pasif. (Sudikno Martokusumo).
Sudikno Martokusumo mengartikan hukum sebagai pendapat manusia yang dilahirkan
dari suatu perasaan moral manusia secara universal sehingga hukum harus dijadikan
sebagai pedoman kehidupan.
35. Yang sesungguhnya disebut hukum adalah suatu jenis perintah. Tetapi, karena ia disebut
perintah, maka setiap hukum yang sesungguhnya, mengalir dari suatu sumber yang
pasti. apabila suatu perintah dinyatakan atau diumumkan, satu pihak menyatakan suatu
kehendak agar pihak lain menjalankannya atau membiarkan itu dijalankan (Friedmann).
Friedmann berpendapat bahwa hukum merupakan suatu kebijakan/ketetapan berupa
peraturan-peraturan dari suatu badan resmi yang memiliki kewenangangan untuk
memaksakan pihak lain (masyarakat) untuk mentaatinya.
36. Hukum adalah sistem peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang
mengikat masyarakat. (Plato). Plato mendefinisikan hukum sebagai suatu sistem yang
terdiri dari norma-norma yang diyakini suatu masyarakat.
37. Hukum adalah sesuatu yang berbeda daripada sekedar mengatur dan mengekspresikan
bentuk dari konstitusi; hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku para hakim dan
putusannya di pengadilan dan untuk menjatuhkan hukuman terhadap pelanggar.
(Aristoteles). Sebagai muridnya Plato, defenisi Aristoteles tentang hukum tidak berbeda
jauh dengannya, hanya saja Aristoteles membatasi hukum dalam ruang lingkup
pengadilan atau lembaga yang berwenang untuk menegakkan hukum.
38. Bellfoid mengatakan bahwa hukum yang berlaku di suatu masyarakat mengatur tata
tertib masyarakat itu didasarkan atas kekuasaan yang ada pada masyarakat. Artinya
bahwa hukum diciptakan oleh suatu badan resmi dan hanya dapat dipatuhi oleh
masyarakat apabila ditentukan oleh badan hukum yang memiliki kewenangan itu.
39. Hukum adalah serumpun peraturan-peraturan yang bersifat memaksa yang diadakan
untuk mengatur melindungi kepentingan orang dalam masyarakat. (Van Kant). Van Kant
mengartikan hukum sebagai instrumen untuk melindungi kepentingan individu ataupun
masyarakat dari tindakan absolut oleh seseorang atau sekelompok orang.
40. Hukum adalah gejala sosial tidak ada masyarakat yang tidak mengenal hukum maka
hukum itu menjadi suatu aspek kebudayaan yaitu agama, kesusilaan, adat istiadat, dan
kebiasaan. (Van Apeldoorn). Van Apeldoorn beranggapan bahwa hukum telah ada dalam
diri manusia, artinya bahwa hukum telah lahir dari perasaan moral seseorang sejak ia
dilahirkan.
41. Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa, berisikan
suatu perintah larangan atau izin untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu atau dengan
maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat. (Soerojo
Wignjodipoero, S.H.). Soerojo Wignjodipoero, mendefenisikan hukum sebagai suatu
komponen aturan yang mengatur kehidupan masyarakat tentang mana yang boleh
dilakukan dan yang dilarang.
42. Dr. Soejono Dirdjosisworo, S.H. menyebutkan aneka arti hukum yang meliputi: (1)
hukum dalam arti ketentuan penguasa (undang-udang, keputusan hakim dan
sebagainya), (2) hukum dalam arti petugas-petugas-nya (penegak hukum), (3) hukum
dalam arti sikap tindak, (4) hukum dalam arti sistem kaidah, (5) hukum dalam arti jalinan
nilai (tujuan hukum), (6) hukum dalam arti tata hukum, (7) hukum dalam arti ilmu
hukum, (8) hukum dalam arti disiplin hukum. Aneka arti hukum yang dikatakan oleh Dr.
Soejono Dirdjosisworo, S.H, tak lain adalah mengenai cara terbentuknya hukum dan
menjalankannya,serta respon dari masyarakat terhadap hukum tersebut untuk
mewujudkan tujuan atau cita hukum.
43. Hukum pada dasarnya adalah peraturan tingkah laku manusia, yang diadakan oleh
badan-badan resmi yang berwajib, yang bersifat memaksa, harus dipatuhi, dan
memberikan sanksi tegas bagi pelanggar peraturan tersebut (sanksi itu pasti dan dapat
dirasakan nyata bagi yang bersangkutan). (Daliyo, dkk). Daliyo, dkk, berpendapat bahwa
suatu hukum dapat diterapkan dalam masyarakat dan dapat menghendaki atau
memaksakan sanksi pada pelanggar hukum apabila hukum tersebut diadakan oleh
pemegang kekuasaan (badan-badan resmi).
44. Keseluruhan asas dan kaidah yang mengatur pergaulan hidup manusia dalam
masyarakat, juga meliputi lembaga (institusi) dan proses yang mewujudkan kaidah
tersebut dalam masyarakat. (Mochtar Kusumaatmadja). Mochtar Kusumaatmadja,
mengartikan hukum sebagai suatu aturan yang mengatur tindakan manusia dalam
masyarakat dan lembaga-lembaga yang berwenang menegakkan hukum secara adil
menurut hukum itu sendiri.
45. Aturan yang terbentuk melalui kebiasaan dan perasaan kerakyatan, yaitu melalui
pengoperasian kekuasaan secara diam-diam. Hukum berakar pada sejarah manusia,
dimana akarnya dihidupkan oleh kesadaran, keyakinan, dan kebiasaan warga
masyarakat. (Karl Von Savigny). Von Savigny mendasari hukum pada suatu keyakinan
masyarakat telah ada sejak manusia berinteraksi dengan masyarakat dengan
mengkonsepsikan keadilan sebagai dasar terbentukknya hukum.
46. Hukum adalah suatu aturan atau ukuran dari tindakan-tindakan, dalam hal mana
manusia dirangsang untuk bertindak atau dikekang untuk tidak bertindak. (Thomas
Aquinas). Thomas Aquinas mengartikan hukum sebagai pedoman perilaku individu atau
masyarakat dalam pergaulan hidup.
47. Jhon Locke: Hukum adalah sesuatu yang ditentukan oleh warga masyarakat pada
umumnya tentang tindakan-tindakan mereka, untuk menilai/mengadili mana yang
merupakan perbuatan yang jujur dan mana yang merupakan perbuatan yang curang.
Pendapat J. Locke membatasi ruang lingkup hukum dalam artian kaidah kesusilaan,
kebiasaan, dan adat, artinya bahwa hukum ditetapkan oleh masyarakat, dan
sanksinyapun diberikan oleh masyarakat itu sendiri.
48. Hukum dimungkinkan untuk didefinisikan sebagai kumpulan asas-asas yang diakui dan
diterapkan oleh negara di dalam peradilan. Dengan perkataan lain, hukum terdiri dari
aturan-aturan yang diakui dan dilaksanakan pada pengadilan. (Salmond). Salmond
mengartikan hukum dari aspek yuridis terbentuknya hukum dan kewenangn badan-
badan resmi suatu negara dalam menegakkan hukum.
49. Llewellyn: What officials do about disputes is the law it self (apa yang diputuskan oleh
seorang hakim tentang suatu persengketaan, adalah hukum itu sendiri). Pendapat
Llewellyn, adalah suatu negara yang menganut sistem hukum Anglo saxion yang mana
putusan hakim (yurisirudensi) bersifat final, karena putusan hakim adalah hukum itu
sendiri).
50. Schapera: Law is any rule of conduct likely to be enforced by the courts (hukum adalah
setiap aturan tingkah laku yang mungkin diselenggarakan oleh pengadilan). Schapera
mengartikan hukum sebagai aturan yang sah yang bisa ditegakkan oleh lembaga
penegak hukum.

Sumber : Website

Nama situs : paulusmtangke.wordpress.com


Waktu : Selasa, 26 Agustus 2014 Pukul 10 : 05 PM

51. Baruch Spinoza: Hukum adalah hukum kodrat sebagaimana yang diterapkan pada
manusia tidak didasarkan nalar yang benar, hal itu merupakan suatu pencerminan dari
hukum.
52. Piere Dubois: Hukum adalah sesuatu aturan yang harus diterima secara terus-menerus
dan bukan sesuatu yang statis.
53. Puchta: Hukum adalah merupakan pencerminan dari jiwa rakyat, hukum tumbuh
bersama-sama dengan pertumbuhan rakyat dan menjadi kuat bersama-sama  kekuatan
rakyat dan pada akhirnya  ia mati jika bangsa itu kehilangan kebanggaannya.
54. Huijbers: Hukum ditemukan sebagai gejala  dalam hidup bersama manusia guna
mengatur hidup bersama itu baik dalam hubungan politik maupun privat.
55. Paul Scholten: Bahwa hukum adalah suatu petunjuk tentang apa yang layak dilakukan
dan apa yang tidak layak untuk dilakukan, jadi hukum itu bersifat suatu perintah.
56. Mac Iver: Hukum adalah masyarakat sebagai sarang laba-laba diatur oleh berbagai
kaidah yang mengatur hubungan antar individu dengan tujuan tercapainya kedamaian,
ketertiban dan kesejateraan.
57. Jhon Stuar Mill: Memandang hukum, bahwa tindakan itu hendaknya di tujukan terhadap
pencapaian kebahagian dan adalah keliru jika ia menghasilkan sesuatu yang merupakan
kebalikan dari kebahagian.
58. Hans Kelsen: hukum adalah suatu keharusan yang mengatur tingkahlaku manusia
sebagai mahluk rasional, bahwa hukum harus dibersihkan dari unsur-unsur nonyuridis. 
Hukum adalah sebuah ketentuan sosial yang mengatur perilaku mutual antar manusia,
yaitu sebuah ketentuan tentang serangkaian peraturan yang mengatur perilaku tertentu
manusia dan hal ini berarti sebuah sistem norma. Jadi hukum itu sendiri adalah
ketentuan
59. John Langshaw Austin: hukum adalah sejumlah perintah yang keluar dari seorang yang
berkuasa dalam negara secara memaksa dan yang biasanya ditaati. Ia menegaskan
bahwa hukum merupakan suatu sistem peraturan yang bersifat memaksa dan berlaku
umum serta bersumber pada pemegang kuasa pemerintah yang di dalamnnya
mencakup kewenangan pembuatan undang-undang. Hukum adalah perintah baik
langsung atau tidak langsung dari pihak yang berkuasa kepada warga masyarakatnya
yang merupakan masyarakat politik yang independen, dimana otoritasnya (pihak yang
berkuasa) merupakan otoritas tertinggi.
60. Henry Summer Maine: Hukum adalah produk adaptasi sosial. Dalam masyarakat yang
statis hukum bertugas meneguhkan hubungan antara status, sebaliknya pada
masyarakat yang progresif, hukum berfungsi sebagai media kontrak antar prestasi.
61. Gottfried Wilhelm Leibuiz: Hukum adalah hubungan-hubungan kepentingan antara
pribadi yang kian menonjol..
62. Saitnt Simon: Hukum adalah pertentangan  antara masyarakat dan ekonomi dan blok
besar dari kelompok-kelompok lokal dan ekonomi merupakan  pusatnya, lenyapnya
nergara dalam masyarakat mengantarkan penyelenggaraan terakhir dari rezim industri.
63. Benyamin Cardozo:  Hukum adalah kegiatan hakim di pengadilan yang terikat pada
tujuan hukum  yaitu kepentingan hukum. Hakim bebas memutuskan tetapi dengan
batasan yang tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum.
64. Beryl Harold Levy: The technical language of law, like the technical vocabulary of scence,
is mean to serve a function.
65. T. Arnold: Bahwa dalam kenyataannya hukum tidak akan pernah dapat didefinisikan,
tetapi ia menyadari  bagaimanapun kalangan hukum tidak akan pernah menghentikan
perjuangan mereka untuk mendefinisikan hukum, sebab bagi mereka  merupakan suatu
bagian yang esensial dari cita-cita mereka yang menganggap adalah rasional dan mampu
untuk mendefinisikan hukum itu.
66. David M. Trubruch: Hukum mempunyai tiga ciri pokok (1) merupakan sistem peraturan,
(2) merupakan suatu bentuk tindakan manusia, (3) merupakan bagian sekaligus otonom
terhadap negara. (Achmad Ali, 1996, Menguak Tabir Hukum)
67. Robert Seidman: Konsep “The Law of The Non Transferrability of Law” , konsep hukum
tentang tidak dapatnya  hukum di transfer begitu saja dari suatu masyarakat ke
masyarakat lain yang memiliki perbedaan kultur, karena belum tentu hukum dari suatu
negara maju cocok diterapkan di negara lain.
68. Philippe Nonet: Bahwa hukum bukanlah apa yang oleh sarjana hukum anggap sebagai
aturan wajib, tetapi lebih dari itu, sebagai contoh, pengaturan-pengaturan konkrit yang
dilakukan oleh para hakim, polisi, jaksa, ataupun pejabat administrasi.
69. John Chipman Gray: Pendapat Gray dalam hubungannya dengan masalah jenis-jenis
metode penemuan hukum oleh hakim secara khusus metode interpretasi. Interpretasi
tidak lain merupakan proses dimana  hakim maupun para pakar hukum lain bahkan
orang awam sekalipun mencari makna kata-katanya, artinya mana di yakini berasal dari
pembuat undang-undang, paling tidak dianggap berasal dari pembuat undang-undang.
70. Jeremy Bentham: Penganut aliran utilistis, dikenal sebagai bapak utilitarianisme
individual. Tujuan hukum dan wujud keadilan adalah mewujudkan kebahagiaan yang
sebesar-besarnya pada sebanyak-banyaknya orang. Tujuan perundang-undangan adalah
menghasilkan kebahagiaan pada masyarakat, maka harus mencapai empat tujuan yaitu :
(1) Untuk memberi nafkah, (2) Untuk memberikan makanan yang berlimpah, (3) Untuk
memberikan perlindungan, (4)  Untuk mencapai persamaan.
71. Marc Galanter: Hukum yang modern  terdiri dari berbagai aturan yang diterapkan
dengan cara yang tidak berbeda-beda dimana-mana, berlakunya aturan-aturan itu
bersifat teritorial dan tidak bersifat pribadi.
72. Paul Bohannan:  Bahwa hukum merupakan himpunan kewajiban-kewajiban yang telah di
lembagakan kembali dalam pranata hukum.
73. Samuel Von Pufendorf   (penganut hukum kodrat) : Hukum kodrat didasarkan atas
dualitas kodrat manusia. Ketidakmampuan manusia dan sosialitasnya  berada dalam
keadaan konflik dan perjuangan yang dihasilkannya mempengaruhi hukum kodrat :
agrasi dan kepentingan sendiri merupakan latar belakang bekerjanya hukum buatan
manusia.
74. John Salisbury: Salisbury adalah rohaniawan pada abad pertengahan. Ia banyak
mengkritik kesewenang-wenangan penguasa waktu itu. Menurut Salisbury gereja dan
negara perlu bekerja sama ibarat hubungan organois antar jiwa dan raga. Dalam
menjalankan pemerintahan penguasa negara wajib memperhatikan hukum tertulis dan
hukum tidak tertulis, yang mencerminkan hukum-hukum Allah. Tugas rohaniawan
adalah membimbing penguasa agar tidak merugikan rakyat dan menurut nya  bahkan
penguasa itu seharusnya  menjadi abdi gereja. Menurut Salisbury jika masing-masing
penduduk bekerja untuk kepentingan sendiri, kepentingan masyarakat akan terpelihara
dengan sebaik-baiknya. Salisbury juga melukiskan  kehidupan beagama itu seperti
kehidupan sarang lebah yang sangat memerlukan kerja sama dari semua unsur, suatu
pandangan yang bertitik tolak dari pendekatan organis.
75. Bodenheimer: Hukum adalah hukum terdiri dari penyempurnaan masyarakat mahluk
yang berakal yang ada hubungannya dengan moralitas,  namun hukum selalu dilukiskan
dengan kelompok yang nyata.
76. Allen: Hukum adalah suatu usaha untuk menegakkan keadilan dilain pihak yang harus di
bedakan.
77. Durkhein: Hukum adalah moral sosial.
78. Max Weber: Hukum sebagai suatu kompleks dari kondisi-kondisi faktual yang ditentukan
oleh tindakan manusia.
79. Roscoe Pound: Bahwa hukum merupakan realitas sosial yang mengatur warga
masyarakat.
80. Olivecona: bahwa hukum utamanya tersusun dari aturan-aturan tentang kekuasaan,
aturan mana memuat pola-pola tingkalaku bagi pelaksanaan kekuasaan.
81. Frank: Hukum adalah  salah satu konsekuensi dari kenyataan bahwa masyarakat yang
melahirkan hukum dan bukan hukum yang melahirkan masyarakat.
82. Radbruck: Hukum merupakan suatu unsur kebudayaan, maka seperti unsur-unsur
kebudayaan lain hukum mewujudkan salah satu nilai dalam kehidupan konkrit manusia.
83. Parson Sibernetika: Hukum itu merupakan mekanisme integrasi. Parson menempatkan
hukum sebagai salah satu subsistem dalam sistem sosial yang lebih besar.
84. Savigny: Hukum adalah aturan yang terbentuk  melalui kebiasaan dan perasaan
kerakyatan, yaitu melalui pengoperasian kekuasaan  secara diam-diam. Hukum berakar
pada sejarah manusia dimana akarnya di hidupkan  oleh kesadaran, keyakinan dan
kebiasaan warga masyarakat.
85. E. Ehrlich:  Bahwa hukum tidak terdapat dalam undang-undang, tidak juga dalam ilmu
hukum dan juga tidak dalam putusan pengadilan melainkan di dalam masyarakat
sendiri.. (Acmad Ali, 1996, Menguak Tabir Hukum)
86. Grotius: Hukum adalah peraturan tentang tindakan moral yang menjamin keadilan pada
peraturan tentang kemerdekaan.
87. Hauriou: Ada tiga elemen pokok: (1) Gagasan tentang perbuatan yang direalisasikan dan
secara yuridis berlangsung dalam lingkungan sosial, (2) Untuk merealisasikan gagasan itu
disusun kekuasaan yang memberinya organ-organ, (3) Dalam merealisasikan gagasan ini
diatur oleh ketentuan-ketentuan prosedural. (W Friedmann, 1994, Teori dan Filsafat
Hukum)
88. Hobbes: hukum merupakan perintah yang didukung oleh kekuasaan tertinggi di negara
itu mengenai tindakan di masa datang yang akan dilakukan oleh subjeknya.
89. K. Renner: Hukum adalah suatu perubahan masyarakat secara radikal dan tidak selalu
diikuti dengan perubahan struktur hukum.
90. J. M. Commons: John M. Commons dalam bukunya yang berjudul “The Legal Foundation
of Capitalism” , terbit Tahun 1924, pelukisan sosiologis  tentang sistem hukum dewasa
ini yakni tipologi hukum masyarakat  serba meliputi seseorang. Commons melukiskan
dengan  menyakinkan dan sangat mendalam perubahan yang terjadi dalam makna 
lembaga sosial, seperti hak milik dan transaksi yang dewasa ini didasarkan pada
pengharapan akan hal yang tidak berikatan. Commons menujukkan timbulnya suatu
pemerintahan industri yang bersaiang dengan pemerintah negara dan peranan hukum
serikat pekerja dan trust dalam kehidupan hukum. Selanjutnya Commons
membentangkan pemikiran yang mendalam mengenai sosiologi hukum sistematik
berkisar penataran bekerja yang menguasai kelonpok individu yang berkumpul dalam
kepentingan yang sedang berlaku. Ia menyatakan hukum tiap kepentingan yang sedang
berlaku sesungguhnya  adalah suatu pemerintahan. Commons menyatakan bahwa
hukum, kesusilaan serta ekonomi adalah dari segi penataran bekerja, dari struktur sama 
yang hanya diperbedakan menurut kadar kemungkinan kelakuan lahiriah yang dapat
ditentutan oleh masing-masing. (George Curvict, 1996 :171)
91. Magnis Suseno: Berpendapat bahwa jawaban-jawaban filasafat itu memang tidak
pernah abadi. Karena itu filsafat tidak pernah selesai dan tidak pernah sampai pada akhir
sebuah masalah. Filsafat  tidak menyelisiki salah satu segi dari kenyataan saja melainkan
apa-apa saja yang menarik perhatian manusia, artinya  masalah manusia itu banyak dan
tidak hanya beberapa saja yang dikaji oleh filsafat. Yang menarik lagi karena jawaban
yang diberikan filsafat tidak pernah abadi, kenyataan itu menyebabkan masalah-masalah
yang dikaji filsafat seringkali terbesar dan begitu-begitu saja. Boleh jadi pendapat ini ada
benarnya, tetapi jelas tidak benar seluruhnya. (Darji Darmodiharjo, 1995 :3)
92. Stampe: Hukum adalah hukum dalam tatanan responsif memandang dirinya sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan dunia sosial yang mengitarinya.
93. J. Proudhon: Hukum adalah merupakan suatu asas yang mengatur keseimbangan yang
goyah antara pertentangan-pertentangan pokok yang selalu ada dalam kenyataan sosial.
94. Otto Von Gierke: Sosiologi hukum diferensialnya  cenderung kepada idealisasi hukum
otonomi  kelompok-kelompok ang bertentangan dengan negara.

Sumber : Website
Nama Situs : ramadanasis.blogspot.com
Waktu : Selasa, 26 Agustus 2014 Pukul 10:17 PM
95. Van der Pot
Hukum Tata Negara adalah peraturan-peraturan yang menentukan badan-badan yang
diperlukan, wewenang masing-masing badan, hubungan antar badan yang satu dengan
yang lain, serta hubungan antara badan-badan itu dengan individu-individu didalam
suatu Negara.
96.  Van Vollen Hoven
Hukum Tata  Negara adalah hukum yang mengatur semua masyarakat hukum atasan
dan masyarakat hukum bawahan menurut tingkatannya dan masing-masing masyarakat
hukum itu menentukan wilayah lingkungan rakyatnya dan menentukan badan-badan
serta fungsinya masing-masing yang berkuasa  dalam masyarakat hukum itu, serta
menentukan susunan dan wewenang dari badan-badan tersebut
97. Logemann
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi Negara.menurut
Prof.Logemann adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dengan
kekuasaannya mengatur serta menyelenggarakan sesuatu masyarakat
98.  Mac Iver
Menurut Mac Iver bahwa Negara itu sebagai suatu political orgaization,harus di bedakan
dari ”masyarakat”.Negara itu suatu Organisasi politik yang ada di dalam masyarakat,
tetapi negara itu bukan bentuk dari masyarakat.Negara itu organisasi dalam masyarakat,
yaitu organisatie-kapstok.
99. Prof. Kusumadi Pudjosewojo, S.H.
Dalam bukunya Pedoman Pelajaran Tata Hukum Indonesia menyebutkan
bahwa:”Hukum Tata Negara ialah hukum yang mengatur tata negara (kesatuan atau
federal),dan bentuk pemerintahan (kerajaan atau revublik), yang menunjukan
masyarakat-masyarakat hukum yang atasan maupun yang bawahan, beserta tingkatan-
tingkatan (hierarchie), yang selanjutnya menegaskan wilayah dan lingkungan rakyat dari
masyarakat hukumitu dan akhirnya akhirnya menunjukan paerlenglkapan dari
masyarakat hukum itu sendiri.
100. Vollenhoven
Hukum tata negara membahas masyarakat hukum atasan dan masyarakat Hukum
bawahan serta hubungannya menurut hierarkhi serta hak dan kewajiban masing-masing,
dan dari masing-masing itu menentukan wilayah lingkungan masyarakatnya ,semua itu
menunjukkan negara dalam keadaan statis.
101. Wade dan Phillips
Dalam bukunya yang berjudul “ Constitusional law “ yang terbit pada tahun 1936 .
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur alat-alat perlengkapan negara,
tugasnya dan hubungan antara alat pelengkap negara itu.
102.  A.V.dicey
Dalam bukunya “ An introduction the study of the law of the consrtitution “,dicey
mengatakan :
“as the term is used in England, appears to include all rules in directly or indirectly affect
to distribution or exercise of the souvereign power inthe state “
Hukum Tata Negara adalah semua hukum (di tuliskan dengan “all rules”) yang terletak
pada pembagian kekuasaan dalam negara dan pelaksanaan yang tertinggi dalam suatu
negara
103. Van der pot
Hukum tata negara ialah peraturan-peraturan yang menentukan badan-badan yang di
perlukan serta wewenangnya masing-masing, hubungannya satu dengan yang lain dan
hubungannya dengan individu-individu, definisi ini menyinggung tentang warga negara
negara yang bersifat dinamis.
104. Scholten
Hukum tata negara adalah hukum yang mengatur organisasi negara. Kesimpulan:
Bahwa dalam organisasi negara itu telah dicakup bagaimana kedudukan organ-organ
dalam negara itu, hubungan, hak dan kewajiban, serta tugasnya masing-masing.

105. Maurice du verger


Hukum hukum tata negara adalah salah satu cabang dari hukum publik yang mengatur
organisasi dan fungsi-fungsi politik suatu lembaga
106. Kusumadi pudjosewojo
Hukum tata negara adalah hukum yang mengatur bentuk negara(kesatuan atau
federal),dan bentuk pemerintahan(kerajaan/republik) yang menunjukkan masyarakat
hukum baik atasan maupun bawahan beserta tingkatannya(hierarchie)yang selanjutnya
menegaskan wilayah dan lingkungan rakyat dari masyarakat-masyarakat hukum itu dan
akhirnya menunjukkan alat-alat perlengkapan(yang memegang kekuasaan
penguasa)dari masyarakat hukum itu beserta susunan(terdiri dari orang atau sejumlah
orang),wewenang tingkatan imbang dari dan alat perlengkapan negara itu.
107. Vanvollen Hoven 
Hukum Tata Negara adalah mengatur semua masyarakat hukum atasan dan masyarakat
hukum bawahan menurut tingkatannya dan dari masing-masing itu menentukan wilayah
lingkungan rakyatnya dan akhirnya menentukan badan-badan dan fungsinya masing-
masing yang berkuasa dalam lingkungan masyarakat hukum disana serta menentukan
susunan dan wewenangnya dari badan-badan tersebut.
108. Vanderpot
Hukum Tata Negara adalah peraturan-peraturan yang menentukan badan-badan yang
diperlukan serta wewenangnya masing-masing, Hubungan satu dengan yang lainnya dan
hubungannya dengan individu-individu.
109. Prof. Mr. Ph Kleintjets 
Hukum Tata Negara Hindia Belanda terdiri dari kaedah-kaedah hukum mengenai tata
(Inrichting Hindia Belanda), alat perlengkapan kekuasaan negara (Demet
Overheadsgezag), tata, wewenang (Bevoegdheden) dan perhubungan kekuasaan
(Onderlinge Machtsverhouding) diantara alat-alat perlengkapan
110. ANHOCIEZT 
Hukum Tata Negara adalah peraturan –peraturan hukum  yang dimana pejabat
pemerinatahan dan kekuasaannya yang memiliki  wewenang, batasan-batasan tersendiri
untuk mengatur alat-alat perlengkapan Negara (yang mengatur segala aspek kehidupan
individu-individu yang terdiri sejumlah orang yang berada pada negara)
111. Van Vollenhoven
Hukum Tata Negara adalah Hukum Tata Negara yang mengatur semua masyarakat
hukum atasan dan masyarakat Hukum bawahan menurut tingkatannya dan dari masing-
masing itu menentukan wilayah lingkungan masyarakatnya. dan akhirnya menentukan
badan-badan dan fungsinya masing-masing yang berkuasa dalam lingkungan masyarakat
hukum itu serta menentukan sususnan dan wewenang badan-badan tersebut.
112. Scholten
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi dari pada Negara.
Kesimpulannya, bahwa dalam organisasi negara itu telah dicakup bagaimana kedudukan
organ-organ dalam negara itu, hubungan, hak dan kewajiban, serta tugasnya masing-
masing
113. Van der Pot
Hukum Tata Negara adalah peraturan-peraturan yang menentukan badan-badan yang
diperlukan serta wewenang masing-masing, hubungannya satu dengan yang lain dan
hubungan dengan individu yang lain.
114. Paton George Whitecross
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur alat-alat perlengkapan negara,
tugasnya ,wewenang dan hubungan antara alat pelengkap negara itu. Dalam bukunya
“textbook of Jurisprudence” yang merumuskan bahwa Constutional Law deals with the
ultimate question of distribution of legal power and the fungctions of the organ of the
state.
115. Maurice Duverger
Hukum Tata Negara adalah salah satu cabang dari hukum privat yang mengatur
organisasi dan fungsi-fungsi politik suatu lembaga nagara.
116. Kranenburg
Hukum Tata Negara meliputi hukum mengenai susunan hukum dari Negara terdapat
dalamUUD.
117.  Kusumadi Pudjosewojo
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur bentuk negara (kesatuan atau
federal), dan bentuk pemerintahan (kerajaan atau republik), yang menunjukan
masyarakat Hukum yang atasan maupunyang bawahan, beserta tingkatan-tingkatannya
(hierarchie), yang selanjutnya mengesahkan wilayah dan lingkungan rakyat dari
masyarakat-masyarakat hukum itu dan akhirnya menunjukan alat-alat perlengkapan
(yang memegang kekuasaan penguasa) dari masyarakat hukum itu,beserta susunan
(terdiri dari seorang atau sejumlah orang), wewenang, tingkatan imbang dari dan antara
alat perlengkapan itu.
118. J.R. Stellinga
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur wewenang dan kewajiban-
keawajiban alat-alat perlengkapan Negara, mengatur hak, dan kewajiban warga

Praniti Putri Mirza


2014 – 050 – 197

Anda mungkin juga menyukai