Kerangka Acuan Kerja Studi Kelayakan Pembangunan Embung Sungai Hijau
Kerangka Acuan Kerja Studi Kelayakan Pembangunan Embung Sungai Hijau
1. Latar Belakang
a. Maksud
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dimaksudkan sebagai petunjuk bagi konsultan
perencana yang memuat masukan azas, kriteria, keluaran dan proses dalam
pelaksanaan tugas perencanaan, yaitu penyusunan Study Kelayakan embung
sungai hijau Kecamatan Pangkalan Banteng sebagai acuan bagi stakeholder
dan masyarakat umum di kawasan tersebut.
b. Tujuan
Tujuan penyusunan Studi Kelayakan Embung sungai hijau Kec. Pangkalan
Banteng ini adalah :
1) Melakukan kajian kelayakan teknis teknologis ditinjau dari beberapa aspek
yaitu : potensi sumber daya air, demografis, sosial ekonomi dan budaya,
kebutuhan air, operasional dan pelayanan.
2) Melakukan kajian kelayakan ekonomi dan keuangan. Kajian kelayakan
ekonomi dengan melakukan analisis ekonomi untuk mengidentifikasi manfaat
terbesar yang diterima oleh masyarakat terutama berkaitan dengan
peningkatan kesehatan dan produktivitas masyarakat..
3) Melakukan kajian lingkungan untuk memperkirakan dampak pembangunan
dan pemanfaatan embung terhadap komponen lingkungan hidup (fisik-kimia,
biologi, kesehatan masyarakat serta sosial ekonomi dan budaya) dengan
melakukan analisa terhadap rencana kegiatan, rona lingkungan hidup awal
serta saran, pedapat dan tanggapan masyarakat.
4) Melakukan kajian kelembagaan terhadap ketersediaan sumber daya
manusia, struktur organisasi dan alternatif kelembagaan.
5. Landasan Hukum
a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan;
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber
Daya Air;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan
Air Minum;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang
Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
19/PRT/M/2016 tentang Pemberian Dukungan Oleh Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah Dalam Kerjasama Sistem Penyediaan Air Minum;
j. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki AMDAL.
k. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman
Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Amdal dan Izin Lingkungan.
6. Ruang Lingkup Kegiatan
Penyusunan Study Kelayakan embung sungai hijau Kecamatan Pangkalan
Banteng memuat kajian kelayakan dari aspek teknis teknologis; aspek ekonomi dan
keuangan; aspek lingkungan; aspek hukum dan kelembagaan; serta aspek sosial,
ekonomi dan budaya. Untuk memenuhi ketentuan tersebut ruang lingkup kegiatan
secara garis besar dirumuskan sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data
2. Survei Pendahuluan
8. Keluaran
Keluaran dari kegiatan ini adalah Dokumen Studi Kelayakan Embung
Sungai Hijau Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kotawaringin Barat.
a. Laporan dan data yang akan diberikan kepada Penyedia Jasa yaitu
berbagai laporan dan data yang tersedia dari hasil studi terdahulu (jika ada).
b. Pengguna jasa akan menunjuk petugas atau wakilnya yang bertindak
sebagai pengawas atau pendamping (countepart), atau project officer (PO)
dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.
10. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Penyedia Jasa Konsultansi
Penyedia Jasa memfasilitasi : peralatan dan bahan yang sesuai untuk
mencapai rencana.
Penyedia Jasa harus memberikan hasil pekerjaan sesuai dengan rencana
mutu desain dan rencana. Pekerjaan akan diperiksa sewaktu-waktu untuk menjamin
terpenuhinya persyaratan teknis yang telah ditetapkan.
Tenaga Ahli Sosial dan S1 Ilmu Ekonomi atau yang lebih tinggi.
1
Ekonomi Berpengalaman minimal 4 tahun di bidangnya.
S1 atau yang lebih tinggi memiliki sertifikat
kursus AMDAL A dan B, sertifikat kompetensi 1
Tenaga Ahli AMDAL
Anggota Tim Penyusun AMDAL (ATPA)
Tenaga Pendukung
Jumlah
Posisi Kualifikasi Orang
15. Penutup
a. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini di terima, maka konsultan perencana
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan
lain yang dibutuhkan.
b. Berdasarkan bahan – bahan tersebut Konsultan Perencana agar segera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pengelola Teknis Kegiatan.