Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

STUDY KELAYAKAN EMBUNG SUNGAI HIJAU


KECAMATAN PANGKALAN BANTENG

1. Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan bagi kelangsungan hidup


setiap makhluk yang ada di bumi. Didasari kenyataan tersebut maka dalam rangka
memenuhi kebutuhan air untuk berbagai macam keperluan, Pemerintah
melaksanakan serangkaian usaha secara terus menerus yang dititik beratkan pada
sektor sumber daya air bagi penyediaan air baku yakni air minum, air irigasi dan air
keperluan industri serta untuk keperluan lainnya.
Saat ini masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi
keterbatasan kuantitas air dalam memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan
kualitas air untuk keperluan domestik semakin menurun. Pemerintah berupaya
menyediakan air bersih yang mampu memenuhi syarat dan dapat terdistribusi
dengan baik kepada konsumen. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan air
tersebut dilakukan upaya fisik yaitu pembangunan embung (retention basin) yang
digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk
meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait (sungai, danau). Selain itu
embung juga digunakan untuk menjaga kualitas air tanah, mencegah banjir,
estetika, hingga pengairan. Embung Sungai Hijau Kecamatan Pangkalan Banteng
merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah yang yang diharapkan
dapat mengatasi permasalahan kebutuhan air.
Sebelum pembangunan dan pemanfaatan Embung Sungai Hijau Kecamatan
Pangkalan Banteng, sebagai langkah awal perlu dilakukan studi kelayakan untuk
mengetahui tingkat kelayakan usulan pembangunan dan pemanfaatan Sungai Hijau
Kecamatan Pangkalan Banteng ditinjau dari aspek kelayakan teknis, lingkungan,
sosial, budaya, ekonomi, kelembagaan dan finansial.
2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dimaksudkan sebagai petunjuk bagi konsultan
perencana yang memuat masukan azas, kriteria, keluaran dan proses dalam
pelaksanaan tugas perencanaan, yaitu penyusunan Study Kelayakan embung
sungai hijau Kecamatan Pangkalan Banteng sebagai acuan bagi stakeholder
dan masyarakat umum di kawasan tersebut.

b. Tujuan
Tujuan penyusunan Studi Kelayakan Embung sungai hijau Kec. Pangkalan
Banteng ini adalah :
1) Melakukan kajian kelayakan teknis teknologis ditinjau dari beberapa aspek
yaitu : potensi sumber daya air, demografis, sosial ekonomi dan budaya,
kebutuhan air, operasional dan pelayanan.
2) Melakukan kajian kelayakan ekonomi dan keuangan. Kajian kelayakan
ekonomi dengan melakukan analisis ekonomi untuk mengidentifikasi manfaat
terbesar yang diterima oleh masyarakat terutama berkaitan dengan
peningkatan kesehatan dan produktivitas masyarakat..
3) Melakukan kajian lingkungan untuk memperkirakan dampak pembangunan
dan pemanfaatan embung terhadap komponen lingkungan hidup (fisik-kimia,
biologi, kesehatan masyarakat serta sosial ekonomi dan budaya) dengan
melakukan analisa terhadap rencana kegiatan, rona lingkungan hidup awal
serta saran, pedapat dan tanggapan masyarakat.
4) Melakukan kajian kelembagaan terhadap ketersediaan sumber daya
manusia, struktur organisasi dan alternatif kelembagaan.

3. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa


Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat Cq. Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Kotawaringin Barat, Bidang Sumber Daya Air
4. Sumber Pendanaan
a. Sumber Pendanaan
Pembiayaan Study Kelayakan pembangunan embung sungai hijau Kecamatan
Pangkalan Banteng bersumber dari Dana APBD Kabupaten Kotawaringin Barat
Tahun Anggaran 2018 pada DPA-SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Kotawaringin Barat.
b. Biaya Perencanaan
Biaya Pekerjaan perencanaan Study Kelayakan embung sungai hijau
Kecamatan Pangkalan Banteng mengacu pada HPS (Harga Perkiraan Sendiri)
senilai Rp. 399.927.000,- (Tiga Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan
Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Rupiah).

5. Landasan Hukum
a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan;
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber
Daya Air;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan
Air Minum;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang
Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
19/PRT/M/2016 tentang Pemberian Dukungan Oleh Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah Dalam Kerjasama Sistem Penyediaan Air Minum;
j. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki AMDAL.
k. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman
Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Amdal dan Izin Lingkungan.
6. Ruang Lingkup Kegiatan
Penyusunan Study Kelayakan embung sungai hijau Kecamatan Pangkalan
Banteng memuat kajian kelayakan dari aspek teknis teknologis; aspek ekonomi dan
keuangan; aspek lingkungan; aspek hukum dan kelembagaan; serta aspek sosial,
ekonomi dan budaya. Untuk memenuhi ketentuan tersebut ruang lingkup kegiatan
secara garis besar dirumuskan sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data

2. Survei Pendahuluan

3. Survei Pengkajian Studi Kelayakan

4. Pengolahan dan Analisa Data

5. Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan

7. Metode Pelaksanaan Kegiatan


Adapun tahapan metode pelaksanaan Studi Kelayakan termasuk kegiatan
pendukungnya adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan data rencana kegiatan dari pemrakarsa.
Data dan laporan yang diberikan oleh pemberi pekerjaan kepada
konsultan adalah data-data dan laporan yang relevan dengan pekerjaan. Selain
itu juga dilakukan pengumpulan data sekunder mengenai tahapan rencana
kegiatan dan data penunjang lainnya.
b. Survei Pendahuluan
Pra survei atau survei pendahuluan dilakukan dengan melakukan
observasi pada areal studi sebagai langkah awal untuk mempersiapkan
pelaksanaan survey pengkajian studi kelayakan.
c. Survey Pengkajian Studi Kelayakan
Untuk kepentingan studi kelayakan terhadap berbagai aspek kelayakan
maka survey pengkajian studi kelayakan dibagi berdasarkan keperluan kajian
masing-masing aspek yaitu sebagai berikut :
- Survey dan Pengkajian Wilayah Studi
- Survey dan Pengkajian Sumber Daya Air
- Survey dan Pengkajian Demografi dan Ketatakotaan
- Survey dan Pengkajian Kondisi Sosial dan Budaya
- Survey dan Pengkajian Kebutuhan dan Pelayanan Air Bersih
- Survey dan Pengkajian Prasarana Air Baku dan Pemanfaatannya

d. Pengolahan dan Analisa Data


Pengolahan dan Analisa Data dilaksanakan oleh masing-masing tenaga
ahli untuk mengkaji masing-masing aspek kelayakan dengan menggunakan
metode ilmiah dan/atau ketentuan yang berlaku.

e. Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan


Dokumen Studi Kelayakan secara garis besar memuat hasil kajian
masing-masing tenaga ahli ditinjau dari berbagai aspek kelayakan yang
kemudian dirumuskan secara komprehensif sehingga dikemukakan beberapa
kesimpulan yang menjadi dasar pemberian rekomendasi kelayakan embung
sungai Hijau Kecamatan pangkalan Banteng

8. Keluaran
Keluaran dari kegiatan ini adalah Dokumen Studi Kelayakan Embung
Sungai Hijau Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kotawaringin Barat.

9. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen


Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen selaku
Pengguna Jasa yang dapat digunakan dan akan dipelihara oleh Penyedia
Jasa :

a. Laporan dan data yang akan diberikan kepada Penyedia Jasa yaitu
berbagai laporan dan data yang tersedia dari hasil studi terdahulu (jika ada).
b. Pengguna jasa akan menunjuk petugas atau wakilnya yang bertindak
sebagai pengawas atau pendamping (countepart), atau project officer (PO)
dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.

10. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Penyedia Jasa Konsultansi
Penyedia Jasa memfasilitasi : peralatan dan bahan yang sesuai untuk
mencapai rencana.
Penyedia Jasa harus memberikan hasil pekerjaan sesuai dengan rencana
mutu desain dan rencana. Pekerjaan akan diperiksa sewaktu-waktu untuk menjamin
terpenuhinya persyaratan teknis yang telah ditetapkan.

11. Lingkup Kewenangan dan Tanggung Jawab Penyedia Jasa


a. Konsultan Penyusun berwenang secara teknis terhadap Jasa Penyusunan dan
bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
b. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah sebagai berikut :
1) Hasil karya dokumen yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar dokumen yang berlaku.
2) Hasil karya dokumen yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan-batasan yang telah diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen,
termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu
penyelesaian pekerjaan dan mutu dokumen yang akan diwujudkan.

12. Tenaga Ahli dan Personil


Personil yang dibutuhkan untuk penyusunan DokumenStudi Kelayakan
Embung sungai Hijau Kecanatan Pangkalan Banteng terdiri dari :
Tenaga Inti
Jumlah
Posisi Kualifikasi
Orang
S2 Ilmu Lingkungan memiliki sertifikat
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
1
Ketua Tim
dengan pengalaman profesional minimal 4
Tahun di bidang lingkungan
S1 Ilmu Teknik Sipil/ Pengairan/ Sipil
Hidro dengan pengalaman profesional 1
Tenaga Ahli Teknik Sipil
minimal 4 Tahun di bidang Sumber Daya Air
S1 Ilmu Perairan atau yang lebih tinggi.
1
Tenaga Ahli Hidrologi
Berpengalaman minimal 4 tahun di bidangnya.

Tenaga Ahli Sosial dan S1 Ilmu Ekonomi atau yang lebih tinggi.
1
Ekonomi Berpengalaman minimal 4 tahun di bidangnya.
S1 atau yang lebih tinggi memiliki sertifikat
kursus AMDAL A dan B, sertifikat kompetensi 1
Tenaga Ahli AMDAL
Anggota Tim Penyusun AMDAL (ATPA)

Tenaga Pendukung
Jumlah
Posisi Kualifikasi Orang

S1 di bidang Teknik Sipil dan berpengalaman


di bidangnya minimal selama 3 (tiga) tahun,
Surveyor 3
dengan keahlian dibidang pengukuran
topografi.
D3 Teknik Sipil atau lebih tinggi dan
berpengalaman di bidangnya minimal selama 3
Drafter (tiga) tahun dibidang penggambaran dengan 1
program AutoCAD, memiliki wawasan luas
dan biasa bekerja sama dalam tim dengan baik.
Berpendidikan minimal SLTA / sederajat,
Staf Administrasi dan
berpengalaman dalam bidang administrasi /bidang 1
Operator Komputer
operasi komputer minimal selama 3 (tiga) tahun.
13. Penyusunan Laporan
Konsultan harus membuat dan menyerahkan laporan produk pekerjaannya
sebagai berikut :
I. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisi mengenai hasil–hasil pengumpulan data sekunder, hasil
kajian dan analisis data sekunder, program kerja konsultan, metode
pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan, hasil yang akan diperoleh
dari kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut, serta masalah yang perlu
didiskusikan. Laporan ini dibuat sebanyak 1 (satu) buku asli dan 2 (dua) buku
copy kepada direksi pekerjaan.
II. Laporan Antara
Laporan ini berisi mengenai kemajuan pekerjaan, hasil yang telah diperoleh
dan kendala yang di hadapi pada setiap bulan selama pekerjaan ini
dilaksanakan serta perubahan-perubahan metode penelitian. Hasil perkerjaan
dan kendala yang dihadapi dikonsultasikan atau didiskusikan dengan Direksi
Pekerjaan. Laporan ini dibuat sebanyak 1 (satu) buku asli dan 2 (dua) buku
copy selama 4 (empat) bulan kepada direksi pekerjaan.
III. Laporan Akhir Sementara
Laporan ini merupakan draft laporan akhir mengenai kegiatan dan hasil
pekerjaan yang berisikan tentang pendahuluan, Kajian data sekunder,
metodologi penelitian, hasil penelitian, kesimpulan dan saran, untuk
dipresentasikan di depan panelis. Laporan Akhir Sementara diserahkan paling
lambat 2 (dua) minggu sebelum selesainya kontrak dan dipresentasikan di
depan panelis. Laporan ini dibuat sebanyak 1 (satu) buku asli dan 2 (dua)
buku copy. Pada waktu presentasi Konsultan wajib membagikan resume
laporan akhir sementara yang akan dipresentasikan.
IV. Laporan Akhir
Laporan ini berisikan perbaikan dan penyempurnaan dari laporan akhir
sementara yang telah presentasikan, berisi tentang pendahuluan, Kajian data
sekunder, metologi penelitian, hasil penelitian, saran pemanfaatan potensi air
tanah, kesimpulan dan saran. Jumlah laporan akhir yang harus diserahkan
sebanyak 1 (satu) buku asli dan 10 (sepuluh) buku copy. Laporan akhir ini
terdiri dari 3 Buku, yaitu:
 Buku 1, merupakan laporan akhir, dicetak pada kertas berukuran A4.
 Buku 2, merupakan Lampiran data-data pengukuran dan pengamatan di
lapangan, beserta dokumentasinya, dicetak pada kertas berukuran A4.
 Buku 3, merupakan Lampiran peta-peta dan Gambar: data sekunder, hasil
penelitian dan saran-saran, dicetak pada kertas berukuran A3.
V. Penggandaan File ke CD (Compact Disc)
Konsultan harus menyerahkan seluruh hasil laporan ke dalam CD
(Compact Disc) sebanyak 3 (tiga) set lengkap.

14. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Jangka waktu penyelesaian pekerjaan ini selama 4 (empat) bulan atau 120
(seratus dua puluh) hari kalender.

15. Penutup
a. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini di terima, maka konsultan perencana
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan
lain yang dibutuhkan.
b. Berdasarkan bahan – bahan tersebut Konsultan Perencana agar segera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pengelola Teknis Kegiatan.

Pangkalan Bun, 8 Juni 2018

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)


Kegiatan Pembangunan Embung dan Bangunan Penampung Air Lainnya
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Kotawaringin Barat

ERDY SETIAWAN, ST.,MT


NIP . 19760904 200312 1 004

Anda mungkin juga menyukai