Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM

DOSEN:

Dr. Apipudin, M.Hum.

RIZKI NURWIKAN FITRIANI


2006589643

TOPIK 10 : KAUM HYKSOS


Program Studi Sastra Arab
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia
A. Nama Hyksos
Hyksos merupakan dinasti asing yang memerintah sebagian Mesir sekitar 1638-
1530 SM. Hykos merupakan nama dari bahasa Yunani yang berarti orang-orang
yang menemukan perlindungan di delta Avaris, sedangkan bahasa Mesir dari
Hyksos adalah heqa khasewet yang artinya penguasa asing, dan bahasa Arab nya
adalah ‫ولمال‬#####‫رال ك‬###‫ ةاع‬yang artinya raja-raja penggembala. Masyarakat Hyksos
mempunyai nama-nama seperti orang yang berasal dari daerah tetangga yang
berada di Asia Barat Daya.
Dilansir dari Public Library of Science, Hyksos merupakan dinasti asing yang
memerintah sebagian Mesir antara 1638-1530 SM. Cerita yang berkembang pada
umumnya adalah Hyksos merupakan penjajah dari negeri yang jauh, namun
gagasan ini masih dipertanyakan.
B. Keadaan Mesir Sebelum Kedatangan Hyksos
Mesir pernah dikuasai oleh 30 dinasti berbeda sejak tahun 3.400 SM. Masa ini
dibagi
menjadi tiga zaman yaitu Kerajaan Mesir Tua, Kerajaan Mesir Pertengahan, dan
Kerajaan
Mesir Baru. Pusat Kerajaan Mesir Tua yaitu di Memphis, sedangkan pusat
Kerajaan
Mesir
Pertengahan yaitu di Avaris. Adapun dengan Kerajaan Mesir Baru yaitu beribu
kota di
thebes (Luxor dan Karnak).1
Data periode ketiga puluh dinasti tersebut yaitu sebagai berikut.
• Dinasti I - II Periode Kuno tahun 3.188 - 2.815 SM.
• Dinasti III - IV Kerajaan Mesir Tua tahun 2.815 - 2.294 SM.
• Dinasti VII - X Periode Menengah Pertama tahun 2.294 - 2.134 SM.
• Dinasti XI - XII Kerajaan Mesir Pertengahan tahun 2.132 – 1.777 SM.
• Dinasti XII - XVII Periode Pertengahan Kedua tahun 1.777 – 1.573 SM.
• Dinasti XVII - XX Kerajaan Mesir Baru tahun 1.573 – 1.090 SM.
• Dinasti XXI - XXV Kerajaan Mesir Baru I tahun 1.090 SM– 663 M.
• Dinasti XXVI Saite Periode tahun 663 – 525 M

1
Philip K. Hitti, A short History of the Near East.(Princeton: Van Nostrand Company, INC, 1965)
• Dinasti XXVII - XXXI Periode Terakhir tahun 525 - 332 M.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Mesir berkuasa dalam rentang
waktu yang cukup lama. Hal tersebut cukup membuktikan bahwa Kerajaan Mesir
memang kuat, akan tetapi saat masa kekuasaan Hyksos dinilai melukai sejarah
Mesir itu sendiri.

C. Kedatangan Hyksos
The Hyksos adalah orang-orang Semit yang berimigrasi ke Mesir pada 1782 SM.
Pedagang,
petani, penggembala ternak dan lain-lain datang dan menetap di kota Avaris di
Mesir Hilir, dengan demikian memulai era yang dikenal dalam sejarah Mesir
sebagai Periode Menengah Kedua (1782-1570 SM). Nama mereka, Heqau-khasut,
diterjemahkan sebagai 'Penguasa Negeri Asing' (diberikan oleh orang Yunani
sebagai Hyksos), menunjukkan kepada beberapa sarjana bahwa mereka adalah raja
atau bangsawan yang diusir dari rumah mereka oleh invasi yang menemukan
perlindungan di kota pelabuhan Avaris dan berhasil membangun basis kekuatan
yang kuat selama penurunan Dinasti ke-13 Kerajaan Tengah (2040-1782 SM).
Kemungkinan besar, mereka adalah pedagang yang pada awalnya disambut di
Avaris, menjadi makmur dan mengirim kabar kepada teman dan tetangga mereka
untuk bergabung dengan mereka, menghasilkan populasi besar yang akhirnya
dapat menggunakan kekuatan politik dan juga militer. Bahkan hari ini, Hyksos
disebut sebagai penjajah dan kedatangan mereka di Mesir sebagai 'Invasi Hyksos’.
Tetapi, sebenarnya mereka berasimilasi ke dalam budaya dan kepercayaan agama
Mesir, dengan beberapa modifikasi. Hyksos menempatkan orang Mesir pada
posisi penting, mengadopsi kebiasaan, cara berpakaian Mesir dan menjadikan
penyembahan Dewa Mesir ke dalam kepercayaan dan ritual mereka sendiri. Dewa
utama mereka adalah Baal dan Manat, keduanya berasal dari Fenisia atau Kanaan.
D. Hyksos Menjadi Penguasa Mesir
Kaum Hyksos melihat ada kesempatan untuk meraih kekuasaan setelah adanya
ketidakstabilan pemerintahan pada kekuasaan Dinasti ke-13. Mesir pada saat itu
sedang terjadi perpecahan di antara para penguasanya. Kaum Hyksos mampu
menguasai dan menaklukan Mesir tanpa melakukan pertempuran. Akan tetapi,
kaum Hyksos tidak langsung mengambil alih pemerintahan. Pada Dinasti XIV,
penduduk Mesir asli hanya dijadikan simbol kekuasaan, karena kekuasaan yang
sebenarnya ada di tangan kaum Hyksos. Kaum Hyksos dapat mengeluarkan
perintah serta kebijakannya melalui Raja Mesir sebagai boneka kekuasaannya.
Raja Dinasti XIV mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sering menguntungkan
kaum Hyksos, karena kebijakan-kebijakan tersebut sebenarnya dikeluarkan oleh
kaum Hyksos. Hal itu membuat kekuasaan kaum Hyksos bertambah kuat. Dengan
begitu, pemerintahan Dinasti XIV semakin melemah, dan pada akhirnya kaum
Hyksos menguasai Mesir secara utuh. Kemudian, kaum Hyksos membangun
Dinasti XV yang menandai bentuk kekuasaan baru pemerintahan Mesir di bawah
kaum Hyksos. Salatis merupakan raja pertama kaum Hyksos atau Dinasti XV.
Hyksos mampu mendirikan sebuah kota di Mesir Hilir yang bernama Avaris yang
akhirnya menjadi pusat pemerintahan pada masa pemerintahan Salatis. Kaum
Hyksos mempertahankan pemerintahannya selama 198 tahun. Walaupun Salatis
memegang kekuasaan Mesir secara politis, tetapi para penguasa Mesir juga tetap
memegang kendali atas kota-kota mereka. Sebaliknya, para penguasa Mesir itu
pun juga mengakui kekuasaan Salatis dengan memberikan upeti tahunan
kepadanya. Selama pada masa Hyksos, perdagangan berkembang secara pesat.
Hyksos juga menempatkan orang Mesir pada posisi yang penting.2
E. Keruntuhan Kekuasaan Hyksos
Pada sekitar tahun 1570 SM, Raja-raja lokal di Thebes mulai melancarkan
kebencian kepada Bangsa Hyksos. Lalu, Seqenenre Tao II memiliki dua putra,
yakni Kamose dan Ahmose. Kamose mulai mempimpin upaya untuk
menggulingkan kekuasaan Hyksos. Namun mengalami kegagalan dan gugur dalam
dalam perebutan kekuasaan. Setelah Kamose meninggal, penggulingan terhadap
Hyksos dilakukan oleh saudaranya, yakni Ahmose (1532—1525 SM). Beliau
merupakan sosok yang berhasil melumpuhkan kekuasaan Hyksos. Setelah kurang
lebih 26 tahun melawan Hyksos di Avaris dan Memphis, ia bersama tentara-
tentara nya berhasil mengembalikan Hyksos ke Palestina. Ahmose telah berjasa
besar dalam membuka jalan bagi kekuasaan Mesir sebagai negara adidaya.
Ahmose pun menjadi raja pertama dari dinasti berikutnya dan Kerajaan Baru.
F. Bangsa Mesir Kembali Berkuasa
Ahmose I, raja Mesir kuno ( 1539–14 SM) dan pendiri dinasti ke-18 adalah orang
yang meelakukan pengusiran terhadap kaum Hyksos di Mesir, Ia jugalah orang

2
Adi Julio, AlKitab Telah Anakronisme Tentang Penyebutan Gelar Firaun
yang melakukan penyerangan terhadap Palestina. Melanjutkan perang pembebasan
melawan Hyksos di awal masa pemerintahannya, Ahmose mulai menghancurkan
sekutu orang-orang asing di kawasan Mesir Tengah. Ahmose I juga berhasil
merebut wilayah Memphis, ibu kota tradisional Mesir, yang lokasinya terletak di
dekat Kairo saat ini. Ketika pemberontakan terhada kekuasaannya berlaangsung di
kawasan Mesir Hulu, Dia dengan cekatan bergegas berangkat ke hulu untuk
memadamkan pemberontakan tersebut. Setelah menghentikan pemberontakan di
sana, Ia kemudian mengejar musuh hingga ke Sharuhen, yang merupakan benteng
Hyksos di wilayah Palestina.
G. Peninggalan Kaum Hyksos
Terdapat peninggalan Kaum Hyksos setelah melarikan diri dari Mesir. Terdapat
kereta kuda yang menggambarkan Firaun, seperti tutakhamun atau ramses, ada
juga Busur Komposit dengan jangkauan yang jauh. Pedang pendek yang diseut
Belati Perunggu, banyak juga pengerjaan logam dari perunggu, pembuatan
keramik yang berkualitas tinggi, Teknik budidaya buah dan sayuran yang canggih.
Gulungan papyrus disalin dan disimpan dengan baik. Kaum Hyksos juga lebih
cantik dalam strategi pertempuran, kaum Hyksos juga sudah mengenakan baju
besi saat pertempuran. Terdapat teknologi Shadoof yang dapat merevolusi Teknik
yang digunakan orang untuk Bertani, dengan menggunakan shadoof, Orang Mesir
Kuno mampu mengumpulkan air, dan meningkatkan kemampuan orang Mesir
kuno untuk menanam dan memanen. Teknologi kapal yang terintegrasi dengan
Keels. Orang- orang Mesir Kuno juga dapat meningkatkan perdagangan dengan
kepulauan Mediterania yang dapat mendorong pertumbuhan Ekonomi Mesir, dan
pengarsipan dokumen.3

https://www.republika.co.id

Anda mungkin juga menyukai