Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM

DOSEN:

Dr. Apipudin, M.Hum.

RIZKI NURWIKAN FITRIANI


2006589643

TOPIK 5 : MASYARAKAT MADINAH SEBELUM ISLAM


Program Studi Sastra Arab
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia
A. Nama Madinah
Sebelum Nabi Muhammad hijrah ke kota ini, kota Madinah bernama Yatsrib.
Pada tanggal 22 September tahun 622 M, diubah namanya menjadi Madinah al-
Munawwarah atau Madinah al-Munawwarah. Kota ini lalu dikenal sebagai tanah suci
kedua umat muslim dan kota ini memancarkan agama Islam ke seluruh penjuru dunia.
Secara geografis, Yatsrib terletak di daerah Hijaz, bagian dari semenanjung Arab.
Kota ini terletak 340 km dari kota Makkah. Madinah atau Yatsrib berada di sebuah
lembah yang subur. Sehingga kawasan ini cocok untuk menanam tanaman atau
bertani. Bahkan ketika hujan turun, lembah-lembah di sekitanya menjadi tempat
menampung aliran-aliran air hujan dari sebelah selatan dan timur.1
Kota Madinah dihuni oleh orang-orang Arab Pagan atau musyrik dengan
suku-suku utama ‘Aus dan Khazraj. Kota itu sudah ada sejak zaman kuno dengan
nama Yatsrib atau menurut catatan ilmu bumi Yetroba.2
B. Suku/Kabilah
Dari sudut pandang yang dilihat secara umum, penduduk kota Madinah
sebagian besar adalah bangsa Yahudi. Awalnya, penduduk kota Madinah adalah Suku
Amaliqoh atau Amalekit. Mereka adalah suku yang membangun peradaban di
Madinah tetapi kemudian dikalahkan oleh orang Yahudi yang pindah ke Madinah.
Penduduk Yahudi Madînah mayoritas berasal dari suku Qainuqa, Bani Nâdhir, dan
Bani Quraidha yang tinggal di pinggiran kota. Walaupun mereka berasal dari satu
bangsa yaitu Yahudi, namun mereka tidak menunjukkan sebuah kerukunan. Di antara
mereka sering terjadi permusuhan, pertikaian, dan bahkan sering terjadi peperangan di
antara mereka. Salah satu yang paling terkenal adalah permusuhan suku Aus dan
Khazraj. Suku Aus dan Khazraj adalah dua suku yang berasal dari bangsa Arab yang
sering berperang. Suku Aus dan Khazraj berasal dari nama kakak beradik yang
berasal dari kabilah Arab yang terletak di daerah selatan Jazirah Arab. Suku Aus dan
Khazraj merupakan keturunan dari kabilah Azd di Yaman. Keturunannya terpecah
menjadi dua kelompok yang bermusuhan selama 120 tahun.3

C. Religi
1
Nata, H. A. (2014). sejarah pendidikan Islam. Kencana. Hlm.89
2
3M. Fatkhan, Piagam Madinah (Konstitusi Pertama Negara Muslim, dalam Jurnal Eksploria, No. 1, Vol. VII,
2009, hlm. 66
3
slideshare.net. (2018, 5 Juni 2018). Sejarah Kebudayaan Islam 7 Bab II. Diakses pada 19 Oktober 2020.
Yahudi mempunyai tempat khusus untuk belajar agama, beribadah, dan
membicarakan urusan agama serta dunia yang dinamakan dengan “madaris”. Mereka
juga memiliki syariat dan aturan khusus, sebagiannya bersumber dari kitab suci
mereka dan sebagian lain dibuat oleh tokoh agama mereka. Orang yahudi di Madinah
terkenal dengan sihir, meracik racun dalam makanan, dan memilih kata- kata yang
memiliki banyak makna.4
Penduduk Madinah menjadikan masyarakat Quraisy dan penduduk Makkah
sebagai teladan dalam keagamaan. Mereka tunduk pada paganisme (ajaran
penyembah patung) yang meliputi seluruh jazirah Arab, menyembah beberapa berhala
yang disembah pula oleh kaum Quraisy dan penduduk Hijaz.5
Berhala Manat adalah berhala andalan kabilah Aus dan Khazra dari Yatsrib,
namun tempatnya bukan di kota itu melainkan di daerah bernama Qadid, di pinggir
pantai pada lintas jalan antara Mekah dan Madinah. Berhala manat terbuat dari batu
dan dipahat menyerupai wanita.6
D. Sosial
Sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah, suku Aus dan Khazraj saling
berperang dan membunuh selama bertahun-tahun yang ditandai oleh terjadinya
Perang Buats yang terjadi 5 tahun sebelum Rasulullah hijrah yang menyebabkan
kedua pimpinan masing-masing pihak tewas. Terjadi juga perselisihan mengenai
superioritas antar kedua suku dengan suku Yahudi di Yastrib. Suku Aus bersekutu
dengan Bani Quraidhah dan Suku Khazraj bersekutu dengan Bani Nadhir.7
Pada perang pertama yakni Perang Sumair memenangkan pihak suku Aus
namun kemudian perang selanjutnya kebanyakan dimenangkan suku Khazraj.8 Perang
terakhir mereka Perang Buats dimenangkan kembali oleh suku Aus dan mereka
akhirnya memutuskan untuk membuat perjanjian kepada nabi Muhammad setelah
Rasulullah hijrah.9 Namun kedua suku tersebut mengangkat Abdullah bin Ubay
sebagai pemimpin yang kemudian ia dikenal munafik.10 Suku Aus mendiami wilayah

4
J. Suyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip Pemerintahan, hlm. 29
5
Abu Hasan Ali al-Hasani an-Nadwi, Sirah Nabawiyah Sejarah Lengkap Nabi Muhammad SAW, (Yogyakarta:
Mardhiyah Press, 2006), h. 209.
6
Aziz, A. (2016). Chiefdom Madinah: Kerucut Kekuasaan pada Zaman Awal Islam. Pustaka Alvabet.
7
Mihran, Tārikh al-Arab al-Qadim, hlm. 481; Wakil, hlm. 75.
8
Ibnu Atsir, jld. 1, hlm. 658-659; Untuk mengetahui peperangan lain, lihat: jld. 1, hlm. 66.
9
Ibnu Habib, al-Manmaq, 268; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 238; Ibnu Atsir, jld. 1, hlm.
680-681.
10
Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 274.
pertanian yang kaya di Madinah sedangkan suku Khazraj mendiami wilayah yang
kurang subur bertetangga dengan Kaum Yahudi yakni Bani Qainuqa.
E. Budaya
Kebudayaan masyarakat madinah pada waktu itu terbagi menjadi dua yaitu
Yahudi dan Arab. Keduanya memiliki tradisi berbeda walaupun adanya hubungan
perkawinan diantara mereka tetapi sikap dan pola hidup keduanya tetap berbeda. Pada
waktu itu terdapat tiga Bani yaitu Quraizhah,Nadlir dan Qainuqa yang saling
bermusuhan. Bani Qainuqa itu sendiri mendiami dalam kota Madinah yang diusir oleh
bani Nadlir,sedangkan bani Quraizhah beriam di luar kota Madinah. Masyarakat
madinah sebelum islam merayakan dua hari besar yaitu An-Nairuz dan Al-Mahrajan
yang ternyata hanya untuk kesenangan belaka yaitu bermain dan makan,sampai
akhirnya datanglah Nabi Muhammad SAW dan mengganti dua hari besar itu menjadi
perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha yang kita kenal sekarang.11
F. Ekonomi
Kota Mekah ketika itu merupakan pusat perdagangan, sebagai penghubung
jalur perekonomian Samudera Hindia (wilayah timur) dengan Laut Tengah (wilayah
barat). Pada pertengahan kedua dari abad ke-enam Masehi, jalan dagang Timur-Barat
berpindah dari Teluk Persia-Euphrat di Utara dan Laut Merah-Perlembahan Neil di
Selatan, ke Yaman–Hijaz–Syria. Peperangan yang senantiasa terjadi antara Byzantin
dan Persia membuat jalan Utara tidak selamat dan tidak menguntungkan bagi dagang.
Mesir, mungkin juga sebagai akibat dari peperangan Byzantin dan Persia, berada
dalam kekacauan yang mengakibatkan perjalanan dagang melalui perlembahan nil
juga tidak menguntungkan.12 Dengan berpindahnya perjalanan dagang Timur–Barat
ke 19 Semenanjung Arabia, Mekah menjadi kota dagang karena letaknya strategis
yang berada di pertengahan jalur dagang tersebut. Pedagang pedagang pergi ke
Selatan untuk membeli barang-barang yang datang dari Timur, kemudian mereka
bawa ke Utara untuk di jual di Syria.13
Kota Madinah yang terletak 300 mil sebelah Utara Mekkah. Disamping
terletak di jalan yang menghubungkan Yaman dan Suria, kota ini memiliki oase-oase
yang dipergunakan untuk menanam kurma. Kedudukan kaum Yahudi di kota ini
dipandang sebagai yang paling kuat dikalangan penduduk umumnya, mereka pernah
11
https://www.islampos.com/sebelum-islam-datang-penduduk-madinah-rayakan-tahun-baru-123971/,
diakses pada 19 Oktober 2020
12
https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/at/article/download/806/694, diakses pada 19 Oktober 2020
13
Hitti, 1970
berperan mengontrol politik di Madinah, pada waktu itulah mereka mereka
membangun pertanian dan mendominasi orang-orang Arab yang hidupnya sangat
tergantung pada mereka.14
Permusuhan antara suku Aus dan Khazraj adalah contoh dari sekian banyak
pertikaian yang paling terkenal dan memakan waktu lama dalam masyarakat
Madinah. Meskipun kedua suku ini berasal dari Bangsa Arab, namun, harus diingat
bahwa keduanya diprovokasi oleh Bangsa Yahudi untuk selalu bermusuhan.15

14
Bahri, Saiful. (2007). INTERAKSI ANTARA KAUM MUSLIMIN DENGAN KAUM YAHUDI. 21 Islam Futura, Vol. VI,
No. 2. 92.
15
Yusno, 2010:482

Anda mungkin juga menyukai