Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS TRISAKTI

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)


PERIODE SEMESTER GENAP 2020/2021
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MATAKULIAH : Fraud & Forensic Audit
HARI/TGL : Jum’at, 23 April 2021
WAKTU : 08.00-10.00
DOSEN : TIM DOSEN

Mahasiswa yang pada saat UTS terbukti melakukan kecurangan (copy paste)/ jawaban persis sama,
maka peserta ujian yang jawabannya sama tersebut akan dikenakan sanksi berupa: pembatalan
mata kuliah yang bersangkutan (nilai FR), nama mahasiswa tersebut akan dicantumkan pada
papan pengumuman dan majalah kampus News Letter.

I. TEORI (BOBOT 60%)


Kerjakan 6 soal saja dari 8 soal yang tersedia di bawah ini!

1. Sebutkan skema kecurangan (fraud) yang saudara ketahui. Pilih 2 skema


kecurangan dan tentukan red flagsnya dan bagaimana cara untuk
mendeteksinya!
2. Begitu mendengar bahwa Anda sedang mengikuti mata kuliah Fraud
Examination, seorang manajer bisnis lokal bertanya kepada Anda: “Saya tidak
mengerti mengapa banyak terjadi skandal besar di beberapa perusahaan akhir-
akhir ini seperti kasus Garuda, SNP, Bukopin, Jiwasraya, Enron, dll. Sekian
banyak uang yang telah dicuri dan dimanipulasi. Mengapa Auditor tidak
menyadari dan menemukan hal ini?” Berikan respon Anda atas pernyataan dan
pertanyaan sang manajer tersebut.
3. Skimming sering dilakukan pada proses penjualan tunai dan penagihan piutang.
Berikan 2 contoh detail Skimming bisa terjadi di bagian apa apa saja selain
bagian penjualan dan penagihan piutang?
4. Sebutkan lima kategori penyalahgunaan Aset non-tunai? Berikan masing-
masing 2 contoh dari masing-masing kategori tersebut?
5. Jelaskan bagaimana cara untuk mendeteksi kecurangan dalam perusahaan
secara cepat dan tepat waktu sehingga kecurangan dapat dicegah.
6. Jelaskan bagaimana mencegah terjadinya expense reimbursement schemes.
7. Apakah yang dimaksud bukti dalam pemeriksaan kecurangan, dan sebutkan
jenis-jenisnya?
8. Sebutkan lima kategori dari pengungkapan yang tidak tepat (improper
disclosure)!

Page 1 of 4
II. KASUS (BOBOT 40%)
1. Report to The Nations (RTTN) on Occupational Fraud and Abuse Tahun 2020
yang diterbitkan oleh Association of Certified Fraud Examiners (ACFE)
mengungkapkan bahwa tingkat korupsi di dunia mencapai 43% dari jumlah
kasus Fraud yang ada yang memberikan kerugian sekitar $200,000.

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Indonesia Chapter tahun 2019


untuk yang kedua kalinya melakukan penelitian tentang Survei Fraud Indonesia
(SFI). Hasilnya menunjukkan bahwa fraud yang paling sering terjadi dan
menyebabkan kerugian terbesar di Indonesia adalah tindak pidana korupsi,
yaitu 64% dari total kasus Fraud yang ada dengan total kerugian sebesar Rp 373
milyar atau 69.9% dari total kerugian akibat semua kasus Fraud yang ada.
Responden juga menyatakan bahwa fraud dalam bentuk korupsi memiliki
dampak kerugian antara Rp. 100 juta hingga Rp. 500 juta rupiah per kasus.

Di sektor swasta korupsi sering terjadi dalam bentuk penyuapan (bribery),


seperti yang terjadi pada salah satu kasus berikut:

Si penjual ikan, bernama Tuan Tanpa Nama (TTN) selaku pemilik Wealthy
Seafood Product and Enterprise secara pribadi mendekati setiap koki kepala
dan berjanji kepada mereka komisi sebagai imbalan karena bantuan untuk
Wealthy Seafood. Banyak dari koki ini berasal dari restoran dan hotel China
terkenal di Singapura. Koki-koki ini terkenal dan mapan, dan memiliki
wewenang untuk membuat keputusan tentang pilihan pemasok untuk restoran
masing-masing.

Dalam investigasi Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) mulai Februari


2006 dan Agustus 2009, TTN disebut telah memberikan suap kepada 19 koki
mulai dari SGD 200 dan SGD 24.000. TTN akan mendekati para koki ini dan
menjanjikan komisi kepada mereka berdasarkan persentase dari total nilai
produk makanan laut yang dibeli. Para koki akan menerima uang tunai dari TTN
setiap dua hingga tiga bulan. Sebagai imbalannya, mereka akan terus
menempatkan pesanan makanan laut mereka dari perusahaan TTN.

Akhirnya, TTN didakwa dengan 223 tuduhan korupsi dan dijatuhi hukuman
penjara 18 bulan pada September 2011 karena memberikan suap hampir SGD 1
juta. Koki yang terlibat juga dihukum karena menerima suap secara korup dari
TTN dan menerima hukuman masing-masing.
Diminta:

Page 2 of 4
1. Jelaskan alasan pelaku melakukan korupsi atau penyuapan
2. Uraikan proses investigasi (examination) yang dilakukan untuk
mengungkapkan adanya penyuapan tersebut oleh TTN.
3. Jelaskan dampak penyuapan tersebut
4. Jelaskan pula upaya untuk memerangi penyuapan

2. PT Bangun Persada merupakan sebuah perusahaan konstruksi yang memiliki


banyak karyawan di lapangan. Sebagian pekerjanya ada yang berupa buruh
harian yang dibayar secara harian dan juga dibayar secara bulanan. Terdapat
beberpa keolompok pekerja yang dikontrol oleh satu supervisor (SPV) yang
membawahi kurang lebih 50 pekerja buruh harian. Setiap SPV mengontrol
absen buruh harian yang di bayar pada akhir minggu setiap minggunya. SPV
dibantu oleh asisten SPV, jika SPV berhalangan hadir guna mengontrol absensi
pekerjaan harian. Kelompok perkerajaan pembangunan sebuah bendungan
mempekerjakan 50 pekerja harian selain pekerja yang merupakan karyawan
tetap perusahaan. Pekerjaan ini ditangani SPV Bernama pak Andi dan asisten
SPV bernama Budi. Setiap hari Pak Andi dan Budi secara bergantian melakukan
pengecekan absen pada pukul delapan terhadap pekerjaan harian dengan
menggunakan mesin absen kartu manual yang di tempatkan di posko satpam.
Dari hasil rekapan absensi Pak Andi melakukan pengajuan Anggaran
pembayaran untuk tenaga kerja harian yang dibayarkan permingguan. Bagian
pengajuan hanya mengecek jumlah yang di hitung Pak Andi kemudian
melakukan pebukaan cek sebesar tagiahn tersebut. Selanjutnya Pak andi pergi
ke bank melakukan pencairan dan membagi sesuai hak-hak masing masing
pekerja sesudah dimasukan ke dalam amplop. Tiap pekerja memiliki besaran
yang berbeda-beda sesuai kesulitan pekerjaannya. Untuk membagikan kepada
karyawan, Pak Andi selalu menyuruh Budi untuk membagikannya kapada
pekerja harian setiap hari sabtu.

Sebelum melakukan pekerjaan, Budi biasanya membuat rancangan kebutuhan


pekerja beserta rate per hari dan jumlah pekerja yang di butuhkan jika di setujui.
Pak Andi melakukan perekrutan melalui paguyuban pekerja di wilayah proyek
berada. Dalam perjalanan Pak Andi atau Budi bisa melakukan pergantian nama-
nama personil yang bekerja asalkan jumlah pengajuan awal tidak boleh
berkurang atau berlebih. Dalam pekerjaan ini perusahaan mensyarakatkan Budi
harus memiliki perjanjian komitmen penyedian tenaga kerja dengan paguyuban
untuk mengantisipasi kekurangan tenaga kerja.

Waktu pengajuan pembayaran dokumen yang harus dilengkapi adalah.


(1) Melampirkan surat keterangan nama-nama pekerja yang dipakai oleh

Page 3 of 4
perusahaan dalam minggu itu dalam satu bulan tersebut lengkap dengan nama
dan alamat sesuai KTP. (2) Melampirkan perhitungan absen dan perhitungan
kewajiban upah yang harus di bayarkan oleh perusahaan.

Pertanyaan :

(1) Jelaskan kemungkinan model kecurangan seperti apa yang dapat terjadi
pada kasus berikut ini?
(2) Mengacu pada jawaban nomor 1, apa saja red flags si fraudster yang
seharusnya bisa dideteksi bagian controler perusahaan ?
(3) Apa saja kelemahan internal kontrol perusahaan sehingga fraud bisa terjadi?
(4) Apa tindakan preventive dan detective yang bisa dilakukan perusahaan untuk
menangani fraud tersebut?

SELAMAT MENGERJAKAN & SEMOGA SUKSES

Pengusul Pengesahan Pengesahan


Dosen Koordinator Dosen KPPK Kaprodi/Sekprodi

Nama Nama Nama


Dr. Muhd. Nuryatno, Ak, Dr. Muhd. Nuryatno, Ak, Dr. Murtanto, Ak, MSi, CA
MM, CA MM, CA
Tanggal Tanggal Tanggal
18 April 2021 18 April 2021 18 April 2021

Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai