Anda di halaman 1dari 4

Evaluasi Aktivitas Dalam Mutu (Mukti, A.G.

, 2007)

1. Manajemen Resiko

Tipe Insiden Sub Tipe Evaluasi


Resource/Manajemen a. Beban Kerja/Manajemen yang berlebihan - Beban kerja berlebihan karena perawat
Organisasi anita kompeten pada neonatus
kemudian dipindahkan begitu saja oleh
katim ke ruangan rawat bedah sehingga
perawat anita tidak tahu apa yang
harus dikerjakan
b. SDM dan Organisasi - Proporsi SDM dan organisasi sudah
efisien. Hanya saja perlu ditingkatkan
kinerja SDM agar lebih baik
c. Protokol/Kebijakan/SOP/Guideline - Belum ada protocol/kebijakan didalam
kasus

2. Utilization Review

Faktor Kontributor Komponen Sub Komponen Evaluasi


1. Faktor Tim Supervisi & Konsultasi a. Adanya kemauan staf junior a. Perawat anita tidak mau
berkomunikasi mengkomunikasikan apa
keluhannya
b. Cepat tanggap b. Katim tidak cepat tanggap
terhadap kinerja
perawatnya yang
mempunyai kinerja kurang
baik
Konsistensi a. Kesamaan tugas antar staf a. Tugas mungkin diberikan
yang setingkat sama namun penempatan
kerjanya yang kurang
efisien
Kepemimpinan & Tanggung a. Kepemimpinan yang efektif a. Kepemimpinan belum
Jawab b. Job. Desc. jelas efektif karena dilihat dari
sisi perawat
pelaksananya, katim tidak
memberikan dukungan
serta karung kurang tegas
terhadap teguran
Respon thdp Insiden a. Dukungan peer grup setelah a. Dukungan peer grup tidak
insiden efektif karena kurangnya
komunikasi terkait apa-
apa saja yang menjadikan
konflik
2. Organisasi dan Diklat a. Manajemen a. Belum ada
Manajemen training/pelatihan/refreshin training/pelatihan/resfres
g hing pada RS tsb padahal
hal ini bisa membuat
ikatan keluarga menjadi
erat
3. Faktor Petugas Kompetensi a. Verifikasi kualifikasi a. Ada 2 katim lulusan ners
dan 1 katim D III
Stresor fisik dan mental a. Motivasi a. Perawat anita kehilangan
motivasi dalam
mengerjakan tugasnya
b. Stresor mental : efek beban b. Karena beban kerja
kerja = beban mental berlebihan maka akan
c. Stressor fisik : efek beban terjadi potensi beban
kerja = gangguan fisik mental
c. Karena beban kerja
berlebihan maka akan
terjadi potensi beban fisik

4. Faktor Komunikasi Komunikasi verbal a. Komunikasi antar junior dan a. Komunikasi tidak efektif
senior
3. Peer Review
Tinjauan dan telaah pelayaan yang dilakukan sekelompok sejawat tidak berjalan efisien karena komunikasi antara katim dan perawat
pelaksana tidak terjalin. Akibatnya perawat pelaksana merasa tidak ada dukungan serta bimbingan dari katim. Kemudian kinerja perawat
pelaksana terlihat kurang baik.

4. Indikator
Indikator mutu pelayanan tertera pada manajemen resiko dan utilization review.

Berdasarkan evaluasi indicator mutu diatas, maka strategi upaya peningkatan mutu pada RS tersebut adalah :
1. Penguatan arah kebijakan organisasi
2. Pemanfaatan kerjasama lintas sektor untuk pengembangan mutu
3. Pemantauan wawasan perawat tentang peningkatan mutu
4. Penyusunan program diklat bagi pegawai
5. Penyusunan program prioritas RS X yang disyaraktkan Perbaikan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
6. Pelaksanaan pengukuran mutu secara detail seperti yang dipersyaraktkan Standar Nasional Akrediasi Rumah Sakit (SNARS)
7. Pelaksanaan manajemen risiko RS X seperti yang dipersyaratkan dalam elemen penilaian Perbaikan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP)
Strategi Tujuan Sasaran
1. Penguatan arah kebijakan organisasi RS X mempunyai arah yang jelas dalam RS X menyusun kebijakan-kebijakan yang
mencapai peningkatan mutu berkaitan dengan peningkatan mutu,
mensosialisasikan kepada seluruh manajemen
dan pegawai RS X dan mendokumentasikan
kebijakan tersebut.
2. Pemanfaatan kerjasama lintas sektor RS X memiliki sumber daya manusia dan Mendapat dukungan mengenai evaluasi
untuk pengembangan mutu kualifikassi yang kuat untuk peningkatan mutu kinerja baik dari tingkat karu, katim maupun
perawat
3. Pemantauan wawasan perawat tentang RS X memahami peningkatan mutu terkait Seluruh pegawai memahami dan
peningkatan mutu dengan kemampuan kinerja yang optimal mengimplementasikan peningkatan mutu

4. Penyusunan program diklat bagi pegawai Pegawai RS X memiliki ikatan keluarga yang Menyusun acara gathering bulanan
erat sehingga jika ada masalah atau perasaan
yang ingin dikomunikasikan tidak enggan
5. Penyusunan program prioritas RS X yang Program peningkatan mutu menjadi lebih Menyusun prioritas program
disyaraktkan Perbaikan Mutu dan efektif terlaksana dan sistematis
Keselamatan Pasien (PMKP)

6. Pelaksanaan pengukuran mutu secara Program peningkatan mutu menjadi terukur Mengukur program peningkatan mutu
detail seperti yang dipersyaraktkan
Standar Nasional Akrediasi Rumah Sakit
(SNARS)

7. Pelaksanaan manajemen risiko RS X RS X memiliki pengelolaan risiko yang sesuai Menyusun manajemen risiko
seperti yang dipersyaratkan dalam dengan standar SNARS
elemen penilaian Perbaikan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP)

Anda mungkin juga menyukai