Anda di halaman 1dari 1

Mikosis profunda

Indicator Keterangan
Definisi Infeksi jamur yang dibagi 2 kelompok yaitu mikosis sistemik dan mikosis subkutaneus
Klasifikasi a. Sporotrikosis nfeksi jamur kronis yang disebabkan oleh Sporotrichium schenkii
dan dengan temuan nodus dermis yang pecah menjadi ulkus
pemeriksaan b. Kromoblastomikosis: inokulasi timbul nodus verukosus kutan yang perlahan
fisik membentuk vegetasi papiloma besar.
c. Misetoma: terbentuk papul dan nodus yang tidak nyeri. Selanjutnya terjadi
pembengkakan, abses, sinus, dan fistel multipel, serta keluar granul.
d. Zigomikosis subkutan: nodus subkutan yang membesar dan tidak nyeri, teraba
keras seperti kayu, kadang gatal. Dapat terjadi deformitas berat di hidung bibir
dan pipi
Pemeriksaa a. Misetoma: pada sediaan KOH granul berwarna, tampak filamen halus
n penunjang b. Kromoblastomikosis: pada sediaan KOH kerokan kulit, dapat ditemui sel
muriform
Diagnosis a. Misetoma: tuberkulosis kutis, infeksi bakteri (botriomikosis), osteomielitis
banding kronik, aktinomikosis
b. Sporotrikosis: infeksi mycobacterium atipik, leismaniasis, nokardiasis.
c. Kromoblastomikosis: veruka vulgaris, tuberkulosis kutis verukosa, chronic
tropical lymphedema, blastomikosis, karsinoma sel skuamosa.
Komplikasi -
Tatalaksana Non medikamentosa
a. Menjaga higiene
b. Durasi pengobatan lama dan harus berobat teratur
c. Menggunakan alat pelindung diri saat kontak dengan sumber potensial infeksi
seperti duri dan hewan
Medikamentosa
a. Sporotrikosis : Itrakonazol 200 mg/hari diberikan sampai 2-4 minggu setelah
lesi sembuh, biasanya selama total 3-6 bulan
b. Kromoblastomikosis: Terbinafin 500 mg/hari selama 6-12 bulan
c. Misetoma: Rifampisin 600 mg/hari (10 mg/kgBB/hari) dan kotrimoksazol 2x2
tablet (2x1 tablet forte)
d. Zigomikosis subkutan: debridemen bedah dan Ketokonazol 400 mg/hari (10
mg/kgBB/hari

Anda mungkin juga menyukai