Anda di halaman 1dari 19

KROMOMIKOSIS

DISUSUN OLEH: 

NAMA : ZULFIYANA BASRI

NIM : N 111 16 075

PEMBIMBING KLINIK

DR. NUR HIDAYAT, SP. KK

KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU
BAB I
PENDAHULUAN

• Mikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit jamur atau mikosis
dibagi menjadi mikosis profunda dan superfisial. Mikosis profunda terdiri atas beberapa
penyakit yang disebabkan jamur.
• Kromomikosis atau dengan nama lain kromoblastomikosis merupakan infeksi jamur
kronik pada kulit dan jaringan subkutan yang disebabkan jamur berpigmen yang
menginvasi kedalam dermis yang berasal dari lingkungan.
• Jamur – jamur berpigmen yang dapat menyebabkan kromomikosis antara lain
- Phialophora verucosa
- Fonsecaea pedrosoi
- F. Compactum
- Wangiella dermatitidis
- Cladophialophora carrionii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI
• Kromomikosis atau kromoblastomikosis atau dermatitis
verukosa adalah penyakit jamur yang disebabkan
bermacam-macam jamur berpigmen (dematiaceous).
Pertumbuhan ini dapat menjadi ulkus atau tidak,
biasanya ada di kaki atau tungkai, namun lokalisasi di
tempat lain pernah ditemukan. Penyakit ini kadang-
kadang ditemukan di Indonesia. Sumber penyakit
biasanya dari alam dan terjadi infeksi melalui trauma.
EPIDEMIOLOGI
• Pada negara-negara tropis dan subtropis, infeksi yang lebih umum pada
laki-laki dengan rentang usia 30-50 tahun yang bekerja di pertanian
(sekitar 70% dari kasus).
• Kasus kromomikosis atau kromoblastomikosis telah banyak dilaporkan di
Amerika tengah, selatan dan utara, Kuba, Jamaica, Martinique, dan juga
dari banyak negara lainnya seperti India, Afrika, Madagaskar, Australia,
dan Eropa utara.
ETIOLOGI
• Jamur penyebab kromomikosis terdapat dimana-mana,
terbanyak pada tumbuhan, kayu busuk dan tanah.
Penularannya terjadi karena kontak langsung melalui
trauma. Perjalanan penyakit ini lambat, dapat terjadi
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun yang diawali
dengan masuknya jamur melalui abrasi kulit. Infeksi ini
sering menyerang bagian tubuh yang terekspos seperti
tungkai bawah terutama telapak kaki, punggung kaki,
dan bokong.
PATOGENESIS

• Perjalanan penyakit ini dapat diawali dengan masuknya jamur dari tanah melalui
abrasi kulit

• berkembang membentuk nodula-nodula yang selanjutnya menjadi lesi verukosa yang


menyerupai kembang kol. Infeksi ini sering menyerang tungkai bawah terutama
telapak kaki, punggung kaki, dan bokong dengan gambaran effloresensi berupa
nodula-nodula lentikular sampai nummular dengan permukaan yang kasar
menyerupai kembang kol dan sirkumskrip.
GEJALA KLINIS

• Lesi awal dari infeksi biasanya ditemukan pada kaki,


lutut, tangan dan tungkai atas
• Gambaran klinik bervariasi, lesi awal berupa papul atau
nodul yang menyebar secara lambat selama beberapa
bulan sampai tahun.
• Kemudian lesi ini akan membentuk suatu plak dengan
bagian tengah yang atropi. Bentuk yang agak sering
berupa verukosa menyebar secara lambat dan lokal.
 
 
Gambar 1: lesi awal pada kromomikosis
Gambar 2 : Plak dari kromomikosis
 
Gambar 3 : Plak verukosa soliter dikelilingi eritem halo
 
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Teknik Kultur
• Pemeriksaan Langsung
• Histopatologi
DIAGNOSIS BANDING
Blastomikosis Tuberculosis kutis verukosa Sporotrikosis
Penatalaksanaan
1. Pembedahan
2. Medikamentosa
- Itrakonazol 200mg/hari
- Terbinafin 250mg/hari
- amfoterisin B 1 mg/kgBB/hari
Prognosis

Quo ad vitam : Quo ad fungtionam :


dubia ad bonam dubia ad bonam

Quo ad sanationam : Quo ad Cosmetikam :


dubia ad bonam dubia ad bonam
BAB III
PENUTUP
• Kromomikosis atau kromoblastomikosis atau dermatitis verukosa adalah
penyakit jamur yang disebabkan bermacam-macam jamur berpigmen
(dematiaceous). Penyakit ini ditandai dengan pembentukan nodus
verukosa kutan yang perlahan-lahan, sehingga akhirnya membentuk
vegetasi papilomatosa yang besar. Pertumbuhan ini dapat menjadi ulkus
atau tidak, biasanya ada di kaki atau tungkai, namun lokalisasi di tempat
lain pernah ditemukan, misalnya pada tangan, muka, telinga leher, dada,
dan bokong. Sumber penyakit biasanya dari alam dan terjadi infeksi
melalui trauma.
Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian itrakonazol 200mg/hari
sampai perbaikan (3bulan – 1 tahun), Terbinafin 250mg/hari dilaporkan
memberi manfaat pada beberapa kasus. Penatalaksanaan secara
pembedahan dapat dilakukan pada lesi yang sangat kecil, namun harus
dikombinasikan dengan kemoterapi anti jamur. Prognosis kromomikosis
seperti diuraikan pada hasil terapi di atas, tidak begitu baik, kecuali pada
lesi yang baru.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai