Untuk menjadi seorang guru profesional menurut Supriadi (2008) seorang guru

dituntut untuk memiliki lima hal, yaitu : (1) guru mempunyai komitmen pada peserta
didik dan proses belajarnya, (2) guru menguasai secara mendalam bahan atau mata
pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada peserta didiknya, (3)
guru bertanggung jawab memantau hasil belajar pesertadidik melalui berbagai teknik
evaluasi, (4) guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar
dari pengalamannya, dan (5) guru seyogianya merupakan bagian dari masyarakat belajar
datam lingkungan profesinya.

Sehingga dalam hal ini menggambarkan bahwa profesi guru adalah suatu
panggilan khusus. Dengan kata lain profesi guru bukan sebuah pekerjaan yang cocok
untuk semua orang. Pada hakikatnya, pekerjaan guru merupakan pekerjaan yang mulia,
yang sangat berperan dalam pengembangan sumber daya manusia.

Seorang guru yang profesional seyogianya mampu mengambil keputusan secara

situasional dan transaksional. Keputusan situasional diambil oleh guru ketika
merencanakan pembelajaran, sedangkan keputusan transaksional diambil guru ketika
melaksanakan pembelajaran. Seorang guru selalu harus mampu membaca situasi (seperti
karakteristik siswa, ruang, waktu, sarana/fasilitas, perkembangan datam dunia
pembelajaran) dan kemudian menyesuaikan rencananya dengan situasi yang akan
dihadapi. Ia harus mampu memutuskan sumber dan media belajar apa yang akan
digunakan, demikian pula dengan strategi pembelajaran serta evaluasi yang akan dia
terapkan. Seorang guru yang profesional tidak akan pernah menganggap bahwa
rencana pembelajaran yang disusunnya dapat digunakan seumur hidup. Saat
pembelajaran sedang berlangsung, guru harus mampu melakukan refleksi/analisis
terhadap apa yang telah terjadi di dalam kelas dan apa yang telah dicapai oleh peserta
clidik. Akhirnya, guru harus mampu memanfaatkan hasil refleksi dan analisis ini untuk
memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran berikutnya.