Anda di halaman 1dari 4

G.

Keterampilan Membimbing dan Memudahkan Belajar


Di dalam belajar murid memerlukan bimbingan dan kemudahan. Bila segalanya telah
tertata dengan baik, mulailah mengajar dan jadilah pembimbing belajar dengan melaksanakan
keterampilan-keterampilan yang sesuai untuk membimbing peserta didik dalam belajar terutama
yang berkaitan dengan penanganan kesulitan peserta didik. Untuk memudahkan peserta didik
belajar, pembelajaran dilakukan secara runtun atau sistematis dan menggunakan variasi metode,
media atau alat peraga. Di dalam belajar murid memerlukan bimbingan dan kemudahan.
Bimbingan berfungsi memberi jalan bagaimana sebaiknya murid mempela-jari sesuatu.
Kemudahan belajar berfungsi memberikan suasana yang mendorong murid untuk meningkatkan
aktivitas belajar. Keterampilan ini memungkinkan guru membantu murid untuk maju tanpa
mengalami frustrasi. Untuk itu guru perlu memperhatikan dan melakukan hal-hal sebagai berikut
:
1. Berikan penguatan terhadap perilaku murid yang baik. Penguatan yang diberikan
haruslah bermakna, hangat,tepat sasaran, bervariasi, dan diberikan segera setelah murid
menunjukkan perilaku (jawaban, tugas, dan lain-lain) yang diharapkan.
2. Melakukan supervisi proses awal dan bersikap tanggap terhadap keadaan murid. Guru
dapat mengembangkan supervisi proses awal, yakni sikap tanggap guru terhadap murid
baik individu maupun kelompok yang memungkinkan guru mengetahui apa-kah segala
sesuatu berjalan lancar sesuai dengan yang dihadapkan. Ketika murid mulai bekerja
dalam ke- lompok atau bekerja sendiri, guru menyakinkan bahwa semua murid sudah
mengerti tugasnya dan mulai bekerja. Oleh karena itu, guru perlu berkeliling untuk
melihat apakah murid sudah mulai bekerja atau jika perlu membantu murid atau
kelompok yang kebingungan.
3. Melakukan supervisi proses lanjut. Dikerjakan setelah kegiatan berjalan lama, dan
sifatnya selektif. Hal yang dapat dilakukan dalam bentuk-bentuk berikut :
a. Memberi pelajaran tambahan atau bimbingan belajar (tutorial). Misalnya untuk
konsep/topik yang sukar dipahami. 
b. Melibatkan diri sebagai peserta aktif dari kelompok yang mempunyai hak dan
kewajiban yang sama dengan anggota kelompok lain. Kehadiran guru dalam
kelompok akan mendorong murid untuk lebih aktif. 
c. Memimpin diskusi kelompok kecil, jika diperlukan. 
d. Bertindak sebagai katalisator, yaitu meningkatkan kemampuan siswa untuk
berpikir/belajar melalui pertanyaan, komentar, dan saran-saran.
4. Mengadakan supervisi pemaduan, dikerjakan untuk mengetahui dan menilai sejauh mana
tujuan telah dapat dicapai dalam rangka menyiapkan pelaksanaan rangkuman, dan
pemantapan. Pada akhirnya siswa dapat saling belajar serta memperoleh wawasan yang
menyeluruh tentang kegiatan tersebut. Adakan pemantapan terhadap kegiatan kelompok
kecil. Mengadakan supervisi pemanduan yang memusatkan perhatian pada penilaian
pencapaian tujuan dari berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyiapkan
rangkuman dan pemantapan sehingga murid saling belajar dan memperoleh wawasan
yang menyeluruh. Ini dilakukan dengan mendatangi kelompok, menilai kemajuannya,
dan menyiapkan mereka untuk mengikuti kegiatan akhir cara yang efektif.
Jika ketiga jenis supervisi tersebut digambarkan dalam bentuk bagan, akan tampak seperti
berikut : 1.) Supervisi Proses Awal 2.) Supervisi Proses Lanjut 3.) Supervisi Pemanduan Jika kita
kaitkan keterampilan tersebut dengan pembelajaran kelas rangkap, kita akan melihat bahwa
keterampilan ini sangat dibutuhkan. Guru yang terampil membimbing dan memudahkan murid
belajar, mengjar dua kelas atau lebih tidak akan menjadi masalah. Guru tidak harus membimbing
atau membantu semua murid, namun guru tahu kapan dia harus membantu siapa, dan bagaimana
dia harus membantu.

H. Keterampilan Merencanakan dan Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar


Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran merupakan tugas utama guru,
baik guru yang hanya mengajar satu kelas, maupun guru yang hanya merangkap kelas.Tugas ini
akan dapat dilakukan guru dengan baik jika guru memiliki pemahaman yang mantap tentang
kemampuam, minat, gaya belajar, dan tingkat kedisiplinan siswa.
Kegiatan guru dalam pembelajaran seperti membuka pelajaran, menyajikan kegiatan inti,
membimbing peserta didik dan mengevaluasinya, hendaknya diatur dengan baik dan penuh
kesungguhan. Yang dimaksud dengan merencanakan atau desain kegiatan belajar mengajar
dalam pembelajaran kelas rangkap adalah kerangka pikir yang melukiskan bentuk penataan
kegiatan belajar siswa dalam rangka pencapaian tujuan belajar 
Untuk membuat perencanaan yang tepat, guru dituntut mampu mendiagnosis kemampuan
akademis murid, memahami gaya belajar-mengajar, minat murid, dan sebagainya. Berdasarkan
hasil diagnosis tersebut guru diharapkan mampu menetapkan kondisi dan tuntutan belajar berupa
belajar mandiri, paket kegiatan belajar, belajar dengan tutorial teman sebaya, simulasi, dan
sebagainya yang semuanya memandu murid untuk menghayati pengalaman bekerja sama atau
bekerja dengan pengarahan sendiri. Kemampuan merencanakan dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran mencakup berbagai keterampilan berikut :

1. Membantu siswa menetapkan tujuan pembelajaran, yang dapat dilakukan dengan diskusi
atau menyediakan bahan-bahan yeng menarik, yang mampu mendorong siswa untuk
mencapai tujuan tersebut.
2. Merencanakan kegiatan pembelajaran, bila perlu bersama siswa. Berdasarkan hasil
diagnosa atau penetapan tujuan, guru dapat merencanakan kegiatan belajar yang sesuai
dengan tujuan, minat, dan kemampuan siswa.
3. Bertindak atau berperan sebagai penasihat bagi siswa, jika diperlukan. Selama kegiatan
berlangsung, siswa mungkin mengalami berbagai kesulitan.
4. Membantu siswa menilai pencapaian atau kemajuannya. Pada umumnya penilaian atas
kemajuan/pencapaian siswa dilakukan oleh guru. Siswa bahkan tidak pernah dilibatkan
dalam menilai dirinya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Djalil, Aria, dkk. 2017. Pembelajaran Kelas Rangkap. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka
Zakaria, M.Ghulaman.2017. Manajemen dan Supervisi Pendidikan. SISTEM
PENGELOMPOKAN PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI. Volume 1, Nomor 3.
Diakses pada 2 September 2021.
IN Azizah, A Estiastuti. Keterampilan guru dalam pengelolaan kelas rendah pada pembelajaran
tematik di SD. 2017. Joyful Learning Journal. Diakses pada 2 September 2021.

Buka sampai pling akhir


Surat terbuka utk saudari karmilla ramadanty :

Jdlo makalah kt tu kan ttg keterampialn kls rangkap lo nah pas nd mnggwi ni hyr paham
materinya dan hyr ja jua tliati klo materi kt tu kurang nah hrsnya ada 4 keterampilan tp
yg kt buat 3 aja jd td nd chat reza spy mnggwi materinya dan reza acc jd kna jgn tekajut
lah kl reza beda ngirim materi, krn yg dkirim reza tu bjur aja materinya. Hrsnya
keterampilan yg jr kita smlm kdusah dibuat tu penting wkwkkw jd subab b tu hapus ja
kna yg “rasional” ganti jd kyni :

A. Pengertian Hakikat Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

B. Variasi Pengorganisasian

C. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

D. Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

E. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi (nah jdnya materi

reza yg ini)

F. Keterampulan Mengorganisasikan Kegiatan

G. Keterampilan Membinbing dan Memudahkan Belajar

H. Keterampilan Merencanakan dan Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar

Itu sdh beurutan dah subab materinya. Tengkyu broo nd hdk me wa nyw tp gair kn nyw
kdphm lwn jua nyw lg dikampus menemani kk tersayang nyw wakakakak

Anda mungkin juga menyukai