Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fitriannisa Komariah

NIM : 06091381823035

Kelas : Indralaya

Mata Kuliah : Ekologi Hewan

Makanan dan Hubungan Makan Hewan

1. Penggolongan kebiasaan makan berdasarkan jumlah spesies yang dimakan :

a. Monofag : hewan yang memiliki memangsa atau makanan yang terdiri dari satu spesies
organisme saja. Monofag merupakan kelompok serangga yang mempunyai tanaman inang
hanya pada satu atau beberapa spesies dari family tertentu. Contoh serangga ini adalah hama
penggerek batang padi kuning, yaitu Scirpophaga incertulas.

2. Oligofag : hewan yang memiliki mangsa atau makanan yang terdiri dari 2-3 spesies.
Oligofag adalah serangga yang hidup dan makan pada sejumlah spesies tumbuhan dari satu
family. Contoh serangga oligofag adalah Plutella xylostella yang memakan tumbuhan dari
family Cruciferae.
3. Poligofag : hewan yang memiliki mangsa atau makanan yang lebih dari tiga jenis
makanan atau leboh dari tiga spesies. Kelompok ini hidup dan makan pada banyak spesies
tumbuhan dari berbagai family. Contoh kelompok ini adalah Spodoptera litura dan
Helicoverpa armigera. Kedua serangga ini merupakan family dari Noctuidae. Serangga hama
yang monofag akan lebih mudah dikembalikan dengan cara tidak menanami lahan dengan
tanaman yang menjadi makanan. Berbeda dengan serangga hama polifag karena mempunyai
kisaran berbagai tanaman sebagai makanannya, maka penurunan populasinya akan berjalan
lambat. Helicoverpa armigera merupakan serangga dari kelompok ngengat yang larvanya
menjadi salah satu hama penting pada pertanaman kapas dan jagung. Ulatnya dikenal sebagai
penggerek buah kapas atau penggerek tongkol jagung karena kesukaannya memakan serat
kapas dalam buah kapas serta mengebor ("menggerek") isi tongkol jagung sehingga
menimbulkan kerugian ekonomi.

Spodoptera litura hama tanaman cabai Helicoverpa armigera


2. Pertahanan diri melalui Kamuflase :

Tipe-tipe kamuflase warna tubuh terhadap lingkungan :

a. Kamuflase pewarnaan kriptik : pewarnaan ataupun pola pada tubuh hewan yang
sedemikian rupa sehinga hewan memiliki kemiripan warna dengan lingkungannya.
Menjadikan mangsa sulit untuk terlihat disebabkan karena mangsa tersebut dapat meniru
lingkungannya. Contohnya pada Katak pohon Canyon, cicak pada batang pohon. Hewan-
hewan lain memiliki pertahanan mekanis ataupun kimiawi. Misalnya, kebanyakan predator
ciut dengan alat pertahanan landak. Beberapa jenis hewan, misalnya Salamander api Eropa,
dapat menyintesis toksin, sementara yang lain secara pasif memperoleh pertahanan kimiawi
dengan cara mengakumulasi toksin dari tumbuhan yang dimakan.

b.Kamuflase Protekrif : kamuflase pewarnaan ataupun pola warna tubuh yang mirip dengan
corak latar belakang lingkungannya. Adanya pola warna tertentu , bercak-bercak atau pola
pewarnaan tubuh yang menyebabkan hewan sangat mirip dengan corak latar belakang
lingkungan yang ditempatinya.
c.Kamuflase Desruptif : pewarnaan pada tubuh hewan yang sedemikian rupa sehingga
memunculkan kesan warna yang terpisah-pisah pada tubuh hewan. jenis kamuflase yang
menghilangkan garis bentuk suatu organisme dengan pola yang sangat kontras. Peran pola
kontras dalam menghilangkan garis bentuk telah diprediksi oleh seniman Abbott Thayer pada
tahun 1909. Kemudian dalam ilmu zoologi gagasan ini dikembangkan oleh Hugh Cott pada
tahun 1940. Hasil percobaan kemudian memastikan prediksi-prediksi ini.

d.Kamuflase Obiliteratif : pewarnaan tubuh berdasarkan bagian tubuh yang terdedah atau
tidak. bagian dorsal tubuhnya yang terdedah pada cahaya berwarna lebih gelap karena
mengandung pigmen yang lebih banyak sedang bagian ventral yang tidak terkena cahaya
berwarna lebih terang. Contohnya Ikan Tenggiri dan Ikan Nilem.
e.Kamuflase Aposematik : Pewarnaan atau pola warna bagian tubuh yang sangat mencolok.
Hewan dengan pertahanan kimiawi yang efektif seringkali menampilkan pewarnaan yang
cerah, atau warna peringatan, misalnya Katak panah racun, sehingga pewarnaan aposematic
itu bersifat adaptif ha ini dibuktikan dengan adanya predator yang sangat berhati-hati dalam
mengincar mangsa yang mempunyai pewarnaan cerah.

f.Kamuflase Dekletif : Corak pewarnaan yang sangat mencolok pada bagian-bagian yang
tidak terlalu penting. jika hewan memiliki suatu bercak yang mencolok pada bagian tubuh
yang relatif kurang penting dengan maksud untuk mengelabui musuhnya, misal bercak
menyerupai mata pada sayap kupu-kupu atau sirip pada ikan.

Anda mungkin juga menyukai