Anda di halaman 1dari 19

2

Dokumen #:                                                            UMG-S4.4
 
FORMULIR Rev #:                  

  UJI KOMPETENSI TENGAH SEMESTER                                          Halaman :            

Tanggal terbit :
   
13 April 2021    

MATA KULIAH: PSIKOLOGI SOSIAL

SEMESTER/KELAS: II / PAGI dan SORE

DOSEN: Dr. Asri Rejeki, MM, Psikolog

PELAKSANAAN

Hari/Tanggal: Selasa, 13 April 2021

Tempat: Spada

Sifat : Open Book analisis sintesis

Waktupengumpulan: Selasa, 20 April 2021 pukul08.00

Tata tertib selama ujian:

- Segala bentuk kecurangan, plagiasi akan diberikan sanksi, yaitu nilai nol untuk CPK yang
diujikan

 
Kerjakan Empat Kasus Ini, 

1. Pilihlah Teori Yang Sesuai, Jelaskan
2. Analisislah Secara Mendetail Dan Mendalam
3. Kemudian Buatlah Kesimpulan, Dan 
4. Berikan Saran Yang Sebaiknya Bagaimana, 

Dengan Menggunakan Teori-Teori Psikologi Sosial Yang Sesuai.

KASUS 1

Penolakan Jenazah Pasien Covid-19, MengapaBisa Terjadi?

Kompas.com - 13/04/2020, 11:08 WIB

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"Penolakan Jenazah Pasien Covid-19, MengapaBisa Terjadi?", Klik untu

kbaca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/13/110821765/penolakan-jenazah-pasien-covid-19-mengapa-bisa-

terjadi?page=all.

Penulis : Luthfia Ayu Azanella

Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Kompas.com - 13/04/2020, 11:08
WIB 

Pemprov DKI
Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakamanumum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus
corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan
TPU Pondok Ranggon di Jakarta
Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatuspasien dalam pengawasan (PDP)
dan berstatus positif terjangkitvirus corona.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) 

Penulis Luthfia Ayu Azanella | Editor Inggried DwiWedhaswary

KOMPAS.com - Penolakan terhadap pemakaman jenazah pasienpositif Covid-
19 terjadi di sejumlah daerah. Terakhir, jenazahseorang perawat RSUP dr Kariadi Semarang
yang meninggaldunia karena terinfeksi virus
corona ditolak oleh warga untukdimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sewakul di RT
06, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Peristiwa inisemakin menambah keprihatinan di tengah perjuang
an semuaorang melawan virus corona. Ada stigma yang berkembangterhadap penderita Covid-
19 atau bahkan mereka yang berada di garis depan menangani pasien virus
corona. Alasannya, khawatirmenjadi sumber penyebaran virus corona. Baca
juga: JenazahPerawat RSUP dr Kariadi Semarang Ditolak Warga, PerawatKenakan Pita Hitam  Gubernur Jaw
a Tengah Ganjar Pranowopun mengungkapkan keprihatinannya dan mengajak masyarakatberpikir jernih d
an menggunakan rasa kemanusiaannya.
"Para perawat, dokter dan tenaga medis tidak pernah menolak pasien, kenapa kita tega menolak jenazah me
reka?" kata Ganjar, sepertidiberitakan Kompas.com, 11 April 2020. "Saya ingin kembalimengajak Bapak
Ibu untuk ngrogoh roso kamanungsan(membangkitkan rasa kemanusiaan) yang kita miliki," kata dia.
Kementerian
Kesehatan sudah menerapkan prosedur pengurusanjenazah sehingga dipastikan aman dan tidak akan meny
ebarkanvirus. Tindakan penolakan jenazah pasien Covid-
19 inimenimbulkan pertanyaan, apa yang terjadi dengan masyarakatkita? 

Guru Besar Psikologi Universitas
Gadjah Mada Prof. Koentjoromenilai, penolakan masyarakat karena adanya ketidakpahamansehingga bertin
dak berlebihan hingga melebihi batas. "Itu adadua kemungkinan. Satu, keyakinan yang salah.
Jadi mereka itubahasa Jawanya sok keminter. Mungkin itu disebabkanhubungannya dengan rasa ketakutan 
yang berlebih, padahalsemuanya itu tidak perlu,"
kata Koentjoro saat dihubungiKompas.com, Senin (13/4/2020). Keberadaan para tenaga medisseharusnya 
dihormati dan diberikan apresiasi setinggi-tingginya, karena dalam kondisi seperti ini, mereka menjadi gard
a terdepanyang berhadapan dengan pasien virus corona.
"Kalau dalamagama, mereka mati syahid, mereka pejuang, tapi kok malahnasibnya seperti itu," ujar Koentjo
ro. Ia mengatakan, ketakutanberlebihan seharusnya tak perlu terjadi karena semua tindakanyang diambil p
asti sudah berdasarkan perhitungan yang matang.
"Saya kira tidak akan mungkin negara menyengsarakanrakyatnya, itu konsep yang tidak akan mungkin terja
di. Jadi kalau misal mereka dikubur di situ, semuanya kan itu sudahpasti dihitung," ujar dia.
"Semuanya sudah dihitung, semuanyasudah benar, tapi kok kenapa mereka masih seperti itu. Itu yang menu
rut saya, kita jangan sampai berlebihan," lanjut Koentjoro. Baca
juga: Warga Sewakul Khawatir Tak Dapat PelayananKesehatan
Setelah Insiden Penolakan Pemakaman PerawatKoentjoro mengajak masyarakat untuk merenung dan mem
posisikan diri sebagai tenaga medis atau mereka yang menderita Covid-19.
"Tidak perlu berlebihan, mereka itupahlawan. Marilah kita merenung, seandainya itu adalah dirikita, atau a
nak kita, atau keluarga kita," ujar Koentjoro. Kurangnya informasi Lihat Foto Spanduk penolakan warga Jati
Agung wilayahnya dijadikan lokasi pemakaman jenazah pasiencovid 19.

 
Sementara itu, saat dihubungi terpisag, Guru Besar SosiologiUniversitas Gadjah Mada Prof.
Dr. Sunyoto Usman menilai, penolakan warga salah satunya karena tidak tersampaikannyainformasi secara 
jelas soal virus corona hingga ke akar rumput. Menurut dia, informasi yang beredar mengenai Covid-
19 menimbulkan rasa takut yang berlebihan di tengah masyarakat.
"Ini kan memang media luar biasa memberitakan Covid itu, sehingga di satu sisi kalangan tertentu (terasa) 
mencekam," kata Usman saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/4/2020).
Ketika terjadi kebingungan dan kepanikan, tidak semua mendapatkaninformasi yang benar.
"Mereka (masyarakat bawah) kanbertanya, mencari kejelasan, ketegasan. Nah mencarinya pada orang-
orang yang panik itu. Karena itu,
yang memberikanpenjelasan ke bawah ini kan memang harus santun, harus clear," sebut dia. 

Penjelasan yang jelas dan disampaikan dengan tenang, menurutUsman, akan efektif untuk mencerahkan ma
syarakat terkaitpenyakit ini.
"Saya kira kalau yang memberi penjelasan kebawah lebih jelas, masyarakat mau menerima. Orang
Indonesia ini sangat toleran kok," ujar Usman. Menurut dia, penyampaianinformasi secara berlebihan juga 
menyebabkan virus corona inimenjadi hal yang sangat menakutkan bagi masyarakat.
"Saya ini beberapa kali diundang teleconference, yang bicara dosen, kadang-
kadang anggota DPR, itu semuanya tegang kalauberpendapat. Semuanya itu seolah-olah (sedang) berhadap
andengan hantu yang luar biasa," kisah Usman. "Jadi rasionalisasiitu kadang-
kadang terabaikan. Harusnya kalau mereka pakar, mereka pengamat, mereka anggota DPR misalnya, itu kan 
harusada argumentasi-argumentasi," lanjut dia.
Usman mengatakaninformasi ini tidak cukup hanya disampaikan melalui media, tetapi juga harus secara lan
gsung dan dilakukan secara santunserta jelas. "Banyak orang yang masih sembrono dengandampak virus
Covid-19. Meskipun ada kebijakan physical
distancing, banyak yang melakukan perjalanan tanpa pakaimasker. Mereka masih leluasa atau santai di tem
pat keramaian, misalnya pasar dan mall," ujar dia. 

KASUS 2

Kejahatan kebencian terhadap orang Asia-Amerika di AS meningkat:


Dari penghinaan hinggapembunuhan

https://www.bbc.com/indonesia/dunia-56249817

4 Maret 2021

 
SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES

Seorang imigran lansia (lanjut usia) asal Thailand meninggal setelah didorong hingga jatuh. Wajah s
eorangketurunan Filipina-Amerika disayat dengan pisau. Seorangperempuan China ditampar dan k
emudian dibakar.

Ini hanyalah contoh serangan kekerasan baru-baru ini terhadaporang Asia-Amerika,
yang menjadi bagian dari lonjakanpelecehan sejak dimulainya pandemi setahun yang lalu di
Amerika Serikat.

Dari diludahi dan dilecehkan secara verbal hingga insidenpenyerangan fisik, ada ribuan kasus yang dilapork
an dalambeberapa bulan terakhir.

Para pendukung dan aktivis mengatakan ini adalah kejahatanrasial,
dan sering dikaitkan dengan retorika yang menyalahkanorang Asia atas penyebaran Covid-19.
• Pelaku serangan rasis 'saya tidak ingin virus coronamu di negaraku' atas mahasiswa Singapura 

divonis bersalah
• 'Saya tidak ingin virus coronamu di negaraku': Kisahmahasiswa Singapura alami serangan rasisme 

di London
• Lebih dari setengah kejahatan kebencian di Inggris menyasarumat Muslim

Apa yang terjadi di AS?
 

FBI (Biro Penyelidik Federal) memperingatkan pada awalwabah Covid-19 di
AS bahwa mereka memperkirakan akanterjadi lonjakan kejahatan rasial terhadap orang-orang keturunanAs
ia.

Data
federal kejahatan kebencian untuk tahun 2020 belumdirilis, meskipun demikian, kejahatan kebencian pada 
tahun2019 diketahui berada pada level tertinggi dalam lebih dari satudekade.

Keterangan video,

Tracy Win Liu mengatakan dia membeli senjata api setelahdihadapkan dengan rasisme terkait virus corona.

Akhir tahun lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkanlaporan yang merinci "tingkat yang 
mengkhawatirkan" darikekerasan bermotif rasial dan insiden kebencian lainnyaterhadap orang Asia-
Amerika.

Sulit untuk menentukan jumlah pasti untuk kejahatan dan kasusdiskriminasi semacam itu, karena tidak ada 
organisasi ataulembaga pemerintah yang melacak masalah ini dalam jangkapanjang,
dan standar pelaporan dapat berbeda dari satu wilayah ke wilayah lain.

Kelompok advokasi Stop AAPI Hate mengatakan menerimalebih dari 2.800 laporan insiden 


kebencian yang ditujukan pada orang Asia-
Amerika secara nasional tahun lalu. Kelompoktersebut menyiapkan alat pelaporan mandiri online
pada awalpandemi.

Penegakan hukum setempat juga memperhatikan insiden-insidenserupa: gugus tugas kejahatan rasial Kota
New
York menyelidiki27 insiden pada tahun 2020, angka yang meningkat sembilankali lipat dari tahun sebelum
nya. Di Oakland, California, polisitelah menambahkan patroli dan mendirikan pos komando di Chinatown.
 

Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah selebritidan influencer telah angkat bicara setelah beberapa insid
en yang mengganggu menjadi viral di media sosial.

Berikut beberapa serangan yang baru-baru ini dilaporkan:
• Seorang imigran Thailand berusia 84 tahun di San Francisco,

California, meninggal bulan lalu setelah didorong dengankasar hingga jatuh saat jalan pagi.

• Di Oakland, California, seorang senior berusia 91 tahundidorong ke trotoar dari belakang.

• Seorang perempuan China berusia 89 tahun ditampar dan dibakar oleh dua orang di Brooklyn, New

York.

• Seorang asing di kereta bawah tanah New York menyayatwajah penumpang Filipina-

Amerika berusia 61 tahundengan pisau pemotong kerdus.

• Sejumlah karyawan restoran Amerika Asia di Kota New York mengatakan kepada New York

Times bahwa merekasekarang selalu pulang lebih awal karena takut akankekerasan dan pelecehan.

• Seorang pemilik toko daging keturunan Asia-Amerika di Sacramento,

California menemukan seekor kucing mati - kemungkinan besar ditujukan untuknya - tertinggal di te
mpat parkir toko; polisi sedang menyelidikinya sebagaikejahatan rasial.

• Sebuah keluarga Amerika keturunan Asia yang merayakanulang tahun di sebuah restoran di

Carmel, California, dimarahi dengan ejekan rasis oleh seorang eksekutifteknologi pendukung Trump.

• Beberapa pemilik rumah keturunan Asia-Amerika mengatakan bahwa mereka telah dilecehkan den

ganpenghinaan rasial dan dilempar batu ke rumah mereka.

Bagaimana situasi di California?

Lebih dari enam juta orang Amerika keturunan Asia tinggal di
negara bagian California, menurut perkiraan populasi terbaru, dan itu merupakan angka paling tinggi di
wilayah AS mana pun.

Mereka membentuk lebih dari 15% penduduk di negara bagiantersebut.

Virus corona menghantam negara bagian itu dengan keras dan juga merupakan salah satu wilayah yang


paling dulu terpukul, hingga menghentikan aktivitas di perkotaan dan kegiatanbisnisnya yang ramai.
Virus ini telah merenggut lebih dari50.000 nyawa orang California.

Dari Maret hingga Mei
2020 saja, lebih dari 800 insidenkebencian terkait Covid dilaporkan dari 34 kabupaten di
negara bagian itu, menurut laporan yang dirilis oleh Dewan Perencanaan Kebijakan Asia Pasifik.

 
SUMBER GAMBAR,SAN FRANCISCO CHRONICLE VIA GETTY IMAGES

Angka-angka itu terus meningkat di Orange County, di mana insiden kebencian anti-Asia


naik sekitar 1200%, menurut Pusat Studi Kebencian dan Ekstremisme.

Di wilayah tetangga Los Angeles County, kejahatan rasialterhadap orang Asia-Amerika naik 115%, CBS


News melaporkan.

Bagaimana reaksinya?

Para pendukung orang Asia-
Amerika mengatakan kekerasandapat dikaitkan dengan meningkatnya sentimen anti-Asia di AS.

Beberapa orang secara langsung menyalahkan retorika anti-China dari mantan Presiden Donald Trump,
yang seringmenyebut pandemi sebagai "virus China" atau "kung flu".

Selama pekan pertamanya menjabat, Presiden Joe Biden menandatangani tindakan eksekutif yang
pada dasarnyamelarang penggunaan bahasa semacam itu di dalam pemerintahfederal.

Namun, dengan Demokrat sekarang mengendalikan keduabagian Kongres, anggota parlemen dan aktivis me
nyerukan lebihbanyak perhatian dan sumber daya yang ditujukan untukmasalah ini.
Anggota Kongres California, Judy Chu, ketua Kaukus Asia Pasifik Amerika, menyebut insiden baru-
baru ini sebagai "titikkrisis" bagi masyarakat.

Dia dan anggota parlemen lainnya mendorong DepartemenKehakiman AS untuk memperluas upaya untuk 
melaporkan, melacak, dan menuntut kejahatan rasial.

Di tingkat negara bagian, anggota parlemen California mengalokasikan $ 1,4 juta (Rp 19.9 miliar) dari dana


negara bagian untuk memperluas pengumpulan data, inisiatif advokasi, dan sumber daya bagi para korban.

Di lapangan, ada lebih banyak upaya lokal untuk memerangikebencian juga.

Di Orange County, para sesama tetangga turun tangan untukmembantu keluarga Asia-


Amerika setelah sekelompok remajaberulang kali menargetkan mereka selama berbulan-bulan dan bantuan 
polisi terbatas.
Para tetanggakeluarga itu sekarangberjaga di luar rumah mereka setiap malam, menurut laporanWashingto
n Post.

Mengapa ini terjadi?

Insiden ini paling tepat dijelaskan berupa "kelalaian secara luas" atas orang Asia-
Amerika dalam percakapan budaya, menurutAmanda
Nguyen, seorang aktivis dan pendiri organisasi nirlabahak-hak sipil Rise.

Meskipun populasi Asia tumbuh lebih cepat daripada kelompokbesar lainnya dalam sensus AS terakhir, ceri
ta komunitas tidakdiliput secara luas di media dan kekhawatiran yang ada tidakdisurvei oleh partai politik,
kata Nguyen kepada BBC.

Beberapa badan federal bahkan tidak memasukkan komunitasAsia Amerika


dan Kepulauan Pasifik dalam definisi merekatentang ras minoritas, catatnya.

Nguyen mengatakan bahwa orang-orang yang menyerang Asia-
Amerika sejak pandemi dimulai "tidak dapat benar-benarmembedakan dan tidak peduli apakah kami X,
Y atau Z".

"Mereka telah menjadikan kami kambing hitam untukmelakukan kekerasan mereka."

Bagi Nguyen, semakin banyak sorotan yang diterima terkaitkejahatan anti-Asia, semakin baik. Dia mencatat 
bahwa undang-undang dapat membantu menyelesaikan masalah, tetapi AS
juga membutuhkan perubahan budaya.
"Kami berada dalam momen penting sekarang," tambahNguyen.
"Kami telah dihapus secara sistematis di setiaptingkatan dan orang-
orang dapat mulai memerangi masalah itudengan mendidik diri mereka sendiri tentang kami."

Laporan oleh Sam Cabral

Anda juga mungkin tertarik dengan:

Keterangan video,

Para orang tua mengatakan bahwa anak-anak diintimidasi di sekolah karena "menjadi orang China


dan membawa virus".

Berita terkait

5 Januari 2021
• 

'Saya tidak ingin virus coronamu di negaraku': Kisahmahasiswa Singapura alami serangan 
rasisme di London
• 

•   

Lebih dari setengah kejahatan kebencian di Inggrismenyasar umat Muslim

17 Oktober 2018

KASUS 3

Partai Demokrat Dinilai Tak Demokratis, KubuKLB: Ayah-
Anak Majelis Tinggi, Anaknya Juga Ketum dan Waketum

Kompas.com - 06/04/2021, 14:32 WIB

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/06/14322851/partai-demokrat-dinilai-tak-demokratis-
kubu-klb-ayah-anak-majelis-tinggi

 
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PartaiDemokrat Dinilai Tak Demokratis, Kubu KLB:
Ayah-Anak Majelis Tinggi, Anaknya Juga Ketum dan Waketum", Klikuntukbaca: https://nasional.kompas.co
m/read/2021/04/06/14322851/partai-demokrat-dinilai-tak-demokratis-kubu-klb-ayah-anak-majelis-
tinggi.
Penulis : Rahel Narda Chaterine
Editor : Diamanty Meiliana

Penulis Rahel Narda Chaterine | Editor Diamanty MeilianaJAKARTA, 

KOMPAS.com
- Penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) PartaiDemorkat Hencky Luntungan menilai, situasi Partai Demokrats
aat ini tidak demokratis bahkan cenderung menganut sistemdinasti keluarga. Hencky pun mengungkit jabat
an yang diembankeluarga Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) dalam PartaiDemokrat karena mendapat posisi strategis di partai.
"Tidak elokapabila demokrasi dalam 1 parpol dikuasai oleh keluarga dan initerjadi di Partai Demokrat. Aya
hnya majelis tinggi, anaknyawakil ketua majelis tinggi, anaknya ketua umum, anaknya wakil ketum,"
kata Hencky dalam diskusi Quo
Vadis DemokratisasiParpol yang disiarkan secara virtual, Selasa (6/4/2021). Baca
juga: Kubu Moeldoko Ajukan Gugatan ke PN Jakpus TerkaitAD/ART Partai Demokrat Akibat dari keadaan te
rsebut, Henckymengatakan sejumlah kader pun berupaya melakukanperlawanan agar Partai Demokrat kem
bali menjadi partai yang demokratis. Dia pun mengaku malu atas situasi yang dianggapsebagai dinasti kelua
rga dalam Partai Demokrat.
"Nah inisumbatan daripada demokrasi sehingga muncul gejolak untukmengadakan perlawanan untuk meng
eluarkan diri dari alamdemokrat yang tidak demokratis," ujarnya. Lebih lanjut, Henckymengatakan partai p
olitik merupakan elemen penting dalamkehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Padahal,
Indonesia sendiri menganut sistem demokrasi. Baca juga:
KLB Demokrat: Manipulasi Opini Publik dan Musnahnya Etika Berpolitik Dia kemudian berharap pemerinta
h dapat membuatperaturan agar partai politik di Indonesia tidak dikuasai oleh sistem dinasti.
"Apa bisa ke depan dibuat lagi peraturan lebihtajam untuk parpol tidak dikuasai oleh sistem dinasti dalam a
lamdemokrasi pancasila.
Jadi dibuatlah aturan itu oleh pemerintahdan aturan itu saya pikir harus aturan yang terukur," ujarnya. Sepe
rti diketahui, sejumlah mantan kader Partai Demokratmengadakan kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang
Sumatera Utara untuk melengserkan posisi Ketua Umum PartaiDemokrat Agus Harimurti Yudhoyono
(AHY). Baca juga: Demokrat Anggap Peristiwa KLB Deli Serdang sebagaiBlessing in
Disguise Hasilnya, Kepala KSP Moeldokoditetapkan sebagai ketua umum versi KLB Deli Serdang. Namun,
Kementerian Hukum dan HAM
(Kemenkumham) menolak permohonan pengesahan kepengurusan PartaiDemokrat yang diajukan oleh Kub
u KLB Deli Serdang. "Pemerintah menyatakan permohonan pengesahan hasil KongresLuar Biasa di Deli
Serdang Sumatera
Utara tanggal 5 Maret2021 ditolak," ujar Menkumham Yasonna Laoly dalamketerangan persnya, Rabu
(31/3/2021). Kubu Moeldoko pun telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara
(PTUN) usai mendengar hasil keputusan Kemenkumham.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PartaiDemokrat Dinilai Tak Demokratis, Kubu KLB:
Ayah-Anak Majelis Tinggi, Anaknya Juga Ketum dan Waketum", Klikuntukbaca: https://nasional.kompas.co
m/read/2021/04/06/14322851/partai-demokrat-dinilai-tak-demokratis-kubu-klb-ayah-anak-majelis-
tinggi.
Penulis : Rahel Narda Chaterine
Editor : Diamanty Meiliana

KASUS 4

Trik Pemudik Lolos dari Larangan Mudik Lebaran2021: Curi Start Pulang Kampung 

Kompas.com - 12/04/2021, 20:08 WIB

 
Trik Pemudik Lolos dari Larangan Mudik Lebaran 2021: CuriStart Pulang Kampung Kompas.com -
12/04/2021, 20:08 WIB
BAGIKAN: Komentar 3 Lihat Foto Sejumlah penumpang bus tengah bersiap untuk menaiki salah satu layana
n bus dariTerminal Poris Plawad, Minggu (11/4/2021).(KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL) 

Penulis Theresia Ruth Simanjuntak | Editor Theresia Ruth Simanjuntak

JAKARTA, KOMPAS.com
- Sejumlah warga memilih pulangkampung lebih cepat sebelum waktu pemberlakuan laranganmudik Lebar
an yang ditetapkan pada 6-17 Mei
2021. Seorangperempuan yang enggan mengungkapkan namanya memilihmudik ke Jambi
pada Minggu (11/4/2021). Baca juga: IniJadwal Imsakiyah, Buka Puasa, dan Waktu Shalat Ramadhan 2021
di DKI
Jakarta Dia memutuskan mudik bahkan sebelumbulan puasa dimulai karena takut tidak bisa pulang kampu
ng. Perempuan berusia 18 tahun itu menggunakan transportasi bus dari Terminal Poris Plawad Indah, Kota
Tangerang, demi kembali ke kampung halaman.
"Ini mau balik ke kampung. Takut nanti pas deket Lebaran, enggak bisa mudik,"
kata dia saatKompas.com temui, Minggu. Pemudik ini mendapatkan tiket keJambi secara offline atau membe
li langsung di
terminal. Selamamudik, ia memastikan akan tetap melaksanakan protokolkesehatan sesuai ketentuan yang 
berlaku. Misalnya, ia tetapmenggunakan masker, membawa hand sanitizer, dan menjagajarak selama di bus.
"Yang paling penting kan pakai masker meskipun di dalem bus juga," ucapnya. Baca
juga: TabrakPelajar hingga Tewas, Sopir Transjakarta: Tahu-tahu Korban Muncul, Penumpang Teriak agar D
ia Minggir Perihal mengapamemilih bus, pemudik tersebut beralasan bahwa harga tiket yang lebih murah k
etimbang transportasi lain seperti pesawat sebagaipertimbangannya.
"Emang cari kendaraan yang murah. Ini sayabeli Rp 350.000. Kalau pesawat kayanya mahal, udah sampe Rp
700.000-an gitu," jelas perempuan yang bekerja di Jakarta Pusat itu.
Naik pesawat demi terhindar pengecekan Sementara itu, calon pemudik bernama Ita juga memutuskan pula
ng kampung ke rumah orangtuanya di Kudus, Jawa Tengah, pada 5
Mei atausehari sebelum pemberlakuan larangan mudik. Perempuan yang bekerja di
Jakarta itu akan bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Ahmad Yani,
Semarang, Jawa Tengah. Menurutpengakuannya, Ita telah jauh hari membeli tiket tersebut bahkansebelum 
pemerintah mengumumkan larangan mudik Lebaran2021.
"Sebenarnya niatnya pulang akhir April. Tapi nungguvaksin kedua," ucap Ita. Baca juga: Tak Hanya di
Palembang, Kampung Narkoba di
Jakarta Ini Juga Tak Lepas dari KekuatanSindikat Meski kemungkinan besar bisa bertolak ke Semarang, Ita 
mengaku tetap mencemaskan perjalanannya ke Kudus yang melalui darat. Pasalnya, ia tidak tahu mengenai 
lokasipenyekatan atau pos pemeriksaan yang nantinya dioperasikanoleh pihak Dinas Perhubungan dan kep
olisian saat musim mudik tiba. Berdasarkan pengalaman di
2020, Ita menduga adanyapemeriksaan serupa di Lebaran 2021. "Oke jalan udara bisalolos.
Jalur daratnya itu ada pos atau enggak? Aku belum tahukebijakan daerahnya," jelasnya. Andai nantinya dap
at tiba di rumah orangtua, Ita menegaskan dirinya akan melakukan isolasimandiri seperti ketika ia mudik ta
hun lalu. Saat itu, Itamengurung diri di kamar selama dua pekan guna memastikantidak terpapar Covid-19. 
Dia pun memastikan akan melakukanhal serupa mengingat sang ibu mengidap darah tinggi. Sehingga, Ita en
ggan mengambil resiko yang membahayakan keselamatankeluarganya.
"Nanti aku isolasi mandiri di kamar lagi. Akuenggak berani ambil risiko. Ibuku ada darah tinggi," katanyalag
i. Baca juga: Dicecar Rizieq Shihab, Eks Kapolres Jakpus: Tak Ada Klaster Covid-
19 Petamburan Aturan larangan mudik Sebelumnya diberitakan, pemerintah telah menetapkan laranganmu
dik pada Idul Fitri tahun ini.
Kementerian Perhubungan(Kemenhub) merilis peraturan berisi larangan semua modatransportasi untuk b
eroperasi pada tanggal 6 hingga 17 Mei
2021. Aturan itu tercantum pada Peraturan Menteri Perhubungan(Permenhub) Nomor 13 Tahun 2021 tent
ang PengendalianTransportasi Selama Masa Idul Fitri Dalam Rangka PencegahanCovid-19.
"Pengendalian transportasi tersebut dilakukan melaluilarangan penggunaan atau pengoperasian sarana tra
nsportasiuntuk semua moda transportasi, yaitu moda darat, laut, udara, dan perkeretaapian dimulai 6
Mei hingga 17 Mei
2021," ujarJuru Bicara Kemenhub Adita Irawati dikutip dari kanal YoutubeBNPB, Kamis (8/4/2021). Dirjen 
Perhubungan DaratKemenhub,
Budi Setiadi menjelaskan, larangan operasi semuamoda transportasi itu meliputi kendaraan bermotor umu
mdengan jenis mobil bus dan juga mobil penumpang. Baca juga: Pemprov DKI:
THR Tak Boleh Dicicil, Titik! Selanjutnya, kendaraan bermotor perseorangan dengan jenis mobilpenumpang
, mobil bus, sepeda motor, serta kapal angkutan, sungai, danau,
dan penyeberangan. Dalam aturan tersebut juga tertera pengecualian, yakni bagi transportasi yang melakuk
anperjalanan dan ketentuan bagi wilayah algomerasi atau kawasanperkotaan. Kendaraan yang masuk kateg
ori pengecualian antaralain kendaraan pimpinan lembaga negara, kendaraan dinasoperasinal berpelat dina
s TNI dan Polri, kendaran dinasperjalanan petugas jalan tol, kendaraan pemadam kebakaran, ambulance,
dan mobil jenazah. Kemudian mobil barang dengantidak membawa penumpang, kendaraan yang digunakan
pelayanan kesehatan darurat ibu hamil dan anggota keluargaintinya. Selanjutnya, kendaraan yang mengang
kut repatriasipekerja migran Indonesia, WNI, dan pelajar-
mahasiswa yang ada di luar negeri serta pemulangan orang dengan alasan khususoleh pemerintah sampai k
e daerah asal. Sementara itu, pengecualian juga diberikan kepada masyarakat yang harusmelakukan perjala
nan dinas di masa mudik Lebaran. Pengecualian itu untuk ASN, pegawai BUMN, pegawai BUMD, Polri, TNI,
dan pegawai swasta yang diperlengkapi surat dinasdari institusi masing-masing.
"Dan pegawai swasta yang dilengkapi surat tugas dengan tanda tangan basah dan
cap basahdari pimpinannya," kata Budi. (Muhammad Naufal / Editor: Sandro Gatra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TrikPemudik Lolos dari Larangan Mudik Lebaran 202
1: Curi Start Pulang Kampung", Klik untukbaca: https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/12/2008
5331/trik-pemudik-lolos-dari-larangan-mudik-lebaran-2021-curi-start-pulang?page=all.
Penulis : Theresia Ruth Simanjuntak
Editor : Theresia Ruth Simanjuntak

Anda mungkin juga menyukai