Dirancang oleh :
(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran)
Tabel Taksonomi
1. Bila diberikan modul PLC, Siswa SMK kelas XII Jurusan Teknik Mekatronika
dapat Menjelaskan pengertian, fungsi, prinsip kerja dan Tipe PLC dengan
benar 95% benar.
2. Bila diberikan bagan system PLC, Siswa SMK kelas XII Jurusan Teknik
Mekatronika dapat menjelaskan system PLC dengan benar 90%.
3. Bila diberikan data sheet PLC CPM1A, Siswa SMK kelas XII Jurusan Teknik
Mekatronika dapat mengenal PLC dengan tingkat keberhasilan minimal 90%.
4. Bila diberikan skema rangkaian kontrol, Siswa SMK kelas XII Jurusan Teknik
Mekatronika dapat menjelaskan skema rangkaian kontrol dengan tingkat
pemahaman 95%.
5. Bila diberikan trainer PLC, bahan-bahan dan perkakas tangan, Siswa SMK
kelas XII Jurusan Teknik Mekatronika dapat melakukan pengawatan PLC
dengan benar 100%.
7. Bila diberi sarana Personal Computer dan alat tulis, Siswa SMK kelas XII
Jurusan Teknik Mekatronika dapat menginstal dan membuat diagram ladder
pada aplikasi CX-Programmer dengan benar 90%.
8. Bila Personal Computer telah terhubung dengan system PLC, Siswa SMK
kelas XII Jurusan Teknik Mekatronika dapat mentransfer file diagram ladder
dari Personal Computer ke PLC dengan keberhasilan 100%.
10. Bila Sistem PLC mengalami Trouble, Siswa SMK kelas XII Jurusan Teknik
Mekatronika dapat mengidentifikasi Kerusakan PLC dan dapat
memperbaikinya dengan tingkat keberhasilan 70%.
Peta Pembelajaran
Mengidentifika
si kerusakan
PLC
Mengoperasik
an PLC
Mentransfer
file diagram
ladder dari
computer ke
PLC
Mnginstal dan
membuat
diagram
ladder CX-
Programmer
Melakukan
pengawatan
PLC
Menjelaskan
langkah2
pengoperasia
n CX-
Programmer
Menjelaskan langkah- 12 1 12 1
langkah pengoperasian CX- % %
Programmer
Menginstal dan membuat 12 1 8 4 3 12 12 4
diagram ladder pada aplikasi % % % % %
CX-Programmer
Mentransfer file diagram
ladder dari computer ke PLC
Melakukan Pengoperasian 12 1 12 1
PLC % %
Mengidentifikasi kerusakan 12 1 12 1
PLC % %
TOTAL 60 5 8 20 12 10 60 40 100 15
% % % % % % %
2. Abdha seorang siswa SMK, ia ingin membeli PLC bermerek Omron keluarga
CPM1A, ia menginginkan output pada PLC bisa digunakan untuk mengontrol
AC maupun DC tanpa menggunakan Relay Eksternal, dan ia hanya
membutuhkan terminal 10 input dan 6 output serta beroperasi pada tegangan
24VDC. PLC yang berkode apakah yang paling tepat ia beli dengan
mempertimbangkan biaya?
A. CPM1A-10CDR-A C. CPM1A-30CDR-D
B. CPM1A-20CDT-D D. CPM1A-20CDR-D
6. 1. Catu Daya
2. Central Control Unit
3. Mikrokontroller
4. Memori
5. CX-Programmer
6. PLC input Device
7. PLC output Device
8. Diagram Ladder
Dari data diatas, yang termasuk kedalam sistem hardware PLC adalah…
A. 1,3,4,6,7
B. 2,4,6,7,1
C. 3,1,2,4,8
D. 4,1,2,5,7
7. Alat yang berfungsi untuk menambahkan I/O, jika I/O yang ada pada kontrol
unit tidak mencukupi kebutuhan adalah…
A. CCU C. PC
B. Memory D. Expansion Unit
9.
Tabel 1.
Tabel 2.
4. Jawaban C
Komponen Input Komponen Output
5. Jawaban C
Komponen Input Komponen Output
6. Jawaban B
1. Catu Daya : Sistem Hardware PLC
2. Central Control Unit : Sistem Hardware PLC
3. Mikrokontroller : Alat control yang berbeda fitur dengan PLC
4. Memori : Sistem Hardware PLC
5. CX-Programmer : Software PLC
6. PLC input Device : Sistem Hardware PLC
7. PLC output Device : Sistem Hardware PLC
8. Diagram Ladder : Bahasa pemrograman
Expansion Unit
Merupakan bagian yang berfungsi untuk menambahkan I/O jika I/O
yang ada pada kontrol unit tidak mencukupi kebutuhan. Unit ekspansi ini
sangat penting karena dalam perancangan program PLC industri besar sering
membutuhkan I/O yang cukup banyak. Namun dalam kenyataanya I/O yang
dimiliki oleh PLC sangat terbatas sehingga dibutuhkan tambahan I/O. Oleh
karena itu ditambahkan unit ekspansi ini untuk menambah I/O sebanyak yang
dibutuhkan selama jumlah I/O maksimum belum terlampaui. unit ekspansi ini
tidak akan bekerja jika tidak ada unit kontrol.
8. Jawaban D
Bahasa C : Bahasa pemrograman yang biasa dipalai untuk computer,
Mikrokontroller dll.
Mnemonic Code : Bahasa untuk PLC, tetapi tidak semua PLC bisa di
program dengan bahasa ini
Basic : sama dengan bahasa C
Diagram Ladder : Bahasa pemrograman yang dimiliki oleh setiap PLC
9. Jawaban A (lihat modul hal. 12)
10. Jawaban A
Rangkaian tersebut adalah rangkaian Latch (pengunci), kalau buffer adalah
tempat penyimpanan pada memori (kurang tepat), kalau flip-flop lebih
cenderung ada dua keadaan yang saling berlawanan, dan kalau register
suatu keadaan yang aktif secara bergantian dan teratur.
Pembahasan Essai
1. Lihat di modul
2. Cara kerja:
Ketika PB1 (Push Botton 1) ditekan, maka K1 (koil Kontaktor 1) akan aktif.
Dengan demikian kontak dari K1 dengan alamat 10.00 yang sebelumnya
dalam keadaan NO (Normally Open), akan berubah menjadi NC (Normally
Close), sehingga arus dari line kiri dapat melewati kontak K1 (10.00), PB2
(0.01) hingga menuju koil K1 (10.00) dan akan terus memberi supply
kepada koil Kontaktor tersebut. Dengan begitu koil kontaktor akan aktif
terus, walaupun PB1 (Push Botton) ditekan dan dilepas kembali secara
berulang-ulang, tetapi koil kontaktor akan non-aktif jika PB2 (0.01) yang
berfungsi sebagai reset di tekan.
Dirancang oleh :
(Modul ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran)
B. Fungsi PLC
Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi
dalam prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus.
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :
3. Kontrol Sekuensial
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
keperluan pemprosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC
menjaga agar semua step / langkah dalam proses sekuensial berlangsung
dalam urutan yang tepat.
4. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor suatu sistem (misalnya temperatur,
tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi
batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.
D. Tipe PLC
Pada masa kini PLC dibagi menjadi beberapa tipe yang dibedakan
berdasarkan ukuran dan kemampuannya. Dan PLC dapat dibagi menjadi jenis-jenis
berikut:
1. Tipe compact
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
a. Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input – output, modul
komunikasi) menjadi satu
b. Umumnya berukuran kecil (compact)
c. Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat diexpand
d. Tidak dapat ditambah modul – modul khusus
2. Tipe modular
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
a. Komponen – komponennya terpisah ke dalam modul – modul Berukuran
besar.
b. Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input /output (sehingga jumlah
lebih banyak).
c. Memungkinkan penambahan modul – modul khusus
E. Arsitektur PLC
1. Catu Daya
Sistem PLC memerlukan dua catu daya. Satu untuk keperluan peralatan
output, sedangkan satunya untuk catu daya modul-modul PLC itu sendiri yang
menggunakan arus DC. Arus DC ini diperoleh dari rangkaian terintegrasi atau
transistor. Jika sistem catu daya menggunakan IC TTL dapat dihasilkan
tegangan 5 Volt, tetapi jika menggunakan IC CMOS tegangan yang didapat
akan dapat bervariasi dalam 3 sampai 18 Volt.
3. Memori
Program yang dijalankan mendapat perhatian khusus selama proses
operasi dan karenanya perlu suatu memori yang disebut memori program yang
dapat dibaca oleh prosesor.
Pemilihan memori program harus didasarkan atas pertimbangan pertimbangan
sebagai berikut :
Harus cukup sederhana dan mudah untuk memodifikasi atau membuat
program baru.
Keamanan terjamin, dalam hal program tidak akan berubah terhadap
interferensi listrik atau bila listrik padam.
Harus cukup cepat atau tidak ada delay untuk operasi dengan prosesor.
Terdapat tiga jenis memori yang sering digunakan, yaitu RAM, EPROM, dan
EEPROM.).
Macam-macam Memori
RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang cepat dan bersifat
volatile (data akan hilang bila arus listrik mati). RAM digunakan sebagai
memori utama dalam PLC, dapat dibaca dan ditulisi. Untuk menjaga
terhadap tegangan listrik yang mati, biasanya RAM dilengkapi dengan
baterai yang tahan bertahun-tahun.
EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) adalah jenis
memori yang cepat dan juga murah harganya, sama dengan memori RAM
hanya saja EPROM bersifat non volatile, artinya isi memori ini tetap ada
walaupun supply tegangan hilang. Untuk keparluan modifikasi program
maka memori ini harus dikosongkan isinya melalui penyinaran dengan
sinar ultraviolet. Karena begitu kompleksnya proses penghapusan untuk
pemrograman ulang bahkan meskipun harganya murah, orang cenderung
memilih RAM.
EEPROM Adalah memori yang mirip dengan memori EPROM, hanya saja
untuk proses penghapusannya menggunakan arus listrik.
5. Expansion Unit
Merupakan bagian yang berfungsi untuk menambahkan I/O jika I/O yang
ada pada kontrol unit tidak mencukupi kebutuhan. Unit ekspansi ini sangat
penting karena dalam perancangan program PLC industri besar sering
membutuhkan I/O yang cukup banyak. Namun dalam kenyataanya I/O yang
dimiliki oleh PLC sangat terbatas sehingga dibutuhkan tambahan I/O. Oleh
karena itu ditambahkan unit ekspansi ini untuk menambah I/O sebanyak yang
dibutuhkan selama jumlah I/O maksimum belum terlampaui. unit ekspansi ini
tidak akan bekerja jika tidak ada unit kontrol.
1. Konfigurasi Terminal
Gambar 7. Terminal CPM1A
Gambar 8. RS-232C
2. Memahami arti kode PLC CPM1A
H. BAHASA PEMROGRAMAN
Terdapat banyak pilihan bahasa untuk membuat program dalam PLC.
Masing-masing bahasa mempunyai keuntungan dan kerugian tergantung dari sudut
pandang kita sebagai user / pemprogram. Pada umumnya terdapat 2 bahasa
pemprograman sederhana dari PLC , yaitu pemprograman diagram ladder dan
bahasa instruction list (mnemonic code). Diagram Ladder adalah bahasa yang
dimiliki oleh setiap PLC.
Buat program dengan nama latihan atau apa saja, Lalu pilih device type CS1G-
H dengan CPU 24, saya memilih type ini karena type PLC ini dapat kita
simulasikan dan akan di bahas pada bab berikutnya, untuk type network pilih
eternet dikarenakan kecepatan data yang cepat, bila sudah selesai klik ok
untuk memulai program.
Title Bar : Menunjukan nama file yang akan di save i CX-
Programmer
Menu : Untuk memilih menu item
Tolbar : Berisi tools untuk mengedit ladder, View dan menu
standar lainnya.
Project Tree : Mengatur program dan data, dapat mencopy program
atau dapat drag dan drop untuk di copy antara project
yang berbeda atau yang sama
Ladder Windows : Layar untuk menulis dan mengedit program ladder
Status Bar : Menunjukan Status PLC Online/Ofllene, nama PLC dan
lokasi Active Sel
Output windows : Menampilkan Error compilling , menapilkan pencarian
contact dan menapilkan error ketika program sedang
berjalan.
Informasion Windows : Menampilkan shortcut program, informasi ini dapat di
Hide atau unhide
symbol Bar : Menampilkan nama address atau nilai suatu contact
atau coil dari penunjukan kursor.
Klik Next
Klik Next
Klik Finish untuk mengakihiri configurasi
Program Ladder
Program ladder merupakan program yang implementasi dari wiring kontrol
konvensional, apabila anda terbiasa merancang kontrol konvensional, maka
untuk memahami program ladder tidak akan mengalami kesulitan, malah bisa
dikatakan program ladder lebih gampang karena kita tidak memikirkan jumlah
kontak dan jumlah relai untuk mengkontrol. Langkah-langkah pembuatan
program :
1. Jalankan program CX-Programmer dan CX-Simulator yang telah
terkonfigurasi seperi postingan sebelumnya.
Apabila tampil pesan berikut perlu di teliti apakah type PLC sudah sesuai
dengan CX-Simuator dan program CX-Simulator sudah di jalankan atau
network address CX-Programmer tidak sesuai dengan CX-Simulator.
Pesan berikut terjadi apabila Network type tidak sesuai dengan CX-
Programmer.
Pesan Berikut apabila type CPU PLC tidah sesuai dengan CPU CX-
Simulator.
Setelah anda berhasil komunikasikan PLC dengan Simulator, kita akan
mencoba membuat program sederhana.
Buat sebuah kontak NO (Normaly Open) dan beri nama Start dengan
alamat input PLC yaitu 0.00
Buat sebuah Output pada akhir ladder, beri alamat pada 10.00
Beri alamat 10.00 untuk membuat rangkaian interlocking.
Apabila rangkaian sudah terbuat kita akan mencoba simulasi program
Klik Yes
Klik Ok
Untuk mengetahui sesuai atau tidaknya program kita force input dengan
nilai 1
Apabila output 10.00 berkerja set value dari timer mnghitung mundur,
kontak T000 berkerja apabila nilai timer mencapai angka 0.
Berikutnya buat intruksi counter dengan nilai hitungan 10
Input 0.02 untuk menghitung mundur nilai dari set value, input 0.03 untuk
mereset set value counter C000 adalah output counter apabila berni lai 0
maka 10.02 ON Setelah selsai membuat program maka download
program dan simulasikan. Untuk merubah alamat secara cepat kita dapat
merubah address selagi kita online, seperti dibawah ini.
J. Kelebihan PLC
4. Fleksibel
Sistem control PLC sangat Flexible terhadap perubahan dan modifikasi sitem
yang dikontrolnya, bahkan penambahan I/O atau device sangat memungkinkan
tergantung dari persyaratan hardware PLC itu sendiri. Bahkan PLC mampu link
dengan system lain yang memenuhi persyaratan tertentu seperti robot, touch
panel dan aplikasi program computer.
6. Ekonomis
Untuk mengontrol mesin-mesin yang melibatkan servo motor, timer bertingkat,
counter bertingkat, robot, touch panel, data register, dan sejenisnya maka
penggunaan PLC sangat ekonomis dibandingkan dengan menggunakan
kontrolkonvensional yang kadang- kadang tidak sanggup untuk mengontrol
sistem yang kompleks.
Rangkuman
1. Pengertian :
PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat
logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang
dijumpai pada sistem control proses konvensional.
PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor terkait),
kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang
dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya.
Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada
instrument keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang
diamati.
Programmable
Menunjukkan kemampuannya yang dapat dengan leluasa mengubah
program yang dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program yang
telah dibuat.
Logic
Menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secara aritmatik
(ALU), yaitu melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,
mengalikan, membagi, mengurangi, dan negasi.
Controller
Menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
2. Fungsi PLC
A. Sekuensial control.
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC
mengontrol agar setiap langkah dalam proses sekuensial berlangsung
dalam urutan yang tepat.
B. Monitoring Plant.
PLC secara kontinyu memonitor status sistem dan mengambil tindakan
yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol, serta
menampilkan pesan tersebut pada operator sistem.
3. Tipe PLC
a. Tipe compact
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input – output, modul
komunikasi) menjadi satu
Umumnya berukuran kecil (compact)
Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat
diexpand
Tidak dapat ditambah modul – modul khusus
b. Tipe modular
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
Komponen – komponennya terpisah ke dalam modul –
modul Berukuran besar.
Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input /output (sehingga jumlah
lebih banyak).
Memungkinkan penambahan modul – modul khusus
4. Sistem PLC
a. Catu Daya
b. Central Control Unit
c. Memori
d. Modul Input dan Modul Output
e. Expansion Unit
5. Diagram Ladder
Diagram ladder adalah salah satu bahasa yang digunakan untuk
pemrograman PLC
Bentuk bahasa program diagram ladder persis dengan rangkaian
control, sehingga kita bisa dengan mudah membuatnya.
Referensi
http://belajarplconline.wordpress.com/2010/04/13/bagian-utama-plc/
21.30 WIB, senin, 1 juni 2014
httpwww.pacontrol.comdownloadOMRON-PLC-Programming.pdf
20.23 WIB, senin, 1 juni 2014
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/12/belajar-membuat-ladder-omron.html
21.17 WIB, senin, 1 juni 2014
http://kusuma-w-arya.blogspot.com/2013/05/pengertian-plc-dan-jenis-jenis-
plc.html
16.55 WIB, minggu, 1 juni 2014
http://dasar-dasarplc.blogspot.com/
16.51 WIB, minggu, 1 juni 2014
http://omron.com/oei
16.46 WIB, minggu, 1 juni 2014
Totok Heru,TM., M.Pd.(Programmable Logic Controller.Staff UNY).
17.34 WIB, minggu, 1 juni 2014
Basic of PLC Programming, MME 486 - Fall 2006
17.20 WIB, minggu, 1 juni 2014