Anda di halaman 1dari 49

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SMK JURUSAN TEKNIK MEKATRONIKA

MELAKUKAN PENGOPERASIAN PLC


(PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)

Dirancang oleh :

Abdullah Hajis (5215122638)

(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran)

Dosen : Ir. Rusmono

Pendidikan Teknik Elektronika 2012


Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
2014
ANALISIS PEMBELAJARAN

A. Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa


B. Program Studi keahlian : Teknik Elektronika
C. Kompetensi Keahlian : Teknik Mekatronika
D. Standar Kompetensi : 16 Mengoperasikan PLC
E. Kompetensi Dasar : 16.5 Melakukan Pengoperasian PLC
F. Indikator : 16.5.1 Menjelaskan pengertian, fungsi,
Prinsip kerja, dan tipe PLC
16.5.2 Menjelaskan system PLC
16.5.3 Mengenal PLC Omron CPM1A
16.5.4 Menjelaskan skema rangkaian kontrol
16.5.5 Melakukan pengawatan PLC
16.5.6 Menjelaskan langkah-langkah
Pengoperasian CX-Programmer
16.5.7 Menginstal dan membuat diagram ladder
pada aplikasi CX-Programmer
16.5.8 Mentransfer file diagram ladder dari
Computer ke PLC
16.5.9 Melakukan pengoperasian PLC
16.5.10 Mengidentifikasi kerusakan PLC

Tabel Taksonomi

Knowledge Cognitif Process Dimension


Dimension Remember Understand Apply Analyze Evaluate Create
Factual 16.5.2
Conceptual 16.5.1
Prosedural 16.5.3 16.5.5 16.5.10
16.5.4 16.5.7
16.5.6 16.5.8
16.5.9
Meta-Cognitif
Rumusan Tujuan Pembelajaran

1. Bila diberikan modul PLC, Siswa SMK kelas XII Jurusan Teknik Mekatronika
dapat Menjelaskan pengertian, fungsi, prinsip kerja dan Tipe PLC dengan
benar 95% benar.

2. Bila diberikan bagan system PLC, Siswa SMK kelas XII Jurusan Teknik
Mekatronika dapat menjelaskan system PLC dengan benar 90%.

3. Bila diberikan data sheet PLC CPM1A, Siswa SMK kelas XII Jurusan Teknik
Mekatronika dapat mengenal PLC dengan tingkat keberhasilan minimal 90%.

4. Bila diberikan skema rangkaian kontrol, Siswa SMK kelas XII Jurusan Teknik
Mekatronika dapat menjelaskan skema rangkaian kontrol dengan tingkat
pemahaman 95%.

5. Bila diberikan trainer PLC, bahan-bahan dan perkakas tangan, Siswa SMK
kelas XII Jurusan Teknik Mekatronika dapat melakukan pengawatan PLC
dengan benar 100%.

6. Bila diberi tutorial pengoperasian CX-Programmer, Siswa SMK kelas XII


Jurusan Teknik Mekatronika dapat menjelaskan langkah-langkah
pengoperasian CX-Programmer dengan tingkat pemahaman 100%.

7. Bila diberi sarana Personal Computer dan alat tulis, Siswa SMK kelas XII
Jurusan Teknik Mekatronika dapat menginstal dan membuat diagram ladder
pada aplikasi CX-Programmer dengan benar 90%.

8. Bila Personal Computer telah terhubung dengan system PLC, Siswa SMK
kelas XII Jurusan Teknik Mekatronika dapat mentransfer file diagram ladder
dari Personal Computer ke PLC dengan keberhasilan 100%.

9. Bila diberikan Trainer PLC, bahan-bahan dan alat-alat pendukungnya, Siswa


SMK kelas XII Jurusan Teknik Mekatronika dapat melakukan pengoperasian
PLC dengan tingkat keberhasilan 85%.

10. Bila Sistem PLC mengalami Trouble, Siswa SMK kelas XII Jurusan Teknik
Mekatronika dapat mengidentifikasi Kerusakan PLC dan dapat
memperbaikinya dengan tingkat keberhasilan 70%.
Peta Pembelajaran

MELAKUKAN PENGOPERASIAN PLC

Mengidentifika
si kerusakan
PLC

Mengoperasik
an PLC

Mentransfer
file diagram
ladder dari
computer ke
PLC

Mnginstal dan
membuat
diagram
ladder CX-
Programmer
Melakukan
pengawatan
PLC
Menjelaskan
langkah2
pengoperasia
n CX-
Programmer

Menjelaskan Menjelaskan Mengenal PLC Menjelaskan


pengertian, Omron skema
system PLC
fungsi, prinsip
CPM1A rangkaian
kerja dan tipe
PLC kontrol
Kisi-kisi Tes

Tes Esai Tes Obyektif Jumlah Total


Tujuan Pembelajaran (%) (∑) C-1 C-2 C-3 C-4 C-5 C-6 Jum Esai Ob To Jum
(%) (%) (%) (%) (%) (%) lah (% ) yek tal lah
(∑) tif (%) Soal
(%) (∑)
Menjelaskan pengertian, 12 1 4 1 12 4 2
fungsi, prinsip kerja dan % % % %
Tipe PLC
Menjelaskan sistem PLC 8 8 4 16 4
% % %
Mengenal PLC Omron 8 2 8 2
CPM1A % %
Menjelaskan skema
rangkaian control
Melakukan pengawatan PLC

Menjelaskan langkah- 12 1 12 1
langkah pengoperasian CX- % %
Programmer
Menginstal dan membuat 12 1 8 4 3 12 12 4
diagram ladder pada aplikasi % % % % %
CX-Programmer
Mentransfer file diagram
ladder dari computer ke PLC
Melakukan Pengoperasian 12 1 12 1
PLC % %
Mengidentifikasi kerusakan 12 1 12 1
PLC % %
TOTAL 60 5 8 20 12 10 60 40 100 15
% % % % % % %

Kriteria Penilaian & Bobot :

1. Tes Objektif 40%

2. Tes Essai 60%


 Tes Objektif (per poin 3%)

1. Suatu PLC Omron mempunyai kode CPM1A – 30 CD-R-D, berarti…


A. PLC model CPU yang mempunyai I/O 30 terminal, terminal outputnya
berupa 8 relay, dan beroperasi pada tegangan arus searah
B. PLC model CPU yang mempunyai I/O 30 terminal, terminal outputnya
berupa 12 relay, dan beroperasi pada tegangan arus searah
C. PLC model CPU yang mempunyai I/O 30 terminal, pin outputnya berupa
12 transistor NPNP, dan beroperasi pada tegangan arus bolak-balik
D. PLC model CPU yang mempunyai I/O 30 terminal, pin outputnya berupa 8
transistor NPN, dan beroperasi pada tegangan arus searah

2. Abdha seorang siswa SMK, ia ingin membeli PLC bermerek Omron keluarga
CPM1A, ia menginginkan output pada PLC bisa digunakan untuk mengontrol
AC maupun DC tanpa menggunakan Relay Eksternal, dan ia hanya
membutuhkan terminal 10 input dan 6 output serta beroperasi pada tegangan
24VDC. PLC yang berkode apakah yang paling tepat ia beli dengan
mempertimbangkan biaya?
A. CPM1A-10CDR-A C. CPM1A-30CDR-D
B. CPM1A-20CDT-D D. CPM1A-20CDR-D

3. Secara umum fungsi PLC terbagi menjadi 2, yaitu:


A. Kontrol Sekuensial & Monitoring Plant
B. Kontrol Paralel & Monitoring system
C. CNC & Kontrol Sekuensial
D. Monitoring system & Monitoring Plant

4. Dibawah ini yang termasuk kedalam komponen input PLC adalah…


A. Timer, motor DC & Indicator Lamp C. PB, Limit Switch & Proximity
Switch
B. Kontaktor, Selenoid & PB D. Limit Switch, Heater & PB

5. Dibawah ini yang termasuk kedalam komponen 0utput PLC adalah…


A. Solenoid, motor DC, Push Botton C. valve, silinder, selenoid
B. Heater, LDR, silinder D. relay, Limit Switch, Proximity
switch

6. 1. Catu Daya
2. Central Control Unit
3. Mikrokontroller
4. Memori
5. CX-Programmer
6. PLC input Device
7. PLC output Device
8. Diagram Ladder
Dari data diatas, yang termasuk kedalam sistem hardware PLC adalah…
A. 1,3,4,6,7
B. 2,4,6,7,1
C. 3,1,2,4,8
D. 4,1,2,5,7

7. Alat yang berfungsi untuk menambahkan I/O, jika I/O yang ada pada kontrol
unit tidak mencukupi kebutuhan adalah…
A. CCU C. PC
B. Memory D. Expansion Unit

8. Bahasa yang dimiliki oleh setiap PLC adalah…


A. Bahasa C C. Bahasa Basic
B. Mnemonic code D. Diagram Ladder

9.

Berdasarkan diagram ladder diatas, pemrograman yang benar adalah pada


nomor…
A. 4 C. 2
B. 3 D. 1
10. Rangkaian diatas merupakan rangkaian?
A. Latch(rangkaian pengunci) C. Register
B. Flip-Flop D. Buffer

 Essai (per poin 12%)

1. Jelaskan pengetahuan anda tentang PLC..!


2. Jelaskan cara kerja rangkaian control dibawah ini..!

3. Jelaskan alasan mengapa line diagram ladder pada nomor 1,2&3


dikatakan salah, sedangkan line pada nomor 4 dikatakan benar..!

4. Jelaskan langkah-langkah pengoperasian CX-Programmer..!


5. Jelaskan kelebihan menggunakan PLC!
 Pembahasan Tes Objektif

1. Jawaban B (lihat tabel 1 & 2)


2. Jawaban D (lihat tabel 1 & 2)

Tabel 1.

Tabel 2.

3. Jawaban A (lihat modul hal. 1)

Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :


1. Kontrol Sekuensial
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
keperluan pemprosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC
menjaga agar semua step / langkah dalam proses sekuensial
berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor suatu sistem (misalnya temperatur,
tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi
batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.

4. Jawaban C
Komponen Input Komponen Output

1. Push Botton 1. Kontaktor


2. Limit Switch 2. Motor DC
3. Proximity Switch 3. Indicator Lamp
4. Timer 4. Selenoid
5. Heater

5. Jawaban C
Komponen Input Komponen Output

1. Push Botton 1. Selenoid


2. LDR 2. Motor DC
3. Limit Switch 3. Heater
4. Proximity Switch 4. Silinder
5. Valve
6. Relay

6. Jawaban B
1. Catu Daya : Sistem Hardware PLC
2. Central Control Unit : Sistem Hardware PLC
3. Mikrokontroller : Alat control yang berbeda fitur dengan PLC
4. Memori : Sistem Hardware PLC
5. CX-Programmer : Software PLC
6. PLC input Device : Sistem Hardware PLC
7. PLC output Device : Sistem Hardware PLC
8. Diagram Ladder : Bahasa pemrograman

7. Jawaban D (modul hal. 7)

Expansion Unit
Merupakan bagian yang berfungsi untuk menambahkan I/O jika I/O
yang ada pada kontrol unit tidak mencukupi kebutuhan. Unit ekspansi ini
sangat penting karena dalam perancangan program PLC industri besar sering
membutuhkan I/O yang cukup banyak. Namun dalam kenyataanya I/O yang
dimiliki oleh PLC sangat terbatas sehingga dibutuhkan tambahan I/O. Oleh
karena itu ditambahkan unit ekspansi ini untuk menambah I/O sebanyak yang
dibutuhkan selama jumlah I/O maksimum belum terlampaui. unit ekspansi ini
tidak akan bekerja jika tidak ada unit kontrol.

8. Jawaban D
Bahasa C : Bahasa pemrograman yang biasa dipalai untuk computer,
Mikrokontroller dll.
Mnemonic Code : Bahasa untuk PLC, tetapi tidak semua PLC bisa di
program dengan bahasa ini
Basic : sama dengan bahasa C
Diagram Ladder : Bahasa pemrograman yang dimiliki oleh setiap PLC
9. Jawaban A (lihat modul hal. 12)

Peraturan secara umum di dalam menggambarkan program ladder diagram


adalah :
1. Daya mengalir dari rel kiri ke rel kanan
2. Output koil tidak boleh dihubungkan secara langsung di rel sebelah kiri
3. Tidak ada kontak yang diletakkan disebelah kanan output coil
4. Hanya diperbolehkan satu output koil pada ladder line

10. Jawaban A
Rangkaian tersebut adalah rangkaian Latch (pengunci), kalau buffer adalah
tempat penyimpanan pada memori (kurang tepat), kalau flip-flop lebih
cenderung ada dua keadaan yang saling berlawanan, dan kalau register
suatu keadaan yang aktif secara bergantian dan teratur.

 Pembahasan Essai
1. Lihat di modul

2. Cara kerja:
Ketika PB1 (Push Botton 1) ditekan, maka K1 (koil Kontaktor 1) akan aktif.
Dengan demikian kontak dari K1 dengan alamat 10.00 yang sebelumnya
dalam keadaan NO (Normally Open), akan berubah menjadi NC (Normally
Close), sehingga arus dari line kiri dapat melewati kontak K1 (10.00), PB2
(0.01) hingga menuju koil K1 (10.00) dan akan terus memberi supply
kepada koil Kontaktor tersebut. Dengan begitu koil kontaktor akan aktif
terus, walaupun PB1 (Push Botton) ditekan dan dilepas kembali secara
berulang-ulang, tetapi koil kontaktor akan non-aktif jika PB2 (0.01) yang
berfungsi sebagai reset di tekan.

3. Peraturan secara umum di dalam menggambarkan program ladder


diagram adalah :
a. Daya mengalir dari rel kiri ke rel kanan
b. Output koil tidak boleh dihubungkan secara langsung di rel sebelah
kiri
c. Tidak ada kontak yang diletakkan disebelah kanan output coil
d. Hanya diperbolehkan satu output koil pada ladder line

4. Jawaban pada modul dari hal. 14 – 28


5. Jawaban pada modul dari hal. 29
Strategi Pembelajaran I

G. Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa


H. Program Studi keahlian : Teknik Elektronika
I. Kompetensi Keahlian : Teknik Mekatronika
J. Standar Kompetensi : 16 Mengoperasikan PLC
K. Kompetensi Dasar : 16.5 Melakukan Pengoperasian PLC
L. Indikator : 16.5.7 Menginstal dan membuat diagram ladder
pada aplikasi CX-Programmer
M. Waktu : 2 x 45 menit

URUTAN KEGIATAN MEDIA WAKTU


GARIS BESAR ISI METODE
PEMBELAJARAN & ALAT BELAJAR
1 2 3 4 5
A. PENDAHULUAN Pentingnya melakukan Berdo’a Modul dan
pengoperasian PLC untuk Ceramah LCD
Dunia Usaha atau Dunia
Kerja (DU/DI)
-Deskripsi Singkat Banyak berbagai perbedaan Ceramah Modul dan
jenis aplikasi diagram LCD
ladder, berbeda pula cara
penggunaannya
-Relevansi & Manfaat Siswa dapat menginstal dan Ceramah Modul dan 10 menit
LCD
-Tujuan Pembelajaran Bila diberi sarana Personal Ceramah Modul dan
Computer dan alat tulis, dan LCD
Siswa SMK kelas XII pemberian
motivasi
Jurusan Teknik Mekatronika
dapat menginstal dan
membuat diagram ladder
pada aplikasi CX-
Programmer dengan benar
90%.

B. PENYAJIAN Modul dan


LCD
Guru menejelaskan materi Ceramah Modul,PC 20 menit
terkait cara menginstal dan Dan dan LCD
-Uraian membuat diagram ladder praktikum
pada aplikasi CX-
Programmer
-Contoh dan Non Contoh Guru memberikan modul yang Ceramah Modul, PC 5 menit
berisi penjelasan dan gambar, dan diskusi dan LCD
sehingga siswa dapat
berdiskusi dan dengan cepat
memahami cara membuat
diagram ladder pada
aplikasi CX-Programmer
-Latihan Guru memberi latihan dengan Tanya jawab Modul, PC 5 menit
Tanya jawab dan belajar dan belajar dan LCD
berbasis masalah guna berbasis
mengetahui kemampuan masalah
siswa/siswi setelah diberikan
penjelasan dan pemecahan
masalah secara bersama
-Tes Formatif Guru memberikan soal Tes tulis Modul dan 40 menit
pengembangan materi dengan LCD
panduan buku ajar guna
mencapai tujuan dari
instruksional mata pelajaran
yang diberikan
-Ringkasan Guru memberikan ringkasan ceramah Modul dan
materi yang telah disampaikan LCD
C. PENUTUP
-Umpan Balik Menjelaskan jawaban dari tes Ceramah Modul dan
formatif dan memberikan dan LCD
pemecahan terhadap studi pemecahan
kasus yang telah diberikan masalah
-Tindak Lanjut Memberi himbauan kepada Ceramah Modul dan 10 menit
siswa yang telah memahami LCD
materi membuat diagram
ladder untuk menjadi tutor
sebaya temannya bagi
temannya yang belum
memahami materi tersebut.
dan memberikan studi
kasus seputar diagram
ladder
Strategi Pembelajaran II

A. Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa


B. Program Studi keahlian : Teknik Elektronika
C. Kompetensi Keahlian : Teknik Mekatronika
D. Standar Kompetensi : 16 Mengoperasikan PLC
E. Kompetensi Dasar : 16.5 Melakukan Pengoperasian PLC
F. Indikator : 16.5.9 Melakukan pengoperasian PLC
N. Waktu : 2 x 45 menit

URUTAN KEGIATAN MEDIA WAKTU


GARIS BESAR ISI METODE
PEMBELAJARAN & ALAT BELAJAR
1 2 3 4 5
A. PENDAHULUAN Pentingnya melakukan Berdo’a Modul dan
pengoperasian PLC untuk Ceramah LCD
Dunia Usaha atau Dunia
Kerja (DU/DI)
-Deskripsi Singkat Pentingnya siswa Ceramah Modul dan
mempelajari pengoperasian LCD
PLC untuk mempersiapkan
diri di jaman modern
-Relevansi & Manfaat Banyak berbagai perbedaan Ceramah Modul dan 10 menit
jenis PLC, berbeda pula LCD
cara penggunaannya
-Tujuan Pembelajaran Bila diberikan Trainer PLC, Ceramah Modul dan
bahan-bahan dan alat-alat dan LCD
pendukungnya, Siswa SMK pemberian
motivasi
kelas XII Jurusan Teknik
Mekatronika dapat
melakukan pengoperasian
PLC dengan tingkat
keberhasilan 85%.

B. PENYAJIAN Modul dan


LCD
Guru menejelaskan materi Ceramah Modul dan 10 menit
terkait cara membuat Dan Tanya LCD
rangkaian control, diagram jawab
-Uraian
ladder, pengawatan dan
melakukan pengoperasian
PLC
-Contoh dan Non Contoh Guru memberikan modul yang Ceramah Modul, 5 menit
berisi penjelasan dan gambar, dan diskusi Trainer
dan memberikan contoh, PLC, PC
sehingga siswa dapat dengan dan LCD
terampil melakukan
pengoperasian PLC
-Latihan Guru memberi latihan dengan Praktikum Modul, 35 menit
mengajarkan dan belajar dan belajar trainer PLC,
berbasis masalah guna berbasis PC dan
mengetahui kemampuan masalah LCD
siswa/siswi setelah diberikan
penjelasan dan pemecahan
masalah secara bersama
-Tes Formatif Guru memberikan soal Tes tulis Modul dan 20 menit
pengembangan materi dengan LCD
panduan buku ajar guna
mencapai tujuan dari
instruksional mata pelajaran
yang diberikan
-Ringkasan Guru memberikan ringkasan ceramah Modul dan
materi yang telah disampaikan LCD
C. PENUTUP
-Umpan Balik Menjelaskan jawaban dari tes Ceramah Modul dan
formatif dan memberikan dan LCD
pemecahan terhadap studi pemecahan
kasus yang telah diberikan masalah
-Tindak Lanjut Memberi himbauan kepada Ceramah Modul dan 10 menit
siswa yang telah memahami LCD
materi membuat diagram
ladder untuk menjadi tutor
sebaya temannya bagi
temannya yang belum
memahami materi tersebut.
dan memberikan studi
kasus seputar diagram
ladder
Daftar Pustaka

 Fitri, N.F., 2013, “ Catatan Perencanaan Pembelajaran ( Tulisan tangan


sendiri ) “, Universitas Negeri jakarta, Jakarta.
 Rusmono, 2012, “ Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu
Perlu “, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
 http://belajarplconline.wordpress.com/2010/04/13/bagian-utama-plc/
21.30 WIB, senin, 1 juni 2014
 httpwww.pacontrol.comdownloadOMRON-PLC-Programming.pdf
20.23 WIB, senin, 1 juni 2014
 http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/12/belajar-membuat-ladder-omron.html
21.17 WIB, senin, 1 juni 2014
 http://kusuma-w-arya.blogspot.com/2013/05/pengertian-plc-dan-jenis-jenis-
plc.html
16.55 WIB, minggu, 1 juni 2014
 http://dasar-dasarplc.blogspot.com/
16.50 WIB, minggu, 1 juni 2014
 http://omron.com/oei
16.45 WIB, minggu, 1 juni 2014
 Totok Heru,TM., M.Pd.(Programmable Logic Controller.Staff UNY).
17.34 WIB, minggu, 1 juni 2014
 Basic of PLC Programming, MME 486 - Fall 2006
17.20 WIB, minggu, 1 juni 2014
MODUL
SMK JURUSAN TEKNIK MEKATRONIKA

MELAKUKAN PENGOPERASIAN PLC


(PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)

Dirancang oleh :

Abdullah Hajis (5215122638)

(Modul ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran)

Dosen : Ir. Rusmono

Pendidikan Teknik Elektronika 2012


Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
2014
A. Pengertian PLC
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang
mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe
dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam.
Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah : sistem
elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan
industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk
penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-
fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik
untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun
analog.
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan
program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau
kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan
logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,
mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang diinginkan. PLC ini dirancang untuk
menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol.
Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh
orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara
khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat
dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang
sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.Alat ini bekerja
berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu
tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1
menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti
keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk
pengendalian sistem yang memiliki output banyak.

B. Fungsi PLC
Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi
dalam prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus.
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :
3. Kontrol Sekuensial
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
keperluan pemprosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC
menjaga agar semua step / langkah dalam proses sekuensial berlangsung
dalam urutan yang tepat.
4. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor suatu sistem (misalnya temperatur,
tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi
batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.

Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke


CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke
CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan
PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC
biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan
sebagainya.

C. Prinsip Kerja PLC


Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan
tersebut sesuai dengan program ya ng tersimpan dalam memori lalu menghasilkan
sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

D. Tipe PLC
Pada masa kini PLC dibagi menjadi beberapa tipe yang dibedakan
berdasarkan ukuran dan kemampuannya. Dan PLC dapat dibagi menjadi jenis-jenis
berikut:
1. Tipe compact
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
a. Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input – output, modul
komunikasi) menjadi satu
b. Umumnya berukuran kecil (compact)
c. Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat diexpand
d. Tidak dapat ditambah modul – modul khusus

Berikut ini contoh PLC compact dari Omron.

Gambar 1. Sumber : OMRON, Programmable Controllers, (OMRON : 2004)

2. Tipe modular
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
a. Komponen – komponennya terpisah ke dalam modul – modul Berukuran
besar.
b. Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input /output (sehingga jumlah
lebih banyak).
c. Memungkinkan penambahan modul – modul khusus

Berikut ini contoh PLC modular dari Omron.

Gambar 2. Sumber : OMRON, Programmable Controllers, (OMRON : 2004)

E. Arsitektur PLC

Gambar 3. Arsitektur PLC


F. Sistem PLC

Gambar 4. Sistem PLC

1. Catu Daya
Sistem PLC memerlukan dua catu daya. Satu untuk keperluan peralatan
output, sedangkan satunya untuk catu daya modul-modul PLC itu sendiri yang
menggunakan arus DC. Arus DC ini diperoleh dari rangkaian terintegrasi atau
transistor. Jika sistem catu daya menggunakan IC TTL dapat dihasilkan
tegangan 5 Volt, tetapi jika menggunakan IC CMOS tegangan yang didapat
akan dapat bervariasi dalam 3 sampai 18 Volt.

2. Central Control Unit


 Central Control Unit merupakan unit pusat pengolahan data yang digunakan
untuk melakukan proses pengolahan data dalam PLC. CCU merupakan
sebuah mikroprosesor.
 Mikroprosesor terdiri atas Arithmatic and Logic Unit (ALU), unit kontrol dan
sejumlah kecil memori unit yang sering disebut register.
 Tugas dari ALU adalah untuk melakukan operasi aritmatika (penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan sebagainya) dan logika (operasi OR, AND, NOT,
dan sebagainya).

3. Memori
Program yang dijalankan mendapat perhatian khusus selama proses
operasi dan karenanya perlu suatu memori yang disebut memori program yang
dapat dibaca oleh prosesor.
Pemilihan memori program harus didasarkan atas pertimbangan pertimbangan
sebagai berikut :
 Harus cukup sederhana dan mudah untuk memodifikasi atau membuat
program baru.
 Keamanan terjamin, dalam hal program tidak akan berubah terhadap
interferensi listrik atau bila listrik padam.
 Harus cukup cepat atau tidak ada delay untuk operasi dengan prosesor.
 Terdapat tiga jenis memori yang sering digunakan, yaitu RAM, EPROM, dan
EEPROM.).
 Macam-macam Memori
 RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang cepat dan bersifat
volatile (data akan hilang bila arus listrik mati). RAM digunakan sebagai
memori utama dalam PLC, dapat dibaca dan ditulisi. Untuk menjaga
terhadap tegangan listrik yang mati, biasanya RAM dilengkapi dengan
baterai yang tahan bertahun-tahun.
 EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) adalah jenis
memori yang cepat dan juga murah harganya, sama dengan memori RAM
hanya saja EPROM bersifat non volatile, artinya isi memori ini tetap ada
walaupun supply tegangan hilang. Untuk keparluan modifikasi program
maka memori ini harus dikosongkan isinya melalui penyinaran dengan
sinar ultraviolet. Karena begitu kompleksnya proses penghapusan untuk
pemrograman ulang bahkan meskipun harganya murah, orang cenderung
memilih RAM.
 EEPROM Adalah memori yang mirip dengan memori EPROM, hanya saja
untuk proses penghapusannya menggunakan arus listrik.

4. Komponen Input dan Output PLC


 Fungsi dari sebuah modul input adalah untuk mengubah sinyal masukan dari
sensor ke PLC untuk diproses dibagian CCU.
 Sedangkan modul output adalah kebalikannya, mengubah sinyal PLC
kedalam sinyal yang sesuai untuk menggerakkan aktuator.
 Dari modul input dan output kita dapat menentukan jenis suatu PLC dari
hubungan antara CCU dengan output, yaitu compact PLC dan modular PLC.
 Compact PLC adalah bila input modul CCU dan output modul dikemas dalam
suatu wadah.
 Modular PLC bila modul input, modul output dan CCU dikemas secara
tersendiri.

a. Fungsi Komponen Input


 Mendeteksi sinyal masukan.
 Mengatur tegangan kontrol untuk batas tegangan logika masukan yang
diijinkan.
 Melindungi peralatan elektronik yang sensitive terhadap tegangan luar.
 Menampilkan sinyal masukan tersebut.
b. Komponen input PLC

Gambar 5. contoh komponen input PLC

c. Fungsi Komponen Output


 Mengatur tegangan kontrol untuk batas tegangan logika yang diijinkan.
 Melindungi peralatan elektronik yang sensitif terhadap tegangan luar.
 Memberikan penguatan pada sinyal output sebelum dikeluarkan sehingga
cukup kuat untuk menggerakkan aktuator.
 Memberikan perlindungan terhadap arus hubung singkat dan
pembebanan lebih (Over load).
d. Komponen output PLC

Gambar 6. contoh komponen output PLC

5. Expansion Unit
Merupakan bagian yang berfungsi untuk menambahkan I/O jika I/O yang
ada pada kontrol unit tidak mencukupi kebutuhan. Unit ekspansi ini sangat
penting karena dalam perancangan program PLC industri besar sering
membutuhkan I/O yang cukup banyak. Namun dalam kenyataanya I/O yang
dimiliki oleh PLC sangat terbatas sehingga dibutuhkan tambahan I/O. Oleh
karena itu ditambahkan unit ekspansi ini untuk menambah I/O sebanyak yang
dibutuhkan selama jumlah I/O maksimum belum terlampaui. unit ekspansi ini
tidak akan bekerja jika tidak ada unit kontrol.

G. Mengenal PLC CPM1A

1. Konfigurasi Terminal
Gambar 7. Terminal CPM1A

Gambar 8. RS-232C
2. Memahami arti kode PLC CPM1A

Gambar 9. Tabel Konfigurasi I/O CPU dan Expansion

Gambar 10. CPM2A CPU


Gambar 11. Expansion CPM1A & CPM2A

Berikut adalah penjabaran kode PLC:

Gambar 12. Penjabaran kode PLC Omron CPM1A


3. Contoh Pengawatan PLC CPM1A

Gambar 13. Contoh pengawatan PLC

H. BAHASA PEMROGRAMAN
Terdapat banyak pilihan bahasa untuk membuat program dalam PLC.
Masing-masing bahasa mempunyai keuntungan dan kerugian tergantung dari sudut
pandang kita sebagai user / pemprogram. Pada umumnya terdapat 2 bahasa
pemprograman sederhana dari PLC , yaitu pemprograman diagram ladder dan
bahasa instruction list (mnemonic code). Diagram Ladder adalah bahasa yang
dimiliki oleh setiap PLC.

1. Membuat Diagram Ladder


Diagram Ladder menggambarkan program dalam bentuk grafik. Diagram ini
dikembangkan dari kontak-kontak relay yang terstruktur ya ng menggambarkan
aliran arus listrik. Dalam diagram ladder terdapat dua buah garis vertical dimana
garis vertical sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positip catu
daya dan garis sebelah kanan dihubungkan dengan sumber tegangan negatip
catu daya.
Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atau simbol yang secara
umum mirip dengan rangkaian kontrol relay. Program ditampilkan pada layar
dengan elemen-elemen seperti normally open contact, normally closed contact,
timer, counter, sequencer dll ditampilkan seperti dalam bentuk pictorial.
Dibawah kondisi yang benar, listrik dapat mengalir dari rel sebelah kiri ke rel
sebelah kanan, jalur rel seperti ini disebut sebagai ladder line (garis tangga).
Peraturan secara umum di dalam menggambarkan program ladder diagram
adalah :
1. Daya mengalir dari rel kiri ke rel kanan
2. Output koil tidak boleh dihubungkan secara langsung di rel sebelah kiri
3. Tidak ada kontak yang diletakkan disebelah kanan output coil
4. Hanya diperbolehkan satu output koil pada ladder line
Dari penjelasan diatas dapat dipresentasikan dengan bahasa ladder sebagai
berikut:

Gambar 14. Contoh dan non-contoh Diagram Ladder

Diantara dua garis ini dipasang kontak-kontak yang menggambarkan kontrol


dari switch, sensor atau output. Satu baris dari diagram disebut dengan satu
rung. Input menggunakan symbol | | (kontak normally open) dan |/| (kontak
normally close). Output mempunyai symbol [ ] yang terletak paling kanan.

2. Prinsip-prinsip Diagram Ladder PLC


Untuk memperlihatkan hubungan antara satu rangkaian fisik dengan ladder
diagram yang mempresentasikannya, lihatlah rangkaian motor listrik pada
gambar dibawah ini.
Motor dihubungkan ke sumber daya melalui 3 saklar yang dirangkai secara
seri ditambah saklar over load sebagai pengaman. Motor akan menyala bila
seluruh saklar dalam kondisi menutup.

Gambar 15. rangkaian start – stop motor

3. Memori Circuit (Latch) atau Rangkaian Pengunci


Rangkaian yang bersifat mengingat kondisi sebelumnya seringkali
dibutuhkan dalam kontrol logic. Pada rangkaian ini hasil keluaran dikunci
(latching) dengan menggunakan kontak hasil keluaran itu sendiri, sehingga
walaupun input sudah berubah, kondisi output tetap.
Perhatikanlah gambar dibawah ini:

Gambar 16. Rangkaian pengunci (Latch)


Cara kerja:
Ketika PB1 (Push Botton 1) ditekan, maka K1 (koil Kontaktor 1) akan aktif.
Dengan demikian kontak dari K1 dengan alamat 10.00 yang sebelumnya
dalam keadaan NO (Normally Open), akan berubah menjadi NC (Normally
Close), sehingga arus dari line kiri dapat melewati kontak K1 (10.00), PB2
(0.01) hingga menuju koil K1 (10.00) dan akan terus memberi supply kepada
koil Kontaktor tersebut. Dengan begitu koil kontaktor akan aktif terus,
walaupun PB1 (Push Botton) ditekan dan dilepas kembali secara berulang-
ulang, tetapi koil kontaktor akan non-aktif jika PB2 (0.01) yang berfungsi
sebagai reset di tekan.

I. Langkah-langkah Mengoperasikan Aplikasi CX-Programmer


1. Instalisasi Program Cx-Programmer V8.1

Pilih Semua fasilitas lalu Klik NEXT

Klik Finish, Program CX Programmer telah terinstal.

Dalam preview instalasi program ini dipersingkat, karena pada tahap


menginstal ini cukup mudah, hanya meng-klik next dan next.

2. Menjalankan Program Cx-Programmer


klik Icon CX Programmer

Tampilan awal program

Klik new program

Buat program dengan nama latihan atau apa saja, Lalu pilih device type CS1G-
H dengan CPU 24, saya memilih type ini karena type PLC ini dapat kita
simulasikan dan akan di bahas pada bab berikutnya, untuk type network pilih
eternet dikarenakan kecepatan data yang cepat, bila sudah selesai klik ok
untuk memulai program.
Title Bar : Menunjukan nama file yang akan di save i CX-
Programmer
Menu : Untuk memilih menu item
Tolbar : Berisi tools untuk mengedit ladder, View dan menu
standar lainnya.
Project Tree : Mengatur program dan data, dapat mencopy program
atau dapat drag dan drop untuk di copy antara project
yang berbeda atau yang sama
Ladder Windows : Layar untuk menulis dan mengedit program ladder
Status Bar : Menunjukan Status PLC Online/Ofllene, nama PLC dan
lokasi Active Sel
Output windows : Menampilkan Error compilling , menapilkan pencarian
contact dan menapilkan error ketika program sedang
berjalan.
Informasion Windows : Menampilkan shortcut program, informasi ini dapat di
Hide atau unhide
symbol Bar : Menampilkan nama address atau nilai suatu contact
atau coil dari penunjukan kursor.

3. Instalasi Program CX-Simulator

Program CX-Simulator merupakan program untuk simulasi CX-Programmer,


instalasi program CX-Simulator sering mengalami kegagalan karena program
sering bentrok dengan program CX Server yang merupakan program yang
harus di instal dahulu sebelum CX-Simulator. Untuk bisa menjalankan program
CX-Simulator harus menginstal program CX-Server terlebih dahulu, program
CX-Server terdapat pada program waktu instal program CX-Programmer.

Klik pada setup.exe program CX-Simulator.


Klik Next untuk Instal program CX-Simulator

Masukan serial number yang benar.

Klik Next dan Klik Finish.

Konfigurasi Cx Simulator Dengan Cx Programmer


Sebelum kita membuat program kita terlebih dahulu mengkonfigurasi sofware
untuk dapat disimulasikan pada CX-Simulator, karena CX-simulator ini ada
beberapa konfigurasi yang tidak boleh berbeda dengan konfigurasi CX
Programmer.
Langkah-langkah konfigurasi :

1. Jalankan program CX-Simulator untuk menjalankan program yang akan di


simulatorkan

Klik Ok untuk membuat Create new PLC

Klik Next

Pilih type CPU CS1G-CPU42, Klik Next


klik Next dengan configurasi tertulis

Klik Next untuk virtuall communication

Klik Next
Klik Finish untuk mengakihiri configurasi

Setelah konfigurasi selesai klik connect untuk mendapatkan network


address dan node address

2. Jalankan program CX-Programmer dan buka new project dengan dengan


konfigurasi sebagai berikut, kita pilh type CPU CS1G karena CX Simulator
hanya support CS1GH.
3. Setelah konfigurasi CX-simulator kemudian setting address network untuk
dapat komunikasi antara simulator dengan PLC di CX-Programmer
Apabila telah settting PLC kita akan coba membuat sebuah program
sederhana untuk mencoba menjalankan apakah simulator telah berkerja.

Setelah sobat membaca postingan sebelumnya tentang bagaimana


mengiinstal dan konfigurasi simulator kita akan mencoba membuat rangkaian
sederhana mengunakan.

Program Ladder
Program ladder merupakan program yang implementasi dari wiring kontrol
konvensional, apabila anda terbiasa merancang kontrol konvensional, maka
untuk memahami program ladder tidak akan mengalami kesulitan, malah bisa
dikatakan program ladder lebih gampang karena kita tidak memikirkan jumlah
kontak dan jumlah relai untuk mengkontrol. Langkah-langkah pembuatan
program :
1. Jalankan program CX-Programmer dan CX-Simulator yang telah
terkonfigurasi seperi postingan sebelumnya.

2. Tampilan dasar program.

Klik Connect untuk menccoba konfigurasi sesuai dengan simulator.


Layar berubah berwarna abu-abu bila konfigurasi sesuai.

Apabila tampil pesan berikut perlu di teliti apakah type PLC sudah sesuai
dengan CX-Simuator dan program CX-Simulator sudah di jalankan atau
network address CX-Programmer tidak sesuai dengan CX-Simulator.

Pesan berikut terjadi apabila Network type tidak sesuai dengan CX-
Programmer.
Pesan Berikut apabila type CPU PLC tidah sesuai dengan CPU CX-
Simulator.
Setelah anda berhasil komunikasikan PLC dengan Simulator, kita akan
mencoba membuat program sederhana.

Buat sebuah kontak NO (Normaly Open) dan beri nama Start dengan
alamat input PLC yaitu 0.00

Buat kontak NC sebagai Stop dengan alamat input 0.01

Buat sebuah Output pada akhir ladder, beri alamat pada 10.00
Beri alamat 10.00 untuk membuat rangkaian interlocking.
Apabila rangkaian sudah terbuat kita akan mencoba simulasi program

Klik OK untuk mendownlod Program, Symbol dan Comment

Klik Yes

Klik Ok
Untuk mengetahui sesuai atau tidaknya program kita force input dengan
nilai 1

Rangkaian Terkunci untuk mematikan force stop dengan nilai 1.


Dengan Dasar rangkaian diatas anda dapat berimprovisasi membuat
rangkaian yang lebih komplex dan mencoba intruksi-intruksi lainnya.
Sudah tau khan cara-cara bikin program terus simulasi, sekarang kita
akan belajar intruksi dasar CX-Programmer dari Timer dan Counter disini
saya ajarkan step-by step bagi pemula bagaimana caranya cara cepet
mempelajari sofware PLC yang pada dasarnya semua sama aja, cuma
bagaimana trik kita supaya cepet ngerti. Perlu diperhatikan untuk menulis
program tiap-tiap PLC mempunyai standard masing-masing untuk
mengetahui lihat di HELP, seperti cara berikut :

Ketika mo mencari intruksi timer saya mengalami kesulitan standarnya


penulisan, untuk itu klik detail
Dari Instruction Help kita tau bagaimana cara penulisan yang benar, pada
layar Edit Instruction terdapat 2 operand untuk timer number dan nilai
waktu timer, untuk timer no masukan angka 1 dan nilai timer #100

Apabila output 10.00 berkerja set value dari timer mnghitung mundur,
kontak T000 berkerja apabila nilai timer mencapai angka 0.
Berikutnya buat intruksi counter dengan nilai hitungan 10

Input 0.02 untuk menghitung mundur nilai dari set value, input 0.03 untuk
mereset set value counter C000 adalah output counter apabila berni lai 0
maka 10.02 ON Setelah selsai membuat program maka download
program dan simulasikan. Untuk merubah alamat secara cepat kita dapat
merubah address selagi kita online, seperti dibawah ini.
J. Kelebihan PLC

1. Simple dalam bentuk dan ukurannya


Dengan menggunakan sistem kontrolPLC maka hanya dibutuhkan box control
dengan size yang lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan sistem control
relay.

2. Mudah dalam proses pemakaiannya


Karena menggunakan sistem control yang terprogram, maka perangkaian untuk
semua device I/O hanya dilakukan sekali dan susunan diagram garis sistem
kontrolnya sangat mudah untuk dirangkai walaupun oleh seorang pemula
sekalipun.

3. Menghemat waktu modofikasi


Perubahan alur control tidak merubah rangkaian I/O pada PLC karena hanya
merubah program saja, sedangkan pada control relay harus merubah rangkaian
kabel yang sangat rumit dan memakan waktu lama.dalam aktualnya sebuah
sistem kontrol tidak bisa dituangkan dalam sebuah program jadi yang dijamin
akan berjalan sebagaimana mestinya, tetapi membutuhkan trial dan error
sampai dicapai sebuah hasil program yang memuaskan, hanya dengan
merubah program saja tentu perubahan menuju sistem kontrolyang memuaskan
tidak terlalu rumit. Jika menggunakan kontrol relay dengan sistem kontrol yang
komplexs bisa dipastikan tidak akan mungkin bisa mengejar schedule yang telah
ditetapkan untuk mencapai system control yang memuaskan.

4. Fleksibel
Sistem control PLC sangat Flexible terhadap perubahan dan modifikasi sitem
yang dikontrolnya, bahkan penambahan I/O atau device sangat memungkinkan
tergantung dari persyaratan hardware PLC itu sendiri. Bahkan PLC mampu link
dengan system lain yang memenuhi persyaratan tertentu seperti robot, touch
panel dan aplikasi program computer.

5. Mudah dalam pemeliharaan dan penemuan masalah


Karena tidak tergantung pada relay, maka pemeliharaannya terbatas pada
terminal I/O, backup data, battery dan pengkondisian suhu dimana PLC
ditempatkan. Untuk kontrol relay maka harus dilakukan secara rutin inspeksi
terhadap semua relay yang terpasang karena mudah sekali terganggu dengan
adanya polusi logam ringan yang sering menutupi kontak-kontak relay,
pelacakan terhadap trouble yang terjadi juga sangat mudah karena bisa
dimonitoring lewat computer.

6. Ekonomis
Untuk mengontrol mesin-mesin yang melibatkan servo motor, timer bertingkat,
counter bertingkat, robot, touch panel, data register, dan sejenisnya maka
penggunaan PLC sangat ekonomis dibandingkan dengan menggunakan
kontrolkonvensional yang kadang- kadang tidak sanggup untuk mengontrol
sistem yang kompleks.
Rangkuman

1. Pengertian :
 PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat
logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang
dijumpai pada sistem control proses konvensional.
 PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor terkait),
kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang
dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya.
 Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada
instrument keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang
diamati.
 Programmable
Menunjukkan kemampuannya yang dapat dengan leluasa mengubah
program yang dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program yang
telah dibuat.
 Logic
Menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secara aritmatik
(ALU), yaitu melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,
mengalikan, membagi, mengurangi, dan negasi.
 Controller
Menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.

2. Fungsi PLC
A. Sekuensial control.
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC
mengontrol agar setiap langkah dalam proses sekuensial berlangsung
dalam urutan yang tepat.
B. Monitoring Plant.
PLC secara kontinyu memonitor status sistem dan mengambil tindakan
yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol, serta
menampilkan pesan tersebut pada operator sistem.

3. Tipe PLC
a. Tipe compact
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
 Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input – output, modul
komunikasi) menjadi satu
 Umumnya berukuran kecil (compact)
 Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat
diexpand
 Tidak dapat ditambah modul – modul khusus
b. Tipe modular
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
 Komponen – komponennya terpisah ke dalam modul –
modul Berukuran besar.
 Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input /output (sehingga jumlah
lebih banyak).
 Memungkinkan penambahan modul – modul khusus
4. Sistem PLC
a. Catu Daya
b. Central Control Unit
c. Memori
d. Modul Input dan Modul Output
e. Expansion Unit

5. Diagram Ladder
 Diagram ladder adalah salah satu bahasa yang digunakan untuk
pemrograman PLC
 Bentuk bahasa program diagram ladder persis dengan rangkaian
control, sehingga kita bisa dengan mudah membuatnya.
Referensi

 http://belajarplconline.wordpress.com/2010/04/13/bagian-utama-plc/
21.30 WIB, senin, 1 juni 2014
 httpwww.pacontrol.comdownloadOMRON-PLC-Programming.pdf
20.23 WIB, senin, 1 juni 2014
 http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/12/belajar-membuat-ladder-omron.html
21.17 WIB, senin, 1 juni 2014
 http://kusuma-w-arya.blogspot.com/2013/05/pengertian-plc-dan-jenis-jenis-
plc.html
16.55 WIB, minggu, 1 juni 2014
 http://dasar-dasarplc.blogspot.com/
16.51 WIB, minggu, 1 juni 2014
 http://omron.com/oei
16.46 WIB, minggu, 1 juni 2014
 Totok Heru,TM., M.Pd.(Programmable Logic Controller.Staff UNY).
17.34 WIB, minggu, 1 juni 2014
 Basic of PLC Programming, MME 486 - Fall 2006
17.20 WIB, minggu, 1 juni 2014

Anda mungkin juga menyukai