Healthy and Sick Concepts On The Ethnic Culture of Dayak Kebahan
Healthy and Sick Concepts On The Ethnic Culture of Dayak Kebahan
ABSTRAK
Tidak setiap masyarakat menghubungkan kondisi sehat ataupun sakit hanya dengan kondisi
tubuh seseorang, namun nilai, kepercayaan dan budaya juga memainkan peran penting di
dalam pendefinisian kondisi kesehatan seseorang. Oleh karena itu, kajian ini penting untuk
dilakukan. Kajian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan konsep sehat dan sakit pada
masyarakat lokal dan menemukan teknik-teknik pengobatan berdasarkan falsafah lokal.
Kajian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan etnografi (emic) dengan objek kajian pada
komunitas Dayak Kebahan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Adapun temuan dalam
kajian ini ialah: (1) sehat adalah seseorang yang memiliki badan yang sehat, mental yang
kuat dan mampu beraktivitas dengan lancar tanpa mengalami gangguan; (2) Penyakit
didefinisikan sebagai suatu yang tidak terlihat secara langsung, tidak berbentuk dan tidak
terasa, tiba-tiba saja bisa menyerang, dan berbentuk suatu wabah atau kumpulan penyakit;
(3) Sakit didefinisikan sebagai sakit pada umumnya, sakit ingatan atau garing panas (sakit
jiwa), garing pulasit (kemasukan roh jahat), sakit kuning dan kapidaraan; (4) Teknik
pengobatan yang dilakukan ialah dengan pengobatan menggunakan tanaman, mantra, dan
ritual balian/batra.
Kata kunci: konsep sehat, konsep sakit, pengobatan tradisional, ethnomedicine
ABSTRACT
Not every community connects a healthy or sick condition only to the condition of one's
body, but values, beliefs, and culture also play an essential role in defining one's health
condition. Therefore, this study is important to do. This study is intended to uncover healthy
and sick concepts in the local community and discover treatment techniques based on local
philosophy. This study was conducted using qualitative and ethnographic (emic) methods
with objects of study is Dayak Kebahan community living in, Sintang Regency, West
Kalimantan. The findings in this study are: (1) healthy is someone who has a healthy body,
mentally strong, and able to move smoothly without experiencing interference. (2) Disease is
defined as something that is not seen directly, is not shaped and not felt, can suddenly attack,
and in the form of an outbreak or collection of diseases. (3) Illness is defined as being
24 |
Herlan, Donatianus BSE Praptantya, Viza Juliansyah, Efriani, Jagad Aditya Dewantara:
Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya Etnis Dayak Kebahan
generally ill, memory pain or heat crisp (mental illness), crisp pulasit (conquest of evil
spirits), jaundice and kapidaraan, (4) Treatment techniques performed by god with treatment
using plants, spells, and rituals balian/batra.
Key words: healthy concepts, sick concepts, traditional medicine, ethnomedicine
25 |
Herlan, Donatianus BSE Praptantya, Viza Juliansyah, Efriani, Jagad Aditya Dewantara:
Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya Etnis Dayak Kebahan
26 |
Herlan, Donatianus BSE Praptantya, Viza Juliansyah, Efriani, Jagad Aditya Dewantara:
Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya Etnis Dayak Kebahan
kasikan data tersebut yang juga dibantu pengobatan yang mereka lakukan akan
dari literatur-literatur lain yang berkaitan dipengaruhi oleh kepercayaan tersebut
dengan topik penelitian. (Anggerainy et al., 2017).
Sehat dan sakit merupakan kon-
HASIL DAN PEMBAHASAN disi universal yang dihadapi tiap
Konsep Sehat dalam falsafah budaya manusia. Terdapat berbagai pandangan
berbeda mengenai kondisi kesehatan
Dayak Kebahan
Heterogenitas masyarakat di Indo- seseorang, pendefinisian, penyebab serta
nesia melahirkan ratusan suku bangsa bagaimana menanganinya. Semua ini
yang tersebar di seluruh wilayah Negara sangat dipengaruhi oleh bagaimana orang
Indonesia, bahkan melahirkan kebuda- tersebut memandang dunia (Supardi &
yaan yang berbeda-beda. Sebagai konsep Notosiswoyo, 2005). Masyarakat tradi-
dalam falsafal budaya Dayak kebahan, sional dan masyarakat modern, berda-
yang konsep tersebut merujuk pada sarkan tingkatan perkembangan rasio-
ethno-medicine atau cara pengobatan nalitas mereka cenderung mengartikan
tradisional(Aggarwal & Kotwal, 2009). semua kondisi ini secara berbeda, bahkan
Ethnomedicine sendiri membahas tentang karakter manusia dapat terbentuk dari
pemahaman masyarakat setempat tentang keadaan lingkungan sekitarnya
cara dalam mengatasi penyakit yang (Dewantara, et al., 2020). Di satu sisi,
sudah sejak dahulu kala digunakan saat ini masyarakat modern pada umum-
sebagai sarana pengobatan (Mahanta, nya berpandangan bahwa penyakit me-
2017). Tradisi pengobatan ini berkaitan rupakan bagian dari proses biologis
dengan persepsi maupun kepercayaan murni bersifat fisik. Di sisi lain masih
yang khas dari masyarakat lokal yang banyak pula masyarakat yang berpan-
masih memegang falsafah budayanya, dangan banyak hal lain yang berpengaruh
oleh sebab itu masyarakat yang hidupnya terhadap kondisi kesehatan seseorang di
masih terpencil lebih condong kepada luar faktor fisik. Sedangkan menurut
pemahaman sehat dan sakit sesuai dengan UU No. 23, 1992 tentang kesehatan
pemahaman dan pengalaman mereka menyatakan bahwa: Kesehat-an adalah
terhadap metode pengobatan penyakit keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
(Pranskuniene, et al., 2018; Rodrigues et sosial yang memungkinkan hidup pro-
al., 2020). duktif secara sosial dan ekonomi. Dalam
Pandangan akan keadaan sehat pengertian ini maka sehat harus dilihat
dan keadaan sakit serta cara pengobatan sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri
dalam suatu etnis sangat dipengaruhi oleh dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial
bagaimana etnik tersebut memandang dan di dalamnya kesehatan jiwa me-
dunia serta posisi setiap mahluk didalam- rupakan bagian integral kesehatan.
nya(Vidyarthi, Samant, & Sharma, 2013). Dayak Kebahan memiliki religi
Sebaliknya, pada masyarakat yang meng- tradisi yang mencakup konsep tentang
utamakan ilmu pengetahuan dan penje- dunia, manusia, leluhur, penggunaan
lasan logis, maka pandangan akan sehat simbol-simbol. Religi Dayak Kebahan
dan sakit serta cara pengobatan akan merupakan bagian penting untuk mema-
sangat ilmiah (Gabriel, 1955). Etnik-etnik hami konsep sehat, sakit dan pengobatan
yang masih mengandung berbagai tradisional. Religi Dayak Kebahan
kepercayaan yang bersifat metafisik atau memiliki pandangan akan kekuatan yang
teologis maka sumber penyakit dan cara tertinggi, sebagai yang berkuasa atas
pengobatannya akan ditentukan keperca- kehidupan di alam semesta ini yang
yaan mereka tersebut. Banyak cara sidebut Petara. Pengakuan akan adanya
27 |
Herlan, Donatianus BSE Praptantya, Viza Juliansyah, Efriani, Jagad Aditya Dewantara:
Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya Etnis Dayak Kebahan
28 |
Herlan, Donatianus BSE Praptantya, Viza Juliansyah, Efriani, Jagad Aditya Dewantara:
Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya Etnis Dayak Kebahan
seakan tidak akan pernah hilang. Peng- tentu karena penyakit (disease), tetapi
obatan tradisional masih dilakukan dise- selalu mempunyai relevansi psikososial
babkan fungsinya mampu memenuhi (Supardi & Notosiswoyo, 2005). Misal-
kebutuhan yang berhubungan dengan nya, orang Papua memandang kondisi
kesehatan pada masyarakat pendukung sakit dari penyebab sakit. Sakit dianggap
kebudayaan tersebut (Atolagbe, 2017; sebagai melanggar adat, diganggu oleh
Babis, 2018; Effendi, 2013; Lev, 2006). roh-roh jahat, juga merupakan akibat dari
Pengobatan Tradisional syarat pengaruh lingkungan alam (Dumatubun,
dengan pantang larang yang harus di- 2002).
patuhi dan tidak boleh dilanggar. Hal ini Berdasarkan wawancara yang
diwariskan turun-temurun, menjadi dilakukan selama penelitian terhadap
kebudayaan. Dapat dikatakan bahwa se- para batra Kebahan, diperoleh beberapa
tiap kebudayaan manapun di dunia ini definisi mengenai sakit pada Dayak
mempunyai unsur-unsur yang berhubung- Kebahan. Dayak Kebahan menjelaskan
an dengan konsep mengenai kondisi sakit dan menggambarkan arti kata “sakit”
dan sebab-sebabnya serta bagaimana cara sesuai dengan falsafah mereka. Tidak
pengobatannya (Atolagbe, 2017). Karena jauh berbeda dengan halnya penyebutan
itu, meskipun perkembangan obat mo- atau penggolongan penyakit oleh masya-
dern maju pesat, namun pengobatan tra- rakat lokal lainnya, penyakit dide-
disional tetap menjadi satu pilihan peng- finisikan sebagai sesuatu yang tidak
obatan. terlihat secara langsung, tidak berbentuk
Keampuhan pengobatan tradisio- dan tidak terasa, tiba-tiba saja bisa
nal telah banyak dibuktikan bahkan menyerang, dan berbentuk suatu wabah
diakui. Tidak sedikit penyakit yang dapat atau kumpulan penyakit. Berbagai nama
disembuhkan secara tradisional, bahkan diguna-kan untuk menyebut penyakit-
pengobatan tradisional ini tidak hanya penyakit tersebut. Ada flu, batuk, sakit
terkait dengan penyakit fisik, namun juga kepala, sakit perut, dan lain sebagainya.
psikis. Hal ini berkaitan erat dengan Dalam konsep masyarakat lokal,
sumber sakit yang bersifat personalitik sakit secara umum bisa berbentuk nyata
yang berkembang pada masyarakat lokal dan tidak (Herniti, 2012). Dayak
(Gabriel, 1955) Kebahan memandang sakit yang tidak
Penggunaan pengobatan tradi- nyata bisa berbentuk sakit ingatan atau
sional sebagaimana diutarakan itu adalah garing panas (sakit jiwa), garing pulasit
pencerminan dari corak kebudayaan yang (kemasukan roh jahat), sakit kuning dan
dimiliki oleh suku bangsa di Indonesia. kapidaraan yang sering menimpa anak-
Adanya pengobatan tradisional menun- anak dan dianggap lebih berbahaya. Pada
jukkan tingkat kemampuan masyarakat kelompok penyakit yang nyata, sakit
dalam usaha menjaga kesehatan dan disebut sebagai kagaringan dan dianggap
menghadapi tantangan kehidupan yang tidak terlalu berbahaya. Sakit dikate-
kompleks. Usaha-usaha untuk meme- gorikan berbahaya atau tidak berbahaya,
lihara, melestarikan dan mengembangkan dikaitkan dengan kemampuan batra
pengobatan tradisional merupakan unsur dalam pengobatan. Umumnya sakit yang
kebudayaan bangsa juga dikenal dalam berbahaya, membutuhkan kekuatan-
masyarakat lokal lainnya. kekuatan khusus dari batra dalam
Tiap masyarakat memiliki definisi mengobati penyakit tersebut, namun
sendiri tentang kondisi sakit. Umumnya penyakit yang tidak berbahaya dapat
etnis-etnis di Inonesia memahami Sakit disembuhkan sendiri oleh si sakit,
(illness) merupakan keluhan yang belum
29 |
Herlan, Donatianus BSE Praptantya, Viza Juliansyah, Efriani, Jagad Aditya Dewantara:
Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya Etnis Dayak Kebahan
misalnya dengan beristirahat atau minum penyakit yang dibawa oleh angin,
ramuan. semacam minyak yang ditaruh oleh
Indikator utama yang digunakan seseorang di jembatan, di pohon, di jalan
untuk mendefinisikan kondisi sakit ialah atau dimana-mana saja, kemudian dibawa
berbasiskan kemampuan seseorang untuk angin dan mengenai manusia sehingga
melakukan pekerjaan harian mereka. orang yang terkana minyak tersebut
Garing berarti orang tersebut harus isti- menajdi sakit. Duti mariyun, penyakit ini
rahat bekerja. Sebab menurut konsep merupakan sakit yang menyerang kepala,
etnik Dayak Kebahan, seseorang tidak membuat tengkorak kelapa menjadi
dikatakan garing apabila masih bisa lembut bahkan hingga menyebakan
bekerja atau beraktivitas seperti biasanya. kerontokan rambut. Pulasit, sejenis
Kepada mereka yang sakitnya ringan dan pidau, berupa sakit kepala yang sangat
masih mampu melaksanakan pekerjaan sakit, bisa membuat penderitanya sampai
atau aktivitas, kondisi seperti ini mengamuk. Pulasit bisu, orang yang
dikatakan gagaringan (pra sakit). Sakit terserang pulasit bisu tidak bisa bersuara
yang tidak dianggap serius menurut tapi mengamuk, semacam kesurupan.
batasan gagaringan itu, seperti masuk Adapun sarana pengobatan dari beberapa
angin, selesma (pilek), batuk, sakit ke- penyakit ini dapat melalui tanaman atau
pala, sakit perut, demam, tampiyaan, bagian dari tumbuhan seperti akar-akaran
gatalan (gatal-gatal), sariawan, dan sakit atau daun-daunan yang diberi mantra,
gigi. bisa melalui air penawar yang diberi
Jika ditelusuri lebih dalam, maka mantra, juga dapat melalui pengobatan
dalam etnik Dayak Kebahan umumnya ritual balian (dukun).
mereka menggunakan 3 istilah yang Definisi lainnya mengenai apa itu
berbeda untuk menunjukkan kondisi sakit dan sehat, dituturkan seorang
kese-hatan yang tidak normal, yaitu sakit informan yang berprofesi sebagai bidan
dan garing dan gagaringan. Berdasarkan kampung yang telah lama membantu
hasil wawancara dengan para batra dapat persalinan warga masyarakat di Kebahan.
dikemukakan bahwa, kata sakit hanya Menurut beliau, ciri-ciri orang yang sakit
digunakan untuk mengacu pada kondisi itu bibir tidak berwarna merah, muka
sakit yang diakibatkan faktor eksternal terlihat pucat, badan terasa tidak segar.
yang bersifat accidental misalnya ter- Jika badan atau anggota tubuh sampai
jatuh, terkena benda tajam atau benda tidak bisa bergerak itu dianggap lebih
keras. Sedangkan “garing” merupakan dari sakit. Sehingga harus cepat diobati.
sakit yang datang dari dalam atau natural Ciri anak-anak kalau sakit kondisinya
tanpa banyak dipengaruhi oleh harus menjadi suka rewel, badannya panas,
terkena faktor eksternal, sedangkan kemudian malas makan. Biasanya diobati
gagaringan adalah kondisi sakit pada dengan tanaman dan air penawar yang
umumnya misalnya badan lemah, atau sudah dibacakan mantra.
demam. Kekecewaan ataupun penderitaan
Hal-hal lain yang dikategorikan secara batin pun dianggap sebagai
sakit ialah sakit yang disebabkan oleh kondisi sakit oleh Dayak Kebahan.
perbuatan manusia, misalnya santet. Penderitaan batin sebut oleh Dayak
Biasanya sakit dibuat orang ini ada Kebahan sebagai sakit perase atau sakit
beberapa, diantaranya pidau, duti perasaan. Ini merupakan kondisi dimana
mariyun, laung rigai, laung layu, puru suatu kesedihan yang melanda orang
api, panahtarung, tarung balah, balau tersebut. Sedangkan sakit dalam tubuh itu
talabang, balau tabang. Pidau adalah berupa sakit tulang, serta urat sampai
30 |
Herlan, Donatianus BSE Praptantya, Viza Juliansyah, Efriani, Jagad Aditya Dewantara:
Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya Etnis Dayak Kebahan
organ hati. Kalau seseorang terserang tersebut cukup dibawa ke tempat peng-
sakit maka akan menghambat pekerjaan obatan-pengobatan medis yang umum
dan rejeki karena tidak bisa beraktifitas seperti puskesmas dan rumah sakit. Pe-
seperti biasanya. Begitu pula jika sakit nyakit nasib dianggap tidak begitu
perasaan, bisa menjalar ke sakit badan. merepotkan karena dalam pengobatannya
Adapun ciri jika seseorang sedang sakit cukup menggunakan obat-obatan medis
itu wajahnya pucat, badan terlihat layu tanpa perlu menggunakan ritual-ritual
dan tidak ada semangat, serta badan yang tertentu. Berobat ke dokter menjadi
menggigil. pilihan utama masyarakat dayak Kebahan
Pengobatan atau tatamba untuk dibanding berobat ke para batra.
garing ini biasanya dapat melalui Penyakit yang berasal dari
tanaman maupun dibaliani (ritual peng- manusia dan binatang atau hantu dika-
obatan). Untuk pengobatan melalui tegorikan sebagai penyakit yang tidak
tanaman, bisa dengan menggunakan bag- nampak. Berbeda dengan penyakit karena
ian dari tumbuhan seperti daun-daunan nasib atau karena murni dari penyakit
atau akar-akaran. Penyembuhan peng- yang nampak, yang dapat terdeteksi atau
obatan dengan tanaman tidak secara dapat diperiksa oleh dokter. Penyakit
langsung, tetapi bertahap, sesuai dengan yang tidak nampak ini dirasa tidak akan
tingkatan perkembangan penyakitnya. bisa diperiksa oleh dokter. Hanya para
Keadaan tubuh manusia dapat batra yang memiliki kemampuan khusus
dinilai secara objektif, tetapi gejala-gejala yang mampu memeriksa pasien dari
yang menyebabkan kondisi tersebut penyakit tadak nampak. Para batra akan
pastinya memiliki penilaian-penilaian melakukan pengobatn atas penyakit yang
tertentu pula pada suatu kepercayaan tidak tampak dengan istilah perobat
masyarakat. Hal tersebut dipercayai oleh kampung untuk membedakan dengan
Dayak Kebahan yang memiliki pema- istilah berobat ke medis (Puskesmas atau
haman sumber penyakitnya berdasarkan rumah sakit). Oleh Karena itu, penyakit
falsafah budaya. Dayak Kebahan meng- dari kedua sumber ini dikategorikan
kategorikan sumber penyakit yang diaki- sebagai penyakit berat yang sulit disem-
batkan dari 3 sumber, yaitu sumber pe- buhkan.
nyakit dari nasib, sumber penyakit yang Penyakit yang berasal dari
disebabkan manusia dan sumber penyakit manusia dikarenakan hubungan sesama
dikarenakan binatang atau hantu. manusia yang menimbulkan rasa dengki
Sumber-sumber penyakit yang diceri- dan iri. Rasa ketidaksukaan atau dendam
takan oleh para batra ini terbentuk dari terhadap seseorang yang mendorong
persepsi tentang penyakit yang terbentuk unruk melakukan ritual perdukunan yang
dari religi tradisi/falsafah budaya. menjadi sumber penyakitnya. Penyakit
Penyakit yang bersumber dari dari sumber ini dipercaya bersifat mutlak,
nasib adalah penyakit yang dianggap penyakit yang pasti akan menyerang
murni dari penyakit. Penyakit yang kepada manusia yang dituju. Bagi Dayak
dikarenakan oleh virus, bakteri, tidak Kebahan sendiri aktifitas sejenis perdu-
berfungsinya suatu organ tubuh tertentu. kunan atau santet murni berasal dari
Penyakit yang murni berasala dari tubuh kekuatan atau ilmu yang dimiliki manu-
manusia sehingga dianggap dari nasib sia, tanpa bantuan dari makhluk lain.
para penderita penyakit. Respon dayak Sumber penyakit ini bisa secara langsung
Kebahan terhadap penyakit yang berasal dengan sentuhan maupun bisa secara
dari nasib ini, menjadi penyakit yang tidak langsung yakni melalui media-
normal atau umum. Kenormalan penyakit media yang dianggap bisa mewakili sang
31 |
Herlan, Donatianus BSE Praptantya, Viza Juliansyah, Efriani, Jagad Aditya Dewantara:
Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya Etnis Dayak Kebahan
calon penderita seperti sisa nasi yang sional masih merupakan pilihan yang
baru dimakan oleh sang calon korban. dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat.
Ada semacam angggapan bila ritual Para pengobat ini mendapatkan kemam-
perdukunan atau santet pada Dayak Ke- puan mereka dengan beragam cara yang
bahan bukan semacam tindakan khusus, berbeda-beda. Beberapa diantara mereka
karena yang melakukan ritual ini dapat dengan sengaja belajar dari pengobat
dilakukan oleh siapa saja tanpa harus lainnya yang lebih senior. Sementara itu
memiliki ilmu tertentu. ada pula yang pergi ke berbagai tempat
Penyakit yang bersumber dari yang dianggap keramat untuk mendapat-
bintang atau hantu dikarenakan aktifitas kan ilmu pengobatan ataupun pembuat
manusia yang terjadi di dalam hutan. sakit. Pola transfer kemampuan yang
Aktifitas yang disengaja maupun tidak lainnya yang juga umum adalah melalui
disengaja yang dapat mengakibatkan proses penunjukan, baik itu berdasarkan
kerusakan/kekacauan di dalam hutan, keturunan ataupun lainnya. Salah satu
sehingga penghuni hutan melakukan batra sebagai salah satu informan utama
pembalasan yang menyebabkan manusia dalam penelitian ini merupakan batra
menjadi sakit. Hal ini berkaitan erat yang mendapatkan kemampuannya dari
dengan religi Dayak Kebahan yang proses penunjukan yang menurutnya
meyakini hutan atau alam sebagai tempat dilakukan oleh mahluk mahluk halus.
tinggal para roh dan hantu. Tipikal Mahluk-mahluk tersebutlah yang mem-
penyakit ini dipercaya selalu menyerang berikan petunjuk, mengajarkan serta
bagian tubuh manusia di bagian rusuk, membentuk segala proses pengobatan
area di bawah dada, atau penyakit yang yang dia lakukan.
dikarenakan terkena sumpit. Penyakit
bisul juga dianggap sebagai penyakit Dampak Perubahan Ekonomi, Sosial,
nasib yang diberikan oleh alam. Budaya, dan Lingkungan terhadap
Melanggar pantangan, aturan Pandangan atas Sakit dan Sehat serta
adat, merusak isi hutan atau melakukan Pengobatannya
perbuatan yang dapat menyinggug para Masyarakat Dayak Kebahan dan
hantu seperti tidak menghabiskan maka- kebudayaannya sangatlah dinamis, layak-
nan menjadi sumber penyakit tersebut. nya suku bangsa lain di dunia.
Hantu dipercayai sebagai makhluk yang Dinamisme suku Dayak Kebahan ini
memiliki kelompok masyarakat sendiri ditandai dengan berbagai perubahan, baik
dengan sistem pemeritahan kekerajaan. bentuk perubahan yang dapat diamati
Sebagai makhluk yang dipercayai tinggal secara kasat mata maupun perubahan
dan menjaga setiap pohon di hutan, akan pada tataran konseptual atau gagasan.
senantiasa memberikan hukuman berupa Perubahan suku Dayak Kebahan dan
penyakit bagi para pelanggar aturan. kebudayaannya dipengaruhi oleh bebe-
Karena sumber penyakit ini berasal dari rapa aspek dalam kehidupannya, dian-
para penghuni hutan, maka penyem- taranya, perubahan ekologis, sosial
buhannya juga dianggap hanya bisa ekonomi dan pengetahuan. Aspek-aspek
disembuhkan oleh dari sumbernya. Dari ini mengubah masyarakat Dayak Ke-
para pemberi penyakit yang bersang- bahan sehingga seringkali ditemui istilah
kutan. “Dayak dulu” dan “Dayak sekarang”.
Dayak Kebahan kini telah banyak Perubahan-perubahan tersebut
menggunakan jasa petugas medis untuk tentu erat kaitannya dengan bahasan
menangani permasalahan kesehatan dalam penelitian ini. Keadaan ekologis,
mereka. Meski demikian pengobat tradi- sosial, ekonomi dan pengetahuan juga
32 |
Herlan, Donatianus BSE Praptantya, Viza Juliansyah, Efriani, Jagad Aditya Dewantara:
Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya Etnis Dayak Kebahan
memberi dampak pada berubahnya pan- pribumi secara turun temurun dengan
dangan atau konsep akan sehat dan sakit. pengetahuan tradisionalnya (Efriani,
Secara ekologis, bagi masyarakat Dayak Gunawan, & Judistira, 2019).
Kebahan alam tidaklah dipahami sebagai Dayak Kebahan turut mengalami
ruang semata. Alam dipahami sebagai perubahan pada bidang sosial ekonomi.
pusat kehidupan. Alam dipahami sebagai Keadaan sosial ekonomi terutama tingkat
“pasar”, tempat segala kehidupan dapat kemakmuran sangat besar pengaruhnya
dipenuhi, termasuk sebagai “apotek” terhadap pola hidup juga terhadap kebu-
utama. Di alam masyarakat Dayak dayaan (Babis, 2018). Kemakmuran eko-
Kebahan belajar menemukan berbagai nomi memberikan keleluasaan berkreasi,
tanaman juga hewan yang bermanfaat memberikan kebebasan bertindak dan
bagi kesehatan dan kesembuhan. Kini memilih. Kondisi perekonomian Dayak
ancaman kehancuran ekologis di pulau Kebahan saat ini telah dipengaruhi oleh
Kalimantan menjadi hal yang urgent pembangunan sumber daya manusia.
untuk dibicarakan. Kehancuran ekologis Peranan berbagai usaha mandiri di luar
ini mengakibatkan terjadi kerusakan alam bertani telah banyak dikembangkan.
disertai dengan hilangnya flora dan Berbagai profesi di luar petani telah
fauna. Hilangnya berbagai flora dan banyak disandang Dayak Kebahan. Ber-
fauna juga berakibat pada hilangnya bagai pemberdayaan sosial ekonomi
berbagai tumbuhan yang dikenal sebagai seperti sistem perkreditan rakyat, sistem
tanaman obat pada masyarakat Dayak dagang, sistem produksi dan distribusi,
Kebahan. kini bukanlah hal asing lagi sebagian
Sekarang ini, kelangkaan tanaman besar Dayak Kebahan.
obat menjadi salah satu faktor yang Perubahan sosial ekonomi ini
menyebabkan masyarakat Dayak kebahan mengakibatkan sebagian besar Dayak
beralih pada penggunaan obat-obat me- Kebahan mengalami perubahan dalam
dis. Bila kita berbicara dari sudut merespon gejala sehat maupun sakit
pandang ekonomis, tentu lebih mereka. Saat ini, konsep kehidupan sehat
menariklah pemanfaatan tumbuh- acapkali dikaitkan dengan nutrisi dan gizi
tumbuhan hutan sebagai bahan obat. makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Masyarakat Dayak Kebahan tidak perlu Sehingga kesehatan bukan lagi menjadi
menyiapkan uang untuk mengambil dan tanggung jawab bersama seluruh anggota
mengolahnya sebagai obat. Tumbuh- komunitas, lebih dari itu, kesehatan
tumbuhan obat yang tersedia di alam menjadi tanggung jawab individual.
dapat dimanfaat hanya dengan meracik Falsafah Dayak Kebahan, yang meng-
menjadi obat sehingga bermanfaat bagi gerakan perilaku komunal mulai tergusur
kesehatan dan kesembuhan. Namun, saat oleh cara hidup individualistik dan
ini tidak sedikit dari tumbuh-tumbuhan materialistik. Perubahan ini mengubah
yang berfungsi sebagai tanaman obat, perihal sehat yang dimaknai sebagai
hilang bersama dengan perubahan eko- suatu keseimbangan yang dibutuhkan
logis pada pulau Kalimantan. Ber- oleh tubuh. Sehat dapat diusahakan, dapat
dasarkan studi etnobiologi, pada umum- diadakan atau dapat dikondisikan. Deng-
nya berbagai penemuan dan pengem- an demikian, sakit dimaknai sebagai
bangan aneka ragam obat baru modern di ketidakseimbangan kebutuhan tubuh.
dunia secara global umumnya berasal Selain perubahan pada ekologis
dari pengembangan berbagai jenis-jenis dan sosial ekonomi, pengaruh pengeta-
tanaman obat-obat yang telah digunakan huan juga menjadi faktor yang men-
oleh berbagai kelompok masyarakat dorong perubahan masyarakat dalam
33 |
Herlan, Donatianus BSE Praptantya, Viza Juliansyah, Efriani, Jagad Aditya Dewantara:
Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya Etnis Dayak Kebahan
merespon kondisi sehat dan sakit pada aktivitas manusia, maupun perubahan
Dayak Kebahan, hal tersebut bedasarkan cuaca yang tidak menentu. Salah satu
sistem pengetahuan yang mencakup faktor terbesar yang dihadapi Dayak
segala pengetahuan manusia tentang ber- Kebahan adalah perubahan lingkungan
bagai unsur yang digunakan dalam alam, seperti hilangnya hutan primer
kehidupannya (Dewantara & menjadi perkebunan dan beberapa in-
Budimasyah, 2018). Dayak Kebahan kini dustri lainnya. Beragam faktor penyebab
telah mengalami peningkatan pada sistem kelangkaan berbagai obat tradisional
pengetahuan. Meningkatnya sistem tersebut menjadi para pasien maupun
pengetahuan ini meningkatkan kesadaran para batra kesulitan dalam menyiapkan
akan berbagai hal terkait dengan kehi- bahan-bahan dalam metode pengobatan.
dupannya, termasuklah kesadaraan akan Tidak terpenuhinya prasyarat-prasyarat
pentingnya kesehatan. tertentu menunjukkan pengobatan akan
Perubahan sosial ekonomi meng- sulit dilakukan sehingga jaminan akan
ubah kesadaran akan kesehatan, yang sehat tidak pasti. Hingga berlanjut untuk
juga membawa perubahan pada pola memenuhi rasa aman dan nyaman pada
perawatan kesehatan. Sistem perawatan Dayak Kebahan banyak yang mulai
kesehatan meliputi cara-cara yang digu- meninggalkan pengobatan batra dan
nakan oleh masyarakat untuk merawat memilih pengobatan medis modern.
orang sakit dan untuk memanfaatkan Berkembangnya program-prog-
pengetahuan guna menolong orang lain. ram pembangunan nasional ke pelosok-
Pada Dayak Kebahan, sistem perawatan pelosok wilayah seperti pusat layanan
kesehatan sangat berkaitan erat dengan Kesehatan masyarakat, juga sangat
falsafah serta religi. Sebelum terdapat berpengaruh pada pola perilaku sehat dan
klinik, Puskesmas, atau bahkan toko-toko sakit dalam suatu masyarakat (Ekowarni,
yang menyediakan berbagi obat, Dayak 2001). Pusat layanan kesehatan masya-
Kebahan melakukan perawatan kesehatan rakat, seringkali memberikan edukasi
dengan berobat ke batra atau dengan tentang pengobatan yang bermuatan
mengkonsumsi berbagai ramun tanaman medis “barat” sehingga perilaku peng-
obat maupun upacara-upacara yang obatan tradisional perlahan mulai diting-
bersifat tradisional hinggi mistis. Kini, galkan. Misalnya, sakit demam panas
persediaan obat-obatan modern dengan yang secara tradisional dipercaya akibat
sangat mudah dijumpai di toko-toko, “dipukul hantu” telah mendapat penjelas-
misalnya obat Paramex yang digunakan an medis. Kini sakit deman panas
untuk mengatasi sakit kepala, Nafasin dipahami sebagai pengaruh dari suhu atau
yang digunakan untuk mengatasi sesak hawa panas dan dingin yang dapat
nafas, Neoentrostop digunakan untuk berasal dari makanan, barang, udara
mengatasi mencret. Obat-obatan medis bahkan lingkungan psikologis. Udara
modern ini sudah tidak lagi asing dan dingin misalnya dapat merambat melalui
beberapa telah menjadi kebutuhan ter- kaki dan terus naik ke atas, sehingga
tentu bagi Dayak Kebahan. menyebabkan seseorang sakit, berupa
Kelangkaan berbagai obat trade- menggigil dan demam panas. Demam
sional menjadi salah satu pemicu panas pada pengetahuan pengobatan
berbagai obat modern sebagai pilihan tradisional Dayak Kebahan diobati deng-
utama bagi pengobatan. Kelangkaan ini an ramuan yang terdiri dari Ke-
terjadi karena habitat jenis-jenis tum- taba/penabar burung, Sampu tuak,
buhan obat, serta ekosistem hutan telah Gandarusa yang diremas dengan air,
rusak, hilang akibat berbagai macam kemudian dimandikan atau dioleskan ke
34 |
Herlan, Donatianus BSE Praptantya, Viza Juliansyah, Efriani, Jagad Aditya Dewantara:
Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya Etnis Dayak Kebahan
35 |
Herlan, Donatianus BSE Praptantya, Viza Juliansyah, Efriani, Jagad Aditya Dewantara:
Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya Etnis Dayak Kebahan
36 |
Herlan, Donatianus BSE Praptantya, Viza Juliansyah, Efriani, Jagad Aditya Dewantara:
Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya Etnis Dayak Kebahan
37 |
Herlan, Donatianus BSE Praptantya, Viza Juliansyah, Efriani, Jagad Aditya Dewantara:
Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya Etnis Dayak Kebahan
38 |