SEMARANG
Nomor : / /
NIM : 1803064
TEMPAT PRAKTEK :
Kondisi : FT A / FT B / FT C / FT D / FT E
Umur : 52 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
A. PEMERIKSAAN
1. ANAMNESIS
a. KELUHAN UTAMA :
Pasien mengeluh nyeri pada lengan kanan
e. RIWAYAT KELUARGA
-
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. TANDA – TANDA VITAL
1) Tekanan Darah : 170/100 mmHg
2) Denyut Nadi : 75 kali/menit
3) Pernafasan : 30 kali/menit
4) Temperatur : 36º C
5) Tinggi Badan : 165 cm
6) Berat Badan : 82 kg
b. INSPEKSI
1. Statis : wajah pasien tidak terlihat pucat dan terlihat normal
2. Dinamis : pasien bergerak secara normal, tidak merasa kesakitan
c. PALPASI
- Adanya spasme pada otot extensor carpi radialis brevis
d. GERAK DASAR
1) Gerak Aktif
Mampu/tidak
Gerakan Nyeri mampu melawan
tahanan
Mampu, tahanan
Flexi elbow Nyeri
maximal, nyeri
Mampu, tahanan
Ekstensi elbow Nyeri
maximal, nyeri
Mampu : tahanan
Pronasi Nyeri
minimal, nyeri
Mampu : tahanan
Supinasi Nyeri
minimal, nyeri
Mampu : tahanan
Fleksi wrist Nyeri
minimall, nyeri
Mampu : tahanan
Ekstensi wrist Nyeri
minimal, nyeri
e. KOGNITIF
f. INTRA PERSONAL
g. INTERPERSONAL
Pasien mampu berkomunikasi dengan baik, jelas dan kooperatif dengan
orang yang ada disekitar dan juga terapis.
h. FUNGSIONAL DASAR
Pasien merasakan nyeri pada saat melakukan gerakan pronasi dan
supinasi dan saat mengangkat barang berat
i. FUNGSIONAL AKTIVITAS
MEPI (Mayo Elbow performance index)
Skala Nilai
1. 45 poin untuk pasien yang tidak mengalami
nyeri,
2. 30 poin diberikan kepada pasien yang
mengalami nyeri ringan,
3. nyeri sedang menghasilkan 15 poin,
1. Nyeri 4. pasien dengan nyeri parah mendapatkan 0 poin.
j. LINGKUNGAN AKTIVITAS
Lingkungan sekitar mendukung pasien untuk sembuh
3. PEMERIKSAAN SPESIFIK
A. Pemeriksaan sistemik khusus
a. Cozen’s Test :tidak nyeri (-)
b. Mill’s manipulation : nyeri (+) pasien merasakan nyeri pada otot
extensor elbow ( extensor carpi radialis brevis)
B. Pengukuran khusus
a. Nyeri : Visual Analogue Scale (VAS)
• Nyeri diam :0
• Nyeri gerak : 5 (saat pronasi supinasi)
• Nyeri tekan : 7 (pada bagian tendon otot ECRB)
b. Pemeriksaan Manual Muscle Testing (MMT)
Ekstensor wrist 4 5
B. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Body structure :
- Adanya kelemahan otot pronator, supinator, flexor dan ekstensor wrist
- Adanya spasme pada otot extensor carpi radialis brevis
2. Body function :
- Adanya nyeri gerak pada saat pronasi, supinasi dan saat membawa barang
berat dan adanya nyeri tekan pada tendon muscle junction extensor carpi
radialis brevis. Nyeri pada tennis elbow disebabkan karena adanya inflamasi
pada tenno periosteal, iritasi dan perlekatan kolagen. Nyeri yang terjadi yaitu
Karena adanya pembebanan pada otot-otot ekstensor carpi radialis, sehingga
menyebabkan kerobekan pada tenno periosteal dan kerobekan kecil pada
serabut tendon ekstensor carpi radialis brevis yang akan menimbulkan
inflamasi karena reaksi vascular dan seluler pada tenno periosteal dengan
tanda dan gejala berupa nyeri, bengkak, panas, dan warna kemerahan.
Inflamasi tersebut direfleksikan sebagai nyeri yang menyertai tennis elbow
- Kelemahan otot disebabkan karena adanya rasa nyeri yang sehingga pasien
tidak menggerakkan ototnya dengan maksimal
3. Activity : pasien mengalami kesulitan saat membawa barang berat dan terasa
pegal saat mengendarai motor
4. Participation : pasien masih bisa melakukan aktivitas sosial seperti melakukan
tennis lapangan
C. PROGRAM / RENCANA FISIOTERAPI
1. TUJUAN
a. Tujuan jangka pendek :
- Mengurangi adanya nyeri pada otot extensor carpi radialis brevis.
- Mengurangi adanya spasme pada otot extensor carpi radialis brevis.
- Meingkatkan kekuatan otot ekstensor dan fleksor wrist
2. TINDAKAN FISIOTERAPI
a. Bilah IASTM (menggunakan sendok)
b. Eccentric strengthening exercise
c. Stretching otot fleksor dan ekstensor elbow
3. TINDAKAN PROMOTIF/PREVENTIF
Pasien diharuskan melakukan latihan penguatan otot dirumah dengan
menggunakan beban seadanya dan melakukan gerakan eccentric strengthening
yang diajarkan oleh terapis.
D. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
a. IASTM (Instrument Assisted Soft Tissue Mobilization)
Teknik IASTM dengan aliran limfatik bertujuan untuk memobilisasikan jaringan
lunak untuk meningkatkan poliferasi ekstraseluler, mendorong angiogenesis, dan
pertumbuhan saraf dalam sendi (Kim et al., 2017). Selain itu aliran limfatik dapat
mengarahkan produk-produk inflamasi ke arah nodus limfatik lalu berakhir di
thoracic duct dan dialirkan menuju pembuluh darah dapat mengaktifkan reaksi
imunologis (Suami & Scaglioni, 2018), seperti pendekatan yang dilakukan yaitu
menggunakan teknik IASTM searah jalur limfatik (Karmali et al., 2019).
Berdasarkan hasil data statistik diatas peran limfatik memiliki peran penting
dalam membuang limbah dan cairan intraselular yang menyebabkan bengkak
(Schrage and Snyder, 2016). Modalitas teknik graston atau IASTM digunakan
untuk melancarkan sirkulasi darah pada daerah yang terluka sehingga produk
hasillimbah metabolisme tubuh yang dapat mengakibatkan spasme pada otot akan
berkurang sehingga nyeri dapat berkurang.
E. PROGNOSIS
Quo Ad sanam : bonam
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
F. EVALUASI
a. Evaluasi nyeri dengan VAS
Nyeri T1 T2
Diam 0 0
Gerak 5 3
Tekan 7 6
b. Evaluasi LGS
1. Adanya penurunan rasa nyeri tekan dan nyeri gerak pada elbow dextra
2. Adanya penurunan spasme pada otot ekstensor elbow
PEMBIMBING PRAKTEK
( ________________________) NIP
13