Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN STATUS KLINIK FISIOTERAPI

FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL
Program Studi Profesi Fisioterapi
Nomor Urut :

Nama Mahasiswa : Rina Irnawati


NIM : J130185095
Tempat Praktik : RSUD Ungaran
Pembimbing : Sukar Almurji, SST.FT
====================================================================
Tanggal Pembuatan Laporan : 19 Juli 2019

I. KETERANGAN UMUM PENDERITA


Nama : Ny. E
Umur : 49 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan

II. DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT


A. DIAGNOSIS MEDIS
Stiffness Wrist & Hand Joint e.c. Post ORIF Colles Fracture Sinistra

B. CATATAN KLINIS

Hasil rontgen (02/12/2018)


Terpasang ORIF pada regio radiocarpal, masih tampak fraktuk kontinuitas 1/3 distal
os. radius, os. aposisi, dan alignment lebih baik dari sebelumnya.

1
1. PEMERIKSAAN GERAK DASAR
a. Gerak Aktif
Joint Gerakan Dextra Sinistra
Fleksi Full ROM, tidak ada Full ROM, tidak ada nyeri
nyeri
Ekstensi Full ROM, tidak ada Full ROM, tidak ada nyeri
nyeri
Elbow
Pronasi Full ROM, tidak ada Terbatas, ada nyeri
nyeri
Supinasi Full ROM, tidak ada Terbatas, ada nyeri
nyeri
Palmar fleksi Full ROM, tidak ada Terbatas, ada nyeri
Wrist
nyeri
&
Dorsi fleksi Full ROM, tidak ada Terbatas, ada nyeri
fingers
nyeri
Radial deviasi Full ROM, tidak ada Terbatas, ada nyeri
nyeri
Ulnar deviasi Full ROM, tidak ada Terbatas, ada nyeri
nyeri
Fleksi Full ROM, tidak ada Terbatas, ada nyeri
Fingers
nyeri
Ekstensi Full ROM, tidak ada Terbatas, ada nyeri
nyeri
Abduksi Full ROM, tidak ada Full ROM, tidak ada nyeri
nyeri
Adduksi Full ROM, tidak ada Full ROM, tidak ada nyeri
nyeri
`
b. Gerak Pasif
Joint Gerakan Sinistra
Elbow Fleksi Full ROM, tidak ada nyeri, soft

2
Ekstensi Full ROM, tidak ada nyeri,
hard
Pronasi Terbatas, ada nyeri, firm
Supinasi Terbatas, ada nyeri, firm
Palmar fleksi Terbatas, ada nyeri, firm
Dorsi fleksi Terbatas, ada nyeri, firm
Wrist
Radial deviasi Terbatas, ada nyeri, hard
Ulnar deviasi Terbatas, ada nyeri, firm
Fleksi Terbatas, ada nyeri, firm
Ekstensi Terbatas, ada nyeri, firm
Abduksi Full ROM, tidak ada nyeri,
Fingers
firm
Adduksi Full ROM, tidak ada nyeri,
firm

c. Gerak Isometrik Melawan Tahanan


Joint Gerakan Dextra
Fleksi Tahanan minimal, tidak ada nyeri
Ekstensi Tahanan minimal, tidak ada nyeri
Elbow
Pronasi Tahanan minimal, ada nyeri
Supinasi Tahanan minimal, ada nyeri
Palmar fleksi Tahanan minimal, ada nyeri
Dorsi fleksi Tahanan minimal, ada nyeri
Wrist
Radial deviasi Tahanan minimal, ada nyeri
Ulnar deviasi Tahanan minimal, ada nyeri
Fleksi Tahanan minimal, ada nyeri
Ekstensi Tahanan minimal, ada nyeri
Fingers
Abduksi Tahanan minimal, tidak ada nyeri
Adduksi Tahanan minimal, tidak ada nyeri

2. PEMERIKSAAN KHUSUS (spesifik)


a. Antropometri
Patokan Kanan Kiri Selisih
Figure of eight 41 cm 41,5 cm 0,5 cm
Proc. styloideus ulna 17 cm 17,7 cm 0,7 cm
5 cm ke proksimal 20 cm 20 cm -
10 cm ke proksimal 24 cm 23 cm 1 cm

b. Range of Motion (ROM)


Regio LGS Aktif
S 00 – 00 - 1350
Elbow
R 350 – 00 - 250
S 200 – 00 - 400
Wrist
R 150 – 00 - 200

c. Nyeri

3
Menggunakan Verbal Descriptive Scale (VDS)
- Nyeri diam : 2 (nyeri sangat ringan)
- Nyeri tekan : 4 (nyeri tidak begitu berat)
- Nyeri gerak : 6 (nyeri berat)

3. TES KEMAMPUAN FUNGSIONAL & LINGKUNGAN AKTIVITAS


Pasien juga mengeluhkan kesulitan untuk menggenggam,
memutar lengannya, dan belum mampu membawa barang lebih dari 1 kg dengan
Menggunakan tangan kirinya.

Pasien belum bisa menggenggam barang secara normal


C. DIAGNOSIS FISIOTERAPI (Impairment)
1. Pasien mengeluhkan nyeri pergelangan tangan kiri
2. Keterbatasan gerak pada pergelangan tangan kiri
3. Adanya spasme
a. Tindakan Fisioterapi
1) Parafin bath
Merupakan terapi yang menggunakan parafin biasa yang ditambah
parafin oil, kemudian dipanaskan hingga meleleh dengan suhu 55 0C.
Efek panas yang diperoleh dari lilin yang mencair akan menenangkan
(merelaksasi) jaringan lunak yang diterapi, membuka pori-pori dan
meningkatkan aliran darah dan sirkulasi tubuh. Hal ini baik untuk
mengurangi rasa sakit/nyeri, kekakuan otot dan sendi karena mampu
menghilangkan kelebihan cairan di jaringan lunak sekitar. Prosedur :
- Pasien diminta untuk mencuci tangan dengan bersih dan melepas
aksesoris yang dipakai pada jari dan prgelangan tangan.
- Fisioterapis menyiapkan alat dan bahan, seperti parafin bath, handuk,
plastik, dan timer.
- Pastikan parafin yang akan digunakan sudah mencair dan panas.
- Minta pasien untuk mencelupkan tangan yang sakit hingga
pergelangan tangan ke dalam parafin bath lalu angkat hingga sedikit
mengeras membentuk sarung tangan, lalu ulangi langkah tersebut
sebanyak 7 kali. Setelah itu bungkus dengan menggunakan plastik dan
handuk kering untuk menjaga suhunya. Tunggu hingga 10-15 menit.
2) Myofascial Release

4
Tujuannya adalah untuk mengurangi spasme dan tightness pada otot.
Prosedurnya : minta pasien untuk rileks, kemudian usapkan baby oil
pada lengan pasien dengan teknik stroking dan efflurage. Kemudian
release otot yang mengalami tightness dengan transverse friction hingga
ketegangan otot berkurang.
3) Active Exercise
Tujuannya adalah untuk menambah LGS. Prosedur : pasien diminta
untuk bergerak menggenggam dan membuka tangan, palmar dan dorsal
fleksi, pronasi dan supinasi secara aktif.
b. Edukasi :
(1) Pasien dianjurkan untuk melakukan home program yang telaah diberikan
oleh terapis.
(2) Pasien dianjurkan untuk melakukan aktivitas seperti biasanya.

E. RENCANA EVALUASI
A. Nyeri dengan menggunakan VDS
B. Kemampuan fungsional menggunakan Wrist Hand Disability Index (WHDI)
C. Antropometri dengan meterline
D. Lingkup gerak sendi dengan goniometer

H. HASIL TERAPI AKHIR


Pasien perempuan berusia 49 tahun dengan diagnosa stiffness wrist and hand
e.c.post ORIF fracture colles sinistra setelah dilakukan 2 kali terapi dengan parafin
bath, myofascial release, manual therapy, hold relax exercise, dan active exercise
didapatkan hasil yang tidak terlalu signifikan dalam pengurangan nyeri, peningkatan
LGS, antropometri bengkak pada tangannya, dan pada kemampuan fungsional.
Sedangkan lengan pasien masih dalam posisi midline dan belum mencapai posisi
anatomis. Perlu dipertimbangkan kembali dalam pemberian program latihan agar
hasil dalam proses rehabilitasi dapat mendapatkan hasil yang signifikan. Selain itu,

5
peran pasien dalam melakukan home program juga menjadi salah satu faktor yang
dapat berpengaruh dalam proses rehabilitasi.

Anda mungkin juga menyukai