Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HUKUM KEPARIWISATAAN

Peran Pemerintah dalam Menggaet Wisatawan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Disusun oleh :

Prell Sumangkut

18051041

Fakultas Hukum

Universitas Katolik De La Salke Manado

Manado

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Hukum Kepariwisataan dengan topik
pembahasan “Peran Pemerintah dalam Menggaet Wisatawan Untuk Meningkatkan Kesejahteraan
Rakyat”.
Saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Sir Primus Aryesam, S.H.,M.H selaku
dosen mata kuliah Hukum Kepariwisataan yang telah memberikan dukungan dan bimbingan.
Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan mengenai
Kepariwisataan di Indonesia. Saya menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya berharap adanya kritik,
saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang saya buat di masa mendatang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat oleh siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah ini dapat
berguna bagi pembaca dan saya sendiri. Sebelumnya, saya memohon maaf apabila terdapat
kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan.

Tondano, 18 September 2020

Prell Sumangkut
BAB I
Pendahuluan

1. Latar Belakang
Sektor pariwisata merupakan salah satu potensi ekonomi kerakyatan yang perlu
dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan
daerah. Hal ini dilakukan secara menyeluruh dan merata sehingga perlu adanya pembinaan
yang terarah dan terkoordinir. Pariwisata merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat
yang berkaitan dengan cara penggunaan waktu luang atau waktu libur yang dimiliki
seseorang. Selain itu juga pariwisata atau rekreasi telah menjadi kebutuhan hidup
masyarakat saat ini, dengan berpariwisata dapat berkumpul dengan menghabiskan waktu
dengan sanak saudara atau orang orang yang disayangi untuk menambah wawasan
pengetahuan pada anak anak atau hanya sekedar penghilang penat dari kesibukan pekerjaan
yang ditekuninya.
Kegiatan kepariwisataan yang cakupannya sangat luas serta seringkali ‘sensitif’
bukanlah kegiatan yang tidak dapat dirumuskan.Ia merupakan kegiatan yang bersifat
sistematis dan memiliki ruang lingkup, komponen dan proses tersendiri. Dapat dikatakan
ia merupakan system perdagangan berobjek jasa dan yang bukan berupa jasa, serta
mendapat dukungan dari sistem lainnya seperi sosial budaya, lingkungan hidup, religi dan
lainnya. Kegiatan kepariwisataan berorientasi pada penyediaan jasa pariwisata, dan bisnis
pariwisata meliputi seluruh kegiatan penyediaan jasa yang dibutuhkan wisatawan meliputi
jasa perjalanan (travel) dan transportasi, penginapan, jasa boga, rekreasi serta jasa lain yang
terkait seperti penukaran uang, jasa hiburan, jasa informasi dan sejenisnya.
Di Indonesia, kegiatan pariwisata yang semakin hari semakin meningkat sudah banyak
memperoleh keuntungan apalagi di sektor ekonomi. Hal tersebut juga tidak dari lepas dari
peran pemerintah untuk terus memperbaiki apa yang kurang dan mengembangkan tempat-
tempat pariwisata di Indonesia yang juga dari hal tersebut bisa berdampak baik kepada
masyarakat.
2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh pariwisata terhadap masyarakat dan peran pemerintah dalam
menggaet wisatawan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
3. Tujuan
Untuk mengetahui dan mendapatkan informasi atau pengetahuan mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan kepariwisataan serta dampaknya kepada masyarakat yang tidak
terlepqs juga dari peran pemerintah
4. Manfaat
Penulis dan pembaca bisa sama-sama belajar dan penulis berharap makalah ini bisa
berguna bagi siapapun yang membacanya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pemerintah
Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat dan menerapkan
hukum serta undang-undang di wilayah tertentu.
Menurut KBBI Pemerintah adalah :
1) Sistem menjalankan wewenang dan kekuasaan mengatur kehidupan sosial, ekonomi,
dan politik suatu negara atau bagian-bagiannya;
2) sekelompok orang yang secara bersama-sama memikul tanggung jawab terbatas untuk
menggunakan kekuasaan;
3) Penguasa suatu negara
2. Wisatawan
- Menurut Organisasi Pariwisata Dunia, seorang wisatawan atau turis adalah
seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari
rumahnya dengan tujuan rekreasi
- Menurut Smith (2009:16), wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau
sedang berlibur dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan
sesuatu yang lain.
3. Kesejahteraan Masyarakat
- Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana
orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai.
- Menurut Undang-undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Masyarakat,
kesejahteraan masyarakat adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,
spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu
mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pariwisata
Kata “pariwisata” berasal dari dua suku kata yaitu, pari dan wisata pari berarti banyak,
berkali-kali, berputar-putar, sedangkan wisata berarti perjalanan atau bepergian yang dilakukan
secara berkali-kali atau berkeliling. Menurut Pasal 1 ayat (3) Pariwisata adalah berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
Pariwisata adalah kunci keberhasilan dalam hal meningkatkan penerimaan daerah,
pariwisata berperan meningkatkan perekonomian suatunegara, baik sebagai sumber
penerimaan devisa maupun penciptaan lapangan kerja.
Menurut John M. Bryden (1973) dalam Abdurrachmat dan E. Maryani (1998:79) suatu
penyelenggaraan kegiatan pariwisata dan obyek wisata dapat memberikan setidaknya 5
dampak positif, yaitu :
a. Penyumbang devisa negara
b. Menyebarkan pembangunan
c. Menciptakan lapangan kerja
d. Memacu pertumbuhan ekonomi melalui dampak penggandaan (multiplier effect)
e. Wawasan masyarakat tentang bangsa-bangsa di dunia semakin luas
f. Mendorong semakin meningkatnya pendidikan dan keterampilan penduduk
Abdurrachmat dan E. Maryani (1998:80) menjelaskan juga dampak-dampak negatif yang
timbul dari pariwisata secara ekonomi, yaitu:
a. Semakin ketatnya persaingan antar sektor
b. Harga Lahan yang semakin tinggi
c. Mendorong timbulnya inflasi
d. Bahaya terhadap ketergantungan yang tinggi dari negara terhadap pariwisata
e. Meningkatnya kecendurungan impor
f. Menciptakan biaya-biaya yang banyak
g. Perubahan sistem nilai dalam moral, kepercayaan, dan tata pergaulan dalam
masyarakat, misalnya mengikis kehidupan bergotong royong, sopan santun dan lain-
lain.
h. Memudahkan kegiatan mata-mata dan penyebaran obat terlarang
i. Dapat meningkatkan pencemaran lingkungan seperti sampah, vandalisme (corat-
coret), rusaknya habitat flora dan fauna tertentu, polusi air, tanah, dll.
Menurut Chohen (1984), dampak pariwisata terhadap kehidupan sosial ekonomi
masyarakat lokal dapat di kategorikan menjadi delapan kelompok, yaitu:
1) Dampak terhadap penerimaan devisa
2) Dampak terhadap pendapatan masyarakat
3) Dampak terhadap kesempatan kerja
4) Danpak terhadap harga-harga
5) Dampak terhadap distribusi
6) Dampak terhadap kepemilikan dan kontrol
7) Dampak terhadap pada pembangunan dan umumnya
8) Dampak terhadap pendapatan pemerintah
2. Wisatawan
Menurut UU No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, wisatawan adalah orang yang
melakukan wisata.
Berdasarkan sifat perjalanan, lokasi dimana perjalanan dilakukan, wisatawan dapat
diklarifikasikan sebagai berikut :
a. Wisatawan Asing ( Foreign Tourist), Orang asing yang melakukan perjalanan wisata,
yang dating memasuki suatu negara lain yangbukan merupakan negara di mana ia
biasanya tinggal.
b. Domestic foreign tourist, Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu
negara karena tugas, dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negara di mana ia
tinggal. Misalnya, staf kedutaan Belanda yang mendapat cuti tahunan, tetapi ia tidak
pulang ke Belanda, tetapi melakukan perjalanan wisata di Indonesia (tempat ia
bertugas)
c. Domestic tourist
Seorang warga negara suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam batas
wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya. Misalnya warga
negara Indonesia yang melakukan perjalanan ke Bali atau ke Danau Toba. Wisatawan
ini disebut juga wisatawan dalamnegeri atau wisatawan nusantara (wisnu).
d. Indigenous Foreign Tourist
Warga negara suatu negara tertentu, yang karena tugasnya atau jabatannya berada di
luar negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata di wilayah
negaranya sendiri. Misalnya, warga negara Perancis yang bertugas sebagai konsultan
di perusahaan asing di Indonesia, ketika liburan ia kembali ke Perancis dan melakukan
perjalanan wisata di sana. Jeniswisatawan ini merupakan kebalikan dari Domestic
Foreign Tourist
e. TransitTourist
Wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu negara tertentu, yang terpaksa
mampir atau singgah pada suatu pelabuhan/airport/stasiun bukan atas kemauannya
sendiri.
f. Business Tourist
Orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis, bukan wisata, tetapi perjalanan
wisata akan dilakukannya setelah tujuannya yang utama selesai. Jadi, perjalanan wisata
merupakan tujuan sekunder, setelah tujuan primer yaitu bisnis selesai dilakukan.
3. Peranan Pemerintah terhadap Pariwisata
1) Peranan Pemerintah dalam ekonomi pariwisata
Tujuan pokok dari kebijakan ekonomi pemerintah terhadap pariwisata adalah untuk
memaksimalkan kontribusi pariwisata terhadap ekonomi nasional. Tujuan kontribusi ini
termasuk :
a. Optimalisasi kontribusi dalam neraca pembayaran
b. Menyiapkan perkembangan ekonomi regional dan neraca pembayaran regional.
c. Menyiapkan tenaga kerja
d. Peningkatan dan pendistribusian pendapatan.
e. Kontribusi terhadap kesejahteraan sosial
f. Memaksimalkan peluang pendapatan fiscal
2) Langkah Pemerintah dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan
a. Mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur
b. Mendorong pengembangan atraksi wisata
c. Meningkatkan kualitas amenitas
d. Memperkuat promosi pariwisata
e. Mendorong investasi
f. Menyusun standar prosedur manajemen pariwisata
3) Kontribusi Pariwisata Terhadap Kesejahteraan Rakyat
Sektor pariwisata saat ini dinilai kian memiliki peran yang strategis dalam
perekonomian nasional. Bahkan, pengembangan sektor ini diyakini sebagai cara yang
paling cepat dalam mensejahterakan rakyat. Dengan multiflier effect ditimbulkan oleh
sektor ini membuat rakyat akan makin cepat sejahtera
Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pembangunan di sektor pariwisata
menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengurai masalah kemiskinan ini. Khusus untuk
daerah perdesaan program pembuatan desa wisata menjadi salah satu program yang patut
dikedepankan. Karena, pariwisata mempunyai dampak pengganda yang besar terutama
dengan industri kreatif seperti berkembangnya industri kuliner, seni pertunjukan, desain,
fashion.
Pengembangan potensi kesenian dan budaya lokal adalah salah satu bentuk desa
wisata yang coba dikembangkan di Indonesia. Karena memasuki era globalisasi sekarang
ini muncul kecenderungan bahwa masyarakat ingin memahami kebudayaan diluar
lingkungannya. Keanekaragaman budaya Indonesia dapat menjadi daya tarik tersendiri
bagi para wisatawan untuk mengenal persamaan dan perbedaan satu kebudayaan
masyarakat dengan kebudayaan yang lainnya. Akan tetapi pengembangan pariwisata
budaya saat ini kecenderungannya harus tetap diarahkan pada pengembangan pariwisata
berkelanjutan, yang pada praktiknya dapat memberikan ruang luas untuk partisipasi
masyarakat.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Menurut Pasal 1 ayat (3) Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
Menurut UU No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, wisatawan adalah orang
yang melakukan wisata.
Peranan pemerintah dalam kepariwisataan bisa di lihat dari peran pemerintah
dalam ekonomi pariwisata dan langkah pemerintah dalam meningkatkan pariwisata.
Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pembangunan di sektor
pariwisata menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengurai masalah kemiskinan ini.
Khusus untuk daerah perdesaan program pembuatan desa wisata menjadi salah satu
program yang patut dikedepankan.
2. Saran
Menurut saya, banyaknya orang asing atau turis atau wisatawan ke Indonesia
memang hal yang baik karena Indonesia bisa lebih dikenal lagi dengan hal-hal positif
yang ada. Selain itu, meningkatnya sektor pariwisata di Indonesia tentu saja
memberikan keuntungan khususnya di perekonomian. Namun, Pemerintah harus tegas
dalam melihat apakah mereka yang datang memang bertujuan untuk melakukan
kegiatan berwisata atau ingin datang bekerja. Karena hal tersebut berkemungkinan
menutup lapangan bekerja bagi masyarakat lokal.

Anda mungkin juga menyukai