Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.

4 April 2019 (419-432) ISSN: 2337-6732

MODEL STRATEGI PERJANJIAN KONTRAK FIDIC DAN KONTRAK


NASIONAL PADA KONTRAKTOR IJO DALAM PROYEK
INFRASTRUKTUR JALAN TOL MANADO-BITUNG
Amanda Triselya Sanaky,
Ariestides K. T. Dundu, Shirly S. Lumeno
Prodi Teknik Sipil, Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado
email: triselyaamanda@gmail.com

ABSTRAK
Pembangunan jalan Tol Manado-Bitung adalah kerja sama patungan yang melibatkan kontraktor
domestik dan kontraktor asing untuk mengerjakan sebuah proyek bersama-sama dalam waktu yang
telah ditetapkan dalam kontrak, yang lebih dikenal dengan Internasional Joint Operation. Kerja sama
ini memerlukan standar kontrak yang menjadi acuan untuk memulai rangkaian proyek.
Penelitian ini mengevaluasi perjanjian kontrak FIDIC dan Kontrak Nasional pada Kontraktor IJO
Proyek Infrastruktur Jalan Tol Manado-Bitung.Metode yang digunakan adalah metode survey dengan
pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif dimana hasil survey, kuisioner dan wawancara diolah
dengan metode analisa SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:dalam kerja sama Internasional Joint Operation pada proyek Tol
1 bentuk kontrak adalah FIDIC, sedang pada proyek Tol 2 menggunakan kontrak Nasional, sehingga
kualitas dokumen kontrak yang digunakan juga mempunyai kerangka masing-masing sebagai acuan
kerja. Faktor yang paling dominan mempengaruhi salah satu kinerja proyek adalah adanya potensi
sengketa; dan berdasarkan Analisa SWOT, model strategi penerapan perjanjian kontrak FIDIC pada
Tol 1 dan Kontrak Nasional pada Tol 2 sudah tepat dengan mempertimbangkan jenis sengketa dan
penyebab sengketa dalam pelaksanaan proyek.
Kata Kunci: Tol Manado-Bitung, kontrak, kerja sama, kontraktor domestic, kontraktor asing, IJO,
FIDIC, SWOT

PENDAHULUAN proyek kerja sama luar negeri yang umumnya


memakai standar kontrak campuran antara
Latar Belakang kontrak nasional maupun kontrak internasional.
Industri konstruksi merupakan sebuah Berdasarkan sumber hukumnya kontrak
industri yang sangat besar dan penuh dengan konstruksi di Indonesia terdapat dua golongan
tantangan maupun kesempatan. Meskipun kontrakkonstruksi yaitu Golongan dalam negeri
teknologi dan peralatan-peralatan canggih yang biasa digunakan untuk proyek-proyek
semakin berkembang, industri ini masih dapat pembangunan yangdimiliki oleh instansi dalam
menyerap sangat banyak tenaga kerja negeri dan Golongan asing yang digunakan untuk
dibandingkan dengan industri manufaktur yang kontrak konstruksi di duniainternasional dengan
telah beralih teknologi. Untuk itu industri ini beberapa sistem kontrak yang biasa digunakan
sangat penting dalam menopang ekonomi suatu seperti: AIA, FIDIC, JCT, SIA.
bangsa,sehingga pembangunan infrastruktur Pembangunan jalan Tol Manado-Bitung
berpengaruh terhadap transportasi logistik merupakan kerja sama patunganyang melibatkan
maupun masyarakat. kontraktor domestik dan kontraktor asing untuk
Dalam proyek konstruksi diperlukan adanya mengerjakan sebuah proyekbersama-sama dalam
sebuah ikatan kerja antara pengguna jasa dengan waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak, yang
penyedia jasa yang digunakan sebagai dasar lebih dikenal dengan Internasional Joint
hukum, berbentuk kontrak konstruksi. Kontrak Operation. kerja sama ini pastinya memerlukan
konstruksi adalah keseluruhan dokumen yang standar kontrak yang menjadi acuan untuk
mengatur hubungan hukum antara penyediajasa memulai rangkaian proyek. Untuk itu peneliti
dengan pengguna jasa dalam penyelengaraan tertarik melakukan kajian tentang Evaluasi
pekerjaan konstruksi.Di Indonesia sering terjadi Perjanjian Kontrak FIDIC dan Kontrak Nasional

419
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.4 April 2019 (419-432) ISSN: 2337-6732

pada Kontraktor IJO Proyek Infrastruktur Jalan sengketa jika adanya klaim dari penyedia jasa
Tol Manado Bitung. atau pengguna.
2. Menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah
Rumusan Masalah untuk melakukan proses penyelesaian
Rumusan masalah dalam penelitian ini sengketa berdasarkan penggunaan kontrak
adalah: FIDIC.
1. Bagaimanakah bentuk-bentuk kontrak kerja 3. Bahan kajian atau pertimbangan bagi para
sama pada kontraktor Internasional Join kontrak praktis dalam pelaksanaan kontrak.
Operation (IJO)dalam proyek Infrastruktur
Jalan Tol Manado Bitung
2. Bagaimanakah potensi sengketa pada KAJIAN PUSTAKA
kontraktor IJO terkait penerapan kontrak
FIDIC dan kontrak Nasional. Kontrak Konstruksi
3. Bagaimana model penerapan atau model Kontrak konstruksi adalah seperangkat
implementasi kontrak FIDIC dan kontrak kriteria atau harapan yang mengikat para pihak
Nasional pada kontraktor Internasional Join dalam kontrak. Dokumen yang mempunyai
Operation dalam proyek Infrastruktur Jalan kekuatan hukum yang memuat persetujuan
Tol Manado Bitung. bersama secara sukarela antara pihak kesatu dan
pihak kedua. Pihak kesatu berjanji untuk
Tujuan Penelitian memberikan jasa dan menyediakan material
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka untuk membangun proyek bagi pihak kedua.
penyusunan penelitian ini, bertujuan Pihak kedua berjanji untuk membayar sejumlah
1. Identifikasi bentuk-bentuk kontrak kerja sama uang sebagai imbalan jasa dan material yang telah
kontraktor Internasional Join Operation (IJO) digunakan.
pada proyek Infrastruktur Jalan Tol Manado
Bitung
2. Evaluasi jenis sengketa dari kontrak
FIDIC pada Tol 1 dan Kontrak nasional
pada Tol 2.
3. Membuat model strategi kontrak FIDIC
dan kontrak Nasional pada proyek
Infrastruktur Jalan Tol Manado Bitung

Batasan Masalah
Penelitian ini difokuskan kepada:
1. Pihak yang terlibat dan berpengaruh dari
kontraktor IJO terkait dalam pelaksanaan
kontrak FIDIC didalam proyek Pembangunan
Jalan Tol Manado-Bitung.
2. Proses pelaksanaan kontrak FIDIC pada Tol 1
dalam proyek Pembangunan Jalan Tol
Manado-Bitung.
3. Hak dan kewajiban antara pihak yang terkait di
dalam kontrak FIDIC pada pelaksanaan proyek
jalan Tol Manado-Bitung. Gambar 1. Subyek dan Obyek Kontrak
Konstruksi
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat
antara lain: FIDIC
1. Memberikan informasi dan pengetahuan FIDIC adalah singkatan kata dari Federation
tentang salah satu kontrak internasional FIDIC Internationale Des Ingeniurs-Conseil atau
yang dipakai di Indonesia lebih khusus dalam Internatinal Federation Consultant Engineer.
proyek pembanguan jalan tol Manado-Bitung Didirikan tahun 1913 oleh Negara Prancis, Belgia,
yang dimana terkait dengan penyelesaian dan Switzerland. Dalam terapannya FIDIC tidak
hanya mendasari kontraknya dengan Hukum

420
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.4 April 2019 (419-432) ISSN: 2337-6732

adat/kebiasaan, tetapi juga dengan tambahan pusat di luar negara dimana joint venture
Hukum Perdata Internasional, sehingga dapat international tersebut beroperasi (Ozorhon et al.
diterapkan oleh banyak Negara dan lebih diterima 2007). Perusahaan konstruksi diberbagai negara,
oleh lembaga pembiayaan Proyek dengan taraf untuk melakukan ekspansi ke berbagai negara luar
bank-bank internasional. menggunakan international joint venture untuk
memasuki pasar konstruksi baru di seluruh dunia
Internasional Joint Operation terutama di negara berkembang (Lim dan
Menurut Parker et al (1984), joint venture Liu,2001)
merupakan sebuah kemitraan dari dua kontraktor Sumber: Lumeno. S.S. 2011 Jurnal Ilmiah.
atau lebih yang bekerja sama untuk menawarkan
sebuh pekerjaan konstruksi particular. Joint
venture dibentuk hanya untuk satu pekerjaan dan METODOLOGI PENELITIAN
dibubarkan setelah pekerjaan tersebut selesai.
Joint venture juga sebagai suatu tipe aliansi Tahapan penelitian
khusus dapat memberikan peluang khusus untuk Penelitian ini dilakukan untuk
mengkombinasikan kompetensi tertentu serta mengidentifikasi bentuk kontrak dalam kerja sama
sumber daya perusahaan-perusahaan yang Internasional Join Operation pada proyek
berpartisipasi (Geringer, 1988). Partisipan joint Infrastruktur Jalan Tol Manado Bitung dan
venture ini bergabung seringkali melalui kontrak Mengkaji model penerapan atau implementasi
perjanjian, untuk memberikan kontribusi sumber kontrak FIDIC pada kontraktor Internasional.
daya keterampilan, pengalaman, pembiayaan atau Seluruh kegiatan penelitian ini dapat dituangkan
sumber daya fisik (Liu dan Fellows, 2008) dalam tahapan penelitian sebagai berikut:
Menurut literature-literatur dari negara maju
dan negara berkembang lainnya kecuali Indonesia
pada prinsipnya joint venture untuk mengerjakan
satu proyek yang bersifat sementara dan setelah
proyek selesai kerjasama juga berakhir. Namun,
berbeda yangberlaku di Indonesia menurut LPJK
(2008), bahwa pengertian joint venture adalah
untuk mengerjakan bisa lebih dari satu proyek
yang bersifat jangka panjang dan membentuk satu
badan usaha baru oleh dua atau lebih badan
usaha/kontraktor. Sementara untuk mengerjakan
satu proyek yang sifatnya sementara adalah
bentuk joint operation seperti penerapan di negara
luar Indonesia yang dikenal dengan istilah joint
venture.
Joint operation adalah usaha gabungan yang
bersifat sementara antara satu atau beberapa badan
usaha baik nasional dengan nasional maupun
nasional dengan asing yang dinyatakan dalam
operasi kerjasama operasi (Joint Operation
Agreement) yang menetapkan hak dan kewajiban
masing-masing. Bagi kontraktor asing yang akan
mengerjakan proyek di Indonesia merupakan
kewajiban untuk menggandeng kontraktor lokal
dan membentuk perjanjian operasi bersama yang
dikenal dengan nama International Joint
Operation 146 sama seperti yang berlaku di
negara asing yang memakai istilah International
Joint Venture.
International Joint Venture (IJV) adalah
suatu joint venture yang melibatkan dua organisasi Gambar 2. Tahapan penelitian
yang mengkontribusikan ekuitas dan sumber daya
mereka dan sedikitnya satu mitra memiliki kantor

421
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.4 April 2019 (419-432) ISSN: 2337-6732

Tempat dan Waktu Penelitian Waktu Pelaksanaan Pekerjaan 900 (Sembilan


Tempat penelitian dilakukan pada proyek Ratus) Hari Kalender yang melakukan kerja sama
pembangunan jalan tol Manado-Bitung yang Internasional Joint Operation. Dalam hal ini yang
dalam pelaksanaannya dilakukan oleh dua mitra dianalisis adalah model perjanjian kontrak FIDIC
yaitu, kontraktor local PT. Hutama Karya dan dan kontrak Nasional pada Kontraktor
kontraktor asing SINO Road and Bridge Group IJO.penelitian ini mulai dari pembagian kuesioner,
Co., Ltd. Kedua perusahaan ini menangani wawancara, pengumpulan data sampai analisa
Pekerjaan Pembuatan Jalan Tol Manado-Bitung, data menghabiskan waktu kurang lebih 3 (tiga)
dengan total anggaran pada proyek paket ini Rp. bulan.
1.240.921.634.923,- (including Value Added Tax).

Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian

Gambar 4. Peta Tol Manado-Bitung

422
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.4 April 2019 (419-432) ISSN: 2337-6732

Pendekatan Penelitan Jenis dan Sumber Data


Beberapa metode yang sering digunakan Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
dalam penelitian adalah metode survey, analisa, adalah data sekunder, yang diperoleh dari hasil
historis dan studi kasus. Cara yang tepat untuk studi literatur yang terkait dengan penelitian ini
menjawab pertanyaan penelitian yang berupa sebagai identifikasi awal variable penelitian, dan
kalimat siapa, apa, dimana dan berapa banyak, data primer yang diperoleh dari hasil kuesioner.
yaitu dengan metode survey (Yin, 1994). Karena Sumber data atau responden dalam penelitian ini
itu, untuk menjawab rumusan masalah, adalah Kontraktor yang berada atau yang terlibat
“Bagaimana model penerapan atau model dalam pembangunan proyek Infrastruktur Jalan
implementasi kontrak Fidic pada kontraktor Tol Manado Bitung.
Internasional Join Operation dalam proyek
Infrastruktur Jalan Tol Manado Bitung”, maka Variabel Penelitian
yang digunakan adalah metode survey. Dalam penelitian ini variabel dependent
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian (terikat) adalah kontrak FIDIC dan kontrak
ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif Nasional sedangkan variabel independent (bebas)
dimana hasil survey kuisioner dan wawancara yang diteliti adalah seperti terlihat pada tabel
yang diolah sesuai dengan metode analisa yang dibawah ini :
digunakan, dalam hal ini metode Analisis SWOT.

Tabel 1. Variabel Bebas (Independent)


Variabel
X1 spesifikasi dalam dokumen tender tidak jelas
X2 Design tidak sesuai dengan lingkup kerja
X3 Terjadi Perubahan desain selama proyek
X4 Detail BoQ tidak lengkap
X5 Scope of work tidak terdifinisi dengan jelas
X6 Schedule pelaksanaan dari Owner tidak realistik
X7 Bentuk kontrak yang digunakan sesuai
kerja sama antar pihak mitra dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan berdasarkan
X8
kontrak sudah adil dan seimbang
pihak-pihak yang terlibat sudah mentaati aturan/pasal-pasal dalam perjanjian/kesepakatan
X9
yang ada dalam dokumen kontrak
X10 perizinan terkait area pembebasan lahan jelas
X11 terdapat kelalaian atau kegagalan dalam melaksanakan pekerjaan
kerjasama mengenai keseluruhan perjanjian sudah tepat dalam meminimalisir terjadinya
X12
sengketa
X13 owner memberikan tugas pekerjaan sesuai lingkup pekerjaan yang telah disepakati
X14 kontraktor melaksanakan tugas pekerjaan dengan tepat
X15 hak dan kewajiban dari masing-masing pihak berjalan sesuai prosedur
X16 perubahan gambar rencana sering terjadi dilapangan atau saat periode konstruksi
X17 Proses adendum yang berisi perpanjangan waktu dan perubahan sering dilakukan
Hubungan koordinasi antara kontraktor utama & konsultan baik dalam melaksanakan
X18
pekerjaan konstruksi
X19 tatakelola dan penyampaian dokumen jelas
X20 monitoring & pengelolaan dari tiap-tiap pekerjaan jelas dan terarah
X21 kontraktor tidak boleh mensubkontrakkan seluruh pekerjaan
X22 program kerja dalam kontrak tertata dengan jelas
X23 para pihak mengetahui & menilai progres pekerjaan yang diharapkan terjadi dilapangan
konsultan MK wajib memantau progres pekerjaan & memastikan kontraktor telah bekerja
X24
secara teratur
konsultan MK harus melakukan penilaian keterlambatan progres pekerjaan & menganalisa
X25
klaim perpanjangan waktu
X26 tahapan pelaksanaa pekerjaan yang dilakukan oleh subkontaktor jelas
X27 deskripsi umum tentang metode pekerjaan yang akan diadopsi poleh kontraktor jelas

423
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.4 April 2019 (419-432) ISSN: 2337-6732

X28 progres aktual pekerjaan dilapangan terlalu lambat


X29 nilai kontrak sudah dipertimbangkan & sesuai dengan perencanaan
proses pembayaran dari masing-masing telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan
X30
kesepakatan
owner berhak melalukan pembayaran jika pihak kontraktor sudah melalukan tanggung
X31
jawabnya
X32 Pembayaran yang dilakukan telah dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah disepakati
X33 sering terjadi perselisihan antara pihak kontraktor dan owner dalam hal PPN
X34 potensi sengketa timbul dari aspek perpajakan
X35 jenis asuransi yang digunakan sudah sesuai
X36 sistem perasuransian yang digunakan terjamin
X37 Bentuk dan prosedur komunikasi kontrak sudah jelas
X38 kontrak lisan dan tulisan sering terjadi perubahan
X39 hukum & bahasa yang berlaku dalam pelaksanaan kontrak konstruksi jelas
X40 hukum & bahasa yang digunakan berdasarkan lokasi pekerjaan sangat jelas
Sumber: Hasil Penelitian, 2019

Skala Pengukuran 1. Identitas responden


Dalam penelitian ini menggunakan skala 2. Pendapat responden mengenai komparasi
pengukuran Likert’s dengan tingkat pengukuran kontrak FIDIC dan kontrak Nasional, pada
adalah menggunakan skala ordinal yang tidak tahap perencanaan sampai pada persetujuan
hanya menyatakan kategori saja tetapi sudah dapat kontrak.
menyatakan peringkat. Skala Likert’s digunakan
untuk mengukur tingkat presepsi responden atas Analisa Data
komparasi kontrak FIDIC dan kontrak Nasional. Analisis data sebagai suatu proses
Maka paling sering digunakan adalah 5 pilihan pengolahan data yang diperoleh melalui survey
respons. Langkah-langkah dalam penyusunan yang telah dilaksanakan, yakni dari wawancara
skala Likert’s adalah: serta kuisioner yang telah disebar dan
1. Menetapkan variabel yang akan diteliti dikumpulkan.
2. Menentukan indicator-indikator yang dapat Data haruslah memenuhi persyaratan penting
mengukur variabel yang diteliti yaitu Validitas dan Reabilitas.
3. Menurunkan indikator tersebut menjadi daftar 1. Validitas
pertanyaan (kuisioner) Instrument dikatakan valid apabila dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti
Skala Likert’s ada 5 pilihan respons yang secara tepat. Uji validitas dilakukan dengan
biasa digunakan, dan yang digunakan penulis teknik korelasi yaitu mengkolerasikan skor
adalah: setiap butir dengan total variabel tersebut
Skala/skor 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3= dengan menggunakan teknik korelasi Product
Kurang Setuju, 2= Tidak Setuju dan 1= Sangat Moment/Bivariate.
Tidak Setuju. 2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah menunjukkan pada tingkat
Instrumen Penelitian keterhandalan sesutau yang dapat dipercaya
Data yang diperoleh dari hasil penyebaran dan dapat diandalkan dengan menggunakan
kuisioner sebagai berikut: metode Alpha Cronbach.s

Tabel. 2 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan nilai Alpha (α)


Alpa (α) Tingkat Reliabilitas
0,00 s/d o,20 Kurang Reliabel
>0,20 s/d 0,40 Agak Reliabel
>0,40 s/d 0,60 Cukup Reliabel
>0,60 s/d 0,80 Reliabel
>0,80 s/d 1,00 Sangat Reliabel
Sumber: (Hair et al, 2007)

424
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.4 April 2019 (419-432) ISSN: 2337-6732

Pengolahan data selanjutnya menggunakan kontrak pada Internasional Joint Operasion


metode analisis SWOT. Analisa SWOT dapat (IJO) Jalan Tol Manado Bitung.
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah b. Kuesioner
berbagai hal yang mempengaruhi keempat Selanjutnya dilakukan penyebaran angket
faktornya, kemudian menerapkannya dalam kuesioner kepada masing-masing instansi
gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah (PPK, Konsultan, Kontraktor) dari Jalan
bagaimana kekuatan (strengths) mampu Tol Manado Bitung.
mengambil keuntungan (advantage) dari peluang Responden diminta untuk mengisi
(opportunities) yang ada, bagaimana cara kuesioner yang diberikan peneliti pada 5
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang kolom jawaban yang tersedia (ss, s, ks, ts,
mencegah keuntungan (advantage) dari peluang sts) dan kolom komentar/tanggapan/
(opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana perbaikan yang menyatakan presepsi dari
kekuatan (strengths) mampu menghadapi masing-masing responden mengenai
ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah dokumen kontrak yang menjadi variabel
bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) dalam penelitian ini.
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi c. Profil dan Struktur Organisasi
nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Profil responden dari kuesioner ini adalah
orang-orang yang berpengalaman dan
bagian dari administrasi penyusunan
HASIL DAN PEMBAHASAN dokumen kontrak pada proyek IJO Jalan
Tol Manado-Bitung. Dapat dilihat pada
Hasil Penelitian diagram Jabatan Responden Kuesioner.
1. Pengumpulan data Untuk Struktur organisasi dari
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini masing-masing instansi terkait IJO Jalan
adalah data sekunder yang digunakan untuk Tol Manado-Bitung dapat dilihat pada
awal variabel penilitian dan data primer yang halaman Lampiran Profil dan Struktur
diperoleh dari hasil kuesioner dan wawancara. OrganisasiTOL 1 dan 2.
Adapun tahapan pengumpulan data primer 2. Analisis Data
adalah sebagai berikut: Setelah kuesioner didapatkan, maka dibuat
a. Sampel Dokumen Kontrak pengumpulan tabulasi data sehingga data lebih dulu
data dilakukan dengan cara meninjau diolah.Data yang ada diurutkan sesuai dengan
dokumen kontrak serta wawancara singkat responden.
dengan tim bagian adminnistrasi dokumen

Jabatan Responden

Penyedia Jasa
33% Pengguna Jasa
45%

Konsultan
22%

Gambar 5. Jabatan Responden Kuesioner


Sumber: Hasil Penelitian, 2019

425
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.4 April 2019 (419-432) ISSN: 2337-6732

Dari hasil sampel penelitian menjelaskan peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi
penilaian responden dari R1 sampai R18 terhadap oleh proyek/perusahaan dapat disesuaikan dengan
ke 40 variabel untuk dua jenis kontrak yang kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
berbeda yaitu kontrak FIDIC dan kontrak Matriks ini dapat menghasilkan empat set
Nasional, dimana terjadi keberagaman jawaban kemungkinan alternatif strategi. (Rankuti, 2015)
yang nantinya akan dianalisa validasi dan Dari hasil tabel SWOT, IFAS merupakan
realibilitas. faktor internal, yaitu Strenghts dan Weaknesses,
1. Uji Validitas sedangkan EFAS merupakan faktor eksternal
Uji validitas digunakan untuk mengetahui yaitu Opportunities dan Threats. Untuk itu:
kevalidan angket/kuesioner dalam 1. Strenghts
mengumpulkan data. Uji validitas a. FIDIC
dilaksanakan dengan rumus korelasi Pearson. Kualitas Perjanjian, Waktu & metode
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai pelaksanaan kedua hal ini merupakn bagian
berikut: dari aspek teknis, untuk Monitoring bagian
Rhitung > Rtabel = Valid pada nilai signifikan ini termasuk dalam aspek administrasi
5% kontrak, sedangkan untuk Prosedur
Rhitung < Rtabel = Tidak Valid pada nilai Pembayaran merupakan bagian dari aspek
signifikan 5% keuangan, dan komunikasi merupakan
Rtabel = N = 18 = 0,468 didapat dari tabel bagian dari aspek sosial ekonomi.
Distribusi Nilai Rtabel Signifikan 5% dan 1%. b. Nasional
Dokumen Tender merupakan bagian dari
2. Uji Reliabilitas proses pengadaan, kualitas perjanjian
Dasar perhitungan: danmetode pelaksanaan merupakan bagian
Nilai alpha > Rtabel = Konsisten/Reliabel dari aspek teknis, sedangkan
Nilai alpha < R tabel = tidak Konsisten monitoringdan program kerjabagian ini
Berdasarkan pengolahan data melalui SPSS termasuk dalam aspek administrasi
didapat Alpha = 0,623 untuk kontrak FIDIC kontrak.
dan Alpha = 0.609 untuk kontrak Nasional. 2. Weaknesses
Sedangkan Rtabel = 0,468 a. FIDIC
Jadi dapat disimpulkan nilai alpha > Rtabel = Yang menjadi salah satu kelemahan dari
Konsisten/Reliabel kontrak ini adalah dokumen tender, proses
ini termasuk didalam proses pengadaan
Temuan dan Pembahasan b. Nasional
Setelah melewati proses analisis SPSS diatas, Untuk kontrak nasional yaitu, prosedur
didapatkan indikator dan variabel yang valid dan pembayaran dan nilai kontrak bagian ini
reliabilitas untuk dimasukan dalam tabel strategi merupakan bagian dari aspek keuangan.
SWOT. 3. Opportunities
Hasil dari hasil uji validitas dan realibel data a. FIDIC
selanjutnya adalah memasukan hasil tersebut Untuk peluang dari kontrak ini adalah,
dalam bentuk strategi SOWT tabel. Dimana data tenaga kerja dana suransi. Dimana untuk
yang telah diuji akan dibuat dalam bentuk matriks tenaga kerja merupakan bagian dari aspek
SWOT yang membandingkan antara dokumen sosial ekonomi, dan untuk asuransi
kontrak FIDIC dan kontrak Nasional. Model termasuk bagian aspek perasuransian.
matriks yang digunakan dari analisa ini adalah b. Nasional
Matriks TOWS/SWOT. Peluang untuk kontrak nasional adalah,
program kerja dan perkembangan
Matriks TOWS atau SWOT pekerjaan termasuk bagian dari aspek
Alat yang dipakai untuk menyusun administrasi kontrak, dan tenaga kerja
faktor-faktor strategi suatu proyek atau merupakan bagian dari aspek sosial
perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini ekonomi.
dapat menggambarkan secara jelas bagaimana

426
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.4 April 2019 (419-432) ISSN: 2337-6732

Tabel 9. Model Strategi SWOT Perbandingan Kontrak Fidic dan Nasional

STRENGHTS (S) WEAKNESSES (W)


FIDIC NASIONAL FIDIC NASIONAL
*Kualitas Perjanjian *Dokumen Tender *Dokumen Tender *Prosedur Pembayaran
*Waktu & metode *Kualitas Perjanjian *Nilai Kontrak
pelaksanaan *Metode Pelaksanaan
*Monitoring *Monitoring
*Prosedur *program kerja
Pembayaran
*Komunikasi

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO


FIDIC NASIONAL FIDIC NASIONSAL FIDIC NASIONAL
*Tenaga *Program kerja *Menggunakan *Menggunakan *Meningkatkan proses *Kembangkan perihal
Kerja *Perkembangan kualitas kontrak strategi metode yang pengelolaan atau perjanjian dengan
*Asuransi Pekerjaan *Joint venture terupdate adimistrasi kontrak cara detailkan
*Tenaga Kerja dengan berbagai *Strategi program dimulai dari pasal-pasal yang
proyek luar negeri kerja memperbaiki proses berkaitan dengan
pengadaan jangka waktu kontrak
*Kembangkan tenaga & cara pembayaran
kerja & spesifikasi

THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

FIDIC NASIONAL FIDIC NASIONSAL FIDIC NASIONAL


*Nilai *Tingkatkan *Tingkatkan *Mendetailkan proses *Perbaikan nilai
Kontrak *Terjadi spesifikasi & monitoring pengadaan kontrak
Perubahan kualitas perjanjian *Perbaharui program *Memperbaiki prosedur
desain selama kerja pembayaran
proyek *Mencegah perubahan
yang sering terjadi
Sumber: Hasil Penelitian, 2019

4. Threats Aspek teknis berkaitan dengan mutu dan


a. FIDIC waktu pelaksanaan konstruksi.Yang termasuk
Nilai Kontrak merupakan salah foktor dalam aspek ini adalah dokumen kontrak,
ancaman bagi kontrak fidic, karena tidak waktu dan jadwal pelaksanaan.
terlalu lengkap untuk menjelasakan tentang 2. Aspek Administrasi Kontrak
hak dan kewajiban antara owner maupun Aspek administrasi ini merupakan kegiatan
kontraktor.Bagian ini termasuk dalam rutin pengelolaan sebuah proyek dimana itu
aspek keuangan. meliputi laporan kegiatan proyek, monitoring,
b. Nasional penilaian kinerja dan program kerja.
Sering terjadi perubahan desain atau 3. Aspek Keuangan
perubahan desian dasar pada proyek Aspek keuangan berkaitan dengan nilai
merupakan faktor ancaman dari luar bagi kontrak, perhitungan klaim dan prosedur
kontrak ini, maka untuk bagian ini pembayaran serta jaminan-jaminan yang
termasuk dalam proses pengadaan. terkait pengelolaan keuangan proyek.
4. Aspek Bisnis
Setelah uraian diatas, maka dapat dilihat Aspek bisnis yang terkait dengan perpajakan
perbedaan antara kontrak FIDIC dan kontrak adalah perihal pertanbahan nilai (PPN) dan
Nasional.Kedua jenis kontrak ini sama-sama pajak penghasilan (PPh).
memiliki keunggulan dan kelemahan 5. Aspek Perasuransian
masing-masing.Namun dapat diterapkan dalam Aspek ini terkait dengan jenis asuransi proyek
semua jenis proyek konstruksi, sesuai dengan konstruksi yang tertuang dalam kontrak.
kebutuhan proyek yang ditangani. Sebagaimana diketahui, proyek-proyek
Berdasarkan hasil analisa tersebut, diperoleh konstruksi merupakan proyek berskala besar
aspek-aspek yang mengacu pada analisis bentuk dan berisiko tinggi sehingga hampir seluruh
kontrak, yaitu: proyek konstruksi memanfaatkan jasa asuransi
1. Aspek Teknis dalam pelaksanaanya.

427
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.4 April 2019 (419-432) ISSN: 2337-6732

6. Aspek Sosial Ekonomi kontrak (PS.7), kondisi lapangan (PS.8), kondisi


Aspek ini berkaitan komunikasi dan tenaga eksternal (PS.9), dan etika profesi (PS.10).
kerja untuk memanfaatkan kondisi sekitar Hasil pada Tol 1 menunjukkan pada JS.4 dan
proyek. PS.8, PS.9, bahwa kinerja kontraktor amat
7. Aspek Hukum dan Bahasa dipengaruhi oleh perubahan eksternal, seperti
Aspek ini meliputi tatanan dan penggunaan kebijakan dari pemerintah dalam hal ini (PPK)
bahasa hukum dalam sebuah dokumen dan kondisi sosial.
kontrak.

Aspek-aspek ini dapat dipertimbangkan


dalam peninjauan atau penyusunan dokumen
kontrak dalam sebuah proyek konstruksi.
Dari hasil wawancara dengan pihak
kontraktor IJO dalam proyek Infrastruktur Jalan
Tol Manado-Bitung, bentuk kontrak kerja yang
digunakan pada kontraktor Internasional Joint
Operation (IJO) TOL 1 adalah jenis kontrak
FIDIC. Pemilihan kontrak FIDIC ini dipilh karena
merupakan proyek gabungan antara dua jenis
kontraktor yang berbeda negara pada suatu jenis
proyek.Sehingga standar kontrak ini dipilih sesuai
dengan kebutuhan jenis proyek. Pada kontraktor
TOL 2, bentuk kontrak yang digunakan
merupakan bentuk kontrak gabungan lump sum
dan unit price, dimana kontraktor tol 2 ini hanya
kontraktor nasional. Pemilihan bentuk kontrakak
ini lebih adil karena risiko biaya terdistribusi lebih
merata diantara kedua belah pihak.
Proyek infrastruktur jalan tol manado-bitung
ini sudah berlangsung kurang lebih sekitar 2 tahun Gambar 6. Hubungan Jenis Sengketa Konstruksi
dimana bagian TOL 1 sendiri sudah mencapai dan Penyebab Sengketa pada Tahap Pelaksanaan
tahap 90% pengerjaan dan akan diperkirakan Tol 1
selesai pada pertengahan tahun depan. Didalam
proses pelaksanaan konstruksi di tol 1 tidak
terlepas dari adanya potensi sengketa yang terjadi Pada Tol 2 pelaksanaan konstruksi sudah
dilapangan maupun didalam proses permintaan mencapai realisasi sebesar 80 %, dimana kondisi
tanggung jawab kerja. yang mereka hadapi cukup berbeda dengan tol 1.
Dalam penelitian ini kemudian Ada pun hasil dari tol 2 menunjukkan pada jenis
mengelompokkan jenis sengketa menjadi 4 dan penyebab sengketa yaitu, JS. 4 dan PS.1,
bagian, yakni: biaya (JS.1), waktu (JS.2), lingkup PS.5, PS.8, dan PS. 9.Yang menjadi potensi
pekerjaan (JS.3), dan gabungan ketiganya (JS.4). penyebab sengketa terbesar pada tol 2 ini adalah
Jenis sengketa yang sering terjadi ialah JS. 4. Hal perizinan.Dimana sebagian besar lokasi
ini sering terjadi saat pelaksanaan konstruksi, pengerjaan belum bisa dikerjakan, akibat dari
karena sering terjadi perubahan-perubahan ruang perizinan lahan yang belum bebas,sehingga
lingkup pekerjaan pada waktu pelaksanaan, yang banyak pekerjaan yang mengalami penundaan
bagi penyedia jasa (kontraktor) dapat pelaksanaan.
mengakibatkan adanya perubahan biaya pada Setelah dikaji adanya jenis dan penyebab
pelaksanaan pekerjaan, dan juga dapat berakibat potensi sengketa pada tahap pelaksanaan
adanya perubahan waktu pelaksanaan. konstruksi, masing-masing kontraktor menyikapi
Untuk penyebab sengketa, dikelompokkan dengan komunikasi terarah antara sesama pihak
menjadi sepuluh bagian, yakni: perizinan (PS.1), yang terkait didalam dokumen kontrak, dan
kontrak/SPK (PS.2), persyaratan kontrak (PS.3), melakukan diskusi penanganan untuk mencegah
gambar rencana (PS.4), spesifikasi (PS.5), sampai pada tahap penyimpangan dalam
rencana anggaran biaya/RAB (SP.6), administrasi pelaksanaan.

428
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.4 April 2019 (419-432) ISSN: 2337-6732

Kontrak Fidic dan kontrak Nasional secara Sementara pada Tol 2 menerapkan bentuk
umum keduanya mempunyai model penerapan kontrak nasional lumpsum dan unit price dengan
yang hamper sama. Menurut penelitian mengkombinasikan PERPRES Nomor 16 2018
sebelumnya dengan judul evaluasi hak dan tentang Pedoman Pengadaan Barang Jasa
kewajiban antara perjanjian kontrak nasional Pemerintah, sebagai model strategi untuk
dengan persyaratan standar FIDIC (Utomo, dkk, mengikat perjanjian dan melakasanakan kegiatan
2015) menjelaskan bahwa, terdapat beberapa proyek, dengan para pihak yang terkait.
bagian dari pasal-pasal yang berpotensi
menimbulkan sengketa baik kontrak FIDIC
maupun kontrak nasional. Berikut adalah
perbandingan antara dokumen kontrak FIDIC dan
kontrak Nasional.
Dalam penelitian pada Strategi Perjanjian
Kontrak Fidic dan Kontrak Nasional pada
Kontraktor IJO Tol Manado-Bitung oleh peneliti
juga mendapatkan beberapa hal yang masih sama,
salah satunya adalah hak dan kewajiban,
masing-masing perjanjian kontrak tertera dengan
jelas antar pihak yang terkait didalam dokumen
kontrak menegenai hak dan kewajiban yang harus
mereka sepakati untuk melaksanakan proyek.
Saat ini model strategi yang dipakai oleh
kontraktor IJO untuk proyek jalan Tol
Manado-Bitung, pada Tol 1 mengimple-
mentasikan atau menerapkan keseluruhan isi
pasal kontrak FIDIC sebagai bentuk kerja sama,
sehingga setiap keputusan yang diambil sesuai Gambar 7. Hubungan Jenis Sengketa Konstruksi
dengan ketentuan-ketentuan ynag berlaku dalam dan Penyebab Sengketa pada Tahap Pelaksanaan
pasal kontrak FIDIC. Tol 2

Tabel 10.Perbandingan Antara Dokumen Kontrak Fidic dan Kontrak Nasional


Pasal-Pasal Perjanjian FIDIC NASIONAL

1. Maksud dan Tujuan FIDIC tidak diatur atau dijelaskan lebih detail, Kontrak nasional lebih jelas dan
Kontrak memang hanya sebuah standar kontrak tertata
2. Dokumen Kontrak Baik dan tertata, yaitu mengikuti urutan Baik dan tertata, yaitu mengikuti
prioritas dokumen kontrak. Perbedaannya hanya urutan prioritas dokumen kontrak.
dalam penamaan Perbedaannya hanya dalam
penamaan
3. Pertentangan Pada FIDIC lebih baik karena isinya lebih lengkap Tidak terlalu lengkap
Dokumen Kontrak mengenai adanya instruksi Enjinir
4. Arti dan Makna FIDIC tidak diatur atau dijelaskan yang memang Nasional lebih baik
Perjanjian hanya sebuah standar kontrak
5. Direksi Lapangan Standar FIDIC lebih baik, karena dijelaskan Tidak terlalu lengkap
dan Pengawas adanya pengawas independen yang dapat
Pekerjaan serta meminimalisir kecurangan dari kedua belah
Konsultan Pengawas pihak
6. Ruang Lingkup FIDIC tidak diatur atau dijelaskan yang memang Jelas lebih baik kontrak nasional
Pekerjaan hanya sebuah standar kontrak
7. Hak dan Kewajiban Standar FIDIC lebih baik, karena di dalam pasal Tidak terlalu lengkap
Para Pihak ini diatur lebih teliti mengenai kewajiban
kontraktor untuk menyediakan instalasi mesin,
dokumen kontraktor, personil, barang-barang
baik untuk pekerjaan sementara maupun
pekerjaan permanen
8. Nilai Kontrak Tidak terlalu lengkap Dokumen kontrak lebih baik, karena

429
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.4 April 2019 (419-432) ISSN: 2337-6732

pada dokumen kontrak dijelaskan


lebih lengkap baik hak dan
kewajiban antara owner maupun
kontraktor.
9. Uang Muka Sudah jelas Sudah jelas
10.Jangka Waktu Standar FIDIC lebih baik, karena hak dan Tidak terlalu lengkap
Kontrak kewajiban kontraktor diatur lebih jelas, adil dan
seimbang terhadap owner.
11.Jaminan Sudah jelas Sudah jelas
Pelaksanaan
12.Cara Pembayaran Standar FIDIC lebih baik, karena pada standar Tidak terlalu lengkap
FIDIC dijelaskan lebih lengkap baik hak dan
kewajiban antara owner maupun kontraktor.
13.Perpanjangan Jangka Sudah jelas Sudah jelas
Waktu Pelaksanaan
14.Denda Sudah jelas Sudah jelas
15.Penyesuaian Harga Standar FIDIC lebih baik, karena pada standar Tidak terlalu lengkap
FIDIC dijelaskan lebih jelas mengenai prosedur
pengajuan tuntutan penyesuaian harga oleh
kontraktor ketika terjadi perubahan
16.Penyelesaian Sudah jelas Sudah jelas
Pekerjaan Akibat
Keterlambatan
17.Penghentian dan/ Sudah jelas Sudah jelas
atau Pemutusan
Kontrak
18.Pekerjaan Tambah Sudah jelas Sudah jelas
dan Kurang
19.Keadaan Memaksa Sudah jelas Sudah jelas
(Kahar)
20.Keselamatan Kerja Sudah jelas Sudah jelas
21.Sanksi Standar FIDIC lebih adil dan seimbang, karena Kontrak Nasional hanya
sanksi yang diberikan adil satu sama lain menjelaskan hak owner, sehingga
disini lebih menguntungkan owner.
22.Penyelesaian Standar FIDIC lebih baik, karena adanya dewan Cukup jelas
Perselisihan sengketa yang sifatnya netral bagi kedua belah
pihak
23.Pengalihan dan Sudah jelas Sudah jelas
Subkontrak
24.Kegagalan FIDIC tidak diatur atau dijelaskan. Hanya Nasional lebih baik dan jelas
Bangunan menjelaskan mengenai cacat mutu.
25.Lain-Lain FIDIC tidak terlalu jelas, karena memang hanya Kontrak nasional lebih baik dan
sebuah standar kontrak detail.
Sumber: Hasil Penelitian 2019

PENUTUP jenis sengketa (JS) dan penyebab sengketa (PS).


Tol 1 menunjukkan pada JS.4 (jenis sengketa
Kesimpulan gabungan) dan PS.8 (kondisi lapangan), PS. 9
1. Dalam kerja sama Internasional Joint (kondisi eksternal). Pada Tol 2 menunjukkanJS.
Operation pada proyek Tol 1 bentuk kontrak 4 (jenis sengketa gabungan) dan PS.1
adalah FIDIC berbeda dengan yang dipakai (perizinan), PS.5 (spesifikasi), PS.8 (kondisi
pada proyek Tol 2 yang menggunakan kontrak lapangan), dan PS. 9 (kondisi eksternal).
Nasional, sehinnga kualitas dokumen kontrak 3. Berdasarkan hasil penelitian dengan
yang digunakan juga mempunyai kerangka menggunakan analisa SWOT, maka diperoleh
masing-masing sebagai acuan kerja. model strategi penerapan perjanjian kontrak
2. Faktor yang paling dominan mempengaruhi FIDIC pada Tol 1 dan Kontrak Nasional pada
salah satu kinerja proyek adalah adanya potensi Tol 2. Dengan mempertimbangkan jenis
sengketa, untuk itu dikelompokan berdasarkan

430
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.4 April 2019 (419-432) ISSN: 2337-6732

sengketa dan penyebab sengketa dalam Potensi sengketa sering terjadi di dalam setiap
pelaksanaan proyek. proyek, untuk dapat mencegah atau
meminimalisirkan sampai terjadinya sengketa,
Saran maka perlu dilakukan penilaian sesuai dengan
1. Dengan analisis yang dilakukan terhadap kondisi lokasi dan lingkungan proyek secara
kontraktor Internasional Joint Operation tepat
proyek Infrastruktur Jalan Tol Manado-Bitung, 2. Dalam penelitian ini strategi perjanjian kontrak
diharapkan dapat menerapkan kualitas dengan FIDIC menggunakan analisa SWOT. Sehingga
detail dari masing-masing bentuk kontrak pada penelitan selanjutnya dapat menggunakan
sesuai dengan kerangka yang ada. analisis yang berbeda untuk mendapatkan hasil
yang lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Geringer, J. M., 1988. Joint Venture Partner Selection: Strategies for Developing Countries, Quorum,
New York.

Hair, Black, Babin, Anderson, 2007. Multivariate Data Analysis. 6th Edition. New Jersey, Pearson
Education Inc.

Lembaga Pembinaan Jasa Konstruksi (LPJK), 2008. Pasal 11a.

Liu, A. M. M., Fellows, R., 2008. Organisational Culture of Construction Joint Ventures; Case
Studies on Hongkong, International Conference on Multinational Construction Project.

Lumeno. Shirly S., 2011. Masalah Budaya dalam Proyek International Joint Venture, Jurnal Ilmiah
Media Engineering, Vol. 1. No. 2, Juli 2011 ISSN 2087-9334 (144-150), Universitas Sam
Ratulangi, Manado.

Ozorhon, B., Arditi, D., Dikemen, I., and Birgonul, M.T., 2007. Effect of Host Country and Project
Conditions in International Construction Joint Venture, International Journal of Project
Management, Vol. 25, 799-806.
Rankuti, F., 2015. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisa SWOT, PT.Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.

Utomo, Satrio Agung., Yanuar Asmara Putra, Arif Hidayat. 2015. Evaluasi Hak dan Kewajiban antara
Perjanjian Kontrak Nasional dengan Persyaratan Standar FIDIC, Jurnal Karya Teknik Sipil
Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015.

Yin, R. K., 1994. Case Study Resarch Design and Method, Second Edition, Sage.

431
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.4 April 2019 (419-432) ISSN: 2337-6732

Halaman ini sengaja dikosongkan

432

Anda mungkin juga menyukai