Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang dikategorikan dalam negara berkembang. Dalam perkembangannya ini Indonesia membutuhkan anggaran dalam pembangunan. Pembangunan yang sangat penting yang dibutuhkan di suatu negara, adalah pembangunan infrastruktur. Dengan adanya infrastruktur yang baik, suatu negara akan mampu mengembangkan negaranya lebih baik dan dampak yang sangat baik akan dirasakan oleh penduduk di dalam negara tersebut. Namun demikian, dalam pemenuhan kebutuhan pembangunan infrastruktur ini, di Indonesia, masih sangat kurang. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal, seperti ekonomi negara, prioritas negara dan hal-hal lainnya. Ekonomi atau dana segar, merupakan aspek yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan pembangunan infrastruktur ini. Lebih dari satu dekade ini Indonesia sedang melakukan masa rehabilitasi dari kebangkrutan. krisis moneter, di tahun 1997. Salah satu untuk meningkatkan dana segar dalam pemenuhan kebutuhan pembangunan infrastruktur ini adalah hibah atau pinjaman dari luar negeri.

Dalam proses pengadaan dana segar ini, hibah atau pinjaman luar negeri, dibutuhkan suatu pengikat atau kontrak. Pengertian kontrak atau perjanjian, di dalam situs wikipedia, adalah kesepakatan antara dua pihak atau lebih, mengenai hal tertentu yang disetujui oleh kedua belah pihak. Selain kontrak / perjanjian terhadap pinjaman, dalam pemenuhan

kebutuhan pembangunan infrastruktur ini, terdapat kontrak lain yang mempengaruhi hal ini. Kontrak tersebut merupakan kontrak konstruksi. Kontrak konstruksi dalam sebuah pembangunan proyek merupakan suatu aturan main / hukum yang mengikat dan harus ditaati antara pemberi tugas / pemilik proyek (owner), konsultan dan kontraktor. Aturan main ini, biasanya disusun di dalam dokumen pelaksanaan proyek. Salah satu proyek pembangunan yang sedang dikerjakan di Indonesia dan mencakup hal-hal yang dijelaskan sebelumnya, pemenuhan kebutuhan pembangunan infrastruktur, pinjaman luar negeri dan kontrak kerja konstruksi, adalah Proyek Bendungan Jatigede. Proyek Bendungan Jatigede merupakan salah satu proyek yang dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan irigasi dan listrik di sekitar wilayah Sumedang, Jawa Barat hingga pemenuhan kebutuhan air irigasi di sekitar PANTURA. Proyek ini didanai kurang lebih sebesar 2,3 triliun rupiah oleh China. Dalam sebuah kontrak kerja konstruksi dibutuhkan aturan main yang jelas dan tidak merugikan, baik untuk owner maupun kontraktornya. Penyusunan kontrak kerja konstruksi antara Indonesia sebagai owner dan China sebagai

penyumbang dana dan kontraktor dibantu dengan kontraktor Indonesia, CIC (Consortium of Indonesian Contractor), dan pelaksanaannya di megaproyek Bendungan Jatigede, menjadikan hal ini menarik dan penting untuk dibahas.

1.1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis ajukan adalah 1. bagaimana kontrak kerja konstruksi Cina-Indonesia di pembangunan Bendungan Jatigede.

1.2 Ruang Lingkup Kajian Untuk menjawab rumusan masalah di atas akan penulis kaji hal-hal sebagai berikut. 1. Kontrak kerja konstruksi 2. Peraturan kontrak kerja konstruksi 3. Bentuk kontrak kerja konstruksi 4. Aspek yang terkandung dalam kontrak kerja konstruksi 5. Tata cara penyusunan kontrak kerja konstruksi 6. Teknik dan negosiasi kontrak

1.3 Tujuan Penulisan Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana kontrak kerja konstruksi Cina-Indonesia di pembangunan Bendungan Jatigede.

1.4 Anggapan Dasar Menurut Muhammad Abduh, Ph. D. dalam kuliah SI-3051 Manajemen Konstruksi mengatakan bahwa kontrak konstruksi merupakan keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam

penyelenggaraan konstruksi. Pernyataan inilah yang akan penulis coba angkat dalam penulisan makalah ini.

1.5 Hipotesis Berdasarkan pengamatan sepintas dan anggapan dasar di atas penulis berhipotesis kontrak kerja konstruksi merupakan keseluruhan hal yang tertulis dan tidak tertulis yang mengatur hubungan antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan konstruksi.

1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1.6.1 Metode

Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah deskriptif analitis karena penyusunan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan / mengomparasikan/ membuktikan data yang diperoleh baik dari berbagai rujukan maupun dari lapangan kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk makalah ini.

1.6.2

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah 1. studi kepustakaan 2. observasi lapangan 3. wawancara 4. studi kasus

1.7 Sistematika Penulisan Penulisan makalah ini terbagi atas empat bab. Pembahasan makalah ini dimulai dengan pendahuluan sebagai bab pertama yang berisi mengenai latar belakang dan rumusan masalah. Ruang lingkup, tujuan yang hendak dicapai, anggapan dasar, hipotesis yang dibuat penulis metode dan teknk pengumpulan data oleh penulis hingga sistematika penulisan dari makalah ini. Pada bab dua, penulis membahas

mengenai teori-teori apa saja mengenai kontrak kerja konstruksi seperti, definisi dari kontrak kerja konstruksi, bentuk kontrak kerja konstruksi, tinjauan standar internasional mengenai kontrak kerja konstruksi, aspek yang terkandung dalam kontrak kerja konstruksi, penyusunan kontrak kerja konstruksi, negosiasi dan pengelolalaan kontrak kerja konstruksi. Bab tiga membahas mengenai analisis yang dilakukan penulis pada kontrak kerja konstruksi Cina-Indonesia pada pembangunan Bendungan Jatigede yang berisi mengenai gambaran umum proyek dan sejarahnya, cara pelelangan, bentuk kontrak kerja konstruksi yang dipakai, pengaruh standar kontrak kerja konstruksi internasional terhadap proyek, aspekaspek yang terdapat kontrak kerja konstruksi di proyek, penyusunan kontrak kerja konstruksi proyek, teknik dan strategi negosiasi hingga pengelolaan kontrak kerja konstruksi proyek Bendungan Jatigede. Pembahasan makalah ini diakhiri dengan bab empat yang berisi simpulan yang didapat setelah melakukan analisis yang disajikan pada bab sebelumnya dan saran-saran yang dibuat penulis untuk proyek dan saran-saran yang didapatkan penulis melalui pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai