Anda di halaman 1dari 7

ANGKA, BILANG N, DAN HURUF

DALAM PERMAINAN BAHASA


I Dewa Putu Wijana "

1 . Pengantar I:san . Dengan cara pembacaan yang ke-


aya jadi teringat semasa kanak-kanak ua, saya kemudian dapat menangkap apa

S dahulu, seorang kawan sepermainan


menyodorkan sebuah teka-teki kepa-
da saya . l a menyuruh saya untuk menulis-
aksud permainan penulis yang menurut
kuran saya cukup kreatif itu dan romantis
ila diasumsikan penciptanya dari kalangan
kan frase preposisional seperti Gareng ke emaja, yakni berdua satu tujuan . Lambang
dalam deretan kotak layaknya lajur TTS ngka 217 (dua ratus tujuh belas) itu ter-
yang berjumlah lima buah . Tentu saja, saya yata mewakili ujaran dua satu tuju. Angka
jadi pusing tujuh keliling karena untuk me- ang terakhir dihomonimkan dengan bentuk
N asar tuju yang bila bergabung dengan su-
nuliskan huruf-huruf yang menyusun frase
itu, saya membutuhkan jumlah kotak yang ks -an akan bermakna 'sasaran atau tem-
n at yang dituju' .
lebih banyak, yakni 13 buah . Tujuh buah
untuk menuliskan seperti dan 6 buah lain- Pengalaman menarik lain adalah ketika
nya untuk Gareng, punakawan jenaka yang aya berkendaraan tepat di perhentian lam-
memiliki anggota tubuh yang serba panjang u merah depan Hotel Radisson Yogyakar-
itu . Setelah saya menyatakan menyerah, a selesai memberikan kuliah bahasa Indo-
dengan tenang bercampur sedikit me- esia di Universitas Sanata Dharma, di de-
ngejek, kawan sebaya saya memberikan an mobil saya berhenti menanti lampu hi-
solusinya . Dia menuliskan angka 1/3 (se- jau sebuah taksi yang pada kaca belakang-
pertiga) di sebuah kotak untuk mewakili ba- ya bertuliskan TKTDW Lama saya ber-
gian tuturan sepertiga dan bagian yang lain ikir, sebelum saya akhirnya tahu apa yang
reng di empat kotak sisanya . Boleh juga maksudkan oleh penulisnya, yakni frase
ahasa Jawa tekate dhewe 'tekad atau ke-
akal kawan saya itu, pikir saya .
Pengalaman yang kedua saya alami ke- auan sendiri', tidak ada sangkut pautnya
tika saya dalam perjalanan pulang naik bus engan TK-TK yang lain, seperti taman
patas Surabaya-Yogya "Sumber Kencono" kanak-kanak' atau 'tenaga kerja' . Beberapa
engalaman empiris yang bagi orang
seusai memberikan kuliah tamu di Univer-
ungkin sangat sepele ini ternyata mem-
sitas Negeri Djember pada awal Desember
eri saya inspirasi untuk meneliti lebih jauh
2000 . Di depan Pabrik Gula Gondang, Kla-
ten, secara kebetulan saya melihat di kaca erbagai kemungkinan penutur bahasa In-
belakang kendaraan umum berplat kuning donesia yang sekaligus juga penutur ba-
yang akan didahului bus yang saya turn- 'iasa Jawa atau bahasa-bahasa daerah
pangi ada tulisan yang berbunyi "ber-217- ain, dan yang juga sedikit-sedikit tahu ba-
an" . Bingung juga beberapa saat saya di- iasa Inggris mempermainkan bilangan dan
buatnya karena tidak dapat secara cepat angka, dan huruf di dalam menggunakan
menangkap maksud tulisan itu . Kebingung- bahasa yang menurut para ahli memiliki
berbagai fungsi kemasyarakatan (Jakob--
an ini disebabkan angka 217 pertama saya
on, 1966 ; Buhler, 1934 ; Halliday, 1970 ;
baca dua ratus tuju(h) betas. Tentu saja ti-
dak ada makna apa-apa yang dapat disam- yons 1977) .
paikan oleh klausa berdua ratus tuju(h) be-

* Doktor, Sarjana Utama, Master of Art, Staf engajar Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas
Sastra Universitas Gadjah Mada .

Humaniora Volume Xll, No. 32000 27 1


Angka, Bilangan, dan Huruf dalam Permalnan Bahasa

2. Latar Belakang dan Landasan Teori tipe wacana itu, untuk tujuan ini, segala
Ada sejumlah julukan yang diberikan elemen bahasa dan tataran yang paling
kepada manusia atas dasar berbagai ke- rendah (bunyi) s .d . tataran yang paling
unggulan yang dimilikinya dibandingkan de- tinggi (wacana) secara cermat dimanfaat-
ngan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang kan oleh para kreatornya . Dengan kreasi itu
lain . Atas dasar kemampuannya berpikir efek jenaka yang menyampaikan berbagai
membedakan mana yang balk atau benar ketidakterdugaan (unexpectedness), kesa-
dan mans yang buruk atau salah, misalnya lahpahaman (misunderstanding), dan keti-
is dijuluki homo sapiens. Atas kemampuan- daknalaran (nonsense) secara sertamerta
nya bersosialisasi dengan sesamanya di diharapkan dapat ditangkap sekaligus dinik-
samping menyadari hak-hak individunya, is mati oleh para pehikmatnya . Hanya saja,
diberi julukan makhluk sosial dan mahluk dari berbagai referensi yang ditemukan da-
individu . Karena kemampuannya berusaha pat dikatakan hampir tidak pernah atau ha-
memenuhi kebutuhan hidupnya sehan-hari, nya sedikit yang membicarakan pemanfaat-
is diberi nama homo economicus . Berkat an angka, bilangan, dan huruf untuk tujuan
keterampilanya berkomunikasi secara ver- permainan yang serupa .
bal, is dijuluki homo loquens atau binatang Oemarjati (1978) misalnya hanya me-
berbicara (the talking animal) . Akhimya, nyebutkan contoh-ontoh A3 (Add 'nama
lantaran kegemarannya bermain untuk me- orang'), 23761 (Remisylado 'nama orang'),
menuhi kepuasan mental dan spiritualnya is dan Na70 (Napitupulu 'nama orang etnis
disebut homo ludens . Untuk julukan atau dan Batak') . Wijana (1995) dari sekian jum-
sebutan yang terakhir ini, manusia ternyata lah kartun yang dikumpulkan sebagai data
bermain dengan berbagai peralatan dari disertasinya hanya menemukan satu con-
yang paling sederhana, seperti permainan toh fenomena permainan angka!, yakni ang-
anak-anak di desa sampai dengan pera- ka 90 yang dilihat dari bentuknya dalam
latan audiovisual yang ultracanggih, seperti tulisan tangan memungkinkan dibaca go
layaknya ditemukan di kota-kota besar. yang kemudian dihubungkan dengan go
Bermain dilakukan, balk dalam rangkaian intemasional oleh seorang dukun dalam
proses belajar, seperti layaknya dilakukan meramalkan nasib perusahaan yang dija-
oleh anak-anak, ataupun hanya sekadar re- lankan oleh pasiennya, yang dalam hal ini
kreasi, atau kedua-duanya bergantung ke- adalah seorang direktur perusahaan . Crys-
tal (1998 : 6) memang memberilkan contoh
pada pelaku-pelaku yang terlibat di dalam-
nya . Bahasa dalam hal ini sebagai salah permainan bahasa dengan sarana ini be-
satu milik manusia yang sangat berharga rupa permainan nomor-nomor kendaraan
tentu saja tidak akan atau tidak mungkin yang dibuat sesuai dengan profesi pemi-
luput digunakan sebagai sarana permainan . liknya, seperti terlihat berikut ini .
Potensi bahasa digunakan untuk berhumor IOPER8 : ' I Operate' > kendaraan
telah dikemukakan oleh sejumlah pakar, se- milik ahli bedah
perti Oemarjati (1978), Raskin (1984), Apte 4Cast : 'Forcast' > kendaraan mi-
(1986), Crystal (1986), Nelson (1990), lik peramal cuaca
Chiaro (1992), Wijana (1995), dsb . Semua
orang, dengan tidak membedakan usia, la- 2THDR : ' Tooth Doctor' > kendara-
tar belakang sosial, ekonomi, dan budaya- an milik dokter gigi
nya, bemiain dan merespons permainan 10SNE1 : ' Tennis Nei (number)
bahasa walaupun dengan tingkatan atau One' > Kendaraan milik
intensitas yang berbeda-beda (Crystal, penggemar tenis'
1986) . Dengan demikian, tidak mengheran- : 'Do I Owe You Too' >
DOIOU2
kan bile permainan dengan sarana bahasa
Kendaraan orang yang
ini ditemui di dalam berbagai genre dan tipe
sexing meminjam uang
wacana, dad tipe wacana yang relatif
(habitual debtor)
sederhana seperti wacana pojok, kartun,
teks-teks humor, teka-teki s .d. tipe wacana IC2O2O : "I See to eyes" > Kenda-
yang kompleks, seperti tajuk rencana, puisi, raan milik dokter mate,
Man, novel, dongeng, dsb . Dalam berbagai (020) adalah visualisasi

2 72 Humaniora Volume X11, No . 312000



I Dewa Putu ijana

mata yang mengapit hi- s s komunikasi yang non-bonafide . Dalam


dung p nuturan yang wajar fenomena semacam
MY A55 : 'My Ass' > 'pantat saya' it tidak akan terjadi karena adanya proses
di ambiguasi yang sepanjang implikatur
SEXY 'Sexy' > 'seksi' p rcakapan Grice (1975) dengan keempat
Menurutnya, permainan angka, bilang- m ksimnya (maksim kuantitas, kualitas, re-
an, dan huruf lebih lanjut dikatakan sebagai le ansi, dan cara) dipatuhi, mengharuskan
bentuk humor yang populer dan sangat p nutur dan lawan tutur memahami dan
efektif lantaran formulanya sangat ringkas, m mpersepsi bentuk-bentuk yang ambigu
atau mungkin paling singkat dibandingkan it sebagai bentuk yang memiliki satu mak-
dengan genre-genre humor yang lain . Ken- n saja bergantung pada konteks pemakai-
datipun demikian, Crystal tidak melakukan a nya .
analisis lebih mendalam bagaimana me- Sejauh yang berhubungan dengan per-
kanisme permainan itu sehingga deskripsi mainan bahasa dengan sarana angka, bi-
yang lengkap tentang kaidah-kaidah ber- langan, dan huruf, semua data yang ter-
humor dengan angka, bilangan, dan huruf k mpul menunjukkan bahwa ambiguitas
belum berhasil diungkapkan . Selain alasan y ng terkait bersangkutan dengan kesama-
kelangkaan di atas, studi tentang permain- a bunyi angka atau bilangan, baik clan
an angka, bilangan, dan huruf di dalam pe- b hasa Indonesia maupun bahasa Inggris
makaian bahasa di Indonesia perlu dila- y ng bersifat aksidental dengan kata atau
kukan mengingat kekhasan kondisi sosio- b gian kata bahasa Jawa dan atau bahasa
linguistik Indonesia sangat berperan di da- I donesia . Dengan kata lain, ambiguitas di
lam membentuk kekhususan kaidah-kaidah sini berhubungan dengan apa yang lazim
beserta penyimpangan-penyimpangannya . d sebut dengan kesamaan bunyi sebagian
( early homophone) .
Uraian berikut ini secara berturut-turut
3 . Ambiguitas
enguraikan aneka teknik permainan ang-
Ambiguitas atau ketaksaan, di dalam k bilangan, dan huruf yang ditemui di
berbagai bentuknya (homonimi, homografi, d lam pemakaian bahasa Indonesia, baha-
polisemi, homonimi semu, dsb .) merupakan sa Inggris, atau bahasa daerah lain, khu-
sarana bahasa yang paling populer bila s .rsnya bahasa Jawa, dan kombinasi ke-
disangkutkan dengan kreasi berhumor de- tiganya .
ngan bahasa . Dalam ambiguitas inilah ke-
tidaklogisan dan ketidakterdugaan yang 4~ Permainan Bilangan, Angka, dan
bersumber dari pertentangan yang merupa- huruf
kan pemicu dari kejenakaan sebuah humor
disimpan oleh para kreatornya . Untuk ini, Yang dimaksud dengan bilangan adalah
ada baiknya disimak kutipan pendapat s mua kata yang mengacu pada jumlah,
Nelson (1990, 125) berikut ini . s perti satu, dua, tiga, dst ., sedangkan
bilangan adalah semua lambang bilangan
"Verbal humor generally depends on y ng merepresentasikan bilangan-bilangan
ambiguity : on the use of a word, phrase, it , seperti 1, 2, 3, dst . Sementara itu, huruf
and sentence, or longer unit which can adalah lambang-lambang bunyi . Dalam
be understood in two different, usually, s'stem ortografis pada umumnya sebuah
conflicting ways . This in turns relates to ruf melambangkan sebuah bunyi . Selain
the tendency, inherent in language, for i u, demi kepraktisan, dimungkinkan pula
different phonetic and semantic chains ua buah huruf melambangkan satu buah
to cross one another. We have all en- unyi, atau sebaliknya sebuah huruf me
countered the type of utterance which, in I mbangkan dua bunyi atau lebih . Perihal
all innocence, is suddenly to carry a agaimana kemungkinan bilangan, angka,
second possible meaning which clashes an huruf itu dimanfaatkan di dalam bahasa
with the first" iuraikan dalam 4 .1, 4 .2, dan 4 .3 berikut ini .
Pemakaian seperti itu, menurut Raskin
(1984), dimungkinkan karena adanya pro-

Humaniora Volume XII, No . 3/2000 273


Angka, Bilangan, dan Huruf dalam Permainan Bahasa

4.1 Permainan Bilangan Demikian pula halnya dengan an3disc 'anti


gadis', angka tiga merepresentasikan suku
Dari data yang terkumpul ditemui dua
akhir kata pertama dan suku awal kata
contoh permainan bilangan, dan kesemua-
nya adalah bilangan bahasa Inggris, yakni kedua yang dieja menyerupai ejaan bahasa
one 'satu' . Kata (bilangan) yang terdiri dari Inggris sebagai salah satu bahasa yang
satu suku ini kemudian dihubungkan de- berprestise dalam konstelasi sosiolinguistik
di Indonesia . Dalam Na70 'Napitupulu',
ngan bagian kata -wan berdasarkan ke-
angka 70 tidak merupakan representasi
samaan bunyinya yang mungkin mengacu
angka Indonesia, tetapi angka salah satu
bagian nama seseorang, seperti Wa-one
(Wawan) atau bagian dari kata bahasa Ja- bahasa daerah di Indonesia, yakni bahasa
Batak 'pitupulu' dengan makna yang sama
wa prawan, seperti pada pra-one are you
(prawan ayu 'perawan cantik') . Dalam con- sehingga Na70 dapat digunakan untuk me-
toh yang kedua terdapat pula pemanfaatan lambangkan nama salah satu marga yang
homonim are you 'kamu' dengan kata ba- terdapat di etnik itu .
hasa Jawa ayu 'cantik' .
4 .2 .2 Angka sebagai representasi kata
4 .2 Permainan Angka bahasa Inggris

Dari hasil pengamatan terhadap sejum- Angka yang dipergunakan sebagai sa-
lah data yang ditemukan, angka dalam per- rana permainan bahasa seringkali pula
mainan bahasa dapat merupakan repre- merupakan representasi bilangan bahasa
sentasi berbagai hal, yakni sebagai repre- Inggris . Fenomena ini boleh jadi merupakan
sentasi kata atau bagian kata Indonesia, pencerminan kebanggaan para remaja
sebagai representasi kata bahasa Inggris, mempertunjukkan beberapa kata bahasa
angka sebagai visualisasi lambang bunyi, Inggris yang relatif baru saja dikenal di da-
dan sebagai representasi not lagu, sebagai lam perjalanan hidupnya . Dan data yang
terkumpul tampak adanya angka yang di-
representasi formula satuan matematis, dan
sebagai representasi frekuensi pembacaan . homonimkan dengan bahasa Inggris,
seperti Up2U 'Up to You' . Dalam hal ini 2
`two' berhomonim dengan to dan U 'lam-
4 .2 .1 Angka sebagai representasi kata bang bunyi ke-25' dihomonimkan dengan
bahasa Indonesia atau bahasa You 'persona kedua' . Selain itu, angka ba-
daerah hasa Inggris itu mungkin pula dihomonim-
Dalam hal kemungkinan angka sebagai kan dengan bagian-bagian kata bahasa In-
representasi kata bahasa Indonesia atau donesia, misalnya A3 (Adri) dan 2-1 Rumah
bahasa daerah, ada beberapa contoh yang 'tuan rumah' . Dalam A3 huruf adalah alfa-
ditemukan, misalnya ber-217-an, ku-i/49- bet bahasa Indonesia, sedangkan angka 3-
kan, 1/3 -reng, an3disc, dan Na70 . Dalam nya adalah bahasa Inggris three yang ke-
ber-217-an 'berdua satu tujuan' angka 21 mudian dengan mengizinkan sedikit pelang-
secara normal mewakili bunyi yang dilam- garan dihomonimkan dengan bagian nama
bangkannya, yakni dua satu, sedangkan dri. Sementara itu, dalam 2-1 Rumah, se-
angka 7 secara kebetulan dapat dihomo- hubungan dengan kecenderungan bilangan
nimkan dengan bentuk dasar tujuan 'sasar- yang dilambangkan oleh angka di dalam
an atau tempat yang dituju' . Penghomo- bahasa Inggris terdiri dari satu suku kata,
niman tuju mungkin pula dilakukan secara dan kecenderungan kata-kata bahasa Indo-
tidak langsung, seperti pada ku-v49-kan . Di nesia terdiri dari dua suku kata, maka
sini pembaca harus mencarinya lewat hasil angka-angka itu akan berhomonim dengan
pengakaran angka 49 . Hal ini dilakukan ke- bagian-bagian kata dalam bahasa Indone-
mungkinan karena bentuk ku-7-kan sudah sia, yakni tu- dan -an . Akan sangat sulit bila
dianggap umum, dan sangat mudah untuk pembaca menafsirkan angka 2-1 ke dalam
ditebak . Dalam 1/3-reng 'seperti gareng', bahasa Indonesia, tetapi di sanalah letak
angka pecahan 1/3 sepertiga' dikorespon- permainannya .
densikan dengan preposisi seperti dan suku
kata awal nama tokoh punakawan (ga)reng.

2 74 Humaniora Volume kll, No . 312000


I Dewa Putu yuna

4 .2 .1 Angka sebagai visualisasi lambang s buah tulisan corat-coret yang cukup unik,
bunyi y kni 2217 dan lingkaran lambang perda-
Di dalam permainan bahasa, angka da- m ian yang sulit pertama-tama saya taf-
pat pula diperlakukan sebagai visualisasi si kan maksudnya . Setelah saya bertanya
lambang bunyi berdasarkan kemiripan ben- k pada beberapa murid di sana, saya men-
tuknya . Misalnya tulisan angka sembilan 9 d patkan penjelasan yang cukup mengge-
seringkali mirip dengan g 'huruf ke-7' . Ang- li an hati . Angka pecahan 22/7 tidak dapat
ka satu I mirip dengan huruf I 'huruf ke-12' . di aca langsung dua dua per tuju(h) atau
Demikian halnya kosong (0) secara visual d a puluh dua per tuju(h) karena yang
mirip atau sama dengan O . Oleh karena- di epresentasikan adalah formula matema-
nyalah, kata go dalam go internasional di ti Vi, yakni satuan yang biasa digunakan
dalam bentuk tulisan informal dituliskan • tuk menghitung isi atau luas bangun ke-
mirip dengan angka 90 . Dengan sarana ini- ru ut, sedangkan lingkaran dengan tanda di
lah kemudian ldris Sardi, violis Indonesia d lamnya melambangkan perdamaian yan^
terkemuka yang konon katanya memiliki di dalam bahasa Inggris disebut atau diba
bisnis bus, membuat plat nomor kendaraan- • peace Ipisi . Jadi, yang dimaksudkan
nya secara khusus, yakni B 10 LA 'Biota', of h corat-coret di dinding WC itu adalah
dan kartunis Johny Hidayat dapat mengkre- k sakata anak-anak untuk buang air kecil
asikan humor kartunnya, seperti terlihat pi is .
dalam dialog ini .
4 . .4 Angka sebagai lambang frekuensi
A Mbah dukun, kapan perusahaan pembacaan
saya bisa go internasional .
Bila Anda pergi ke Yogyakarta bagian
B Tahun 90, karena tulisan go ti ur, di daerah Maguwoharjo, tepatnya di
lama dengan 90. s belah timur Pasar Sambilegi, Anda akan
menemukan corat-coret yang memanfaat-
4 .2 .2 Angka sebagai representasi not k n angka untuk fungsi yang lain . Bunyi
lagu • rat-coret itu adalah Q2R . Angka dua di
siHi dimanfaatkan sebagai lambang freku-
Sukarnya menafsirkan maksud per-
ensi pembacaan huruf yang ada di depan-
mainan bahasa dengan sarana angka
nya . Bila huruf di depannya dibaca dua kali
mungkin pula karena angka itu tidak hanya
kemudian digabungkan dengan bunyi huruf
digunakan untuk melambangkan bilangan-
yang mengikutinya, dapatlah diketahui mak-
bilangan bahasa Indonesia atau bahasa
sWd tulisan para remaja itu, yakni 'kikir' .
Inggris, tetapi dapat pula dipakai uintuk me-
Untuk teknik ini, tentu saja hanya angka
representasikan nama not-not dalam titi
d a yang bisa dimanfaatkan karena di da-
nada lagu . Hanya saja, jumlahnya sangat
l m berbagai bahasa, suku kata hanya la-
terbatas . Misalnya, Oemaryati menemukan
zim berulang dua kali di dalam membentuk
contoh-contoh 267 yang maksudnya adalah
k to atau bagian sebuah kata .
'relasi' dan 23761 maksudnya adalah nama
artis dan salah satu redaktur majalah Aktuil
yang populer pada tahun 1970-an (Remi 4 3 Permainan huruf
Sylado) . Yang perlu dicatat dalam hal ini Sejauh yang berkaitan dengan per-
adalah keterbatasan kombinasinya, angka- ainan huruf, ada dua cara yang ditempuh
angka yang melambangkan not lagu hanya o eh para kreatornya . Pertama, lambang
dapat berkombinasi dengan sesamanya, erepresentasikan nama huruf, dan yang
belum ditemukan kasus-kasus pengombi- k dua sebaliknya nama huruf merepre-
nasiannya dengan huruf, bilangan, atau s tasikan lambang, seperti yang diuraikan
angka yang melambangkan bilangan . d lam 4 .31 dan 4 .3 .2 berikut ini .

4 .2 .3 Angka sebagai representasi 4.3 .1 Lambang memrepresentasikan


formula matematika nama

Di tembok WC sebuah sekolah dasar di Selain huruf-huruf Indonesia yang diaso-


dekat tempat saya tinggal, saya melihat s iasikan kesamaan bunyinya dengan ba-

Humaniora Volume Xll, No . 3/2000 275


Angka, Bilangan, dan Huruf dalam Permainan Bahasa

gian-bagian kata bahasa Jawa pada nuliskan namanya Tutik. Nonka maksudnya
TKTDW 'tekate dhewe' di atas, terdapat di sini adalah 'non k' atau 'tanpa k' . Jadi, -
pula permainan huruf bahasa Inggris yang ka pada nonka merepresentasikan lam-
diasosiasikan dengan kata-kata bahasa bangnya .
Inggris, atau bagian-bagian kata bahasa In-
donesia . Kalimat tanya "Are you Okay' Be- 5 . Catatan penutup
ring dituliskan dengan RUOK . Di belakang
tas sekolah anak saya yang kedua, Dimas, Angka, bilangan, dan huruf adalah ele-
ada tulisan D'Must. D merepresentasikan men bahasa yang peran pentingnya secara
konvensional tidak disangsikan, yakni se-
nama huruf Di dan Must maksudnya Mas .
Di tembok rumah kos sebelah selatan Se- bagai representasi jumlah dan lambang
lokan Mataram di daerah Karangasem, ter- bunyi-bunyi bahasa . Di dalam salah satu
dapat corat-coret yang bertuliskan C-RE . Di genre wacana humor, oleh para kreatornya
sini C harus dibaca /ke/ . Ini hanya mungkin yang dalam hal ini pada umumnya adalah
para remaja yang gemar "bermain-main"
di dalam bahasa Inggris . Jadi, maksudnya
dengan bahasa, ketiga elemen bahasa itu
adalah kere 'pengemis' . Pada kesemua
contoh di atas, lambang huruf merepresen- ternyata merupakan sumber inspirasi yang
tasikan bunyinya . cukup potensial untuk menciptakan kreasi-
kreasinya secara sangat ringkas . Potensi
yang demikian besar itu dimungkinkan oleh
4 .3 .2 Nama huruf merepresentasikan berbagai peranan yang mungkin dimainkan
lambang secara inkonvensional oleh ketiga elemen
Nama huruf-huruf kadangkala ditampil- bahasa itu . Dengan berbagai kelonggaran,
kan atau dituliskan secara penuh, tetapi angka, bilangan, dan huruf yang di dalam
asosiasinya adalah pengucapan bentuk pemakaian konvensional hanya mampu
ringkasnya . Orang-orang yang bernama melambangkan satuan jumlah dan bunyi,
Mohamad, misalnya selain menyingkat na- berkat kreativitas penciptanya dapat pula
manya dengan M., sering pula menyingkat digunakan untuk merepresentasikan hal-hal
namanya dengan Mh . Di samping itu, ada yang lain, seperti visualisasi lambang bunyi,
beberapa yang menuliskannya secara ku- lambang nama formulasi matematis, not
rang lazim, yakni menjadi Emha . Penyair lagu, dan frekuensi pembacaan lambang di
dan kolumnis Muhammad Ainun Najib lebih depannya . Selain itu, rumitnya bentuk krea-
populer nama depannya disingkat Emha tivitas permainan angka, bilangan, dan
(Ainun) Najib . Demikian pula teman seang- huruf itu banyak ditentukan oleh situasi
katan kuliah saya, yang sekarang menjabat sosiolinguistis sebuah masyarakat . Di da-
sebagai Menteri Riset dan Teknologi, Mo- lam masyarakat Indonesia, misalnya keru-
hammad A .S . Hikam, sewaktu mahasiswa mitan itu disebabkan oleh mungkinnya ang-
dahulu senang menuliskan nama depannya ka, bilangan, dan huruf itu merepresentasi-
dengan Emha, dan teman-teman sejurus- kan elemen-elemen bahasa daerah, baha-
annya memanggilnya Ema, huruf h tidak di- sa Indonesia, dan bahasa Inggris .
ucapkan . Orang-orang Batak yang bernama
Nasution seringkali menyingkat nama mar- DAFTAR PUSTAKA
ga ini dengan Nst. Akan tetapi, seorang pe-
nulis, tepatnya kritisi sastra yang cukup
punya nama menuliskan namanya secara Apte, Mahadev L ., Humor and Laughter: An
cukup unik, yakni Pamusuk Eneste, bukan Anthropological Approach : Ithaca :
Pamusuk Nasution . Saya belum tahu latar Cornell University Press .
belakangnya is menuliskan namanya se-
perti itu . Pada sekitar akhir tahun tujuh pu- Buhier, K, 1934, Sprachtheorie, Gustav
luhan, Yogyakarta memiliki seorang cer- Fischer : Jena .
penis wanita yang cukup produktif, nama
penanya Tuti Nonka . Nama sebenarnya Chiaro, Delia, 1992, The Language of
adalah Tuti. Ditulis demikian karena is tidak Jokes, London : Routledge .
mau teman-temannya memanggil atau me-

2 76 Humaniora Volume kll, No. 312000


I Dewa Putu Wijana

Crystal, David, 1998, Language Play, Lon- akobson, Roman, 1966, "Closing) S4ata?-
don : Penguin Books . ment : Linguistics and Poetio~~ SMkW-
in Language, Thomas A . Sbbeobt :
Grice, H .P ., 1975, "Logic and Conversa- (Ed .), Massachusetts : Then. MtTi -
tion", Syntax and Semantics : Speech Press" .
Act 3, New York : Academic Press .
Lyons, J . 1977, Semantics, CambridgwUnii-
Halliday, M .A .K ., 1970, "Language Struc- versity Press .
ture and Language Function", dalam
New Horizons in Linguistics, John elson, T .G .A ., 1990, Comedy : The Theopyy
Lyons (Ed .), Hardmonswrth, Middx : of Comedy in Literature, Drama, ancC
Penguin Books . . Cinema, Oxford University Press .

Oemarjati, Boen S ., 1978, "Grafiti dan Pe- Fkaskin, Victor, 1984, Semantics Mecha-)-
makaian Bahasa oleh Remaja : nism of Humor, Dodrecht: D . Reidel
Menolak Kerutan Dahi", Bahasa dan Publishing Company .
Sastra, Th IV, No. 1, Jakarta : Pusat
Pembinaan, dan Pengembangan 1Nijana, I Dewa Putu, 1995, Wacana Kartun
Bahasa . dalam Bahasa Indonesia, Yogya-
karta : Disertasi Program Pasca Sar-
jana Universitas Gadjah Mada .

Humaniora Volume XII, No. 3/2000 277

Anda mungkin juga menyukai