Anda di halaman 1dari 5

PT PLN (Persero)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pola Pengaman

III. POLA PENGAMAN SISTEM DISTRIBUSI .

3.1. Pentanahan Sistem Distribusi

Ada empat pola pengaman sistem distribusi yang telah diterapkan di lingkungan
PLN. Perbedaan pola-pola tersebut didasarkan atas pentanahan/ pembumian pada
titik netral trafonya, yaitu:
1. Pentanahan dengan Tahanan Tinggi (High Resistance)
2. Pentanahan dengan Tahanan Rendah (Low Resistance)
3. Pentanahan Langsung (Solid Grounding)
4. Pentanahan Mengambang / tidak ditanahkan (Floating)

Dalam memilih pola pengamanan sistem distribusi yang tepat bagi suatu daerah,
perlu diketahui pola pentanahan dari masing-masing sistem distribusi, yaitu:
1) Pola 1 yaitu sistem distribusi dengan pentanahan menggunakan tahanan tinggi,
dimaksudkan untuk memperoleh hasil yang optimal dengan mengutamakan
keselamatan umum, sehingga meskipun dengan saluran udara masih layak
memasuki daerah perkotaan.
2) Pola 2 yaitu sistem distribusi dengan pentanahan secara langsung, dimaksudkan
untuk memperoleh hasil optimum dengan mengutamakan faktor ekonomi,
sehingga dengan saluran udara elektrifikasi dapat dilaksanakan di luar kota
sampai ke daerah yang terpencil.
3) Pola 3 yaitu sistem distribusi dengan pentanahan menggunakan tahanan rendah
dimaksudkan untuk memperoleh hasil optimum dari kombinasi antara faktor
ekonomi dan keselamatan umum, dan jaringan dapat mempergunakan saluran
udara bagi daerah luar kota maupun kabel bagi daerah padat dalam kota.
4) Pola 4 yaitu sistem distribusi dengan tiga kawat menggunakan pentanahan netral
mengambang. Pola 4 untuk saat ini sudah tidak digunakan di PLN karena pada
sistem ini ketika terjadi gangguan tanah terlalu kecil maka tidak cukup kuat untuk
menggerakkan rele gangguan tanah.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 1


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pola Pengaman

3.2. Pola Pengaman Sistem Distribusi

3.2.1. Pola I : Sistem Pentanahan dg Tahanan Tinggi (High Resistance)


 Sistem distribusi 20 KV fasa tiga , 3 kawat dengan pentanahan Netral melalui
tahanan tinggi 500 ohm.
 Karena tahanannya tinggi, maka arus gangguannya rendah. Hukum Ohm : I
= V / R,
 Mengutamakan keselamatan umum.
 Diperlukan rele yang sensitif untuk dapat mendeteksi arus gangguan yang
kecil.
 Pola ini ada diterapkan di Jawa Timur.

Proteksi terpasang:
 PMT dipasang di pangkal penyulang (feeder) dilengkapi dengan :
o OCR untuk membebaskan gangguan antar fasa.
o Directional Ground Fault Relay (DGFR) untuk membebaskan gangguan
fasa-tanah.
 PBO dikoordinasikan dengan SSO dan Pengaman Lebur (PL) jenis Fuse Cut
Out (FCO).
GAMBAR DIPERBAIKI / TIDAK PAKAI PBO

PMT PBO SSO

SSO
PL PL
Y OCR
NGR GFR
500 Ohm

Gambar: Pengaman Sistem Distribusi Pola I

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 2


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pola Pengaman

3.2.2. Pola II : Sistem Pentanahan Langsung (Solid Grounding)


 Sistem distribusi 20 KV fasa tiga , 4 kawat dengan pentanahan Netral secara
langsung.
 Kawat Netral ditanahkan di setiap tiang sepanjang JTM dan JTR,
dipergunakan sebagai netral bersama TM & TR (Common Neutral).
 Karena tahanannya sangat kecil, maka arus gangguannya besar, sehingga
diperlukan rele yang dapat bekerja dengan cepat.
 Pola ini diterapkan di Jawa Tengah dan DIY.

Gambar: Pentanahan Langsung pada Sistem Distribusi Pola II

Proteksi terpasang:
 PMT di pangkal penyulang (feeder) dilengkapi dengan OCR dan GFR
 PBO dikoordinasikan dengan SSO dan Pengaman Lebur (PL) jenis FCO

PMT PBO SSO

SSO
PL PL
Y OCR
GFR

Solid
Grounding

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 3


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pola Pengaman

Gambar : Pengaman Sistem Distribusi Pola II

3.2.3. Pola III : Sistem Pentanahan dg Tahanan Rendah (Low Resistance)


 Sistem distribusi 20 KV fasa tiga , 3 kawat dengan pentanahan Netral melalui
tahanan rendah 40 ohm untuk SUTM atau 12 Ohm untuk SKTM.
 Pola ini diterapkan di Jawa Barat, DKI dan Luar Jawa.
 Karena tahanannya relatif rendah, maka arus gangguannya relatif tinggi,
sehingga diperlukan rele yang dapat bekerja dengan cepat.

Proteksi terpasang:
 PMT dipasang di pangkal penyulang (feeder) dilengkapi dengan :
o OCR untuk membebaskan gangguan antar fasa.
o GFR untuk membebaskan gangguan fasa-tanah.
 PBO dikoordinasikan dengan SSO dan Pengaman Lebur (PL) jenis Fuse Cut
Out (FCO).
 Pada sistem Spindle dengan saluran kabel, pengamannya dengan rele arus
lebih tanpa penutup balik (atau di blok) dan atau pelebur.
GAMBAR DIEDIT ULANG/

PMT PBO SSO

SSO
PL PL
NGR
Y OCR
40 Ohm
GFR

Gambar: Pengaman Sistem Distribusi Pola III

3.2.4. Pola IV : Sistem Pentanahan Mengambang (Floating)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 4


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pola Pengaman

 Sistem distribusi 6 KV fasa tiga , 3 kawat dengan pentanahan mengambang


atau netral tidak ditanahkan (Floating).
 Pola ini pernah ada dan terakhir diterapkan di Sulawesi dan Sumatera
Selatan/ Palembang dan Jambi. Sistem 6 KV ini telah diganti menjadi 20 KV,
maka pola IV ini sudah tidak dikembangkan lagi, karena kurang handal dari
segi pengaman sistem.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 5

Anda mungkin juga menyukai