Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MANAJEMEN

KONFLIK
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Keperawatan

Dosen Pengampu : Ns. Nelly Febriani, S. Kep, M. Kep,

Disusun Oleh:

Gabriell Regina Solagracia M 1810711064


Fitrianih Azzahra 1810711069
Frida Anindita Yulianti 1810711081
Zahrah Rayida Rasa F 1810711091
Elfrida Juniartha 1810711093
Hilmi Yoda 1810711099
Fauziana Dzulhia Putri 1810711102
Dina Krismayanti 1810711103

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
2021
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR MANAJEMEN KONFLIK

Pengertian Konflik adalah perbedaan pandangan atau ide antara satu


orang dengan orang yang lain. Dalam organisasi yang
dibentuk dari sekumpulan orang yang memiliki latar
belakang yang berbeda konflik mudah terjadi. Demikian
juga di Ruang MPKP konflik pun bisa terjadi. Untuk
mengantisipasi terjadinya konflik maka perlu
dibudayakan upaya-upaya mangantisipasi konflik sedini
mungkin di ruang MPKP.
Cara Penanganan Cara-cara penanganan konflik ada beberapa macam,
Konflik meliputi:
a. Bersaing
Bersaing adalah penanganan konflik di mana
seseorang atau satu kelompok berupaya memuaskan
kepentingannya sendiri tanpa mempedulikan
dampaknya pada orang lain atau kelompok lain.
Cara ini kurang sehat apabila diterapkan karena bisa
menimbulkan potensi konflik yang lebih besar
terutama pada pihak yang merasa dikalahkan. Untuk
itu organisasi sebaiknya menghindari metode
penyelesaian konflik jenis ini.
b. Berkolaborasi
Berkolaborasi adalah upaya yang ditempuh untuk
memuaskan kedua belah pihak yang sedang
berkonflik. Cara ini adalah salah satu bentuk kerja
sama. Berbagai pihak yang terlibat konflik sisorong
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dengan
jalan mencari dan menemukan persamaan
kepentingan dan bukan perbedaan. Situasi yang
diinginkan adalah tidak ada satu pihakpun yang
dirugikan. Istilah lain cara penyelesaian konflik
konflik ini disebut win-win solution.
c. Menghindar
Menghindar adalah cara menyelesaikan konflik
dimana pihak yang sedang berkonfllik mengakui
adanya konflik dalam interaksinya dengan orang lain
tetapi menarik diri atau menekan konflik tersebut
(seakan-akan tidak ada konflik atau masalah). Cara
ini tidak dianjurkan dalam upaya penelesaian konflik
karena masalah mendasar tidak diselesaikan,
penyelesaian yang terjadi adalah penyelesaian sedm.
Untuk itu tidak dianjurkan organisasi untuk
menggunakan metode ini.
d. Mengakomodasi
Akomodasi adalah upaya menyelesaikan konflik
dengan cara salah satu pihak yang berkonflik
menempatkan kepentingan pihak lain yang
berkonflik dengan dirinya lebih tinggi. Salah satu
pihak yang berkonflik mengalah kepada pihak yang
lain. Ini suatu upaya lose-win solution. Upaya
penyelesaian konflik dengan akomodasi sebaiknya
juga tidak digunakan terlalau sering karena kepuasan
tidak terjadi secara penuh dan bisa menimbulkan
konflik di masa mendatang.
e. Berkompromi
Kompromi adalah cara penyelesaian konflik dimana
semua pihak yang berkonflik mengorbankan
kepentingannya demi terjalinnya keharmonisan
hubungan kedua belah pihak tersebut. Dalam upaya
ini tidak ada salah satu pihak yang menang atau
kalah. Ini adalah lose-lose solution di mana masing-
masing pihak akan mengorbankan kepentingannya
agar hubungan yang dijalin teteap harmonis.
Penerapan Manajemen Upaya mengatasi konflik yang diterapkan di MPKP
Konflik di MPKP adalah upaya win-win solution yaitu suatu upaya
berkolaborasi, untuk itu pembudayaan kolaborasi antar
staf menjadi prioritas utama dalam menyelenggarakan
pengelolaan ruangan MPKP. Pendekatan penyelesaian
konflik yang ditempuh adalah dengan pendekatan
penyelesaian masalah (problem solving) yang meliputi:

KARU mengidentifikasi akar KARU


permasalahan yang terjadi mengidentifikasi
dengan melakukan klarifikasi penyebab timbulnya
pada pihak yang berkonflik konflik

Mengidentifikasi alternatif-alternatif penyelesaian yang


mungkin diterapkan

Memilih alternatif penyelesaian terbai untuk diterapkan

Menerapkan solusi pilihan

Mengevaluasi perbedan konflik

Bila pendekatan internal yang telah dilakukan untuk


menyelesaikan konflik yang terjadi belum berhasil maka
Kepala Ruangan dapat berkonsultasi dengan Kepala
Seksi Perawatan atau Konsultan.
Evaluasi Penerapan Aktivitas penyelesaian konflik dievaluasi oleh seluruh
Aktivitas Penyelesaian staf keperawatan MPKP. Evaluasi dilakukan dengan
Konflik menggunakan instrumen evaluasi penyelesaian konflik
Referensi Keliat, Budi., A., et all. 2009. Model Praktek
Keperawatan Profesiona Jiwa (MPKP Jiwa). Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai