Galuh Ramadhani Pratama
Galuh Ramadhani Pratama
OLEH :
Kue Lupis merupakan makanan bingen yang berasal dari pulau Jawa.
Makanan ini dikenal secara luas tidak hanya di daerah pulau jawa, namun juga
meluas kedaerah lain seperti Lampung, Jambi, Sumatera Selatan, Riau dll. Cita rasa
manis gula merah dan gurih dari beras ketan menambah kenikmatan dalam
menyantap kue tradisional satu ini. Asal mula kue Lupis diyakini sudah ada sejak
jaman Kolonial Belanda hingga saat inii.
Setelah menjaga eksistensinya selama lebih dari 350 tahun kue lupis saat ini
mulai terancam keberadaannya. Dari hasil pengamatan yang saya lakukan di
Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau hanya ada satu penjual yang
menjajakan kue lupis di daerah tersebut. Dibandingkan dengan makanan bingen lain
seperti dadar gulung, kue cucur, cenil, kue pukis dll, makanan ini paling sulit
ditemui. Menurut kak Endah yang merupakan satu – satunya penjual kue lupis di
Kelurahan Simpang Belutu, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak mengatakan bahwa
kemungkinan alasannya adalah waktu dan metode pembuatan kue lupis yang cukup
lama. Kak Enda menuturkan bahwa dalam membuat Kue Lupis memerlukan
ketelatenan dan kesabaran dalam mengolah makanan tersebut. “jujur bang, akak
kalo buat kue Lupis ini lama, untuk merebus ketan supaya bisa kenyal dan bangus
kaya ini perlu waktu 2-3 jam bang nah mungkin inilah yang buat orang jarang jual
kue lupis bang” (tutur kak Endah).
Saya kembali bertanya tentang apakah ada inovasi yang dilakukan untuk
meningkatkan penjualannya dan kak Endah menjawab tidak ada karena berjualan
lupis ini hanyalah kegemaran dari Mak Puak (ibu dari kak Endah). “Tak ada bang,
sebenernya jualan ini cuma karna mamak akak hobi aja bang , lagipun mamak akak
udah tua jadi untuk kesibukan dirumah bang”(Kak Endah). Hal yang paling mungkin
dilakukan kak Endah adalah menaruh kue Lapis di steling depan atau di meja
pembeli agar mudah terlihat oleh orang.
Kak Endah berharap pandemi ini bisa cepat berlalu dan beliau juga berharap
agar pemerintah tetap memperhatikan usaha kecil seperti dirinya agar bisa
berkembang.
“Harapan akak, korona cepat berlalu bang, terus semoga pemerintah ini semakin
peduli dengan usaha kecil menengah kek usaha kakak ini, jadi usaha akak bisa b
erkembang
bang”(Kak Endah). Beliau juga pernah menceritakan bahwa beberapa waktu yang
lalu pernah ada bantuan UMKM dari pemerintah namun beliau tidak mendapatkannya.
Melihat apa yang dialami oleh kak Endah, saya akan mencari solusi
yang sekiranya bisa saya lakukan untuk membantu meningkatkan penjualan kue
lupis kak Endah ini. Salah satunya mungkin dengan cara memperbaiki kemasan,
menuliskan tabel informasi gizi, dan juga membantu mempromosikan kue lapis ini
melalui sosial media.
i
Anastasya, Karina. (2018). “Peningkatan Minat terhadap Makanan Tradisional melalui Modifikasi
Topping Kue LupisBakar Kekinian”. JurnalProgram Studi Ilmu Teknologi Pangan : Universitas
Udayana
Lampiran.
Proses pembuatannya lama
Sudah
tidak Keuntungannya
banyak kecil
yang
menjual
Makanan bingen yang
kue lupis
lain
lebih mudah untuk
dibuat
Adanya
Pandemi T akut Corona
Covid 19
Langganan takut
Peyebab untuk
Kue Lapis Kue Lapis Menurunny keluar rumah
Kak a
Endah
Pendapatan
Harapan
Pemerintah seharusnya
membantu
pemberdayaan UMKM