2852 6211 1 SM
2852 6211 1 SM
foto udara. Secara umum ekologi bentang lahan Forman (2010) menyatakan bahwa ekologi
merupakan gabungan pendekatan spasial bentang lahan terfokus pada 3 hal yaitu:
(keruangan) dari para ahli geografi dengan a. hubungan spasial diantara elemen bentang
pendekatan fungsi dari para ahli biologi, lahan atau ekosistem
khususnya ekologi. b. hubungan aliran energi, mineral dan unsur hara
Aliran fundamental ekologi bentang lahan c. hubungan spesies antar elemen dan mozaik
fokus pada pendeskripsian dan penelitian dinamika ekologi bentang lahan dalam
fenomena dan proses dengan teknik survey di perubahan waktu.
bentang lahan kaitannya dengan manusia dan Secara spesifik ekologi bentang lahan
organisme lainnya serta hubungan timbal baliknya. terfokus pada perkembangan dan dinamika
Aplikasi dari ekologi bentang lahan ini terutama heterogenitas spasial, interaksi antar spasial dan
pada evaluasi lahan, studi tentang dampak, desain temporar serta pergantian antar heterogenitas
bentang lahan dan perencanaan penggunaan lahan tersebut sehingga mempengaruhi heterogenitas
(Vink, 1983). Konsep operasional dalam ekologi spasial proses biotik dan abiotik serta
bentang lahan adalah lahan dan penggunaan lahan. pengelolaannya (Risser et al., 1984).
lahan tidak menyatu dengan dimensi tetap. Dalam 2 dekade ini fokus dari ekologi
FAO (1976) mendefinisikan Lahan sebagai bentang lahan didefinisikan dalam berbagai versi.
lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, Namun ada 2 aspek penting dalam ekologi bentang
tanah, air, dan vegetasi serta benda yang ada di lahan yang membedakannya dari sub disiplin
atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap ekologi.
potensi penggunaan lahan. Termasuk di dalamnya a. Ekologi bentang lahan secara eksplisit
juga hasil kegiatan manusia di masa lalu dan merupakan konfigurasi spasial yang penting
sekarang seperti hasil reklamasi laut, pembersihan dalam proses ekologi. Ekologi bentang lahan
vegetasi dan juga hasil yang merugikan seperti membahas banyaknya komponen penyusun
tanah yang tersalinasi. Vink (1983) menambahkan dan bentuk susunannya
daerah urban dan pengembangannya seperti b. Ekologi bentang lahan seringkali fokus pada
industri dan jalan raya sebagai bagian dari lahan. perluasan area yang lebih besar dari area yang
Di terrestrial penggunaan lahan merupakan semua secara tradisional dikaji dalam ekologi.
penggunaan lahan dari mulai pemanfaatan lahan Ekologi bentang lahan merupakan cabang ilmu
untuk pertanian sampai dengan konservasi alami, yang berbeda karena 3 faktor (Turner et al., 2003),
selain semua bentuk penggunaan lahan untuk yaitu:
urban dan industri. Tata guna lahan merupakan a. problem lingkungan dan pengelolaannya
ekspresi dari pengelolaan ekosistem oleh manusia b. perkembangan konsep dalam ekologi dan
untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. perkembangan teknologi, termasuk di
Penggunaan lahan (land use) diartikan dalamnya ketersediaan data spasial, komputer
sebagai setiap bentuk intervensi manusia terhadap dan software yang mampu memanipulasi data
lahan dalam rangka pemenuhan kebutuhan c. perkembangan era komputasi
hidupnya baik materiil maupun spirituial. Secara umum dapat dikatakan bahwa
Penggunaan lahan dapat dibedakan menjadi 2 ekologi bentang lahan meliputi aplikasi prinsip-
golongan besar yaitu penggunaan lahan pertanian prinsipnya dalam memformulasikan dan
dan non pertanian. Penggunaan lahan pertanian memecahkan permasalahan. Namun yang paling
dibedakan berdasarkan penyediaan air dan jenis tepat adalah pendefinisian ekologi bentang lahan
tanaman yang terdapat di atas lahan tersebut, dengan fokus pada pola heterogenitas spasial,
seperti tegalan, sawah, kebun, padang rumput, karakteristiknya, letak/posisinya, mengapa dan
hutan produksi, hutan lindung dll. Penggunaan bagaimana perubahan itu terjadi dalam kurun
lahan non pertanian dapat dibedakan menjadi waktu serta yang lebih penting adalah bagaimana
lahan kota dan desa, industri, rekreasi, pengelolaan perubahan tersebut. Ada 5 tema utama
pertambangan dan sebagainya. dalam ekologi bentang lahan yaitu:
Ekologi Bentang Lahan
Pendeteksian pola bentang lahan secara tersebut meliputi pengetahuan dan pemikiran yang
kuantitatif tidak terukur namun sangat esensial. Pusat dan
Identifikasi agen pembentuk pola tersebut konsep fundamental dari ekosistem adalah aliran
yang terdiri dari faktor fisik abiotik, dampak energi. Semua energi secara langsung dihasilkan
demografik dan gangguan yang oleh matahari. Kurang lebih separo energi
ditimbulkannya matahari diubah menjadi energi panas, oleh
Pemahaman implikasi ekologis dari pola karenanya temperatur memegang peranan penting
bentang lahan terhadap populasi, komunitas dalam ekologi. Energi tersebut tidak pernah hilang,
dan ekosistem hanya berubah bentuk dalam siklusnya. Siklus
Pengkarakteristikan perubahan dalam pola dan materi yang lain antara lain siklus hidrologi, siklus
proses yang terjadi secara spasial dan temporer Nitrogen, siklus fosfor.
secara kuantitatif sebagai bagian dari dinamika Ada banyak hubungan timbal balik yang
bentang lahan terjadi dalam ekosistem. Sekumpulan organisme
Pengelolaan bentang lahan untuk kesejahteraan sejenis yang menempati area tertentu dalam waktu
manusia. tertentu membentuk populasi, yang kemudian
bergabung dengan populasi-populasi lainnya
Terlepas dari posisi ekologi bentang lahan membentuk komunitas di dalam ekosistem.
sebagai bagian dari biologi lingkungan ataukah Populasi selalu berfluktuasi meskipun dalam
geografi lingkungan, sesungguhnya ahli biologi kondisi alami, apalagi dengan adanya variasi
dan geografi mempunyai peranan sangat penting tahunan perubahan iklim, ketersediaan makanan,
dalam perkembangan ekologi bentang lahan. dan parasit. Interferensi manusia dalam ekosistem
akan meningkatkan populasi organisme tertentu
3. EKOSISTEM DALAM BENTANG yang menguntungkan manusia (seperti pertanian
LAHAN dan peternakan). Interferensi ini sangat nyata
Istilah ekosistem dikemukakan oleh ahli dalam pengaturan makanan dan unsur hara
biologi Inggris bernama Sir Alfred Tansley. (pupuk), pengendalian hama dan pengelolaan air
Ekosistem adalah kumpulan organisme dan (drainase dan irigasi). Aspek lain dalam ekosistem
lingkungan dalam suatu satuan spasial. Bagian adalah spesialisasi organisme dan adaptasi
terpenting dari sistem alami adalah lingkungan lingkungn serta distribusinya; stabilitas internal
(organik dan anorganik) dalam spasial unit yang ekosistem, stabilitas eksternal ekosistem terhadap
mendukung perkembangan organisme dan saling introduksi spesies baru dan terhadap dampak
berinteraksi secara timbal balik. Pendekatan teknologi (Vink, 1983).
ekosistem merupakan hal penting dalam ekologi Kajian proses pada ekosistem berkaitan
bentang lahan karena merupakan satu-satunya cara dengan sebab dan akibat dari heterogenitas spasial
dalam menilai berbagai jenis hubungan dalam seperti produktivitas primer, mineralisasi nitrogen;
menjelaskan alam dan bentang lahan. Dapat pengaruh posisi bentang lahan terhadap fungsi
dikatakan bahwa ekosistem merupakan jembatan ekosistem; pergerakan materi secara horisontal
penghubung antara biologi dan geografi fisik (seperti air, unsur hara dan sedimen) dan
dengan penekanan pada aspek biologi. Sementara bagaimana pergerakan tersebut berbeda dengan
itu ekologi bentang lahan merupakan jembatan adanya perbedaan susunan spasial dari penutup
penghubung antara geografi fisik dan biologi lahan. Variasi spasial dalam variasi variabel
sebagaimana penghubung antara geografi fisik dan abiotik (temperatur, presipitasi, tanah dan posisi
geografi sosial. Jembatan penghubung ini sangat topografi) seringkali menghasilkan variasi
penting dalam pengembangan keilmuan dan substansi spasial dalam proses ekosistem
penelitian aplikasi yang berhubungan dengan (misalnya produktivitas, dekomposisi dan siklus
perencanaan penggunaan lahan (Vink, 1983). nitrogen) dalam bentang lahan. Namun, perubahan
Ekosistem merupakan sistem yang terbuka, penggunaan lahan dan gangguan alamiah harus
yang berarti bahwa ada pertukaran massa, energi tetap dipertimbangkan dalam kajian proses-proses
dan informasi dengan lingkungan. Informasi ekosistem (Turner et al., 2003).
Tri Retnaningsih Soeprobowati
Tema-tema utama dalam pengeloan pemukiman dan penggunaan lahan di masa lampai
ekosistem ada 10 poin, yaitu: 1) konteks yang dan sekarang; dinamika gangguan alam dan
hakiki dalam pesrspektif sistem yaitu adanya suksesi. Levin (1976, dalam Turner et al. 2003)
hubungan antar tingkatan, 2) batas-batas ekologi, menentukan ada 3 pola umum penyebab pola
3) keterpaduan ekologi, 4) pengumpulan data, 5) spasila yaitu (1) keunikan lokal; (2) perbedaan fase
pemantauan, 6) pengelolaan adaptif, 7) kerjasama atau variasi pada pola spasial yang terbventuk
antar lembaga, 8) perubahan organisasi, 9) karena adanya gangguan dan (3) dispersi, sehingga
manusia sebagai bagian tak terpisahkan dari alam bentang lahan didominasi oleh populasi tunggal
dan 10) nilai-nilai kemanusiaan (Gumbrine, 1994). yang dominan.
Kunci utama untuk memahami ekosistem adalah Iklim dijadikan sebagai faktor lingkungan
memahami variabel dan interaksinya yang yang pertama semua aspek lingkungan
menghasilkan variasi terbesar dalam sistem terpengaruh oleh iklim. Iklim merubah bentuk
perilaku dan dimungkinkannya modifikasi melalui lahan baik secara geologi, topografi, maupun fisik.
intervensi manajemen. Pendekatan terpadu Distribusi komunitas tumbuhan dan hewan bahkan
merupakan interpretasi terbaik berkaitan dengan bioma bervariasi karena adanya perubahan iklim.
pandangan ekosistem (Mitchell, dkk, 2007). Aspek geologi yang berpengaruh terhadap
Ekosistem akuatik oleh karenanya ekologi bentang lahan antara lain batuan/mineral,
merupakan bentang lahan akuatik dan dapat formasi geologi; stratigrafi, struktur geologi dan
diplotkan pada peta yang sama yang tergabung proses geologis baik tektonik maupun vulkanik).
dalam ekosisitem terestrial. Hal ini tidak Eksplisitasi mineral dan batuan jelas akan
memerlukan teknik khusus, dapat dilakukan secara memberikan dampak lingkungan dan bentang
sederhana, meskipun penelitian tambahan yang lahan, air tanah dan perubahan tata guna lahan.
lebih khusus akan dapat digunakan sebagai basis Paleontologi mempunyai peranan penting untuk
data atau data tambahan. Sebagai contoh, memahami fenomena saat ini dan hubungannya
kedalaman perairan, vegetasi pesisir dan dengan masa lampau. Kondisi ekologis saat ini
gelombang membantu mengintegrasikan 2 jenis meruakan hasil proses yang terjadi di masa lampau
ekosistem yang berbeda. Hal ini mendukung (Vink, 1983).
konservasi alam yang lebih baik di daerah pesisir Geomorfologi merupakan salah satu
sebagaimana perencanaan yang lebih baik untuk pendukung dalam ekologi bentang lahan karena
rekreasi akuatik sepanjang pantai (pemancingan mengkaji bentuk, struktur, material dan proses
dan pemandian) atau di dalam perairan yang terjadi pada permukaan bumi. Bentuk lahan
(berperahu). mempengaruhi bentang lahan melalui kelembaban,
Status ekosistem danau ditentukan oleh unsur hara dan materi yang terkandung di
karakteristik bentang lahan. Komponen bentang dalamnya yang selanjutnya tentu saja akan
lahan di sekitar danau atau sungai sangat mempengaruhi dinamika organisme yang hidup di
memepengaruhi kualitas air. Elemen dalam dalamnya.
bentang lahan dapat sebagai source, sink atau Manusia merupakan faktor utama yang
transformer untuk beban unsur hara, sedimen dan menyebabkan perubahan bentang lahan karena
pencemaran. Tata guna lahan di daerah hulu dan pola tata guna lahan. Efek dari tata guna lahan di
susunan spasialnya mempengaruhi kualitas air masa lampau ditengarai merupakan faktor yang
danau dan sungai melalui pergerakan materi dari menentukan organisme yang hidup di masa
terestrial. mendatang.
Gangguan biologik misalnya hama, patogen atau komponen yang tercakup dalam suatu sistem,
aktivitas tumbuhan maupun manusia. semakin kompleks pula sistem tersebut (Farina,
Degradasi lahan dapat berupa erosi, 2007).
pergerakan massa, deposisi lahan, destruksi lahan, Teori perkolasi menjelaskan bahwa
peracunan bentang lahan (disaster). Penyebab dari perubahan pola pengelompokan (kluster) sangat
degradasi lahan adalah deforesasi. Subjek yang besar terjadi pada ambang pc (0,5928). Pada titik
termasuk dalam degradasi lahan adalah erosi; ini efek contagion, distrurbansi, kebakaran hutan
salinisasi dan alkalinisasi; materi organik terutama dan penjangkitan hama merupakan titik awal.
dari daerah urban; penyakit; infeksi; limbah Teori perkolasi telah diterapkan pada kajian
anorganik dari industri; pestisida, radioaktif, batasan pinggir bentang lahan (Gardner et al.,
logam berat, pupuk dan deterjen (Rauschkolb, 1992). Teori perkolasi juga dapat diaplikasikan
1971 dalam Vink, 1983). Sementara itu, degradasi untuk mempelajari pergerakan hewan dan
perairan dapat berupa pencemaran air, instrusi air pemanfaatan sumber daya. Ketika hewan bergerak
laut, eksploitasi berlebihan terhadap air, banjir dan ke habitat dengan nilai pc ≥ 0,5928, maka hewan
sedimentasi. tersebut dapat meninggalkan bentang lahan yang
Dampak penggunaan lahan terhadap selama ini dihuninya. Probabilitas R untuk
perairan tergantung pada jenis tata guna lahannya. mendapatkan minimal 1 sumber daya sebesar:
Tata guna lahan pertanian berdampak pada
kelembaban, aliran permukaan dan perubahan R = 1-(1-P)n
kualitas air. Pertambangan berdampak pada R = probabilitas menemukan sumber daya
hidrologi permukaan dan aliran, perubahan air dan P = distribusi acak sumber daya
kualitasnya. Pengembangan pemukiman
berdampak pada berkurangnya air permukaan, Berdasarkan teori perkolasi diketahui bahwa
banjir, dan kualitas air. Industri berdampak jika R = 0,5928, maka organisme dapat berpindah
terhadap kuantitas dan kualitas perairan. Oleh ke bentang lahan yang lain. Tingkah laku
karena itu maka mengelola lahan berarti mengelola organisme sangat dipengaruhi oleh nilai pc ini.
air, sedangkan pengelolaan perairan harus berbasis Metapopulasi merupakan suatu sistem
pada pengelolaan lahan. dimana laju kepunahan dan rekolonilsasi
mengakibatkan terjadinya perpindahan individu-
6. TEORI DAN MODEL EKOLOGI individu sehingga menjamin terjadinya hubungan
BENTANG LAHAN genetis antara sub-populasi. Konsep metapopulasi
Minimal ada 2 teori yaitu teori hirarki dan sangat erat hubungannya dengan biogeografi, yang
perkolasi serta 2 model populasi yaitu mendasarkan pada proses kolonisasi dan
metapopulasi dan model demografik source-sink kepunahan. Secara khusus, konsep metapopulasi
yang mempunyai peranan penting dalam ekologi berkontribusi dalam sintesis ekologis yang kuat
bentang lahan. Diversitas bentang lahan, dalam ekologi bentang lahan. Proses persebaran
komponen ekosistem, perubahan tingkah laku merupakan faktor yang sangat penting dalam
populasi, tekanan terhadap habitat jelas sangat menentukan daerah demografis serta struktur
berpengaruh terhadap organisme yang hidup di spasial dari metapopulasi tersebut. Hanson (1991)
bentang lahan tersebut (Farina, 2007). mengatakan bahwa ada 3 faktor utama yang
Teori hirarki menjelaskan bahwa lokalisasi berpengaruh terhadap proses penyebaran tersebut
komponen-komponen yang berbeda pada skala yaitu ambang batas ekonomi; konflik yang terjadi
tertentu berhubungan dengan komponen- pada pengadaan sumber daya; dan kegagalan
komponen lainnya pada skala yang berbeda. perkawinan. Model metapopulasi sangat
Dalam teori hirarki, sistem yang besar dibagi bermanfaat dalam aplikasi konservasi suatu
dalam sub-sub sistem. Sebagai contoh, klasifikasi spesies di lingkungan yang sudah terfragmentasi
bentang lahan dimulai dari ekopite, mikro, meso, (Farina, 2007).
makro dan megachore. Aliran sungai merupakan Medel demografik source-sink bermanfaat
suatu contoh sistem hirarki. Semakin banyak pada kajian ekologi bentang lahan untuk
Tri Retnaningsih Soeprobowati
menjelaskan perbedaan distribusi individu- Lingkungan tergantung pada sisi kajiannya. Aspek
individu dalam mozaik. Konsep ini sangat biologi sangat esensial dalam membahas
berkaitan dengan populasi source yang akan lingkungan. Lingkungan adalah faktor eksternal
berpindah tempat menuju daerah sink untuk yang mempengaruhi organisme (termasuk manusia
menjaga agar sistem tetap stabil (Farina, 2007). didalamnya) baik secara langsung maupun tidak
langsung. Masing-masing organisme memiliki
7. PENGELOLAAN DAN PERENCANAAN lingkungannya sendiri-sendiri sehingga
PENGGUNAAN LAHAN dipengaruhi oleh organisme lainnya karena
Manusia merupakan komponen utama persinggungan lingkungannya. Komponen
dalam ekosistem yang berbeda yang memiliki lingkungan meliputi faktor biotik, abiotik dan
potensi utama dalam memberikan dampak psikologi (kultur). Tentu saja dalam
signifikan terhadap ekosistem. Manusia dapat saja pengembangan artifisial bentang lahan tidak dapat
merusak ekosistem, seperti peningkatan erosi dipisahkan bahkan saling timbal balik
tanah, namun di sisi lain manusia juga mampu pengaruhnya dengan komponen bentang lahan
membangun ekosistem baru yang disebut sebagai alami maupun aspek pemenuhan kebutuhan hidup
ekosistem kultural. Pada ekosistem kultural ini, manusia, ekonomi, sosial, teknik, agama dan etika
manusia merupakan agen pengontrol karena (Vink, 1983).
tujuannya adalah untuk mendapatkan material Tahapan dalam perencanaan penggunaan
untuk makanan, pakaian, energi, atau tempat lahan meliputi: penelitian, klasifikasi dan
rekreasi. Dengan kata lain, penggunaan lahan pemetaan, analisis lahan, intepretasi lahan,
merupakan refleksi dari kebutuhan manusia. evaluasi lahan, perencaan penggunaan lahan,
Proteksi dan konservasi ekosistem alam melalui pengembangan lahan, penataan lahan, proteksi
cagar alam merupakan bentuk lain dari lahan, konservasi lahan.
penggunaan lahan yang mencerminkan bahwa Ekologi bentang lahan bermanfaat dalam
manusia juga bertanggung jawab terhadap alam konservasi alam karena menyangkut pemikiran
dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya. mengenai pengaturan habitat dan konsekuensi
Oleh karena itu maka ekologi bentang alam dan struktur dan proses untuk spesies yang berbeda.
penggunaan lahan tidak dapat dipisahkan. Seiring Menurut Farina (2007) ada 3 sudut pandang
dengan pertumbuhan populasi manusia dan perspektif ekologi bentang lahan, yaitu:
kebutuhan akan ruang yang mencukupi, maka a. Perspektif manusia: pengelompokan bentang
tidaklah mungkin melakukan analisis ekologi lahan dengan fungsi utama bagi kehidupan
tanpa mempertimbangkan dampak aktivitas manusia
manusia dan pengelolaannnya. Gambar 1 b. Perspektif Geobotani: bentang lahan dengan
memperlihatkan faktor dan komponen yang harus fungsi utama distribusi spasial tumbuhan,
dipertimbangkan dalam analisis ekologi. seperti hutan beserta komponen abiotik dan
Pengelolaan lingkungan merupakan konsep yang biotiknya
sangat besar. Pengelolaan lingkungan c. Perspektif hewan: bentang lahan dengan fungsi
berdampingan dengan penggunaan lahan yang utama pada distribusi hewan, biasanya dengan
merupakan sentral aktivitas manusia dalam pengamatan langsung.
bentang lahan. Tujuan manusia adalah
menciptakan, meningkatkan atau mempertahankan
lingkungan yang sudah ada.
Ekologi bentang alam dapat merupakan
bagian dari Biologi Lingkungan atau Geografi
BIOMA, Desember 2011 ISSN: 1410-8801
Vol. 13, No. 2, Hal. 46-53
Iklim
Matahari
Penguapan
Angin
Gambar 1. Hubungan timbal balik antara manusia dan bentang lahan (Vink, 1983)
BIOMA, Desember 2011 ISSN: 1410-8801
Vol. 13, No. 2, Hal. 46-53
Pengelolaan lahan yang dikembangkan berntang lahan memiliki peranan penting dalam
tergantung pada penggunaan lahan yang kajian perubahan lingkungan suatu ekosistem.
diterapkan. Fungsi lahan bagi manusia antara
merupakan wadah kehidupan, media bereproduksi, DAFTAR PUSTAKA
memenuhi kebutuhan hidup, modal pembangunan, Farina, A. 2007. Pirncicples and Methods in
membentuk lingkungan/ruang dan mendapatkan Landscape Ecology. Chapman & Hall,
kesejahteraan. Berkaitan dengan fungsi tersebut London.
maka ada 10 dasar pengelolaan lahan untuk Forman, R.T.T. 2010. Land mozaics. The ecology
kesejahteraan manusia, yaitu: of Landscapes and Regions. Cambridge
1. Potensi peruntukan lahan Univ. Press. New York.
2. Rencana penggunaan lahan Grumbine, R. E. 1994. What is ecosystem
3. Rencana tata ruang/kawasan management. Conservation Biology 8:27-
4. Sarana/prasarana 38.
5. Sumber daya manusia Mitchell, B.; Setiawan, B. dan Rahmi, D.H. 2007.
6. Modal dan ilmu pengetahuan Pengelolaan sumber daya dan lingkungan.
7. Dasar hukum dan peraturan Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
8. Status lahan Niehoff, D.; Fritsch, U. and Bronstert, A. 2002.
9. Hasil/produktivitas Land use impacts on storm-runoff
10. Dampak lingkungan generation: scenarios of land-use change
Secara teknis, pengelolaan lahan untuk and simulation of hydrological response in a
kesejahteraan dapat berupa tindakan meso-scale catchment in SW-Germany.
merencanakan, memanfaatkan, menata, Journal of Hydrology 267: 80-93.
mengatur/menertibkan, memanipulasi/memantau, Risser, P.G.; Karr, J.R. and Forman, R.T.T. 1984.
mengendalikan dan melestarikan. Landscape ecology: direction and
Approaches. Special Publ. No. 2w. Illinois
8. PENUTUP Natural History Survey, Campaing Illinois,
Suatu ilmu pengetahuan tidak dapat berdiri USA.
sendiri, selalu didukung dan mendukung ilmu Turner, M.G.; Gardner, R.H.; and O’Neill, R.V.
lainnya, sehingga pengintegrasian ilmu-ilmu 2003. Landscape Ecology in Thery and
tersebut harus dilakukan khususnya dalam Practice: Pattern and Process. Springer, New
memecahkan problem-problem lingkungan. Aspek York.
penggunaan lahan dan hidrologi saling terkait erat Vink. A.P.A.1983. Landscape ecology and land
dan tidak dapat dipisahkan. Tata guna lahan di use. Longman. London.
DAS sangat mempengaruhi kuantitas maupun
kualitas air. Oleh karena itu maka konsep ekologi