Lapdal RP3KP Cimahi
Lapdal RP3KP Cimahi
KATA
PENGANTAR
Kata Pengantar i
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
DAFTAR
ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. I-1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... I-2
1.3 Tujuan .......................................................................................................... I-3
1.4 Sasaran ......................................................................................................... I-3
1.5 Ruang Lingkup, Lokasi Pekerjaan, Fasilitas Penunjang .............................. I-4
1.6 Landasan Hukum ......................................................................................... I-6
1.7 Sistematika Pembahasan .............................................................................. I-6
Laporan Pendahuluan iv
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Laporan Pendahuluan iv
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
BAB 4 METODOLOGI
4.1 Pendekatan ................................................................................................... IV-2
4.1.1 Pendekatan Kontekstual .................................................................. IV-2
4.1.2 Pendekatan Tahapan Kegiatan ........................................................ IV-3
4.2 Metodologi ................................................................................................... IV-5
Laporan Pendahuluan iv
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
DAFTAR
TABEL
Laporan Pendahuluan iv
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Tabel 3.18 Ketersediaan Sarana Olahraga Kota Cimahi Tahun 2013 ............ III-31
Tabel 3.19 Cakupan Pelayanan Air Bersih Kota Cimahi Tahun 2014 ........... III-33
Tabel 3.20 Jumlah, Kondisi, Fungsi, dan Status Rumah ................................ III-36
Tabel 3.21 Sebaran Perumahan Tradisional Kota Cimahi Tahun 2015 .......... III-37
Tabel 3.22 Jumlah Penduduk Kota Cimahi Tahun 2013-2015 ....................... III-38
Tabel 3.23 Jumlah Penduduk Berdasarkan Sex Ratio Kota Cimahi Tahun
2015 ............................................................................................... III-38
Tabel 3.24 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia Kota Cimahi
Tahun 2015.................................................................................... III-39
Tabel 3.25 Jumlah Kepala Keluarga Kota Cimahi Tahun 2013-2015 ............ III-40
Tabel 3.26 Kepadatan Penduduk dan Kota Cimahi Tahun 2015 ................... III-41
Tabel 3.27 Luas Penguasaan Tanah di Kota Cimahi Tahun 2013 .................. III-42
Tabel 3.28 Izin Mendirikan Bangunan di Kota Cimahi Tahun 2008- 2015 ... III-42
Tabel 3.29 PDRB Kota Cimahi Atas Dasar Harga Konstan (juta) Tahun
2009-2013 ..................................................................................... III-43
Tabel 3.30 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cimahi Tahun
2012-2015 ..................................................................................... III-45
Tabel 3.31 Anggaran dan Realisasi Pembangunan Perumahan dan
Permukiman .................................................................................. III-46
Tabel 4.1 Nilai Bobot Kelerengan ................................................................. IV-15
Tabel 4.2 Tingkat Kepekaan Jenis Tanah ...................................................... IV-15
Tabel 4.3 Intensitas Hujan Harian Rata-rata .................................................. IV-16
Tabel 5.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ........................................................ V-12
Tabel 5.2 Jadwal Personil .............................................................................. V-13
Laporan Pendahuluan v
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
DAFTAR
GAMBAR
Laporan Pendahuluan vi
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
PENDAHULUAN
Laporan Pendahuluan I -1
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Beranjak dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam kegiatan
ini adalah:
1. Permasalahan perumahan apa saja yang terjadi di Kota Cimahi ?
2. Kebijakan, Strategi dan Program seperti apa yang perlu ditetapkan untuk
mengatasi permasalahan perumahan tersebut?
Laporan Pendahuluan I -2
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
1.3 Tujuan
Beranjak dari latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan
kegiatan adalah:
1. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan perumahan di Kota
Cimahi
2. Merumuskan Kebijakan, Strategi dan Program untuk mengatasi
permasalahan perumahan di Kota Cimahi saat ini dan dimasa yang
akan datang.
1.4 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai pada kegiatan penyusunan RP3KP Kota Cimahi
adalah tersusunnya buku Data, Analisis RP3KP serta buku Rencana RP3KP. Secara
terperinci, sasaran kegiatan ini adalah :
1. Terencananya kapasitas ruang peruntukan Pengembangan dan Pembangunan
Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Cimahi dalam skala 1 : 25.000
2. Terencananya pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan
permukiman sesuai dengan karakteristik kebutuhan dalam skala 1 : 10.000
3. Terencananya pola pengembangan perumahan dan kawasan permukiman
dengan tetap mengandalkan kearifan local
4. Tersusunnya scenario penyediaan hunian lingkungan perumahan dan kawasan
permukiman, sesuai dengan karakteristik pertumbuhan dan kearifan lokal di
setiap masing-masing wilayah (BWK A, B, C, D, dan E) dalam jangka waktu
20 tahun ke depan dan dijabarkan ke dalam tahapan 5 tahunan yang berbasis
pada pembangunan lingkungan hijau, keberlanjutan pembangunan dan
keberlanjutan lingkungan
5. Tersusunnya proyeksi kebutuhan infrastruktur dasar dan prasarana
lingkungan perumahan dan kawasan permukiman
6. Tersusunnya indikasi program pengembangan dan pembangunan
perumahan dan kawasan permukiman untuk 5 tahun pertama, khususnya
Laporan Pendahuluan I -3
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Laporan Pendahuluan I -4
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran,
ruang lingkup pekerjaan, landasan hukum, serta pembahasan sistematika
Pembahasan.
Laporan Pendahuluan I -6
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
BAB 4 METODOLOGI
Pokok bahasan pada bagian ini adalah untuk menjawab pertanyaan
"Bagaimana?" pekerjaan akan dilakukan, berdasarkan pemahaman terhadap wilayah
studi serta lingkup materi pekerjaan yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu,
pada bagian ini akan diulas mekanisme dan pendekatan penanganan pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
Laporan Pendahuluan I -7
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
PEMAHAMAN
DASAR
RP3KP
baik, berdaya guna dan berhasil guna, sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan
serta peraturan perundangan yang berlaku.
A. Pengertian Pokok RP3KP Dalam Konteks Perencanaan, yaitu:
• Merupakan skenario pembangunan perumahan dan permukiman
• Acuan/payung bagi seluruh pelaku pembangunan perumahan dan
permukiman;
• Merefleksikan akomodasi terhadap aspirasi masyarakat dalam
pembangunan perumahan dan permukiman.
B. Pengertian Pokok RP3KP Dalam Konteks Penataan Ruang merupakan
penjabaran RTRW di sektor perumahan dan permukiman berupa alokasi
ruang bagi perumahan dan permukiman yang mencakup gambaran tentang
• Kondisi dan permasalahan;
• Kebijakan perumahan dan permukiman di daerah;
• Kebutuhan perumahan, program dan sasaran pembangunan
(Pengembangan kawasan baru, revitalisasi, peningkatan kualitas);
• Arahan Lokasi perkim skala besar, kawasan khusus, skala kecil;
• Arahan pemberdayaan masyarakat;
• Arahan lingkungan dan daftar kawasan terlarang;
• Arahan dukungan prasarana dan sarana kawasan.
Rencana
Menurut UU 25 tahun 2004 Perencanaan adalah suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan adalah suatu proses
kontinyu dari pengkajian, membuat tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan
serta mengevaluasi atau mengontrolnya (Douglas, 2001). Perencanaan adalah
memutuskan seberapa luas akan dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan
melakukannya, dan siapa yang melakukannya (Alexander, 2005). Perencanaan adalah
Laporan Pendahuluan II -2
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Pembangunan
Pembangunan adalah usaha- usaha terencana untuk mengubah kebudayaan
manusia, yaitu berupa usaha- usaha terencana untuk meningkatkan macam, kualitas,
kuantitas yang harus dipenuhi bagi pemuasan kebutuhan utama atau primer dalam
usaha- usaha peningkatan kesejahteraan hidup manusia (Iskandar, 2009).
sosial yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup dari seluruh atau mayoritas
masyarakat tanpa merusak lingkungan alam dan cultural tempat mereka berada dan
berusaha melibatkan sebanyak mungkin anggota masyarakat dalam usaha ini dan
menjadikan mereka penentu dari tujuan mereka sendiri. Berdasarkan dari beberapa
definisi diatas dapat ditarik kesimpulan definisi dari pembangunan adalah suatu
perubahan menuju keadaan yang lebih baik dari keadaan yang sebelumnya.
Pengembangan
Mengembangkan menurut kamus bahasa Indonesia memiliki arti membuka
lebar- lebar, membentangkan, menjadikan luas dan merata, menjadikan maju. Maka,
berdasarkan arti dalam kamus bahasa Indonesi tersebut dapat ditarik kesimpulan,
bahwa pengembangan memiliki pengertian sebagai suatu kegiatan meningkatkan,
membentangkan, menjadikan luas merata dan menjadikan maju suatu kawasan.
Kawasan adalah suatu wilayah yang memiliki fungsi utama lindung dan budi
daya (UU RI No 26 Tahun 2007). Selain itu, arti kawasan menurut kamus bahasa
Indonesia adalah daerah tertentu yg mempunyai ciri tertentu, seperti tempat tinggal,
pertokoan, industri. Maka berdasarkan definisi dari kalimat sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan, kawasan adalah suatu wilayah yang memiliki fungsi utama lindung dan
budidaya yang mempunyai ciri fisik tertentu.
Laporan Pendahuluan II -4
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan
maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan ut ilitas umum
sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni ( UU RI No 1 tahun 2011).
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan (Sastra, 2009).
Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan ( UU RI No 1 tahun 2011).
Permukiman adalah suatu tempat bermukim manusia untuk menunjukkan suatu
tujuan tertentu. (Sastra, 2009). Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian
yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana,
utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan
atau kawasan perdesaan ( UU RI No 1 tahun 2011).
Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena
ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas
bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Perumahan kumuh
adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian
( UU RI No 1 tahun 2011).
Laporan Pendahuluan II -5
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Elemen permukiman
Laporan Pendahuluan II -6
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Laporan Pendahuluan II -7
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
dengan yang lainnya tidak sama. Sistem buatan yang yang keberadaannya
diperlukan dalam suatu wilayah antara lain:
• Sistem jaringan air bersih
• Sistem jaringan listrik
• Sistem transportasi
• Sistem komunikasi
• Drainase dan air kotor
• Tata letak fisik
Laporan Pendahuluan II -8
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
PROPINSI KABUPATEN
Gambar 2.1
Kedudukan RP3KP
11. Strategi dan prioritas penanganan prasarana dan sarana pada kawasan kajian
dengan melakukan zoning, sehingga keterpaduan antar zoning sangat
diutamakan.
Dalam latar belakang KAK juga dijelaskan bahwa Dokumen RP3KP
selayaknya merupakan hasil perencanaan yang mengacu pada kondisi daerah
sehingga dapat menjadi acuan pembangunan dan pengembangan perumahan dan
permukiman di daerah.
Dalam Latar belakang KAK tidak disinggung mengenai persoalan spesifik
masalah perumahan dan permukiman di Kota Cimahi. Menurut pendapat awal kami,
latar belakang perlunya disusun RP3KP di kota Cimahi adalah karena kebutuhan
perumahan yang tinggi, dimana disebabkan oleh pertumbuhan jumlah penduduk yang
tinggi. Disisi lain ketersediaan lahan di Kota Cimahi pun sangat terbatas, sehingga
dibutuhkan alternatif pengembangan rumah susun untuk mensiasati kebutuhan
perumahan yang tinggi di lahan yang sangat terbatas. Pertumbuhan penduduk yang
tinggi dan kemampuan ekonomi yang terbatas juga menyebabkan terjadi proses
pemadatan/intensifikasi perumahan. Masyarakat di perumahan tradisonal (kampung
alami) umumnya membeli dan membangunan perumahan di lahan-lahan kosong yang
ada di perkampungan sehingga kepadatannya semakin lama menjadi semakin padat.
Meningkatnya kepadatan perumahan/penduduk juga berdampak terhadap
kekumuhan. Persoalan-persoalan tersebut menjadi latar belakang diperlukannya
RP3KP di Kota Cimahi.
Beranjak dari pemahaman tersebut kami merumuskan kerangka pikir sebagai
berikut:
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran Rencana Pembangunan dan
Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
GAMBARAN UMUM
KOTA CIMAHI
3.1 Administrasi
Secara geografis Kota Cimahi terletak diantara 107°30’30’’ – 107°34’30’’
BT dan 6°50’00’’ – 6°56’00’’ LS. Berdasarkan letak geografis tersebut, Kota
Cimahi sangat strategis karena terletak di jalur kegiatan ekonomi regional dan
sebagai kota inti Bandung Raya yang berdampingan dengan ibu kota Jawa Barat
yang sangat dinamis. Kota Cimahi memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai
sentra kegiatan pelayanan jasa yang berbasis pada sumber daya manusia.
Luas wilayah Kota Cimahi yang sebesar 4.036,45 Ha dengan batas-batas
administratif sebagai berikut :
- Sebelah utara berbatasan Kecamatan Parongpong, Kecamatan Cisarua dan
Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat
- Sebelah timur berbatasan Kecamatan Sukasari, Kecamatan Sukajadi,
Kecamatan Cicendo dan Kec. Andir Kota Bandung
- Sebelah selatan berbatasan Kecamatan Marga Asih, Kecamatan Batujajar,
Kabupaten Bandung Barat dan Bandung Kulon Kota Bandung
- Sebelah barat berbatasan Kecamatan Padalarang, Kecamatan Batujajar dan
Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat
Kota Cimahi termasuk ke dalam wilayah Propinsi Jawa Barat dan meliputi
3 Kecamatan yang terdiri dari 15 Kelurahan, yaitu : Kecamatan Cimahi Utara
terdiri dari 4 Kelurahan (Kelurahan Cibabat, Kelurahan Cipageran, Kelurahan
Citeureup, Kelurahan Pasirkaliki); Kecamatan Cimahi Tengah terdiri dari 6
Laporan Antara
III-1
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Seperti yang tertera pada data diatas, dapat dilihat bahwa Kelurahan
Cipageran yang berada di Kecamatan Cimahi Utara merupakan Kelurahan
terbesar yang berada di Kota Cimahi. Namun Kelurahan Cimahi yang berada di
Kecamatan Tengah merupakan Kelurahan yang memiliki luas terkecil di Kota
Cimahi.
Laporan Antara
III-2
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Gambar 3.1
Peta Administrasi Kota Cimahi
Laporan Antara
III-3
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Laporan Antara
III-4
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Gambar 3.2
Peta Penggunaan Lahan Kota Cimahi
Laporan Antara
III-5
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Gambar 3.3
Peta Informasi Kebencanaan Kota Cimahi
Laporan Antara
III-6
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Gambar 3.4
Peta Jenis Tanah Kota Cimahi
Laporan Antara
III-7
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
3.2.4 Hidrogeologi
Keadaan hidrogeologi di Kota Cimahi diantaranya seperti berikut ini:
a. Terdapatnya daerah air tanah langka yang tersebar di Kota Cimahi dengan
total luasan 542,54 ha.
b. Akuifer produktif tersebar di seluruh kecamatan di Kota Cimahi dengan
total luasan 638,19 ha.
c. Dan untuk akuifer produktif sedang Kota Cimahi memiliki luasan sebesar
2.855,73 ha.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.5.
3.2.6 Kondisi Topografi
Wilayah ini secara topografis merupakan bagian dari kawasan Lembah
Cekungan Bandung dengan ketinggian tertinggi di wilayah utara ± 1.050 M dpl
dan di bagian selatan ± 920 M dpl, sedangkan di bagian tengah tepatnya di
wilayah sekitar stasiun kereta api ± 737 M dpl. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Gambar 3.6.
3.2.7 Kondisi Klimatologi
Kota Cimahi dan sekitarnya beriklim tropis, dicirikan dengan adanya
musim kemarau selama bulan Juni–September serta musim penghujan
berlangsung pada periode Oktober–Mei. Rata-rata curah hujan tahunan pada
setiap wilayah disekitar daerah studi yaitu 2000 dan 2000-2500 mm/tahun.
Kelembaban udara relatif konstan dengan variasi kecil. Pada dataran
Bandung dan Cimahi kelembaban udara minimum sebesar 73% pada bulan
September, dan maksimum 83 % pada bulan April. Rata–rata temperatur udara
berkisar 22,70 C -23.20 C. Temperatur udara cenderung turun sejalan dengan
kenaikan elevasi, besarnya penurunan temperatur sekitar 0,6 C setiap kenaikan
elevasi 100 m. Evapotranspirasi bulanan berkisar 114 hingga 166 mm/bulan atau
rata rata 1572 mm pertahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.7.
Laporan Antara
III-8
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Gambar 3.5
Peta Hidrogeologi Kota Cimahi
Laporan Antara
III-9
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Gambar 3.6
Peta Topografi Kota Cimahi
Laporan Antara
III-10
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Gambar 3.7
Peta Klimatologi Kota Cimahi
Laporan Antara
III-11
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Laporan Antara
III-12
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Gambar 3.8
Peta Kemiringan Kota Cimahi
Laporan Antara
III-13
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
3.2.9 Morfologi
Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, morfologi wilayah Kota Cimahi
dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Satuan Morfologi Dataran
Satuan morfologi dataran ini adalah bentuk bentang alam yang didominasi
oleh daerah yang relatif datar dengan kisaran kemiringan lereng antara 0–8
%. Bentuk bentang alam ini mendominasi wilayah Kota Cimahi dengan
luas sekitar 3.601,75 ha.
b. Satuan Morfologi Perbukitan
Bentang alam perbukitan di wilayah Kota Cimahi terdiri atas
perbukitan landai dengan kemiringan berkisar antara 8 – 15 % seluas
216,07 ha, perbukitan sedang dengan kemiringan ber-kisar antara 15 – 40
% seluas 233,22 ha, dan pernukitan terjal dengan kisaran kemiringan lebih
dari 40 % seluas 22,68 %.
3.2.10 Guna Lahan
Penggunaan lahan di Kota Cimahi terdiri dari penggunaan lahan belukar,
gedung, gudang, industri, kebun, kolam, komersial, kuburan, ladang, lapangan,
permukiman, rumput, sawah, dan taman, serta tanah kosong. Luas penggunaan
lahan yang ada di Kota Cimahi, mayoritas adalah jenis penggunaan lahan untuk
permukiman, yang tersebar merata di Kota Cimahi. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 3.9.
Laporan Antara
III-14
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Gambar 3.9
Peta Guna Lahan Kota Cimahi
Laporan Antara
III-15
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Tabel 3.2
Luasan Perumahan dan Permukiman per Kecamatan
Kota Cimahi Tahun 2015
No Kecamatan Luas (Ha)
1 Kec. Cimahi Utara 439,34
2 Kec. Cimahi Tengah 394,85
3 Kec. Cimahi Selatan 659,3
Sumber: Pemerintah Kota Cimahi Tahun 2014
Tabel 3.3
Luasan Perumahan dan Permukiman per Kecamatan
Kota Cimahi 2015
Kelurahan/ Luas
Kecamatan
Kecamatan (Ha)
Cibabat 142,70
Cimahi Cipageran 122,45
Utara Citeureup 88,71
Pasirkaliki 85,48
Baros 69,28
Cigugur
Tengah
88,28
Cimahi Cimahi 33,75
Tengah
Karangmekar 61,17
Padasuka 88,14
Setiamanah 54,23
Cibeber 118,11
Cibeureum 138,42
Cimahi
Selatan
Leuwigajah 143,55
Melong 183,41
Utama 75,81
Total 1.493,48
Sumber: Pemerintah Kota Cimahi Tahun 2014
Laporan Antara
III-16
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Gambar 3.10
Peta Sebaran Perumahan Permukiman Kota Cimahi
Laporan Antara
III-17
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Tabel 3.4
Sebaran Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh
Di Kota Cimahi Tahun 2015
No Kecamatan Kelurahan Nama Kawasan Luas (Ha)
1 Cimahi Utara Cibabat Sukawargi 5,94
2 Setiamanah Setiamanah 33,01
3 Padasuka Padasuka 1 21,26
4 Padasuka Padasuka 2 7,3
5 Cimahi Tengah Padasuka RW 07, 16 15,66
6 Karang Mekar Kalidam 3,04
7 Cigugur Tengah Cigugur Tengah 22,66
8 Cimahi Margaluyu 2,51
9 Cibereum Ranca Bentang 27, 08
10 Leuwigajah RW 09 11,86
11 Leuwigajah RW 12 6,03
12 Cimahi Selatan Leuwigajah RW 8 7,44
13 Utama RW 05, 06 8,16
14 Utama RW 14 6,76
15 Melong Cikendal 3,18
Jumlah 181,89
Sumber: Hasil Survey Tahun 2015
Laporan Antara
III-18
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Laporan Antara
III-19
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Tabel 3.6
Jumlah TPS di Tiap Kelurahan di Kota Cimahi
Kelurahan/ Kapasitas
No Nama TPS Jenis TPS Ritasi (rit)
Kecamatan TPS (m3)
A Cimahi Utara
1 Cipageran TPS Shantiong Landasan 6 1 per hari
2 Cibabat TPS Pemkot Kontainer diatas 6 1 per hari
landasan
3 Citereup SPA Sangkuriang Kontainer diatas 10 4 per hari
landasan
4 Pasir Kaliki Tidak Ada - - -
B Cimahi Tengah
TPS Cilember Kontainer diatas 10 4 per hari
Cigugur landasan
1
Tengah TPS Pasar Kontainer diatas 6 1 per hari
Cimindi landasan
TPS Interchange Kontainer diatas 6 3 per hari
Baros landasan
2 Baros
TPS Wisma Kontainer diatas 6 1 per bulan
Armed landasan
3 Setiamanah TPS Rw 03 Kontainer diatas 6 1 per hari
Setiamanah landasan
4 Karang TPS Leuwigoong Kontainer diatas 6 2 per hari
Mekar landasan
5 Cimahi TPS Pasar Atas Kontainer diatas 10 4 per hari
landasan
6 Padasuka Tidak Ada - - -
C Cimahi Selatan
1 Utama TPS Pasar Baros Kontainer diatas 6 3 per hari
landasan
2 Leuwigajah Tidak Ada - - -
3 Cibeber TPS Rw 03 Kontainer diatas 6 1 per hari
Cibeber landasan
4 Melong Tidak ada - - -
5 Cibereum Tidak Ada - - -
Jumlah
12 Unit
Total
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi, 2014
Tabel 3.7
Jumlah Sarana Kontainer di tiap kelurahan di Kota Cimahi
Volume
No Kelurahan Lokasi Ritasi
Kontainer (m3)
A Cimahi Utara
1 Cipageran - - -
2 Cibabat RW 12 6 1 rit/ minggu
RW 11 6 1 rit/ minggu
Taman Mutiara 6 1 rit/ minggu
RS Cibabat 6 1 rit/ minggu
3 Citereup Nusa Hijau 6 2 rit/ minggu
4 Pasir Kaliki RW 08 6 1 rit/ minggu
B Cimahi Tengah
1 Cigugur Tengah RW 05 6 4 rit/ minggu
Laporan Antara
III-20
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Volume
No Kelurahan Lokasi Ritasi
Kontainer (m3)
RW 16 6 2 rit/ minggu
2 Baros RS Dustira 6 2 rit/ minggu
Brigif 6 1 rit/ minggu
RW 18 6 1 rit/ minggu
Kodim 6 2 rit/ Bulan
Pusdik Pom 6 2 rit/ Bulan
3 Setiamanah Pasar Antri 6 2 rit/ Hari
4 Karang Mekar Arhanud 6 2 rit/ Minggu
5 Cimahi Ramayan 6 2 rit/ Bulan
6 Padasuka - - -
C Cimahi Selatan
1 Utama RW 05 6 2 rit/ minggu
RW 07 6 2 rit/ minggu
2 Leuwigajah RW 09 6 1 rit/ minggu
DINSOS
3 Cibeber - - -
4 Melong Blok 20 6 5 rit/ minggu
RW 08 6 1 rit/ minggu
RW 18 6 1 rit/ minggu
RW 03 6 1 rit/ minggu
RW 04 6 1 rit/ minggu
5 Cibereum - - -
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi, 2014
Tabel 3.8
Tingkat Pelayanan Persampahan Kota Cimahi Tahun 2015
No Parameter Kuantitas
Timbulan Sampah Kota Cimahi
1 a.Penduduk Total 595.969 Jiwa
b. Jumlah Sampah Kota Cimahi 291 Ton/hari
Sampah yang dikelola oleh DKP Cimahi
a.Terangkut ke TPA 144 Ton/ Hari
49,49 %
b.Terolah Secara Formal (3R) 3,5 ton/ Hari
2 1,20%
c.Bank Samici 0,733 Ton/ Hari
0,25%
d.Jumlah Sampah terolah 148 Ton/ Hari
51%
Sampah yang dikelola oleh non dinas
3
a.Pelaku Informal (lapak, bandar, komunitas, dll) -
Jumlah sampah yang tidak dikelola 142,5 Ton/hari
4
49%
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi
Laporan Antara
III-21
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Gambar 3.11
Peta Drainase Kota Cimahi
Laporan Antara
III-22
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
C. Pelayanan Limbah
Jenis sistem pelayanan limbah di Kota Cimahi terdiri dari septictank
komunal, JAGA, MCK, septictank individu. Berdasarkan data dari Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi, tingkat pelayanan limbah mengalami
peningkatan dari tahun 2012- 2014, dengan persentase penduduk yang terlayani
pada tahun 2014 sekitar 67,53%. Untuk lebih jelasnya tingkat pelayanan limbah di
Kota Cimahi dapat dilihat pada berikut ini.
Tabel 3.9
Pelayanan Limbah Tahun 2012-2014 di Kota Cimahi
2012 2013 2014
Jenis Sistem Eksisting Eksisting Eksisting
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
Septictank Komunal 5.885 12.990 16.610
MCK 8.300 9.150 10.350
JAGA 75 165 315
Septictank Individual 351.101 346.070 367.395
IPAL Leuwigajah -
Penduduk Yang Terlayani (Jiwa) 365.361 368.375 394.670
Rumah Tangga Yang Terlayani (Rumah) 73.072 73.675 78.934
Jumlah Penduduk 566.269 559.608 584.469
Persentase Terlayani (%) 64,52 65,83 67,53
Pengelolaan Air Limbah Yang Aman (%) 2,50 3,99 4,67
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi
3.5.2 Sarana
A. Pendidikan
Sarana pendidikan Kota Cimahi dibagi atas beberapa sub sarana
pendidikan, diantaranya sarana TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.
Dimana sarana pendidikan TK sebanyak 87 unit, SD 145 unit, SMP 48 unit, dan
SMA 41 unit, serta Perguruan Tinggi 14 unit yang terdapat di Kota Cimahi,
seperti yang tertera pada Tabel 3.12 berikut ini.
Laporan Antara
III-23
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Tabel 3.10
Ketersediaan Sarana Pendidikan
Kota Cimahi Tahun 2013
Pendidikan
Kecamatan Kelurahan Perguruan
TK SD SMP SMA
Tinggi
Cibabat 17 19 5 3 1
Cimahi Cipageran 8 6 4 5 0
Utara Citeureup 9 8 6 10 3
Pasirkaliki 6 6 0 0 3
Baros 0 10 5 4 3
Cigugur
7 14 4 0 0
Tengah
Cimahi
Cimahi 0 8 1 4 1
Tengah
Karangmekar 9 6 5 3 0
Padasuka 6 6 0 0 0
Setiamanah 5 4 1 1 0
Cibeber 10 7 2 1 3
Cibeureum 0 12 5 0 0
Cimahi
Leuwigajah 0 12 3 2 0
Selatan
Melong 0 15 3 3 0
Utama 10 12 4 5 0
Sumber : - Kecamatan Dalam Angka Tahun 2014
- Profil dan Monografi Kelurahan Tahun 2014
B. Kesehatan
Sarana kesehatan di Kota Cimahi terdiri dari sarana kesehatan rumah sakit
umum, puskesmas, puskesmas pembantu, poliklinik atau balai pengobatan,
apotek, posyandu, tempat praktek dokter, dan tempat praktek bidan. Kota Cimahi
memiliki 5 uni rumah sakit umum, 13 unit puskesmas, 4 unit puskesmas
pembantu, 32 unit poliklinik atau balai pengobatan, 66 unit apotek, 183 unit
posyandu, dan 95 unit tempat praktek dokter, serta 57 unit tempat praktek bidan.
Untuk lebih jelasnya mengenai sarana kesehatan di Kota Cimahi dapat
dilihat pada table 3.12.
Laporan Antara
III-24
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Tabel 3.11
Ketersediaan Sarana Kesehatan
Kota Cimahi Tahun 2013
Kesehatan
Tempat Praktek
Tempat Praktek
Poliklinik/ Balai
Rumah Sakit
Pengobatan
Puskesmas
Puskesmas
Pembantu
Posyandu
Apotek
Dokter
Umum
Bidan
Kecamatan Kelurahan
Cibabat 1 1 0 1 18 0 0 0
Cimahi Cipageran 0 1 0 4 3 0 0 0
Utara Citeureup 0 1 0 5 3 0 0 0
Pasirkaliki 0 1 0 1 2 16 5 0
Baros 1 0 1 1 0 25 7 3
Cigugur
2 1 2 2 7 33 2 9
Tengah
Cimahi
Cimahi 0 1 0 1 0 13 19 4
Tengah
Karangmekar 0 0 0 6 13 18 20 4
Padasuka 0 1 0 2 4 31 23 16
Setiamanah 0 0 1 2 4 22 10 7
Cibeber 0 1 0 2 7 19 3 14
Cibeureum 0 1 0 0 0 0 0 0
Cimahi
Leuwigajah 0 1 0 1 10 24 2 0
Selatan
Melong 2 2 0 3 8 40 9 0
Utama 1 1 0 6 7 22 11 0
Sumber : - Kecamatan Dalam Angka Tahun 2014
- Profil dan Monografi Kelurahan Tahun 2014
C. Peribadatan
Sarana peribadatan merupakan sarana kehidupan untuk mengisi kebutuhan
rohani yang perlu disediakan, khususnya di lingkungan perumahan yang
direncanakan selain sesuai peraturan yang ditetapkan, juga sesuai dengan
keputusan masyarakat yang bersangkutan.
Tabel 3.12
Ketersediaan Sarana Peribadatan
Kota Cimahi Tahun 2013
Peribadatan
Kecamatan Kelurahan Langgar/
Mesjid Surau/ Gereja Pura
Mushola
Cibabat 52 70 0 0
Cimahi Cipageran 29 28 0 0
Utara Citeureup 21 43 0 0
Pasirkaliki 18 42 0 0
Baros 0 0 0 0
Cimahi
Cigugur
Tengah 30 81 1 0
Tengah
Laporan Antara
III-25
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Peribadatan
Kecamatan Kelurahan Langgar/
Mesjid Surau/ Gereja Pura
Mushola
Cimahi 0 0 0 0
Karangmekar 16 7 7 1
Padasuka 21 49 0 0
Setiamanah 36 0 1 0
Cibeber 21 20 0 0
Cibeureum 0 0 0 0
Cimahi
Leuwigajah 28 108 1 0
Selatan
Melong 45 8 1 0
Utama 42 40 2 0
Sumber : - Kecamatan Dalam Angka Tahun 2014
- Profil dan Monografi Kelurahan Tahun 2014
Laporan Antara
III-26
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Taman kota dapat diartikan sebagai tanaman yang ditanam dan ditata
sedemikian rupa, baik sebagian maupun semuanya hasil rekayasa manusia untuk
mendapatkan komposisi tertentu yang indah yang terdapat pada kawasan
perkotaan. Tatanan tanaman dalam suatu lokasi atau taman dapat diperuntukkan
untuk beragam kegiatan maupun fungsi lingkungan. Taman kota yang ada di Kota
Cimahi berada di alun-alun kota di Jl. Jendral. H Amir Machmud, KONI Jabar
dan Taman Kartini di Jl. Baros.
Laporan Antara
III-27
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Tabel 3.15
Taman Lingkungan di Kota Cimahi
Tahun 2013
LUAS
NO. NAMA RTH LOKASI
(m2)
1. Taman di Melong Jl. Moncong 2.335,00
2. Taman di Contong Jl. Contong 750,00
3. Taman Oerip Somahardjo Jl. Urip Sumoharjo 1.600,00
4. Taman Adiraga Jl. Sudirman 1.635,30
5. Taman RW 16 Cigugur Jl. Abdul Halim 203,34
6. Taman Gerbang Batas Kota Cihanjuang Jl. Cihanjuang 15,65
7. Taman Gerbang Batas Kota Jambudipa Jl. Kol. Masturi 40,00
8. Taman Akses Tol Baros Jl. Mintaredja 2.293,00
9. RW 14 Kel. Melong Jl. Melong 1.250,00
10. Perumahan Puri Cipageran Jl. Cipageran 5.000,00
11. Perumahan Sriwajaya Jl. Sriwijaya 2.500,00
12. Perumahan Cipageran Asri Jl. Cipageran 1.250,00
13. Perumahan Samratulangi Kelurahan Baros 1.250,00
14. Perumahan Cihanjuang Jl. Daeng 750,00
15. Taman Cibabat Jl. Nusantara 400,00
16. Taman Permana Jl. Taman Citeureup 150,00
17. Perumahan Citeureup Permai Jl. Bumi Citeureup Permai 600,00
18. Perumahan Griya Pesantren Indah Jl. Pesantren 9.000,00
19. Perumahan Tirta Kencana Jl. Tirta Kencana IV 600,00
20. Perumahan Casablanca Jl. Pesantren 600,00
21. Perumahan Sriwijaya Jl. Purbasari 450,00
22. Perumahan Gardenia Jl. Citeureup 350,00
23. Perumahan Cibabat Permai Jl. Pesantren 470,00
24. Perumahan Cimindi Raya Jl. Budi 1.400,00
25. Perumahan Mutiara Jl. Mutiara Raya 9.800,00
26. Masjid ABRI Jl. Kesatriaan 700,00
27. UNJANI Jl. Ahmad Yani 2.000,00
28. Wisma Sabir Jl. Warung Gontong 150,00
29. Water Boom Jl. Ciawitali 5.000,00
30. Komplek Pemda Jabar Jl. Kebon Manggu 110,00
31. Lapangan Bola Rajawali Jl. Gatsu 7.500,00
32. Segitiga Sudirman Jl. Sudirman 5.100,00
33. Lapangan Basket Sudirman Jl. Sudirman 2.400,00
34. Lapangan Golf Jl. Tol Padalarang-Cileunyi 373.000,00
35. Lapangan Sepak Bola Krida Kelurahan Baros 5.600,00
36. Lapangan Sepak Bola Poral Kelurahan Leuwigajah 11.000,00
37. Lapangan Tembak Kebun Rumput Jl. Warung Contong 144.000,00
38. Taman Stasiun KA Jl. Stasiun 1.125,36
39. Taman Pemkot dan Walikota Jl. Demang 6.500,00
JUMLAH TAMAN LINGKUNGAN 608.877,65
Sumber : Master Plan RTH Kota Cimahi Tahun 2013
Laporan Antara
III-28
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Laporan Antara
III-29
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Kelurahan Cipageran dan yang terendah berada pada kelurahan Cimahi dan
Karangmekar.
Tabel 3.17
Sebaran Pemakaman Kota Cimahi
No. Kelurahan Luas (Ha) Keterangan
1 Cibeber 0,94 Selatan Lap. Golf, Timur Jl. Cibeber, Jl. Ibu Ganirah
2 SD Rancabentang, Jl. Tirta Indah Raya, SLTP
Cibeureum 1,32
Muslimin, Jl. Cibeureum
3 Leuwigajah 9,76 Jl. Kerkop
4 Selatan SD Juara, Jl. Melong Asri, Jl. Melong
Melong 1,29
Nyantro 1
5 Utama 1,74 Jl. Nanjung, Jl. Sentosa
6 Dekat Masjid Namiroh Jl. JH Haris dan Jl. Bapak
Baros 2,23
Ampi
7 Cigugur Tengah 3,19 Timur Barat Tol Baros-Pasteur, Jl. Kawih Mekar
8 Cimahi 0,51 Jl. Margaluyu
9 Karangmekar 0,51 Jl. Margaluyu
10 Jl. Panembakan Utara, Jl. Padasuka Indah, Jl. Raya
Padasuka 3,26
Barat
11 Setiamanah 0,96 Jl. Cisangkan Hilir
12 Cibabat 2,16 Jl. Budi, Jl. Pesantren dan Jl. Jatimekar
13 Jl. Tegal Kawung, Jl. Margaraya, Jl. Bukit
Cipageran 11,57 Cipageran, Jl. Paku Haji, Jl. Kolonel Masturi, Jl. Rd
Jabang Tutuka
14 Jl. Rd. Demang, Jl. Ciawitali, Jl. Taman Citeureup,
Citeureup 1,47
Jl. Kamarung
15 Pasirkaliki 0,98 Jl. Cidamar Permai, Jl. Setra Duta Cemara
Sumber : Master Plan RTH Kota Cimahi, Tahun 2013
G. Olah Raga
Sarana olahraga di Kota Cimahi dibagi atas lapangan sepak bola, lapangan
basket, lapangan bulu tangkis, dan lain sebagainya. Untuk lapangan sepak bola
sebanyak 8 unit, lapangan basket 17 unit, lapangan bulu tangkis 65 unit, lapangan
voli 56 unit, lapangan tenis meja 108 unit, lapangan tenis 9 unit, kolam renang 5
unit, sanggar senam 7 unit, rumah billyard 1 unit, dan lapangan futsal 5 unit.
Untuk lebih jelas mengenai ketersediaan sarana olahraga di Kota Cimahi
dapat dilihat pada Tabel 3.19 berikut.
Laporan Antara
III-30
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Tabel 3.18
Ketersediaan Sarana Olahraga
Kota Cimahi Tahun 2013
Olahraga
Kecamatan Kelurahan Lapangan Lapangan Lapangan
Lapangan Lapangan Lapangan Lapangan Kolam Sanggar Rumah Lapangan
Sepak Bulu Tenis
Basket Voli Tenis Atletik Renang Senam Billyard Futsal
Bola Tangkis Meja
Cibabat 1 2 17 14 50 2 0 1 1 0 0
Cimahi Cipageran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Utara Citeureup 0 5 21 16 32 5 0 4 2 0 1
Pasirkaliki 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Baros 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Cigugur 0 0 0 0 0 0 0
1 0 5 5
Tengah
Cimahi Cimahi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tengah
Karangmekar 1 5 6 6 3 1 0 0 2 1 0
Padasuka 1 1 5 4 6 0 0 0 0 4
Setiamanah 2 3 4 3 1 1 1 0 2 0 0
Cibeber 1 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0
Cibeureum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Cimahi
Leuwigajah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Selatan
Melong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Utama 1 0 4 4 16 0 0 0 0 0
Sumber : - Kecamatan Dalam Angka Tahun 2014
- Profil dan Monografi Kelurahan Tahun 2014
Laporan Antara
III-31
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
3.5.3 Utilitas
A. Jaringan Air Bersih
Perkembangan permukiman yang pesat memiliki konsekuensi
pembangunan yang menjadi beban dan tanggungan pemerintah kota, terutama
untuk penyediaan air bersih. Kondisi eksisting, dengan menggunakan sumber air
yang dimanfaatkan oleh permukiman adalah sumber air PDAM dan sisanya
memanfaatkan sumber air bawah tanah, baik dengan sistem pompa, maupun
sumur – sumur air.
Untuk melayani kebutuhan sumber air minum hingga tahun 2035
diperlukan optimalisasi sumber daya air yang ada, yaitu memanfaatkan sumber
mata air dan air tanah diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Optimalisasi sumberdaya air :
- Pemanfaatan sumber air Sungai Cimahi (50 l / det)
- Pemanfaatan Sumber Air Sungai Cijanggel (50lt/det)
- Pemanfaatan Kolam Bekas Galian Sirtu (20 l/det)
b. Optimalisasi sumberdaya air tanah dalam, yang dikelola oleh Perusahaan Air
Minum (PAM) diantaranya adalah :
- Pelayanan Water Distric Cimahi melalui Pembangunan Sumur Bor di dekat
mata air Ciawitali (satu sistem dengan mata air Ciawitali.Kapasitas 5 - 10
lt/det
- Pelayanan Water Distric Cibereum melalui Rehabilitasi / pembersihan
sumur bor eksisting DW-11 dan D`W -12
- Pelayanan Water Distric Cijanggel Cipageran melalui Rehabilitasi /
pembersihan sumur bor eksisting
- Pelayanan Water Distric Cibeber melalui Pembangunan sumur bor baru
Rata rata pelayanan air bersih di Kota Cimahi sekitar 70,80% dilihat dari
yang menggunakan PDAM, SPAM BJP, dan sumur Individu. Dimana jumlah
penduduk Kota Cimahi yang terlayaninya yaitu sekitar 413.810 penduduk (Jiwa).
Untuk lebih jelasnya mengenai cakupan pelayanan air bersih Kota Cimahi
pada tahun 2014, dapat dilihat pada Tabel 3.20.
Laporan Antara
III-32
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi
Tabel 3.19
Cakupan Pelayanan Air Bersih Kota Cimahi Tahun 2014
Jumlah Jenis Pelayanan (SL) Cakupan
Jumlah Cakupan
Kecamatan/ Bron Jumlah Perpipaan
No Rumah/ Sumur Sumur penduduk pelayanan
Kelurahan RW RT Penduduk PDAM Artesis Captering SL (PDAM, Artesis
KK Dangkal masyarakat terlayani (%)
dan Absah dan Bronc.) (%)
CIMAHI UTARA 115 684 71.441 163,146 2.416 5.300 - 800 22.862 31.378 156.890 63,16 15,53
1 Pasirkaliki 14 70 5.402 19,958 1.016 406 80 2.201 3.703 18.515 92,36 35,47
2 Cibabat 25 138 15.131 55,801 878 132 140 5.939 7.089 35.445 63,02 8,98
3 Citereup 19 113 10.799 38,821 142 250 60 160 5.961 6.573 32.865 84 5,78
4 Cipageran 29 148 12.961 48,566 2.625 490 196 100 3.071 6.482 32.410 66,04 33,73
CIMAHI TENGAH 110 571 47.577 168,901 7.368 972 - 800 18.397 27.537 137.685 80,24 24,30
1 Baros 25 105 6.754 22,998 982 32 120 2.956 4.090 20.450 86,79 21,52
2 Cigugur Tengah 19 112 13.841 49,755 - 920 220 6.289 7.429 37.145 73,83 9,14
3 Karang Mekar 17 75 5.104 17.918 790 - 80 1.790 2.660 13.300 72,84 21,63
4 Setiamanah 18 81 6.911 24.940 1.412 20 80 2.041 3.553 17.765 70,49 28,41
5 Padasuka 21 148 11.075 39.632 2.757 - 140 4.325 7.222 36.110 89,27 34,08
6 Cimahi 10 50 3.892 13.658 1.427 - 160 996 2.583 12.915 93,55 51,68
CIMAHI SELATAN 87 469 44.293 245.694 4.661 1.278 256 480 17.172 23.847 119.235 72,49 18,83
1 Melong 36 191 19.483 69.298 - 2.340 120 3.050 5.510 27.550 39,25 16,67
2 Cibereum 29 171 19.193 66.502 - 1.196 260 9.409 10.865 54.325 80,86 8,90
3 Utama 16 91 11.335 36.849 505 873 120 3.052 4.550 22.750 60,96 18,46
4 Leuwi Gajah 20 146 13.298 45.641 1.527 420 140 3.120 5.207 26.035 56,51 21,13
5 Cibeber 14 85 8.132 27.404 384 471 160 4.231 5.246 26.230 95 15,48
Jumlah 312 1724 158.830 577.741 14.445 7.550 256 2.080 58.431 82.762 413.810 70,80 19,04
Sumber: Bidang Air Bersih dan Air Limbah Domestik, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi Tahun 2014
Gambar 3.12
Peta Jaringan Air Bersih Kota Cimahi
Gambar 3.13
Peta Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum
Sanitasi Komunal
Semi Permanen
Rumah Dengan
Rumah Dengan
Non Permanen
Sanitasi Miliki
Rumah Tanpa
Permanen
Sanitasi
Sendiri
Kecamatan Kelurahan
Tabel 3.22
Jumlah Penduduk
Kota Cimahi Tahun 2013-2015
Kelurahan/
No. 2013 2014 2015
Kecamatan
Cimahi Utara 157.792 164.491 167.858
1 Cibabat 54.210 56.245 57.323
2 Cipageran 46.664 49.077 50.185
3 Citeureup 37.417 39.123 40.082
4 Pasirkaliki 19.501 20.046 20.268
Cimahi Tengah 163.211 171.595 172.258
5 Baros 22.387 23.562 23.174
6 Cigugur Tengah 48.115 50.313 51.033
7 Cimahi 13.081 13.806 13.766
8 Karangmekar 17.374 18.260 18.173
9 Padasuka 38.187 40.452 40.749
10 Setiamanah 24.067 25.202 25.363
Cimahi Selatan 237.175 248.383 253.135
11 Cibeber 26.178 27.611 28.355
12 Cibeureum 64.462 67.185 68.218
13 Leuwigajah 43.917 46.073 47.096
14 Melong 66.990 70.196 71.296
15 Utama 35.628 37.318 38.170
Kota Cimahi 558.178 584.469 593.251
Sumber : Dinas Kependudukan Kota Cimahi Tahun 2013-2015
Dilihat dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa untuk jumlah penduduk
tertinggi di Kota Cimahi terdapat di Kelurahan Melong, dan untuk Kelurahan
dengan jumlah penduduk terendah ada pada Kelurahan Cimahi.
A. Jumlah Penduduk Berdasarkan Sex Ratio
Sex Ratio merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki
dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dalam waktu tertentu.
Tabel 3.23
Jumlah Penduduk Berdasarkan Sex Ratio
Kota Cimahi Tahun 2015
Kelurahan/ Jumlah Penduduk
No Sex Ratio
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah
Cimahi Utara 84.706 83.152 167.858 101,87
1 Cibabat 28.931 28.392 57.323 101,90
2 Cipageran 25.433 24.752 50.185 102,75
3 Citeureup 20.111 19.971 40.082 100,70
4 Pasirkaliki 10.231 10.037 20.268 101,93
Cimahi Tengah 87.165 85.093 172.258 102,43
5 Baros 11.844 11.330 23.174 104,54
6 Cigugur Tengah 25.817 25.216 51.033 102,38
7 Cimahi 6.912 6.854 13.766 100,85
8 Karangmekar 9.133 9.040 18.173 101,03
9 Padasuka 20.655 20.094 40.749 102,79
10 Setiamanah 12.804 12.559 25.363 101,95
Tabel 3.25
Jumlah Kepala Keluarga
Kota Cimahi Tahun 2013-2015
Kelurahan/ Jumlah Kepala Keluarga
No.
Kecamatan 2013 2014 2015
Cimahi Utara 44.293 47.359 49.406
1 Cibabat 15.131 16.131 16.827
2 Cipageran 12.961 13.941 14.619
3 Citeureup 10.799 11.537 12.056
4 Pasirkaliki 5.402 5.750 5.904
Cimahi Tengah 47.577 50.261 52.022
5 Baros 6.754 7.124 7.366
6 Cigugur Tengah 13.841 14.655 15.218
7 Cimahi 3.892 4.158 4.254
8 Karangmekar 5.104 5.352 5.484
9 Padasuka 11.075 11.691 12.203
10 Setiamanah 6.911 7.281 7.497
Cimahi Selatan 66.960 71.441 74.864
11 Cibeber 7.524 8.132 8.545
12 Cibeureum 18.118 19.193 19.966
13 Leuwigajah 12.424 13.298 14.021
14 Melong 18.174 19.483 20.439
15 Utama 10.720 11.335 11.893
Kota Cimahi 158.830 169.061 176.292
Sumber : Dinas Kependudukan Kota Cimahi Tahun 2015
Tabel 3.26
Kepadatan Penduduk dan Kota Cimahi Tahun 2015
Luas
Jumlah Kepadatan
No Kecamatan Wilayah
Penduduk per Ha
(Ha)
Cimahi Utara 1.332,29 167.858 567
1 Cibabat 287,38 57.323 199
2 Cipageran 594,32 50.185 84
3 Citeureup 323,54 40.082 124
4 Pasirkaliki 127,05 20.268 160
Cimahi Tengah 1.010,23 172.258 1.014
5 Baros 225,00 23.174 103
6 Cigugur Tengah 235,13 51.033 217
7 Cimahi 84,00 13.766 164
8 Karangmekar 131,10 18.173 139
9 Padasuka 198,00 40.749 206
10 Setiamanah 137,00 25.363 185
Cimahi Selatan 1.693,93 253.135 781
11 Cibeber 332,56 28.355 85
12 Cibeureum 274,71 68.218 248
13 Leuwigajah 393,40 47.096 120
14 Melong 313,06 71.296 228
15 Utama 380,20 38.170 100
Sumber : Dinas Kependudukan Kota Cimahi Tahun 2015
Tabel 3.27
Luas Penguasaan Tanah di Kota Cimahi Tahun 2013
Kecamatan (Ha)
Kategori Jumlah
No Cimahi Cimahi Cimahi
Penguasaan Tanah (Ha)
Utara Tengah Selatan
1 HGB 139.638 95.430 822.727 1068.795
2 HM/HMA 1203.233 506.882 660.884 2370.999
3 HP - 32.358 185.862 218.220
4 HP/TNI 1.467 370.619 19.461 391.547
Sumber: Badan Pertanahan Nasional Kota Cimahi Tahun 2013
Tahun
No. Kelurahan/
Kecamatan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2 Cipageran 1 2
3 Citeureup 1 3 3 4 2
4 Pasirkaliki 1 1 1 1 1
Cimahi Tengah
5 Baros 1
6 Cigugur Tengah
7 Cimahi
8 Karangmekar 1
9 Padasuka 1 1 1
10 Setiamanah 1
Cimahi Selatan
11 Cibeber 5 2
12 Cibeureum
13 Leuwigajah
14 Melong
15 Utama 1
Kota Cimahi 4 1 2 1 11 5 9 7
Jumlah 40
Sumber: Dinas Perizinan Terpadu Kota Cimahi Tahun 2015
Tabel 3.30
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Cimahi Tahun 2012-2015
Tahun
Uraian
2012 2013 2014 2015
Jumlah
866.254.872.874,05 992.908.077.805,75 1.131.602.113.343,86 3.288.373.197.096,75
Pendapatan
Jumlah Belanja 932.190.245.434,05 1.090.405.761.121,10 1.282.252.417.802,86 1.255.339.528.032,25
Surplus/(Defisit) 65.935.372.560,00 97.497.683.315,35 150.650.304.459,00 159.215.129.000,00
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran 71.258.312.521,00 108.234.275.981,61 154.531.288.459,00 162.096.113.000,00
Daerah Tahun
Sebelumnya
Pengeluaran
Pembiayaan 5.322.939.961,00 10.736.592.666,26 - 2.880.984.000,00
Daerah
Sumber: Pemerintah Kota Cimahi
Tabel 3.31
Anggaran dan Realisasi
Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Tahun Rencana &
No (Rp)
Anggaran Realisasi
Rencana 1.600.000.000
1 2012 Realisasi 1.589.380.000
% 93,34
Rencana 1.880.000.000
2 2013 Realisasi 1.869.543.000
% 99,44
Rencana 4.726.096.000
3 2014 Realisasi 4.717.831.000
% 99,83
Rencana 2.243.400.000
4 2015 Realisasi -
% -
Sumber: Bidang Permukiman dan Perumahan
Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi, Tahun 2015
METODOLOGI
4. Prinsip kemitraan
Prinsip kemitraan ini didasarkan pada pertimbangan semakin menguatnya
peran swasta dan masyarakat di dalam pelaksanaan pembangunan,
sehingga program-program yang disusun seyogyanya juga
memperhitungkan peranan aktor-aktor pembangunan dari unsur non
pemerintah tersebut. Selain itu, proses pembangunan yang dilaksanakan
secara partisipatif cenderung membangkitkan rasa memiliki yang lebih
besar pada semua "stakeholder".
5. Prinsip Pembangunan yang berwasasan lingkungan.
Pembangunan yang direncanakan harus diarahkan pada kegiatan-
kegiatan yang berdampak negatif minimum terhadap lingkungan hidup.
Kegiatan pembangunan yang ramah lingkungan akan lebih menjamin
berlangsungnya proses pembangunan yang berkelanjutan dibidang
perumahan dan permukiman.
4.1 Pendekatan
4.1.1 Pendekatan Kontekstual
Secara kontekstual, metode pendekatan dalam studi ini terbagi atas dua
hal, yakni :
• Pendekatan Makro
Pendekatan makro ditekankan pada analisis faktor-faktor makro,
termasuk didalamnya antara lain adalah faktor sosial-budaya, faktor
sumber daya, arah kebijaksanaan Nasional, arah kebijaksanaan daerah
(Propinsi dan Kota) yang terkait dengan bidang perumahan dan
permukiman.
• Pendekatan Mikro
Pendekatan mikro ditekankan pada aspek-aspek yang berkaitan dengan
kawasan studi, berupa data base, meliputi :
1. Data dasar yang paling sedikit terdiri atas geografi, penduduk,
status penghunian, rumah, status kepemilikan tanah/rumah,
4.2 Metodologi
Pendekatan dan metodologi pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai
berikut :
Tahap Persiapan, meliputi kegiatan :
• Rencana kerja pelaksanaan penyusunan RP3KP
• Identifikasi dataprimer dandata sekunder
• Perangkat surveydata primer dandata sekunder
Tahap Penyusunan Data (survey)
• Data Primer
- Sebaran rumah, perumahan dan permukiman
- Sebaran perumahan kumuh dan permukiman kumuh
- Ketersediaan dan kondisi prasarana, sarana dan utilitas umum
- Tipologi perumahan dan permukiman
- Budaya bermukim masyarakat
- Sebaran perumahan tradisional
- Kualitas lingkungan pada perumahan dan permukiman
• Data Sekunder
- Visi misi pembangunan daerah
- Arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah
- Tujuan dan sasaran pembangunan daerah
- Prioritas daerah
- Perogram pembangunan daerah terkait bidang perumahan dan permukiman
- Arahan kebijakan pemanfaatan ruang kawasan permukiman
- Rencana struktur dan pola ruang Data dan informasi tentang kebijakan
pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan
permukiman di tiap kelurahan
- Data izin lokasi pemanfaatan tanah
- Data kependudukan tiap kelurahan
- Data gambaran umum kondisi rumah di tiap kelurahan
- Data perumahan,permukiman, lingkungan hunian dan kawasan
permukiman
Tabel 4.1
Nilai Bobot Kelerengan
Kelas Lereng (%) Nilai Bobot
I 0-8 20
II 8-15 40
III 15-25 60
IV 25-45 80
V >45 100
Sumber: Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/II/1980
Jenis Tanah
Untuk analisa ini digunakan klasifikasi dari surat keputusan mentri
pertanian nomor. 837/KPTS/UM/II/1980, tentang kriteria tata cara
penetapan hutan lindung, dimana bentuk klasifikasi ini berdasarkan
kepekaan tanah terhadap erosi dan telah diberi nilai bobot, seperti dalam
tabel berikut.
Tabel 4.2
Tingkat Kepekaan Jenis Tanah
Tingkat Nilai
Kelas Jenis Tanah
Kepekaan Bobot
Aluvial, Tanah
Glei, Planosol, Tidak peka
I 15
Hidromorf kelabu,
Latorik air tanah
II Latosol Kurang Peka 30
Brown Forest Soil,
III Noncolcic Brown, Agak peka 45
Mediteran
Andosol, Loterik,
IV Gromosol, Potsol, Peka 60
Podsolik
Regosol, Litosol,
V Sangat peka 75
Organosol, Rezina
Sumber: Lampiran Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM1980
Klimatologi
Komponen iklim sangat berpengaruh terhadap kerusakan tanah adalah
curah hujan bagi daerah beriklim basah, yang menyebabkan pengikisan
dan pengangkutan tanah (erosi) maupun pencucian unsur- unsur hara (top
soil) yang diperlukan tanaman.
Tabel 4.3
Intensitas Hujan Harian Rata- rata
Intensitas
Kelas Hujan Klasifikasi Nilai Bobot
(mm/hari)
I <13,6 Sangat rendah 10
II 13,6-20,7 Rendah 20
III 20,7-27,7 Sedang 30
IV 27,7-34,8 Tinggi 40
V >24,8 Sangat tinggi 50
Sumber: Balai RKLT
lingkungan hunian baru skala besar dengan kasiba dan perencanaan hunian
baru bukan skala besar dengan prasarana, sarana dan utilitas umum
Rencana penyediaan perumahandan kawasan permukiman untuk
mendukung pembangunan kawasan fungsi lain
Rencana penyediaan tanah untuk pembangunan dan pengembangan
perumahan dan kawasan permukiman
Rencana pencegahan tumbuhnya perumahan kumuh dan permukiman
kumuh
Rencana penyediaan dan rencana investasi prasarana, sarana dan utilitas
umum termasuk pemakaman umum,dalam rangka integrasi dan sinergi
antara kawasan permukiman dengan sektor terkait
Rencana lokasi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan
kegiatan ekonomi
Penetapan lokasi pembangunan dan pengembangan kawasan
permukiman, termasuk penyediaan kawasan siap bangun yang terletak
dalam 1 wilayah kota sesuai dengan RTRW
Indikasi program pelaksanaan RP3KP perkotaan dalam jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang yang ditetapkan berdasarkan skala
prioritas daerah kota dengan menyebutkan:
i. Nama lokasi
ii. Rincian nama, jenis program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
pada setiap lokasi
iii. Pelaku/ dinas terkait,kelembagaan mulai dari tingkat kelurahan/desa
dan kecamatan dengan memanfaatkan kelembagaan yang ada
iv. Jangka waktu
v. Target dan sasaran yang akan dicapai oleh masing-masing sector
terkait
vi. Sumber, besaran, dana lokasi sumber dana dan atau pembiayaan serta
dukungan akses dan pendanaan dan atau pembiayaan pembangunan
kawasan permukiman yang berasal dari dan atau dikelola oleh
pemerintah, termasuk sumber pendanaan dan atau pembiayaan lain
Gambar 4.1
Skema Rincian Langkah Dalam Penerapan Persiapan
Penyusunan RP3KP Kota
RENCANA
KERJA
Rencana kerja konsultan yang akan dijelaskan pada bab ini, disesuaikan
dengan pendekatan dan metodologi yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya,
serta lingkup pekerjaan yang diterangkan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK),
dengan tujuan akhir teraplikasinya perencanaan yang dilaksanakan. Dalam
pekerjaan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman ini, dari awal sampai akhir pekerjaan akan terbagi menjadi beberapa
tahapan pekerjaan. Pentahapan pekerjaan ini dimaksudkan untuk memudahkan
pengawasan dan evaluasi dari pemberi tugas sehingga ketepatan waktu, mutu dan
sasaran akan selalu terkontrol.
kota antara lain seperti kawasan perbatasan, kawasan wisata, agro industri
dan perdagangan/jasa
g. Rencana kawasan permukiman yang terdiri atas perencanaan lingkungan
hunian serta perencanaan tempat kegiatan pendukung yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
h. Rencana pembangunan lingkungan hunian baru meliputi perencanaan
lingkungan hunian baru skala besar dengan kasiba dan perencanaan hunian
baru bukan skala besar dengan prasarana, sarana dan utilitas umum
i. Rencana penyediaan perumahan dan kawasan permukiman untuk
mendukung pembangunan kawasan fungsi lain
j. Rencana penyediaan tanah untuk pembangunan dan pengembangan
perumahan dan kawasan permukiman
k. Rencana pencegahan tumbuhnya perumahan kumuh dan
permukiman kumuh
l. Rencana penyediaan dan rencana investasi prasarana, sarana dan utilitas
umum termasuk pemakaman umum, dalam rangka integrasi dan sinergi
antara kawasan permukiman dengan sektor terkait
m. Rencana lokasi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan
kegiatan ekonomi
n. Penetapan lokasi pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman,
termasuk penyediaan kawasan siap bangun yang terletak dalam 1 wilayah
kota sesuai dengan RTRW
o. Penetapan lokasi dan RP3KP yang akan dilaksanakan pada :
p. Indikasi program pelaksanaan RP3KP perkotaan dalam jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang yang ditetapkan berdasarkan skala
prioritas daerah kota dengan menyebutkan :
• Nama lokasi
• Rincian nama, jenis program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada setiap lokasi
• Pelaku/dinas terkait, kelembagaan mulai dari tingkat kelurahan/desa
dan kecamatan dengan memanfaatkan kelembagaan yang ada
• Jangka waktu
• Target dan sasaran yang akan dicapai oleh masing-masing sektor
terkait
• Sumber, besaran, dan alokasi sumber dana dan atau pembiayaan serta
dukungan akses dan pendanaan dan atau pembiayaan
pembangunan kawasan permukiman yang berasal dari dan atau
dikelola oleh pemerintah, termasuk sumber pendanaan dan atau
pembiayaan lain
q. Pengaturan pemanfaatan dan pengendalian pembangunan dan
pengembangan perumahan dan kawasan permukiman
r. Pengaturan keterpaduan pemanfaatan dan pengendalian pembangunan
perumahan dan kawasan permukiman dan kawasan fungsi lain
s. Daftar daerah terlarang (negative list)untuk pembangunan dan
pengembangan perumahan dan kawasan permukiman baru
t. Pengaturan mitigasi bencana
u. Sistem informasi pemantauan pemanfaatan kawasan permukiman yang
terintegrasi dengan sistem informasi pembangunan daerah provinsi, dan
daerah kota
v. Mekanisme pemantauan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
program dan kegiatan oleh seluruh pelaku pembangunan, berupa arahan
perizinan
w. Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif
Tabel 5.1
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 5.2
Jadwal Personil
Jadwal Penugasan Tenaga Ahli
Waktu
No Personil I II III IV V
Bulan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tenaga Ahli
1 Team Leader 5
2 Ahli Arsitektur 5
3 Ahli Sarana & Prasarana 5
4 Ahli Lingkungan 4
5 Ahli GIS 4
6 Ahli Ekonomi 3
7 Ahli Kebijakan Publik 3
Tenaga Asisten Ahli
1 Perencanaan Wilayah 3
2 Perencanaan Wilayah 3
3 Perencanaan Wilayah 3
1 Sekretaris 5
Operator CAD/Animasi
2 5
3D
3 Surveyor 2