Anda di halaman 1dari 3

Nama : Billy Samego Gias

NIM : 1802112297

Matkul : Akuntansi Manajemen 2 (UTS)

1. Biaya relevan merupakan biaya yang akan terjadi di masa depan yang besarannya berbeda pada
masing-masing alternatif keputusan. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan, oleh
karena itu hanya biaya masa depan (yang akan terjadi) yang dapat menjadi relevan dengan
keputusan. Namun, untuk menjadi relevan suatu biaya tidak hanya harus merupakan biaya masa
depan, tetapi juga harus berbeda dari satu alternatif dengan alternatif yang lain. Bila biaya
tersebut, sekalipun merupakan biaya yang akan terjadi di masa depan bila suatu keputusan
diambil, tetapi besarannya tidak berbeda antara satu alternatif keputusan dengan alternatif
yang lain, maka biaya tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan. Biaya demikian
disebut biaya tidak relevan (irrelevant cost). Kemampuan mengidentifikasi biaya relevan dan
biaya tak relevan merupakan suatu keterampilan pengambilan keputusan yang penting.

Contoh kasus : Sebagai contoh Prima Jaya meminta GIAS untuk mengajukan penawaran 2000
mobil provalue selama tiga bulan kedepan. Setelah periode 3 bulan, Prima Jaya kemungkinan
tidak melakukan pesanan penjualan lagi dimasa depan kepada GIAS. Prima Jaya akan menjual
mobil provalue dengan mereknya sendiri pada daerah dan pasar GIAS tidak menjual provalue.
Contoh berikut merupakan biaya relevan untuk keputusan penetapan harga jangka pendek.
Sebelum GIAS menerima tawaran dari datatech, manajer GIAS harus terlebih dahulu
memperkirakan berapa biaya untuk menyiapkan 2000 mobil. Manajer Astel berfokus pada biaya
relevan yang mencakup semua biaya langsung dan tidak langsung diseluruh rantai nilai yang akan
berubah totak jika menerima pesanan dari Datatech.
 Bahan langsung ($1200 permobil x 2000 mobil) $2.400.000
 TKL ( $750 permobil x 2000 mobil) $1.500.000
 Biaya tetap $500.000
 Total biaya $4.400.000

biaya yang relevan permobil adalah 2.200($4.400.000/2000). Harga jual diatas 2.200 akan meningkatkan
profitabilitas GIAS jangka pendek.

2. Diferensiasi produk adalah kemampuan organisasi untuk menawarkan produk atau jasa yang
dianggap oleh para pelanggannya sebagai produk yang unggul dan unik dibandingkan dengan
produk dan jasa pesaingnya. Perusahaan-perusahaan tersebut telah berhasil melakukan
diferensiasi melalui litbang produk yang inovatif mengembangkan serta mempromosikan
mereknya dengan cermat dan melempar produknya ke pasar dengan cepat. Diferensiasi akan
meningkatkan loyalitas terhadap merek dan keinginan pelanggan untuk membayar harga yang
lebih tinggi, Sedangkan Cost leadership adalah kemampuan organisasi untuk beroperasi dengan
biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan pesaingnya melalui peningkatan produktivitas dan
efisiensi, pengeliminasian pemborosan, dan pengendalian biaya secara ketat. Perusahaan-
perusahaan tersebut menyediakan produk dan jasa yang sama dengan tidak berbeda dari
pesaingnya, tetapi dijual dengan harga yang jauh lebih murah kepada para pelanggan. Harga jual
yang lebih murah, dan bukan produk atau jasa yang baik, yang akan memberikan keunggulan
kompetitif bagi para cost leaders tersebut.
Contoh kasus :

3. Empat perspektif balanced scorecard


 Persepktif Keuangan, berguna untuk mengevaluasi kemampuan profitabilitas strategi
yang diterapkan oleh perusahaan
 Perspektif Pelanggan, berguna untuk mengidentifikasi pelanggan dan sekmen pasar
yang ditargetkan serta ukuran keberhasilan perusahaan dalam sekmen. Setelah segmen
pasar ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan tolok ukur kinerja dari tiap
unit kerja dengan untuk mencapai target finansial yang telah ditetapkan.
 Perspektif proses bisnis internal, merefleksikan proses-proses kunci di perusahaan yang
dapat dioptimalkan yang dapat meningkatkan value proposisi yang dapat menarik dan
mempertahankan pelanggan.

 Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, merefleksikan kapabilitas perusahaan


dalam mengembangkan 3 jenis sumber daya atau capital yaitu sumber daya
manusia, sumber daya organisasi, sumber daya informasi. Dalam perspektif ini
perusahaan dituntut untuk mampu membangun sistem yang memungkinkan
adanya pengembangan SDM, sistem organisasi dan sistem informasi sebagai
kunci peningkatan kinerja perusahaan secara berkesinambungan.

Contoh kasus :

4. Biaya diskresioner adalah pengeluaran untuk biaya pada periode tertentu atau aset tetap,
yang dapat dihilangkan atau dikurangi tanpa berdampak langsung pada laba yang
didapatkan dari suatu bisnis. Terkadang dalam suatu bisnis tidak banyak pengeluaran
untuk biaya dikrisioner, tetapi nilai dari biaya ini biasanya bisa sangat besar, sehingga
patut ditinjau ulang oleh manajemen.

Controh kasus :

5. Biaya Kualitas (Biaya Mutu) adalah biaya-biaya yang timbul dalam penanganan masalah
Kualitas (Mutu), baik dalam rangka meningkatkan Kualitas maupun biaya yang timbul
akibat Kualitas yang buruk (Cost of Poor Quality). Dengan kata lain, Biaya Kualitas
(Quality Cost) adalah semua biaya yang timbul dalam Manajemen Kualitas (Quality
Management). Biaya kualitas yang berasal dari dalam perusahaan adalah biaya kualitas
yang terjadi sehubungan dengan upaya menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan dan
pelayanan yang diberikan sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan. Sedangkan
biaya kualitas yang berasal dari luar perusahaan adalah biaya kualitas yang timbul setelah
produk atau jasa sampai kepada konsumen.

Contoh kasus :

Anda mungkin juga menyukai