Dental Material
Dental Material
Kelompok 2
Nama Anggota:
Raisa Febrina
Rezi Dianasari
UNIVERSITAS ANDALAS
2014
Skenario 4 "Harus Sesuai Standar"
Raihan mahasiswa FKG sedang mengikuti kuliah pengantar mengenai dental material.
Sebelum digunakan dental material harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan seperti sifat
fisik, mekanik dan biokompabilitas.
A. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang dapat
menimbulkan kesalahan interpretasi
B. Menentukan masalah
Uraian:
A. Terminologi
1. ADA
2. ISO
4. Sifat Fisik
Sifat Fisik adalah segala aspek dari suatu objek atau zat yang dapat diukur atau
dipersepsikan tanpa mengubah identitasnya.
5. Sifat Mekanik
Sifat Mekanik adalah suatu kemampuan bahan untuk membawa atau menahan gaya atau
tekanan dan energi.
6. Biokompabilitas
Biokompabilitas adalah kehidupan harmonis antara bahan dan lingkungan yang tidak
mempunyai pengaruh toksik.
B. Masalah
1. Mengapa mahasiswa harus mengenal sifat fisik, mekanik dan biokompabilitas dari dental
material ?
2. Apa saja sifat fisik, mekanik dan biokompabilitas dari dental material?
1. Alasan mahasiswa harus mengenal sifat fisik, mekanik dan biokompabilitas dari dental
material adalah : :
- Diharapkan mahasiswa nantinya bila telah menjadi dokter bisa membedakan bahan yang
baik digunakan atau tidak untuk pasien.
2. Sifat Fisik :
- Optik : warna , opacity, reflektif, transparan, reflaktif.
- Kekentalan : ketahanan untuk bergerak yang dipengaruhi oleh friksi dalam cairan
tersebut.
Sifat Mekanik :
Sifat Biokompabilitas :
Sifat Kimia :
- Korosif : perubahan pada metal akibat adanya reaksi kimia atau elektrokimia (contoh :
korosi galvanis, galvanic shock).
- Tidak mempunyai efek merugikan pada jaringan rongga mulut atau tubuh.
- Mempunyai sifat mekanis sesuai kebutuhan.
- Tidak tarnis dan korosi.
- Tidak larut dalam cairan rongga mulut.
- Dimensinya stabil.
- Penghantar termis dan elektris rendah.
- Mempunyai nilai estetika.
- Adhesi terhadap jaringan.
- Tidak larut dalam cairan rongga mulut.
- Mudah dimanipulasi.
- Tidak mempunyai rasa dan bau.
- Mudah dibersihkan dan direparasi.
- Penggunaan waktu yang cukup.
- Harga terjangkau.
- Toxisitas
- Inflamasi
- Alergi
- Mutagen
b. Keramik
- Senyawa dari logam dan non logam
- Sangat rapuh
- Titik didih tinggi
- Penghantar termis dan elektris rendah
- Bahan inert / tidak reaktif secara kimia
- Contoh : gelas, baja, gips dan porselen
c. Komposit
- Gabungan 2 material atau lebih
- Masig-masing komponen dapat diindetifikasi dalam struktur akhir
d. Polymer
- Bahan organik dari rantai panjang
- Mengandung ribuan atom karbon
- Contoh : muriara
D. Skema
ADA
ISO
Badan / organisasi
FDI
standarisasi
FDA
CE
Amalgam
Cetak
Klinis
Resin Komposit
Semen
Klasifikasi Dental
Material
Dental Logam
Material
Resin Protesa
Bahan Tambal
Labor
Tuang
Optik
Ekspansi thermal
Ductility
In vitro
Pengujian In vivo
Klinis
Biokompabilitas
Efek Sampig
Dental Material
Level 1 (Resiko
Rendah)
Level 2 (Resiko
klasifikasi Menengah)
Level 3 (Resiko
Tinggi)
3. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat fisik, material dan biokompabilitas dental material.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang badan / organisasi yang membuat standar dari
dental material.
F. Kumpulan informasi
a. Metal / logam
- Penghantar therms dan elektris yang tinggi
- Duktiliti : dapat dibengkokkan
- Opaque : tidak menghantarkan cahaya
- Kilat : permukaan merefleksikan cahaya dan terlihat terang dan mengkilap
- Biasanya putih kecuali emas dan tembaga
b. Keramik
- Senyawa dari logam dan non logam
- Sangat rapuh
- Titik didih tinggi
- Penghantar termis dan elektris rendah
- Bahan inert / tidak reaktif secara kimia
- Contoh : gelas, baja, gips dan porselen
c. Komposit
- Gabungan 2 material atau lebih
- Masig-masing komponen dapat diindetifikasi dalam struktur akhir
d. Polymer
- Bahan organik dari rantai panjang
- Mengandung ribuan atom karbon
- Contoh : muriara
a. Resin akrilik
# Syarat-syarat Resin Akrilik yang harus dipenuhi resin akrilik sebagai basis gigi tiruan,
yaitu :
1. Dimentional Stability
Pemrosesan akrilik yang baik akan menghasilkan dimensi stabilitas yang bagus. Proses
pengerutan akan diimbangi oleh ekspansi yang disebabkan oleh penyerapan air.
2. Solubilitas
Meskipun basis gigitiruan resin larut dalam berbagai pelarut dan sejumlah kecil
monomer dilepaskan, basis resin umumnya tidak larut dalam cairan yang terdapat dalam
rongga mulut.
3. Penyerapan air
Bahan resin akrilik mempunyai sifat yaitu menyerap air secara perlahan-lahan dalam
jangka waktu tertentu.7 Resin akrilik menyerap air relatif sedikit ketika ditempatkan
pada lingkungan basah. Namun, air yang terserap ini menimbulkan efek yang nyata
pada sifat mekanik, fisik dan dimensi polimer. Nilai penyerapan air sebesar 0.69
mg/cm2.
4. Porositas
5. Stabilitas warna
Resin akrilik polimerisasi panas menunjukkan stabilitas warna yang baik dibandingkan
self-cured acrylic resin karena adanya oksidasi oleh tertinary amine. Dapat dicegah
dengan menambah stabilizing agent.
6. Sifat thermal
Resin akrilik stabil secara kimia pada panas sampai di suatu titik. Resin akrilik
merupakan bahan yang buruk untuk menghantarkan panas dan listrik
7. Kekuatan
Bahan ini memiliki kekuatan yang rendah. self cured acrylic resin memiliki kekuatan
yang lebih rendah, yaitu dengan nilai compressive strength 75 Mpa dan tensile strength
52 Mpa.
8. Biokompatibilas
Klinis menunjukkan bahwa reaksi alergi sejati terhadap resin akrilik amatlah jarang
terjadi dalam rongga mulut. Sisa monomer sering dianggap sebagai iritan. Namun,
reaksi alergi tidak tergantung pada dosis.
9. Kekerasan
Resin akrilik memiliki kekerasan yang rendah sehingga mudah tergores atau terabrasi.
Resin akrilik harus memiliki impact strength yang tinggi untuk mencegah terjadinya
patahan apabila terjatuh secara tiba-tiba.
b. Dental Semen
Dental semen merupakan bahan yang memiliki kekuatan yang rendah dibandingkan
dengan bahan lain. Bahan ini dapat larut dan mengalami desintegrasi didalam cairan
mulut. Oleh karena itu penggunaannya terbatas dan dianggap sebagai bahan restorasi
sementara. Kegunaan dari dental semen, yaitu :
Ketebalan film sangat menentukan adaptasi restorasi dengan struktur gigi. Retensi juga
dapat dipengaruhi oleh ketebalan film semen. Konsistensi semen juga mempengaruhi
ketebalan film, karena semakin tinggi konsistensi semen maka semakin tebal film yang
terjadi sehingga kedudukan semen kurang sempurna.
2. Viskositas
3. Setting time
Setting time semen memiliki kedudukan yang sama pentingnya dengan viskositas.
Working time yang adekuat diperlihatkan dengan setting time yang pas.
4. Strength
Standar konsistensi luting dari dental semen harus memperlihatkan minimal compressive
strength setelah 24 jam sebesar 70 MPa. Hal ini ditetapkan oleh spesifikasi ANSI/ADA
No.96 (ISO 9917).
5. Solubilitas
Solubilitas dalam air dan cairan mulut adalah salah satu sifat dental semen yang juga
penting. Secara umum, semen water-based lebih solubel dibandingkan dengan semen
resin-based atau oil-based.
1. Water-based cement
1. Glass and resin modified glass ionomer cement
2. Zinc Polyacrylate
3. Zinc phosphate
4. Resin-based cement
1. Composites and adhesive resin
2. Compomers
3. Oil-based cement
1. Zinc Oxide-Eugenol
2. Noneugenol-Zinc oxide
c. Metallurgy
# Solidifikasi Logam
Logam dapat diidentifikasikan menurut titik cairnya, titik didih dan sifat dasar
fisis/khemis. Bila suatu logam dicairkan kemudian didinginkan dan bila temperatur dan
waktu selama pembekuan dicatat, maka akan diperoleh suatu curve berikut.
Kelihatan temperatur akan turun secara teratur mulai dari A sampai B’ kemudian terjadi
sedikit kenaikan temperatur sampai di B dan menjadi konstan sampai di C. Setelah ini
temperatur kembali turun secara teraur sampai ke temperatur kamar. Tf merupakan
Fusion/Melting Temperatur yang merupakan bagian yang lurus dari grafik.
Selama pembekuan akan terjadi pelepasan panas ketika logam tersebut berubah dari
bentuk liquid sampai solid. Hal ini terjadi oleh karena adanya tenaga yang dikeluarkan
bila cairan berubah menjadi padat. Panas ini disebut Latent Heat of Fusion.
Pendinginan permulaan sampai B’ disebut dengan Super Cooling dan pada saat inilah
terjadi permulaan kristalisasi.
1. Deformasi Logam
Stress yang ada dibawah proportional limit akan menyebabkan atom-atom
didalam space lattice kristal hanya berpindah tempat dan menghasilkan strain yang bila
stress dihilangkan kembali mereka akan kembali keposisinya semula. Sebaliknya, bila
stress melampaui proportional limit akan terjadi deformasi permanen dan truktur
tersebut tidak dapat kembali seperti semula, walaupun load telah dihilangkan. Bila
perubahan bentuk ini berlangsung pada temperatur kamar disebut Cold Work,
sedangkan pergeseran atom-atomnya disebut dengan Slip.
Slip interference adalah pergeseran yang timbul pada bagian dalam kristal tetapi
akan sukar terjadi pada batas-batas kristal. Suatu metal yang diberi load akan
menyebabkan pergeseran atom-atom sehingga terjadi slip. Pada logam ply kristalin bila
terjadi slip dalam suatu kristal tunggal semua kristal juga akan mengalami slip yang
sama besarnya. Umumnya batas kristal tidak rata sehingga pergeseran kristal antara satu
dengan yang lainnya akan sukar terjadi.
Suatu logam dapat disebut lebih kuat dan lebih keras oleh karena atom-atomnya
lebih sulit berpindah tempat. Metode-metode untuk merubah sifat suatu logam sehingga
menjadi lebih kuat dan lebih keras disebut dengan strain hardening. Proses ini
merupakan suatu hasil dari Cold Work. Kadang-kadang warna dari metal dapat
berubah dengan jalan strain hardening. kekerasan permukaan, strength dan proportional
limit dari metal akan bertambah dengan strain hardening. sebaliknya ductility dan
resistensi terhadap korosi akan berkurang.
4. Annealing
Efek yang terjadi sehubungan dengan cold work misalnya strain hardening akan
merendahkan ductility dan perubahan-perubahan grain, dapat dihilangkan dengan
sedikit pemanasan pada metal tersebut. Proses ini disebut annealing yang merupakan
proses yang relative, lebih tinggi titik cair metal yang dikerjakan lebih tinggi temperatur
yang diperlukan untuk annealling. Terdapat 3 stage annealing, yaitu:
Terjadi sedikit penurunan tensile strength, tetapi ductility tidak berubah.
Terjadi perubahan micro struktur (grain) yang radical. Pada temperatur ini atom-atom
bergerak atau berdifusi dengan membentuk struktur kristal yang kecil dan regular. Grain
yang lama digantikan oleh grain yang baru yang bebas strain.
Bila logam itu dipanaskan pada temperatur tertentu/terlalu tinggi atau dengan waktu
yang terlalu lama dengan temperatur yang lebih rendah, kristal-kristal dapat bersatu dan
bertumbuh.
Annealing dapat dihentikan dengan memasukkan struktur panas tersebut kedalam air,
yang disebut dengan proses Quenching.
5. Gold Foil
Emas merupakan bahan yang paling malleable sehingga dapat dibuat lembaran-
lembaran yang sangat tipis yang dapat ditembus oleh cahaya. Oleh karena emas murni
itu lunak maka tidak dapat dipakai didalam mulut kecuali dalam bentuk gold foil. Emas
murni termasuk logam yang tidak mengalami tarnish dan korosi dalam keadaan murni.
Bila permukaan foil itu benar-benar bersih maka dapat dipatri sehingga berkontak satu
sama lain yang disebut Cohesive Gold Foil. Ada kemungkinan foil ini terkontaminasi
dengan gas sehingga tidak mau dipatri yang disebut Non Cohesive Gold Foil, ini
disebabkan oleh karena adanya gas-gas yang diabsorber oleh gold foil tersebut. Untuk
menghilangkan gas atau kotoran pada permukaan gold foil dapat dilakukan dengan
pemanasan yang disebut Degasing.
# Alloy
Menurut kelarutan :
Solid solution : alloy yang mempunyai atom-atom yang bercampur secara teratur
didalam space latticenya dengan struktur yang lebih homogen.
Alloy eutetik : alloy yang tidak soluble secara kompleks atau hanya sebagian
soluble, sehingga ada bagian yang mempunyai kristal dari satu logam murninya.
Intermetallic compound : alloy yang membentuk formula kimiawi yang baru.
Mixed alloy : campuran dari ketiganya.
Bahan abrasif adalah bahan untuk meratakan, menghaluskan dan mengkilapkan.
Sedangkan polishing (pemolesan) adalah proses pengabrasian permukaan yang akan
mengurangi goresan sampai akhirnya permukaan menjadi mengkilap. Ada banyak jenis
bahan abrasif, yaitu :
1. Chalk
2. Arkansas stone
Suatu semitranslucent, abu-abu yang terdiri mikrokristalin quartz, padat, keras.
3. Emery
Suatu corundum abrasive hitam abu-abu dalam bentuk grain. Digunakan dalam bentuk
selubung abrasive pada disk untuk finishing metal alloy atau akrilik resin material.
4. Corundum
Bentuk mineral dari aluminum oxide, putih warnanya. Digunakan untuk grinding, metal
alloy dikenal dengan white stone.
5. Garnet
Yang terbentuk dari sejumlah mineral yang berbeda membentuk suatu kristaline.
Mineral-mineral yang terkandung yaitu : Aluminium silikat, cobalt, besi, magnesium dan
mangan. Garnet ini sangat keras dan sering dibuat utk melapisi disk. Digunakan utk
grinding metal alloy dan resin akrilik material.
6. Diamond
Disebut juga superabrasive, sangat keras dan sangat efektif untuk enamel gigi.
7.Quartz
Suatu partikel quartz kristaline dalam bentuk sharp, angular partikel dan dipakai sebagai
lapisan abrasive pada disk. Digunakan untuk finishing metal alloy dan grinding enamel
gigi.
8. Sand
Adalah campuran partikel-partikel kecil dari silica. Dipakai dalam melapisi paper disk
untuk grinding metal dan akrilik resin.
9. Pumice
Berupa bubuk abrasive Kedokteran Gigi atau bahan polis untuk konservatif, bahan ini
mempunyai bermacam-macam ukuran partikel. Partikel yang kasar dipergunakan sebagai
bahan abrasive di laboratorium, sedangkan partikel yang halus dipergunakan untuk
konservatif dan polishing restorasi gigi.
11. Tripoli
13. Cuttle
Adalah suatu abrasive dalam betuk powder, berwarna putih, dipakai sebagai bahan untuk
abrasi ringan seperti polish amalgam, metal margin.
Dikenal sebagai kieselguhr, dipergunakan tidak hanya sebagai bahan abrasive dan
polishing tetapi juga sebagai filer pada beberapa bahan Kedokteran Gigi
15. Rouge
Berbentuk powder halus atau berbentuk padatan yang mempunyai komposisi iron oxide
(Fe 203), kadang diisikan pada paper disk. Rouge ini merupakan bahan polish yang bagus
untuk memoles emas dan logam campur logam mulia.
Bahan abrasive ini murni dibentuk dari emery, bahan ini dipergunakan untuk polishing
metal.
Suatu sintesis abrasive, warna hijau dan biru kehitaman. Silicone carbide ini keras,
mudah patah, dan dipakai sebagai suatu abrasive pelapis pada disk perekat instrument-
instrumen dari karet.
# Manfaat Pemolesan
1. Mengurangi korosi
Restorasi logam yang dipoles dengan baik akan terhindar dari tarnis dan korosi sehingga
akan lebih tahan lama.
2. Meningkatkan estetis
Permukaan yang halus pada restorasi akan menyebabkan stain, plak, dan kalkulus sulit
lengket.
1. Kekerasan
Untuk mendapatkan abrasi maksimal maka partikel abrasif harus lebih keras
dibandingkan permukaan yang akan diabrasi. Bahan abrasif biasanya terbuat dari bahan
yang sangat keras.
2. Ukuran
Semakin besar partikel abrasif maka goresan yang ditimbulkan juga semakin dalam.
Semakin dalam goresan maka sejumlah besar permukaan bahan akan hilang.
3. Bentuk
Bentuk partikel dapat berupa spherical ataupun irreguler. Bentuk irreguler dipahami dapat
lebih meningkatkan abrasi dibandingkan bentuk spherical, karena tepi bentuk irreguler
cenderung untuk menggerus permukaan dibandingkan bentuk bulat yang hanya berputar
pada permukaan bahan. Oleh karena itu bentuk spherical kurang mengabrasi
dibandingkan bentuk irreguler.
4. Tekanan
Tekanan yang berlebih pada saat finishing dan poles akan meningkatkan abrasi pada
permukaan restorasi/material. Hal ini juga dapat meningkatkan suhu material yang
dipoles.
5. Kecepatan
Semakin tinggi kecepatan putar yang digunakan maka abrasi yang terjadi semakin besar,
dan juga meningkatkan suhu.
6. Pelumas
Air merupakan pelumas yang sering digunakan. Air digunakan bersamaan dengan bur
untuk mendinginkan gigi saat preparasi kavitas. Pada saat finishing dan polishing,
pelumas juga disarankan untuk digunakan sebagai pembawa panas yang timbul pada saat
pengabrasian.
Bahan dental umumnya terdiri dari zat padat yang berstruktur kristal atau tidak.
1. Zat Padat Berkristal :
- Susunan atom-atom atau molekul-molekulnya mempunyai kedudukan yang
teratur.
- Ada 14 macam bentuk kisi kristal.
- Dental material biasanya berbentuk kubus.
- Contohnya : kubus sederhana, kubus berpusat muka, kubus tumpukan rapat.
2. Zat Padat Tidak Berkristal
- Disebut amorf.
- Susunan molekul tidak teratur.
- Tidak mempunyai daya alir.
- Tidak mempunyai titik cair dan titik beku yang tepat.
- Contohnya : lilin dan polimer
Kekerasan adalah sifat yang digunakan untuk memperkirakan ketahanan aus suatu
bahan dan kemampuannya untuk mengikis struktur gigi lawan. Kekerasan salah satu
faktor penyebab pengikisan pada email gigi dan permukaan gigi tiruan.
Tekanan gigitan.
Frekuensi pengunyahan.
Sifat abrasif makanan.
Komposisi cairan.
Perubahan temperatur.
Kekerasan tiap permukaan.
Ketidakteraturan permukaan gigi.
Kekentalan / viskositas
Ketahanan untuk bergerak
Dipengaruhi oleh gaya friksi internal di dalam cairan
Bahan kedokteran gigi kebanyakan dalam bentuk padat tapi tahap tertentu berupa
cairan.
Contoh : malam dan resin adalah cairan yang didinginkan di bawah titik normal.
Kekentalan cairan meningkat dengan meningkatnya temperatur
Kekentalan tergantung pada perubahan wujud sebelumnya dari cairan. Cairan jenis
ini menjadi kurang kental dan lebih cair di bawah tekanan disebut tiksotropik.
Contohnya : pasta profilaksisi gigi, plaster, semen resin, bahan cetak.
Kekentalan bahan kedokteran gigi menentukan ketepatan aplikasi.
2. Difusi termal
Difusi termal adalah pengendalian perubahan temperatur begitu panas melewati
suatu bahan (kemampuan isolator). Oksida Seng-Eugenol mempunyai difusi termal
dua kali dentin.
1. Gaya Tarik
Gaya tarik (tensile) adalah dua gaya yang bekerja saling menjauhi satu sama
lain pada satu garis lurus yang sama sehingga terjadi pemanjangan.
2. Gaya Tekan
Gaya tekan (compressive) adalah dua gaya bekerja mendekati satu sama lain
pada satu garis lurus yang sama sehingga terjadi pemendekan.
3. Gaya Menggunting
Gaya menggunting (shear) adalah dua gaya yang bekerja sejajar satu sama lain tetapi
berlawanan arah
4. Tekanan (Stress)
Tekanan (Stress) adalah daya dari dalam benda yang sama besarnya tetapi
berlawanan arah dengan gaya yang diberikan (gaya dari luar). Gaya per luas
permukaan suatu benda.
S = F /A
F : gaya yang diberiakan (N)
A : luas permukaan benda (m2)
Satuannya : 1 Pa = 1 N / m2 = 1 MN / mm2
5. Ketegangan (Strain)
Ketengangan (Strain) adalah perubahan dimensi benda karena ada suatu gaya
dari luar. Diukur sebagai perubahan dalam panjang per satuan panjang.
Strain : € = ∆ | / | O
Elastis : Perubahan bentuk benda yang dapat kembali ke bentuk semula bila
beban dilepaskan (Reversible).
Plastis : Perubahan bentuk benda yang tidak dapat kembai ke bentuk semula
walaupun beban dilepaskan (Irreversible).
7. Modulus Elastisitas
Modulus Elastisitas adalah ukuran keelatisan suatu bahan
Stress
Modulus Elastisitas=
Strain
8. Resilience
9. Toughness
Ketahanan suatu bahan terhadap patah. Daerah dibawah kurva stress dan strain.
Satuannya adalah mMN/m3
10. Malleability
Kemampuan sebuah benda untuk berubah bentuk tanpa patah dibawah gaya
tekan.
11. Ductility
Kemampuan sebuah benda untuk berubah bentuk tanpa patah dibawah gaya
tarik.
Didirikan pada tahun 1859, American Dental Association adalah asosiasi dokter
gigi terbesar, yang mewakili lebih dari 157.000 anggota dokter gigi. Sejak itu, ADA
telah tumbuh menjadi sumber utama informasi kesehatan terkait oral untuk dokter gigi
dan pasien mereka. ADA berkomitmen untuk anggotanya dan untuk perbaikan
kesehatan mulut bagi masyarakat. Visi ADA adalah untuk menjadi pemimpin yang
diakui pada kesehatan mulut dengan misinya untuk membantu keberhasilan semua
anggota.
Ada lebih 157.000 anggota ADA dari seluruh 50 negara, District of Columbia dan
Puerto Rico. ADA adalah organisasi anggota yang dikelola oleh Dewan Pengawas
terpilih dan 473-anggota House of Delegates .
ADA bekerja untuk memajukan profesi dokter gigi di tingkat nasional, negara
bagian dan lokal. Keanggotaan dalam organisasi nasional meliputi keanggotaan dari 53
negara dan 545 masyarakat gigi.
Lebih dari 300 produk kesehatan mulut, termasuk pasta gigi, benang gigi, sikat
gigi, larutan kumur, penganut gigi tiruan dan permen karet membawa ADA Seal of
Acceptance, universal diakui oleh konsumen sebagai simbol keamanan dan efektivitas.
ADA Yayasan
FDI World Dental Federation, didirikan di Paris pada tahun 1900 sebagai
Fédération Dentaire internationale, adalah organisasi terkemuka di dunia yang mewakili
profesi gigi. Ini berfungsi sebagai badan perwakilan utama untuk lebih dari satu juta
dokter gigi di seluruh dunia, pengembangan kebijakan kesehatan dan melanjutkan
program pendidikan, berbicara sebagai suara terpadu untuk kedokteran gigi di advokasi
internasional, dan mendukung asosiasi anggota dalam kegiatan promosi kesehatan gigi
dan mulut di seluruh dunia. Keanggotaan FDI mencakup sekitar 200 asosiasi anggota
nasional dan kelompok spesialis dari lebih dari 130 negara.
FDI berusaha untuk mencapai kesehatan mulut yang optimal bagi semua orang
lintas batas, menyatukan dunia kesehatan mulut untuk memanfaatkan keahlian kolektif
dan kekuatan anggotanya bersama-sama dengan semua sektor masyarakat. Sebagai
global dan independen advokat profesi, itu juara pencegahan penyakit dan melek
kesehatan mulut dan kemajuan etika, seni, ilmu pengetahuan dan praktek kedokteran
gigi dengan menstimulasi dan memfasilitasi pertukaran informasi di seluruh komunitas
kesehatan.
Sejarah panjang dan terhormat FDI dan akumulasi pengalaman dalam pendidikan
gigi, kesehatan masyarakat dan akses terhadap perawatan membuatnya unik dan satu-
satunya organisasi internasional di bidang kesehatan mulut dalam hubungan resmi
dengan WHO dan badan-badan lain Perserikatan Bangsa-Bangsa.
H. Daftar Pustaka
1. Phillips. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi 10th ed, Jakarta. EGC, 2003.
2. Syafiar L, Rusfian, Sumadhi S, Yudhit A, Harahap KI, Adiana ID. Bahan Ajar Ilmu
Material dan Teknologi Kedokteran gigi. 1st ed, Medan. USU Press, 2011.
3. Anonymous. Basis Gigi Tiruan. <http://repository.usu.ac.id/bitstream/ 123456789/
21739/4/Chapter%20II.pdf>. (14 Januari 2012)
4. http://www.ada.org/en/about-the-ada/
5. http://en.wikipedia.org/wiki/FDI_World_Dental_Federation
6. http://www.iso.org/iso/home/about.htm
7. http://www.scribd.com/doc/151707319/Bab-i-Pendahuluan