Anda di halaman 1dari 22

PERAN STRATEGIS SEKRETARIS DAERAH

DALAM MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN


PEMERINTAHAN YANG PROFESIONAL
MENUJU SULAWESI TENGAH YANG MAJU, MANDIRI
& BERDAYA SAING

Oleh :
Drs. Mohamad Hidayat, MSi.

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sesuai dengan Pengumuman Panitia Seleksi Pengisian
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Secara Terbuka Provinsi Sulawesi
Tengah Nomor 04//PANSEL/V/2017, tanggal 5 Mei 2017, salah satu
persyaratan untuk mengikuti seleksi terbuka tersebut adalah
penulisan makalah. Menurut hemat penulis, penulisan makalah
tersebut adalah sebagai salah satu parameter untuk mengukur
kesiapan serta arah kebijakan yang akan dijalankan oleh para calon
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dalam membantu
tugas-tugas Gubernur Sulawesi Tengah apabila nantinya terpilih
sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah secara
defininif.
Untuk memenuhi persyaratan tersebut, penulis sebagai salah
satu peserta seleksi terbuka mencoba menyusun makalah yang
berkaitan dengan peran Sekretaris Daerah dalam mendukung
percepatan perwujudan visi dan misi Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tengah. Isu ini sangat krusial dan substansial mengingat bahwa
Sekretaris Daerah merupakan pejabat karier tertinggi di daerah yang
menjadi koordinator dan penggerak bagi seluruh Organisasi
Perangkat Daerah.
Mengapa kata peran dan bukan kewenangan yang sengaja
ditonjolkan, karena menurut hemat penulis bahwa “kewenangan”
sudah secara otomatis melekat pada setiap jabatan, sedangkan

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
1
“peran” akan lebih menggambarkan bagaimana seorang Sekretaris
Daerah memposisikan diri dalam melaksanakan tugasnya membantu
Gubernur mewujudkan visi dan misinya. Sekretaris Daerah harus
mampu menyusun strategi dan kebijakan yang disertai dengan
inovasi dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya dengan
tetap berada dalam koridor visi dan misi Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tengah Tahun 2016-2021 yang merupakan konsepsi dasar
mengenai kehidupan yang dicita-citakan, sehingga dapat menjadi
daya pendorong dan daya ungkit bagi seluruh komponen masyarakat
dalam mewujudkan kehidupan bersama yang dicita-citakan.

Sebagaimana diatur dalam Pasal 213 ayat (2) Undang-


Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Sekretaris Daerah mempunyai tugas membantu kepala daerah
dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif
terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan
administratif. Sedangkan dalam Pasal 7 ayat (1) sampai dengan ayat
(4) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2014 tentang Perangkat
Daerah, ditegaskan sebagai berikut :
(1) Sekretariat Daerah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ayat (1) huruf a merupakan unsur staf.
(2) Sekretariat Daerah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dipimpin oleh Sekretaris Daerah dan bertanggung jawab
kepada gubernur.
(3) Sekretariat Daerah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) mempunyai tugas membantu gubernur dalam penyusunan
kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan
administratif.
(4) Sekretariat Daerah provinsi dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian penyusunan kebijakan Daerah;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah;

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
2
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Daerah;
d. pelayanan.
Secara khusus, uraian tugas dan fungsi Sekretaris Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah diatur dalam Peraturan Gubernur
Sulawesi Tengah Nomor 51 Tahun 2016 dengan tugas dan fungsi
yang sama sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016.
Dengan melihat tugas dan fungsi tersebut, sangatlah jelas
bahwa peran Sekretaris Daerah Provinsi sangat vital dalam
membantu Gubernur menjalankan roda pemerintahan dan
pembangunan. Diperlukan seorang Sekretaris Daerah yang memiliki
framework dan alur pikir yang sama dengan Gubernur sehingga visi
dan misi Pemerintah Provinsi dapat diterjemahkan sesuai dengan
yang telah digariskan dan dituangkan dalam RPJMD.
Strategi dan inovasi yang dilakukan Sekretaris Daerah harus
benar-benar selaras dan sejalan dengan RPJMD agar terhindar dari
hal-hal yang justru akan melemahkan dan menghambat perwujudan
visi dan misi Pemerintah Provinsi. Oleh karena itu, dibutuhkan visi
dan misi Sekretaris Daerah yang tajam, jelas dan terarah dengan
tetap dalam koridor RPJMD serta visi dan misi Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tengah.

2. Tujuan
Bahwa selain sebagai salah satu persyaratan dalam mengikuti
Seleksi Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Sekretaris
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Secara Terbuka, tulisan ini juga
bertujuan sebagai berikut :
a. Memberikan gambaran tentang peran strategis Sekretaris
Daerah dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan
yang profesional menuju Sulawesi Tengah yang maju, mandiri &
berdaya saing, baik yang berkaitan dengan reformasi birokrasi
yakni : pembentukan tim asistensi reformasi birokrasi, penataan

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
3
kepegawaian, promosi PNS secara terbuka, profesionalisasi
PNS maupun yang berkaitan dengan perencanaan,
pengendalian, dan pengawasan serta terkait standar pelayanan.
b. Sebagai sumbangan pemikiran dalam hal inovasi-inovasi yang
dapat dilakukan Sekretaris Daerah dalam mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang profesional menuju
sulawesi tengah yang maju, mandiri dan berdaya saing terutama
yang berkaitan dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

B. MASALAH
Sejak terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, kedudukan seorang Sekretaris Daerah
Provinsi semakin strategis baik ditinjau dari sisi kewenangan maupun
tugas pokok dan fungsinya. Dengan menelaah kedua Undang-Undang
tersebut, tidak terbantahkan lagi bahwa Sekretaris Daerah Provinsi
bukan lagi hanya terbatas sebagai pembantu Gubernur yang hanya
menunggu perintah untuk menjalankan tugas.
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, Sekretaris Daerah
diposisikan sebagai Pejabat yang Berwenang dalam menjalankan fungsi
manajemen Aparatur Sipil Negara berdasarkan sistem merit. Presiden
dapat mendelegasikan kewenangan pembinaan manajemen Aparatur
Sipil Negara kepada Sekretaris Darah sebagaimana diatur dalam Pasal
54 ayat (1). Dengan kedudukan sebagai Pejabat yang Berwenang,
Sekretaris Daerah mempunyai kewenangan melaksanakan proses
pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Aparatur Sipil
Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sementara itu, dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014, kedudukan Gubernur dikuatkan dengan mengalihkan
sejumlah kewenangan sektoral dari kabupaten/kota ke provinsi.
Beralihnya “titik tekan” otonomi daerah dari kabupaten/kota ke provinsi
secara otomatis akan menjadikan kedudukan Sekretaris Daerah Provinsi

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
4
lebih krusial dalam mensukseskan sinergitas antara pemerintah
kabupaten/kota dan pemerintah provinsi.
Selain itu, sebagaimana diatur dalam Pasal 93, Gubernur sebagai
wakil pemerintah pusat dibantu oleh perangkat gubernur dan karena
jabatannya, Sekretaris Daerah ditetapkan sebagai Sekretaris Gubernur.
Dikaitkan dengan kondisi di Provinsi Sulawesi Tengah, semakin
strategisnya kedudukan Sekretaris Daerah tersebut diperhadapkan
dengan permasalahan-permasalahan klasik yang sepertinya tidak
pernah dapat diselesaikan. Namun apabila dilakukan pengkajian yang
mendalam, permasalahan-permasalahan tersebut sebenarnya dapat
diselesaikan dengan menggunakan metode, strategi dan kebijakan yang
tepat. Untuk itu, diperlukan seorang Sekretaris Daerah yang memahami
permasalahan-permasalahan secara komprehensip serta dapat berperan
secara nyata dengan strategi dan kebijakan yang jelas, fokus dan
terarah.
Mengingat adanya batasan jumlah halaman, maka penulis
mecoba untuk memilah permasalahan-permasalahan yang dapat
dikemukakan dalam tulisan ini sebagai berikut :
1. Belum efektifnya pelaksanaan reformasi birokrasi. Yang di tunjukkan
dengan :
a. Pelayanan Administrasi yang belum efektif dan efisien
b. Mentalitas Aparatur yang masih memiliki pola kerja yang pasif,
disiplin rendah dan terjebak pada aktivitas rutin tanpa ada inovasi
dalam pelayanan
c. Kurangnya Fasilitas Penunjang
d. Kurangnya Pengawasan
e. Penempatan Pegawai belum susai dengan kompetensinya
2. Belum optimalnya fungsi perencanaan, pengendalian dan
pengawasan.
3. Belum terakreditasnya standar pelayanan pada setiap OPD.

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
5
C. PEMBAHASAN
1. Visi dan Misi
Untuk lebih memperjelas peran Sekretaris Daerah dalam
mensukseskan percepatan perwujudan visi dan misi Pemerintah
Provinsi Sulawesi Sulawesi Tengah, maka pembahasan tulisan ini
akan diawali dengan pemaparan visi dan misi itu sendiri. Pada
hakekatnya visi merupakan suatu cara pandang ke masa depan
yang mengilhami setiap tindakan, memotivasi secara positif untuk
mencapai kondisi yang diinginkan agar tetap eksis, antisipatif dan
inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi. Visi harus
mempunyai ciri diantaranya, 1) mengacu pada masa depan, 2)
dirancang dan dibuat bukan berdasarkan kondisi saat ini, 3)
mengekspresikan kreativitas, 4) mempunyai standar yang tinggi,
ideal serta harapan bagi anggota organisasi, 5) memberikan
klarifikasi bagi tujuan-tujuan organisasi serta memberi manfaat,
semangat dan mensukseskan timbulnya dedikasi pada organisasi, 6)
bersifat menantang serta ambisius segenap anggota organisasi.
Sedangkan misi secara sederhana adalah langkah kecil untuk
mencapai visi. Misi dapat pula didefinisikan sebagai langkah langkah
yang harus dilaksanakan oleh sebuah organisasi secara bertahap
untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut yang akhirnya akan
mencapai gambaran yang sesuai atau ideal dari organisasi tersebut,
dengan kata lain misi adalah suatu pernyataan yang berisikan hal-hal
yang harus dilaksanakan sebagai bentuk usaha nyata dan penting
untuk mewujudkan visi organisasi.

a. Visi Misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016-


20121
Dengan dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur
Sulawesi Tengah periode 2016-2021 serta mengacu kepada
kondisi riil daerah dan isu-isu strategis baik nasional maupun

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
6
global, telah ditetapkan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2016-2021, yaitu : “Sulawesi Tengah Maju,
Mandiri dan Berdaya Saing”.
Untuk mewujudkan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tengah 2016-2021, ditetapkan misi sebagai berikut:
1. Melanjutkan Reformasi Birokrasi, Mendukung Penegakan
Supremasi Hukum dan HAM.
2. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Daerah dan
Mendukung Kemandirian Energi.
3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi melalui Pemberdayaan
Ekonomi Kerakyatan.
4. Mewujudkan Pengelolaan Sumberdaya Agribisnis dan Maritim
yang Optimal dan Berkelanjutan Sejajar Dengan Provinsi Maju
Di Kawasan Timur Indonesia.
5. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Berdaya
Saing dan Berbudaya.

b. Visi dan Misi Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah


Dengan menelaah visi dan misi Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tengah tersebut di atas, maka sebagai salah seorang
peserta Seleksi Pengisian Jabatan Tinggi Madya Sekretaris
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Secara Terbuka, penulis
mengangkat kembali Visi dan Misi yang tertuang dalam
dokumen Renstra Sekkretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
Tahun 2016-2021 dengan Visi sebagai berikut :
“Terdepan dalam Mewujudkan Penyelenggaraan
Pemerintahan Yang Profesional Menuju Sulawesi Tengah
Yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing”.
Makna yang terkandung dalam visi tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Terdepan dapat dipahami sebagai sebuah tekad untuk
menjadi acuan dan teladan/panutan bagi Organisasi

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
7
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tengah.
2. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang
Profesional, artinya keinginan dan tekad yang bulat
untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih
berkualitas dalam pengertian tepat sasaran, tepat mutu,
tepat waktu dan berkeadilan yang dapat dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang amanah.
3. Menuju Sulawesi Tengah yang Maju, Mandiri dan
Berdaya Saing, artinya mendukung sepenuhnya dalam
mencapai Sulawesi Tengah yang maju, mandiri dan
berdaya saing.
Untuk mewujudkan visi tersebut, telah dijabarkan dalam 3
rumusan misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan kebijakan umum, koordinasi, fasilitasi,
monitoring dan evaluasi bidang pemerintahan, hukum, politik
dan otonomi daerah yang demokratis, berkepastian hukum
dan aspiratif.
2. Mewujudkan kebijakan umum, koordinasi, fasilitasi,
monitoring dan evaluasi bidang administrasi perekonomian,
pembangunan dan sumber daya alam, kesejahteraan sosial
dan kemasyarakatan yang berkeadilan.
3. Mewujudkan kebijakan umum, koordinasi, fasilitasi,
monitoring dan evaluasi bidang organisasi, pelayanan
kehumasan dan keprotokolan, umum dan keuangan secara
transparan dan akuntabel.
Sesuai dengan tuntutan reformasi birokrasi dan semangat
revolusi mental, Sekretaris Daerah harus mengedepankan
efektivitas dan akuntabilitas sesuai dengan prinsip-prinsip tata
kelola pemerintahan yang baik. Dengan demikian, selain sebagai
adminitrator, Sekretaris Daerah harus mampu berperan sebagai :

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
8
1. Koordinator, yaitu menjadi pimpinan birokrasi yang bertugas
menjamin terjalinnya koordinasi yang baik antar OPD yang
berada di bawahnya;
2. Regulator, yaitu dalam membantu Gubernur menyusun
berbagai kebijakan, maka Sekretaris Daerah dituntut untuk
memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Fasilitator, yaitu harus dapat menjembatani semua
permasalahan muncul baik permasalahan internal maupun
permasalahan yang ada kaitannya dengan pihak-pihak lain
termasuk pemerintah pusat.
4. Evaluator, yaitu harus mampu mengawasi dan mengevaluasi
seluruh jajaran yang ada di bawahnya dengan menerapkan
sistem yang sifatnya fairness.
5. Inspirator sekaligus motivator, yaitu menjadi sosok panutan
yang akan menginspirasi serta merangsang dan
menumbuhkan motivasi bagi jajarannya untuk bekerja lebih
baik dan berkontribusi positif bagi organisasinya masing-
masing.
Untuk menjalankan peran tersebut, maka seorang
Sekretaris Daerah harus memiliki kompetensi yang
komprehensip tidak hanya kompetensi manajerial saja melainkan
kompetensi teknis dan kompetensi sosial kultural.

2. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Provinsi Sulawesi Tengah


Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 telah
dicanangkan visi Reformasi Birokrasi Indonesia yaitu “Menjadi
Pemerintahan Kelas Dunia pada Tahun 2025”. Reformasi Birokrasi
bertujuan menciptakan pemerintahan yang profesional dengan
karakteristik yang adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bebas dari
bersih dari KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera,
berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
9
aparatur negara. Visi tersebut kemudian dijabarkan lagi menjadi
beberapa misi yaitu :
- Membentuk/menyempurnakan peraturan perundang-undangan
dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
- Melakukan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana,
manajemen sumberdaya manusia aparatur, pengawasan,
akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, mind set dan culture set.
- Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif.
- Mengelola sengketa administratif secara efektif dan efisien.
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Provinsi Sulawesi Tengah
khususnya yang berkaitan dengan bidang sumber daya manusia
aparatur haruslah diakui belum berjalan optimal. Masih banyak
kendala-kendala dalam pelaksanaannya terutama yang berkaitan
dengan manajemen atau pengaturan yang masih cenderung bersifat
parsial.
Sebagaimana diketahui bahwa yang menjadi leading sector
pelaksanaan reformasi birokrasi di bidang sumber daya manusia
aparatur bukan hanya pada 1 (satu) OPD saja, melainkan terdiri dari
beberapa OPD yang harus bersinergi agar pelaksanaan reformasi
birokrasi di Provinsi Sulawesi Tengah dapat berjalan optimal. OPD
dimaksud adalah Badan Kepegawaian Daerah, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah, Inspektorat dan
Biro Organisasi.
Apabila kita kaji dan telaah, masing-masing OPD tersebut
telah menjalankan reformasi birokrasi namun masih terdapat
kecenderungan kurangnya sinergi dan koordinasi yang dibuktikan
dengan belum padunya program reformasi birokrasi pada keempat
OPD tersebut. Hal ini harus mendapat perhatian dan penanganan
segera karena apabila tidak segera diatasi, reformasi birokrasi di
Provinsi Sulawesi Tengah akan berjalan lambat dan cita-cita menjadi
pemerintahan kelas dunia akan menguap begitu saja. Dalam hal ini,
peran Sekretaris Daerah sangat krusial dalam memadukan program

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
10
pada keempat OPD tersebut agar tidak terjadi duplikasi program
sehingga reformasi birokrasi dapat berjalan sesuai dengan koridor
yang telah ditetapkan

3. Perencanaan yang Berkesinambungan dan Pengawasan yang


Berkeadilan
Perencanaan khususnya perencanaan pembangunan Provinsi
Sulawesi Tengah yang berada dalam kendali Bappeda telah
mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat yang ditandai dengan
pemberian Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2017 kepada
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk kategori daerah dengan
peningkatan tertinggi dalam kualitas perencanaan. Anugerah
Pangripta Nusantara merupakan apresiasi kinerja pemerintah
daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota yang berprestasi
dalam merencanakan pembangunan yang diberikan oleh
Kementerian PPN/Bappenas.
Pemberian anugerah ini merupakan langkah awal dan modal
bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk terus
meningkatkan kualitas perencanaannya. Kualitas perencanaan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah harus diimbangi oleh
peningkatan kualitas perencanaan pada masing-masing OPD. Setiap
OPD harus termotivasi dengan membuat perencanaan yang
berkualitas dengan tetap mengacu kepada RPJMD serta visi dan
misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Tidaklah dapat dipungkiri bahwa saat ini tidak semua OPD
dapat menterjemahkan visi dan misi Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tengah ke dalam perencanaan OPDnya masing-masing. Masih
terdapat kecenderungan perencanaan yang dibuat oleh OPD masih
mengedepankan ego sektoral yang justru akan melemahkan dalam
implementasinya. Setiap OPD harus memiliki komitmen yang sama
bahwa perencanaan yang berkualitas adalah perencanaan yang
berkesinambungan dengan tetap berpedoman kepada visi dan misi

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
11
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan membuang jauh-jauh
ego-ego sektoral. Seorang Sekretaris Daerah harus mampu
mengubah mind-set perencanaan yang mengedepankan ego
sektoral tersebut menjadi perencanaan partisipatif dan
berkesinambungan yang akan menjadi kunci keberhasilan organisasi
dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Sementara itu yang berkaitan dengan pengawasan, opini
WTP yang dikeluarkan oleh BPK menjadi kebanggaan bagi
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Perolehan WTP ini menjadi
suplemen sekaligus cambuk bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tengah khususnya bagi aparat pengawasan agar lebih termotivasi
lagi dalam menjalankan tugasnya.
Namun opini WTP ini tidak menjamin bahwa di lingkungan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah ini tidak ada lagi
penyimpangan yang berakibat terhadap kerugian daerah/negara.
Karena pada hakikatnya, opini BPK merupakan pernyataan
profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan
yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada
empat kriteria yaitu kesesuaian dengan standar akuntansi
pemerintahan, kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian
intern.
Oleh karena itu, aparat pengawasan harus terus
meningkatkan kemampuan dan kompetensinya agar perolehan WTP
ini berbanding lurus dengan semakin menurunnya kesalahan
administrasi dalam pengelolaan keuangan daerah sehingga kerugian
daerah/negara dapat dihindari. Praktik-praktik pengelolaan keuangan
daerah yang akuntabel merupakan imbas dari kinerja pengawasan
yang profesional dengan mengedepankan prinsip-prinsip yang
berkeadilan.
Peran Sekretaris Daerah dalam membidani lahirnya
pengawas-pengawas yang profesional sangat strategis karena

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
12
Sekretaris Daerah adalah koordinator pengelola keuangan daerah
yang salah satu tugasnya adalah menyusun pelaporan keuangan
daerah dalam rangka pertanggungjawaban APBD.

4. Standar Pelayanan OPD


Sebagaimana harapan kita semua terutama bagi masyarakat,
bahwa pelayanan yang diberikan harus berorientasi kepada
kemaslahatan, dalam artian masyarakat harus merasakan hadirnya
aparatur pemerintah dalam setiap pelayanan. Pelayanan akan
berjalan dengan baik apabila dibuat dalam sebuah standar baku
yang dijalankan dengan konsisten dan bertanggung jawab.
Setiap jenis pelayanan harus dituangkan dalam bentuk
Standar Operasional Pelayanan (SOP) baik SOP Administrasi
Pemerintahan maupun SOP Teknis. Yang dimaksud dengan SOP
adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai
berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana
dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
Dengan demikian, setiap pelayanan yang diberikan tergambar
dengan jelas dan tidak ada kesan yang membingungkan bagi
masyarakat.
Setiap OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tengah wajib menyusun dan menerapkan SOP Administrasi
Pemerintahan maupun SOP Teknis untuk semua kegiatan dan
pelayanan. Penyusunan dan penerapan SOP secara konsisten
merupakan bukti dari transparansi pemerintah kepada masyarakat.

D. ALTERNATIF KEBIJAKAN DAN PEMECAHANNYA


1. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Provinsi Sulawesi Tengah
Belum sinerginya program pada OPD yang menjadi leading
sector pelaksanaan reformasi birokrasi di bidang sumber daya
manusia aparatur patut menjadi perhatian yang serius. Reformasi
birokrasi khususya di bidang sumber daya manusia mempunyai daya

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
13
ungkit yang sangat besar terhadap keberhasilan pembangunan dan
pemerintahan. Oleh karena itu diperlukan suatu kebijakan yang
komprehensip dalam mengatasi permasalahan ini.
Kebijakan-kebijakan yang dapat diambil adalah sebagai
berikut :
1. Pembentukan Tim Asistensi Reformasi Birokrasi
Pembentukan Tim Asistensi Reformasi Birokrasi Provinsi
Sulawesi Tengah selain akan menyelaraskan program-program
pada OPD leading sector, juga akan mendukung percepatan
perwujudan tujuan reformasi birokrasi itu sendiri. Dengan
dibentuknya tim asistensi OPD yang terlibat akan semakin intens
untuk melakukan pertemuan dan tidak menutup kemungkinan
program-program yang ada pada salah satu OPD akan
melibatkan OPD lainnya.
Tim Asistensi Reformasi Birokrasi Provinsi Sulawesi
Tengah harus melibatkan unsur dari Perguruan Tinggi yang ada
di daerah karena pada hakikatnya reformasi birokrasi bukan
hanya tanggung jawab pemerintah daerah semata, melainkan
tanggung jawab semua pihak termasuk perguruan tinggi. Dengan
masuknya unsur perguruan tinggi, diyakini bahwa pelaksanaan
reformasi birokrasi akan semakin terarah karena para civitas
akademika memiliki sudut pandang teori yang lebih luas.

2. Penataan Kepegawaian
Penataan kepegawaian dilakukan melalui kebijakan
penataan jumlah dan distribusi PNS. Kebijakan penataan
kepegawaian harus dilakukan secara terencana karena salah
satu implikasinya adalah adanya PNS yang dinyatakan tidak
layak lagi untuk dipertahankan statusnya sebagai PNS karena
kualifikasi, kompetensi dan kinerjanya tidak memungkinkan.
Rencana aksi dari kebijakan ini diawali dengan
penyusunan Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
14
(ABK) untuk mengetahui jumlah riil jabatan dan pemangku
jabatan yang dibutuhkan. Langkah selanjutnya adalah dengan
memetakan potensi PNS sesuai dengan kualifikasi, kompetensi
dan kinerjanya dengan membagi dalam bentuk kuadran.
Secara sederhana pemetaan Pegawai Negeri Sipil akan
menghasilkan 4 (empat) kuadran yang didasarkan atas
kualifikasi, kompetensi dan kinerjanya sebagai berikut :
1. Kuadran pertama adalah Pegawai Negeri Sipil yang kompeten
dan kualifikasinya sesuai. Pegawai Negeri Sipil yang termasuk
dalam kuadran ini akan tetap eksis dalam jabatan yang
dipangkunya;
2. Kuadran kedua adalah Pegawai Negeri Sipil yang kompeten
namun kualifikasinya tidak sesuai. Yang termasuk dalam
kuadran ini harus dimutasikan ke tempat yang sesuai dengan
kualifikasinya agar dapat eksis dalam jabatannya
sebagaimana kuadran pertama;
3. Kuadran ketiga adalah Pegawai Negeri Sipil yang sesuai
kualifikasinya namun tidak kompeten. Kebijakan yang harus
diambil adalah dengan jalan memberikan kesempatan untuk
diikutkan diklat teknis atau meningkatkan strata pendidikannya
agar kompetensinya meningkat;
4. Kuadran keempat adalah Pegawai Negeri Sipil yang tidak
kompeten serta tidak sesuai kualifikasinya. Untuk mengatasi
permasalahan kuadran keempat ini, langkah pertama yang
harus ditempuh adalah memberikan kesermpatan untuk
meningkatkan kompetensinya, namun apabila kesempatan
tersebut tidak dimanfaatkan oleh PNS yang bersangkutan
maka harus diambil langkah radikal yaitu kebijakan pemberian
pensiun dini.
Dengan adanya pemetaan potensi, akan lebih
memudahkan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dalam
melaksanakan pembinaan dan penataan kepegawaian.

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
15
Pembagian kuadran tersebut juga akan memotivasi Pegawai
Negeri Sipil untuk semakin meningkatkan kompetensi serta akan
tercipta zona kompetitif yang berimplikasi positif terhadap
peningkatan kinerja.

3. Promosi PNS Secara Terbuka


Kebijakan promosi PNS secara terbuka tidak hanya
diberlakukan bagi Jabatan Pimpinan Tinggi saja, melainkan juga
untuk jabatan Administrator dan Pengawas. Hal ini akan
membuka kesempatan bagi PNS yang memiliki kualifikasi,
kompetensi dan kinerja yang baik untuk ikut bersaing dalam
menduduki jabatan yang sesuai. Selain itu akan mensukseskan
persaingan yang positif diantara para PNS yang memiliki
kemampuan dan secara tidak langsung akan menguntungkan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah karena mendapatkan
pemangku jabatan yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Kebijakan ini juga harus diikuti dengan penguatan
assessment center yang saat ini sudah terbentuk dan merupakan
UPT yang melekan pada Badan Kepegawaian Daerah.

4. Profesionalisasi PNS
Kebijakan ini dapat ditempuh dengan rencana aksi berupa
(1) penetapan standar kompetensi jabatan yang memuat syarat-
syarat jabatan yang dapat diduduki oleh pemangku jabatan, (2)
Mutasi dan rotasi sesuai kompetensi secara periodik, (3)
penerapan e-SKP dan e-kinerja bagi seluruh PNS, dan (4)
penguatan jabatan fungsional.
Keempat rencana aksi ini harus segera diimplementasikan
karena merupakan tuntutan dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
16
5. Pengawasan
Dalam rangka meningkatkan pengawasan, harus didorong
peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
sebagai Quality Assurance Consulting yang akan meningkatkan
kualitas pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah.
Program lain yang harus dikembangkan adalah sistem
pengawasan berbasis pembinaan dan mengaktifkan sistem
pengawasan internal pada setiap OPD serta memanfaatkan
teknologi informasi dalam pengawasan kegiatan di lapangan.
Yang tidak kalah penting adalah peningkatan kompetensi
aparat pengawas agar memiliki kemampuan pengawasan yang
dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat memberikan
pembinaan yang paripurna terhadap para pengelola keuangan

2. Perencanaan berkesinambungan dan Pengendalian


a. Perencanaan berkesinambungan
Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa
permasalahan perencanaan terletak pada OPD yang masih
mempertahankan ego sektoral masing-masing. Oleh karena itu,
kebijakan yang harus diambil oleh Sekretaris Daerah adalah
dengan meningkatkan intensitas pertemuan dan diskusi yang
dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah agar terdapat
kesamaan persepsi menuju peningkatan kualitas perencanaan
serta mengoptimalkan sistem perencanaan online sehingga
proses perencanaan dapat lebih partisipatif dan efektif.
Langkah lain yang harus ditempuh dan hal ini terkait
dengan kebijakan profesionalisasi PNS yaitu penguatan jabatan
fungsional dengan jalan pengangkatan Jabatan Fungsional
Perencana yang ditempatkan pada unit-unit perencanaan seluruh
OPD agar perencanaan setiap OPD benar-benar terarah dengan
berpedoman kepada RPJMD serta visi dan misi Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah.

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
17
b. Pengendalian
Pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan
daerah bertujuan awal untuk mewujudkan konsistensi antara
kebijakan dengan pelaksanaan dan hasil rencana pembangunan
daerah. Melalui Pengendalian dapat dilakukan pantauan terhadap
sebuah program yg sedang dilaksanakan, Pengendalian ini
dapat dilakukan dengan penerapan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) sehingga akan terjadi peningkatan ketaatan,
efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi dalam
pengelolaan keuangan.
.
3. Standar Pelayanan OPD
Kebijakan yang perlu ditempuh berkaitan dengan pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan Survey Kepuasan Masyarakat
Untuk menjaga kepuasan masyarakat, maka perlu
didorong dikembangkan suatu mekanisme baku penilaian
masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh setiap OPD.
Survey kepuasan masyarakat memiliki arti penting dalam upaya
peningkatan pelayanan yang diberikan oleh setiap OPD.

b. Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan


Pengaduan masyarakat merupakan salah satu sumber
informasi bagi OPD untuk secara konsisten menjaga pelayanan
yang diberikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu perlu didesign suatu sistem pengelolaan
pengaduan yang dapat secara efektif dan efisien mengolah
berbagai pengaduan tersebut menjadi bahan masukan untuk
perbaikan kualitas pelayanan.

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
18
c. Akreditasi Standar Pelayanan OPD
Implementasi SOP sebagaimana telah dijelaskan di atas
harus diikuti dengan penerapan sistem manajemen mutu yaitu suatu
keputusan strategis bagi suatu organisasi yang dapat membantu
organisasi untuk meningkatkan kinerjanya secara keseluruhan, dan
menjadi dasar yang kuat untuk inisiatif pembangunan berkelanjutan.
Salah satu sistem manajemen mutu yang dapat diterapkan adalah
ISO 9001:;2015.
ISO 9001:2015 merupakan standarisasi ISO seri 9000 yang
berorientasi pada layanan pelanggan dan standar manajemen mutu,
yang diadopsi pada tahun 2000 oleh International Organization for
Standardization (ISO). Tujuan ISO 9001 ini tidak hanya berfokus
agar produk atau jasa yang dihasilkan menjadi lebih bermutu, tetapi
juga agar perusahaan dapat lebih baik dalam menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif dan produktif.
Manfaat potensial suatu organisasi yang
mengimplementasikan sistem manajemen mutu berdasarkan standar
internasional adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan untuk menyediakan produk dan jasa secara
konsisten yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan
persyaratan hukum serta peraturan yang berlaku;
b. Memfasilitasi peluang untuk meningkatkan kepuasan pelanggan;
c. Menangani risiko dan peluang yang terkait dengan konteks dan
tujuannya;
d. Kemampuan untuk menunjukkan kesesuaian terhadap
persyaratan sistem manajemen mutu yang ditentukan.
Penerapan ISO 9001:2015 pada setiap OPD akan menjadi
alat atau parameter untuk mengukur kinerja aparatur pemerintah.
Dengan demikian maka setiap aparatur pemerintah akan berupaya
untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
karena berkaitan dengan penilaian kinerja masing-masing. Seorang
Sekretaris Daerah harus mampu mensukseskan setiap OPD yang

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
19
ada dalam kendalinya untuk menerapkan sistem manajemen mutu
agar tercipta standarisasi pelayanan di lingkungan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tengah.
Secara skematik kondisi saat ini dan permasalahan yang
dihadapi, beserta Alternatif Kebijakan yang dijadikan solusi
pemecahannya dapat tergambar sebagai berikut :

 Pembentukan Tim Asistensi


1. Belum Efektifnya RB
Pelaksanaan  Penata Kepegawaian
1. Terlaksananya
Reformasi Birokrasi  Promosi PNS secara terbuka Reformasi Birokrasi
 Profesionalisasi PNS
 Pengawasan 2. Fungsi Perencanaan
dan Pengendalian
2. Belum Optimalnya
berjalan Optimal
Fungsi Perencanaan
& Pengendalian  Perencanaan
Berkesinambungan 3. Standar Pelayanan
OPD
 Pengendalian

3. Belum
Terakreditasinya  Pengembangan Survey
Standar Pelayanan Kepuasan Masyarakat
Publik pada setiap  Pengembangan Sistem
OPD Pengelolaan Pengaduan
 Akreditasi Standar Pelayanan
OPD

Gambar 1.1 Masalah Dan Alternatif Kebijakan penyelesaiannya.

E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peran
seorang Sekretaris Daerah Provinsi sangatlah vital dalam membantu
Gubernur mewujudkan visi dan misinya. Sekretaris Daerah selain
sebagai penggerak dan pendorong jalannya pemerintahan dan
pembangunan di daerah juga harus mampu berperan sebagai
seorang koordinator, regulator, fasilitator, evaluator dan inspirator
sekaligus motivator bagi seluruh jajarannya.
Di tengah bergulirnya reformasi birokrasi serta perubahan
perundang-undangan yang mengatur Pemerintahan Daerah dan

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
20
Manajemen Aparatur Sipil Negara, diperlukan figur Sekretaris
Daerah yang memiliki kompetensi yang komprehensif dan paripurna
yang merupakan perpaduan dari kompetensi manajerial, kompetensi
teknis dan kompetensi sosial kultural. Keseimbangan ketiga
kompetensi tersebut mutlak diperlukan agar visi Sulawesi Tengah
Maju, Mandiri dan Berdaya Saing benar-benar dapat diwujudkan.
Sulawesi Tengah Maju, Mandiri dan Berdaya Saing jangan
hanya sekedar retorika belaka. Modal berupa pengakuan dari
Pemerintah Pusat dengan berbagai anugerahnya, pencapaian WTP
secara berturut-turut, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, IPM yang
terus meningkat setiap tahunnya hanyalah merupakan langkah awal
dan harus dijadikan pemacu sekaligus pemicu bagi kemajuan
Sulawesi Tengah di masa yang akan datang.
Penulis hanya mencoba untuk menuangkan pemikiran
sekaligus solusi apabila diberikan kesempatan untuk mengemban
amanah dan dipercaya untuk menduduki jabatan Sekretaris Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah. Tulisan ini niscaya masih banyak
kekurangan, dan dengan segala kerendahan hati penulis akan
terbuka atas segala masukan dan kritikan.

2. Saran
- Membentuk Tim Asistensi Reformasi Birokrasi dengan melibatkan
unsur Perguruan Tinggi untuk mengawal jalannya reformasi
birokrasi di Provinsi Sulawesi Tengah;
- Melaksanakan penataan kepegawaian dengan memetakan
potensi PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah;
- Melaksanakan promosi terbuka untuk seluruh jenjang jabatan;
- Pengangkatan Jabatan Fungsional Perencana untuk ditempatkan
pada unit-unit perencanaan;
- Mengoptimalkan fungsi-fungsi perencanaan dan pengawasan;
- Membentuk Unit Layanan Pengaduan Masyarakat yang
merupakan wujud akuntabilitas dan transparansi pemerintah

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
21
daerah serta upaya mensukseskan partisipasi masyarakat untuk
berperan aktif dalam mengawal jalannya roda pemerintahan dan
pembangunan di Provinsi Sulawesi Tengah.
- Membentuk layanan pengaduan pada setiap OPD.

SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Hal.
22

Anda mungkin juga menyukai