Anda di halaman 1dari 50

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Strategi

Menurut Robert (2004, p29) strategi menggambarkan

bagaimana sebuah organisasi bermaksud untuk menciptakan nilai yang

berkelanjutan bagi para pemegang saham.

Menurut W.Chan Kim dan Reene Mauborgne (2006, p71) terdapat

tiga ciri-ciri strategi yang baik yaitu:

• Fokus. Kurva nilai perusahaan harus menujukan

dengan jelas fokus strateginya.

• Divergensi atau gerak menjauh. Ketika strategi

perusahaan dibentuk secara reaktif dalam usaha mengikuti irama

kompetisi, strategi itu akan kehilang keunikannya.

Hal tersebut saling memikat, sebuah strategi yang baik memiliki visi

dan misi yang jelas dan memikat. Visi dan misi yang baik tidak hanya

menyampaikan pesan dengan jelas tetapi juga mengiklankan produk secara

jujur.

2.2 Pengertian Bisnis

Menurut Allan Afuah (2004) Bisnis ialah suatu kegiatan usaha

individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa

guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan

ada dalam industri. Orang yang mengusahakan uang dan waktunya dengan

8
9

menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut

wirausahawan.

2.3 Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Bernard (2005,p340) Teknologi Informasi adalah sejenis

sumber daya yang mendukung untuk pembuatan, analisis, sharing,

pengarsipan dan atau penghapusan data dan informasi yang telah

dipertimbangkan secara matang oleh enterprise.

Menurut Ward dan Peppard (2002, p03) teknologi informasi

berhubungan dengan teknologi, terutama perangkat keras, perangkat lunak,

dan jaringan telekomunikasi. Dalam bentuk nyata (tangible) teknologi

informasi dapat di contohkan dengan server , personal komputer (PC) , router

dan kable jaringan. Sedangkan dalam bentuk tidak nyata (intengible)

teknologi informasi dapat dicontohkan dengan semua tipe-tipe perangkat

lunak. Teknologi informasi menyediakan suatu untuk melakukan pemrosesan,

penyimpanan, pengiriman dan berbagi informasi isi digital lainnya, dengan

pengertian lainya bahwa teknologi informasi merupakan alat yang

mendukung aktifitas sistem informasi.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat di simpulkan bahwa

teknologi informasi merupakan bagian dari Sistem Informasi. Teknologi

Informasi terdiri atas 3 hal penting yaitu:

• perangkat keras

• perangkat lunak
10

• jaringan komunikasi

Dengan kata lain sistem informasi terdiri dari

• manusisa

• teknologi informasi

• pengumpulan, pengolahan, pemindahan dan penyebaran data.

2.4 Pengertian Persediaan

Persediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan

untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang

akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual

(Mulyadi,2001,p261).

Menurut Stice et al (2004, p263), kata persediaan ditujukan untuk

barang-barang yang tersedia untuk di jual dalam kegiatan bisnis normal,

dalam kasus perusahaan manufaktur.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa persediaan atau inventory adalah

sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari

pelanggan.

2.5 Jenis-Jenis Persediaan

Menurut Stice, Stice, Skousen (2004:654) jenis jenis persediaan yaitu

: “Bahan baku (raw materials), barang dalam proses (work in proses), dan

barang jadi (finished goods) untuk dijual ditujukan untuk persediaan di

perusahaan manufaktur”.
11

Sedangkan menurut Richardus Eko Indrajit, Richardus Djokopranoto

(2003:8) “Persediaan dapat dibagi beberapa jenis atau klasifikasi adalah

sebagai berikut : (1) Bahan baku, (2) Barang Setengah Jadi, (3) Barang Jadi,

(4) Barang Umum dan Suku Cadang, (5) Barang untuk proyek, (6) Barang

Dagangan”.

2.6 Pengertian Enterprise

Menurut Scott A. Bernard (2005,p31) enterprise adalah sebuah area

yang terdiri dari aktifitas umum dan goal di dalam satu atau beberapa

organisasi dimana informasi dan sumber lainnya saling bertukar.

2.6.1 Enterprise Architecture

Menurut Scott A. Bernard (2005,p31) Enterprise Architecture adalah

sebuah analisis dan pendokumentasian suatu enterprise dimana didalamnya

terdapat keadaan current dan future yang di dapat dari terintergrasinya

perspektif strategi bisnis dan tekhnologi

Gambar 2.1 Enterprise Architecture


12

2.6.2 Menghubungkan EA dan Strategi

Menurut Scott A. Bernard (2005,p72) Menghubungkan EA dan

Strategi merupakan suatu metode penyusunan documentasi EA, dimana

mengijinkan strategi untuk mempengaruhi perencanaan bisnis dan tekhnologi

dalam pengambilan keputusan, dimana mengidentifikasi perubahan apa yang

dapat di antisipasi dalam strategic goal dan inisiatif, dimana dokumentasi

aktifitas bisnis dan sumber teknologi dapat diselesaikan untuk

mengembangkan kesejajaran, efesiensi dan efektifitas.

Untuk pendokumentasian strategi melibatkan pertimbangan

identifikasi antara lain :

• Strategic Goals

Merupakan tujuan utama, dan dibuat untuk mendukung internal dan

external bisnis dan perubahan teknologi dan atau perubahan hukum dan

aturan lainnya

• Strategic Inisiatif

Merupakan aktifitas bisnis dan teknologi, program/ proyek untuk

pencapaian strategic goal sebagaimana strategic inisiatif dapat

mempengaruhi ke arah mana suatu enterprise berjalan

• Strategic Measures

Merupakan hasil pengukuran dimana mengidentifikasi kapan strategic

inisiatif itu sukses sesuai dengan strategic goal yang telah ditetapkan, hasil
13

dari goal menetapkan kapan suatu enterprise disebut berhasil meyelesaikan

misinya atau sukses.

2.6.3 Menghubungkan EA dan Perencanaan Bisnis

Perencanaan bisnis dapat tergambarkan didalam design EA

framework, strategi menciptakan kebutuhan bisnis dan solusi bantuan

teknologi untuk mencapai kebutuhan tersebut

Berikut ini adalah 3 issue utama EA dokumen didalam tingkatan

bisnis :

• Suporting Strategic Goal

Pertemuan titik antara inisiatif strategi dan aktifitas bisnis yang harus di

dokumentasi sejelas mungkin, karena tidak semua aktifitas bisnis merupakan

strategi, dan hal itu penting untuk membedakan didalam documentasi EA

antara yang langsung terhubung dengan strategi inisiatif dan yang mana

berfungsi sebagai bantuan umum terhadap enterprise.

• Documentation Of Business Activities

Pendokumentasian dari suatu pembuatan dan pengantaran produk bisnis

dari service itu penting, untuk mendukung proyek Business Process

Improvement (BPI) dan Business Process Reenginering (BPR), dan

documentsai aktifitas bisnis untuk menunjukan masukan, kluaran, hasil akhir,

dan elemen lain yang mempengaruhi terhadap setiap bisnis proses dimana

perlu mengidentifikasi bagaimana proses bisnis terhubung satu dengan yang

lainnya
14

• Identifying Supporting Tekhnologies

Analisa kebutuhan bisnis dan aktifitas-aktifitas yang dapat menunjukan

bantuan tekhnologi yang mendesak/ harus diterapkan.

2.7 EA Sebagai Program Manajemen

EA merupakan program management yang mendukung strategic,

pendekatan terintegrasi terhadap perencanaan sumber daya, dimana program

EA tersebut merupakan bagian dari proses pengelolaan secara menyeluruh

yang menentukan keselarasan sumber daya, perkembangan standarisasi

kebijakan, menambah pendukung pengambilan keputusan dan aktifitas

pengawasan perkembangan sumber daya.

2.7.1 Resource Alignment

EA mendukung proses perencanaan strategi dan proses perencanaan

sumber daya operational lainnya dengan menampilkan macro dan micro

views , bagaimana pengaruhnya dalam mencapai goals di suatu enterprise,

yang sebagaimana membantu memaksimalkan efesiensi dan efektifitas dari

suatu sumber daya, diamana pada waktunya akan membantu untuk

meningkatkan daya saing suatu enterprise.

Sumber daya IT dan Project perkembangan terkait didalam suatu

enterprice harus di tinjau ulang untuk menentukan apakah mereka dapat

mensuport satu atau lebih strategic goal suatu enterprice. Jika sumber daya

dan/ atau project tidak selaras, maka nilai terhadapat suatu enterprise akan

tetap sebagai suatu pertanyaan.


15

2.7.2 Standarized Policy

EA mendukung implementasi dari standarisasi kebijakan management

yang terkait terhadap perkembangan dan pemanfaatan IT dan sumber daya

lainnya. Dengan di dukungnya holistik, hierarki view dari sumber daya

sekarang dan masa depan, EA mendukung untuk pembentukan kebijakan

sebagai berikut :

• Identifikasi kebutuhan strategi dan operasional

maksudnya dengan EA ditentukan strategi baru untuk mendukung goals

dan dengan adanya strategi yang sesuai maka EA ditetapkan langkah-

langkah operational yang sesuai.

• Menentukan strategi keselarasan antara

aktivitas dan sumberdaya maksudnya dengan strategi EA memberikan

gambaran pemetaan strategi dari goals serta memberikan hubungan

aktifitas serta ketersediaan sumber daya dan pengelolaannya.

• Mengembangkan enterprise-wide bisnis dan

sumberdaya teknologi dengan menggunakan EA membuat enterprice

menjangkau area luas dengan kemajuan TI dan pemanfaatan secara

efektif dan efisien.

• Mereview management program dan proyek

EA yang menyediakan mapping waktu dan biaya sehingga jika telat

maka dapat terlihat langsung dan bisa di manage serta melakukan review.
16

• Identifikasi performa metriks untuk program

dan proyek, EA memberikan data metrix atas performa suatu program

dan proyek yang sedang berjalan sehingga terlihat jelas keefektifitas dan

keefisiensinya.

• Identifikasi dan memaksakan standarisasi dan

konfigurasi management, EA juga membuat sebuah aturan dan standart

yang mengharuskan adanya konfigurasi management agar EA berjalan

sesuai dengan penjadwalan dan prosedur yang di tetapkan.

Dokumentasi kebijakan termasuk didalamannya dapat di

kelompokkan sebagai petunjuk umum, petunjuk program tertentu,dan

petunjuk terhadap proses yang detail. Dengan menggunakan kategori hierarki

dokumentasi, singkat dan penuh makna kebijakan di bentuk.

2.7.3 Decision Support

EA mendukung sumberdaya IT dalam pengambilan keputusan bagi

eksekutif, manager, dan tingkatan staff di suatu enterprise. Di eksekutif level,

EA mendukung tampilan untuk besarnya insiatif IT dan Support yang

menentukan keselarasan Strategi. Pada level managment, EA mendukung

disain dan konfigurasi keputusan management, sebagai mana pada insitiv IT

terhadap standart teknikal untuk suara, data, video, dan keamanan. Pada level

staff , EA mendukung keputusan terhadap operationalm perawatan, dan

pengembangan sumber daya dan service IT .

2.7.4 Resource Development


17

EA mendukung pendekatan standarisasi untuk mengembangkan IT

dan sumberdaya lainnya. Bergantung terhadap cakupan dari sumberdaya yang

terkait dan ketersediaan batas waktu untuk pengembangan, berbagai metode

pengembangan system lifecycle yang digunakan untukmengurangi biaya

resiko, shcedule, atau tolak ukur performance yang mungkin di temui. EA

mendukung standarisasi, pendekatan bukti terhadap managemnet proyek

yang mendukung komprehensive dan efektifitas pandangan keseluruhan

terhadap program yang sedang berjalan dan proyek pengembangan baru.

Akhirnya, EA mendukung digunakan untuk standarisasi proses untuk

memilih dan evaluasi investasi di sumberdaya IT dari sudut pandang bisnis

dan financial.

2.8 EA Sebagai Metode Dokumentasi

Awal munculnya konsep enterprice architecture dokumen

pada tahun 1990-an dan sekarang berevolusi menjadi tujuan strategi, bisnis

servise, arus informasi, sistem dan aplikasi, network, dan supporting

infrastructure. Dokumen termasuk ancaman pada level architecture.

Ancaman itu termasuk standart, security, dan perencanaan tenaga kerja.

EA dokumentasi mengikuti enam basic element yaitu :

- Kerangka dokumen EA

- Pelaksanaan Metodologi yang mendukung

- Current

- Arsitektur massa depan


18

- EA Management Plan

2.8.1 EA Documentation Framework

Dokumentasi EA framework mengidentifikasi cakupan dari arsitektur

untuk dicatat dan menciptakan hubungan di antara area architecture.

Cakupan framework tergambar melalui disagn geomatrix dan area telah

terdokumentasi. Framework menciptakan gambaran seat dari view dari

interprice melalui cara tersebut, framework mengoleksi dan menyusun

informasi architecture.

Gambar 2.2 The EA3 Cube Documentation Framework

Gambar diatas dikenal sebagai EA3 CubeTM merupakan level dari

contoh hirarki framework sehingga dapat membedakan sub sub architecture

dapat dilogikakan terkait satu sama lain. Ini dilakukan dengan memposisikan

high level strategi / initiative at the top, bisnis produk atau servise dan data

dan informasi, dan alur data dan informasi di tengah, sistem yang mendukung
19

/ aplikasi dan teknologi / infrasuktur dibagian bawah. Dengan cara

penyusunan ini dapat juga menunjukan antara stategi, informasi, dan

teknologi dimana mengarah pada planning dan pembuatan keputusan.

Untuk mengurangi resiko dan menciptakan efisien metode

implementasi yang baru, EA framework dibagi menjadi beberapa segmen

aktifitas yang berbeda, yang mengarah kepada line’s of business (LOB)

sebagai contoh tiap LOB harus menyelesaikan sub architecture dimana

didalamnya termasuk lima level hirarki dari EA framework. Oleh karena itu

LOB dapat berdiri sendiri dalam beberapa cara didalam suatu enterprice

kecuali penduplikasian data / aplikasi dan fungsi network dapat terpengaruh

jika tiap LOB benar benar indenpenden. Di dalam architecture meliputi

kelima level framework yang berfokus pada satu atau lebih LOB yang

mengacu pada segmen dari keseluruhan EA.

2.8.2 EA Component

Gambar 2.3 The EA3 Cube


20

EA komponen dapat merubah goal’s prosceses standart dan sumber

daya yang dapat memperpanjang luas-luas suatu enterprice atau dapat

terkandung didalam spesifik line of bussiness. Contoh dari komponen yang

terkandung dalam strategi goal’s dan initiative : bisnis produk dan service,

alur informasi, knowledge warehouse, data object, information system,

software application, interprice resource program dan website ; voice, data

dan video network’s dan intrastuctur pendukung termasuk gedung-gedung,

ruang server, jalur kabel dan peralatan utama.

2.8.3 Current Architecture

EA architecture mengandung komponen EA yang saat ini ada

didalam tiap level framework didalam enterprice. Pandangan sementara dari

server EA menciptakan garis dasar inventori dari sumber daya saat ini dan

aktifitas yang terdokumentasi didalam cara yang konsisten dengan pandangan

kedepan dari EA sehingga butuh analisis yang dapat melihat jarak di

performa antara plan ke depan dengan kemampuan sekarang. Memiliki

keakuratan yang meliputi pandangan saat ini dari komponen EA yang

memiliki referensi penting untuk project planning, asset management dan

investasi pembuatan keputusan. Pandangan sementara dari EA tersusun dari

artifacts ( dokumen, diagram, data, spreadsheets, chart). Ditiap level

framework, yang dicapai didalam garis EA repository dibuat agar dapat

digunakan oleh berbagai EA stakeholder.


21

2.8.4 Future Architecture

Dokumentasi architecture masa depan adalah modifikasi dari

komponen EA yang dibutuhkan oleh enterprice yang dekat pada jarak

performance yang ada atau bantuan inisiatif strategi baru, kebutuhan

operasional atau solusi teknologi.

Architecture massa depan didukung dengan strategi dan teknikal

level’s didalam tiga cara : new diirection and goal’s ; changing business

priorities, and emerging technology. EA tidak dapat tergambar di perubahan

architecture massa depan sebelum tim leadership enterprice mendukung

perubahan di pengarahan strategi dan goal’s ; sebelum manajer line of

business dan manager program mendukung perubahan diproses bisnis dan

priotiras yang dibutuhkan untuk mencapai goal baru ; dan sebelum staf

support / delivery mengidentifikasi solusi teknologi dan penempatan orang

orang yang tepat untuk mencapai kebutuhan bisnis yang baru.

Gambar 2.4 Drivers of Change

Architecture masa depan harus dapat menutupi perubahan

perencanaan terhadap komponen EA dalam kondisi terdekat (perubahan


22

taktik 1-3 tahun kedepan), sebagaimana perubahan pada EA komponen yang

menghasilkan implementasi skenario yang panjang yang melilhat 4-10 tahun

kedepan.

2.8.5 Management Plan

Perencanaan EA management artinya adalah EA program dan

pendekatan komunikasi. EA management plan juga menyediakan gambaran

cari current dan future architecture, mengurutkan rencana untuk mengatur

perpindahan kearah future operasi lingkungan bisnis / teknologi.

EA management plan adalah bagaimana dokumen harus disadari

untuk kepentingan EA manajement program. Bagaimana enterprice bergerak

secara terus menurus dari current architecture ke future architecture adalah

perencanaan yang penting dan tantangan manajement terutama jika sumber

daya IT mendukung kunci dari fungsi bisnis yang digantikan atau

diperbaharui.

2.8.6 Planning Threads

EA dokumen termasuk hambatan-hambatan dari aktifitas umum yang

di sebabkan didalam semua level dari framewok. Hambatan itu termasuk

keterkaitan keamanan IT standart dan pertimbangan pertimbangan tenaga

kerja IT, berikut ini penjelasan dari ketiga hambatan tersebut :

- IT security

Keamanan yang paling efektif adalah ketika keamanan menjadi bagian dari

EA management program metodologi dokumentasi. IT security program


23

meliputi beberapa orang antara lain, informasi, personil, operasi dan fasilitas.

Untuk menjadi efektif IT security harus bekerja yang saling keterkaitan dari

semua level EA dan sampai semua EA komponen.

- IT standards

Salah yang merupakan penting bagi EA adalah mendukung standarisasi

teknologi terkait di semua level framework EA. EA harus menggambar sesuai

dengan standart yang diterima oleh nasional dan internasional, industri untuk

mempromosikan fungsi dari solusi dari yang tidak memiliki kepemilikan

didalam EA komponen. Untuk meningkatkan integrasi dari EA komponen,

sebagai mana untuk mendukung pertukaran dari komponen yang dibutuhkan.

- IT workforce

IT workforce berharap sumber daya terbaik dalam suatu enterprice adalah

sumber daya manusia. Oleh karena pentingnya hal tersebut maka harus

dipastikan IT terkait antara lain; staff, skill dan kebutuhan training yang

diidentifikasikan kedalam Line of Business (LOB) dan kegiatan layanan

pendukung disetiap level EA framework.

2.9 EA Reposition

Untuk mendukung kemudahan akses kedalam dokumentasi EA

merupakan inti dari penggunaan planning dan pembuatan keputusan. Hal ini

dapat dicapai melalui penyimpanan EA secara online untuk mencapai

dokumentasi komponen EA diberbagai area framework. Penyimpanan EA

merupakan bagian penting bagi website dan database karena menyimpan


24

informasi dan mendukung hubungan ke pengaturan EA dan sumber daya EA

lainnya.

Gambar 2.5 Example EA Repository Design – Living EnterpriseTM

Ditampilkan sebuah contoh bagaimana penyimpanan EA harus di design.

Contoh itu disebut leaving interpriceTM dan itu di design untuk mendukung

dokumentasi yang disusun melalui penggunaan EA3 Cube framework.

2.10 EA Artifact

2.10.1 Goal and Initiatives

A. Strategic Plan

Menurut Bernard (2005, p292) Strategic plan adalah kebijakan tingkat

tinggi dan dokumen perencanaan yang digunakkan perusahaan untuk

mendokumentasikan arah, strategi kompetitif dan yang terpenting tujuan yang

terpenting, dan memperbolehkan program dan projek inisiatif. Strategic plan

mencakup periode masa depan biasanya selama 3-5tahun.

Strategic plan merupakkan sebuah gabungan artifak EA yang harus

membimbing arah perusahaan selama periode 3-5 tahun kedepan dengan


25

menyediakan hal-hal berikut, tiap-tiap hal yang paling dasar, hal-hal itu

meliputi:

- Menyediakan pernyataan visi dan pernyataan misi yang mencakup tujuan dan

arah perusahaan.

- Mengembangkan pernyataan arah strategis, yang cocok dengan tujuan

perusahaan memastikan kemampuan bertahan hidup dan memungkinkan

flesibilitas dan mempromosikan keberhasilan kompetitif.

- Merangkum hasil dari analisa SWOT yang berdasarkan dari pernyataan arah

strategi dan yang mengidentifikasikan keuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman perusahaan.

- Meringkas situasi dan asumsi perencaaan untuk beberapa skenario CONOPS,

yang mendukung arah strategi perusahaan.

- Mengembangkan Diagram CONOPS dalam suatu gambar tunggal yang

menangkap esensi dari dan peserta dalam skenario operasi.

- Mengembangkan strategik kompetitif umum untuk perusahaan yang

mengabungkan skenario CONOPS sekarang dan CONOPS masa depan.

- Mengindetifiasikan tujuan strategik yang akan menyelesaikan strategi

kompetitif, dan menetukkan sponsor eksekutif yang bertanggung jawab

dalam mencapai tiap-tiap tujuan.

- Mengidentifikasikan strategi insiatif dan sumber daya sponsor untuk inisiatif-

inisiatif. Yang merupakan program-program yang sedang berjalan atau

pengembangan projek yang akan meraih tujuan strategi.


26

- Meringkas ukuran hasil tindakan dari setiap tujuan strategi dan inisiatif,

menggunakan balanced scorecard atau pendekatan yang sama.

2.10.2 Product and Services

A. Business Plan

Menurut Bernard (2005, p297) Perencaaan bisnis menyediakkan

penjelasan tingkat tinggi dari kunci fungsi Line of Business (LOB), dan

strategi finansial yang akan dicapai tujuan-tujuan strategi dan inisiatif.

Item-item berikut yang dapat ditemukan dalam business plan:

- Ikhtisar bisnis

- Profil tim eksekutif

- Hubungan dari aktivitas bisnis ke tujuan

strategik

- Struktur organisasi

- Pandangan pasar

- Siklus bisnis

- Kapitalisasi ringkasan

- Strategi finansial
27

- Ringkasan dari status finansial sekarang

- Partner bisniss

B. Business Process Diagram

Menurut Bernard (2005, p300) Business process diagram menunjukan

kerusakan dari sebuah aktivitas, meliput setiap langkah didalam kegiatan

terbuhung 1 dengan yang lain. Teknik permodelan untuk menunjukkan apa

input, control, output, dan mekanisme tersebut untuk setiap langkah didalam

proses. Berikut merupakan contoh gambar dari Business Process Diagram

Gambar 2.6 IDEF-0 Activity Modeling

Inputs : item yang memulai / memicu aktivitas dan diubah,

dikonsumsi, atau menjadi bagian.

Controls : membimbing atau mengatur aktivitas, biasanya menunjukkan

kapan atau bagaimana proses akan dilakukan.

Outputs : hasil yang dihasilkan oleh aktivitas, alasan yang proses itu

dilakukan.

Mechanisms : sistem, orang, dan peralatan yang digunakan untuk melakukan

aktivitas.
28

Gambar 2.7 : Business Process Diagram

C. Swim Lane Process Diagram

Menurut Bernard (2005,p299) Stakeholder Activity Diagram

menunjukkan para pemilik (yang melakukan investasi) yang terlibat didalam

proses Line of Business, dan waktu interaksi. Diagram ini menggunakan

format ‘swim lanes’ untuk mengatur para pemilik dengan menggunakan

baris, dan kerangka waktu dengan kolom, kemudian meliputi aktivitas dengan

simbol flowchart. Berikut merupakkan contoh gambar dari Swim Lane

Process Diagram
29

Gambar 2.8 : Swim Lane Process Diagram

D. Use Case Narrative and Diagram

Menurut Bernard (2005, p302) Use case narrative mengikut format

UML untuk mengidetifikasi bisnis, kebutuhan, aktor, dan peraturan bisnis

untuk mereka berinterkasi dengan sistem, service dan aplikasi-aplikasi yang

di indetifikasikan sebagai solusi teknologi dalam kebutuhan pengembangan.

Berikut adalah contoh gambar dari usecase diagram


30

Gambar 2.9 : Notasi Use Case

Gambar 2.10 : Use Case Narrative & Diagram

2.10.3 Data and Information

A. Logical Data Model

Semantik data model dapat dikembangkan mengunakan metode

terstruktur tradisional dan simbologi (ERD) atau satu dapat mengunakkan


31

metode berorientasi objek dan simbologi dari UML , yang menghasilkan

diagram kelas dan/atau diagram objek. Berikut adalah contoh gambar dari

Logical data model yang bisa berupa Entity Relationship Diagram maupun

Class Diagram

Gambar 2.11 : Logical data Model

Perusahaan mengunakan ERD untuk mengambarkan entitas / proses

bisnis yang terjadi dalam perusahaan contoh : perusahaan mengunakkan ERD

untuk mengambarkan proses dari pemesanan hingga pembayaran, sedangkan

Perusahaan menggunakan class untuk menggambarkan model /

struktur statis yang dibutuhkan untuk menjadi database, contoh : perusahaan

membuat database barang.


32

B. Activity/Entity Matrix (CRUD)

Sebuah aktivitas / matriks entitas di kembangkan dengan pemetaan

dimana data entitas di pengaruhi dengan garis yang berhubungan dari

aktivitas bisnis, sering disebut “CRUD” matriks, karena ini mengidentifikasi

tipe dasar dari transformasi yang ditunjukkan pada data (Create, Read,

Update dan Delete) melalui keseluruhan proses bisnis. Berikut merupakan

contoh dari Activity / Entity Matrix

Gambar 2.12 : Activity / Entity Matrix


33

2.10.4 System and Application

A. System Data Flow Diagram

Sistem data flow diagram yang lebih dikenal sebagai "DFD 'dan

dimaksudkan untuk menunjukkan proses dalam suatu sistem yang pertukaran

data dan bagaimana terjadi pertukaran SA-4 pujian artefak B-4 Proses Bisnis

dan Diagram dan bisa diurai untuk menunjukkan tambahan detail

Penjelasan dan contoh :

1. Menangkap dan menjelaskan fungsi sistem dan data yang mengalir di antara

mereka

2. Dokumen sistem hirarki fungsional

3. Tujuan utama adalah untuk:

• Mengembangkan sebuah gambaran yang jelas dari sistem aliran data yang

diperlukan : input (dikonsumsi) dan output (diproduksi) oleh sistem untuk

memastikan fungsional selesai.

• Tingkat dukungan yang tepat dekomposisi fungsional untuk detail tambahan.

• Sistem untuk model b-4 proses bisnis

Berikut adalah contoh gambar dari System Data Flow Diagram.


34

Gambar 2.13 : Notasi Data Flow Diagram

Gambar 2.14 : System Data Flow Diagram


35

2.10.5 Network and Infrastructure

A. Network Connectivity Diagram

Menurut Bernard (2005,p321) adalah menunjukan koneksi fisik antara

jaringan video suara dan data, termasuk didalamnya WAN dan LAN yang

juga disebut extranet dan intranet.

Gambar 2.15 Network Connectivity Diagram

2.11 Analisis Lingkungan Internal&Eksternal Bisnis Perusahaan

2.11.1 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis

Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan terdiri

dari faktor-faktor pada dasarnya diluar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-

faktor utama yang biasa di perhatikan adalah Faktor-faktor politik, ekonomi,

sosial dan teknologi. Lingkungan eksternal bisnis ini memberikan


36

kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus dapat menjadi

hambatan untuk maju.

2.11.2. Analisa SWOT

Menurut Bernard (2005,p293) Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan

ancaman (SWOT) mengunakan pandangan holistik pada perusahaan dengan

mengidentifikasikan faktor internal dan eksternal yang ketika dipetakkan

dapat mengungkapkan area-area untuk pengembangan dan fokus.

Menurut Rangkuti ( 2006, p18-19), analisis SWOT adalah identifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan

peluang dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.

Jadi, analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan

ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.

Analisis ini terbagi atas 4 komponen dasar, yaitu:

• S : Strength, merupakan kekuatan-keuatan yang ada didalam organisasi.

• W: Weakness, merupakan kelemahan-kelemahan yang ada didalam

organisasi.

• O: Opportunity, merupakan peluang dari luar organisasi dan memberikan

peluang kepada organisasi untuk digunakan dimasa depan.

• T: Threat, merupakan ancaman dari luar bagi organisasi yang dapat

mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.

SWOT analysis ini digambarkan pada gambar dibawah ini


37

Gambar 2.16 Analisis SWOT (Rangkuti, 2006, p19)

A. Matrix SWOT

Alat yang dipakai dalam menganalisis faktor-faktor strategis

perusahaan adalah Matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan bagaimana

peluang dan ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan (IFAS) yang dimilikinya.

Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternative strategis

(Rangkuti, 2006, p31).

Cara membuat matrik SWOT adalah dengan menggunakan faktor-

faktor strategis eksternal maupun internal, yaitu dengan mentransfer peluang

dan ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer kekuatan dan kelemahan dari

table IFAS kedalam sel yang sesuai dalam matrik SWOT. Kemudian dengan
38

membandingkan faktor-faktor strategis tersebut lalu dibuatkan 4 set

kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO, WT) (Rangkuti, 2006, p34-

p35):

• Strategi SO: strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan,

yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

• Strategi ST: strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman.

• Strategi WO: strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan

peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

• Strategi WT: strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat

defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta

menghindari ancaman. Matriks strategi-strategi diatas di gambarkan pada

tabel seperti berikut :

Tabel 2.1 : Matrik SWOT (Rangkuti, 2006, p31)

Strength ( S ) Weakness ( W )

IFAS Tentukan 5-10 faktor-faktor Tentukan 5-10 faktor-faktor

EFAS kekuatan internal kelemahan internal.

Opportunity ( O ) Strategi SO Strategi WO

Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang

peluang eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan

peluang. peluang.
39

Threats ( T ) Strategi ST Strategi WT

Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang

ancaman eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan

untuk mengatasi ancaman. dan menghindari ancaman.

B. Matrix EFAS

Menurut Rangkuti (2006, p22-23), sebelum membuat matrik faktor

strategi eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor strategi

eksternal (EFAS). Tabel susunan strategi eksternal digambarkan pada tabel

berikut.

Tabel 2.2 : TABEL EFAS

FAKTOR BOBOT RATING BOBOT X KOMENTAR

STRATEGI RATING

PELUANG

Total Peluang

ANCAMAN

Total Ancaman

TOTAL EFAS

Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal

(EFAS):

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan

ancaman).
40

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari

1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut

kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor

dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif

(peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil,

diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.

Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, rating adalah 1. Sebaliknya,

jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3,

untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari

4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan

mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya

dihitung. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh

total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis

eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan

perusahaan ini dengan kelompok industri yang sama.


41

C. Matrix IFAS

Menurut Rangkuti (2006, p24-25), setelah faktor-faktor strategi internal

suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factor

Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal

tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Tabel sususan

strategi internal digambarkan pada tabe 2.3 seperti berikut:

Tabel 2.3 : Tabel IFAS

FAKTOR BOBOT RATING BOBOT X KOMENTAR

STRATEGI RATING

INTERNAL
KEKUATAN

Total Kekuatan

Kelemahan

Total Kelemahan

TOTAL IFAS

Tahapnya adalah:

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0

(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-

faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebut

jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).


42

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk

kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik)

dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing

utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya,

jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata

industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah

rata-rata industri, nilainya adalah 4.

Berikut adalah contoh tabel dari matriks SWOT .

Gambar 2.17 : Matriks SWOT

2.11.3 CONOPS

Menurut Bernard (P294, 2005) Conops adalah sebuah konsep

skenario operasi yang dapat berbentuk dokumen narasi ataupun desain yang
43

menjelaskan bagaimana perusahaan beroperasisaat ini atau akan beroperasi

beberapa tahun dalam waktu mendatang.

A. CONOPS Scenario

Menurut Bernard (2005, p294) CONOPS skenario adalah suatu

dokumen yang mengambarkan operasi sebuah perusahaan sekarang ini atau

yang akan beroperasi beberapa tahun kedepan yang diberikkan kepada faktor

internal dan eksternal tertentu yang diidentifikasi dalam analisis SWOT.

B. CONOPS Diagram

Menurut Bernard (2005, p295) CONOPS diagram adalah sebuah

pengambaran grafis tingkat tinggi yang menjelaskan bagaimana fungsi-fungsi

perusahaan baik total, atau kedalam area tertentu yang menarik. Dibawah ini

adalah contoh yang mengambarkan CONOPS diagram.

Gambar 2.18 : CONOPS Diagram


44

C. Strategic

Strategic Security starategi TI yang membiacarakan mengenai

keamanan dukungan didalam keamanan technical terhadap jaringan, aplikasi

web dan jarak antara perbandingan di dalam analisis.

2.11.4 Threat

A. Security Plan

Menurut Bernard (2005,p328) Perencanan kemanan menyediakan

baik tingkat tinggi dan deskripsi rinci dari program keamanan yang berlaku di

seluruh perusahaan. Ini termasuk personil data fisik dan elemen keamanan

operasional dan prosedur. Bab 11 memberikan detil tambahan pada rencana

keamanan.

B. Security Solutions Description

Menurut Bernard (2005,p329) Deskripsi soulsi kemananan ini

menyediakan tampilan tingkat tinggi tentang bagaimana kemananan yang

disediakan untuk sumber daya dipilih diseluruh perusahaan. Solusi yang

mencakup 4 dimensi kemananan ini adalah : fisik, data, personil dan operasi

dan dapat juga mencakup diagram / matriks. Berikut adalah contoh gambar

dari Security Solutions Description.


45

Gambar 2.19 : Security Solutions Diagram

C. Disaster Recovery Plan

Menurut Bernard (2005,p332) Disaster Recovery Plan adalah matriks

penilaian dan prosedur yang sudah disiapkan untuk menangani pemadaman

dalam berbagai usaha dan atau kemampuan teknologi yang tidak yang

memerlukan perusahaan untuk melokasi operasi. Pemadaman dapat

disebabkan oleh kejadian alam atau buatan manusia.

D. Technology Forecast

Menurut Bernard (2005,p334) Ramalah teknologi mendukung dan

mengacu kepada ST-1 teknology standart profile. Dokumen ramalan

teknologi mengharapkan perubahan di dalam semua daftar standar didalam

artifak ST-1, dimana perubahaan masa depan terlihat akan terjadi atau

sebentar lagi terjadi. Berikut adalah contoh gambar Technology Forecast.


46

Gambar 2.20 : Technology Forecast

E. Workforce Plan

Menurut Bernard (2005,p335) Perencanaan tenaga kerja menyediakan

deskripsi tingkat tinggi mengenai bagaimana manusia / tenaga kerja dapat

terorganisir di seluruh perusahaan. Perencanaan tenaga kerja meliputi

mempekerjakan, menyimpan, dan pengembangan profesional pada eksekutif,

manajemen.

F. Organization Chart

Menurut Bernard (2005,p336) Bagan organisasi menunjukkan posisi

dan personil diatur didalam diagram hieraki atau format matriks. Struktur

Organisasi membantu menunjukkan jalur kemenangan, hubungan kerja, serta

kepemilikkan, produk, dan proses. Berikut adalah contoh gambar dari

Organozation Chart.
47

Gambar 2.21 : Organization Chart

2.12 Perusahaan Pemodelan dan Sistem Informasi Arsitektur - An

International Journal

Didirikan pada tahun 2005, jurnal "Enterprise Pemodelan dan Sistem

Informasi Arsitektur" telah berkembang menjadi sebuah jurnal yang diakui

secara internasional yang merupakan salah satu forum terkemuka untuk

penelitian penerbitan pada pemodelan perusahaan dan sistem informasi

arsitektur. Pada tahun 2011, para editor memutuskan untuk membuat transisi

ke jurnal digital pada tahun 2012. Sebagai konsekuensinya, isu-isu masa

depan akan memberikan kedua penulis dan pembaca dengan berbagai

keuntungan. Penulis dapat upvalue kertas mereka dengan menambahkan

referensi ke sumber daya online. Hal ini akan memungkinkan untuk

menambahkan hasil yang relevan ke tingkat yang melampaui batas berbasis

kertas artikel jurnal.

Bagi banyak perusahaan, sistem informasi yang sesuai dengan strategi

jangka panjang dan dukungan yang efisien inti mereka proses bisnis

merupakan faktor keberhasilan penting. Merancang sistem informasi adalah

tugas kompleks yang membutuhkan partisipasi dari berbagai kelompok, e. g.


48

sistem analis, ahli domain, pengembang perangkat lunak dan calon pengguna.

Dalam rangka mengatasi kompleksitas tugas ini, abstraksi yang memadai

adalah wajib. Model perusahaan menggunakan abstraksi berbagai

perusahaan, seperti model proses bisnis, model informasi statis (misalnya

data atau model objek), arsitektur sistem atau model strategi perusahaan.

Mereka berkontribusi pada pengembangan sistem informasi yang terintegrasi

dan membantu mengatasi kesenjangan antara eksekutif bisnis dan

pengembang perangkat lunak.

Misi

Enterprise Journal Pemodelan dan Sistem Informasi Arsitektur adalah

jurnal resmi Special Interest Group pada Sistem Informasi Pemodelan Bisnis

dan Special Interest Group pada Metode Pengembangan Sistem Informasi,

baik dalam German Informatika Masyarakat (GI). Jurnal ini didedikasikan

untuk mempromosikan penelitian dan penerapan metode dan bahasa untuk

pemodelan perusahaan dan informasi pembangunan sistem - menjembatani

kesenjangan antara teori dasar dan persyaratan dunia nyata.

Sementara Sistem Informasi kebanyakan jurnal menekankan metode

empiris, Pemodelan Enterprise dan Sistem Informasi Arsitektur ini

dimaksudkan untuk mewakili alternatif bagi mereka yang lebih menyukai

pendekatan desain berorientasi. Hal ini tidak hanya ditujukan untuk para

peneliti dan mahasiswa di bidang Ilmu Komputer dan Sistem Informasi,

tetapi juga untuk para profesional sistem informasi di industri, perdagangan

dan administrasi publik yang tertarik pada konsep yang inovatif.


49

Fokus

Jurnal ini berfungsi untuk mempublikasikan hasil penelitian yang

inovatif dan pengalaman menarik dengan semua aspek untuk menciptakan,

menganalisis dan menggunakan model perusahaan dan sistem informasi

arsitektur. Untuk makalah penelitian, diperlukan untuk memenuhi standar

akademis dalam hal orisinalitas, tingkat abstraksi dan pembenaran hasil.

Laporan pengalaman berfungsi untuk menggambarkan dan menganalisis

kisah sukses serta hambatan dan tantangan praktis penelitian yang dihasilkan.

Topik yang dibahas oleh jurnal termasuk, namun tidak terbatas pada mata

pelajaran berikut:

Bahasa dan Metode Pemodelan Enterprise, e. g. Object-Oriented

Pemodelan, Pemodelan Proses Bisnis dan Workflows, Domain-Specific

Bahasa Pemodelan, Teknik Metode, Model Referensi, Analisis dan Desain

Pola, Analisis dan Evaluasi Model, Kualitas Model dan Bahasa, Proses

Berorientasi Arsitektur Sistem, Komponen-Oriented Sistem Arsitektur,

ontologi, Pemodelan untuk Integrasi Aplikasi Enterprise, Model Driven

Development.

2.13 US Government Spending on IT Services

Pasar untuk layanan TI di Pemerintah Federal AS adalah lebih dari $

68 milyar pada tahun 2009 dan terus tumbuh pada 5% per tahun. IT

permintaan dari pemerintah tersegmentasi antara dua keprihatinan yang

sangat berbeda:Pertahanan informasi dan sistem intelijen,Line-of-aplikasi

Bisnis penyebaran.
50

Keprihatinan ini, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk

membebaskan mereka, segmen pasar ini seperti yang ditunjukkan pada

gambar di bawah. Pemasok Pertahanan mengkhususkan diri dalam desain dan

penyebaran segmen pasar sistem canggih kustom, yang lebih dari $ 32 miliar

pada tahun pendapatan setiap tahunnya. Segelintir pemasok bersaing untuk

pembeli tunggal jasa menciptakan kerjasama monopsoni dan signifikan

antara pemasok.

Enterprise Sistem Pemodelan dan Informasi Arsitektur - An International

Journal

Gambar 2.22 Enterprise Sistem Pemodelan dan Informasi Arsitektur

Pasar TI komersial untuk Line-of-Business aplikasi, yang terutama

melayani lembaga sipil dari pemerintah, memiliki basis pelanggan yang jauh

lebih besar yang mencakup perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Hal ini

menciptakan persaingan yang ketat biaya dan efisiensi dalam penyampaian

layanan ini standar.


51

2.14 Enterprise Architecture Metamodels

Badan Denmark untuk Digitisation telah mengumumkan beberapa

update datang dari kerangka arsitektur enterprise nasional dan model

referensi. Dalam draf konsultasi tentang ini, Et fælles overblik, badan juga

memperkenalkan OIO EA metamodel. Konsultasi ini juga melibatkan

pembaruan STORM, Layanan dan Teknologi Model Referensi. Semua

dokumen berada di Denmark. Pihak yang berminat dapat mengirimkan

komentar ke agen sampai 14 Februari.

Gambar 2.23 Enterprise Architecture Metamodels

- Saya mungkin kembali ke metamodel dan model referensi dalam posting

kemudian, tapi ingin menaikkan satu masalah di sini.

- Melihat lapisan Strategis, menyebutkan metamodel mal (Gol), Cinta og

regler (Perundang-undangan dan peraturan) dan "Forret ..." yang saya

asumsikan singkatan Forretningsregler (Aturan Bisnis):


52

Gambar 2.24 Forretningsregler


- Dalam pandangan saya, Aturan Bisnis tidak boleh berada pada tingkat

strategis sama sekali, jadi aku jelas memiliki masalah dengan metamodel

tersebut. Seperti Uffe Donslund, lokal kami BR-geek, saya berpendapat

bahwa Aturan Bisnis terutama "milik" ke domain sub-arsitektur Bisnis.

- The metamodel pada tingkat strategis baik harus cara yang mencerminkan

kekhawatiran beberapa lebih daripada saat tidak. Sebagai perbandingan,

metamodel strategis EA3 juga berfokus pada Tujuan, tapi kemudian memiliki

ruang lingkup yang lain dengan menghubungkan ke ukuran kinerja dan

investasi:

Gambar 2.25 EA3 Metamodel untuk Strategi


53

- Dalam Pendekatan umum untuk Enterprise Architecture Federal, penawaran

domain Strategi dengan sejumlah pertanyaan sentral:

- Pertanyaan-pertanyaan yang harus ditanyakan untuk domain ini dimulai

dengan "untuk tujuan apa apakah perusahaan ada" (biasanya dinyatakan

dalam pernyataan misi) dan "apa yang perusahaan ingin lakukan dan dikenal

karena" (sering diberikan dalam pernyataan visi) . Termasuk artefak -

pemetaan inisiatif untuk tujuan kinerja yang sesuai atau tujuan. Pertanyaan

kemudian pindah ke "apa tujuan utama (tujuan strategis) dari perusahaan" dan

"apa yang kemudian adalah inisiatif strategis (program yang sedang

berlangsung atau proyek baru) yang akan memungkinkan perusahaan untuk

mencapai tujuan tersebut", dan "apa ukuran keberhasilan (ukuran hasil) di

masing-masing daerah inisiatif. "

- Saya telah disusun model berikut (sumber OmniGraffle) untuk mewakili

pertanyaan-pertanyaan (well, aku memutar sedikit dan menyelinap dalam

"Investasi" dari model

EA3):

Gambar 2.26 EA3 + Pendekatan umum Strategi Metamodel


54

- Saya kira kita semua harus mempertimbangkan mengadopsi Bisnis Motivasi

Object Management Group Model (BMM), standar yang muncul dalam

bidang :

Gambar 2.27 Common Business Vocabulary

2.15 An Enterprise Framework for Operationally Effective System of


Systems Design

Makalah ini mengusulkan sebuah metode transformasi desain teknik

tradisional untuk Mengaktifkan Desain Sistem dari "pengaruh" untuk

"sintesis" melalui fokus perusahaan dari kedua fungsi sistem primer serta

sistem yang memungkinkan diperlukan, bersamaan selama desain. Sebuah

transformasi arsitektur diperlukan untuk memperbaiki, siklus hidup

efektivitas terjangkau penuh operasional solusi pelanggan. Tertantang adalah

gagasan dari sistem pendukung utama dan memungkinkan sebagai terpisah

dalam mencapai efektivitas operasional perusahaan. Tingkat perusahaan,

persyaratan terpadu dan studi perdagangan mendorong kinerja pengguna

yang optimal sementara masih merangkul pengembangan independen dari

setiap sistem.
55

Karya ini mengusulkan bahwa efektivitas operasional dapat

ditingkatkan melalui leverage kerangka perusahaan dari sistem primer dan

memungkinkan berjudul: Sistem Sistem - Sistem Desain untuk Efektivitas

Operasional (SOS-SDOE). Sopir awal penelitian ini dimulai dengan

meningkatkan Departemen Pertahanan (DoD) akuisisi dan memelihara

kelestarian sistem yang kompleks dan jaringan-sentris. Deskripsi pendekatan

tradisional untuk desain dibingkai dengan metode industri dan komersial,

Dewan Internasional metode Teknik Sistem dan evolusi terakhir untuk

memelihara kelestarian diwakili oleh Desain Sistem dan Efektivitas

Operasional (SDOE) model dari literatur militer dan akademis. Kerangka

kerja ini mengusulkan melakukan analisis Sistem Sistem (SOS) trade-space

sebagai perpanjangan logis dari metode tradisional terbukti. Untuk

menyampaikan pesan ini, analisis sistem lembut, menggunakan metode

systemigram dikembangkan oleh Dr John Boardman, diimplementasikan

untuk memeriksa transisi dari praktek-praktek tradisional untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan dan pengguna dengan SOS-SDOE. Kerangka SOS-

SDOE perusahaan muncul dari perluasan batas desain sistem untuk

menangkap hubungan kausal, yang relevan dengan efektifitas sistem

operasional. Ada sumbangan bersama sistem primer dan memungkinkan dan

dalam rangka, menciptakan ruang perdagangan yang lebih lengkap yang

memfasilitasi peningkatan efektivitas jangka panjang pengguna. Kerangka

SOS-SDOE arsitektur merangkul dan menangkap perilaku sistem muncul

dari perusahaan gabungan di samping perilaku tradisional dari sistem

independen.
56

Dalam upaya untuk mengatasi masalah historis terus-menerus

mengukur dan meningkatkan efektivitas operasional, pendekatan ini

mencakup dasar-dasar kerangka sistem perusahaan: 1. Terstruktur dan

eksplisit relasional pandangan, melalui penggunaan representasi

Systemigram, yang menyediakan metodologi diterima untuk

mengkomunikasikan informasi tentang hubungan, yang relevan dengan

tujuan arsitektur mengelola mekanisme kausal yang mempengaruhi

operasional hasil dari suatu perusahaan; 2. Explicit metode dan definisi ruang

perdagangan yang memungkinkan disiplin desain sistem untuk

mengumpulkan dan mengatur data dan membangun solusi desain dengan cara

yang membantu menjamin integritas, akurasi dan kelengkapan dari desain

selama siklus hidupnya, dan 3. Abstrak fenomena empiris dan heuristik

(perilaku sistem) untuk mendukung metode dan sebagai verifikasi utilitas dari

kerangka.
57

2.16 Kerangka Pikir

Gambar 2.28 Kerangka Pikir

Anda mungkin juga menyukai