B. Pembahasan
1. Uji glukosa
Adanya glukosa dalam urin disebut glikosuria. Warna endapan
menunjukkan tingkat keparahan glikosuria.
Glukosa dalam urine menunjukkan beberapa penyakit seperti :
a. Diabetes mellitus.
b. Hiperadrenalisme.
c. Glikosuria ginjal
Jika saat diuji berubah menjadi endapan berwarna hijau, kuning,
orange, dan merah bata maka urin positif mengandung glukosa namun dengan
kadar yang berbeda-beda. Endapan hijau menunjukkan kadar glukosa sebesar
0,5% , endapan kuning sebesar 1%, endapan orange menunjukkan 1,5%, dan
endapan merah bata menunjukkan kadar glukosa sebesar 2% atau lebih. Pengujian
dinyatakan positif juga bisa dikarenakan terdapat gula lain yang memiliki sifat
mereduksi.
Jika diuji larutan tidak berubah warna atau tetap berwarna biru maka
dipastikan urine mengandung glukosa dengan kadar <0,5 % atau 0. Urine normal
juga mengandung sedikit glukosa dan glukuronat, tetapi jumlahnya terlalu kecil
untuk menyebabkan penurunan tes Benedict. Pada Diabetes mellitus dan
glikosuria ginjal, glukosa ditemukan dalam urin yang memberi hasil tes positif.
2. Uji protein
3. Uji Darah
Urine normal tidak mengandung sel darah merah tetapi hanya sedikit
leukosit dan sel epitel yang mungkin ada. Hematuria adalah kondisi di mana
sel darah merah ada dalam urin & terjadi pada nefritis glomeruli akut, batu di
ginjal dan ureter, tuberkulosis ginjal dan karsinoma ginjal.
Hemoglobinuria adalah kondisi di mana terdapat hemoglobin bebas
dalam urin dan terjadi pada malaria, Tifoid, ikterus hemolitik, demam kuning,
hemolisis intravaskular, akibat transfusi darah yang tidak sesuai dan anemia
hemolitik autoimun
Jika saat pengujian hasil larutan berwarna hijau tua maka urin
dinyatakan positif mengandung darah.
Jika saat diuji tidak berubah warna maka urine negatif mengandung
darah dan dinyatakan sehat.
4. Uji Garam Empedu
Garam empedu adalah garam Na + atau K + dari glycocholates &
taurocholates. Ditemukan dalam urin pada ikterus obstruktif & jumlah garam
empedu sebanding dengan derajat obstruksi. Ini ditemukan sampai batas
tertentu pada hepatitis infektif karena obstruksi parsial.Pada penyakit kuning
hemolitik pigmen empedu ditemukan dalam urin tanpa garam empedu. Pada
penyakit kuning obstruktif bilirubin terkonjugasi tidak dapat diekskresikan
melalui saluran normal dan memuntahkan kembali ke aliran darah dan
dikeluarkan melalui urin.
Jika pada pengujian dengan uji Hay, bubuk belerang tenggelam ke
bawah tabung maka urin dinyatakan mengandung garam empedu.
Jika bubuk belerang mengapung pada larutan maka dinyatakan negatif.