Sabar Sihombing
Jeffrey S. F. Sumarauw, Lambertus Tanudjaja
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado
email: sabarsihombing14@gmaill.com
ABSTRAK
Desa tambala merupakan desa yang berada di kabupaten Minahasa yang sering mengalami
genangan banjir akibat sistem drainase yang kurang baik, sehingga memerlukan penanganan
terhadap masalah drainase yang terjadi di desa tersebut.
Dengan melihat permasalahan yang terjadi di Desa Tambala, maka perlu dilakukan beberapa cara
untuk mengatasinya, yaitu dilakukan dengan observasi lapangan untuk mengetahui penyebab
terjadinya genangan banjir, selanjutnya di buat suatu rencana untuk mengatasi masalah drainase
yang terjadi di desa tersebut. Kemudian lakukan analisis hidrologi untuk mendapatkan debit rencana
(Qrenc) agar bisa mengetahui curah hujan yang jatuh di daerah tersebut. Setelah itu lakukan analisis
hidrolika untuk mendapatkan debit kapasitas (Qkaps) yang dapat menampung debit yang masuk
disaluran. Jika hasil analisis Qkaps< Qrenc, maka dilakukan perubahan sistem drainase atau
penambahan saluran sehingga debit yang ada bisa di tampung oleh saluran, dan jika Qkaps>Qrenc
maka penanganan selesai.
Berdasarkan hasil analisis di Desa Tambala terdapat 13 saluran eksisting dan semua saluran yang
ada belum mapu menampung debit yang ada, sehingga perlu dilakukan perbaikan-perbaikan agar
saluran yang ada mampu menampung debit yang ada serta penambahan 13 saluran yang baru
karena sebagian besar dari Desa Tambala belum memiliki saluran sehingga menyebabkan daerah
tersebut sering mengalami genangan banjir.
Kata kunci : Hujan, Banjir, Genangan, Drainase, Debit rencana, Debit Kapasitas.
128
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 (128-140) ISSN: 2337-6732
̅ = rata–rata,
̅̅̅̅̅̅ = rata– rata hitung dalam log (mm),
LANDASAN TEORI
= nilai curah hujan pada tahun
Sistem drainase pengamatan ke – i dalam log
Drainase berasal dari bahasa inggris yaitu (mm),
‘drainage’ yang mempunyai arti mengalirkan, = banyaknya data,
menguras, membuang, atau mengalirkan air.
Dalam bidang teknik sipil drainase secara umum 2. Median
dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan Median adalah nilai tengah dari suatu
tekniks untuk mengurangi kelebihan air, baik distribusi atau dapat dikatakakan variat yang
bearasal dari air hujan, rembesan, maupun membagi distribusi frekuensi menjadi 2
kelebihan air irigasi dari suatu kawasan/lahan, bagian yang sama, oleh karena itu peluang
sehingga fungsi kawasan/lahan tidak terganggu. (probability) dari median selalu 50%.
Untuk data ganjil :
Analisis Curah Hujan = ............................................... (3)
Analasis curah hujan adalah analisis awal atau Untuk data genap :
penyelidikan awal data curah hujan sebelum = ............................................... (4)
diolah untuk dipergunakan pada analisis
selanjutnya. Mengingat hujan yang terjadi sangat
bervariasi terhadap tempat atau titik saja, maka 3. Standart Deviasi (S)
diperlukan hujan kawasan yang diperoleh dari Standart deviasi adalah nilai pengukuran
harga rata – rata curah hujan. disperse terhadap data yang dikumpulkan.
Perhitungan standart deviasi dilakukan untuk
Parameter Statistik mengetahui derajat sebaran variat terhadap
Untuk menyelidiki susunan data kuantitatif nilai rata – ratanya.
dari sebuah variabel statistik, maka akan sangat S=√ ∑ ̅ ...................... (5)
membantu apabila kita mendefinisikan ukuran–
ukuran numerik yang menjadi ciri data tersebut.
Dalam statistik dikenal beberapa parameter yang Standart deviasi data pengamatan dalam nilai
berkaitan dengan analisis data (Soewarno). log dihitung dengan persamaan :
Slog = √ ∑ ̅ .......... (6)
1. Mean ( ̅ )
Mean adalah nilai rata – rata dari suatu
variabel. Nilai ini hanya dapat digunakan 4. Koefisien Variasi
secara menguntungkan apabila sample terdiri Koefisien variasi adalah nilai
dari sejumlah observasi yang tidak terlalu perbandingan antara standart deviasi dengan
besar. Persamaan yang diguanakan adalah : nilai rat – rata suatu distribusi.
n Cv = ........................................................ (7)
̅ xi
i 1
......................................... (1) dengan : Cv = Koefisien variasi,
S = Standart deviasi.
dengan :
̅ = rata – rata,
Koefisien kemencengan dengan data
= nilai curah hujan pada tahun
pengamatan dalam log adalah :
pengamatan (mm), ∑ ̅̅̅
= banyaknya data. Cslog = ............................... (8)
129
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 (128-140) ISSN: 2337-6732
130
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 (128-140) ISSN: 2337-6732
131
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 (128-140) ISSN: 2337-6732
Kecil 2 5 2 5
20 0,23 0,26 0,29 0,36
25 0,21 0,24 0,27 0,32 Sumber : Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum
30 0,19 0,22 0,24 0,29
132
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 (128-140) ISSN: 2337-6732
Tidak
Tambah
saluran
agar Ya
terhubung
√ .......................(24) A
H = y + F .......................................(25) A
dengan: Tidak
Qrenc < Qkap saluran
y = kedalaman aliran, yaitu jarak vertikal dari
dasar saluran yang terendah sampai permukaan, Rencanakan dimensi
saluran dan / atau sistem
drainase yang baru
B = lebar dasar saluran,
Ya
Ba = lebar atas saluran, Hitung debit rencana yang
baru
P = keliling basah,
R = jari – jari hidrolis, R = A/P,
Qrenc baru < Qkap saluran yang baru
133
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 (128-140) ISSN: 2337-6732
134
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 (128-140) ISSN: 2337-6732
Tahun Hujan harian max (mm) Tahun Hujan harian max (mm)
2003 157,5 2003 157,5
2004 146 2004 146
2005 98,5 2005 98,5
2006 292,77 2006 292,77
2007 123 2007 123
2008 168 2008 168
2009 98 2009 98
2010 156 2010 156
2011 158 2011 158
2012 136,4 2012 136,4
135
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 (128-140) ISSN: 2337-6732
Cv Waktu konsentrasi
Waktu konsentrasi di saluran
Distribusi Cs = 1,09
2. Log -
Ck= Tidak Ts = = menit
Normal Ck = 5,19
Memenuhi
Waktu konsentrasi di lahan
Tl = * +=
√
* + = 19,6 menit
√
Waktu konsentrasi total
Cs = 1,14 Cs = 1,97
Tc = Ts + Tl = 0,4 jam
3.
Distribusi Tidak Intensitas curah hujan dengan rumus
Gumbell
Ck = 5,40 Ck = 5,19
Memenuhi Mononobe
I= ( ) = ( ) = 140,1 mm/jam
Debit limpasan
Karena tidak ada yang memenuhi dari Q= 0,01520 m³/det
Distribusi
ketiga kriteria diatas maka tipe sebaran
4. Log – Tabel 10. Debit rencana
ini dianggap mengikuti tipe distribusi
Person III No Saluran Luas (DPS) (Km²) Panjang saluran (m) Beda tinggi Kemiringan dasar saluran (S) Ls Ll n Waktu konsentrasi
TL (Mnt) TS (Mnt) Tc (Jam)
C I Qlimpasan (m3/det) Qtambahan Qtotal
Log-Person III. 1
SUB SISTEM 1
S (1 — 2) 0,0010 115,0 0,78 0,007 60,0 56,6 0,013 19,6 2,5 0,4 0,4 140,1 0,015 0,015
SUB SISTEM 2
2 S (3 — 4) 0,0023 115,0 0,62 0,005 50,5 71,0 0,013 27,5 2,1 0,5 0,4 115,2 0,029 0,029
SUB SISTEM 3
3 S (5 — 6) 0,0020 77,5 1,20 0,015 61,0 40,6 0,013 9,3 2,5 0,2 0,4 212,5 0,048 0,048
SUB SISTEM 4
4 S (7 — 8) 0,0019 96,0 0,29 0,003 64,0 38,8 0,013 20,0 2,7 0,4 0,4 137,5 0,029 0,029
SUB SISTEM 5
5 S (9 — 10) 0,0020 98,0 0,20 0,002 41,5 63,8 0,013 40,2 1,7 0,7 0,4 91,3 0,020 0,020
SUB SISTEM 6
6 S (11 — 12) 0,0015 79,0 0,20 0,003 30,8 54,3 0,013 30,7 1,3 0,5 0,4 109,4 0,019 0,019
7 S (12 — 14) 0,0011 38,0 0,20 0,005 10,5 36,4 0,013 14,3 0,4 0,2 0,7 183,6 0,039 0,019 0,058
8 S (13 — 14) 0,0015 86,0 1,44 0,017 16,6 71,4 0,013 15,7 0,7 0,3 0,7 170,8 0,050 0,050
9 S (15 — 16) 0,0017 86,0 1,40 0,016 15,8 76,6 0,013 17,1 0,7 0,3 0,7 162,1 0,054 0,054
Catchment area
12 0,0002 21,0 0,84 0,040 6,4 19,0 0,013 2,7 0,3 0,0 0,7 534,4 0,024 0,024
13 S (20 — 21) 0,0014 91,0 2,06 0,023 76,1 22,9 0,013 4,3 3,2 0,1 0,7 287,7 0,080 0,080
14 S (22 — 21) 0,0002 21,0 0,76 0,036 5,7 20,7 0,013 3,1 0,2 0,1 0,7 493,7 0,023 0,023
15 S (21 — 24) 0,0005 37,0 0,075 0,002 5,2 19,0 0,013 12,0 0,2 0,2 0,7 207,8 0,019 0,381 0,400
136
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 (128-140) ISSN: 2337-6732
SUB SISTEM 1
Analisis dimensi saluran yang dimaksudkan yaitu 1 S (1 — 2)
SUB SISTEM 2
0,006783 0,00 0,00 0,00 0,20 - - - - - - - - 0,0152096 -
kedalam saluran. 3 S (5 — 6)
SUB SISTEM 4
0,015484 0,40 0,40 0,40 0,20 0,2 0,000 0,080 0,800 0,013 0,100 0,1283 0,0026 0,0476663 tdak ok
Maka,
y =H–F
Debit Kapasitas = 0,9 – 0,2
= 0,7 m
m = ( ) = 0,278
137
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 (128-140) ISSN: 2337-6732
R = A/P
= 1,02/2,9 = 0,351
Debit Kapasitas
Q = . .A
= 0,8 . . 1,02
2
SUB SISTEM 2
S (3 — 4) 0,005391 0,90 0,40 0,90 0,20 0,7 0,278 0,416 1,853 0,013 0,225 0,0766 0,0395 0,0292775 ok
1 G (14 -16) 1,7 0,8 0,6 0,000272 3,5 0,013 0,8 1,02 2,9 0,351724 0,516084 0,278 ok
3
SUB SISTEM 3
S (5 — 6) 0,015484 0,90 0,40 0,90 0,20 0,7 0,278 0,416 1,853 0,013 0,225 0,2200 0,0669 0,0476663 ok
2 G (18 - 21) 1,7 0,8 0,6 0,000272 3,5 0,013 0,8 1,02 2,9 0,351724 0,516084 0,278 ok
SUB SISTEM 4
4 S (7 — 8) 0,003031 1,00 0,50 1,00 0,20 0,8 0,250 0,560 2,149 0,013 0,261 0,0476 0,0537 0,0292292 ok 3 G (24 - 27) 2 1 0,8 0,000199 3,5 0,013 0,8 1,6 3,6 0,444444 0,809543 0,491 ok
SUB SISTEM 5
5 S (9 — 10)
SUB SISTEM 6
0,002041 1,00 0,50 1,00 0,20 0,8 0,250 0,560 2,149 0,013 0,261 0,0320 0,0440 0,0201327 ok 4 G (30 - 36) 2 1 0,8 0,000199 3,5 0,013 0,8 1,6 3,6 0,444444 0,809543 0,686 ok
6 S (11 — 12) 0,002532 1,00 0,50 1,00 0,20 0,8 0,250 0,560 2,149 0,013 0,261 0,0397 0,0490 0,0185065 ok
7 S (12 — 14) 0,005263 1,00 0,50 1,00 0,20 0,8 0,250 0,560 2,149 0,013 0,261 0,0826 0,0707 0,0578154 ok
8 S (13 — 14)
g 14 — 16
0,016744 0,90 0,40 0,90 0,20 0,7 0,278 0,416 1,853 0,013 0,225 0,2379 0,0696 0,0498604
0,108
ok Pembahasan
9
10
S (15 — 16)
S (16 — 18)
0,016279
0,002439
0,90
1,50
0,40
0,70
0,90
1,50
0,20
0,20
0,7
1,3
0,278
0,267
0,416
1,361
1,853
3,391
0,013
0,013
0,225
0,401
0,2313
0,0510
0,0686
0,2774
0,0538968
0,1908712
ok
ok Survei lokasi
11 S (17 — 18) 0,021209 0,90 0,40 0,90 0,20 0,7 0,278 0,416 1,853 0,013 0,225 0,3014 0,0784 0,0634401 ok
12 S (19 — 18)
g 18 — 21
0,040190 0,70 0,40 0,70 0,20 0,5 0,214 0,254 1,423 0,013 0,178 0,4896 0,0414 0,0239205
0,278
ok Survei lokasi yaitu dimana melakukan survei
13
14
S (20 — 21)
S (22 — 21)
0,022637
0,036095
1,00
0,80
0,50
0,40
1,00
0,80
0,20
0,20
0,8
0,6
0,250
0,250
0,560
0,330
2,149
1,637
0,013
0,013
0,261
0,202
0,3552
0,4773
0,1467
0,0653
0,0799967
0,0230580
ok
ok genangan yang terjadi pada lokasi penelitian dan
15 S (21 — 24) 0,002027 1,70 0,80 1,70 0,20 1,5 0,265 1,796 3,903 0,013 0,460 0,0465 0,4386 0,3998061 ok
16
17
S (23 — 24)
S (25 — 24)
0,023365
0,043409
0,90
0,80
0,40
0,40
0,90
0,80
0,20
0,20
0,7
0,6
0,278
0,250
0,416
0,330
1,853
1,637
0,013
0,013
0,225
0,202
0,3320
0,5740
0,0822
0,0716
0,0636471
0,0273458
ok
ok
melihat kondisi eksisting saluran yang ada. Serta
18
g 24 — 27
S (26 — 27) 0,024167 0,80 0,40 0,80 0,20 0,6 0,250 0,330 1,637 0,013 0,202 0,3196 0,0535
0,491
0,0589068 ok
melakukan wawancara dengan masyarakat
19 S (28 — 27) 0,042864 0,80 0,40 0,80 0,20 0,6 0,250 0,330 1,637 0,013 0,202 0,5668 0,0712 0,0263547 ok
20
21
S (27 — 30)
S (29 — 30)
0,011324
0,021750
1,70
1,00
0,80
0,50
1,70
1,00
0,20
0,20
1,5
0,8
0,265
0,250
1,796
0,560
3,903
2,149
0,013
0,013
0,460
0,261
0,2595
0,3413
1,0368
0,1438
0,6034940
0,0631731
ok
ok
setempat untuk mengetahui secara pasti bahwa
22 S (31 — 30)
g 30 — 36
0,023238 0,80 0,40 0,80 0,20 0,6 0,250 0,330 1,637 0,013 0,202 0,3073 0,0524 0,0196739
0,686
ok
lokasi penelitian desa Tambala sering terjadi
23 S (32 — 33) 0,004429 1,00 0,50 1,00 0,20 0,8 0,250 0,560 2,149 0,013 0,261 0,0695 0,0649 0,0283957 ok
24
25
S (34 — 36)
S (35 — 36)
0,025667
0,021642
0,90
0,80
0,40
0,40
0,90
0,80
0,20
0,20
0,7
0,6
0,278
0,250
0,416
0,330
1,853
1,637
0,013
0,013
0,225
0,202
0,3647
0,2862
0,0862
0,0506
0,0363403
0,0444530
ok
ok
genangan setiap kali hujan turun.
26 S (36 — 37) 0,009635 1,70 0,80 1,70 0,20 1,5 0,265 1,796 3,903 0,013 0,460 0,2208 0,9564 0,8636783
Syarat : Qkap > Qrenc
ok
Analisis Hidrologi
Dalam proses melakukan analasis hidrologi,
Perhitungan dimensi gorong-gorong maka diperlukan data curah hujan. Data curah
Gorong-gorong direncanakan tetap mengacu hujan yang diambil yaitu data curah hujan harian
pada kondisi eksisting gorong-gorong yakni dari maksimum dengan data pengamatan selama 10
pasangan batu dengan pelat beton bertulang tahun dari tahun 2003-2012 yang diambil dari
diatasnya sebagai penutup. Gorong-gorong yang badan wilayah sungai sulawesi I (BWWS I) pada
direncanakan berbentuk persegi (plat duicker), stasiun desa Tara-tara, karena merupakan stasiun
namun dimensinya disesuaikan sehingga dapat yang berada paling dekat dengan lokasi
menampung debit air yang melewati gorong- penelitian. Dalam analisis hidrologi juga harus
gorong. Direncanakan gorong-gorong dengan dilakukan uji outlier untuk mengetahui apakah
tinggi = 0,8m dan lebar = 1,7m, dengan koefisien ada data yang menyimpang dari data yang
debit ( ) = 0,8 untuk gorong-gorong berbentuk diambil dari badan wilayah sungai sulawesi I
persegi, maka didapat: (BWWS I), ternyata dalam uji outlier terdapat 1
data yang menyimpang yaitu uji outlier tinggi.
Nilai data yang ada 323,2 mm setelah dilakukan
138
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 (128-140) ISSN: 2337-6732
uji outlier didapat 292,77 mm. Hal ini dilakukan ada fungsinya sudah tidak berjalan dengan baik,
agar dalam menganalisis data tidak terdapat data maka dengan melihat permasalahan yang ada
yang menyimpang dari data yang ada. Setelah itu dilakukan analisis hidrolika. Dari hasil analisis
dilakukan analisis frekuensi untuk mengetahui maka dilakukan:
hujan rencana dan tipe distribusi yang digunakan. - Membuat sistem drainase yang baru.
Untuk melihat tipe distribusi yang digunakan - Pembuatan saluran baru, S(1-2), S(3-4), S(7-
maka harus dilakukan analisis dengan melihat 8), S(9-10), S(11-12), S(12-14), S(19-18),
syarat-syarat tipe distribusi. Dari hasil S(22-21), S(25-24), S(26-27), S(31-30), S(32-
perhitungan dengan menggunakan data yang 33), S(36-37).
telah dikoreksi didapat Standart deviasi (S) = - Perubahan dimensi saluran drainase terhadap
54,8 , Koefisien kemencengan (Skewness 13 saluran eksisting yang ada, yaitu , S(5-6),
coefficient) (Cs) = 1,97 , Koefisien kurtosis (Ck) S(13-14), S(15-16), S(16-18), S(17-18), S(20-
= 0,877 , dan Koefisien variasi (Cv) = 0,357 21), S(21-24), S(23-24), S(26-27), S(27-30),
dengan melihat syarat-syarat distribusi maka S(29-30), S(35-36), S(36-37).
digunakan distribusi log-person III, karena data
yang ada tidak memenuhi ketiga distribusi yang PENUTUP
ada, ketiga distribusi tersebut yaitu:
- Distribusi Normal Kesimpulan
- Distribusi Log Normal Berdasarkan dari hasil analsisis maka
- Distribusi Gumbell disimpulkan :
Hujan rencana yang didapat dari hasil analisis - Di desa Tambala sudah memiliki sistem
didapat XTR = 220,8mm. Untuk mengetahui debit drainase namun sistem itu belum bisa
rencana digunakan persamaan rasional untuk menampung debit air yang masuk disaluran,
mencari debit rencana Q = 0,278.C.I.A, karena karena itu masih perlu penambahan saluran
dalam perhitungan diperlukan intensitas curah yang baru dan serta perubahan dimensi
hujan maka digunakan persamaan intensitas saluran eksisting, agar bisa menampung debit
curah hujan dengan rumus Mononobe air yang masuk di saluran dengan
berdasarkan waktu konsentrasi, karena dalam mempertahankan sistem yang ada.
perhitungan intensitas diperlukan waktu - Dari tiga belas saluran eksisting yang ada
konsentrasi. semuanya harus dibuat perubahan dimensi
Analisis hidrolika saluran yang baru, S(5-6), S(13-14), S(15-16),
Pada tahap ini dilakukan analisis hidrolika untuk S(16-18), S(17-18), S(20-21), S(21-24), S(23-
mengetahui kondisisaluran eksisting yang ada 24), S(26-27), S(27-30), S(29-30), S(35-36),
dilokasi penelitian apakah mampu menampung S(36-37).
debit air yang masuk di saluran tersebut dengan - Penambahan tiga belas saluran yang baru,
mengacu pada syarat bahwa Qkaps > Qrenc. S(1-2), S(3-4), S(7-8), S(9-10), S(11-12),
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan S(12-14), S(19-18), S(22-21), S(25-24), S(26-
terhadap drainase yang ada sudah tidak mampu 27), S(31-30), S(32-33), S(36-37).
menampung debit air yang masuk di saluran
tersebut, ini terjadi karena ada beberapa saluran Saran
di desa Tambala, ukuran dimensi salurannya Perlu adanya sosialisi terhadap masyarakat di
terlalu kecil bahkan ada yang tidak mempunyai tempat itu agar menjaga lingkungan tempat
saluran. Hal ini sangat berbanding terbalik tinggal mereka dan perlunya perawatan saluran
dengan debit air yang akan masuk di saluran- secra rutin dari masyarakat serta kesadaran dari
saluran yang ada. Maka perlu dilakukan masyarakat setempat agar jangan membuang
perbaikan-perbaikan serta penambahan saluran sampah sembarangan terlebih khusus di saluran
drainase baru dilokasi penelitian dan pembuatan drainase.
gorong-gorong karena banyak dari saluran yang
DAFTAR PUSTAKA
BWSS-1 (Balai Wilayah Sungai Sulawesi 1). 2013. Data Curah Hujan Stasiun Desa Tara-Tara.
Minahasa.
139
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 (128-140) ISSN: 2337-6732
Chow, Ven Te. Hidrolika Saluran Terbuka (Open Channel Hydraulics). Erlangga. Jakarta.
Repi K.P Young. 2008. Perencanaan Pengembangan Drainase Di Depan Mall Papua Kelurahan
Klawuyuk Kota Sorong, Skripsi. Manado
Soewarno. 1995. Hidrologi (Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data) Jilid I. NOVA. Bandung.
140