Anda di halaman 1dari 8

ANATOMI PANGGUL

Dosen Pembimbing :
Ns. Nina Sunarti, M.Kep

Disusun oleh :

Apriyani (19007)
Fakhiratunisa Putri A.J (19021)
Radiatul Adawiah (10938)
Sendy Chaerunisya S (19044)
Siti Julaiha (19050)
Tika Nur Andini (19054)

AKADEMI KEPERAWATAN HARUM


Jalan cumi nomor.37, Tanjung Priok, Jakarta Utara
TAHUN AJARAN 2019/2020
A. Pengertian Panggul
Tulang atau kerangka adalah penopang tubuh Vertebrata. Tanpa
tulang, pasti tubuh kita tidak bisa tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk
sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua
dalam susunan yang teratur. Panggul atau yang disebut juga pelvis adalah
bagian tubuh dengan bentuk menyerupai baskom (basin) dengan tepi yang
melebar pada kedua sisi.

Pada panggul manusia, panggul dibentuk oleh dua buah tulang


pelvis yang bergabung ke arah posterior pada sakrum dan ke arah anterior
pada simfisis pubis. Daerah baskom pada panggul akan memuat isi
abdomen bagian bawah. Bagian yang menyerupai baskom ini akan lebih
lebar pada wanita dari pada pria, hal ini disebabkan fungsi dari daerah
yang melebar ini untuk melahirkan bayi. Tulang panggul manusia
memiliki tiga bagian yang menyatu, yaitu ilium, iskium (untuk duduk),
dan pubis (pada bagian depan). Ketiga bagian tersebut akan bersatu pada
asetabulum, yaitu daerah yang menyerupai soket dari sendi panggul.

Secara umum, ada empat tipe pelvis berdasarkan bentuknya yaitu


pelvis anthropoid, pelvis android, pelvis gynecoid, dan pelvis platypelloid.
Pelvis anthropoid adalah bentuk panggul yang umum ditemui pada pria,
dengan bentuk cekungan lonjong dan bagian sakrum yang panjang.

Tulang panggul, terdiri dari 4 buah tulang :

1. Os. Coxae : 2 buah ( tulang pangkal paha)


2. Os. Sacrum : 1 buah ( tulang selangkangan )
3. Os. Coccygis : 1 buah ( tulang ekor, 3-4 ruas )

a) Os. Coxae, batasnya dari articulatio sakroiliaka sampai pertengahan


pubis. Terdiri dari 3 buah tulang :
1) Os. Illium ( tulang usus ) : dari articulatio iliaca → tepi
atas acetabulum Batas atasnya merupakan pinggir tulang
yang tebal disebut crista iliaca.
Bagian-bagian os. Illium :

1
a. Spina Iliaca Anterior Superior ( SIAS ) – tonjolan
ujung depan crista iliaca
b. Spina Iliaca Posterior Superior ( SIPS ) – tonjolan
ujunga belakang crista iliaca
c. Spina Iliaca Anterior Inferior ( SIAI ) – tonjolan
dibawah SIAS
d. Spina Iliaca Posterior Inferior ( SIPI ) – tonjolan
dibawah SIPS
2) Os. Ischium ( tulang duduk ), dari pinggir foramen
obsturatorium → pinggir atas acetabulum
Bagian-bagian os. Ischium :
a. Spina ischiadica – tonjolan pinggir belakang
b. Tuber ischiadicum – tonjolan tebal pinggir bawah
untuk tumpuan saat duduk
c. Incisura ischiadica major – cekungan kecil sebelah
atas
d. Incisura ischiadica minor – cekungan kecil sebelah
bawah
3) Os. Pubis ( tulang kemaluan ), sebelah bawah dan depan
os. Illium
Bagian-bagian os. Pubis :
a. Foramen obturatorium – lubang pembatas os pubis
dan os ischiu
b. Tepi atas simfisis – pertemuan kedua ramus
superior
c. Ramus inferior kanan dan kiri – bagian bawah yang
menonjol pada os pubis
d. Tepi bawah simfisis – pertemuan kedua ramus
inferior
e. Arcus pubis – lengkungan pada ramus inferior,
sudut tidak boleh < 900 .

2
b) Os. Sacrum – terletak sebelah belakang antara kedua pangkal paha,
berbentuk segitiga dengan basis di atas dan apek di bawah
Bagian-bagiannya :
1) Promontorium – titik menonjol pada pertengahan
basis sebagai penunjuk saat melakukan pengukuran
panggul dalam
2) Sayap sacrum kanan dan kiri – pada bagian anterior
memanjang sampai illium
3) Foramen sacralia anteriora – lubang dibagian depan
4) Foramen sacralia posteriora – lubang dibagian
belakang
5) Crista sacralia – bagian berduri pada vertebra
c) Os. Coccygis – berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-4 ruas yang
bersatu Bersifat lentur, mempengaruhi lebar ukuran panggul dalam.
Pada persalinan ujung tulang coccygis dapat ditolak ke belakang
sehingga ukuran panggul bertambah besar.

B. Bagian Lunak Panggul


Yang membentuk dasar panggul disebut diafragma pelvis diafragma pelvis
ini dibentuk oleh:
1. Pars muskularis levator ani yang terdiri dari :
a. Muskulus pubo coccygeus dari ossis pubis ke septum
anococcygeum
b. Muskulus ilio coccygeus, dari arcus tendineus muskulus
levator ani ke oss coccygeus dan septum anococcygeum
c. Muskulus ischiococcygeus dari spina ischiadica ke pinggir
oss sacrum dan oss coccygis.
2. Pars membranasea
a. Hiatus urogenitalis
1) Terletak antara kedua muskulus pubococcygeus
2) Berbentuk segitiga

3
b. Diafragma urogenitalis
1) Menutupi hiatus urogenitalis
2) Dibagian depannya ditembus oleh uretra dan vagina

3. Regio perineum (permukaan pintu bawah panggul)


Bagian permukaan pintu bawah panggul terbagi menjadi :
a. Bagian anal (sebelah belakang)
Terdapat muskulus sfingter ani eksternum yang
mengelilingi anus dan liang senggama bagian bawah.
b. Regio urogenitalis
Terdapat muskulus ischiocavernosus dan muskulus
transversus perinei supervisialis. Ligamen-ligamen yang
penting adalah :
1) Ligamen sacro-iliaca
2) Ligamen sacro-spinosum
3) Ligamen sacro-tuberosum

C. Ukuran-Ukuran Panggul

Ukuran panggul dapat ditentukan secara :

1) Klinik (pelvimetri klinik)


2) Rontgen pelvimetri

1. Pelvimetri Klinik
Pintu atas panggul
Ukuran terpenting dari pintu atas panggul adalah konjugata
vera yang dapat diukur secara tidak langsung yaitu dengan
mengukur konjugata diagonalis dengan pemeriksaan dalam:
1,5 – 2 cm (CV = CD – 1,5).
Pada panggul yang normal promontorium tidak dapat
diraba dengan pemeriksaan dalam karena konjugata diagonalis

4
cukup panjang. Sedangkan pada panggul yang sempit promotorium
dapat diraba.
a) Pintu atas panggul dianggap normal bila:
1) CD; 11,5 cm
2) Multigravida dengan riwayat obstetric yang baik
3) Pada primigravida setelah kehamilan 36 minggu,
kepala sudah masuk pintu atas panggul
b) Ukuran terbesar kepala sudah melewati pintu atas panggul
1) Pemeriksaan luar: Leopold IV divergen
2) Pemeriksaan dalam: Jarak bidang pintu atas panggul
sampai spina ishiadika adalah 5 cm, jarak bidang
biparietal adalah 3-4 cm. Maka jika bagian terendah
kepala sudah mencapai spina iskhiadika atau lebih
rendah, berarti ukuran terbesar kepala sudah
melewati pintu atas panggul.
c) Ukuran – ukuran luar panggul
Ukuran-ukuran luar tak dapat dipergunakan untuk
penilaian,apakah persalinan dapat berlangsung secara
biasa atau tidak. Walaupun begitu ukuran-ukuran luar dapat
memberikan petunjuk pada kita akan kemungkinan panggul
sempit.
Ukuran luar yang terpenting ialah:
1) Distantia spinarum : Jarak antara spina iliaca
anterior superior kiri dan kanan (Ind. 23, Er. 26),
kurang lebih 24 – 26 cm
2) Distantia cristarum : Jarak yang terjauh antara crista
iliaca kanan dan kira (Ind. 26, Er. 29), kurang lebih
28 – 30 cm.
3) Conjugata externa (Baudeloque) : Jarak antara
pinggir atas symphysis dan ujung prosessus
spinosus ruas tulang lumbal ke-V (Ind. 18, Er. 20),
18 cm.

5
4) Ukuran lingkar panggul : Dari pinggir atas
symphysis ke pertengahan antara spina iliaca
anterior superior dan trochanter major sepihak dan
kembali melalui tempat – tempat yang sama di
pihak yang lain (Ind. 80, Er. 90), kurang lebih 10,5
cm.
d) Ukuran dalam panggul
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk
oleh promontorium, linea inniminata, dan pinggir atas
simfisis pubis.
1) konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh
konjugata diagonalis 10,5-11 cm
2) konjugata transversa 12-13 cm
3) konjugata obliqua 13 cm
4) konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah
simfisis ke promontorium

D. Bentuk-Bentuk Panggul
1. Tipe Gynaecoid :
Bentuk pintu atas panggul seperti ellips melintang kiri-
kanan, hampir mirip lingkaran. Diameter transversal terbesar
terletak di tengah. Dinding samping panggul lurus. Merupakan
jenis panggul tipikal wanita (female type).
2. Tipe Anthropoid :
Bentuk pintu atas panggul seperti ellips membujur
anteroposterior. Diameter transversal terbesar juga terletak di
tengah. Dinding samping panggul juga lurus. Merupakan jenis
panggul tipikal golongan kera (ape type).
3. Tipe Android :
Bentuk pintu atas panggul seperti segitiga. Diameter
transversal terbesar terletak di posterior dekat sakrum. Dinding

6
samping panggul membentuk sudut yang makin sempit ke arah
bawah. Merupakan jenis panggul tipikal pria (male type).

4. Tipe Platypelloid :
Bentuk pintu atas panggul seperti “kacang” atau “ginjal”.
Diameter transversal terbesar juga terletak di tengah. Dinding
samping panggul membentuk sudut yang makin lebar ke arah
bawah.

E. Bidang Hodge
Adalah bidang khayal untuk menentukan seberapa jauh bagian depan anak
turun kedalam rongga panggul :

1. HODGE I = bidang horizontal yang melalui PAP dan tepi atas


symphisis.
2. HODGE II = sejajar dengan PAP dan Hodge I melalui tepi bawah
symphisis.
3. HODGE III = sejajar dengan PAP, Hodge I dan Hodge II dan
melalui spina ischiadica
4. HODGE IV = sejajar dengan PAP, Hodge I, Hodge II, Hodge III
dan melalui ujung os. Coccygeus.

CALDWELL-MOLOY mengemukakan 4 bentuk dasar panggul yang


didasarkan pada bentuk segmen posterior dan anterior dari PAP yaitu :

1. Panggul gynecoid : Berbentuk bulat / oval dan dan terdapat


pada wanita.
2. Panggul android : Bentuk panggul yang terdapat pada laki-
laki.
3. Panggul anthropoid : Berbentuk panjang, sempit dan biasanya
terdapat pada kera.
4. Panggul platypelloid : Berbentuk pipih transversal.

Anda mungkin juga menyukai