Anda di halaman 1dari 14

Cricital Review Journal

“KERUKUNAN ANTAR UMAT BERGAMA ”


Dosen Pengampu : Pdt. Boimin S.Th., M.A., M.Th.

Disusun oleh :

Kelompok 6:

SELLA SELVIANA SINURAT (4192540003)

SILVANI BR TARIGAN (4193322001)

SUFRI SINAGA (4193240005)

VANNY APRILDA SIREGAR (4192451008)

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Kristen Protestan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas Berkat dan
Rahmatnya sehingga kami masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan makalah CJR ini. Makalah CJR ini kami buat guna memenuhi penyelesaian
tugas pada mata kuliah Agama Kristen Protestan

Dalam penulisan makalah CJR ini, Kami tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr.Boimon Sirait,M.A,M.Th selaku dosen pengampu pada mata kuliah Agama Kristen
Protestan ini.
Kami menyadari bahwa makalah CJR ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, Kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf
dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan
kedepannya.
Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
makalah CJR dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, 1 Mei 2021

Peyusun

Kelompok 6

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
Rasionalisasi pentingnya CJR.................................................................................................4
Tujuan penulisan CJR...........................................................................................................4
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL......................................................................................5
II.A INDETITAS JURNAL...................................................................................................5
Jurnal 1...................................................................................................................................5
Jurnal 2...................................................................................................................................5
II.B RINGKASAN JURNAL.................................................................................................6
a Pendahuluan.......................................................................................................................6
Jurnal Utama...........................................................................................................................6
Jurnal Pendamping..................................................................................................................6
b Metode Penelitian........................................................................................................7
Jurnal utama............................................................................................................................7
Jurnal pendamping............................................................................................................7
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................8
III.A PEMBAHASAN ISI JURNAL.......................................................................................8
Jurnal 1...................................................................................................................................8
Jurnal 2.................................................................................................................................10
III.B KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL........................................................12
BAB IV PENUTUP................................................................................................................13
IV.A KESIMPULAN.............................................................................................................13
IV.B Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
BAB I PENDAHULUAN
1.A Rasionalisasi pentingnya CJR
Critical journal review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa
karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat
beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai
dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk
menuliskan kembali dengan bahasa tersendiri pengertian dari jurnal tersebut.
Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical review, yaitu mengungkapkan beberapa
landasan teori yang digunakan oleh penelitian sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan
apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik
pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunaka; mengambil hasil
penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan
padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal.

1.B Tujuan penulisan CJR

1.         Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal
2.         untuk memperdalam wawasan kita mengenai topik kerukunan antar umat beragama .
3.         Menemukan dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal.
4.         Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL

II.A INDETITAS JURNAL


Jurnal 1
Hal yang dirivew ISI
Judul Menciptakan Kerukunan Umat Beragama Dalam Masyarakat
Majemuk Melalui Pemaknaan Kasih Berdasarkan Matius
5:43-44
Jenis Jurnal Pneumatikos

Nama Jurnal Jurnal Teologi Kependetaan

Volume Dan Halaman Volume 11, No 1, Juli 2020 (61-70)

E-ISSN 2252-4088
Tahun 2020
Penulis Yudi Hendrilia1

Reviewrs Kelompok 6

Jurnal 2
Hal yang dirivew ISI
Judul Analisis Fenomenologi Deskriptif terhadap Panggilan Iman
Kristen untuk Kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia
Nama Jurnal JURNAL SUNDERMANN
Volume Dan _
Halaman
p-ISSN 1979-3588
Tahun 2019

Penulis Dorkas Orienti Daeli1, Sonny Eli Zaluchu


Reviewrs Kelompok 6

Tanggal Review 1 Mei 2021

II.B RINGKASAN JURNAL

Pendahuluan
Jurnal Utama
Dalam kehidupan bermasyarakat, kemajemukan yang ditandai dengan
keanekaragaman agama, bahkan aliran-aliran kepercayaan yang sangat beragam namun
keadaan tersebut acapkali berada pada disintegrasi yang berujung pada intoleransi, mengkikis
kerukunan dan berpotensi terjadi konfik horizontal sehingga merobek kemajemukan bangsa
Indonesia yang multicultural

Sejatinya kerukunan harus didasari rasa nasionalisme dengan menghormati setiap


agama, suku maupun adat istiadat yang ada. Sehingga dapat terhindar dari persoalan pelik
yang menyangkut kerukunan dalam disintegrasi horizontal yang multicultural

Ketidak pahaman tentang histori tersebut memicu munculnya oknum yang mendompleng
agama, suku, kepercayaan maupun identitas politik untuk membuat konflik horizontal. Dasar
keyakinan orang atau agama, suku maupun golongan maupun dihembuskan sebagai bagian
untuk memperkeruh kesatuan bangsa.

Terlebih isu mayoritas dan minortas agama menjadi berita sensitif bagi orang yang
tidak bernalar panjang yang mudah terprovokasi. Dan Secara umum konflik antar pemeluk
agama tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain seperti: pelecehan terhadap
agama dan pemimpin spiritual sebuah agama tertentu, perlakuan aparat yang tidak adil,
kecemburuan ekonomi dan pertentangan kepentingan politik karena Untuk menciptakan
kerukunan umat beragama

Jurnal Pendamping
Istilah Inggris Christiani, mendekripsikan “serdadu serdadu” yang bertugas melayani
Kristus” atau “menjadi bagian pendukung di dalam rumah tangga Kristus”

Secara historis, mula-mula orang Kristen di Yerusalem belum sadar akan panggilannya
terhadap dunia, tetapi segala aniaya dari pihak orang Yahudi menjadi alat dalam tangan Tuhan untuk
mencelikkan mata komunitas tersebut melihat dan melakukan tugasnya, yakni menyebarkan injil
kepada semua bangsa

Muncul pertanyaan, bagaimanakah konsep penginjilan diterapkan di dalam negara majemuk


seperti Indonesia, dalam konteks kerukunan antar-umat beragama? Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Sumbulah dapat dipergunakan sebagai bahan refleksi. Penelitian itu menemukan bahwa sebuah
konsep kerukunan umat beragama justru dapat dicapai dengan cara memperkuat iman penganut setiap
agama secara internal dan mengembangkan kesadaran untuk mengembangkan sikap positif di dalam
menyikapi pemeluk agama lainnya
B. METODE PENELITIAN

Jurnal utama
Metode jenis penelitian dalam jurnal ini adalah

 Penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif


 Analisis literatur yang berkaitan dengan konsep dan makna kasih
berdasarkan firman tuhan dalam kitab matius (matius 5: 43-44) sebagai
dasar menciptakan kerukunan dalam masyarakat majemuk dan multikultural

Jurnal pendamping
Metode jenis penelitian dalam jurnal ini adalah :

 Metode kualitatif deskriptif (Dengan menggunakan sumber-sumber jurnal


dan buku sebagai acuan primer)

BAB III PEMBAHASAN

III.A Pembahasan Isi Jurnal

Jurnal 1
Masyarakat Multikultural Dan Persoalan Kerukunan
Sebagai orang percaya diharapkan mampu membawa nilai kebenaran
berdasarkan alkitabiah untuk menjadi terang di dalam masyarakat majemuk. Sehingga
kerukunan yang hakiki yang dilandasi oleh nilai-nilai universalitas dan misi kemanusiaan

A Yewangoe, dalam bukunya Agama dan Kerukunan menyebutkan bahwa Karena


kerukunan adalah panggilan iman dan kesadaran internal yang didorong oleh Kasih,hal ini
sudah dijelaskan dalam matius yaitu :

Berbahagialah orang yang membawa damai (Mat. 5 : 9)


Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersamasama dengan dia di
tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim …
(Mat. 5 : 25)
Hukum kasih yang diterapkan oleh Yesus bagi murid-muridNya adalah mengasihi Allah
dan juga mengasihi manusia. Sebab kekristenan dituntut untuk memberikan penjelasan
tentang identitasnya sebagai orang percaya yang membawa dampak kepada penganut
agama yang lain
Kajian Teologis Kasih dalam Matius 5:43-44.
Dalam Matius 5 :43 Yesus memberi pernyataan yang bukan rahasia umum lagi
tentang kasihilah. Sesamamu dan bencilah musuhmu, namun pernyataan Yesus yang ditujukan ini
tentang “bencilah musuhmu” penambahan yang diberikan sebagai bagian penekanan tentang
kebencian yang tidak Alkitabiah dan tidak menangkap inti hukum kasih.
Pesan dari bencilah musuhmu adalah narasi yang tidak berasal dari kanonisasi perjanjian
lama, tetapi merupakan ajaran dari para ahli Taurat atau Rabi-Rabi Yahudi pada saat itu yang
memang mengajarkan bahwa orang harus membenci musuh dan segala yang menggangu orang
Yahudi. Konsep bencilah musuhmu juga hanya menyiratkan pandangan-pandangan umum lain
yang berkembang dan diapdosi sebagai bentuk pengajaran yang dapat diterima sebagai semangat
persatuan Yahudi pada zaman itu di kalangan orang-orang Yahudi .

Tuhan memberikan perintah untuk saling mengasihi ini wujud dari keinginan Tuhan bahwa
orang percaya wajib dan harus menjadi terang dan garam (Mat. 5:13-16) Kasih yang tanpa syarat
dapat diterapkan oleh orang percaya sebagai wujud mengasihi Tuhan dan sebagai ketaatan orang
percaya dalam melakukan kebenaran Firman Tuhan. Kasih yang tulus bagi sesama terlebih bagi
musuh adalah dasar dimana Tuhan dipermuliakan dalam seluruh kehidupan orang percaya.

MENELADANI SIFAT YESUS SEBAGAI PELAKU FIRMAN


Sebagai teladan dalam bersikap toleran, pelayanan yang Yesus kerjakan hari
demi hari yang selalu bertemu dan berhubungan dengan orang yang berbeda keyakinan
Yesus juga bertemu dengan orang-orang Samaria. Tidak membuatnya
terhasut dan menjadi pribadi yang kejam ketika Ia mengalami diskriminasi, intimidasi
maupun intoleransi. Sikap intoleransi dan kekerasan yang Yesus alami dibuktikan
dengan pernyataan yang sungguh mulia di atas kayu salib “Yesus berkata: "Ya Bapa,
ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. (Luk. 23:34).
Selain itu dalam Roma (Rm. 15:5) Tuhan telah mengaruniakan Kerukunan
yang diberikan untuk menjadikan nasihat supaya orang percaya melakukan yang baik
bagi sesama (Rm. 12:9).
Ajaran Yesus kristus terhadap kerukunan dikaitkan erat terlebih dahulu
tentang mengasihi sesama atau mengasihi pribadi lepas pribadi sebagai wujud dasar
dari pelaku firman Tuhan.
Saling mengasihi dan menghormati dapat di terapkan dalam kebersamaan dan
sebagai bentuk kepercayaan diri untuk dihargai dan dihormati sehingga pembekalan
dan ajaran Yesus ini sebagai fondasi menjalani hidup dalam kerukunan antar umat
beragama, antar suku, antar golongan, antar bahasa sebagaimana diucapkan oleh
Yesus: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang berbuat kepadamu,
perbuatlah juga demikian kepada mereka” (Mat.: 7: 12).

Meneladani Yesus yang telah menunjukkan kasih-Nya bagi kita orang berdosa menjadi acuan
positif terhadap segala bentuk intimidasi,diskriminasi maupun intoleransi Dan menjadikan Kristus
yang telah mati bagi orang percaya dan memperdamiakan manusia dengan Allah, adalah semangat
yang menyala-nyala dalam membawa pesan kerukunan dalam bingkai kasih Allah dalam masyarakat
mejemuk dan multikultural.

JURNAL 2
A Kemajemukan Agama di Indonesia
Indonesia adalah negara yang sangat penuh dengan kemajemukan. terlebih dalam
keagamaan, dimana gereja berada di dalam kancah pluralisme dengan penganut agama lain
seperti Katolik, Buddha, Hindu, Islam, maupun konguchu

Berdasarkan fakta kemajemukan tersebut, setiap agama di Indonesia memiliki 2 pihak dimana
 Di satu pihak, setiap agama dan pemeluknya, memiliki klaim normatif dan deskripsi
yang bersifat apologetik mengenai ajaran, doktrin dan kebenaran absolut sesuai iman
dan kepercayaannya
 . Di sisi lain, setiap agama dan pemeluknya harus memposisikan dirinya di dalam
kerangka kemajemukan untuk menjamin keutuhan dan indentitas keindonesiaan
tersebut
Menyadari potensi kekuatan dan kelemahan di dalam kemajemukan berbangsa, bernegara,
bersosialisasi dan berpolitik serta beragama di Indonesia,maka para pemuka (pahlawan )
membuat paying untuk mengatasi keberagaman ini yaitu Pancasila

B Rumusan Kerukunan dalam Kekristenan


Dalam sudut pandang kristiani, kerukunan merupakan panggilan iman,
Terdapat tiga konsep kerukunan yaitu :
 Pertama, kerukunan yang dipahami sebagai sekedar situasi tanpa konflik
Sebab kadang-kadang konflik pun tidak selamanya buruk. Yesus misalnya tidak
segan-segan konflik dengan orang-orang Farisi demi kebenaran (Mat. 23:1-36).
Dalam konsep ini, kerukunan bukanlah alasan untuk menindas atau menyembunyikan
kebenaran bahkan bukan untuk mengedepankan klaim kebenarannya sendiri.
Kerukunan sejati hanya terwujud ketika semua pihak secara bersama-sama pelaku agama
tumbuh di dalam imannya dengan menghargai dan mneghormati iman orang lain

 Kedua, kerukunan yang dipaksakan dari luar ancaman atau larangan dari tangan
kekuasaan
Hanya efektif untuk menekan konflik, namun gagal mewujudkan kerukunan pada
level akar rumput. Kerukunan yang dihasilkan adalah kerukunan semu. Kerukunan yang
sebenarnya nya harus berasal dari kesadaran internal yang didorong oleh kasih
 Ketiga , kerukunan yang menghilangkan perbedaan dan kebebasan.
Upaya menghilangkan perbedaan dengan memaksakan keseragaman justru merusak
esensi kerukunan itu sendiri. Menurut rasul Paulus, ekspresi kerukunan sejati adalah “jika
satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua
anggota turut bersukacita” (1 Kor. 12:26).
Berikut ini untuk mengimplementasikan konsep kerukunan kristiandi di dalam komunitas
plural. Yaitu:
(1) membudayakan iklim saling menghormati dan menghargai di dalam konsep dialogis
(2) membuka keran komunikasi untuk mengikis potensi kesalahpahaman
(3) menghindari kecenderungan melakukan stigmatisasi, pandangan atau negative judgement
terhadap agama dan pemeluk agama tertentu
(4) berjuang agar agama-agama tidak diperalat untuk berbagai kepentingan eksternal
(5) pemimpin-pemimpin agama perlu mengembangkan sikap yang jujur dan rendah hati
(6) membangun kerjasama antar-umat

III.B KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

PEMBAHASAN

III.A KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

JURNAL KELEBIHAN KEKURANGAN


JURNAL 1. Bahasa yang digunakan dalam 1. Referensi buku dibuat
UTAMA jurnal ringan sehingga para disetiap halaman
pembaca mudah memahami sehingga tiap kertas
menjadi penuh
2. Terdapat banyak kutipan ayat Alangkah baiknya
alkitab yang dijadikan bukti dan referensi hanya
dasar dalam pembuatan teoritis diletakkan diakhir saja
dan pembahasan jurnal
2. Terdapat Teori yang
3. Terdapat data tahun 1998-2004 diulang-ulang pada
mengenai pendiskrimasi jurnal
Yang dimana hal ini dijadikan
latar dibuat nya jurnal ini

4. Terdapat catatan kaki di jurnal


sehingga kita dapat mengetahui
buku apa saja yang menjadi
referensi pembuatan jurnal ini
5. Penjelasan materi dapat
digolongkan jelas dan lengkap

JURNAL 1. Terdapat banyak kutipan buku 1. . Jurnal ini lebih


PEMBANDING yang dijadikan bukti dan dasar Dominan membahas
dalam pembuatan teoritis dan pancasila dari pada
pembahasan jurnal membahas masalah
alkitab
2. Pembahasan yang dijelaskan di 2.
jurnal mudah dipahami karena
setiap stepnya diberikan
keterangan

BAB IV PENUTUP
IV.A KESIMPULAN
1. Kerukunan adalah panggilan iman dan kesadaran internal yang didorong oleh Kasih
Maka kekristenan dapat mengaplikatifkan nilai kerukunan berdasarkan kasih kepada
sesama dan terlebih kepada orang yang memusuhimu.
2. Tuhan memberikan perintah untuk saling mengasihi umat lainnya ini,
3. Jadilah terang Dan garam dunia (Mat. 5:13-16) yang mampu membawa hal positif
dan menjadi contoh yang baik untuk umat agama lainnya dengan begitu sikap
kerukunan antar umat beragama akan terjalin dengan baik dengan umat agama
lainnya
4. Berikut ayat alkitab yang membahas mengenai keharusan untuk saling mengasihi
umat lain
 Mat. 22:39
 Rm. 12:17
 Yak 2:8
 Imamat 19:18

5. Berikut poin-poinnya konsep kerukunan kristiandi di dalam keberagaman agama


yaitu :
membudayakan sikap saling menghormati dan menghargai
menghindari kecenderungan melakukan stigmatisasi, pandangan atau negative
judgement terhadap agama dan pemeluk agama tertentu
berjuang agar agama-agama tidak diperalat untuk berbagai kepentingan
eksternal;
mengembangkan sikap yang jujur dan rendah hati
membangun kerjasama antar-umat beragama khususnya di dalam menyelesaikan
konflik.

IV.B Saran
Didalam kelebihan dari kedua jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan diperkuat lagi
dan mengenai kekurangna jurnal agar lebih diteliti lagi untuk mencapau hasil yang maksimal

DAFTAR PUSTAKA

D,dorkas., & Z, Sonny. ( 2019 ) , Analisis Fenomenologi Deskriptif terhadap Panggilan


Iman Kristen untuk Kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia, Jurnal
Sundermann pISSN : 1979-3588
H,Yudi,. T,Reni &L.Gloria.( 20 20 ).Menciptakan Kerukunan Umat Beragama dalam
Masyarakat Majemuk melalui Pemaknaan Kasih Berdasarkan Matius 5:43-44 . ,
Jurnal Teologi Kependetaan . Volume 11, No 1, Juli

Anda mungkin juga menyukai