Anda di halaman 1dari 9

Critical Jurnal Review

”Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama dalam Membangun


Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI)”

NAMA : Cindy Marshela Br Sembiring


NIM : 2203142019
KELAS : C Pendidikan Musik
DOSEN PENGAMPU : Maniur Banjarnahor, M.Pdk
MATA KULIAH : Pendidikan Agama Kristen Protestan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang penulisan CJR………………………………………………………1
1.2 Tujuan penulisan CJR………………………………………………………………..1
1.3 Manfaat penulisan CJR………………………………………………………………1
BAB II RINGKASAN JURNAL…………………………………………………………...2
2.1 Identitas Jurnal……………………………………………………………………….2
2.2 Ringkasan Jurnal……………………………………………………………………...3
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………….. 6
3.1 Kelebihan……………………………………………………………………………..6
3.2 Kelemahan……………………………………………………………………………7
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………….8
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………...8
4.2 Saran………………………………………………………………………………….8
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review dengan judul jurnal
”Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama dalam Membangun Keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).” Adapun tujuan penulisan Critikal Journal ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan.
Dengan terselesainya Critical Journal ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Critical Journal ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Dengan senang hati, penulis bersedia menerima segala kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan Critical Journal untuk selanjutnya. Semoga Critical Journal
ini dapat memberi pengetahuan baru bagi para pembaca. Terima kasih.

Medan, 04 November 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR
Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa
karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat
beberapa hal penting sebelum kita meriview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai
dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk
menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki
beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi
penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat
email dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal,
introduction, metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.
1.2 Tujuan Penulisan CJR
• Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal.
• Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
• Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal.

1.3 Manfaat CJR


• Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat
dalam suatu jurnal.
• Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.
BAB II RINGKASAN JURNAL
2.1 Identitas Jurnal.
a) Nama Jurnal : Journal of Government and Civil Society
b) Judul artikel : Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama dalam
Membangun Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
c) Nama pengarang : Nazmudin
d) Kota terbit : Banten
e) Tahun terbit : April 2017.
f) Volume : I ( satu ) no 1
g) ISSN : 2579-440X

B. Ringkasan Jurnal

ABSTRAK
Supaya kerukunan dan toleransi antar umat beragama bisa menjadi alat pemersatu
bangsa, maka kemajemukan harus dikelola dengan baik dan benar, maka diperlukan cara
yang efektif yaitu dialog antar umat beragama untuk permasalahan yang mengganjal antar
masing-masing kelompok umat beragama. Karena mungkin selama ini konflik yang timbul
antar umat beragama terjadi karena terputusnya jalinan informasi yang benar di antara
pemeluk agama dari satu pihak ke pihak lain sehingga timbul prasangka-prasangka negatif.

PENDAHULUAN
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari beragam
agama. Kemajemukan yang ditandai dengan keanekaragaman agama itu mempunyai
kecenderungan kuat terhadap identitas agama masing-masing dan berpotensi konflik.
Indonesia merupakan salah satu contoh masyarakat yang multikultural. Multikultural
masyarakat Indonesia tidak saja karena keanekaragaman suku, budaya, bahasa, ras tapi juga
dalam hal agama. Adapun agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia saat Era Reformasi
sekarang ini adalah agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Kong Huchu. Agama
yang terakhir inilah merupakan hasil Era Reformasi pada pemerintahan Abdurrahman Wahid
(Gus Dur). Dari agama-agama tersebut terjadilah perbedaan agama yang dianut masyarakat
Indonesia. Dengan perbedaan tersebut apabila tidak terpelihara dengan baik bisa
menimbulkan konflik antar umat beragama yang bertentangan dengan nilai dasar agama itu
sendiri yang mengajarkan kepada kita kedamaian, hidup saling menghormati, dan saling
tolong menolong.

KERANGKA TEORI
Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna “baik” dan “damai”.
Hakikatnya, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan bersepakat” untuk
tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran (Depdikbud, 1985:850). Bila pemaknaan
tersebut dijadikan pegangan, maka “kerukunan” adalah sesuatu yang ideal dan didambakan
oleh masyarakat manusia. Kerukunan (dari ruku, bahasa Arab, artinya tiang atau tiang-tiang
yang menopang rumah; penopang yang memberi kedamaian dan kesejahteraan kepada
penghuninya) secara luas bermakna adanya suasana persaudaraan dan kebersamaan antar
semua orang walaupun mereka berbeda secara suku, agama, dan golongan.
Pada bagian lain, mengenai istilah kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk
menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk
hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. Adapun langkah-langkah
untuk mencapai seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling terbuka, menerima
dan menghargai sesama, serta cinta-kasih. Kerukunan antar umat beragama bermakna rukun
dan damainya dinamika kehidupan umat beragama dalam segala aspek kehidupan, seperti
aspek ibadah, toleransi, dan kerja sama antar umat beragama.

METODE PENELITIAN
Pentingnya dalam membangun toleransi dan kerukunan antar umat beragama, ada
lima prinsip yang bisa dijadikan pedoman semua pemeluk agama dalam kehidupan sehari-
hari: (1) Tidak satu pun agama yang mengajarkan penganutnya untuk menjadi jahat; (2)
Adanya persamaan yang dimiliki agama-agama, misalnya ajaran tentang berbuat baik kepada
sesama; (3) Adanya perbedaan mendasar ajaran tentang yang diajarkan agama-agama. Di
antaranya, perbedaan kitab suci, nabi, dan tata cara ibadah; (4) Adanya bukti kebenaran
agama; (5) Tidak boleh memaksa seseorang menganut suatu agama atau suatu kepercayaan.
Dari landasan lima prinsip ini, hal yang harus lebih ditunjukkan oleh semua umat beragama
adalah untuk melihat persamaan-persamaan dalam agama yang diyakini seperti dalam hal
perdamaian, kemanusiaan, membantu program pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa,
atau membantu program pemerintah agar rakyat mendukung dan mengawasi program
pemerintah dalam memberantas kasus-kasus korupsi di Indonesia. Point-point inilah yang
sudah dilakukan oleh tokoh-tokoh lintas agama pada Era Reformasi saat ini. Di dalamnya
terdiri dari tokoh agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Kong Huchu. Hal ini
jauh lebih bermanfaat daripada berkutat dalam perdebatan akan hal-hal perbedaan dari ajaran
agama dengan semangat menguji keyakinan sendiri dengan keyakinan orang lain. Perbedaan,
dalam hal apa, adalah rahmat Tuhan yang harus disyukuri, karena jika Tuhan menghendaki
keseragaman niscaya Dia dapat melakukannya. Perbedaan hendaknya dijadikan media untuk
berlomba dalam lapangan kemanusiaan dan penegakkan keadilan.
Oleh karena itu, kalau setiap pemeluk agama konsekuen berpegangan teguh
melaksanakan ajaran agama dengan baik, serta menaati perundang-undangan yang berlaku,
maka akan tercipta kerukunan yang baik antara pemeluk umat beragama, serta akan terhindar
dari pertentangan, perselisihan atau bentrokan yang dapat mengganggu persatuan bangsa dan
stabilitas nasional. Untuk menumbuhkan, memelihara dan membina kerukunan hidup dan
toleransi antar umat beragama di Indonesia, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Setiap pemeluk agama agar memahami secara benar, taat dan patuh menjalankan syariat
agamanya.
2. Hindarkan adanya prasangka yang buruk, baik di antara intern umat beragama, di
antara pemeluk-pemeluk agama atau di antara pemeluk umat beragama dan pemerintah.
3. Pemerintah hendaknya benar-benar mengayomi semua pemeluk agama/umat
beragama secara adil. Adil bukan dalam arti menyamaratakan, tapi dalam arti
memberikan kedudukan, bagian atau fasilitas serta perlakuan sesuai dengan kenyataan
dan kondisi yang ada.
4. Setiap pemimpin, tokoh masyarakat, tokoh agama, penegak hukum, hendaklah
memberikan contoh suri teladan yang baik kepada masyarakat, agar mereka menaruh
kepercayaan dan menaati kepemimpinannya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan:
a. Identitas dari jurnal utama ini lengkap sehingga informasi yang ada dalam jurnal
dapat lebih dipercayai.
b. Dalam menulis jurnal ini, penulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami para
pembaca.
c. Dalam jurnal utama ini dijelaskan tentang ajaran dari tiap agama di Indonesia tentang
pentingnya menjaga kerukunan umat beragama.
d. Isi jurnal ini baik karna isinya mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kerukunan
umat beragama dan tentang pentingnya menjaga kerukunan umat beragama.
e. Membuat kesimpulan, sehingga memudahkan pembaca dalam mendapat inti
informasi.
f. Materi yang di bahas sangat bagus untuk mengubah pola pikir masyarakat tentang
perbedaan yang ada di Indonesia.
g. Menyertakan Daftar referensi, penulis melampirkan sumber – sumber yang dipakai
dalam menyusun jurnal tersebut.

3.2 Kelemahan
a. Tidak ada contoh gambar yang dapat membantu pembaca untuk mendapatkan
informasi lebih dalam. Dan adanya gambar dalam jurnal akan membuat para pembaca
tidak bosan untuk membaca jurnal tersebut.
b. Terdapat beberapa penulisan kata yang salah pada isi kedua jurnal tersebut sehingga
dapat membuat arti dari sebuah kalimat dalam jurnal menjadi berbeda.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan :
Adapun isi dari jurnal ini sangat baik dan sangat berguna untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya menjaga kerukunan umat beragama. Dengan
membaca pluralisme dan kerukunan umat beragam di Indonesia bertambah. Adapun yang
menjadi isi dari kedua jurnal sangat berhubungan dengan apa yang saya dengarkan di saat
mata perkuliahan saya. Namun alangkah bagusnya jika kedua jurnal tersebut di lengkapi
dengan gambar yang bisa membantu pembaca, agar lebih cepat paham tentang isi dari jurnal
tersebut. Adapun penggunaan kata dalam jurnal ini sudah bagus, kalimatnya mudah dipahami
oleh pembaca.

4.2 Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa
sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai